02.07.2013 Views

Tantangan

Tantangan

Tantangan

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PUSAT PERBUKUAN<br />

Departemen Pendidikan Nasional


Hak Cipta Pada Departemen Pendidikan Nasional<br />

dilindungi oleh Undang-Undang<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika<br />

untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah<br />

Program Ilmu Pengetahuan Alam<br />

Penulis : Dudi Indrajit<br />

Penyunting : Ahmad Fauzi<br />

Ahmad Saripudin<br />

Pewajah Isi : Neni Yuliati<br />

Ilustrator : S. Riyadi<br />

Pewajah Sampul : A. Purnama<br />

Ukuran Buku : 21 x 29,7cm<br />

530.07<br />

DUD DUDI Indrajit<br />

m Mudah dan Aktif Belajar Fisika : untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/<br />

Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam / penulis, Dudi Indrajit<br />

; penyunting, Ahmad Fauzi, Ahmad Saripudin, ; illustrator, S. Riyadi.<br />

. — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.<br />

vi, 218 hlm, : ilus. ; 30 cm<br />

Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional<br />

dari Penerbit Setia Purna Inves, PT<br />

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan<br />

Departemen Pendidikan Nasional<br />

Tahun 2009<br />

Diperbanyak oleh ....<br />

Bibliografi : hlm. 218<br />

Indeks<br />

ISBN 978-979-068-816-2 (No. Jil Lengkap)<br />

ISBN 978-979-068-818-6<br />

1. Fisika-Studi dan Pengajaran I. Judul<br />

II. Ahmad Fauzi III. Ahmad Saripudin IV. S. Riyadi


Kata Sambutan<br />

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat<br />

rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen<br />

Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta<br />

buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan<br />

kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan<br />

Pendidikan Nasional.<br />

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar<br />

Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks<br />

pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan<br />

dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri<br />

Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2007 tanggal 25 Juni 2007.<br />

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya<br />

kepada para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan<br />

hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional<br />

untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh<br />

Indonesia.<br />

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya<br />

kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh<br />

(down load), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau<br />

difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang<br />

bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan<br />

yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks<br />

pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru<br />

di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di<br />

luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.<br />

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan<br />

ini. Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan<br />

manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa<br />

buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran<br />

dan kritik sangat kami harapkan.<br />

iii<br />

Jakarta, Juni 2009<br />

Kepala Pusat Perbukuan


Kata Pengantar<br />

Fisika adalah salah satu rumpun ilmu sains yang mempelajari alam semesta.<br />

Ruang lingkup ilmu Fisika sangat luas, mulai dari atom yang berdimensi<br />

nanometer hingga jagat raya yang berdimensi tahunan cahaya. Dalam<br />

kehidupan sehari-hari, banyak ditemukan aplikasi ilmu Fisika, baik berupa<br />

fenomena-fenomena di alam atau rekayasa teknologi. Oleh karena itu, Fisika<br />

memiliki tingkat urgensitas yang tinggi karena merupakan dasar untuk<br />

penguasaan teknologi di masa depan.<br />

Sesuai dengan misi penerbit untuk memberikan kontribusi yang nyata bagi<br />

kemajuan ilmu pengetahuan maka penulis dan penerbit merealisasikan tanggung<br />

jawab tersebut dengan menyediakan buku bahan ajar Fisika yang berkualitas,<br />

sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku saat ini.<br />

Buku ini disusun dengan mengutamakan pendekatan secara inkuiri<br />

(eksperimen) dan disajikan secara sistematis, komunikatif, dan integratif, serta<br />

adanya keruntutan rangkaian (bab dengan subbab, antarsubbab dalam bab,<br />

antaralenia dalam subbab). Sebelum mempelajari materi, sebaiknya Anda<br />

terlebih dahulu membaca bagian Advanced Organizer yang terdapat pada<br />

halaman awal setiap bab agar Anda dapat mengetahui isi bab secara umum.<br />

Pada awal setiap bab, disajikan pula Tes Kompetensi Awal sebagai evaluasi<br />

materi prasyarat untuk mempelajari bab yang bersangkutan.<br />

Di akhir setiap bab, terdapat Rangkuman, Peta Konsep, dan Refleksi yang<br />

bertujuan lebih meningkatkan pemahaman Anda tentang materi yang telah<br />

dipelajari dengan memunculkan umpan balik untuk evaluasi diri. Buku ini dilengkapi<br />

juga dengan beberapa materi, tugas, dan soal pengayaan, di antaranya<br />

Informasi untuk Anda (Information for You), <strong>Tantangan</strong> untuk Anda, Mari<br />

Mencari Tahu, Tugas Anda, Pembahasan Soal, dan Tokoh yang dapat<br />

memperluas pengetahuan materi Fisika yang sedang dipelajari.<br />

Untuk menguji pemahaman Anda terhadap materi yang telah dipelajari,<br />

diberikan Tes Kompentensi Subbab pada setiap akhir subbab, Tes Kompetensi<br />

Bab pada setiap akhir bab, dan Tes Kompetensi Fisika Semester pada setiap<br />

akhir semester. Selain itu, pada akhir buku juga diberikan Tes Kompetensi Akhir<br />

untuk menguji pemahaman materi Fisika selama satu tahun ajaran. Semua tes<br />

kompetensi tersebut merupakan sarana mengevaluasi pemahaman dan<br />

melatih kemampuan menerapkan konsep/prinsip Fisika yang berkaitan dengan<br />

materi yang telah dipelajari. Adapun Kunci Jawaban (nomor ganjil) kami sajikan<br />

untuk memudahkan Anda dalam mengevaluasi hasil jawaban.<br />

Untuk menumbuhkan daya kreativitas, kemampuan psikomotorik, dan cara<br />

berpikir ilmiah, kami sajikan Aktivitas Fisika dan Proyek Semester yang<br />

menuntut peran aktif Anda dalam melakukan kegiatan tersebut.<br />

Demikianlah persembahan kami untuk dunia pendidikan.<br />

Bandung, Mei 2007<br />

Penerbit


8<br />

Panduan untuk Pembaca<br />

Materi-materi pembelajaran pada buku ini berdasarkan kurikulum yang berlaku saat ini dan disajikan secara<br />

sistematis, komunikatif, dan integratif. Di setiap awal bab, dilengkapi gambar pembuka pelajaran, bertujuan<br />

memberikan gambaran materi pembelajaran yang akan dibahas, dan mengajarkan siswa konsep berpikir kontekstual<br />

sekaligus merangsang cara berpikir kontekstual. Selain itu, buku ini juga ditata dengan format yang menarik dan<br />

didukung dengan foto dan ilustrasi yang representatif. Penggunaan bahasa yang sederhana, sesuai dengan tingkatan<br />

kognitif siswa sehingga membuat pembaca lebih mudah memahaminya.<br />

Buku Fisika untuk Kelas XI ini terdiri atas delapan bab, yaitu Analisis Gerak, Gaya, Usaha, Energi dan Daya,<br />

Momentum, Impuls dan Tumbukan, Gerak Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar, Fluida, Teori Kinetik Gas, dan<br />

Termodinamika. Untuk lebih jelasnya, perhatikan petunjuk untuk pembaca berikut.<br />

(1) Judul Bab, disesuaikan dengan tema materi dalam bab.<br />

(2) Hasil yang harus Anda capai, tujuan umum yang harus Anda capai<br />

pada bab yang Anda pelajari.<br />

(3) Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu, kemampuan<br />

yang harus Anda kuasai setelah mempelajari bab.<br />

(4) Gambar Pembuka Bab, disajikan untuk mengetahui contoh<br />

manfaat dari materi yang akan dipelajari.<br />

(5) Advanced Organizer, uraian singkat tentang isi bab untuk<br />

menumbuhkan motivasi belajar dan mengarahkan Anda agar lebih<br />

fokus terhadap isi bab.<br />

(6) Tes Kompetensi Awal, merupakan soal prasyarat yang harus<br />

Anda pahami sebelum memasuki materi pembelajaran.<br />

(7) Materi Pembelajaran, disajikan secara sistematis, komunikatif,<br />

integratif, dan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi<br />

terkini (up to date).<br />

(8) Gambar dan Ilustrasi, sesuai dengan materi dalam bab yang<br />

disajikan secara proporsional dan harmonis.<br />

(9) Contoh Soal, berisi contoh dan penyelesaian soal.<br />

(10) Tugas Anda, berisi tugas atau latihan soal yang berkaitan<br />

dengan materi tersebut.<br />

(11) Pembahasan Soal, berisi contoh soal yang berasal dari<br />

Ebtanas, UAN, UMPTN, atau SPMB.<br />

(12) Mari Mencari Tahu, tugas mencari informasi yang bertujuan<br />

menumbuhkan rasa ingin tahu dan mendorong siswa untuk<br />

mencari informasi lebih jauh.<br />

(13) Aktivitas Fisika, kegiatan yang dilakukan secara berkelompok<br />

untuk mengembangkan kecakapan hidup Anda.<br />

(14) Ingatlah, catatan atau hal-hal penting yang perlu Anda ketahui.<br />

(15) Informasi untuk Anda (Information for You), berisi pengayaan<br />

mengenai informasi dan aplikasi materi, disajikan dalam 2 bahasa<br />

(bilingual).<br />

(16) <strong>Tantangan</strong> untuk Anda, berisi soal-soal yang disajikan<br />

dengan tingkat kesulitan lebih tinggi.<br />

(17) Kata Kunci<br />

(18) Tokoh, berisi tokoh Fisika penggagas ide baru dan pekerja<br />

keras sehingga akan menumbuhkan semangat inovatif/kreatif,<br />

etos kerja, dan mengembangkan kecakapan hidup Anda.<br />

(19) Tes Kompetensi Subbab, berisi soal-soal untuk mengevaluasi<br />

penguasaan materi subbab.<br />

(20) Rangkuman<br />

(21) Peta Konsep<br />

(22) Refleksi, sebagai umpan balik bagi siswa setelah<br />

mempelajari materi di akhir pembelajaran tiap bab.<br />

(23) Tes Kompetensi Bab, berisi soal-soal untuk mengevaluasi<br />

penguasaan materi bab.<br />

(24) Proyek Semester, kegiatan percobaan untuk meningkatkan<br />

pemahaman konsep Fisika dan memotivasi Anda untuk menggali<br />

informasi, memanfaatkan informasi, dan menyelesaikan masalah.<br />

(25) Tes Kompetensi Fisika Semester, berisi soal-soal untuk<br />

mengevaluasi penguasaan materi selama satu semester.<br />

(26) Tes Kompetensi Akhir, berisi soal-soal untuk mengevaluasi<br />

penguasaan materi selama satu tahun ajaran.<br />

15<br />

17<br />

3<br />

1<br />

12<br />

14<br />

16<br />

9<br />

5<br />

2<br />

6<br />

13<br />

4<br />

7<br />

10<br />

11<br />

v<br />

22<br />

23<br />

19<br />

26<br />

20<br />

21<br />

25<br />

24<br />

18


Daftar Isi<br />

Kata Sambutan • iii<br />

Kata Pengantar • iv<br />

Panduan untuk Pembaca • v<br />

Bab 1<br />

Analisis Gerak • 1<br />

A. Persamaan Gerak Lurus • 2<br />

B. Gerak Parabola • 14<br />

C. Gerak Melingkar • 20<br />

Rangkuman • 21<br />

Peta Konsep • 22<br />

Refleksi • 22<br />

Tes Kompetensi Bab 1 • 23<br />

Bab 2<br />

Gaya • 25<br />

A. Gaya Gesek • 26<br />

B. Gaya Gravitasi • 35<br />

C. Elastisitas dan Gaya Pegas • 44<br />

D. Gerak Harmonik Sederhana • 51<br />

Rangkuman • 61<br />

Peta Konsep • 62<br />

Refleksi • 62<br />

Tes Kompetensi Bab 2 • 63<br />

vi<br />

Bab 3<br />

Usaha, Energi, dan Daya • 67<br />

A. Gaya Dapat Melakukan Usaha • 68<br />

B. Energi dan Usaha • 72<br />

C. Gaya Konservatif dan Hukum Kekekalan<br />

Energi Mekanik • 77<br />

D. Daya • 84<br />

Rangkuman • 86<br />

Peta Konsep • 87<br />

Refleksi • 87<br />

Tes Kompetensi Bab 3 • 88<br />

Bab 4<br />

Momentum, Impuls,<br />

dan Tumbukan • 91<br />

A. Momentum Linear • 92<br />

B. Tumbukan • 94<br />

C. Jenis Tumbukan • 96<br />

D. Tumbukan Lenting Sebagian pada<br />

Benda Jatuh Bebas • 100<br />

E. Ayunan Balistik • 102<br />

F. Gaya Dorong Roket • 104<br />

Rangkuman • 105<br />

Peta Konsep • 106<br />

Refleksi • 106<br />

Tes Kompetensi Bab 4 • 107<br />

Proyek Semester 1 • 110<br />

Tes Kompetensi Fisika Semester 1 • 111


Bab 5<br />

Gerak Rotasi dan<br />

Kesetimbangan Benda<br />

Tegar • 115<br />

A. Kinematika Gerak Rotasi • 116<br />

B. Dinamika Gerak Rotasi • 119<br />

C. Kesetimbangan<br />

Benda Tegar • 132<br />

Rangkuman • 135<br />

Peta Konsep • 136<br />

Refleksi • 136<br />

Tes Kompetensi Bab 5 • 137<br />

Bab 6<br />

Fluida • 139<br />

A. Fluida Statis • 140<br />

B. Viskositas Fluida • 150<br />

C. Fluida Dinamis • 152<br />

Rangkuman • 159<br />

Peta Konsep • 160<br />

Refleksi • 160<br />

Tes Kompetensi Bab 6 • 161<br />

Tes Kompetensi Akhir • 204<br />

Kunci Jawaban • 208<br />

Apendiks • 212<br />

Senarai • 215<br />

Indeks • 216<br />

Daftar Pustaka • 218<br />

vii<br />

Bab 7<br />

Teori Kinetik Gas • 163<br />

A. Gas Ideal • 164<br />

B. Prinsip Ekuipartisi Energi • 167<br />

C. Kecepatan Efektif Partikel Gas • 173<br />

Rangkuman • 175<br />

Peta Konsep • 176<br />

Refleksi • 176<br />

Tes Kompetensi Bab 7 • 177<br />

Bab 8<br />

Termodinamika • 179<br />

A. Usaha pada Berbagai Proses<br />

Termodinamika • 180<br />

B. Hukum I Termodinamika • 184<br />

C. Kapasitas Kalor Gas dan<br />

Siklus Termodinamika • 187<br />

D. Hukum II Termodinamika • 191<br />

Rangkuman • 193<br />

Peta Konsep • 194<br />

Refleksi • 194<br />

Tes Kompetensi Bab 8 • 195<br />

Proyek Semester 2 • 198<br />

Tes Kompetensi Fisika Semester 2 • 200


Analisis Gerak<br />

Hasil yang harus Anda capai:<br />

Bab<br />

1<br />

menganalisis gejala alam dan keteraturan dalam cakupan mekanika benda titik.<br />

Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu:<br />

menganalisis gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabola dengan<br />

menggunakan vektor.<br />

Meriam dengan peluru manusia ditembakkan dengan sudut kemiringan dan kecepatan<br />

awal tertentu agar peluru jatuh tepat pada sasaran.<br />

Pernahkah Anda melihat atraksi meriam dengan peluru manusia<br />

(human canonball)5 6alah satu kelompok sirkus yang terkenal dengan<br />

atraksi canonball-nya tahun 1930-an adalah kelompok sirkus keluarga<br />

>achini. Prestasi mereka yang tercatat sebagai rekor dilakukan oleh<br />

Bmanuel >achini tahun 1940. 6aat ituD ia berhasil terbang melewati tiga<br />

buah kincir dan mendarat di jaring sejauh G9 m dari titik penembakan.<br />

Prestasi fenomenal pada kejadian tersebut merupakan salah satu bukti<br />

penerapan kaidah-kaidah IisikaD dalam hal ini adalah gerak parabola.<br />

Dengan kecepatan awal yang sudah diketahui dan sudut eleKasi meriam<br />

terhadap horiLontal sudah diatur maka titik maksimum ketinggian dan<br />

titik terjauh dapat diketahui. Oleh karena ituD mereka dapat menentukan<br />

setinggi apa rintangan yang digunakan dan di mana harus meletakkan<br />

jaringnya.<br />

Tahukah Anda bahwa gerak parabola dapat dianalisis melalui<br />

perpaduan dua gerak lurus yang telah Anda pelajari di Kelas P5 Qntuk<br />

mempermudah analisis gerakD persamaan gerak diubah dalam bentuk<br />

Kektor. Qntuk lebih memahaminyaD pelajarilah bab ini dengan baik.<br />

Sumber: Fundamentals of Physics, 2001<br />

A. Persamaan Gerak<br />

Lurus<br />

B. Gerak Parabola<br />

C. Gerak Melingkar<br />

1


Tes Kompetensi Awal<br />

Sebelum mempelajari konsep Analisis Gerak: kerjakanlah soal-soal berikut dalam buku latihan.<br />

1. Pada subbab Persamaan Gerak LurusD Anda akan<br />

banyak menggunakan turunan dan integral.<br />

Hitunglah nilai turunan atau integral berikut.<br />

2<br />

d 3 2<br />

a. ( + # 3+ # 5+ + 10)<br />

d+<br />

d 2 2<br />

b. ( + y # 3+y - # 5+ + 10 y)<br />

d+<br />

(a)<br />

P y<br />

j<br />

(b)<br />

z<br />

y<br />

0<br />

0<br />

y<br />

P = P x i + P y j<br />

i Px y<br />

P y j<br />

P<br />

P x i<br />

P k z<br />

Gambar 1.2<br />

(a) Posisi partikel pada<br />

bidang xy.<br />

(b) Vektor P dalam ruang.<br />

r 1<br />

k<br />

y<br />

A D r B<br />

r 2<br />

j<br />

z<br />

Gambar 1.1<br />

Vektor satuan dalam sumbu-x,<br />

sumbu-y, dan sumbu-z.<br />

Gambar 1.3<br />

Perpindahan vektor<br />

posisi !r .<br />

i<br />

x<br />

x<br />

x<br />

x<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

A. Persamaan Gerak Lurus<br />

1. Posisi dan Arah Partikel Berdasarkan Vektor<br />

Dalam IisikaD posisi suatu partikel selalu dituliskan dalam suatu sumbu<br />

koordinat. 6umbu koordinat yang sering digunakanD yaitu koordinat<br />

cartesiusD koordinat silinderD dan koordinat bola. Qntuk pembahasan pada<br />

bab iniD sumbu koordinat yang digunakan adalah koordinat cartesiusD<br />

dengan posisi partikel dinyatakan dalam sumbu-+D sumbu-yD dan sumbu--.<br />

Qntuk ituD kita aplikasikan Kektor kali pertama pada gerak lurus.<br />

a. Vektor Satuan dan Vektor Posisi<br />

6uatu Kektor dalam koordinat cartesius memiliki komponen di sumbu-+,<br />

sumbu-y, dan sumbu--. Pada setiap sumbu tersebutD terdapat Kektor satuan<br />

yang besarnya satu dan memiliki arah sama dengan arah sumbunya. Pada<br />

sumbu-+D Kektor satuannya adalah i. Pada sumbu-yD Kektor satuannya<br />

adalah j dan sumbu-- Kektor satuannya adalah k. 6ebagai contohD<br />

perhatikan Gambar 1.2(a). Rektor P yang terletak pada bidang +y dapat<br />

dituliskan dalam bentuk Kektor sebagai berikut.<br />

P S P + i T P y j<br />

Adapun untuk Kektor yang terletak dalam ruang (Gambar 1.2(b))D<br />

Kektor P dapat dituliskan dalam notasi Kektor sebagai berikut.<br />

dengan P + D P y D dan P - merupakan besaran skalar.<br />

b. Vektor Perpindahan<br />

2<br />

c. ( + 5 # 3)<br />

P S P + i T P y j T P L k (1–1)<br />

6ebuah partikel yang bergerak pada suatu bidang datarD yaitu terhadap<br />

sumbu-+ dan sumbu-y, Kektor posisinya pada suatu titik ditunjukkan<br />

seperti pada Gambar 1.0. Vika partikel melakukan perpindahan dari posisi<br />

r 1 ke posisi r 2 D perpindahan posisi tersebut dinyatakan dengan !r.<br />

Perpindahan sebuah partikel !r dapat diperoleh dengan menggunakan<br />

aturan Kektor perpindahanD yaitu sebagai berikut.<br />

!r S r 2 – r 1<br />

(1–2)<br />

Vika Kektor posisi r 1 S + 1 i T y 1 j dan Kektor posisi r 2 S + 2 i T y 2 jD<br />

persamaan perpindahan !r menjadi:<br />

!r S (+ 2 i T y 2 j) – (+ 1 i T y 1 j) " !r S (+ 2 – + 1 )i – (y 2 – y 1 )j<br />

