02.07.2013 Views

Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf

Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf

Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

- Zat warna asam<br />

Zat warna asam ini jarang dipakai untuk mencelup serta selulosa kecuali untuk<br />

jenis rayon yang dapat dicelup dengan zat warna asam. Bila pada uji zat<br />

warna direk terjadi pelunturan warna tetapi tidak mencelup dengan warna yang<br />

sangat muda, maka larutan tersebut dinetralkan dengan asam asetat kemudian<br />

tambah 1 ml asetat 10% <strong>dan</strong> masukkan wol putih, lalu dididihkan larutan itu<br />

selama ½ menit, kemudian wolnya dicuci <strong>dan</strong> diamati a<strong>dan</strong>ya pewarnaan pada<br />

wol tersebut. Bila terjadi pewarnaan pada wol putih tersebut, ini menunjukkan<br />

uji positif zat warna asam.<br />

- Zat warna basa<br />

Zat warna basa jarang dipakai untuk mencelup serat selulosa, karena<br />

berkembangnya pemakaian zat warna reaktif. Zat warna basa ini hanya<br />

dipakai untuk mendapatkan bahan dengan warna yang cerah <strong>dan</strong> murah tetapi<br />

tahan luntur warnanya jelek.<br />

Cara pengujiannya ialah bila pada uji zat warna direk tidak terjadi pelunturan<br />

atau hanya luntur sedikit maka perlu diadakan uji zat warna basa. Contoh uji<br />

dimasukkan pada tabung reaksi, kemudian tambahkan ½ ml asam asetat<br />

glasial, panaskan <strong>dan</strong> tambahkan 5 ml air <strong>dan</strong> dididihkan. Kemudian contoh uji<br />

diambil <strong>dan</strong> masukkan serat acrilic yang dapat dicelup dengan zat warna<br />

cationic, atau kapas yang telah dibeits dengan tanin <strong>dan</strong> terus dididihkan.<br />

<strong>Pencelupan</strong> kembali pada serat acrilic atau pada kapas yang ditanin<br />

menunjukkan a<strong>dan</strong>ya zat warna basa. Untuk uji penentuan zat warna basa<br />

dapat dilakukan dengan menambahkan larutan natrium hidroksida 10% pada<br />

larutan ekstraksi tersebut, <strong>dan</strong> tambahkan juga eter.<br />

Larutan dikocok supaya ekstraksi zat warna basa terserap ke dalam lapisan<br />

eter. Setelah campuran didiamkan sampai terjadi pemisahan lapisan,<br />

kemudian tambahkan air supaya lapisan atas eter berada di dekat mulut<br />

tabung, kemudian lapisan dipindahkan ke dalam tabung reaksi tambah 2 – 3<br />

tetas asam asetat 10% <strong>dan</strong> dikocok kembali. Semua zat warna basa akan<br />

meninggalkan lapisan eter <strong>dan</strong> warna asli akan terlihat dalam lapisan asam<br />

asetat.<br />

- Zat warna direk dengan penyempurnaan resin<br />

Bila contoh uji tidak luntur atau sedikit luntur pada uji zat warna direk, se<strong>dan</strong>g<br />

pada uji zat warna basa hasilnya negatif, maka perlu dilakukan uji kemungkinan<br />

a<strong>dan</strong>ya zat warna direk dengan penyempurnaan resin.<br />

Cara pengujiannya dilakukan dengan memasukkan contoh uji dalam tabung,<br />

lalu tambahkan larutan asam khlorida 1% <strong>dan</strong> dididihkan selama 1 menit.<br />

Kemudian larutan asamnya dibuang diganti dengan larutan asam yang baru,<br />

<strong>dan</strong> dilakukan pengerjaan-pengerjaan ekstraksi kembali. Akhirnya dicuci<br />

dengan air dingin. Pengerjaan dengan asam khlorida itu bermaksud untuk<br />

menghilangkan resin.<br />

37

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!