teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk

teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk

bos.fkip.uns.ac.id
from bos.fkip.uns.ac.id More from this publisher
02.07.2013 Views

Rem Beam Lusi Otomatis Benang lasi tergulung pada barrel (laras) yang terbuat dari baja. Cakram rem (3) terpasang dibagian ujung beam, dan bagian rendahnya berputar pada suatu bearing (lager), yang berhubungan dengan dengan rangka mesin. Cakram rem selanjutnya dililit ban rem (5) dari atas dengan salah satu ujung pada rangka mesin, sementara ujung ban rem lain dikendalikan oleh lengan pendek (6). Gaya rem B oleh lilitan ban rem dihasilkan oleh gaya pegas (8), yang ditempatkan pada lengan panjang tuas lengkung (6). tegangan pegas diteruskan oleh hubungan bar penarik (9) ketuas lengkung (6) dan oleh Gambar 8.13 Rem Beam Lusi Otomatis 455 lengan pendek tuas ini diteruskan ke ban rem. Ujung pegas yang kain dipasang pada braeket (kurungan) (10) pada rangka mesin. Pengontrolan gaya pengereman dipengaruhi oleh perubahan diameter gulungan berkurang akan ditarik oleh bar tarik penghubung (9) yang dipindahkan oleh tuas kontak. Jarak pada tuas lengkung (6) akan berubah. 8.6.2 Penguluran Lusi dengan Gandar Belakang Penguluran lusi otomatis merupakan salah satu faktor penting dalam mekanisasi yan dapat membantu operator untuk

456 menjaga tegangan normal benang lusi. Suatu rancangan yang baik dan akurat pada gerakan pengukur, lusi harus dapat menjaga keseragaman tegangan lusi mulai dari awal menenun, pada saat diameter gulungan besar sampai benang lusi pada beam habis. Sepanjang sejarah mesin tenun telah dirancang sejumlah gerakan penguluran lusi yang beraneka dan telah mengalami pengembanganpengembangan. Pada dasarnya ada dua kelompok yaitu : 1. penguluran lusi dengan putaran beam yang terputus-putus 2. penguluran lusi dengan putaran beam yang konstan 8.6.2.1 Penguluran Lusi dengan Kendali Pengungkit Penguluran lusi otomatis masih tetap manggunakan sestem Roper dan Barlet yang telah berjalan puluhan tahun. Sistem ini terbagi menjadi dua kelompok : 1. penguluran yang bar penariknya dikendalikan oleh pawl (cakar) pada setiap pergantian langkah x dari bagian penggerak penguluran lusi. Langkah x akan berkurang ketika gandar belakang (back rest), ketika benang lusi kendor akan turun. Hasilnya adalah saat penguluran akan lebih lama. Tipe penguluran lusi ini dapat dilihat pada gambar 8.14A. Benang lusi dari beam lusi (1) ke rol back rest (2). lengan back rest rol 3 ditahan oleh pegas daun atau pegas spiral, yang menghasilkan gaya momen menurut arah M. Tarikan bar (4) dihubungkan dengan pengungkit (tuas) lengan gandar (5). pada saat benang kendor, rol G mendekati cam (7) dan jarak berkurang karena posisi cam (7) tetap, langkah bar penarik (8) semakin berkurang dan lusi diulur lebih cepat. Gerakan penguluran diperoleh perputaran gigi cacing (10) yang digerakan oleh sebuah cakar (pawl) pada gigi rachet oleh kopling rol (9). cara kerja sistem ini akan dijelaskan lebih rinci. Gerakan penguluran diteruskan oleh gigi cacing (10), (11) dan roda (12) dan (13) ke beam lusi (1). poros gigi cacing tertahan oleh sebuah rem untuk mencegah putaran balik. Ketika kuku kopling ( claw cluth) telah lepas, beam lusi dapat diputarkan kedepan dan kebelakang dengan roda putar tangan. 2. gerakan penguluran lusi yang gerakan bar penariknya oleh pawl (cakar)

456<br />

menjaga tegangan normal<br />

<strong>benang</strong> lusi. Suatu rancangan<br />

yang baik <strong>dan</strong> akurat pada<br />

gerakan pengukur, lusi harus<br />

dapat menjaga keseragaman<br />

tegangan lusi mulai dari awal<br />

menenun, pada saat diameter<br />

gulungan besar sampai <strong>benang</strong><br />

lusi pada beam habis.<br />

Sepanjang sejarah mesin tenun<br />

telah dirancang sejumlah<br />

gerakan penguluran lusi yang<br />

beraneka <strong>dan</strong> telah mengalami<br />

pengembanganpengembangan.<br />

Pada dasarnya ada dua<br />

kelompok yaitu :<br />

1. penguluran lusi dengan<br />

putaran beam yang<br />

terputus-putus<br />

2. penguluran lusi dengan<br />

putaran beam yang konstan<br />

8.6.2.1 Penguluran Lusi<br />

dengan Kendali<br />

Pengungkit<br />

Penguluran lusi otomatis masih<br />

tetap manggunakan sestem<br />

Roper <strong>dan</strong> Barlet yang telah<br />

berjalan puluhan tahun. Sistem<br />

ini terbagi menjadi dua<br />

kelompok :<br />

1. penguluran yang bar<br />

penariknya dikendalikan<br />

oleh pawl (cakar) pada<br />

setiap pergantian langkah x<br />

dari bagian penggerak<br />

penguluran lusi. Langkah x<br />

akan berkurang ketika<br />

gandar belakang (back rest),<br />

ketika <strong>benang</strong> lusi kendor<br />

akan turun. Hasilnya adalah<br />

saat penguluran akan lebih<br />

lama. Tipe penguluran lusi<br />

ini dapat dilihat pada<br />

gambar 8.14A. Benang lusi<br />

dari beam lusi (1) ke rol<br />

back rest (2). lengan back<br />

rest rol 3 ditahan oleh pegas<br />

daun atau pegas spiral,<br />

yang menghasilkan gaya<br />

momen menurut arah M.<br />

Tarikan bar (4) dihubungkan<br />

dengan pengungkit (tuas)<br />

lengan gandar (5). pada<br />

saat <strong>benang</strong> kendor, rol G<br />

mendekati cam (7) <strong>dan</strong> jarak<br />

berkurang karena posisi<br />

cam (7) tetap, langkah bar<br />

penarik (8) semakin<br />

berkurang <strong>dan</strong> lusi diulur<br />

lebih cepat. Gerakan<br />

penguluran diperoleh<br />

perputaran gigi cacing (10)<br />

yang digerakan oleh sebuah<br />

cakar (pawl) pada gigi<br />

rachet oleh kopling rol (9).<br />

cara kerja sistem ini akan<br />

dijelaskan lebih rinci.<br />

Gerakan penguluran<br />

diteruskan oleh gigi cacing<br />

(10), (11) <strong>dan</strong> roda (12) <strong>dan</strong><br />

(13) ke beam lusi (1). poros<br />

gigi cacing tertahan oleh<br />

sebuah rem untuk<br />

mencegah putaran balik.<br />

Ketika kuku kopling ( claw<br />

cluth) telah lepas, beam lusi<br />

dapat diputarkan kedepan<br />

<strong>dan</strong> kebelakang dengan<br />

roda putar tangan.<br />

2. gerakan penguluran lusi<br />

yang gerakan bar<br />

penariknya oleh pawl (cakar)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!