Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf
Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf Teknik Pencelupan dan Pencapan Jilid 1.pdf
Gambar 3 – 5 Mesin Pemeriksa Kain Grey dan Warna Type SL 101 PC 59
BAB IV PERSIAPAN PROSES PENCELUPAN DAN PENCAPAN KAIN SINTETIK Persiapan proses (pre treatment) pencelupan dan pencapan pada kain sintetik seperti poliester, nylon, asetat, acrilat, adalah cara-cara mempersiapkan bahan yang akan mengalami proses pencelupan dan pencapan sehingga akan mempermudah dalam penanganan proses berikutnya. Persiapan proses dilakukan sebelum kain mengalami proses basah atau proses kimia. Kain pliester pada proses pertenunan mengalami peregangan – peregangan yang sangat kuat, untuk mengembalikan pada keadaan semula pelu dilakukan proses relaxing. Berbeda dengan persiapan proses kain selulosa persiapan proses pencelupan dan pencapan atau pre treatment pada kain sintetik terutama poliester grey, adalah proses persiapan yang dilakukan untuk mendapatkan sifat-sifat kain yang diharapkan, dengan tujuan agar proses selanjutnya dapat berhasil dengan baik. Proses ini merupakan bagian yang sangat menentukan baik buruknya hasil pencelupan maupun pencapan, karena tanpa proses ini maka karakteristik atau sifat-sifat kain seperti lebar, tebal, sifat pegangan (handfill), kestabilan dimensi kain tidak akan sempurna serta masih adanya kotoran maupun kanji yang akan menghambat penyerapan zat kimia maupun zat warna. Persiapan proses pencelupan dan pencapan kain sintetik meliputi : - Reeling - Sewing - Relaxing dan Scouring - Hydro extracting - Opening 4.1. Reeling Reeling adalah proses penggulungan kain grey dari bentuk gulungan kecil menjadi gulungan besar menyerupai karung tanpa adanya tegangan ke arah lusi dan pakan, sehingga dalam proses relaksasi kain benar-benar relaks dan menyusut sebanyak-banyaknya, kemudian melipatnya sehinga tepi kain saling bertemu. Penggulungan kain dilakukan pada mesin Reeling seperti terlihat pada gambar 3 - 1. 1. Cara kerja : 1) Mengambil kain grey yang akan diproses lalu masukkan ke dalam scaray. 2) Menarik ujung kain dan meletakkan pada jari-jari reeling kemudian melilitkannya + 2 kali putaran dengan menggunakan tangan sambil meratakan posisi kain. 58
- Page 51 and 52: Elastisitas adalah kemampuan serat
- Page 53 and 54: Pada umumnya makin putih, warna ser
- Page 55 and 56: Identifikasi serat didasarkan terut
- Page 57 and 58: Pada umumnya identifikasi serat dil
- Page 59 and 60: Setelah selesai pengerjaan tersebut
- Page 61 and 62: - Jarum mesin jahit yang panjang be
- Page 63 and 64: Pengujian pada suhu mendidih selama
- Page 65 and 66: 2.3.2. Benang Menurut Konstruksinya
- Page 67 and 68: Benang rangkap ialah benang yang te
- Page 69 and 70: Benang sulam ialah benang-benang ya
- Page 71 and 72: 2.4. Penomoran Benang Untuk menyata
- Page 73 and 74: Penomeran cara Worsted dinyatakan d
- Page 75 and 76: Penomeran cara Perancis dinyatakan
- Page 77 and 78: Contoh Soal : Soal 1 : Apa artinya
- Page 79 and 80: cara identifikasinya. Semua cara id
- Page 81 and 82: Setelah pengerjaan tersebut contoh
- Page 83 and 84: Semua zat warna golongan ini akan r
- Page 85 and 86: Tabel 2- 4 Uji Kelunturan Zat denga
- Page 87 and 88: Jenis zat warna naftol ini adalah z
- Page 89 and 90: - Zat warna pigmen Adanya zat warna
- Page 91 and 92: Lapisan eter dipisahkan dalam tabun
- Page 93 and 94: BAB III PERSIAPAN PROSES PENCELUPAN
- Page 95 and 96: 3.1.2. Penumpukkan Kain (Pile Up) S
- Page 97 and 98: 3.2. Penyambungan Kain (Sewing) Sew
- Page 99 and 100: Keterangan gambar : 1. Benar (Pingg
- Page 101: 4. Perawatan dan pemeliharaan mesin
- Page 105 and 106: 4.2. Sewing Sewing adalah proses me
- Page 107 and 108: 4. Hal-hal yang perlu diperhatikan:
- Page 109 and 110: Keterangan Gambar 3 - 4 : 1. Body m
- Page 111 and 112: 3. Pemasakan (Scouring) Berbeda den
- Page 113 and 114: Keterangan : 1. Rol pengantar 2. Pl
- Page 115 and 116: didapatkan tegangan kain yang sesua
- Page 117 and 118: menyebabkan rol pendingin panas, un
- Page 119 and 120: 1. Persiapan kain Tumpukan kain pad
- Page 121 and 122: Cara perendaman ini tidak banyak di
- Page 123 and 124: Enzyma Mout diastase aktifitasnya s
- Page 125 and 126: NO. 1 2 3 4 5 WARNA YANG TIMBUL Bir
- Page 127 and 128: (RCOO)2 Ca + HCl Ca Cl2 + 2RCOOH sa
- Page 129 and 130: Skema Proses Pemasakan Kapas Dengan
- Page 131 and 132: Gambar 5 - 17 Mesin Kier Ketel Gamb
- Page 133 and 134: 5.3.4 Pemasakan Serat Protein 5.3.4
- Page 135 and 136: 5.3.7.1 Zat yang Digunakan Zat yang
- Page 137 and 138: − Natrium perborat (NaBO3) − Ka
- Page 139 and 140: Setelah penetralan, larutan bersifa
- Page 141 and 142: 2) Pengaruh suhu Suhu juga mempenga
- Page 143 and 144: Na2SO3 + H2SO4 → Na2SO4 + H2O + S
- Page 145 and 146: Dengan proses pengasaman sisa-sisa
- Page 147 and 148: timbul gas khlor, maka proses anti
- Page 149 and 150: 3. Pengelantangan serat poliester N
- Page 151 and 152: A A B C D E E F G Gambar 7 - 1 Skem
Gambar 3 – 5<br />
Mesin Pemeriksa Kain Grey <strong>dan</strong> Warna Type SL 101 PC<br />
59