teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk
teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk teknik pembuatan benang dan pembuatan kain jilid 2 smk
356 Gambar 7.49 Pengatur Tegangan type Universal • Pengatur tegangan type kapas Type ini dimaksudkan yang umum dipergunakan untuk benang kapas. Namun demikian dapat juga diper gunakan untuk benang-be nang dari serat buatan. Pada prinsipnya alat penga tur tegangan adalah sama hanya beda konstruksinya. Yang membedakan bentuk adalah karena benangbenang mempunyai sifat yang berbeda dari masingmasing macam bahannya sehingga sesuai dengan sifat itu maka diperlukan peralatan yang khusus. Pengatur tegangan type ini juga diperlengkapi dengan cincin pemberat sehingga untuk mengatur tegangan benang dapat diatur dengan menambahkan atau mengu rangi berat cincin sehingga mendapatkan tegangan benang yang diinginkan. Gambar 7.50 Pengatur Tegangan Type Kapas
Untuk mendapatkan penarikan benang yang baik pada waktu terjadi proses penghanian, sehingga balooning yang terjadi tidak terganggu oleh gulungan benang yang lain maka pemasangan pengantar benang (pengatur tegangan) diatur sebagai berikut : • Poros spindel harus lurus dengan lubang pengantar benang. • Ujung spindel dengan pengantar benang berjarak + 30 cm. 2) Sisir Silang Pada mesin hani seksi kerucut sisir silang berfungsi untuk memisahkan antar benang yang satu dengan lainnya, sehingga letak benang dalam band-band selalu tetap seperti yang telah ditentukan dalam raport hanian dan benang supaya terletak sejajar tidak menyilangkan pada waktu di mesin tenun. a) Macam-macam sisir silang Sisir silang ada beberapa macam, tergantung pada pemisahan benang yang diinginkan. − Sisir silang dengan 2 silangan benang 357 Sisir silang ini pada umumnya digunakan untuk pengahanian dengan ketetalan lusi rendah dan tidak memerlukan pengajian setelah penghanian. Gambar 7.51 Sisir Silang dengan 2 Silangan − Sisir silang ganda Sisir silang ini digunakan untuk membantu pemisahan benang-benang pada mesin penganjian atau pada mesin tenun yang menggunakan benang-benang lusi dengan ketetalan yang tinggi. Pemisahan benang dengan sisir silang ganda ini bisa terdiri dari 3, 4, 5 atau 6 silangan tergantung dari jenis sisir silang ganda yang digunakan.
- Page 51 and 52: 305 Gambar 6.45 Silangan Anyaman Le
- Page 53 and 54: agar dapat menghasilkan produksi ka
- Page 55 and 56: 309 2. Skema proses persiapan perte
- Page 57 and 58: • Bobin Silinder Bobin silinder d
- Page 59 and 60: Keterangan : M. Motor 1. Puli motor
- Page 61 and 62: cukup sehingga gulungan benang tida
- Page 63 and 64: Jarak celah Slub Catcher dapat diat
- Page 65 and 66: Diameter benang dapat dihitung deng
- Page 67 and 68: • Peralatan Otomatis Penjaga Bena
- Page 69 and 70: telah memenuhi syarat kebutuhannya.
- Page 71 and 72: Keterangan : a. Tabung gas b. Ruang
- Page 73 and 74: L = Panjang benang yang digulung π
- Page 75 and 76: - Bobin Palet Peraba Elektrik Bobin
- Page 77 and 78: 7.3.3.1 Mesin Palet Otomatis Otomat
- Page 79 and 80: Gambar 7.33 Mekanisme Penggerak Mes
- Page 81 and 82: Kedua poros pengantar (613,613-1) d
- Page 83 and 84: Gambar 7.36 Otomatis Gulungan Penuh
- Page 85 and 86: diputarkan tergantung kedudukan Rat
- Page 87 and 88: (B) (C) 341
- Page 89 and 90: sesuai dengan standar tegangan atau
- Page 91 and 92: Gambar 7.41 D Pengatur Tegangan (Pe
- Page 93 and 94: um hani setelah melewati larutan ka
- Page 95 and 96: tertentu misalnya untuk membuat kai
- Page 97 and 98: 7.4.6 Mesin Hani Seksi Kerucut (Con
- Page 99 and 100: Gambar 7.45 Creel dengan Spindel Ca
- Page 101: Gambar 7.48 Cara Penempatan Spindel
- Page 105 and 106: Untuk membuat silangan benang denga
- Page 107 and 108: mula-mula melalui sisir silang kemu
- Page 109 and 110: Gambar 7.58 Mesin Hani Seksi Kerucu
- Page 111 and 112: - Bilangan konstanta sudut kerucut
- Page 113 and 114: Berdasarkan contoh perhitu ngan dik
- Page 115 and 116: 5. Menentukan posisi sisir hani (fr
- Page 117 and 118: ) Proses penggulungan Apabila prose
- Page 119 and 120: - Jumlah benang lusi tiap warna : P
- Page 121 and 122: Juml . Lusi / warna Keb. L = × Keb
- Page 123 and 124: 377 Pemasangan Cones pada Creel den
- Page 125 and 126: perincian sebagai berikut : 1 luban
- Page 127 and 128: enang dengan nomer Ne1 60 atau lebi
- Page 129 and 130: um hani kadang-kadang mencapai 10.0
- Page 131 and 132: . Bagian-bagian pada mesin hani leb
- Page 133 and 134: penghanian tidak terpengaruh oleh d
- Page 135 and 136: Penganjian benang adalah proses mem
- Page 137 and 138: akan turun. Sedangkan tegangan dan
- Page 139 and 140: • Klasifikasi Lemak a) Berdasarka
- Page 141 and 142: - Terigu = 130 kg (13% terhadap air
- Page 143 and 144: cara pengebutan dengan tangan sukar
- Page 145 and 146: 11. Pipa pembagi larutan (Size Divi
- Page 147 and 148: Gambar 7.75 Penganjian dengan Mesin
- Page 149 and 150: Keterangan : 1. Mixing Cistern 2. C
- Page 151 and 152: setinggi 10 cm, perhatikan keluarny
356<br />
Gambar 7.49<br />
Pengatur Tegangan type Universal<br />
• Pengatur tegangan type<br />
kapas<br />
Type ini dimaksudkan yang<br />
umum dipergunakan untuk<br />
<strong>benang</strong> kapas. Namun<br />
demikian dapat juga diper<br />
gunakan untuk <strong>benang</strong>-be<br />
nang dari serat buatan.<br />
Pada prinsipnya alat penga<br />
tur tegangan adalah sama<br />
hanya beda konstruksinya.<br />
Yang membedakan bentuk<br />
adalah karena <strong>benang</strong><strong>benang</strong><br />
mempunyai sifat<br />
yang berbeda dari masingmasing<br />
macam bahannya<br />
sehingga sesuai dengan<br />
sifat itu maka diperlukan<br />
peralatan yang khusus.<br />
Pengatur tegangan type ini<br />
juga diperlengkapi dengan<br />
cincin pemberat sehingga<br />
untuk mengatur tegangan<br />
<strong>benang</strong> dapat diatur dengan<br />
menambahkan atau mengu<br />
rangi berat cincin sehingga<br />
mendapatkan tegangan<br />
<strong>benang</strong> yang diinginkan.<br />
Gambar 7.50<br />
Pengatur Tegangan Type<br />
Kapas