Vika ! + = + 2 # + 1 dan ! y = y2 # y 1 maka akan diperoleh<br />

$ + + d+<br />

$ + y y + d+<br />

2. Pada gerak parabolaD asumsi gerak apa yang digunakan<br />

dalam arah sumbu-+ dan sumbu-y5<br />

3. Apakah perbedaan kecepatan linear dan kecepatan<br />

sudut5<br />

2<br />

d. ( + 5 + )


! r = ! + i + ! yj<br />

(1–3)<br />

Qntuk menentukan besar Kektor perpindahanD dapat ditulis<br />

2 2<br />

! r = ( ! + ) + ( ! y)<br />

(1–4)<br />

Adapun arah perpindahan partikel dapat diperoleh melalui besar sudut<br />

yang dibentuk terhadap sumbu-+D yaitu<br />

Contoh 1.1<br />

tan % S ! y<br />

! y<br />

atau % S arc tan<br />

! x ! x<br />

Posisi awal sebuah partikel adalah r S (]i – 5j)mD kemudian partikel tersebut berpindah<br />

1<br />

ke posisi r S (3i T ^j)m. Tentukanlah Kektor perpindahanD besar Kektor perpindahanD<br />

2<br />

dan arah perpindahan partikel itu.<br />

JawabA<br />

Diketahui: r 1 S (]i – 5j)m<br />

r 2 S (3i T ^j)m<br />

Rektor perpindahan:<br />

!r S !+ i T !y j<br />

!r S (3 – ])i T (^–(–5))j<br />

S (–5i T 12j) m<br />

Besar Kektor perpindahan:<br />

!r S ( # ) ( )<br />

2 2<br />

5 T 12 S 13 m<br />

Arah perpindahan % S arc tan<br />

12<br />

S 112D^`<br />

# 5<br />

c. Menentukan Komponen-Komponen Vektor Jika Arah dan<br />

Besarnya Diketahui<br />

Perhatikan Gambar 1.C. Pada gambar tersebutD Kektor A diuraikan<br />

terhadap sumbu-+ dan sumbu-y. A + adalah komponen Kektor A pada<br />

sumbu-+D sedangkan A y adalah komponen Kektor A pada sumbu-y. Vika<br />

& adalah sudut yang dibentuk oleh Kektor A terhadap sumbu-+D besar A +<br />

dan A y dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut.<br />

Contoh 1.2<br />

A = A cos&<br />

dan A = A sin&<br />

(1–5)<br />

Dengan mengendarai sepedaD Tarigan mengikuti touring yang diselenggarakan sekolahnya<br />

dengan menempuh rute seperti ditunjukkan pada gambar. Pertama sepeda bergerak<br />

menuju kota A sejauh G0 km dalam arah 30` ke barat lautD kemudian bergerak ke kota B<br />

sejauh 30 km ke utara. Tentukan posisi kota B dan arahnya terhadap sekolah Tarigan.<br />

JawabA<br />

Rektor perpindahan sepeda dinyatakan sebagai Kektor<br />

A dan B. Komponen Kektor A:<br />

A + S A cos (150`) S G0 km (–0D]GG) S –52 km<br />

A y S A sin (150`) S G0 km (0D5) S 30 km<br />

Komponen Kektor B:<br />

B + S B cos (90`) S 30 km (0) S 0 km<br />

B y S B sin (90`) S 30 km (1) S 30 km<br />

+<br />

– 5<br />

D r<br />

y<br />

7<br />

0<br />

– 5<br />

y<br />

12<br />

r 2<br />

112,7°<br />

3<br />

B<br />

A<br />

B<br />

r 1<br />

Dr = r 2 – r 1<br />

8<br />

R<br />

x<br />

y (km)<br />

U<br />

A<br />

30°<br />

x (km)<br />

Sekolah Tarigan<br />

T<br />

Penulisan notasi vektor yang benar<br />

adalah dengan tanda panah di atas atau<br />

dengan huruf tebal.<br />

!"<br />

P = P.<br />

Dalam buku ini digunakan huruf tebal<br />

sebagai penanda vektor.<br />

A y<br />

0<br />

y<br />

&<br />

Ingatlah<br />

A x<br />

Gambar 1.4<br />

A x dan A y merupakan komponenkomponen<br />

vektor A pada sumbu-x<br />

dan sumbu-y.<br />

Analisis Gerak 3<br />

A<br />

x


4<br />

y<br />

A, t 1<br />

r 1<br />

Dr = r 2 – r 1<br />

r 2<br />

x<br />

0<br />

Gambar 1.5<br />

Kecepatan rata-rata v di antara A<br />

dan B searah dengan arah !r .<br />

Ingatlah<br />

Penulisan vektor satuan yang benar<br />

adalah i, j, dan k atau # i , # j , dan # k .<br />

B, t 2<br />

2. Perpindahan dan Jarak<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

Posisi titik B dapat dituliskan sebagai berikut.<br />

R + S A + T B + S –52 km T 0 km S –52 km<br />

R y S A y + B y S 30 km T 30 km S G0 km<br />

Posisi titik B dapat ditulis dalam notasi KektorD yaitu<br />

E S (–52i T G0j) km<br />

VadiD arah perpindahan kota B dari sekolah Tarigan adalah<br />

Ry<br />

tan % S<br />

R S G0<br />

(kuadran bb)<br />

# 52<br />

Pada uraian sebelumnyaD telah dijelaskan bahwa perubahan posisi<br />

memunculkan perpindahanD atau secara matematis ditulis !r. Posisi dan<br />

perpindahan keduanya merupakan besaran Kektor. 6angat penting untuk<br />

diingat bahwa fisika membedakan pengertian perpindahan dan jarak.<br />

MisalnyaD bbu pergi dari rumah ke pasar untuk belanja. 6atu jam<br />

berikutnyaD bbu kembali lagi ke rumah. Menurut pengertian perpindahanD<br />

selama satu jam tersebutD bbu mengalami perpindahan nol. Adapun jarak<br />

yang dialami bbu adalah total panjang lintasan saat bbu bergerak bolakbalik<br />

dari rumah ke pasar.<br />

3. Persamaan Kecepatan dan Kelajuan<br />

Benda atau seseorang dikatakan bergerak karena posisinya berubah<br />

atau mengalami perpindahan. 6elain berpindahD gerak mengakibatkan<br />

perubahan waktu atau selang waktu. Dengan demikianD ketika benda<br />

bergerak terjadi perubahan posisi setiap saatD artinya posisi merupakan<br />

fungsi waktu. Pernyataan tersebut secara matematis dapat ditulis sebagai<br />

r(t). 6aat benda berubah posisi atau berpindah dalam selang waktu tertentuD<br />

muncullah besaran kecepatan benda tersebut. Hal ini mengakibatkan<br />

kecepatan dapat diturunkan dari fungsi posisi.<br />

a. Kecepatan dan Kelajuan Rata-Rata<br />

Kecepatan rata-rata dari sebuah benda yang bergerak pada satu<br />

dimensi sama dengan perpindahan sebuah benda dibagi dengan interKal<br />

waktu yang digunakan selama perpindahan tersebut.<br />

Hal tersebut juga berlaku untuk gerak pada dua dimensi dan tiga<br />

dimensi. 6ecara matematisD kecepatan rata-rata dapat ditulis sebagai berikut.<br />

! S ! r (1–G)<br />

!t<br />

Keterangan:<br />

D S kecepatan rata-rata (mcs)<br />

!r S perpindahan benda (m)<br />

!t S selang waktu (sekon)<br />

Vika Anda perhatikan Persamaan (1–3) dan (1–5) dengan 7 = ! +<br />

+ ! t dan<br />

7y<br />

+<br />

G0<br />

% S arc tan<br />

# 52<br />

S 131`<br />

! y<br />

= D Kektor kecepatan rata-rata dalam dua dimensi adalah<br />

! t<br />

D = 7 i + 7 j (1–^)<br />

+ y


Keterangan:<br />

D S Kektor kecepatan rata-rata (mcs)<br />

7 x S besar kecepatan rata-rata pada sumbu-+ (mcs)<br />

7 y S besar kecepatan rata-rata pada sumbu-y (mcs)<br />

Besar kecepatan rata-rata memenuhi persamaan<br />

Diketahui Kektor posisi suatu partikel yang bergerak adalah r S (4t)i T (2t – 3t 2 )jD<br />

dengan r dalam meter dan t dalam sekon. Tentukanlah:<br />

a. posisi benda pada saat t S 2 sekond<br />

b. kecepatan dan besar kecepatan rata-rata selama selang waktu t S 2 sekon hingga<br />

t S 4 sekon.<br />

JawabA<br />

Diketahui: r S (4t)i T (2t – 3t 2 )j<br />

a. Rektor posisi partikel pada saat t S2 sekon adalah<br />

r S e(4)(2)fi Te(2)(2) – (3)(2) 2 fj S ]i – ]j<br />

b. Rektor posisi partikel pada saat t S 4 sekon adalah<br />

r S e(4)(4)fi Te(2)(4) – (3)(4) 2 fj S 1Gi – 40j<br />

maka kecepatan rata-rata partikel adalah<br />

D S ! r<br />

S<br />

!t<br />

S<br />

( t = 4) # ( t = 2)<br />

r r<br />

! t<br />

( i # j) # ( i # j)<br />

( 4 # 2) s<br />

1G 40 m ] ] m<br />

( )<br />

S # ] i 32j m<br />

S (4i – 1Gj) mcs.<br />

2 s<br />

Adapun besar kecepatan rata-ratanya adalah<br />

| v | S v S 2 2<br />

4 + ( # 1G) S 1GD5 mcs<br />

atau<br />

v S ! r<br />

S<br />

!t<br />

2 2<br />

] + ( # 32)<br />

2<br />

2 2<br />

7 = 7 + 7 (1–])<br />

S 1GD5 mcs.<br />

+ y<br />

Kelajuan rata-rata berkaitan dengan jarakD bukan perpindahan.<br />

6ering kelajuan rata-rata sama dengan kecepatan rata-rata tanpa ada<br />

tanda arah (minus atau positif). NamunD hal ini terjadi pada gerak satu<br />

arah. Bagaimana kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata suatu benda<br />

jika gerak berbalik arah ke tempat awal5<br />

VadiD kelajuan rata-rata dapat ditulis sebagai berikut.<br />

Contoh 1.3<br />

laju rata-rata S<br />

b. Kecepatan dan Kelajuan Sesaat<br />

total jarak<br />

! t<br />

Ketika Anda berangkat ke sekolahD baik dengan berjalanD bersepedaD<br />

atau dengan menaiki kendaraanD bagaimana nilai kecepatan gerak Anda5<br />

TentunyaD tidak sepanjang perjalanan memiliki nilai kecepatan yang sama.<br />

Nilai kecepatan selalu berubah setiap saat. Kecepatan sesaat (atau<br />

kecepatan saja) adalah kecepatan gerak benda di suatu titik pada lintasannya.<br />

Dengan kata lainD kecepatan sesaat dari suatu benda yang bergerak<br />

adalah kecepatan yang dimiliki benda pada interKal waktu mendekati nol.<br />

Ingatlah<br />

Laju adalah besaran skalar, sehingga<br />

ditulis dengan huruf v miring.<br />

Tugas Anda 1.1<br />

Berilah sebuah contoh persamaan<br />

kecepatan sebagai fungsi dari<br />

waktu yang berorde 2.<br />

Analisis Gerak 5


x<br />

0<br />

Gambar 1.7<br />

Kecepatan sesaat suatu benda dapat<br />

diperoleh dari garis singgung kurva<br />

lintasan benda untuk satu dimensi.<br />

y<br />

x<br />

0<br />

Gambar 1.8<br />

Grafik kecepatan sesaat pada bidang<br />

xy atau bidang dua dimensi.<br />

6<br />

y<br />

A, t 1<br />

r 1<br />

v<br />

0<br />

x<br />

Gambar 1.6<br />

Ketika B makin dekat dengan A atau<br />

( lim)<br />

! t'0<br />

v sin %<br />

v y<br />

!r''<br />

r 2 ''<br />

y = x(t)<br />

B'', t 2 ''<br />

%<br />

r 2 '<br />

!r'<br />

v<br />

r 2<br />

!r<br />

%<br />

v cos %<br />

B', t 2 '<br />

garis<br />

singgung<br />

v sesaat<br />

v<br />

v x<br />

t<br />

B, t 2<br />

, kecepatan sesaat v di A<br />

menyinggung lintasan di A.<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

Pada Gambar 1.FD jika titik B mendekati posisi titik AD Kektor perpindahan<br />

AB S !r akan berimpit dengan garis singgung pada lintasan di A.<br />

VadiD arah kecepatan sesaat D sama dengan garis singgung lintasan di<br />

titik A. 6ecara matematisD kecepatan sesaat ditulis<br />

Contoh 1.4<br />

6eekor burung terbang dengan kecepatan 20 mcs dalam arah 3^` terhadap arah<br />

horiLontal. Tentukanlah komponen-komponen kelajuan burung dan tentukan juga<br />

Kektor kecepatannya dalam Kektor satuan.<br />

JawabA<br />

Lukislah terlebih dulu Kektor kecepatan dan komponen-komponen kecepatan<br />

terhadap sumbu-+ dan sumbu-y agar mudah dipahami.<br />

Kelajuan pada sumbu-+:<br />

7 + S 7 cos 3^`<br />

S (20 mcs)(0D]) S 1G mcs.<br />

Kelajuan pada sumbu-y:<br />

7 y S 7 sin 3^`<br />

S (20 mcs)(0DG) S 12 mcs.<br />

Rektor kecepatan burung adalah<br />

D S 7 + i T 7 y j<br />

S (1Gi T 12j) mcs.<br />

lim D = lim<br />

D S<br />

! t ' 0 ! t'<br />

0<br />

! r = dr<br />

! t dt<br />

(1–9)<br />

6ecara matematisD sesuai dengan tafsiran geometris untuk turunanD<br />

turunan pertama dari suatu fungsi pada suatu titik adalah gradien garis<br />

singgung kurKa di titik tersebut. Dengan demikianD kecepatan sesaat<br />

dari suatu titik materi dapat ditentukan secara grafik apabila diketahui<br />

grafik perpindahan titik materi terhadap waktu.<br />

Perhatikan Gambar 1.G. Qntuk grafik perpindahan + terhadap waktu t<br />

dalam gerak satu dimensiD dapat diketahui besar kecepatan sesaat benda. Vika<br />

garis singgung kurKa di suatu titik membentuk sudut % terhadap sumbu-tD<br />

besar kecepatan sesaat benda tersebut dapat ditulis sebagai berikut.<br />

7 S tan & (1–10)<br />

Gambar 1.H memperlihatkan sebuah titik materi pada bidang +y.<br />

Rektor kecepatan sesaatnya adalah D S 7 + i T 7 y jD sedangkan besarnya<br />

menjadi kelajuan sesaat. Kelajuan sesaat diperoleh dengan persamaan:<br />

7= 7 +7 (1–11)<br />

2 2<br />

+ y<br />

Adapun arah kecepatan sesaat pada bidang dengan melihat kecepatan<br />

pada sumbu-+ adalah 7 dan kecepatan pada sumbu-y adalah 7 sehingga<br />

+ y<br />

akan diperoleh<br />

% = y 7<br />

tan (1–12)<br />

7+<br />

VadiD kelajuan pada sumbu-+ dan sumbu-y adalah<br />

Keterangan:<br />

7 + S kelajuan pada sumbu-+ (mcs)<br />

7 y S kelajuan pada sumbu-y (mcs)<br />

7 + S 7 cos% dan 7 y S 7 sin% (1–13)<br />

y<br />

0<br />

v y j<br />

37°<br />

v = 20 m/s<br />

v x i<br />

x


Contoh 1.5<br />

6 0<br />

30<br />

A<br />

0<br />

x (m)<br />

3<br />

B C<br />

D<br />

6 8 10 14 15<br />

t (s)<br />

Gambar di samping adalah grafik perpindahan<br />

sebuah sepeda yang bergerak terhadap waktu.<br />

Tentukan kecepatan sepeda pada saat:<br />

a. t S 3 sekond<br />

b. t S G sekond dan<br />

c. t S 14 sekon.<br />

JawabA<br />

6epanjang grafik gerak (+ – t)D gerak sepeda dibagi dalam tiga garis lurusD yaitu garis<br />

ABD garis BCD dan garis CD.<br />

a. Pada saat t S 3 sekonD grafik gerak (+ – t) sepeda berada pada garis lurus AB.<br />

Besar kecepatan sepanjang garis tersebut adalah<br />

7 S tan & = AB AB AB y<br />

+<br />

=<br />

AB<br />

G0 m 0 #<br />

S 10 mcs.<br />

G s # 0<br />

b. Pada saat t S G sekonD grafik gerak (+ – t) sepeda berada pada garis lurus BC.<br />

Besar kecepatannya adalah<br />

7 S tan & = BC BC BC y 0<br />

+<br />

=<br />

BC G s # 0<br />

S 0. (sepeda tidak bergerak)<br />

c. Pada saat t S 14 sekonD sepeda berada pada garis lurus CD. Kecepatan sepeda<br />

merupakan kemiringan garis CDD yaitu<br />

7 S tan & = CD CD CD y<br />

+<br />

=<br />

CD<br />

0 G0 m #<br />

S –12 mcs.<br />

15 # 10 s<br />

Tanda negatif menunjukkan sepeda berbalik arah.<br />

Contoh 1.6<br />

6ebuah partikel bergerak dengan persamaan lintasan r S (t 2 T 3t – 4)i mD dengan r<br />

dalam meter dan t dalam sekon. Tentukan kecepatan partikel ketika t S 2 sekon.<br />

