Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf

Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf

bos.fkip.uns.ac.id
from bos.fkip.uns.ac.id More from this publisher
02.07.2013 Views

Keterangan : 1. Rol penegang 2. Impregnasi dalam larutan alkali 3. Penguapan dalam J-Box 4. Impregnasi 5. Pre steam 6. Penguapan pada J-Box 7. Pencucian air dingin 8. Penetralan 9. s.d 12 Pencucian air panas 13. Impregnasi dalam larutan hydrogen baroksida 14. Penguapan pada J-Box 15 s.d. 18 Pencucian air dingin dan air panas 19. Padder 20. Silinder pengering 5.3.3.2.2 Pemasakan Bahan Kapas dengan Mesin Vaporloc Pemasakan dengan mesin Vaporloc ini adalah pemasakan sistem kontinyu dengan tekanan. Bahan diimpregnasi dengan larutan soda kostik 5 – 9% pembasah 0,2% pada suhu 70 0 C, selanjutnya bahan disimpan dalam ruangan Vaporloc pada suhu 130 – 140 0 C dengan tekanan 2 Atmosfir selama 40 – 120 menit, setelah selesai bahan dicuci dengan air panas dan air dingin pada mesin pencuci secara kontinyu. Keterangan gambar : 1. Bak larutan soda kostik 2. Vaporloc 3. Mesin cuci secara kontinyu 1 2 3 Gambar 5 – 19 Mesin Vaporloc 87

5.3.4 Pemasakan Serat Protein 5.3.4.1 Pemasakan Serat Wol Kotoran-kotoran yang terdapat pada serat wol dapat dibedakan antara lain : − Kotoran luar yang berbentuk rumput-rumputan yang kering, biji-bijian, kotoran lain yang bersifat selulosa, tanah kering, debu dan kotoran lainnya. Kotoran luar ini tidak dapat dihilangkan dengan cara mekanik, untuk menghilangkannya perlu proses kimia yang disebut proses karbonisasi, yaitu proses pengarangan (pengkarbonan) kotoran luar dengan asam kuat, misalnya asam chlorida dan asam sulfat. − Kotoran alam yang berupa lemak-lemak yang timbul bersamaan tumbuhnya rambut wol. Wol dengan cepat akan dirusak oleh alkali kuat dan sangat sensitif terhadap suhu. Proses pemasakan wol dilakukan dengan menggunakan zat-zat pemasak yang bersifat alkalis lemah misalnya soda abu, amoniak, atau amonium karbonat dengan suhu pengerjaan 40 – 45 0 C. Zat pemasak biasanya terdiri dari 2 – 4% sabun dan 2% soda abu yang dihitung dari berat bahan. Pada pemasakan wol, adanya tekanan-tekanan mekanik terhadap wol dalam keadaan basah harus dihindarkan, karena proses tersebut dapat menimbulkan penggumpalan wol (felting property). Pemasakan wol dilakukan secara tertahap, yaitu pada seratnya, pada slivernya, dan pada kainnya. Serat wol sebelum dipintal harus dimasak dulu karena kadar lemak dan malam yang terdapat pada serat wol besar sekali, sehingga sulit untuk dipintal. 5.3.4.2 Pemasakan Serat Sutera Sutera grey/mentah pegangannya kasar dan warnanya suram karena serat sutera mengandung gun serisin 22 – 30%. Proses pemasakan sutera bertujuan untuk menghilangkan serisin, sehingga pegangan menjadi lembut dan kilapnya tinggi, seperti wol, sutera adalah serat protein sehingga mudah dirusak oleh alkali kuat seperti soda kostik. Proses pemasakan serat sutera dikenal dengan istilah degumming dan dilakukan menggunakan alkali lemah, misalnya larutan sabun yang kadang-kadang ditambah sedikit soda abu, pada suhu 95 0 C selama 1 – 2 jam. Kemudian dilanjutkan dengan pencucian dengan air panas dan pembilasan dengan air dingin. Proses degumming sutera dapat menghilangkan serisin 20 – 25%, ketidakrataan hasil proses degumming dapat menyebabkan hasil pencelupan tidak rata. 5.3.5 Pemasakan Serat Rayon dan Serat Sintetik Serat rayon dan serat sintetik merupakan serat yang mudah bersih, sehinga pemasakannya cukup memakai detergen atau alkali lemah. Pemasakan dilakukan dalam larutan soda abu 1 – 2 g/l dan detergen 1 – 2 ml/l pada suhu 70 0 C selama ½ - 1 jam, selanjutnya dibilas dengan air dingin. Untuk bahan dari 88

Keterangan :<br />

1. Rol penegang<br />

2. Impregnasi dalam larutan alkali<br />

3. Penguapan dalam J-Box<br />

4. Impregnasi<br />

5. Pre steam<br />

6. Penguapan pada J-Box<br />

7. Pencucian air dingin<br />

8. Penetralan<br />

9. s.d 12 Pencucian air panas<br />

13. Impregnasi dalam larutan hydrogen baroksida<br />

14. Penguapan pada J-Box<br />

15 s.d. 18 Pencucian air<br />

dingin <strong>dan</strong> air panas<br />

19. Padder<br />

20. Silinder pengering<br />

5.3.3.2.2 Pemasakan Bahan Kapas dengan Mesin Vaporloc<br />

Pemasakan dengan mesin Vaporloc ini adalah pemasakan sistem kontinyu<br />

dengan tekanan.<br />

Bahan diimpregnasi dengan larutan soda kostik 5 – 9% pembasah 0,2% pada<br />

suhu 70 0 C, selanjutnya bahan disimpan dalam ruangan Vaporloc pada suhu<br />

130 – 140 0 C dengan tekanan 2 Atmosfir selama 40 – 120 menit, setelah<br />

selesai bahan dicuci dengan air panas <strong>dan</strong> air dingin pada mesin pencuci<br />

secara kontinyu.<br />

Keterangan gambar :<br />

1. Bak larutan soda kostik<br />

2. Vaporloc<br />

3. Mesin cuci secara kontinyu<br />

1 2 3<br />

Gambar 5 – 19<br />

Mesin Vaporloc<br />

87

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!