02.07.2013 Views

Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf

Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf

Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

BAB VII<br />

PENGELANTANGAN<br />

Pengelantangan dikerjakan terhadap bahan tekstil bertujuan menghilangkan<br />

warna alami yang disebabkan oleh a<strong>dan</strong>ya pigmen-pigmen alam atau zat-zat<br />

lain, sehingga diperoleh bahan yang putih. Pigmen-pigmen alam pada bahan<br />

tekstil umumnya terdapat pada bahan dari serat-serat alam baik serat tumbuhtumbuhan<br />

maupun serat binatang yang tertentu selama masa pertumbuhan.<br />

Se<strong>dan</strong>gkan bahan tekstil dari serat sintetik tidak perlu dikelantang, karena pada<br />

proses pembuatan seratnya sudah mengalami pemurnian <strong>dan</strong> pengelantangan,<br />

tetapi untuk bahan tekstil yang terbuat dari campuran serat sintetik <strong>dan</strong> serat<br />

alam diperlukan proses pengelantangan terutama prosesnya ditujukan<br />

terhadap serat alamnya.<br />

Untuk menghilangkan pigmen-pigmen alam tersebut hanya dapat dilakukan<br />

dalam proses pengelantangan dengan menggunakan zat pengelantang yang<br />

bersifat oksidator atau yang bersifat reduktor.<br />

Pengelantangan dapat dilakukan sampai memperoleh bahan yang putih sekali,<br />

misalnya untuk bahan-bahan yang akan dijual sebagai benang putih atau kain<br />

putih, tetapi dapat pula dilakukan hanya sampai setengah putih khususnya<br />

untuk bahan-bahan yang akan dicelup atau berdasarkan penggunaan akhirnya.<br />

7.1. Zat Pengelantang<br />

Dalam pertekstilan dikenal dua jenis zat pengelantang yaitu zat pengelantang<br />

yang bersifat oksidator <strong>dan</strong> yang bersifat reduktor. Zat pengelantang yang<br />

bersifat oksidator pada umumnya digunakan untuk pengelantangan serat-serat<br />

selulosa <strong>dan</strong> beberapa di antaranya dapat pula dipakai untuk serat-serat<br />

binatang <strong>dan</strong> seat-serat sintetis. Se<strong>dan</strong>gkan zat pengelantang yang bersifat<br />

reduktor hanya dapat digunakan untuk pengelantangan serat-serat binatang.<br />

7.1.1 Zat Pengelantang yang Bersifat Oksidator<br />

Zat pengelantang yang bersifat oksidator ada dua golongan, yaitu yang<br />

mengandung khlor <strong>dan</strong> yang tidak mengandung khlor.<br />

Zat pengelantang oksidator yang mengandung khlor, di antaranya :<br />

− Kaporit (CaOCl2)<br />

− Natrium hipokhlorit (NaOCl)<br />

− Natrium khlorit (NaOClO2)<br />

Zat pengelantang oksidator yang tidak mengandung khlor, di antaranya :<br />

− Hidrogen peroksida (H2O2)<br />

− Natrium peroksida (Na2O2)<br />

91

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!