JawabA<br />

Kecepatan diperoleh dari diferensial persamaan posisi. Dengan memasukkan waktu<br />

t S 2D diperoleh<br />

! S dr<br />

S<br />

d<br />

dt dt (t2 T 3t – 4)i S (2t T 3)i mcs.<br />

! S (2t T 3)i S (2 (2) T 3)i S ^i mcs.<br />

c. Menghitung Posisi dari Kecepatan<br />

Telah Anda ketahui bahwa kecepatan merupakan turunan pertama<br />

dari fungsi posisiD yaitu D S dr<br />

S<br />

d+ dy<br />

i + j . 6ecara matematisD posisi<br />

dt dt dt<br />

sebuah partikel dapat diperoleh dari fungsi kecepatannya melalui proses<br />

integrasi.<br />

Besar kecepatan dalam arah sumbu-+:<br />

7 $ S d+<br />

dt<br />

+<br />

$ + 0<br />

d+ S $<br />

(+ – + 0 ) S $ 0<br />

t<br />

0<br />

t<br />

7 dt<br />

+<br />

+<br />

7 dt<br />

t<br />

+ S ( 0 + $ 0<br />

+ )<br />

+ 7 dt (1–14)<br />

<strong>Tantangan</strong><br />

untuk Anda<br />

Pada saat balapan A1-GP, pembalap<br />

Indonesia, Ananda Mikola memantau<br />

kecepatannya melalui speedometer.<br />

Menurut Anda, bagaimanakah cara<br />

kerja speedometer? Gunakan bahasa<br />

Anda sendiri untuk menerangkan cara<br />

kerja speedometer.<br />

Analisis Gerak 7


8<br />

0<br />

v<br />

0<br />

v (t)<br />

t 1<br />

t 1<br />

' $ 2 t<br />

t1 v(t)dt<br />

t 2<br />

t 2<br />

(a)<br />

(b)<br />

a (t)<br />

Gambar 1.9<br />

(a) Grafik fungsi kecepatan (v)<br />

terhadap waktu (t).<br />

(b) Grafik v–t untuk gerak benda<br />

yang berbalik arah.<br />

t 3<br />

t<br />

t<br />

Contoh 1.7<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

Besar kecepatan dalam arah sumbu-y:<br />

7 y S dy<br />

dt<br />

y<br />

$ y0 dy S $<br />

y – y 0 S<br />

6eekor kelinci berjalan di atas rumput pada bidang +y. Letak awal kelinci pada<br />

koordinat (2D 3)m. Komponen kecepatannya adalah 7 $ S Gt dan 7 y S 2 T 3t 2 . Vika 7 $<br />

dan 7 y dalam mcs dan t dalam sekonD tentukanlah:<br />

a. Kektor posisi kelincid dan<br />

b. posisi kelinci pada saat t S 2 sekon.<br />

JawabA<br />

a. Koordinat awal (2D 3)m dan besar komponen kecepatannya adalah<br />

7 S Gt dan 7 S 2 T 3t $ y 2 sehingga<br />

+ S + T 0 $ 7 dt S 2 T $ $ Gt dt S 2 T 3t2 y S y T 0 $ 7 dt S 3 T y $ (2 T 3t2 ) dt S 3 T 2t T t3 Rektor posisi kelinci adalah<br />

r S + i I y j S (2 T 3t2 ) i T (3 T 2t T t3 ) j.<br />

b. Koordinat kelinci pada saat t S 2 sekon adalah<br />

+ = 2 T 3 (2) 2 S 2 m T 12 m S 14 m<br />

y S 3 T 2 (2) T (2) 3 S 3 mT 4 m T ] m S 15 m<br />

VadiD Kektor posisi pada saat t S 2 sekon adalah<br />

r S (14 m)i T (15 m)j.<br />

d. Menghitung Perpindahan dan Jarak dari Grafik Kecepatan<br />

terhadap Waktu<br />

Grafik kecepatan terhadap waktu dari gerak suatu benda dapat<br />

dilihat pada Gambar 1.J(a). 6ecara grafikD luas daerah yang diarsirD yaitu<br />

daerah yang dibatasi grafik besar kecepatan sebagai fungsi waktu 7(t)<br />

dengan sumbu horiLontal t adalah posisi dari benda.<br />

Vika sebuah benda bergerak menempuh garis lurus tanpa berbalik arahD<br />

besar perpindahan selalu sama dengan jarak yang ditempuh benda. Akan<br />

tetapiD untuk benda yang bergerak lurus dan sesaat kemudian berbalik<br />

arahD akan memiliki besar jarak yang berbeda dengan besar perpindahan.<br />

Perhatikan gambar Gambar 1.J(b). Luas daerah yang diarsir<br />

menunjukkan besarnya jarak. Dengan mengintegralkan persamaan<br />

garisnya diperoleh besar jarak sebagai berikut.<br />

t2 t3<br />

$ $<br />

7 t dt 7 t dt<br />

+ S ( ) # ( )<br />

t1 t2<br />

Tanda mutlak digunakan untuk memastikan bahwa besar jarak selalu<br />

bertanda positif. Adapun untuk menghitung besar perpindahannyaD<br />

digunakan persamaan berikut.<br />

!+ S<br />

$ 3 t<br />

t1<br />

$<br />

t<br />

0<br />

t<br />

0<br />

7 dt<br />

y<br />

7 dt<br />

t<br />

y S ( y0 + $ 7ydt 0 )<br />

y<br />

( )<br />

7 t dt<br />

(1–15)


Kecepatan partikel yang bergerak lurus memenuhi persamaan D S (3t2 – Gt – 9)i<br />

dengan besar 7 dalam mcs dan t dalam sekon. Tentukan perpindahan dan jarak yang<br />

ditempuh partikel untuk selang waktu antara t S 2 sekon dan t S 4 sekon.<br />

JawabA<br />

Gambarkan grafik ! S 3t2 – Gt – 9 terlebih dahulu dengan perhitungan berikut.<br />

i Titik potong terhadap sumbu-t diperoleh dari 7 S 0.<br />

3t2 – Gt – 9 S 0<br />

t2 – 2t – 3 S 0<br />

(t – 3)(t T 1) S 0<br />

t S 3 dan t S –1<br />

i Titik puncak grafik:<br />

+ S # b<br />

2a<br />

S<br />

G<br />

S 1<br />

2( 3 )<br />

sehingga kecepatan di t S 1 s adalah 7 S 3(1) 2 Contoh 1.8 v (m/s)<br />

8<br />

v = 3t<br />

7<br />

6<br />

5<br />

4<br />

3<br />

2<br />

– 4 – 3 – 2 – 1<br />

1<br />

1<br />

0<br />

2 3 4 5<br />

t (s)<br />

– 1<br />

– 2<br />

– 3<br />

– 4<br />

– G (1) –9 S –12 mcs<br />

– 5<br />

Qntuk selang waktu t S 2 sekon hingga t S 4 sekonD diperoleh:<br />

– 6<br />

2 – 6t – 9<br />

i Perpindahan S $ 4<br />

$ 3<br />

2<br />

( )<br />

* +<br />

S (43 –3(4) 2 –9(4)) – (23 –3(2) 2 –9(2)) S 2 m.<br />

2 7dt S $ 4<br />

$ 4<br />

i Varak S – 7( t) dt T ( )<br />

4. Percepatan<br />

2 (3t2 3 2<br />

– Gt – 9) dt S ( t # 3t # 9t)<br />

3 7 t dt S – 3<br />

2 ( 3 # G # 9 ) T $ ( # # )<br />

4<br />

2<br />

3 G 9<br />

3<br />

$ 2<br />

t t dt<br />

S – (<br />

* t # t # t) +<br />

3<br />

3 2<br />

3 9 T (<br />

* t # t # t) +<br />

4<br />

3 2<br />

3 9<br />

2<br />

3 2 3 2<br />

S – ( ( # , # , ) # ( # , # , ) )<br />

* 3 3 3 9 3+ * 2 3 2 9 2 +<br />

T<br />

3 2<br />

3 2<br />

(<br />

* 4 # 3, 4 # 9 , 4 )<br />

+ – (<br />

*<br />

3 # 3, 3 # 9 , 3 )<br />

+ S 12 m.<br />

3<br />

4<br />

2<br />

t t dt<br />

6etiap benda yang mendapat gaya < akan mengalami perubahan<br />

kecepatan sehingga benda tersebut memiliki percepatan. 6ama halnya<br />

dengan kecepatanD pada percepatan dikenal juga istilah percepatan ratarata<br />

dan percepatan sesaat. Oleh karena kecepatan termasuk besaran KektorD<br />

maka percepatan juga merupakan besaran Kektor yang nilainya merupakan<br />

turunan pertama dari kecepatan. Qntuk benda yang bergerak Kertikal ke<br />

atasD percepatan yang dimiliki adalah percepatan graKitasi dan bernilai<br />

negatifD sedangkan untuk gerak jatuhD percepatannya bernilai positif.<br />

a. Percepatan Rata-Rata<br />

Percepatan rata-rata pada gerak dua dimensi memiliki pengertian sama<br />

dengan percepatan rata-rata pada gerak satu dimensiD yaitu hasil bagi<br />

perubahan kecepatan terhadap interKal waktu.<br />

Gambar 1.1K memperlihatkan grafik hubungan kecepatan terhadap<br />

waktu. Pada saat t 1 benda berada di titik A dengan kecepatan yang<br />

dimiliki 7 1 . Pada saat t 2 D benda berada di titik B dengan kecepatan yang<br />

dimiliki 7 2 . Percepatan rata-rata benda dari A sampai B adalah<br />

! 2 # ! 1 ! !<br />

a = =<br />

t # t ! t<br />

(1–1G)<br />

2 1<br />

Keterangan:<br />

a S percepatan rata-rata (mcs 2 )<br />

!! S perubahan kecepatan (mcs)<br />

!t S selang waktu (s)<br />

v 2<br />

Tugas Anda 1.2<br />

Diskusikan dengan teman<br />

sebangku Anda, apa perbedaan<br />

antara jarak dan perpindahan?<br />

Bagaimana Anda menerangkan<br />

konsep jarak dan perpindahan ini<br />

pada kasus mobil F1 yang sedang<br />

balapan di sirkuit? Pada balapan<br />

F1, garis start dan finish berada di<br />

tempat yang sama, dan mobil<br />

hanya bergerak mengelilingi<br />

sirkuit.<br />

v<br />

v 1 A<br />

t 1<br />

– 7<br />

– 8<br />

– 9<br />

–10<br />

–11<br />

–12<br />

!t<br />

Gambar 1.10<br />

Percepatan rata-rata.<br />

a = ! v<br />

! t<br />

Analisis Gerak 9<br />

t 2<br />

B<br />

!v<br />

t


10<br />

0<br />

0<br />

0<br />

y<br />

y<br />

y<br />

t 1<br />

t 1<br />

t<br />

v 2<br />

v 1<br />

v 2<br />

v 1<br />

a<br />

t 2<br />

! v<br />

= a<br />

!t<br />

t 2<br />

v 1<br />

(a)<br />

! v<br />

= a<br />

!t<br />

v 1<br />

(b)<br />

v<br />

v 2<br />

v 2<br />

(c)<br />

Gambar 1.11<br />

! v<br />

lim<br />

Percepataan sesaat a =<br />

! t'0 ! t<br />

merupakan percepatan pada saat<br />

t2 – t1 menuju nol atau !t menuju<br />

nol.<br />

x<br />

x<br />

x<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

Rektor percepatan sebuah benda yang bergerak pada bidangD yaitu<br />

pada sumbu horiLontal (sumbu-+) dan sumbu Kertikal (sumbu-y) nilainya<br />

adalah:<br />

a S a + i T a y j (1–1^)<br />

Adapun besar percepatan rata-rata memenuhi persamaan:<br />

2 2<br />

a S a x + a y<br />

(1–1])<br />

Keterangan:<br />

a S percepatan rata-rata (mcs2 )<br />

a S besar percepatan pada sumbu-+ (mcs + 2 )<br />

a S besar percepatan pada sumbu-y (mcs y 2 )<br />

b. Percepatan Sesaat<br />

6eperti pada kecepatan sesaatD percepatan sesaat gerak sebuah partikel<br />

membutuhkan selang waktu ( !t) yang sangat singkatD yaitu !t<br />

mendekati nol. VadiD percepatan sesaat merupakan turunan pertama dari<br />

persamaan kecepatan untuk selang waktu mendekati nol.<br />

a S<br />

lim<br />

lim<br />

a S<br />

! t'0<br />

! t'0<br />

! D<br />

! t<br />

S D d<br />

dt<br />

(1–19)<br />

Percepatan sesaat merupakan turunan kedua dari fungsi posisi karena<br />

D S dr<br />

. Oleh karena ituD<br />

dt<br />

a S d<br />

2<br />

D<br />

S d dr<br />

dt dt ( dt ) S<br />

d r<br />

2<br />

(1–20)<br />

dt<br />

Tahukah AndaD cara menunjukkan proses limit dalam menentukan<br />

percepatan sesaat berdasarkan grafik5 Qntuk mengetahuinyaD perhatikan<br />

Gambar 1.11.<br />

Pada Gambar 1.11(a) dan Gambar 1.11(b)D Kektor D 1 dan D 2 D<br />

merupakan Kektor kecepatan pada saat t 1 dan t 2 D sedangkan !D merupakan<br />

perubahan kecepatan. t dibuat tetapD sedangkan t dibuat mendekati t 1 2 1<br />

! D<br />

sehingga ! t ' 0. Berdasarkan definisi a = D a memiliki arah yang sama<br />

! t<br />

dengan !D . Oleh karena ituD a memiliki arah yang sama dengan !D ketika<br />

! t mendekati nol. Pada saat ! t ' 0 dicapaiD seperti ditunjukkan Gambar<br />

1.11(L)D t dan D D ditunjukkan dengan t dan D sehingga a menjadi a. Rektor<br />

1 1<br />

percepatan sesaat a selalu menjadi sisi lengkung lintasan titik materiD<br />

sedangkan Kektor kecepatan D tetap menyinggung lintasan di t.<br />

Vika partikel bergerak pada bidang +yD di dapat komponen-komponen<br />

percepatan berikut ini<br />

a =<br />

dD =<br />

d<br />

= ( 7+ i + 7yj)<br />

dt dt<br />

dv dv x y<br />

= i + j = a + i + ay j<br />

dt dt<br />

d+ dy<br />

Anda tentu telah mengetahui bahwa 7+ = dan 7y<br />

=<br />

dt dt .<br />

2<br />

2<br />

Dengan demikianD<br />

d - d+ . d + d - dy . d y<br />

a + = / 0 S dan a =<br />

2 y / 0S<br />

2<br />

dt 1 dt 2 dt dt 1 dt 2 dt<br />

2 2<br />

sehingga a = d x d y<br />

i + j<br />

2 2<br />

dt dt<br />

(1–21)


Adapun besar percepatan sesaat adalah<br />

Contoh 1.9<br />

6ebuah partikel bergerak dengan persamaan kelajuan 7(t) S 4t 2 – 2t T ] dengan 7<br />

dalam mcs dan t dalam sekon. Tentukanlah:<br />

a. besar percepatan rata-rata gerak partikel untuk t S 2 s sampai dengan t S 4 sd<br />

b. besar percepatan awal partikeld dan<br />

c. besar percepatan partikel pada saat t S 3 sekon.<br />

JawabA<br />

a. Persamaan kecepatan adalah 7(t) S 4t2 – 2t T ].<br />

Qntuk t S 2 s d 7 S 4(2) 1 1 2 – 2(2) T ] S 20 mcs<br />

Qntuk t S 4 s d 7 S 4(4) 2 2 2 – 2(4) T ] S G4 mcs<br />

2 2<br />

a = a = a + a<br />

(1–22)<br />

72 # 72<br />

a S S<br />

G4 # 20<br />

S 22 mcs2<br />

t2 # t1<br />

4 # 2<br />

b. Persamaan percepatan diperoleh dari turunan pertama persamaan kecepatanD yaitu<br />

a S d<br />

dt (4t2 – 2t T ]) S ]t – 2<br />

Besar percepatan awal partikel pada saat t S 0 adalah<br />

a S ]t – 2 S ](0) – 2 S –2 mcs2 c. Besar percepatan partikel pada saat t S 3 sekon adalah<br />

a S ]t – 2 S ](3) – 2 S 22 mcs2 c. Persamaan Kecepatan dari Percepatan Fungsi Waktu<br />

Qntuk gerak benda pada satu bidangD kecepatan didefinisikan sebagai<br />

perubahan posisi dalam selang waktu tertentu. Oleh karena percepatan<br />

dan kecepatan merupakan besaran Kektor maka kecepatan dapat juga<br />

diperoleh dari fungsi percepatan dengan metode integrasi berikut.<br />

a S D d<br />

dt atau v<br />

$ v0<br />

+ y<br />

AdapunD arah percepatan sesaat terhadap sumbu-+ dapat ditentukan<br />

dengan persamaan tan%<br />

=<br />

dD<br />

t<br />

! – ! S t 0 $ a dt<br />

0<br />

S $ a<br />

0 dt<br />

t<br />

(1–24)<br />

(1–25)<br />

Keterangan:<br />

! Skecepatan benda pada saat t sekon (mcs)<br />

! 0 Skecepatan awal benda pada saat t S 0 (mcs)<br />

a Spercepatan benda (mcs 2 )<br />

Grafik besar percepatan terhadap waktu dari gerak sebuah benda<br />

dapat dilihat pada Gambar 1.12. Luas daerah yang diarsirD yaitu daerah<br />

yang dibatasi oleh grafik besar percepatan sebagai fungsi waktu a(t)<br />

dengan sumbu horiLontal t adalah perubahan kecepatan gerak benda.<br />

Vika sebuah benda bergerak pada dua dimensiD yaitu pada bidang<br />

horiLontal dan bidang KertikalD besar komponen-komponen kecepatan<br />

terhadap sumbu-+ dan sumbu-y memenuhi persamaan berikut.<br />

a<br />

a<br />

t<br />

t<br />

7 S 7 T + 0+ $ a<br />

0<br />

x dt dan 7 S 7 T y 0y $ 0<br />

y<br />

+<br />

(1–23)<br />

a y dt (1–2G)<br />

0<br />

Tugas Anda 1.3<br />

Jika Anda naik mobil dan duduk<br />

di sebelah sopir, coba perhatikan<br />

bagaimana gerakan speedometer<br />

mobil. Diskusikan bersama teman<br />

Anda bagaimana pengaruhnya<br />

terhadap percepatan mobil.<br />

a<br />

Gambar 1.12<br />

Grafik fungsi percepatan (a)<br />

terhadap waktu (t).<br />

Analisis Gerak 11<br />

t<br />

$ t<br />

0<br />

dt a<br />

t


12<br />

Informasi<br />

untuk Anda<br />

Pada 26 September 1993, seorang<br />

mekanik mesin diesel bernama Dave<br />

Munday yang untuk kedua kalinya<br />

melakukan aksi jatuh bebas setinggi<br />

48 m di air terjun Niagara yang<br />

berada di wilayah Kanada. Pada<br />

aksinya itu, ia menggunakan sebuah<br />

bola baja yang diberi lubang udara<br />

supaya ia bisa bernapas ketika berada<br />

di dalamnya. Munday sangat<br />

memperhatikan faktor keselamatan<br />

pada aksinya itu karena sudah 4<br />

orang yang tewas ketika melakukan<br />

aksi serupa. Oleh karena itu, ia<br />

memperhitungkan aspek fisika<br />

(terutama gerak lurus) dan aspek<br />

teknis dari bola baja yang<br />

digunakannya.<br />

Information for You<br />

On September 26 th , 1993, Dave Munday<br />

a diesel mechanic went over the<br />

Canadian edge of Niagara Falls for<br />

the second time. Freely falling 48 m to<br />

the water (and rocks) below. On this<br />

attempt, he rode in a steel ball with a<br />

hole of air. Munday keep on surviving<br />

this plunge that had killed four other<br />

stuntman, had done considerable<br />

research on the physics (motion along<br />

a straight line) and engineering<br />

aspects of the plunge.<br />

Sumber: Fundamental of Physics, 2001<br />

Contoh 1.10<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

6ebuah partikel bergerak sepanjang sumbu-+ dengan persamaan percepatan a(t) S 3 t. Vika<br />

pada t S 0 memiliki besar kecepatan 7 0 S 2 mcsD tentukan kelajuan partikel pada saat:<br />

a. t S 2 sD dan<br />

b. t S 4 s.<br />

JawabA<br />

Kelajuan awal partikel 7 0 S 2 mcs maka persamaan besar kelajuan<br />

7 = 70 +$ a dt S 2+$ 3t<br />

dt S 2T1D5 t<br />

0<br />

o<br />

2<br />

a. Pada saat t S 2 s maka<br />

7 S 2 T 1D5 t2 S 2 T (1D5)22 S ] mcs.<br />

VadiD kelajuan awal partikel pada saat t S 2D yaitu ] mcs.<br />

b. Pada saat t S 4 s maka<br />

7 S 2 T 1D5 t2 S 2 T (1D5)42 S 2G mcs.<br />

VadiD kelajuan awal partikel pada saat t S 4 s adalah 2G mcs.<br />

Contoh 1.11<br />

t<br />

6ebuah bola dilemparkan pada bidang +y. Komponen percepatan bola pada arah<br />

horiLontal adalah a + S (G t 2 )i mcs 2 dan komponen percepatan dalam arah Kertikal<br />

a y S (4 – 2t)j mcs 2 . Pada saat t S 0D bola berada di pusat koordinat (0D 0) dengan<br />

komponen-komponen kecepatan awalnya adalah D 0j S Gi mcs dan D 0y S ]j mcs.<br />

a. Tuliskan Kektor kecepatan dan Kektor posisi sebagai fungsi waktu.<br />

b. Berapa tinggi maksimum yang dicapai bola5<br />

c. Tentukan jarak terjauh yang dicapai bola.<br />

JawabA<br />

a. Rektor kecepatan dapat diperoleh dengan persamaan<br />

t<br />

7 S (7 T + 0+ $ #<br />

"<br />

a %t)i S (G T $<br />

2<br />

0 G<br />

t<br />

t dt)i S (G T 2t3 )i mcs<br />

t<br />

t<br />

7 S (7 T y 0y $ 0<br />

y $ 4 # 2<br />

0<br />

Rektor kecepatannya adalah<br />

! S 7 i T 7 j S k(G T 2t + y 3 )i T (] T 4t – t2 )jl mcs.<br />

Rektor posisi diperoleh dari persamaan<br />

t<br />

+ S (+ T 0 $ +<br />

0<br />

t<br />

y S (y T 0 $ 0<br />

t<br />

a dt)j S (] T ( )<br />

t<br />

3<br />

7 dt)i S (0 T $ ( G + 2 )<br />

0<br />

t<br />

2<br />

7y dt)j S (0 T $ ( ] + 4 # )<br />

r S +i T yj S<br />

1 4<br />

2 3<br />

( Gt<br />

+ t ) i T ( ] t 2t<br />

1<br />

t )<br />

2<br />

0<br />

t dt)j S (] T 4t – t 2 )j mcs<br />

t dt)i S (Gt T 1<br />

2 t4 )i<br />

t t dt)j S (]t T 2t 2 – 1<br />

+ # j.<br />

3<br />

3 t3 )j<br />

b. Tinggi maksimum yang dicapai ketika 7 S 0 adalah<br />

y<br />

7 S ] T 4t – t y 2 " 0 = ] T 4t – t2 .<br />

Dengan perhitungan matematika diperoleh t S 5D5 s. Tinggi maksimum diperoleh<br />

melalui persamaan<br />

y (t S 5D5 s) S ]t T 2t2 – 1<br />

3 t3 S ](5D5) T 2(5D5) 2 – 1<br />

c. Bola kembali ke tanahD berarti y S 0.<br />

y S ]t T 2t 2 – 1<br />

3 t3 " 0 S t(] T 2t – 1<br />

3 t2 )<br />

3 (5D5)3 S 49 m.<br />

0= ] + 2t – 1<br />

3 t2 " t 2 –Gt – 24 S 0.<br />

Dengan perhitungan matematikaD diperoleh t S ]D^4 sekon. Varak terjauh dapat<br />

dihitung melalui persamaan<br />

+ (t S ]D^4 s) S Gt T 1<br />

2 t4 S G(]D^4) T 1<br />

2 (]D^4)4 S 2.9^0 m.


