teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk

teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk

bos.fkip.uns.ac.id
from bos.fkip.uns.ac.id More from this publisher
02.07.2013 Views

ebas dari putaran penggerak kopling (8) dan bersama-sama pinion (7) dan cakram rem (5) mendorong pegas (2). rem lepas dan kopling terhubung. Kopling dan rem terpasang pada poros pukulan sehingga efek pada poros engkol (18) sesuai dengan perbandingan roda gigi (7) dan roda gigi (17). 8.5.6 Gerakan Putaran Balik kebanyakan mesin tenun tanpa teropong tidak dapat dioperasikan dangna arah putaran terbalik, karena dilengkapi dengan cam yang harus berputar satu arah. Mesin tenun gripper projektil sulzer tidak dapat disetel sama sekali, karena makanisme penyisipan pakan dirancang hanya untuk satu arah putaran. Untuk menghindari kerusakan mesin roda pemutar poros utama dilengkapi dengan rahang kopling A seperti terlihat pada gambar 8.7, sehingga gigi B didepannya terhubung dengan dan dapat diputar kedalam hanya satu arah dengan putaran waktu mesin jalan selanjutnya pada rangka mesin terpasang rol kupling R yang rol-rolnya tertekan pegas sehingga terhubung, sehingga poros utama (1) dapat diputarkan sesuai dengan arah S Ada 3 macam cara pembalikan pada mesin tenun : 453 1) Putaran balik mesin tenun bersumber pada motor penggerak balik. Suatu tombol pengontrol mesin tenun yang akan mempengaruhi gerak poros utama, yaitu merubah tombol “ on ” menjadi “ off ” apabila sisir berada pada titik mati belakang. 2) Putaran balik mesin tenun bersumber dari motor listrik khusus, yang pada saat jalan terkunci oleh tuas penjalan mesin. Pada mesin dobby dan mesin-mesin tenun yang mahal dilengkapi dengan sistem inching yang dihubungkan dengan motor penggerak setiap peluncuran pakan. 3) Putaran balik mesin tenun dihasilkan secara mekanik. Gerakan biasanya berasal dari bagian berputar dari kopling lepas dan diteruskan ketika bergesekan dengan poros utama mesin tenun. Salah satu sistem ini digunakan pada mesin tenun seperti gambar 24 A. Pada puli kopling (1) terdapat gigi (2) Roda (4) yang terpasang bersama cakram gesek (7) pada poros lain digerakkan oleh rantai (3). ketika poros S bergerak ke atas gesek (6) dan 7 menyebabkan poros penggerak (5) berputar kearah yang berlawanan.

454 8.6 Penguluran Lusi Penguluran lusi ada dua macam, yaitu : a) Penguluran lusi negatif, yang menggunakan rem beam lusi. Apabila tegangan lusi meningkat beam lusi berputar mengulur benang yang sesuai dengan panjang lusi yang ditarik, sehingga mencapai tegangan benang normal lagi. b) Penguluran lusi positif, yang merupakan pengukuran yang sebenarnya dan 8.6.1 Rem Beam Lusi Untuk menghasilkan tegangan yang tetap pada setiap perubahan diameter gulungan benang, posisi bandul G harus diubah dengan cara : - pada saat gulungan besar, jarak antara titik tumpu tuas G relatif lebih kecil Gambar 8.12 Ban Rem pada Beam Lusi bekerja pada setiap peluncuran pakan, tanpa memandang apakah penyisipan pakannya berhasil atau tidak. Pada pengukuran semi positif. penguluran lusi terjadi karena tegangan benang. Apabila benang cukup tegang terjadi penguluran. Gerakan penguluran positif terjadi lebih teratur dan tidak terpengaruh oleh tegangan benang. Sistem ini hanya cocok untuk membuat kain tertentu. - pada saat diameter gulungan mengecil, jarak antara titik tumpu tuas G dengan titik putar tuas G relatif lebih besar.

ebas dari putaran penggerak<br />

kopling (8) <strong>dan</strong> bersama-sama<br />

pinion (7) <strong>dan</strong> cakram rem (5)<br />

mendorong pegas (2). rem<br />

lepas <strong>dan</strong> kopling terhubung.<br />

Kopling <strong>dan</strong> rem terpasang<br />

pada poros pukulan sehingga<br />

efek pada poros engkol (18)<br />

sesuai dengan perbandingan<br />

roda gigi (7) <strong>dan</strong> roda gigi (17).<br />

8.5.6 Gerakan Putaran Balik<br />

kebanyakan mesin tenun tanpa<br />

teropong tidak dapat<br />

dioperasikan <strong>dan</strong>gna arah<br />

putaran terbalik, karena<br />

dilengkapi dengan cam yang<br />

harus berputar satu arah.<br />

Mesin tenun gripper projektil<br />

sulzer tidak dapat disetel sama<br />

sekali, karena makanisme<br />

penyisipan pakan dirancang<br />

hanya untuk satu arah putaran.<br />

Untuk menghindari kerusakan<br />

mesin roda pemutar poros<br />

utama dilengkapi dengan<br />

rahang kopling A seperti terlihat<br />

pada gambar 8.7, sehingga gigi<br />

B didepannya terhubung<br />

dengan <strong>dan</strong> dapat diputar<br />

kedalam hanya satu arah<br />

dengan putaran waktu mesin<br />

jalan selanjutnya pada rangka<br />

mesin terpasang rol kupling R<br />

yang rol-rolnya tertekan pegas<br />

sehingga terhubung, sehingga<br />

poros utama (1) dapat<br />

diputarkan sesuai dengan arah<br />

S<br />

Ada 3 macam cara pembalikan<br />

pada mesin tenun :<br />

453<br />

1) Putaran balik mesin tenun<br />

bersumber pada motor<br />

penggerak balik. Suatu<br />

tombol pengontrol mesin<br />

tenun yang akan<br />

mempengaruhi gerak poros<br />

utama, yaitu merubah<br />

tombol “ on ” menjadi “ off ”<br />

apabila sisir berada pada<br />

titik mati belakang.<br />

2) Putaran balik mesin tenun<br />

bersumber dari motor listrik<br />

khusus, yang pada saat<br />

jalan terkunci oleh tuas<br />

penjalan mesin. Pada mesin<br />

dobby <strong>dan</strong> mesin-mesin<br />

tenun yang mahal dilengkapi<br />

dengan sistem inching yang<br />

dihubungkan dengan motor<br />

penggerak setiap<br />

peluncuran pakan.<br />

3) Putaran balik mesin tenun<br />

dihasilkan secara mekanik.<br />

Gerakan biasanya berasal<br />

dari bagian berputar dari<br />

kopling lepas <strong>dan</strong> diteruskan<br />

ketika bergesekan dengan<br />

poros utama mesin tenun.<br />

Salah satu sistem ini<br />

digunakan pada mesin<br />

tenun seperti gambar 24 A.<br />

Pada puli kopling (1)<br />

terdapat gigi (2) Roda (4)<br />

yang terpasang bersama<br />

cakram gesek (7) pada<br />

poros lain digerakkan oleh<br />

rantai (3). ketika poros S<br />

bergerak ke atas gesek (6)<br />

<strong>dan</strong> 7 menyebabkan poros<br />

penggerak (5) berputar<br />

kearah yang berlawanan.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!