Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf

Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf

bos.fkip.uns.ac.id
from bos.fkip.uns.ac.id More from this publisher
02.07.2013 Views

HClO2 + O2 + On → HClO3 Pengaruh pH dalam pengelantangan dengan natrium khlorit adalah bahwa pada keadaan netral (pH7) penguraiannya sangat lambat, maka untuk mengaktifkan penguraian NaClO2 dilakukan pada kondisi sedikit alkali (pH 8-9) dengan penambahan natrium hipokhlorit seperti reaksi berikut ini. NaOCl + H2O → NaOH + HOCl Natrium hipokhlorit asam hipokhlorit 3NaClO2 + 2HOCl → 2ClO2 + NaClO3 + 2NaCl3 + H2O natrium khlorit khlordiosida ClO2 yang terbentuk akan bekerja mengoksidasi pigmen-pigmen alam yang terdapat dalam serat. 4. Peroksida Ada beberapa macam zat pengelantang jenis peroksida yaitu hidrogen peroksida (H2O2), natrium peroksida (Na2O2) dan barium peroksida (BaO2). Pada umumnya zat pengelantang peroksida yang sering digunakan di industri tekstil adalah hidrogen peroksida yang diperdagangkan juga dikenal perhidrol. Dalam perdagangan hidrogen peroksida berupa larutan yang kepekatannya berkisar 35 – 50% (130 – 200 volume) dan distabilkan dengan asam. Sifat hidrogen peroksida mudah larut dalam air pada berbagai perbandingan, jika dipanaskan mudah terurai melepaskan gas oksigen sehingga sangat efektif digunakan untuk pengelantangan. H2O2 → H2O + On Faktor-faktor yang mempengaruhi penguraian H2O2 1) Pengaruh pH Dalam suasana asam (pH < 7) H2O2 stabil, sedangkan dalam suasana basa / alkali (pH > 7) H2O2 mudah terurai melepaskan oksigen. Makin besar pH, penguraiannya makin cepat, seperti pada tabel berikut : Tabel 7 – 1 Perbandingan pH dan Waktu Penguraian H2O2 pH Waktu 6,8 7,1 7,9 8,9 9,9 3 jam 10 menit 2 jam 50 menit 2 jam 10 menit 1 jam 10 menit 25 menit 95

2) Pengaruh suhu Suhu juga mempengaruhi penguraian H2O2. pada suhu rendah, pembebasan oksigen sangat kecil, makin tinggi suhu penguraiannya makin cepat. Penguraian H2O2 yang efektif untuk pengelantangan terjadi pada suhu 80 - 85 0 C. Pada suhu di atas 85 0 C penguraiannya sangat cepat sekali. 3) Pengaruh stabilisator Penguraian H2O2 dapat diperlambat dengan penambahan zat stabilisator meskipun pengelantangannya dilakukan pada pH dan suhu yang tinggi. Ada beberapa macam zat stabilisator yang dapat digunakan dalam pengelantangan dengan hidrogen peroksida di antaranya seperti Natrium Silikat (Na2SiO3), Magnesium Oksida (NgO) atau Magnesium Hidroksida (Mg(OH)3), Magnesium Silikat, Natrium Metafosfat, Natrium – Trifosfat dan lain-lain. Jenis zat stabilisator yang banyak digunakan dalam pengelantangan adalah Natrium Silikat. 4) Pengaruh logam atau oksida logam Seperti halnya pada garam-garam hipokhrolit, beberapa logam atau oksida loga tertentu dapat mempercepat penguraian hidrogen peroksida membebaskan oksigen seperti reaksi berikut : 2FeO + H2O2 → Fe2O3 + H2O besi (II) oksida besi (III)oksida 2Fe2O3 → 4FeO + O2 Reaksi tersebut berjalan terus menerus. 5. Natrium perborat Dalam air natrium perborat (NaBO3) terurai menurut reaksi berikut : 4NaBO3 + 5H2O → 4H2O2 + Na2B4O7 + 2NaOH H2O2 → H2O + On Dari reaksi penguraian terbentuk soda kostik (NaOH) yang menjadikan larutannya bersifat alkalis sehingga penguraiannya berjalan perlahan-lahan. Zat oksidator ini harganya mahal, sehingga jarang dipakai untuk pengelantangan, tetapi sering digunakan untuk proses oksidasi zat warna bejana. 6. Kalium bikhromat Zat oksidator jenis kalium bikhromat (K2Cr2O7) tidak dipakai dalam pengelantangan, tetapi dapat digunakan untuk oksidasi zat warna bejana dan zat warna belerang. 96

HClO2 + O2 + On → HClO3<br />

Pengaruh pH dalam pengelantangan dengan natrium khlorit adalah bahwa<br />

pada keadaan netral (pH7) penguraiannya sangat lambat, maka untuk<br />

mengaktifkan penguraian NaClO2 dilakukan pada kondisi sedikit alkali (pH 8-9)<br />

dengan penambahan natrium hipokhlorit seperti reaksi berikut ini.<br />

NaOCl + H2O → NaOH + HOCl<br />

Natrium hipokhlorit asam<br />

hipokhlorit<br />

3NaClO2 + 2HOCl → 2ClO2 + NaClO3 + 2NaCl3 + H2O<br />

natrium khlorit khlordiosida<br />

ClO2 yang terbentuk akan bekerja mengoksidasi pigmen-pigmen alam yang<br />

terdapat dalam serat.<br />

4. Peroksida<br />

Ada beberapa macam zat pengelantang jenis peroksida yaitu hidrogen<br />

peroksida (H2O2), natrium peroksida (Na2O2) <strong>dan</strong> barium peroksida (BaO2).<br />

Pada umumnya zat pengelantang peroksida yang sering digunakan di industri<br />

tekstil adalah hidrogen peroksida yang diperdagangkan juga dikenal perhidrol.<br />

Dalam perdagangan hidrogen peroksida berupa larutan yang kepekatannya<br />

berkisar 35 – 50% (130 – 200 volume) <strong>dan</strong> distabilkan dengan asam.<br />

Sifat hidrogen peroksida mudah larut dalam air pada berbagai perbandingan,<br />

jika dipanaskan mudah terurai melepaskan gas oksigen sehingga sangat efektif<br />

digunakan untuk pengelantangan.<br />

H2O2 → H2O + On<br />

Faktor-faktor yang mempengaruhi penguraian H2O2<br />

1) Pengaruh pH<br />

Dalam suasana asam (pH < 7) H2O2 stabil, se<strong>dan</strong>gkan dalam suasana<br />

basa / alkali (pH > 7) H2O2 mudah terurai melepaskan oksigen. Makin<br />

besar pH, penguraiannya makin cepat, seperti pada tabel berikut :<br />

Tabel 7 – 1<br />

Perbandingan pH <strong>dan</strong> Waktu Penguraian H2O2<br />

pH Waktu<br />

6,8<br />

7,1<br />

7,9<br />

8,9<br />

9,9<br />

3 jam 10 menit<br />

2 jam 50 menit<br />

2 jam 10 menit<br />

1 jam 10 menit<br />

25 menit<br />

95

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!