5. Perpaduan Dua Vektor<br />

Perpaduan antara dua Kektor akan menghasilkan Kektor perpaduan<br />

atau Kektor resultan. Contoh Kektor perpaduan atau Kektor resultan ini<br />

dapat Anda jumpai pada sebuah perahu yang sedang menyeberangi sungai<br />

dengan kecepatan tetap.<br />

MisalkanD kecepatan aliran sungai dinyatakan dengan ! dan kecepatan<br />

1<br />

perahu dinyatakan dengan ! D seperti ditunjukkan pada Gambar 1.10.<br />

2<br />

Perpaduan antara dua buah gerak lurus beraturan tersebut membentuk<br />

! = ! + ! . Besar resultan kecepatannya adalah<br />

resultan dua KektorD yaitu 1 2<br />

2 2<br />

7 S 7 +7 T27 7 cos%<br />

(1–2^)<br />

1 2 1 2<br />

Adapun jarak yang ditempuh perahu karena resultan kecepatannya adalah<br />

s = 7t<br />

Keterangan:<br />

7 S besar resultan kecepatan kedua gerak (mcs)<br />

s S jarak (m)<br />

t S waktu tempuh (s)<br />

Contoh 1.12<br />

6ebuah perahu hendak menyeberangi sungai dengan kecepatan 3 mcs dan membentuk<br />

sudut G0` terhadap arah arus sungai yang mengalir dengan kecepatan 4 mcs.<br />

a. Gambarkan lintasan perahu.<br />

b. Tentukan resultan kecepatan perahu.<br />

c. Berapakah perpindahan perahu sampai ke seberang setelah 5 sekon5<br />

JawabA<br />

Diketahui:<br />

! p S 3 mcsd % S G0`<br />

! s S 4 mcs<br />

a. Lintasan perahu:<br />

s S lebar sungaid D S kecepatan resultan<br />

D p S kecepatan perahud D s S kecepatan aliran sungai<br />

b. D S D p T D s<br />

7 S<br />

2 2<br />

7 + 7 + 27 7 cos%<br />

p s p s<br />

9T1GTe 24 0D5 f<br />

2 2<br />

7 S ( 3) + ( 4) + e( 2)( 3)( 4)( cosG0° ) f S ( )( )<br />

7 S GD0] mcs.<br />

VadiD besar resultan kecepatan perahu adalah GD0] mcs.<br />

c. s = 7 . t S (GD0] mcs) m (5 s) S 30D4 m<br />

VadiD panjang lintasan yang ditempuh perahu setelah 5 sekon adalah 30D4 m.<br />

v p<br />

%<br />

v s<br />

v<br />

s<br />

Tugas Anda 1.4<br />

Buatlah kelompok diskusi kecil.<br />

Apakah Anda dan teman-teman<br />

dapat memprediksi gerak seperti<br />

apa yang dihasilkan oleh<br />

perpaduan dua buah gerak lurus<br />

berubah beraturan? Setelah<br />

selesai diskusi, kemukakan<br />

pendapat kelompok Anda di<br />

depan kelas.<br />

%<br />

Gambar 1.13<br />

v adalah vektor resultan dari v 1<br />

(kecepatan aliran sungai) dan v 2<br />

(kecepatan perahu).<br />

Kata Kunci<br />

• arah vektor<br />

• besar vektor<br />

• jarak<br />

• kecepatan<br />

• kelajuan<br />

• percepatan<br />

• perpindahan<br />

• posisi<br />

• vektor satuan<br />

v 2 (kecepatan perahu)<br />

v 1 (aliran sungai)<br />

Analisis Gerak 13<br />

v


Tes Kompetensi Subbab A<br />

Kerjakanlah dalam buku latihan.<br />

1. 6ebuah partikel berpindah dari posisi r 1 ke posisi r 2 .<br />

Vika posisi r 1 S 4i – ^j dan posisi r 2 S 10i T 3jD<br />

tentukanlah:<br />

a. Kektor perpindahannyad dan<br />

b. besar perpindahannya.<br />

2. 6ebuah partikel bergerak berdasarkan fungsi kecepatan<br />

7(t) S at 2 T bt T c dengan 7 dalam mcs dan t dalam<br />

sekon. Vika konstanta a S 3 mcs 3 D b S –2 mcs 2 D dan c<br />

S 5 mcsD tentukanlah:<br />

a. percepatan rata-rata partikel untuk selang waktu<br />

t S 1 sekon sampai t S 5 sekond<br />

b. percepatan awal partikeld dan<br />

c. percepatan partikel pada saat t S 5 sekon.<br />

3. Persamaan gerak sebuah partikel dinyatakan oleh fungsi<br />

+ S 1<br />

10 t3 dengan + dalam meter dan t dalam sekon.<br />

a. Hitunglah percepatan rata-rata dalam selang<br />

waktu t S 3 sekon sampai dengan t S 4 sekon.<br />

b. Hitunglah kecepatan sesaat pada t S 5 sekon.<br />

c. Hitunglah percepatan sesaat pada t S 5 sekon.<br />

4. Posisi sebuah benda dinyatakan oleh r(t) S (3t – 1)i T<br />

(2t 2 T 1)jD dengan r dalam meter dan t dalam sekon.<br />

14<br />

bola (A) bola (B)<br />

Sumber: Physics for Scientist &<br />

Engineers, 2000<br />

Gambar 1.14<br />

Dua buah bola dilepaskan dari<br />

ketinggian yang sama dengan<br />

perlakuan yang berbeda.<br />

B. Gerak Parabola<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

a. Tentukan Kektor posisi dan jarak benda dari titik<br />

asal pada saat t S 2 sekon.<br />

b. Tentukan perpindahan dan kecepatan rata-rata<br />

benda dalam selang waktu 1 sekon sampai dengan<br />

3 sekon.<br />

c. Turunkan persamaan umum kecepatan benda.<br />

d. Tentukan kelajuan benda pada saat t S 2 sekon.<br />

5. 6ebuah batu dilemparkan Kertikal dengan persamaan<br />

y(t) S 10t – 2t 2 dengan y dalam meter dan t dalam<br />

sekon. Tentukan:<br />

a. besar percepatan batud dan<br />

b. tinggi maksimum yang dicapai batu.<br />

G. 6ebuah roket bergerak pada bidang +y. Percepatan<br />

roket memiliki komponen a + S 5t 2 mcs 2 dan a y S (12 –<br />

Gt) mcs 2 dengan t dalam sekon. Pada saat t S 0D roket<br />

berada di titik pusat koordinat (0D 0) dengan komponen<br />

kecepatan awal 7 0+ S 4 mcs dan 7 0y S 5 mcs sehingga<br />

secara Kektor dituliskan ! 0 S (4i T 5j) mcs.<br />

a. Nyatakan Kektor kecepatan dan posisi sebagai<br />

fungsi dari waktu.<br />

b. Berapa tinggi maksimum yang dicapai roket5<br />

c. Berapa jarak terjauh yang dicapai roket5<br />

Tahukah Anda yang dimaksud dengan gerak parabola5 Menurut GalileoD<br />

gerak parabola dapat dipandang sebagai hasil perpaduan gerak lurus beraturan<br />

pada sumbu horiLontal (sumbu-+) dan gerak lurus berubah beraturan pada<br />

sumbu Kertikal (sumbu-y) secara terpisah. 6etiap gerak tidak saling<br />

memengaruhi. Gabungan dari kedua gerak tersebut berupa gerak parabola.<br />

Gerak parabola disebut juga sebagai gerak peluru. Dalam kehidupan seharihariD<br />

hal tersebut dapat Anda jumpaiD misalnya ketika Anda menendang<br />

bola dengan sudut tendangan tertentu atau n 90` terhadap bidang horiLontal<br />

maka lintasan gerak bola akan berbentuk parabola.<br />

Perhatikan Gambar 1.1CD dua buah bola dilepaskan dari ketinggian<br />

tertentu. Bola A dilepaskan dari keadaan diam. Dalam hal iniD gerak<br />

bola A adalah gerak jatuh bebasD yang dipengaruhi oleh percepatan<br />

graKitasi Bumi. Pada saat yang bersamaanD bola B diberi gaya horiLontal<br />

dengan pegas. Lintasan bola B seperti pada Gambar 1.1C berupa<br />

parabola. Pada awalnyaD kedua bola terletak pada ketinggian yang samaD<br />

kemudian dilepaskan pada saat yang sama. Dapatkah Anda menebak<br />

bola mana yang menyentuh tanah lebih cepat5<br />

TernyataD waktu yang dibutuhkan oleh kedua bola hingga menyentuh<br />

tanah adalah sama. Dengan demikianD kecepatan mendatar akibat adanya<br />

gaya terhadap bola B tidak menjadikan bola A menyentuh tanah lebih cepat.<br />

Gerak benda yang sering dijadikan sebagai contoh gerak parabola adalah<br />

gerak peluru yang arahnya membentuk sudut eleKasi tertentu terhadap<br />

permukaan Bumi.


v 0 sin &<br />

Perhatikan gambar berikut.<br />

y<br />

O(0,0)<br />

&<br />

v 0<br />

v 0 cos &<br />

Pada Gambar 1.1N terlihat kecepatan pada sumbu-+, yaitu D + dengan<br />

arah dan besarnya selalu konstan. Adapun kecepatan pada sumbu-yD yaitu<br />

D y , arah dan besarnya dipengaruhi oleh percepatan graKitasi g. Rektor<br />

resultan kecepatan D setiap saat di koordinat (+D y) merupakan resultan<br />

dari komponen Kektor 7 + dan 7 y .<br />

Vika besar kecepatan awal peluru adalah 7 0 D besar kecepatan dalam<br />

arah sumbu-+ adalah 7 + , dan besar kecepatan pada sumbu-y adalah 7 y ,<br />

diperoleh persamaan-persamaan berikut ini.<br />

1. Persamaan pada sumbu-+:<br />

Besar kecepatan pada sumbu-+ adalah<br />

Varak pada sumbu-+ adalah<br />

7 $ = 7 0 cos & (1–2])<br />

+ = 7 0 cos &t (1–29)<br />

2. Persamaan pada sumbu-y:<br />

Besar kecepatan pada sumbu-y dengan a S –g adalah<br />

Varak pada sumbu-y adalah<br />

Keterangan:<br />

7 y S besar kecepatan pada sumbu-y (mcs)<br />

7 $ S besar kecepatan pada sumbu-+ (mcs)<br />

7 o S besar kecepatan awal (mcs)<br />

g S besar percepatan graKitasi (mcs 2 )<br />

& = sudut eleKasi<br />

+ = jarak tempuh mendatar (m)<br />

y S jarak tempuh Kertikal (m)<br />

v y<br />

v<br />

v x<br />

v y = 0<br />

7 y = 7 0 sin & – gt (1–30)<br />

y = 7 0 sin &t – 1<br />

2 g t2 (1–31)<br />

Berdasarkan persamaan-persamaan tersebutD dapat disimpulkan<br />

bahwa komponen gerak pada sumbu-y (Kertikal) sangat dipengaruhi oleh<br />

percepatan graKitasi BumiD sedangkan besar kecepatan dalam arah<br />

mendatar selalu tetap. Gerak pada sumbu-y adalah gerak lurus berubah<br />

beraturan dan sumbu-+ adalah gerak lurus beraturan.<br />

v x<br />

a y = –g<br />

v y<br />

v x<br />

v<br />

v y<br />

v x<br />

v<br />

x<br />

Gambar 1.15<br />

Lintasan gerak parabola. Nilai a<br />

selalu negatif karena ditetapkan<br />

arah positif adalah arah ke atas, dan<br />

arah gravitasi selalu ke bawah.<br />

Galileo Galilei<br />

(1564–1642)<br />

Tokoh<br />

Sumber: Conceptual Physics, 1998<br />

Galileo Galilei lahir di kota Pisa, Italia,<br />

pada 15 Februari 1564. Ia belajar<br />

kedokteran di Universitas Pisa. Oleh<br />

karena ia lebih tertarik dengan ilmu<br />

alam, ia tidak melanjutkan belajar<br />

kedokterannya, tetapi belajar<br />

matematika. Ia meninggalkan Pisa<br />

untuk belajar di Universitas Padua. Ia<br />

adalah pendukung teori Heliosentris<br />

yang menyatakan bahwa Matahari<br />

adalah pusat tata surya. Penemuan<br />

Galileo yang terkenal adalah<br />

teleskop dan menemukan<br />

pegunungan di Bulan serta satelit di<br />

Yupiter. Oleh karena hobinya<br />

mengamati benda-benda langit<br />

termasuk Matahari, ia menderita<br />

kebutaan pada usia 74 tahun. Ia<br />

meninggal dunia 4 tahun kemudian<br />

pada usia 78 tahun.<br />

Analisis Gerak 15


16<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

6eorang siswa melempar bola dengan kecepatan 10 mcs pada arah yang membentuk<br />

sudut 53` terhadap tanah (sin 53 S 0D]). Tentukan:<br />

a. besar kecepatan bola setelah 0D5 sd dan<br />

b. besar kedudukan bola setelah 0D5 s jika percepatan graKitasi 10 mcs2 Contoh 1.13<br />

.<br />

JawabA<br />

Diketahui:<br />

! K = 10 mcs<br />

& = 53`<br />

sin & = sin 53` = 0D]<br />

cos & = 0DG<br />

g = 10 mcs 2<br />

a. Besar komponen kecepatan pada saat t S 0 sekon adalah<br />

7 0$ S 7 0 cos & 7 0y S 7 0 sin&<br />

S (10 mcs)( 0DG) S G mcs S (10 mcs)( 0D]) S ] mcs<br />

Besar kecepatan pada saat t = 0D5 sekon adalah<br />

7 t$ = 7 0$ S G mcs<br />

7 ty S 7 0y – gt<br />

= ] mcs – (10 mcs 2 )( 0D5 s) S 3 mcs<br />

2 2<br />

2 2<br />

7 = t 7 + 7 S (G m/s ) T(3 m/s)<br />

S 45 S GD^1 mcs<br />

tx ty<br />

VadiD besar kecepatan bola saat t S 0D5 s adalah GD^1 mcs.<br />

b. Kedudukan bola saat t S 0D5 sekon adalah<br />

+ S 7 0$ t<br />

S (G mcs)(0D5 s) S 3 m<br />

y S 7 0y . t – 1<br />

2 gt2<br />

S (] mcs)(0D5 s) – 1<br />

2 (10 mcs)(0D5 s)2 S (4 – 1D25) m S 2D^5 m<br />

VadiD kedudukan bola pada saat t S 0D5 s adalah pada koordinat (3 md 2D^5 m).<br />

1. Tinggi Maksimum dan Jarak Terjauh<br />

Qntuk menentukan tinggi maksimum dan jarak terjauh yang dapat<br />

dicapai oleh benda yang bergerak dengan lintasan parabolaD perlu<br />

ditentukan dahulu waktu yang diperlukan untuk mencapai titik tertinggi<br />

dan jarak terjauhnya.<br />

a. Waktu untuk Mencapai Tinggi Maksimum<br />

Ketika mencapai tinggi maksimumD besar kecepatan benda yang<br />

bergerak parabola pada arah Kertikal sama dengan nolD 7 y S 0. ArtinyaD<br />

benda sempat berhenti beberapa saat sebelum akhirnya turun. VadiD waktu<br />

tempuh benda saat mencapai tinggi maksimum adalah<br />

7 y S 7 0 sin & – g t<br />

0 S 7 0 sin & – g t<br />

t y maks S<br />

0 sin 7 &<br />

g<br />

(1–32)<br />

b. Waktu untuk Mencapai Jarak Terjauh<br />

Pada gerak parabolaD arak terjauh adalah jarak yang ditempuh benda<br />

saat kembali ke permukaan tanah. Pada kondisi tersebutD jarak menurut<br />

sumbu-y S 0 dan jarak menurut sumbu-+ adalah maksimum. Oleh karena<br />

ituD digunakan kondisi keduaD yaitu y S 0. VadiD waktu untuk mencapai<br />

jarak terjauh adalah


c. Tinggi Maksimum<br />

y = 70 tsin & # 1 gt<br />

2<br />

0 = 70 t sin&<br />

#<br />

1 gt<br />

2<br />

270 sin&<br />

t j maks=<br />

g<br />

2<br />

2<br />

(1–33)<br />

Tinggi maksimum yang dapat dicapai oleh benda yang melakukan<br />

gerak parabola dapat dicari dengan menggunakan waktu untuk mencapai<br />

tinggi maksimum ke persamaan gerak dalam sumbu-y. Dengan melakukan<br />

substitusi Persamaan (1O01) ke dalam Persamaan (1O0K) diperoleh tinggi<br />

maksimum sebagai berikut.<br />

y maks S 7 0 sin &<br />

S<br />

y maks S<br />

d. Jarak Terjauh pada Sumbu-x<br />

7<br />

7<br />

2 2<br />

0 sin<br />

g<br />

2 2<br />

0 sin<br />

2g<br />

- 70<br />

& .<br />

/ 0<br />

1 g 2<br />

sin<br />

– 1<br />

2 g<br />

- 7<br />

/<br />

1<br />

2 2<br />

& 70<br />

&<br />

–<br />

g<br />

g<br />

& .<br />

0<br />

2<br />

sin<br />

2<br />

&<br />

0 sin<br />

2<br />

(1–34)<br />

Dengan melakukan substitusi Persamaan (1O00) ke dalam Persamaan<br />

(1O2J) maka diperoleh jarak terjauh pada sumbu-+ sebagai berikut.<br />

+ maks S 7 0 cos & t + maks<br />

= 7 0 cos &<br />

S<br />

7<br />

7<br />

+ S maks<br />

2<br />

0<br />

2<br />

0<br />

- 270 sin & .<br />

/ 0<br />

1 g 2<br />

( 2sin& cos&)<br />

g<br />

sin 2&<br />

g<br />

2. Jarak Terjauh dan Pasangan Sudut Elevasi<br />

(1–35)<br />

Perhatikan Gambar 1.1F yang menunjukkan grafik lintasan parabola<br />

yang ditempuh sebuah benda dengan kelajuan awal yang samaD tetapi<br />

dengan sudut-sudut eleKasi yang berbeda. Anda dapat menyimpulkan<br />

bahwa pasangan sudut eleKasi yang berjumlah 90`D yaitu ^5` dan 15`D serta<br />

G0` dan 30` akan menghasilkan jarak terjauh yang sama. Pada gambar<br />

tersebut terlihat bahwa jarak terjauh mencapai harga maksimum untuk<br />

sudut eleKasi 45`. Berdasarkan persamaan-persamaan gerak parabolaD jarak<br />

terjauh diperoleh jika sin 2& S 1 atau & S 45`.<br />

Contoh 1.14<br />

6ebuah benda dilepaskan dari pesawat terbang yang sedang terbang mendatar dengan<br />

kecepatan 40 mcs dan berada pada ketinggian 500 m di atas tanah. Vika g S 10 mcs 2 D<br />

berapakah:<br />

a. waktu yang diperlukan benda hingga tiba di tanahd<br />

b. jarak mendatar jatuhnya bendad dan<br />

c. kecepatan benda sebelum menyentuh tanah.<br />

y jarak vertikal (m)<br />

75°<br />

60°<br />

45°<br />

30°<br />

15°<br />

<strong>Tantangan</strong><br />

untuk Anda<br />

Apakah tendangan bebas yang<br />

biasa dilakukan oleh pemain<br />

sepakbola seperti David Beckham<br />

termasuk gerak parabola?<br />

Gambar 1.16<br />

Grafik lintasan sebuah benda<br />

dengan sudut elevasi berbeda dan<br />

kecepatan awal yang sama.<br />

Analisis Gerak 17<br />

x jangkauan<br />

(meter)


