marthasari
marthasari
marthasari
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Nota Dinas<br />
No.08/SMR/2006<br />
Kepada : Drs. Bondan (pembina OSIS)<br />
Dari : Ir. Broto (Kepsek)<br />
Hal : Undangan Seminar<br />
Dengan hormat,<br />
Harap hadir pada acara seminar sehari tentang<br />
“Penanggulangan Bahaya AIDS Bagi Remaja”<br />
di Fakultas Kedokteran UI Jalan Salemba No.<br />
4 Jakarta Pusat, tanggal 16 Juli 2006, pukul<br />
10.00. Terima kasih.<br />
Jakarta, 15 Juli 2006<br />
Tembusan: Bendahara OSIS<br />
3.4.2 Disposisi atau Surat Penugasan<br />
Surat penugasan adalah surat yang dipergunakan<br />
untuk menugaskan seseorang atau lebih agar<br />
melakukan pekerjaan tertentu. Definisi tersebut<br />
menunjukkan adanya unsur perintah dalam surat<br />
penugasan. Karena itu, surat penugasan selalu datang<br />
dari atasan selaku pemberi tugas kepada bawahannya<br />
selaku penerima tugas. Dengan perkataan<br />
lain, surat penugasan datang dari pejabat yang menugasi<br />
kepada pejabat atau karyawan yang ditugasi<br />
sesuatu.<br />
Sepintas lalu surat penugasan sama dengan<br />
surat perintah atau instruksi karena sama-sama dibuat<br />
berjudul. Tetapi, teknik pembuatan dan bunyi<br />
kedua surat itu berbeda. Surat perintah mempunyai<br />
konsiderans, yaitu hal-hal yang menjadi dasar untuk<br />
mengeluarkan perintah. Diktum, yaitu bunyi perintah<br />
itu sendiri. Surat penugasan tidak mempunyai konsiderans.<br />
Isi surat penugasan dapat langsung mengenai<br />
penugasan yang diberikan atau kadang-kadang<br />
diawali dengan bagian pengantar yang melandasi<br />
pemberian tugas.<br />
Jika suatu organisasi memberikan tugas yang<br />
sama secara berulang-ulang atau berpola tetap, untuk<br />
penugasan itu dibuat blanko. Tersedianya blangko<br />
dimaksudkan agar proses pembuatan surat penugasan<br />
menjadi lebih praktis. Rincian keterangan yang<br />
lain bergantung pada jenis aktivitas dan banyaknya<br />
unsur yang akan dirinci.<br />
Pembelajaran 3 - Kompetensi Dasar 2.3<br />
tanda tangan<br />
29<br />
Berikut ini contoh disposisi/surat penugasan.<br />
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL<br />
UNIVERSITAS INDONESIA<br />
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK<br />
Kampus Baru UI Depok Telepon 510986-510987<br />
SURAT PENUGASAN<br />
Nomor 1182/PT.02.H4.FISIP/Q/2007<br />
Dengan ini Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu<br />
Politik Universitas Indonesia menugasi<br />
Drs. Bernad Key<br />
untuk mengasuh mata kuliah : Politik Dalam<br />
Negeri<br />
pada program diploma : Bidang Ilmu<br />
Administrasi<br />
program pendidikan : Administrasi<br />
Perkantoran dan<br />
Sekretaris<br />
sebagai : Dosen<br />
pada semester : Ganjil 2007/<br />
2008<br />
Surat penugasan ini hanya berlaku untuk satu<br />
semester dan pada akhir perkuliahan akan diadakan<br />
evaluasi pelaksanaan perkuliahan.<br />
Demikian agar penugasan ini dapat dilaksanakan<br />
sebagaimana mestinya.<br />
3.4.3 Surat Kuasa<br />
Jakarta, 10 September 2007<br />
Dekan,<br />
Dr. Aminudin<br />
NIP 12345610<br />
Tembusan:<br />
1. Koordinator Program Diploma<br />
2. Ketua bidang Diploma Ilmu Administrasi<br />
3. Ketua Program Pendidikan<br />
4. Bagian Perkuliahan Program Diploma<br />
5. Bagian Keuangan Program Diploma<br />
Surat kuasa adalah surat yang berisi pelimpahan<br />
wewenang dari seseorang kepada orang lain. Dengan<br />
demikian, penerima kuasa berwenang untuk bertindak<br />
atau melakukan suatu kegiatan atas nama pemberi<br />
kuasa. Jadi, dalam surat kuasa terlibat dua pihak<br />
yang berkepentingan, yaitu pihak yang memberi<br />
kuasa dan yang diberi kuasa.<br />
Surat kuasa dapat dibedakan menjadi surat<br />
kuasa horisontal dan vertikal tergantung pada siapa<br />
pemberi dan penerima kuasanya. Surat kuasa horizontal<br />
ialah surat kuasa yang bisa diberikan dan<br />
diterima oleh siapa saja; tidak terikat oleh struktur