02.07.2013 Views

Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf

Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf

Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Oksidasi mengurangi jumlah belerang, belerang yang bereaksi menjadi<br />

belerang bebas <strong>dan</strong> dalam beberapa hal belerang yang bereaksi menjadi H2S.<br />

Oksidasi juga menaikkan kadar sulfat, kadar belerang yang larut dalam alkali<br />

<strong>dan</strong> jumlah zat yang larut dalam alkali.<br />

Kerusakan pada jembatan garam<br />

Hidrolisa jembatan garam disebabkan oleh pengaruh uap air, asam, air<br />

mendidih <strong>dan</strong> agak sedikit oleh pengerjaan dengan alkali. Cara penentuan<br />

kerusakan ini berdasarkan pada jumlah zat yang terlarut dalam alkali, <strong>dan</strong><br />

kadar amina sebagai RNHR <strong>dan</strong> R-HN2-OOC-R.<br />

Pengerjaan dengan asam tidak menyebabkan pengrusakan struktur serat,<br />

tetapi menyebabkan pembentukan garam, <strong>dan</strong> berikatan dengan gugus amina<br />

sehingga menurunkan bilangan yodium. Oksidasi, reduksi, pengaruh sinar,<br />

pengaruh uap, semua cenderung menaikkan kelarutan wol dalam alkali.<br />

Kerusakan pada rantai peptida<br />

Pemutusan rantai peptida menjadi lebih pendek dapat disebabkan oleh uap air,<br />

asam, air mendidih <strong>dan</strong> lain-lain. Efek kimianya sama seperti yang dihasilkan<br />

oleh kerusakan pada gugus amina <strong>dan</strong> jembatan garam.<br />

Penggunaan viskositas untuk mengetahui pemutusan rantai molekul wol<br />

ternyata tidak berhasil<br />

Kerusakan pada gugus amina<br />

Diazotasi <strong>dan</strong> pemecahan senyawa diazo menyebabkan penurunan kadar<br />

amino primer <strong>dan</strong> karena itu mengurangi daya celup dengan zat warna asam.<br />

Bilangan yodium juga turun. Oksidasi juga mengurangi kadar amino.<br />

Analisa-analisa yang dilakukan<br />

Untuk memeriksa kerusakan wol dapat dilakukan pengujian-pengujian sebagai<br />

berikut :<br />

1. Pengujian pada sifat elastik<br />

− Reaksi Allworden<br />

− Penetrasi penodaan (stain penetration)<br />

2. Pengujian kerusakan sistina<br />

− Jumlah sulfur<br />

− Sulfur yang larut dalam alkali<br />

− Sulfur yang larut dalam alkali<br />

− Sulfur yang bereaksi sebagai S bebas<br />

− Sulfur yang bereaksi sebagai H2S (dengan timbal asetat membentuk<br />

PbS)<br />

− Diagram mulur <strong>dan</strong> kekuatan (persentase relative works).<br />

115

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!