18<br />

<strong>Tantangan</strong><br />

untuk Anda<br />

Buktikan bahwa jika kecepatan<br />

awalnya sama, pasangan sudut<br />

elevasi yang hasil jumlahnya 90°<br />

akan menghasilkan jarak terjauh<br />

yang sama. Kemudian, apakah<br />

waktu tempuh keduanya sama?<br />

Ingatlah<br />

Untuk mencari nilai akar-akar dari y<br />

= ax 2 + bx + c digunakan rumus abc<br />

berikut ini.<br />

2<br />

# b & b # 4 ac<br />

x = 1,2 2a<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

JawabA<br />

a. Gerak Kertikal benda sama dengan gerak jatuh bebas.<br />

7 S 0 0y<br />

y S – 1 g t2<br />

2<br />

Dua buah peluru dengan jangkauan R membutuhkan waktu t dan t untuk mencapai<br />

1 2<br />

ketinggian semula (peluru kembali ke tanah). Buktikan bahwa t t S 2 .<br />

1 2 R<br />

g<br />

JawabA<br />

R S 7 cos % t atau cos % S R<br />

7t<br />

( 2 sin )<br />

t S 7 % gt<br />

atau sin % S<br />

g<br />

27<br />

Dengan memasukkan harga sin% dan cos% pada rumus cos2 % T sin2 % S 1D<br />

Anda akan memperoleh g 2 t 4 – 47 2 t 2 T 4R 2 S 0.<br />

Qntuk mendapatkan nilai t 1 dan t 2 D Anda harus mencari nilai akar-akar persamaan<br />

tersebut dengan menggunakan rumus berikut:<br />

2<br />

t1D2 S<br />

t 2<br />

1<br />

t 2<br />

2<br />

t 2<br />

1 t 2<br />

2<br />

t 1 t 2<br />

500 m S ( ) 1<br />

2 (10 mcs)(t2 )<br />

500 m S 5 t 2 mcs 2<br />

t S 10 s<br />

VadiD benda tiba di tanah setelah 10 sekon.<br />

b. Varak mendatar diperoleh melalui persamaan<br />

+ = 7 + t<br />

S (40 mcs)(10 s)<br />

S 400 m<br />

VadiD jarak mendatar benda 400 m.<br />

c. Kecepatan benda sebelum menyentuh tanah dapat diperoleh dengan rumus<br />

Kektor resultan kecepatanD yaitu<br />

7 $ S 40 mcs<br />

7 y S –g t S (10 mcs 2 )(10s) S –100 mcs<br />

7 S B 7 + 7<br />

2 2<br />

+ y<br />

2 2<br />

S (40 mcs) T( # 100 mcs)<br />

S 10^D^ mcs<br />

VadiD besar kecepatan benda sebelum menyentuh tanah 10^D^ mcs.<br />

Contoh 1.15<br />

2<br />

2 2 2 2<br />

( 47 ) ( 47 ) 4g ( 4R<br />

)<br />

# # & # #<br />

2g<br />

27 + # 47 # 4g<br />

R<br />

S<br />

2<br />

g<br />

2 4 2 2<br />

27 + # 47 # 4g<br />

R<br />

S<br />

2<br />

g<br />

2 4 2 2<br />

S<br />

4 4 2 2<br />

( 47 # 47 # 4g<br />

R )<br />

3 4<br />

4<br />

3 g<br />

*<br />

4<br />

+<br />

2 2<br />

2<br />

4g R 4R<br />

S 4 S 2<br />

g g<br />

S 2R<br />

g (terbukti)<br />

2<br />

( )<br />

d a S g 2 d b S –47 2 d c S 4o 2


Contoh 1.16 Kata Kunci<br />

6ebuah peluru ditembakkan dengan sudut eleKasi 30`. Tentukan perbandingan antara<br />

tinggi maksimum dan jarak terjauh yang dicapai peluru.<br />

JawabA<br />

Dari persamaan tinggi maksimum (h m ) dan jarak horiLontal terjauh (+ m )D diperoleh<br />

7<br />

h : + S<br />

m m<br />

2 2<br />

0 sin<br />

2 g<br />

& 7<br />

:<br />

2<br />

0 sin<br />

S :<br />

&<br />

2<br />

sin<br />

sin 2&<br />

2<br />

2 5<br />

sin 30<br />

S : sin 60<br />

2<br />

S<br />

2<br />

2&<br />

2 g<br />

Tes Kompetensi Subbab B<br />

Kerjakanlah dalam buku latihan.<br />

o<br />

- 1 .<br />

/ 0<br />

1 2 2 1<br />

: 3<br />

2 2 S 1 : 1 3 S 1: 4 3<br />

] 2<br />

VadiD perbandingannya adalah 1: 4 3.<br />

1. 6ebuah benda dilemparkan dengan sudut eleKasi 53`<br />

dan kecepatan awalnya 10 mcs. Vika g S 10 mcs 2<br />

tentukanlah:<br />

a. waktu tempuh benda di udarad<br />

b. tinggi maksimum yang dicapaid dan<br />

c. jarak mendatar terjauh.<br />

2. Buktikan bahwa benda yang dilemparkan dengan<br />

sudut eleKasi & akan mencapai titik terjauh jika<br />

& S 45`.<br />

3. 6ebuah benda dilemparkan dengan sudut eleKasi G0`<br />

dan kecepatan 10 mcs. Hitung besar dan arah kecepatan<br />

setelah:<br />

a.<br />

1<br />

2<br />

3 sekond dan<br />

b. 3 sekon.<br />

4. Posisi burung terletak pada koordinat (50D ])m. 6eorang<br />

anak melontarkan batu dengan menggunakan katapelnya<br />

pada sudut eleKasi 3^` ke arah burung.<br />

Berapakah kecepatan yang harus diberikan agar batu<br />

mengenai burung tersebut5<br />

5. Dalam permainan sepakbolaD Putu menendang bola<br />

dengan sudut eleKasi & sehingga mencapai ketinggian<br />

maksimum 10 meter. Berapa lama bola harus ditunggu<br />

hingga tiba kembali di tanah (g S 10 mcs 2 )5<br />

• jarak terjauh<br />

• sudut elevasi<br />

• tinggi maksimum<br />

G. 6ebuah sasaran terletak pada jarak 100 m dan pada<br />

ketinggian 10 m. Berapa sudut eleKasi peluru agar<br />

tembakannya tepat mengenai sasaran jika kecepatan<br />

awalnya G0 mcs5<br />

10 m<br />

100 m<br />

^. 6ebuah sasaran terletak pada koordinat (]0D 20)m.<br />

6eseorang melemparkan batu dengan sudut 53` ke<br />

arah sasaran tersebut dari pusat koordinat. Berapakah<br />

kecepatan yang harus diberikan agar batu itu tepat<br />

mengenai sasaran5<br />

]. 6ebuah pesawat tempur bergerak dengan kecepatan<br />

100 mcs dan arahnya membentuk sudut G0` dengan<br />

bidang datar. Ketika berada pada ketinggian ]00 m<br />

dari A (arah Kertikal)D sebuah bom dilepaskan dari<br />

pesawat tersebut. Vika bom jatuh di titik BD tentukan<br />

jarak AB.<br />

60°<br />

800 m<br />

A B<br />

Analisis Gerak 19


20<br />

y v<br />

(a)<br />

(b)<br />

%<br />

P<br />

(c)<br />

Gambar 1.17<br />

Sebuah partikel bergerak melingkar.<br />

(a) Posisi dan kecepatan partikel<br />

pada saat tertentu.<br />

(b) Komponen-komponen vektor<br />

kecepatan.<br />

(c) Percepatan gerak partikel dan<br />

komponen-komponennya.<br />

y P<br />

%<br />

xP x<br />

y v vy %<br />

y<br />

v x<br />

a y<br />

a<br />

6<br />

a x<br />

x<br />

x<br />

C. Gerak Melingkar<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

Di Kelas PD Anda telah mempelajari gerak melingkar beraturan. Pada<br />

subbab ini akan dibahas gerak melingkar secara umum dengan<br />

menggunakan kaidah Kektor. Perhatikan Gambar 1.1G(a). 6ebuah<br />

partikel bergerak melingkar pada bidang +y dengan jari-jari r terhadap<br />

pusat koordinat. Anda tentu telah mengetahui bahwa dalam gerak<br />

melingkar Kektor kecepatan gerak partikel D selalu menyinggung lintasan<br />

gerak partikel dan tegak lurus jari-jari lintasan partikel.<br />

Di titik PD Kektor kecepatan D membentuk sudut % terhadap garis<br />

Kertikal dan besarnya sama dengan sudut % yang dibentuk oleh jari-jari<br />

r dan sumbu +. Oleh karena ituD komponen Kektor D dinyatakan dengan<br />

persamaan<br />

D = 7 + i T 7 y j<br />

D S(–7 sin% )i T (7 cos% )j (1–3G)<br />

Adapun posisi partikel pada bidang +y dinyatakan dengan persamaan<br />

r S + p i T y p j (1–3^)<br />

Dengan demikian Kektor kecepatan D dapat dinyatakan dengan<br />

persamaan<br />

- 7yp . - 7+ p .<br />

D = / # + 7<br />

r<br />

0 i /<br />

r<br />

0 j (1–3])<br />

1 2 1 2<br />

Anda tentu mengetahui bahwa persamaan gerak partikel didapatkan<br />

dari turunan pertama persamaan kecepatan atau turunan kedua persamaan<br />

posisi partikel. Oleh karena ituD persamaan percepatan linear dalam gerak<br />

melingkar dinyatakan dengan persamaan<br />

Dari Persamaan (1O0J)D nilai<br />

dD - 7 dyp . - 7 d+ p .<br />

a = = / # 0 i + / 0 j<br />

dt 1 r dt 2 1 r dt<br />

(1–39)<br />

2<br />

d+ p<br />

dyp<br />

dt<br />

merupakan komponen kecepatan<br />

dalam arah sumbu-y dan merupakan komponen kecepatan dalam<br />

dt<br />

arah sumbu-+. Perhatikan Gambar 1.1G(b). Dari gambar tersebutD Anda<br />

akan mengetahui bahwa 7 S –7sin% dan 7 S 7sin%. Dengan demikianD<br />

+ y<br />

Persamaan (1O0J) dapat dinyatakan dengan persamaan<br />

2 2<br />

- 7 . - 7 .<br />

a = / # cos% 0 i + / # sin%<br />

0 j<br />

1 r 2 1 r<br />

(1–40)<br />

2<br />

Rektor percepatan dan komponen Kektor percepatan dalam gerak<br />

melingkar ditunjukkan oleh Gambar 1.1G(L)D sedangkan besar Kektor<br />

percepatan dinyatakan dengan persamaan<br />

2 2<br />

2 2 7 2 2 7<br />

a = a+ + ay<br />

= ( cos% ) + ( sin%<br />

) =<br />

(1–41)<br />

r r<br />

Qntuk menentukan arah aD dapat Anda tentukan melalui sudut6D<br />

seperti ditunjukkan Gambar 1.1G(L).


2<br />

7<br />

a # sin%<br />

y<br />

tan6 = =<br />

r<br />

= tan%<br />

2 a+ 7<br />

# cos%<br />

r<br />

VadiD6 = % D artinya percepatan a arahnya sepanjang jari-jari r menuju<br />

pusat lingkaran (Gambar 1.1G(L)). Percepatan tersebut dinamakan<br />

percepatan sentripetal.<br />

Tes Kompetensi Subbab C<br />

Kerjakanlah dalam buku latihan.<br />

1. 6ebuah partikel bergerak melingkar dengan kecepatan<br />

konstan dalam bidang +y. Ketika partikel berada di posisi<br />

+ S –2 mD kecepatannya –(4 mcs)j. Tentukanlah<br />

kecepatan dan percepatan partikel pada posisi y S 2 m.<br />

2. 6ebuah satelit Bumi bergerak pada orbitnya yang<br />

berjarak G40 km di atas permukaan Bumi dengan<br />

periode 9] menit. Tentukanlah kecepatan dan besar<br />

percepatan sentripetal dari satelit tersebut.<br />

Rangkuman<br />

1. Rektor posisi r menunjukkan posisi partikel dari titik<br />

asal ke posisi partikel tersebutD yaitu<br />

r S + i T y j<br />

Perpindahan merupakan perubahan Kektor posisi !r<br />

selama selang waktu !t.<br />

!r S r – r S!+ i T!y j<br />

2 1<br />

dengan !+ S + – + dan !y S y – y 2 1 2 1<br />

2. Kecepatan rata-rata adalah besarnya perpindahan<br />

dalam selang waktu tertentu.<br />

! r r2 # r1<br />

D = =<br />

! t t2 # t2<br />

Kecepatan sesaat adalah kecepatan rata-rata untuk<br />

selang waktu !t mendekati nol.<br />

! r dr<br />

D = lim D = lim =<br />

! t' 0 ! t'0<br />

! t dt<br />

Rektor posisi dapat ditentukan dari kecepatan sesaat<br />

dengan cara integrasi.<br />

r S r T dt<br />

0 $ v<br />

dengan r adalah Kektor posisi pada t S 0.<br />

0<br />

3. Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan<br />

dalam setiap satuan waktu.<br />

! D D2 # D1<br />

a = =<br />

! t t1 # t2<br />

Percepatan sesaat adalah percepatan rata-rata untuk<br />

selang waktu !t mendekati nol.<br />

! D dD<br />

a = lim a = lim =<br />

! t' 0 ! t'0<br />

! t dt<br />

Kecepatan sesaat dapat ditentukan dari percepatan<br />

sesaat dengan cara integrasi.<br />

! S ! T dt<br />

0<br />

saat t S 0.<br />

$ a d dengan 7 0<br />

adalah kecepatan pada<br />

3. 6eorang astronaut bergerak dalam lintasan melingkar<br />

berjari-jari 5 m.<br />

a. Tentukan kecepatan gerak astronaut jika besar<br />

percepatan sentripetalnya ^D0 g.<br />

b. Berapakah jumlah putaran yang dihasilkan<br />

berdasarkan percepatan tersebut5<br />

c. Tentukan periode dari gerak astronaut tersebut.<br />

4. Gerak parabola merupakan perpaduan dari GLB pada<br />

sumbu-+ dan GLBB pada sumbu-y sehingga<br />

7 + = 7 0+ = tetapD dan + S 7 0+ t<br />

7 y = 7 0y + a y t, dan y = 7 0y + 1<br />

2 a y t2<br />

dengan a y S –g<br />

5. Pada gerak parabolaD titik tertinggi dicapai pada saat<br />

7 S 0. Dengan memasukkan syarat iniD dapat<br />

y<br />

ditentukan<br />

0<br />

t S y maks sin 7 &<br />

g<br />

2 2<br />

0<br />

y S maks sin 7 &<br />

.<br />

2g<br />

G. Titik paling jauh dicapai pada saat y S 0. Dengan<br />

menggunakan sifat simetri parabolaD diperoleh<br />

270 sin&<br />

t S 2t S + maks y maks<br />

g<br />

2<br />

0 sin 2<br />

+ S maks 7 &<br />

.<br />

g<br />

^. Pada gerak melingkarD besar percepatan sentripetal<br />

dinyatakan dengan persamaan<br />

= 2<br />

7<br />

a<br />

r<br />

Adapun sudut yang dibentuk arah Kektor percepatan<br />

sentripetal dinyatakan dengan persamaan<br />

ay<br />

tan6<br />

=<br />

a+<br />

Percepatan sentripetal adalah percepatan gerak<br />

partikel yang bergerak melingkar dan arahnya<br />

menuju ke pusat lingkaran.<br />

Analisis Gerak 21


22<br />

Peta Konsep<br />

Gerak Lurus<br />

membahas secara Kektor<br />

Posisi r Kecepatan<br />

oata-rata 7<br />

Kecepatan<br />

6esaat 7<br />

Refleksi<br />

Percepatan<br />

oata-rata a<br />

! t ' 0 ! t '<br />

0<br />

Percepatan<br />

6esaat a<br />

Titik Terjauh (+ maks )<br />

Gerak Parabola<br />

membahas<br />

Gerak Lurus<br />

Beraturan (GLB)<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

Gerak Benda<br />

paktu 6ampai di<br />

Titik Terjauh (t + maks )<br />

Setelah mempelajari bab ini, Anda tentu dapat<br />

membedakan antara besaran vektor dan besaran skalar<br />

yang ada pada konsep gerak. Anda juga dapat<br />

menentukan persamaan besaran fisika dari persamaan<br />

yang diketahui dengan menggunakan operasi integral<br />

dan diferensial. Dari materi bab ini, bagian manakah yang<br />

Anda anggap sulit?<br />

dapat<br />

berbentuk<br />

Gerak Melingkar<br />

membahas secara Kektor<br />

Posisi Kecepatan Percepatan<br />

sumbu-+ sumbu-y<br />

pada<br />

Gerak Lurus Berubah<br />

Beraturan (GLBB)<br />

pada<br />

Titik Tertinggi (y maks ) paktu 6ampai di<br />

Titik Tertinggi (t y maks )<br />

Dengan mempelajari bab ini, Anda dapat<br />

menentukan bentuk lintasan gerak suatu benda. Pada<br />

gerak parabola, titik terjauh dan titik tertinggi dapat<br />

ditentukan dari persamaan gerak dan waktunya. Nah,<br />

sekarang coba Anda sebutkan manfaat lain mempelajari<br />

bab ini.


