marthasari
marthasari
marthasari
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
gitu progresif dan visioner, melampaui zamannya.<br />
Ini ditunjukkan minimal oleh dua karya Tan Malaka,<br />
Naar de Republiek Indonesia (Menuju Re-publik Indonesia)<br />
ditulis di Kanton tahun 1925, dan Madilog<br />
(Materialisme, Logika, Dialekti-ka) ditulis tahun<br />
1942-1943.<br />
Menuju Republik Indonesia ditulis delapan tahun<br />
lebih awal dari Ke Arah Indonesia Merdeka<br />
yang ditulis Moh Hatta tahun 1932 dan sembilan<br />
tahun lebih awal dari Mentjapai Indonesia Merdeka<br />
yang ditulis Soekarno tahun 1933.<br />
Sementara Madilog berawal dari kegelisahan<br />
Tan Malaka dalam memahami nasib bangsanya sebagai<br />
resultan feodalisme, kolonialiasme, dan kepercayaan<br />
terhadap takhayul yang bercampur ilmu<br />
akhirat yang tanggung.<br />
Madilog memberi jalan keluar dengan mengenalkan<br />
dialektika-materialisme dalam tradisi<br />
keilmuan Barat, dengan menonjolkan penguatan logika<br />
sebagai tahap awal. Pada dasarnya, Madilog<br />
berupaya menawarkan satu kerangka pikir modern<br />
sebagai alat pembongkar (dekonstruksi dan rekonstruksi)<br />
bongkahan keterbelakangan intelektual masyarakat<br />
Indonesia pada masa itu.<br />
Pada tataran strategis, gagasan Tan Malaka<br />
begitu radikal, nonkooperatif, bahkan konfrontatif<br />
dengan highest call yang begitu tinggi, seperti dituangkan<br />
dalam Minimum Program yang dicanangkannya<br />
tahun 1946. Gagasan pada tataran<br />
ini dapat ditelaah dari dua sisi pandang.<br />
Pertama, tuntutan radikal, nonkooperatif, dan<br />
konfrontatif akan berguna dalam membakar<br />
semangat persatuan dan perjuangan kaum muda<br />
dalam mempertahankan republik yang masih bayi.<br />
Kedua, dari sisi pragmatisme penyelenggaraan negara<br />
yang baru lahir beserta seluruh keterbatasan<br />
sumber daya dan faksionalisme yang begitu tajam,<br />
Minimum Program menafikan realitas sifat hubungan<br />
antarnegara dalam sistem internasional.<br />
Dalam konteks kekinian, ada dua pilihan moderat<br />
untuk melestarikan warisan Tan Malaka.<br />
Pembelajaran 1 - Kompetensi Dasar 2.1<br />
9<br />
Pertama, memopulerkannya sebagai kajian akademik,<br />
khususnya di perguruan-perguruan tinggi.<br />
Gagasan ini akan memperkaya ilmu sosial dan politik<br />
yang telah berkembang di Indonesia.<br />
Kedua, menjadikannya sebagai rujukan dalam<br />
setiap bentuk moral enterpreneur dalam setiap gerakan<br />
civil society berdampingan secara harmonis<br />
dengan paham-paham humanisme lainnya.<br />
Gagasan Tan Malaka pada tataran filosofis tak<br />
tergantikan meski pada tataran strategis perlu perdebatan<br />
lebih dalam, apalagi jika disandingkan dengan<br />
dinamika Indonesia modern saat ini. Namun,<br />
di atas semua itu, gagasan (bahkan ajaran) Tan<br />
Malaka harus tetap lestari dan berkontribusi bagi<br />
kehidupan berbangsa dan bernegara.<br />
Setelah 57 tahun sejak kematiannya, setelah<br />
lebih dari setengah abad, misteri kematian Tan Malaka<br />
baru terungkap. Syahdan seorang bijak pernah<br />
berkata, “revolusi memakan anak kandungnya<br />
sendiri”, maka Tan Malaka adalah anak kandung<br />
yang menjadi korban revolusi perjuangan. Ia menjadi<br />
korban meski seluruh hidup dan kehidupannya telah<br />
didedikasikan untuk negara merdeka 100% yang<br />
dicita-citakannya.<br />
(YANDRY KURNIAWAN KASIM - Peneliti<br />
Pusat Kajian Global Civil Society-Universitas<br />
Indonesia) – Sumber: KOMPAS, Sabtu, 29<br />
Maret 2008, hlm. 6.<br />
B. Kerjakan soal-soal di bawah ini berdasarkan<br />
teks di atas!<br />
1. Tuliskan dua pernyataan yang tergolong opini<br />
perorangan dari teks tersebut!<br />
2. Tuliskan dua pernyataan yang tergolong opini<br />
umum dari teks tersebut!<br />
3. Buatlah simpulan dari teks tersebut dengan<br />
mengggunakan teknik deduktif!<br />
4. Buatlah simpulan dari teks tersebut dengan<br />
mengggunakan teknik induktif!<br />
5. Buatlah simpulan dan opini kalian berdasarkan<br />
teks tersebut!<br />
Bentuklah kelompok, lalu kerjakan aktivitas-aktivitas berikut ini!<br />
1. Pilihlah sepuluh artikel yang berisi opini perorangan dan opini umum!<br />
2. Guntinglah artikel-artikel tersebut dan buatlah menjadi kliping sederhana!<br />
3. Tulislah opini perorangan dan opini umum yang terdapat pada artikel yang Anda kliping!<br />
4. Kemukakan opini yang kalian tulis itu di depan kelas agar mendapat tanggapan dari kelompok lain!