02.07.2013 Views

Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf

Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf

Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Semua zat warna golongan ini akan rusak, sebagian rusak seketika <strong>dan</strong><br />

sebagian lagi rusak setelah pendidihan yang agak lama. Kerusakan zat warna<br />

ditunjukkan oleh a<strong>dan</strong>ya perubahan yang tetap dari warna asli menjadi putih,<br />

abu-abu, kuning <strong>dan</strong> jingga. Perubahan ini terjadi baik pada kain maupun<br />

larutan ekstraksinya. Oksidasi kembali dari contoh tidak mengembalikan warna<br />

aslinya.<br />

- Zat warna direk dengan pengerjaan iring formaldehid<br />

A<strong>dan</strong>ya formaldehid pada contoh uji membuktikan a<strong>dan</strong>ya zat warna dari<br />

golongan ini.<br />

Uji untuk formaldehid dilakukan dengan memanaskan contoh uji dalam larutan<br />

asam sulfat 5% sampai mendidih. Kemudian larutan ekstraksi ditambahkan<br />

setetes demi setetes ke dalam larutan karbozol 0,1% yang dilarutkan dalam<br />

asam sulfat pekat. Bila terbentuk endapan biru, maka ini menunjukkan a<strong>dan</strong>ya<br />

formaldehid.<br />

Zat warna yang tahan lunturnya jelek terhadap pencucian biasa diperbaiki<br />

dengan pengerjaan iring dengan formaldehid atau logam yang pada uji<br />

golongan I menunjukkan uji positif, tetapi kelunturannya dalam larutan amonia<br />

encer tidak cukup untuk mencelup kembali kain kapas putih.<br />

- Zat warna naftol <strong>dan</strong> azo yang tidak larutan zat warna yang diazotasi <strong>dan</strong><br />

dibangkitkan<br />

Kedua golongan zat warna azo yang tidak larut ini mempunyai sifat-sifat yang<br />

berbeda tetapi mempunyai persamaan yaitu bahwa zat warna yang terdapat<br />

pada bahan tidak pernah terdapat pada larutan tercelup, tetapi baru terbentuk<br />

setelah berada dalam larutan serat.<br />

Pada pencelupan dengan zat warna yang didiazotasi <strong>dan</strong> dibangkitkan, kain<br />

kapas dicelup dahulu dengan zat warna direk jenis tertentu kemudian<br />

didiazotasi <strong>dan</strong> setelah itu dikerjakan dalam larutan pembangkit.<br />

Pada pencelupan dengan zat warna naftol, mula-mula bahan dikerjakan<br />

dengan senyawa fenolat yang mempunyai daya tarik terhadap kapas <strong>dan</strong><br />

kemudian dikerjakan dengan larutan garam diazonium yang distabilkan,<br />

sehingga zat warna akan terbentuk di dalam bahan.<br />

Untuk identifikasi zat warna ini, pengujiannya dilakukan setelah asam zat warna<br />

lainnya menunjukkan hasil yang negatif, sehingga tinggal membedakan kedua<br />

zat warna tersebut.<br />

- Zat warna naftol <strong>dan</strong> azo yang tidak larut<br />

Sifat khusus yang utama dari jenis zat warna ini adalah kelarutannya di dalam<br />

piridin. Cara pengujiannya dilakukan dengan memasukkan contoh uji dalam<br />

tabung reaksi yang diberi sedikit piridin <strong>dan</strong> kemudian dididihkan. Semua jenis<br />

naftol akan larut dalam piridin. Karena sifatnya yang tidak larut dalam air, maka<br />

kelarutan zat warna naftol dalam larutan natrium hidroksida <strong>dan</strong> hidrosulfit akan<br />

lebih lambat, bila dibandingkan dengan zat warna lainnya dari golongan III.<br />

40

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!