Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf
Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf
Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
3. Pemasakan (Scouring)<br />
Berbeda dengan kainkapas, kain protein tidak kuat/ mudah rusak oleh<br />
larutan basa kuat, sehingga proses penghilangan kotoran dilakukan dalam<br />
larutan basa lemah seperti larutan sabun <strong>dan</strong> Natrium Karbonat (Na2CO3),<br />
se<strong>dan</strong>gkan kain kapas dilakukan dalam larutan Kostik Soda (NaOH)<br />
5.1 . Pembakaran Bulu (Singeing)<br />
Pembakaran bulu bertujuan untuk menghilangkan bulu–bulu yang<br />
tersembul pada permukaan kain. Bulu–bulu pada kain timbul sebagai akibat<br />
a<strong>dan</strong>ya gesekan-gesekan mekanik <strong>dan</strong> peregangan-peregangan pada waktu<br />
proses pertenunan. Bulu–bulu yang timbul pada permukaan kain mengurangi<br />
kualitas kain <strong>dan</strong> mengurangi kualitas hasil proses merserisasi, pencelupan,<br />
<strong>dan</strong> pencapan.<br />
Pada proses merserisasi bulu yang menonjol pada permukaan kain lebih<br />
banyak menyerap larutan <strong>dan</strong> menutup permukaan kain sehingga menurunkan<br />
efek merserisasi <strong>dan</strong> mengurangi kilau kain hasil merserisasi. Kurang<br />
sempurnanya efek merserisasi, menyebabkan ketidak rataan hasil pencelupan.<br />
Pada proses pencapan bulu-bulu tertekan oleh screen <strong>dan</strong> roboh/tertidur<br />
keluar dari garis motif, bulu yang tidur <strong>dan</strong> terkena pasta dapat menyerap<br />
pasta cap kemudin memindahkan pasta cap tersebut keluar garis batas motif<br />
sehingga hasil pencapan warna kurang tajam.<br />
Pencucian setelah pencapan akan menyebabkan bulu yang tertekan <strong>dan</strong><br />
menutup motif berdiri akibatnya warna tidak rata.<br />
Tidak semua kain dibakar bulunya. Terdapat kain yang tidak boleh dibakar<br />
bulunya yaitu :<br />
− Kain handuk<br />
− Kain karpet<br />
− Kain flanel, dsb.<br />
Tetapi untuk kain-kain berikut harus dilakukan proses pembakaran bulu yaitu :<br />
− Kain untuk lapis (voering)<br />
− Kain anyaman keeper, tenunan wafel, <strong>dan</strong> Kain-kain yang berusuk garisgaris<br />
ke dalam.<br />
− Kain-kain yang akan di merser, dicelup, <strong>dan</strong> dicap.<br />
− Kain–kain murahan untuk meningkatkan kualitasnya.<br />
Prinsip pembakaran bulu adalah melewatkan kain di atas nyala api, plat logam,<br />
<strong>dan</strong> silinder panas dengan kecepatan tertentu sesuai dengan tebal tipisnya<br />
kain.<br />
Penanganan yang kurang tepat dalam proses pembakaran bulu menyebabkan<br />
hal–hal berikut :<br />
66