02.07.2013 Views

teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk

teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk

teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

• Klasifikasi Lemak<br />

a) Berdasarkan dispersi lemak<br />

dalam larutan kanji, lemak<br />

diklasifikasikan beberapa<br />

tipe :<br />

- Tipe Unsoluble<br />

Pada larutan kanji lemak betulbetul<br />

terpisah <strong>dan</strong> tidak<br />

terdispersi, seperti parafin,<br />

minyak Rape, minyak kelapa<br />

<strong>dan</strong> sebagainya. Kondisi<br />

rekatnya pada <strong>benang</strong> tidak<br />

rata, tetapi sifat licinnya tinggi.<br />

Sehingga akan menyebabkan<br />

berbagai kesulitan diantaranya<br />

hasil celup tidak rata, oleh<br />

karena itu sekarang tidak<br />

digunakan lagi.<br />

- TipeTerdispersi<br />

Pada saat larutan kanji diaduk<br />

lemak ini akan terdispersi, tetapi<br />

jika didiamkan bahan ini akan<br />

tetap terpisahkan, merekatnya<br />

pada <strong>benang</strong> merata <strong>dan</strong> sifat<br />

menjadi baik.<br />

Partikel <strong>dan</strong> lemak adalah<br />

terbesar, dengan demikian sifat<br />

larut pada larutan kanjii rendah<br />

tetapi sifat-sifat licinnya baik,<br />

walaupun memiliki kekuatan<br />

tarik yang rendah oleh karena<br />

itu, type lemak ini tidak<br />

digunakan untuk <strong>benang</strong><br />

filamen, tetapi untuk <strong>benang</strong><br />

spun, bahan ini banyak<br />

digunakan.<br />

- Tipe Emulsi<br />

Sebagai terdispersi secara<br />

homogen dalam larutan kanji,<br />

kondisi rekatnya dalam <strong>benang</strong><br />

393<br />

secara komperatif adalah<br />

merata, tetapi sifat licinnya lebih<br />

rendah daripada tipe unsoluble<br />

<strong>dan</strong> terdispersi. Bahan ini baik<br />

bila digunakan untuk <strong>benang</strong><strong>benang</strong><br />

spun maupun filamen.<br />

- Tipe Larut Sempurna<br />

Hampir semua tipe ini secara<br />

sempurna teremulsi <strong>dan</strong><br />

terdispersi oleh bahan<br />

permukaan aktip. Bahan ini sifat<br />

licinnya kurang baik <strong>dan</strong><br />

biasanya digunakan pada<br />

<strong>benang</strong>-<strong>benang</strong> filamen.<br />

b) Berdasarkan jenis <strong>benang</strong>,<br />

lemak diklasifikasikan<br />

beberapa jenis :<br />

- Lemak untuk <strong>benang</strong> kapas<br />

<strong>dan</strong> Rayon.<br />

Sejak dulu lemak binatangbinatang<br />

<strong>dan</strong> lemak iakan <strong>dan</strong><br />

yang sejenisnya digunakan<br />

langsung. Sekarang setelah ada<br />

lemak unsoluble seperti minyal<br />

pengeras, wax kayu, parafin,<br />

minyak-minyak binatan <strong>dan</strong><br />

tumbuh-tumbuhan, ditambahkan<br />

dengan beberapa bahan aktip<br />

permukaan <strong>dan</strong> dijual dengan<br />

merek dagang.<br />

- Lemak untuk <strong>benang</strong> sintetis<br />

Untuk <strong>benang</strong>-<strong>benang</strong> spun<br />

sintetis, campurannya kapas<br />

<strong>dan</strong> rayon, bahan aktif<br />

permukaan perlu ditambahkan<br />

pada lemak <strong>dan</strong> minyak, untuk<br />

memberikan daya anti<br />

electricity.<br />

Untuk <strong>benang</strong> filamen, bahan<br />

sintetis Poly Vinyl Alkohol (PVA)<br />

<strong>dan</strong> Poly Acrilic Acid Ester

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!