Tes Kompetensi Bab 1<br />

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihan.<br />

1. Pada saat t 1 S 0D seekor burung memiliki posisi di<br />

koordinat (4 mD 2 m) dan pada saat t 2 S 4 s memiliki<br />

koordinat (] mD 5 m). Dalam selang waktu tersebutD<br />

besar kecepatan rata-rata burung adalah ....<br />

a. 1D25 mcs d. 2D50 mcs<br />

b. 1D50 mcs e. 5D00 mcs<br />

c. 2D25 mcs<br />

2. Persamaan Kektor posisi sebuah materi dinyatakan<br />

dengan r S (t 3 – 2t 2 )i T (3t 2 )j. Vika satuan r dalam<br />

meter dan t dalam sekonD besar percepatan materi tepat<br />

setelah 2 sekon dari awal pengamatan adalah ....<br />

a. 2 mcs 2 d. ] mcs 2<br />

b. 4 mcs 2 e. 10 mcs 2<br />

c. G mcs 2<br />

(Rbtanas 1JJH)<br />

3. 6ebuah peluru yang ditembakkan dengan sudut eleKasi<br />

tertentu memiliki persamaan Kektor posisi<br />

r = 30t i T ( # ) 2<br />

30 3 t 5t<br />

j dengan t dalam sekon dan<br />

r dalam meter. Varak terjauh yang dapat dicapai oleh<br />

peluru dalam arah sumbu-+ adalah ....<br />

a. 135 m d. 2^0 m<br />

b. 1]0 3 m e. 135 3 m<br />

c. 1]0 m<br />

4. Posisi sebuah benda yang dilemparkan Kertikal ke atas<br />

dinyatakan dengan persamaan y S 40t – 5t 2 D dengan y<br />

dalam meter dan t dalam sekon. Kecepatan awal dan<br />

tinggi maksimum yang dapat dicapai benda masingmasing<br />

adalah ....<br />

a. 5 mcs dan 40 m d. 40 mcs dan ]0 m<br />

b. 10 mcs dan ]0 m e. ]0 mcs dan 1G0 m<br />

c. 20 mcs dan 40 m<br />

5. Perhatikan gambar berikut.<br />

4<br />

– 2<br />

0<br />

v x<br />

2 6<br />

6ebuah partikel yang bergerak sepanjang sumbu-+<br />

memiliki grafik kecepatan 7 + terhadap waktu seperti<br />

tampak pada gambar tersebut. Vika pada saat t S 1<br />

sekon partikel berada pada + S 3 mD posisi partikel pada<br />

saat t S G sekon berada pada ....<br />

a. + S –2 m d. + S –1 m<br />

b. + S T2 m e. + S 0 m<br />

c. + S T1 m<br />

G. 6ebuah partikel bergerak lurus dari keadaan diam<br />

dengan persamaan percepatan a S (t T2) 2 . Besar<br />

kecepatan partikel setelah 2 sekon adalah ....<br />

t<br />

a. 1]D^ mcs d. 15 mcs<br />

b. 1^ mcs e. 14 mcs<br />

c. 1G mcs<br />

^. 6ebuah partikel bergerak sepanjang sumbu-+ dengan<br />

besar percepatan a S 0D5 tD dengan a dalam mcs 2 . Vika<br />

pada saat t S 0D kecepatan 4 mcsD kecepatan partikel<br />

pada saat t S 2 s adalah ....<br />

a. 2 mcs d. ^ mcs<br />

b. 4 mcs e. 9 mcs<br />

c. 5 mcs<br />

]. 6ebuah partikel bermuatan listrik mula-mula bergerak<br />

lurus dan memiliki kecepatan 100 mcs. Partikel<br />

mengalami percepatan yang dinyatakan dengan<br />

persamaan a S (2 – 10t) mcs 2 dengan t adalah waktu<br />

lamanya gaya listrik bekerja. Kecepatan partikel setelah<br />

gaya bekerja selama 4 sekon adalah ....<br />

a. 24 mcs d. 3G mcs<br />

b. 2] mcs e. 40 mcs<br />

c. 32 mcs<br />

9. Perhatikan grafik berikut.<br />

6<br />

3<br />

a x (m/s 2 )<br />

y = –t + 6<br />

t (s)<br />

0<br />

3<br />

6<br />

Pada saat t S 0D sebuah partikel berada pada + S 3 m<br />

dan bergerak dengan kecepatan awal 15 mcs dengan<br />

arah sumbu-+ positif. Percepatan partikel berubah<br />

terhadap waktu seperti tampak pada gambar. Posisi<br />

benda pada t S G sekon adalah ....<br />

a. 1^5 m d. 13] m<br />

b. 1G5 m e. 129 m<br />

c. 150 m<br />

10. Perahu motor jika bergerak searah dengan arah arus<br />

sungai memiliki kelajuan ^ mcsD dengan kecepatan arus<br />

sungai 3 mcs. Vika bergerak tegak lurus terhadap arah<br />

arusD perahu mungkin hanya mampu bergerak dengan<br />

kelajuan ....<br />

a. 3 mcs d. G mcs<br />

b. 4 mcs e. ^ mcs<br />

c. 5 mcs<br />

11. Perahu motor memerlukan waktu 10 menit untuk menyeberangi<br />

danau yang lebarnya 400 meter (danau<br />

tidak berarus). paktu yang dibutuhkan perahu untuk<br />

menyeberangi danau jika di danau timbul arus air<br />

berkecepatan 30 metercmenit tegak lurus terhadap arah<br />

perahu adalah ....<br />

Analisis Gerak 23


B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat.<br />

1. 6ebuah partikel bergerak dengan persamaan fungsi<br />

kecepatan 7(t) S at 2 T bt T c dengan 7 dalam mcs dan t<br />

dalam sekon. Vika a S 3 mcs 3 D b S –2 mcs 2 D dan c S 5 mcsD<br />

tentukanlah:<br />

a. percepatan rata-rata partikel untuk selang waktu<br />

t S 1 sekon sampai t S 5 sekond<br />

b. percepatan awal partikeld dan<br />

c. percepatan partikel pada saat t S 5 sekon.<br />

2. Persamaan gerak suatu partikel dinyatakan oleh fungsi<br />

+ S #<br />

$ t4 D dengan + dalam meter dan t dalam sekon.<br />

a. Tentukan kecepatan rata-rata dalam selang<br />

waktu t S 2 sekon sampai dengan t S 3 sekon.<br />

b. Hitung kecepatan sesaat pada saat t S 4 sekon.<br />

3. Peluru meriam ditembakkan dengan kecepatan awal<br />

4<br />

50 mcs dan sudut eleKasi & dengan cos&<br />

= . Vika<br />

5<br />

percepatan graKitasi S 10 mcs2D tentukanlah:<br />

a. kecepatan peluru meriam setelah 0D5 sekond<br />

b. posisi peluru meriam setelah 0D5 sekond<br />

24<br />

a. 5 menit d. 12D5 menit<br />

b. ] menit e. 15 menit<br />

c. 10 menit<br />

12. Perbandingan antara jarak tembakan dua buah peluru<br />

yang ditembakkan dari sebuah senapan dengan sudut<br />

eleKasi 30` dan G0` adalah ....<br />

a. 3 :1 d. 1 : 2<br />

b. 1 : 3 e. 2 : 3<br />

c. 1 : 1<br />

13. 6ebuah bola ditendang mengikuti gerak parabola. Vika<br />

tinggi maksimum yang dapat dicapai adalah 45 mD dan<br />

g S 10 mcs 2 D waktu yang diperlukan oleh bola selama di<br />

udara adalah ....<br />

a. 3 sekon d. 10 sekon<br />

b. G sekon e. 12 sekon<br />

c. ] sekon<br />

14. Peluru ditembakkan dari tanah datar dengan kece-<br />

- 4<br />

patan awal 40 mcs. 6udut eleKasi & tan&<br />

.<br />

/ =<br />

3<br />

0<br />

1 2 dan<br />

percepatan graKitasi 10 mcs 2 . Besar kecepatan peluru<br />

setelah 2 sekon dari tembakan adalah ....<br />

a. G 5 mcs d. 12 3 mcs<br />

b. 12 mcs e. 24 mcs<br />

c. 12 5 mcs<br />

15. 6ebuah batu dilempar dengan kecepatan awal 10 mcs<br />

pada sudut eleKasi & (cos& S 3<br />

5 ) dan g S 10 mcs2 .<br />

Pada suatu saatD kecepatan batu ke arah sumbu-y adalah<br />

3 mcs. Ketinggian batu pada saat tersebut adalah ....<br />

a. 2D^5 m d. 4D00 mcs<br />

b. 3D25 mcs e. 4D25 mcs<br />

c. 3D^5 mcs<br />

1G. Dua peluru ditembakkan dari sebuah senapan. Varak<br />

tembakan akan sama jika sudut eleKasinya ....<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

a. 15` dan G0` d. 3^` dan 53`<br />

b. 30` dan 45` e. 35` dan ^5`<br />

c. 40` dan G0`<br />

1^. 6ebuah peluru ditembakkan dengan sudut eleKasi G0`<br />

dan kecepatan awalnya 400 mcs. 6etelah mencapai titik<br />

puncakD kecepatan peluru menjadi ....<br />

a. 0 d. 50 mcs<br />

b. 25 mcs e. 100 mcs<br />

c. 40 mcs<br />

1]. Pesawat pembom terbang rendah 500 m dari atas<br />

permukaan tanah dengan kecepatan 3G0 kmcjam.<br />

Pesawat tersebut melepaskan sebuah bom. Varak<br />

horiLontal yang ditempuh oleh bom sebelum tiba di<br />

tanah adalah .... (g S 10 mcs 2 )<br />

a. 100 m d. ]00 m<br />

b. 400 m e. 1.000 m<br />

c. 500 m<br />

19. Pada gerak parabolaD di titik puncak ....<br />

a. percepatan benda adalah nol<br />

b. kecepatan benda adalah nol<br />

c. percepatan dan kecepatan benda tidak adalah nol<br />

d. kecepatan benda sesaat adalah nol<br />

e. kelajuan benda arah horiLontal adalah nol<br />

(SSPRNMAEV 1JHC)<br />

20. Benda A dan B dijatuhkan dari ketinggian yang sama<br />

secara bersamaan. Akan tetapiD benda A dijatuhkan<br />

secara bebasD dan benda B dijatuhkan secara horiLontal<br />

dengan kecepatan awal. paktu yang dibutuhkan<br />

kedua benda untuk mencapai tanah adalah .... (gesekan<br />

dengan udara diabaikan)<br />

a. t A q t B d. t A S 1<br />

2 t B<br />

b. t A n t B e. t A S 2 t B<br />

c. t A S t B<br />

c. tinggi maksimumd dan<br />

d. jarak tembakan maksimum.<br />

4. 6ebuah peluru ditembakkan dari atap gedung yang<br />

tingginya 100 meter dengan kecepatan awal 50 mcsD<br />

condong ke atas dengan sudut eleKasi& di mana<br />

3<br />

cos&<br />

= . Vika g S 10 mcs2D tentukan:<br />

5<br />

a. waktu yang dibutuhkan peluru untuk sampai di<br />

tanahd dan<br />

b. jarak terjauh yang dicapai peluru dari dasar gedung<br />

saat mencapai tanah.<br />

5. Pada permainan sepakbolaD seorang anak menerima<br />

dan meneruskan bola dengan menggunakan kepala.<br />

Bola meninggalkan kepala anak tersebut dengan laju<br />

4D^5 mcs. 6udut eleKasi terhadap horiLontal adalah<br />

4<br />

& dimana tan&<br />

= . Vika bola sampai di tanah pada<br />

3<br />

jarak 3D14 meterD berapa tinggi anak itu5 (g S 10 mcs2 )


Gaya<br />

Hasil yang harus Anda capai:<br />

Bab<br />

2<br />

menganalisis gejala alam dan keteraturan dalam cakupan mekanika benda titik.<br />

Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu:<br />

• menganalisis keteraturan gerak planet dalam tata surya berdasarkan hukumhukum<br />

Newton;<br />

• menganalisis pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahan; dan<br />

• menganalisis hubungan antara gaya dengan gerak getaran.<br />

!rand 'ri) Form-la / mer-pakan salah sat- 6abang olahraga yang<br />

6-k-p pop-ler di d-nia: ;alah sat-


Tes Kompetensi Awal<br />

*e$el-m mem.elajari konse. !aya6 kerjakanlah soal8soal $erik-t :alam $-k- latihan(<br />

/: Jika Anda menjat-hkan seb-ah apel dan seb-ah angg-r<br />

dari ketinggian yang sama dalam r-ang Ea6-m=<br />

mengapa wakt- jat-h ked-a b-ah yang beratnya<br />

berbeda terseb-t samaC<br />

Gambar 2.1<br />

Ban mobil dibuat bergerigi<br />

untuk memperbesar gaya gesek<br />

sehingga mobil tidak slip.<br />

piston<br />

ring piston<br />

stang piston<br />

poros engkol<br />

Gambar 2.2<br />

Gaya gesek pada mesin<br />

bersifat merugikan.<br />

rem cakram<br />

Gambar 2.3<br />

Rem cakram pada<br />

sepeda motor<br />

menerapkan konsep gaya<br />

gesek.<br />

A. Gaya Gesek<br />

26 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

L: Mengapa terjadi pasang s-r-t pada air la-tC<br />

N: Bagaimanakah konstanta pegas gab-ngan dari pegasA<br />

pegas yang dis-s-n se6ara seri dan pararelC<br />

'ada -m-mnya= setiap benda yang bergerak mengalami gaya gesek:<br />

!aya gesek timb-l karena d-a perm-kaan benda yang bersent-han: Arah<br />

gaya gesek selal- berlawanan dengan arah gerak benda: ;-paya lebih jelas=<br />

6obalah Anda tarik seb-ah meja belajar di r-ang kelas: Ketika menarik<br />

meja= Anda memb-t-hkan tenaga 6-k-p besar: ;emakin kasar perm-kaan<br />

lantai= semakin besar gaya tarik yang Anda kel-arkan: Hemikian p-la<br />

sebaliknya: Jadi= besarnya gaya gesek antara lain ditent-kan oleh kasar<br />

ata- li6innya bidang yang bersingg-ngan: Arah gaya gesek ?f@ antara lantai<br />

dan kaki meja selal- berlawanan dengan arah gaya tarik sehingga tenaga<br />

-nt-k menarik meja tidak sel-r-hnya berg-na -nt-k melak-kan gerak=<br />

tetapi sebagian gaya tarik hilang -nt-k melawan gaya gesek:<br />

Contoh lainnya adalah gaya gesek antara ban dengan jalan pada<br />

gerak kendaraan: Arah gaya gesek selal- berlawanan dengan arah gerak<br />

ban: Jal terseb-t menyebabkan kendaraan tidak tergelin6ir ketika<br />

melewati lintasan yang naik ata- t-r-n: 'erhatikan !am$ar '():<br />

'erm-kaan ban dib-at bergerigi agar ban tidak selip dan kendaraan dapat<br />

dengan m-dah berhenti ketika kendaraan direm:<br />

!aya gesek pada d-a bidang yang bersent-han ada yang bersi


a. Gaya Gesek Statis<br />

'erhatikan !am$ar '(;: ;eb-ah balok yang memiliki berat w terletak<br />

di atas bidang datar kasar dan ditarik mendatar oleh gaya sebesar =: !aya<br />

normal > dengan arah Eertikal ke atas tegak l-r-s bidang sent-h memiliki<br />

nilai yang sama dengan gaya berat w P mg: !esekan antara balok dengan<br />

bidang sent-h menyebabkan balok bel-m dapat bergerak ?FPf @: !aya gesek<br />

s<br />

yang mempertahankan balok tetap diam diseb-t gaya gesek statis: Jika besar<br />

gaya = mendatar pada balok diperbesar= pada saat yang sama gaya gesek<br />

statis pada lantai j-ga ik-t naik: Jal terseb-t ter-s berlangs-ng sampai balok<br />

dalam keadaan tepat akan bergerak ata- f maksim-m:<br />

s<br />

Men-r-t per6obaan ?empiris@= gaya gesek statis maksim-m antara<br />

d-a perm-kaan kering tanpa pel-mas memen-hi at-ran berik-t: !aya<br />

gesek statis maksim-m ?f maksim-m@ sebanding dengan gaya normal<br />

s<br />

?/@ yang bekerja pada salah sat- perm-kaan: 'erbandingan antara besar<br />

gaya gesek statis maksim-m dengan besar gaya normal diseb-t koe


F<br />

F<br />

N<br />

"<br />

f s<br />

N N<br />

a<br />

F<br />

fk F<br />

N<br />

w w<br />

?a@ ?b@<br />

w<br />

w<br />

?6@ ?d@<br />

v<br />

a = 0<br />

28 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

f k<br />

f s<br />

Gambar 2.6<br />

(a) Balok diam, F < f s maks.<br />

(b) Balok tepat akan bergerak, F = f s maks.<br />

(c) Balok mengalami percepatan, F > f k.<br />

(d) Balok bergerak dengan kecepatan<br />

konstan, a = 0.<br />

N<br />

"<br />

m g<br />

f s = m gsin "<br />

m gcos"<br />

Gambar 2.5<br />

Sebuah balok tepat akan<br />

bergerak pada suatu bidang<br />

miring.<br />

b. Koefisien Gaya Gesek Statis Benda pada Bidang Miring<br />

;eb-ah balok dengan berat 0 terletak di atas bidang miring kasar<br />

dengan s-d-t kemiringan" terhadap hori\ontal: 'ada saat balok tepat<br />

akan bergerak= persamaan koe


d. Koefisien Gaya Gesek Kinetik Benda pada Bidang Miring<br />

;eb-ah balok dengan berat 0 bergerak ke bawah di atas bidang miring<br />

kasar yang memiliki kemiringan " terhadap hori\ontal: 'ersamaan<br />

koe


Pembahasan Soal<br />

Sebuah balok yang beratnya w ditarik<br />

sepanjang permukaan mendatar<br />

dengan kelajuan konstan v oleh gaya<br />

F yang bekerja dengan arah<br />

membentuk sudut % terhadap<br />

bidang horizontal. Besar gaya normal<br />

yang bekerja pada balok oleh<br />

permukaan adalah ....<br />

a. w + F cos %<br />

b. w + F sin %<br />

c. w – F sin %<br />

d. w – F cos %<br />

e. w<br />

Pembahasan:<br />

F<br />

F cos %<br />

Soal UMPTN 2000<br />

F sin %<br />

w<br />

Gaya tarik F jika diuraikan atas<br />

komponen searah sumbu-x dan<br />

sumbu-y adalah<br />

F y = Fsin%<br />

F x = Fcos%<br />

Besar gaya normal:<br />

# F = 0<br />

y<br />

F sin% + N = w<br />

N = w – F sin%<br />

Tugas Anda 2.1<br />

Amatilah sebuah tabung pejal yang<br />

berada di puncak suatu bidang miring.<br />

Jika tabung mulai bergerak di<br />

sepanjang bidang miring tersebut,<br />

bagaimanakah gerakannya? Jika bidang<br />

miring tersebut diberi oli sehingga<br />

licin, apa yang akan terjadi pada tabung<br />

tersebut? Jelaskan fenomena tersebut<br />

di depan teman-teman Anda.<br />

%<br />

N<br />

Jawaban: c<br />

/ a F sin N`b Pmg<br />

/ P mg – F sin N`b<br />

/ P ?W kg@?/X ms –/ @ – ?F@?X=_@<br />

/ P WX T – X=_ F<br />

Besar gaya dalam arah s-mb--3:<br />

# F 3 = X<br />

F 6os N`b – f P X k<br />

30 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

X=[ F – k / 2 0 !<br />

m g<br />

X=[ F – X=N?WX T – X=_ F@ P X<br />

X=[ F – /L T a X=/[ F P X<br />

X=c[ F P /L T<br />

F P /L=LW T<br />

Jadi= agar benda bergerak dengan ke6epatan konstan= har-s diberi gaya tarik sebesar<br />

/L=LW T:<br />

Contoh 2.4<br />

H-a b-ah benda bermassa m dan m dih-b-ngkan dengan se-tas tali melal-i seb-ah<br />

/ L<br />

katrol: Benda bermassa m terletak di atas meja= sedangkan benda bermassa m / L<br />

tergant-ng pada tali seperti pada gambar: Massa benda masingAmasing N kg dan L kg:<br />

Besar per6epatan graEitasi ?g@ P /X mZsL : Jika koe


N<br />

w<br />

fgesek R<br />

Apakah Anda mengetah-i jenis gaya gesek yang bekerja pada kas-s<br />

iniC Jika mobil membelok dalam keadaan ban masih berp-tar= gaya yang<br />

bekerja adalah gaya gesek statis: Uetapi= ketika mobil mel-n6-r ?selip@=<br />

gaya gesek yang bekerja adalah gaya gesekan kinetik: Besar ke6epatan<br />

maksim-m mobil yang melintas pada tik-ngan jalan kasar mendatar agar<br />

tidak selip memen-hi persamaan sebagai berik-t:<br />

Contoh 2.5<br />

L<br />

m5 maks<br />

r<br />

F sp P f s<br />

2 s ! / &<br />

5 P maks ! gr<br />

L<br />

m5 maks<br />

r 2 s<br />

! mg<br />

?L–`@<br />

;epeda motor melaj- pada jalan melingkar dengan jariAjari lingkarannya NX m: Jika<br />

gaya gesek maksim-m yang bekerja antara ban dan jalan ^:XXX T= massa motor dengan<br />

pen-mpangnya /[`=^ kg= tent-kan kelaj-an maksim-m yang dapat di6apai oleh<br />

motor agar tidak selip:<br />

Dawa$:<br />

Hiketah-i:<br />

F sp P ^:XXX T<br />

m P /[`=^ kg<br />

R P NX m<br />

Kelaj-an diperoleh dengan mengg-nakan persamaan berik-t:<br />

F sp P m<br />

L<br />

5<br />

R<br />

^:XXX T P ?/[`=^ kg@<br />

5L P maks<br />

L L [XX m Zs<br />

5 P LX maks L mZs<br />

2<br />

5<br />

NX m<br />

Jadi= agar tidak selip kelaj-an maksimal motor har-s sebesar LX L mZs:<br />

b. Tikungan Miring Licin<br />

'erhatikan !am$ar '(G: ;eb-ah mobil sedang bergerak di belokan miring<br />

di lintasan li6in: ;-d-t kemiringan jalan terhadap bidang hori\ontal<br />

adalah % : !aya normal kendaraan yang bekerja pada komponen hori\ontal<br />

?/ sin % @ akan memberikan gaya sentripetal yang diperl-kan mobil agar<br />

dapat menik-ng:<br />

Gambar 2.8<br />

Sebuah mobil sedang melaju pada<br />

lintasan melingkar dan datar.<br />

Tugas Anda 2.2<br />

Perhatikan gambar berikut.<br />

A<br />

T<br />

Diskusikan dengan teman Anda, apakah<br />

benar percepatan sistem tersebut<br />

adalah:<br />

• Jika permukaan bidang datar licin,<br />

' mB<br />

(<br />

a = ) *<br />

+ mA + m B ,<br />

g<br />

• Jika permukaan bidang datar kasar,<br />

' m ! (<br />

B $ k . mA<br />

a = ) *<br />

+ mA + m<br />

g<br />

b ,<br />

B<br />

w<br />

T<br />

a<br />

Gaya 31


Gambar 2.9<br />

Sebuah mobil sedang melaju pada<br />

lintasan melingkar yang miring dan<br />

licin.<br />

Informasi<br />

untuk Anda<br />

Pernahkah Anda menonton balap<br />

motor di TV? Jika Anda perhatikan,<br />

pada setiap tikungan, pembalap<br />

motor selalu memiringkan badannya.<br />

Apakah Anda tahu alasannya? Jika<br />

pembalap motor itu menikung<br />

dengan kecepatan yang cukup<br />

tinggi, dia membutuhkan gaya<br />

sentripetal yang lebih besar. Gaya<br />

sentripetal tersebut berupa gaya<br />

gesek dan gaya normal. Untuk<br />

mendapatkan gaya normal yang<br />

arahnya menuju pusat lingkaran,<br />

pembalap tersebut harus<br />

memiringkan badannya.<br />

Information for You<br />

Have you watched motorcycle racing<br />

on TV? If you watch it, you can see<br />

that the riders always put their bodies<br />

at an angle with road in each corners.<br />

Do you know what is their reason? If<br />

the riders come in the corner at high<br />

velocity, they need bigger centripetal<br />

force which are from friction and<br />

normal force. To get normal force<br />

which has direction to the center of<br />

circle, the riders should put their<br />

bodies at an angle.<br />

N cos %<br />

32 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

w<br />

%<br />

Qleh karena besar gaya gesek statis ?f s @ sama dengan nol= diperoleh<br />

persamaan gaya normal sebagai berik-t:<br />

# F y P X<br />

/ 6os % – mg P X<br />

/ 6os % P mg ?L–[@<br />

!aya yang men-j- p-sat lingkaran mer-pakan gaya sentripetal= yait-<br />

/ sin % P F sp<br />

/ sin % P m L<br />

5<br />

r<br />

?L–c@<br />

Hengan membagi @ersamaan A'–GC dengan @ersamaan A'–FC= diperoleh<br />

L<br />

m5<br />

/ sin%<br />

r<br />

/ 6os%<br />

mg<br />

=<br />

tan % P<br />

Kelaj-an maksim-m mobil agar dapat bergerak dinyatakan dengan<br />

L<br />

5<br />

rg<br />

?L–/X@<br />

5 2 r g tan%<br />

?L–//@<br />

maks<br />

Keterangan:<br />

% H s-d-t kemiringan belokan terhadap hori\ontal<br />

5 maks P kelaj-an maksim-m ?mZs@<br />

r P jariAjari tik-ngan ?m@<br />

g P per6epatan graEitasi ?mZs L @<br />

Uah-kah Anda teknologi mobil terbar- yang paling m-takhirC ;istem<br />

komp-terisasi yang terpasang pada mobil dapat mengat-r pilihan daya<br />

6engkeram rem roda yang paling dib-t-hkan ketika mobil melaj- di jalan<br />

menik-ng: ;e6ara otomatis= kampas rem pada setiap roda dapat bekerja<br />

ses-ai besar ke6ilnya daya 6engkeram setiap ban mobil terhadap jalan raya:<br />

c. Tikungan Miring dan Kasar<br />

N<br />

N sin %<br />

R<br />

'ara ahli mendesain jalan tik-ngan miring dengan memperhit-ngkan<br />

jariAjari tik-ngan ?r@= per6epatan graEitasi ?g@= kemiringan jalan ?% @= serta<br />

nilai kekasaran jalan: Jika Anda perhatikan @ersamaan A'–)IC= semakin<br />

besar s-d-t kemiringan jalan= semakin besar j-ga kelaj-an maksim-m<br />

kendaraan yang diperbolehkan -nt-k melewati tik-ngan terseb-t:


Bagaimanakah 6ara menghit-ng batas kelaj-an pada tik-ngan jalan<br />

yang miring dan kasarC 'erhatikan !am$ar '()I: Uerdapat d-a komponen<br />

gaya dalam arah radial ke p-sat tik-ngan jalan= yait- komponen gaya<br />

normal / sin % dan komponen gaya gesekan statis f s 6os% : des-ltan ked-a<br />

gaya terseb-t ber


<strong>Tantangan</strong><br />

untuk Anda<br />

Sebuah benda bermassa m<br />

meluncur pada bidang miring<br />

kasar. Sudut kemiringan bidang<br />

tersebut adalah ! . Jika benda<br />

berhenti setelah berpindah sejauh<br />

x akibat gaya gerak, buktikan<br />

bahwa:<br />

! mg x<br />

w =<br />

1$ ! cos-<br />

Tes Kompetensi Subbab A<br />

Kerjakanlah :alam $-k- latihan(<br />

/: Benda bermassa ^ kg terletak di atas bidang datar:<br />

Besar koe


c: Massa seb-ah sepeda dan pengendaranya sama dengan<br />

/XX kg: ;epeda terseb-t akan melintas di s-at- jalan<br />

dengan s-d-t kemiringan sebesar % : Hiketah-i jariA<br />

jari lintasan sama dengan NX m: Jika kelaj-an sepeda<br />

sama dengan /_ mZs dan besar per6epatan graEitasi P<br />

/X mZs L = tent-kan:<br />

a: per6epatan sentripetal pada sepedaY<br />

b: besar s-d-t % jika koeewton ialah orang pertama yang mengetah-i hal ini: 'ada tah-n /_[`=<br />

Tewton melal-i b-k-nya= :rin$ipia= menjelaskan bahwa planetAplanet<br />

mengitari Matahari karena adanya gaya graEitasi yang menarik planetA<br />

planet ke arah Matahari: Tewton j-ga dapat men-nj-kkan bahwa besar<br />

gaya graEitasi antara Matahari dan planet bergant-ng pada jarak antara<br />

ked-anya: ;emakin ja-h jarak planet dari Matahari= gaya graEitasi yang<br />

bekerja semakin ke6il: Tewton j-ga dapat men-nj-kkan bahwa gaya<br />

tarik graEitasi antara d-a b-ah benda bergant-ng pada massa ked-anya:<br />

;emakin besar massa benda= semakin besar p-la gaya tariknya:<br />

1. Hukum Gravitasi Universal Newton<br />

Uah-n /_[_= Tewton menyatakan h-k-m graEitasi berlak- di sel-r-h<br />

alam semesta ?graEitasi -niEersal@: Jika ada d-a b-ah benda bermassa m /<br />

dan m L = serta berjarak r sat- dengan yang lainnya seperti tampak pada<br />

!am$ar '())= di antara ked-a benda terseb-t akan terjadi gaya tarikA<br />

menarik yang diseb-t gaya gra5itasi: Tewton berkesimp-lan bahwa gaya tarik<br />

graEitasi yang bekerja antara d-a benda terseb-t= sebanding dengan massa<br />

setiap benda dan berbanding terbalik dengan k-adrat jarak ked-a benda<br />

terseb-t: ;e6ara matematis= pernyataan terseb-t dapat dinyatakan dengan<br />

persamaan<br />

m/ mL<br />

F . L<br />

?L–/^@<br />

r<br />

Knt-k menyetarakan r-as kiri dan r-as kanan maka r-as kanan<br />

har-s dikalikan s-at- konstanta tertent- yang diseb-t konstanta gra5itasi<br />

uni5ersal ?>@ sehingga diperoleh persamaan<br />

m/ mL<br />

F = > L<br />

?L–/_@<br />

r<br />

Keterangan:<br />

F P gaya tarik graEitasi ked-a benda ?T@<br />

m / dan m L P massa benda ?kg@<br />

r P jarak antara ked-a benda ?m@<br />

> P konstanta graEitasi -niEersal ?Tm L Zkg L @<br />

;eorang ilm-wan Inggris= *ir Nenry CaPen:ish ?/`N/–/[/X@= se6ara<br />

sederhana berhasil menent-kan nilai konstanta graEitasi -niEersal >:<br />

'engamatan dilak-kan se6ara saksama dan teliti dengan mengg-nakan<br />

seb-ah alat yang diseb-t nera$a ?a5endish:<br />

/X: ;eb-ah mobil berbelok tanpa selip dengan kelaj-an<br />

maksim-m L^ mZs pada seb-ah jalan tik-ngan: JariA<br />

jari kelengk-ngan tik-ngan ^X m dan koe


tali torsi<br />

m'<br />

<strong>Tantangan</strong><br />

untuk Anda<br />

Berapakah massa dua benda pada<br />

jarak 1 meter agar memiliki gaya<br />

gravitasi sebesar 1 N?<br />

M<br />

m<br />

A<br />

F 1<br />

"<br />

r 1<br />

Gambar 2.13<br />

Resultan gaya gravitasi.<br />

Ingatlah<br />

posisi<br />

kesetimbangan<br />

m<br />

B<br />

m'<br />

Gambar 2.12<br />

Skema neraca Cavendish.<br />

m 1<br />

F 2<br />

Gaya gravitasi merupakan besaran<br />

vektor.<br />

F<br />

r 2<br />

36 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

m 2<br />

Tera6a CaEendish terb-at dari batang AB ringan= seperti pada<br />

!am$ar '()': 'ada -j-ngA-j-ng A dan B= terdapat bolaAbola ke6il dari<br />

emas ata- platina yang massanya sama= yait- m: Ked-a bola terseb-t<br />

dapat bergerak dengan bebas: Bagian tengah batang diikat dengan<br />

mengg-nakan benang hal-s dan digant-ng Eertikal: Cermin datar<br />

diletakkan pada benang terseb-t dan dapat memant-lkan sinar pada<br />

s-at- skala: BolaAbola ke6il A dan B masingAmasing didekatkan pada<br />

bola agak besar yang terb-at dari timah hitam yang masingAmasing<br />

bermassa mf: Jarak antara bola ke6il dan bola besar ?d-a pasang@<br />

di-sahakan sama: !aya graEitasi yang timb-l antara m dan mf= baik di A<br />

ma-p-n di B menghasilkan kopel gaya yang mem-tar benang: Akibatnya=<br />

6ermin berp-tar sehingga menyebabkan sinar pada skala bergeser:<br />

Berdasarkan pengamatan dan peng-k-ran gaya tarik antara d-a<br />

massa bola ke6il dan massa bola besar se6ara saksama= CaEendish<br />

memperoleh nilai > P _=_`X e /X –// Tm L Zkg L :<br />

Contoh 2.7<br />

Uent-kan besar gaya graEitasi antara d-a benda bermassa [ kg dan /L kg yang terpisah<br />

pada jarak L^ 6m:<br />

Dawa$:<br />

Hiketah-i:<br />

m P [ kg<br />

/<br />

m P /L kg<br />

L<br />

r P L^ 6m P X=L^ m<br />

> P _=` e /X –// TmLZkgL m = 8 kg<br />

1<br />

Besar gaya graEitasi diperoleh dengan persamaan<br />

m/ mL<br />

F P > L<br />

r<br />

P ?_=` e /X –// TmLZkgL ?[ kg@?/L kg@<br />

@ P / e /X L<br />

?X=L^ m@<br />

–` T<br />

'erhatikan !am$ar '()J: 'ada seb-ah benda bermassa M bekerja<br />

gaya graEitasi F dan F : Besar res-ltan gaya graEitasi F dan F memen-hi<br />

/ L / L<br />

persamaan berik-t ini:<br />

M m/<br />

Besar gaya graEitasi dari m adalah F P<br />

/ / > L<br />

r/<br />

M mL<br />

Besar gaya graEitasi dari m adalah F P > L L<br />

r<br />

Besar res-ltan gaya graEitasi F / dan F L adalah<br />

F = F + F + LF F 6os"<br />

?L–/`@<br />

L L<br />

/ L / L<br />

;eperti telah dibahas pada bagian awal s-bbab ini= dengan<br />

mengg-nakan J-k-m !raEitasi KniEersal Tewton ini= Anda dapat<br />

menghit-ng massa planetAplanet dan massa Matahari:<br />

a. Menghitung Massa Bumi<br />

F F<br />

Anda pasti telah mengetah-i bahwa setiap benda di perm-kaan B-mi<br />

yang bermassa m= akan mendapat per6epatan graEitasi sehingga berat benda<br />

terseb-t yang j-ga dipengar-hi gaya tarik B-mi dan memen-hi persamaan<br />

L<br />

L<br />

r = 0,25 m<br />

m 2 = 12 kg


w P mg ?L–/[@<br />

Jika massa seb-ah benda m dan massa B-mi M= sedangkan jarak<br />

benda terhadap p-sat B-mi adalah r ?berarti benda berada di perm-kaan<br />

B-mi@= berat benda akan memen-hi persamaan berik-t:<br />

m M<br />

0 P > L<br />

?L–/c@<br />

r<br />

Hengan melak-kan s-bstit-si dari besar @ersamaan A'–)FC ke<br />

@ersamaan A'–)GC= akan dihasilkan:<br />

m g P<br />

m M<br />

> L<br />

r<br />

Jika jariAjari B-mi sama dengan _:N[L=^ km dan besar gaya graEitasi<br />

b-mi c=[ mZsL = massa B-mi dinyatakan dengan<br />

M P<br />

L<br />

r g<br />

> P ^=c` e /XLW kg P _ e /XLW kg ?L–LX@<br />

b. Menghitung Massa Matahari<br />

;elain menghit-ng massa B-mi= massa Matahari p-n dapat dihit-ng<br />

dengan mengg-nakan persamaanApersamaan gerak saat B-mi mengelilingi<br />

Matahari: Keseimbangan gerak B-mi pada orbitnya disebabkan oleh d-a<br />

gaya yang bekerja pada B-mi= yait- besar gaya tarik Matahari F dan<br />

besar gaya sentripetal B-mi F : sp<br />

Besar gaya tarik Matahari terhadap B-mi adalah<br />

m M<br />

F P > L<br />

?L–L/@<br />

r<br />

Hengan menganggap bahwa lintasan gerak B-mi ber-pa lingkaran=<br />

berlak- persamaan gerak melingkar= yait-<br />

L<br />

= 5<br />

?L–LL@<br />

Fs m<br />

r<br />

@ersamaan A'–')C dis-bstit-sikan ke @ersamaan A'–''C= menghasilkan<br />

M / m<br />

> = m / #<br />

L<br />

L<br />

r r<br />

M P<br />

L<br />

5 r<br />

><br />

?L–LN@<br />

B-mi mengelilingi Matahari dalam sat- periode ?C@ menemp-h<br />

lintasan sat- p-taran pen-h ?L0 r@: Jadi= kelaj-an perp-taran B-mi adalah<br />

5 P<br />

jarak temp-h<br />

wakt- temp-h<br />

L0 r<br />

P<br />

C<br />

?L–LW@<br />

Jika Anda s-bstit-sikan @ersamaan A'–';C ke @ersamaan A'–'JC=<br />

hasilnya adalah<br />

0 r<br />

C > P<br />

W0 r<br />

L<br />

>C<br />

Keterangan:<br />

M P massa Matahari ?kg@<br />

r P jarak B-mi dari Matahari ?m@<br />

C P periode B-mi ?s@<br />

> P _=_` e /X –/X TmLZkgL M P ( ) L<br />

L r<br />

L N<br />

?L–L^@<br />

Isaac Newton<br />

(1642–1777)<br />

Tokoh<br />

Sumber: Fisika untuk Sains dan Teknik, 1998<br />

Isaac Newton lahir di Inggris tahun<br />

1642. Ia kuliah di Universitas<br />

Cambridge selama 5 tahun. Selama<br />

menjadi mahasiswa, ia tidak terlalu<br />

menonjol dalam bidang akademis.<br />

Pada waktu wabah pes menyerang<br />

Inggris, ia mengasingkan diri di<br />

pedesaan. Di tempat itulah, legenda<br />

tentang apel jatuh itu terjadi. Ia<br />

memperhatikan dan terus<br />

memikirkan mengapa apel jatuh ke<br />

bawah, gaya itulah yang kemudian<br />

disebut gaya gravitasi. Selain gaya<br />

gravitasi, ia juga menemukan prinsipprinsip<br />

dasar kalkulus.<br />

Gaya 37


Qa$el '()<br />

Tilai 'er6epatan !raEitasi di<br />

Berbagai Uempat<br />

Qem.at<br />

@erMe.atan<br />

!raPitasi AmSs ' C<br />

K-t-b Ktara c=[NL<br />

!reenland c=[L^<br />

;to6kholm c=[/[<br />

Br-ssels c=[//<br />

Tew gork c=[XN<br />

HenEer c=`c_<br />

;an Fran6is6o c=[XX<br />

Khat-listiwa c=`[X<br />

Sumber: Physics for Scientists and Engineers with<br />

Modern Physics, 2000<br />

Qa$el '('<br />

Kebergant-ngan Tilai 'er6epatan<br />

!raEitasi g dengan Ketinggian<br />

Ketinggian<br />

AkmC<br />

X<br />

^<br />

/X<br />

^X<br />

/XX<br />

^XX<br />

/:XXX<br />

^:XXX<br />

/X:XXX<br />

g AmSs ' C<br />

c=[N<br />

c=[/<br />

c=[X<br />

c=_[<br />

c=^N<br />

[=W^<br />

`=NW<br />

N=Xc<br />

/=Wc<br />

Sumber: Physics for Scientists and Engineers with<br />

Modern Physics, 2000<br />

38 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

Massa Matahari dapat dihit-ng berdasarkan wakt- edar B-mi selama<br />

/ tah-n: Jarak antara B-mi dan Matahari adalah /=^ e /X // m sehingga<br />

massa Matahari adalah<br />

2. Kuat Medan Gravitasi<br />

H-a benda A dan B masingAmasing bermassa W kg dan c kg diletakkan terpisah pada<br />

jarak ^X 6m: Hi manakah titik ' har-s ditempatkan agar k-at medan graEitasi di<br />

tempat terseb-t sama dengan nolC<br />

Dawa$:<br />

Hiketah-i:<br />

m A P W kg<br />

m B P c kg<br />

R P ^X 6m P X=^ m<br />

L N<br />

W0 r<br />

M = L<br />

>C<br />

L // N<br />

W?N=/W@ ?/=^ '/X<br />

m@<br />

=<br />

$<br />

?_=_`e/X Tm Zkg @?N=/^e/X s@<br />

M = L=X/ e /XNX kg<br />

// L L ^ L<br />

;em-a benda di sekitar perm-kaan B-mi akan dipengar-hi oleh<br />

medan graEitasi B-mi sehingga memiliki gaya berat yang besarnya<br />

sebanding dengan per6epatan graEitasi di tempat terseb-t: 'er6epatan<br />

graEitasi B-mi di s-at- tempat akan semakin ke6il jika jarak antara p-sat<br />

B-mi ke tempat terseb-t semakin ja-h: Artinya= semakin ja-h letak<br />

seb-ah benda dari p-sat B-mi= semakin ke6il gaya graEitasi B-mi yang<br />

dialami oleh benda terseb-t: Qa$el '() men-nj-kkan per6epatan graEitasi<br />

di beberapa tempat:<br />

Men-r-t mekanika Tewton= gaya berat ?gaya graEitasi@ seb-ah<br />

benda memen-hi persamaan $ 2 mg= dengan g diseb-t per6epatan<br />

graEitasi yang j-ga mer-pakan gaya per sat-an massa yang dilak-kan<br />

B-mi terhadap setiap benda dan diseb-t medan graEitasi B-mi:<br />

Jika massa B-mi M dan massa seb-ah benda yang berada di<br />

perm-kaan B-mi m= benda bermasa m terseb-t akan mendapatkan gaya<br />

graEitasi yang besarnya<br />

Mm<br />

0 = F = > L<br />

r<br />

sehingga akan diperoleh<br />

M<br />

g = > L<br />

?L–L_@<br />

r<br />

Keterangan:<br />

g P k-at medan graEitasi ?mZsL@ > P konstanta graEitasi -niEersal ?TmLZkgL@ r P jarak benda terhadap p-sat B-mi ?m@<br />

@ersamaan A'–'RC terseb-t adalah persamaan yang menyatakan<br />

besar per6epatan graEitasi B-mi yang dialami oleh s-at- benda yang<br />

berjarak r dari p-sat B-mi dan mendapat k-at medan graEitasi g:<br />

> dan M mer-pakan konstanta dan besaran g berbanding terbalik<br />

dengan jarak s-at- benda terhadap p-sat B-mi: Jadi= semakin ja-h<br />

letak s-at- benda ?r@= semakin ke6il per6epatan graEitasi yang dialami<br />

s-at- benda:<br />

Contoh 2.8


Misalnya letak titik : dari benda A adalah 3: Agar k-at medan graEitasi di titik : sama<br />

dengan nol maka<br />

g P g A B<br />

mA mB<br />

> = > L L<br />

dA<br />

RB<br />

m = 4 kg A<br />

A<br />

gA P g2 m = 9 kg<br />

B<br />

B<br />

mA mB<br />

= L L<br />

3 ?X=^ $ 3@<br />

x<br />

50 cm<br />

L W c<br />

L<br />

= L L 1<br />

L<br />

=<br />

N 1<br />

L<br />

=<br />

N<br />

3 ?X=^ 3@<br />

3 X=^ $ 3 3 X=^ $ 3<br />

L ?X=^ – 3@ P N 3<br />

/ – L3 P N 3<br />

/ P ^ 3 1 3 2 /<br />

^ m<br />

Jadi= titik ' har-s ditempatkan pada jarak /<br />

m dari benda A:<br />

^<br />

$ ( ) ( )<br />

;eperti halnya gaya graEitasi= per6epatan graEitasi j-ga mer-pakan<br />

besaran Eektor: Jadi= besar res-ltan per6epatan graEitasi yang bekerja pada<br />

seb-ah titik akibat medan graEitasi yang dihasilkan oleh d-a b-ah benda<br />

bermassa m / dan m L = har-s dihit-ng p-la se6ara Eektor: 'erhatikan<br />

!am$ar '();: Besar res-ltan ked-a per6epatan graEitasi terseb-t adalah<br />

Keterangan:<br />

m/<br />

= ><br />

r<br />

g dan L<br />

/ L<br />

/<br />

Contoh 2.9<br />

g<br />

m<br />

= ><br />

r<br />

L L<br />

L<br />

g = g + g + g g %<br />

?L–L`@<br />

L L<br />

/ L / L 6os<br />

H-a b-ah benda bermassa ^ kg dan /^ kg: Uerdapat seb-ah titik F yang berjarak sama<br />

dari benda / dan benda L= yait- ^ m yang membent-k s-d-t _Xb seperti pada gambar: Jika<br />

konstanta graEitasi > P _=` e /X –// T m L Zkg L = tent-kan k-at medan graEitasi di titik F:<br />

Dawa$:<br />

Hiketah-i:<br />

r P r P ^ m<br />

/ L<br />

m P ^ kg<br />

/<br />

m P /^ kg<br />

L<br />

m/<br />

^ /<br />

g P > = > = > kgZm<br />

L L<br />

/ r ?^@ ^<br />

/<br />

mL<br />

/^ N<br />

L<br />

g P > = > = > kgZm<br />

L L<br />

/ r L ?^@ ^<br />

K-at medan graEitasi diperoleh dari persamaan<br />

L L<br />

g P g + g + Lg g 6os%<br />

g P<br />

/ L / L<br />

L L<br />

2 / 3 2 N 3 2 / 32 N 3<br />

4 > 5 + 4 > 5 + L4 > 54 > 5 6os_X&<br />

P<br />

6 ^ 7 6 ^ 7 6 ^ 76 ^ 7<br />

P ><br />

/N<br />

$ // 2 /<br />

P ( _=` '/X ) 4<br />

L^<br />

6 ^<br />

3<br />

/N 5<br />

7 P W=[N e /X–// TZkg<br />

Jadi= k-at medan graEitasi W=[N e /X –// TZkg:<br />

L<br />

O<br />

g 1<br />

5 m<br />

60°<br />

g 2<br />

m 1 = 5 kg<br />

2 / L c L N L 3<br />

4 > + > + > 5<br />

6 L^ L^ L^ 7<br />

g<br />

5 m<br />

m 1 = 15 kg<br />

g 1<br />

%<br />

r 1<br />

Pembahasan Soal<br />

Perbandingan antara jari-jari sebuah<br />

planet (R p ) dan jari-jari Bumi (R b ) adalah<br />

2 : 1, dan perbandingan massanya 10 : 1.<br />

Jika berat Butet di Bumi 100 N, di<br />

planet tersebut beratnya menjadi ....<br />

a. 100 N<br />

b. 200 N<br />

c. 250 N<br />

d. 400 N<br />

e. 500 N<br />

Pembahasan:<br />

Soal UMPTN Tahun 1990<br />

Percepatan gravitasi 1 g = M<br />

R 2<br />

gp<br />

g b<br />

=<br />

2 R 3 2 M 3<br />

b<br />

p<br />

4<br />

5 4 5<br />

6 Rp 7 6 Mb<br />

7<br />

2<br />

2<br />

= 2 3 2 3 1 10<br />

4 5 4 5 = 2,5<br />

6 2 7 6 1 7<br />

g p = 2,5 g b<br />

m 1<br />

g r 2 2<br />

Gambar 2.14<br />

Resultan percepatan gravitasi<br />

maka w p = 2,5 w b<br />

w = 2,5 (100 N)<br />

= 250 N<br />

g<br />

m 2<br />

Jawaban: c<br />

Gaya 39


F 1<br />

y<br />

b<br />

<strong>Tantangan</strong><br />

untuk Anda<br />

Banyak penelitian menunjukkan<br />

bahwa ada beberapa tempat yang<br />

rendah, tetapi percepatan<br />

gravitasinya lebih kecil daripada<br />

tempat yang lebih tinggi. Menurut<br />

Anda, faktor-faktor apa yang<br />

menyebabkan hal tersebut?<br />

a<br />

F 2<br />

M<br />

Gambar 2.15<br />

Dua titik fokus pada elips.<br />

Gambar 2.16<br />

(a) Lintasan planet yang eliptis<br />

dengan Matahari di salah<br />

satu titik fokusnya. Titik P,<br />

dinamakan perihelion, dan<br />

titik A dinamakan aphelion.<br />

(b) Luas daerah yang ditempuh<br />

dalam waktu yang sama<br />

adalah sama.<br />

40 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

x<br />

3. Hukum-Hukum Kepler<br />

Keberadaan gaya graEitasi sangat terasa pengar-hnya dalam<br />

kehid-pan man-sia: ;alah sat- hal menarik yang mer-pakan e


J-k-m III Kepler menyatakan bahwa k-adrat periode setiap planet<br />

sebanding dengan pangkat tiga jarak planet terseb-t dari Matahari:<br />

Bent-k matematis dari J-k-m III Kepler ini adalah<br />

L<br />

C<br />

N P k ?L–L[@<br />

r<br />

Keterangan:<br />

C P periode<br />

r P jarak antara planet dan Matahari<br />

k P konstanta<br />

Contoh 2.10<br />

Jarak rataArata planet g-piter dan Matahari adalah ^=L sa: Berapakah periode planet<br />

g-piter terseb-tC<br />

Dawa$:<br />

Hiketah-i:<br />

C B-mi P / tah-n<br />

r B-mi P / sa<br />

r g-piter P ^=L sa<br />

Hitanyakan: C g-piter<br />

C<br />

r<br />

L<br />

g-piter<br />

N<br />

g-piter<br />

P<br />

C L<br />

g-piter P<br />

r<br />

C<br />

r<br />

L<br />

B-mi<br />

N<br />

B-mi<br />

N<br />

g-piter<br />

r<br />

N<br />

B-mi<br />

C L<br />

B-mi<br />

( ^=L sa)<br />

P<br />

( /sa)<br />

maka<br />

C g-piter P /WX=_X[ P //=c tah-n:<br />

N<br />

?/ tah-n@ L P /WX=_X[<br />

Uah-kah Anda berapa nilai konstanta k pada J-k-m III Kepler<br />

terseb-tC 'ada Contoh '()'= Anda dapat mengg-nakan persamaan<br />

J-k-m III Kepler tanpa memerl-kan nilai konstanta k: Akan tetapi=<br />

-nt-k beberapa kas-s ?tanpa ada data pembanding@= nilai konstanta k<br />

akan sangat membant- ?Halam sat-an astronomi ?sa@= k P /@: Anda<br />

tent- ingin mengetah-i nilai dari konstanta k terseb-t: Qleh karena it-=<br />

ik-tilah langkahAlangkah berik-t ini:<br />

'ada gerak planet yang mengelilingi Matahari= terdapat gaya<br />

sentripetal yang arahnya men-j- Matahari ?sebagai p-sat dari gerak<br />

melingkar@: !aya sentripetal terseb-t tidak lain adalah gaya graEitasi:<br />

'ada Bab /= Anda telah belajar tentang gerak melingkar: Besar per6epatan<br />

sentripetal pada gerak melingkar dapat dit-liskan sebagai berik-t:<br />

a s P 8 L r<br />

dengan8 P L0<br />

C<br />

sehingga<br />

a P s ( ) L<br />

L<br />

L0<br />

W0<br />

r 2 L r<br />

C C<br />

;es-ai dengan J-k-m II Tewton= besar gaya sentripetalnya adalah<br />

F P m a s s<br />

F s P<br />

0<br />

C<br />

L<br />

Wm r<br />

L<br />

?h@<br />

Ingatlah<br />

1 sa = 1,5 × 10 11 m<br />

Tugas Anda 2.3<br />

Hitunglah nilai konstanta k. Dengan<br />

menggunakan nilai k yang sudah Anda<br />

dapatkan, hitung kembali berapa<br />

periode planet Yupiter jika jaraknya<br />

terhadap Matahari 5,2 sa.<br />

Gaya 41


<strong>Tantangan</strong><br />

untuk Anda<br />

Anda telah belajar tentang<br />

hubungan gaya gravitasi dan massa<br />

sebuah planet. Sekarang, hitunglah<br />

berapa nilai percepatan gravitasi<br />

(g) pada setiap planet di dalam tata<br />

surya ini. Kemudian, apakah Anda<br />

dapat menduga hubungan antara<br />

nilai percepatan gravitasi dan jarijari<br />

planet-planet tersebut?<br />

Tugas Anda 2.4<br />

Diskusikan bersama teman sekelas<br />

Anda. Jika Anda menimbang berat<br />

badan, sebenarnya angka yang<br />

ditunjukkan oleh timbangan adalah<br />

massa badan atau gaya berat badan?<br />

42 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

Berdasarkan nilai C L pada @ersamaan ?'–'F@= persamaan ?h@ dapat<br />

dit-liskan menjadi<br />

F s P<br />

Wm<br />

kr<br />

0 L<br />

L<br />

?hh@<br />

;eperti telah diketah-i pada pembahasan sebel-mnya= gaya sentripetal<br />

setara dengan gaya graEitasi sehingga<br />

F P F graEitasi sentripetal<br />

> Mm<br />

L<br />

r P<br />

0 L<br />

Wm<br />

L<br />

kr<br />

L<br />

W0<br />

k P<br />

?L–Lc@<br />

>M<br />

Keterangan:<br />

k P konstanta pada J-k-m III Kepler<br />

> P konstanta graEitasi -niEersal ?Tm L Zkg L @<br />

M P massa Matahari ?kg@<br />

;ekarang= Anda tent- s-dah dapat menghit-ng nilai konstanta<br />

terseb-t: Uernyata= tidak s-lit -nt-k men-r-nkan persamaan terseb-t:<br />

4. Kelajuan Orbit Satelit<br />

Ada d-a ma6am satelit yang dikenal= yait- satelit alami dan satelit<br />

b-atan: ;atelit alami= misalnya B-lan= sedangkan satelit b-atan= misalnya<br />

satelit G3plorerH /imbusH dan Midas: ;atelit b-atan yang pertama berhasil<br />

mengorbit B-mi adalah satelit Jputnik I= dil-n6-rkan oleh Kni ;oEyet<br />

pada W Qktober /c^`: ;atelit ini mengelilingi B-mi dalam wakt- /=^ jam<br />

dengan kelaj-an L:[[X kmZjam:<br />

Indonesia memiliki satelit kom-nikasi pertama bernama :alapa:<br />

;atelit terseb-t dig-nakan -nt-k memberi pelayanan kom-nikasi= radio=<br />

dan teleEisi kepada sebagian besar pend-d-k Indonesia: Bahkan=<br />

beberapa negara tetangga menyewanya -nt-k keperl-an yang sama:<br />

;-mber energi -nt-k mengoperasikan satelit adalah baterai sel<br />

Matahari= yait- sel silikon yang meng-bah sinar Matahari menjadi energi<br />

listrik: ;-mber energi lain yang dig-nakan adalah generator yang<br />

langs-ng menghasilkan energi listrik dari tenaga atom sehingga satelit<br />

dapat bergerak pada orbitnya mengelilingi B-mi dengan kelaj-an tetap:<br />

!aya graEitasi B-mi ber L<br />

r<br />

sehingga kelaj-an satelit agar tetap berada pada orbitnya adalah<br />

5 =<br />

>M<br />

r<br />

?L–NX@<br />

Keterangan:<br />

M P massa B-mi ?kg@<br />

r P jariAjari orbit satelit ?m@<br />

> P konstanta graEitasi -niEersal ?TmLZkgL@


Contoh 2.11<br />

'ada kelaj-an berapakah satelit b-atan har-s mengorbit B-mi pada ketinggian /<br />

R dari<br />

L<br />

perm-kaan B-mi= jika diketah-i massa B-mi ^=c` e /XLW kg dan jariAjarinya _=N` e /X_ mC<br />

Dawa$:<br />

Hiketah-i:<br />

Jarak satelit dari perm-kaan B-mi P /<br />

R: Hengan demikian= jarak satelit ke p-sat<br />

L<br />

B-mi adalah r P / /<br />

L R:<br />

> P _=_` e /X –// TmLZkgL M P ^=c` e /XLW kg<br />

R 2 _=N` e /X_ m<br />

dengan memas-kkan nilai >= M= dan R maka<br />

>M >M<br />

5 P =<br />

r N<br />

R<br />

L<br />

P<br />

LW<br />

$ // L L 2 ^=c`e/X kg 3<br />

?_=_` '/X Tm Z kg @4 N?_=N`e/X<br />

5<br />

_<br />

4 m@5<br />

6 L<br />

7<br />

P _:W^^=^` mZs= dib-latkan menjadi _:W^_ mZs<br />

Jadi= satelit har-s mengorbit dengan ke6epatan _:W^_ mZs:<br />

5. Periode Satelit pada Orbitnya (Materi Pengayaan)<br />

Apakah Anda masih ingat J-k-m III KeplerC Kepler menyatakan<br />

bahwa k-adrat periode reEol-si planet terhadap Matahari sebanding<br />

dengan pangkat tiga jarak planet terseb-t dari Matahari: Konsep terseb-t<br />

dapat diterapkan j-ga -nt-k satelit: Jadi= Anda dapat menent-kan<br />

periode seb-ah satelit dengan persamaan berik-t:<br />

L<br />

C<br />

N P k<br />

r<br />

CL P krN ?L–N/@<br />

N<br />

W0<br />

Qleh karena k P maka<br />

>M<br />

CL N<br />

W0<br />

N P r ?L–NL@<br />

>M<br />

Keterangan:<br />

C P periode orbit satelit ?s@<br />

> P konstanta graEitasi ?TmLZkgL@ M P massa B-mi ?kg@<br />

r P jarak satelit ke p-sat B-mi ?m@<br />

Contoh 2.12<br />

'eriode Merk-ri-s mengelilingi Matahari adalah [[ hari= sedangkan periode B-mi<br />

mengelilingi Matahari adalah N_^ hari: Jika jarak B-mi ke Matahari adalah /=^ e /X // m=<br />

tent-kanlah jarak Merk-ri-s ke Matahari:<br />

Dawa$:<br />

Hiketah-i: C B P N_^ hariY C M P [[ hariY r BM P /=^ e /X // m<br />

<strong>Tantangan</strong><br />

untuk Anda<br />

Geosynchronous satellite adalah<br />

istilah untuk satelit Bumi yang<br />

mengorbit pada daerah yang sama<br />

di ekuator Bumi. Dengan<br />

menggunakan pemahaman Anda,<br />

dapatkah Anda menduga<br />

bagaimana caranya satelit<br />

tersebut selalu mengorbit di<br />

tempat yang sama? Mengapa<br />

orbitnya harus berada di ekuator?<br />

Gaya 43


Kata Kunci<br />

• kelajuan orbit<br />

• konstanta gravitasi universal<br />

• percepatan gravitasi<br />

• periode orbit<br />

Tes Kompetensi Subbab B<br />

Kerjakanlah :alam $-k- latihan(<br />

C L P<br />

C L ! r N<br />

L<br />

B<br />

L<br />

M<br />

L<br />

W0<br />

r<br />

>M<br />

C<br />

C P<br />

r<br />

r<br />

r MM 2<br />

44 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

N<br />

N<br />

N<br />

BM<br />

N<br />

MM<br />

L<br />

M N<br />

L BM<br />

B<br />

C<br />

r<br />

C<br />

2 r BM<br />

/: H-a b-ah bola masingAmasing memiliki massa / kg<br />

dan W kg terpisah pada jarak N m: Uepat di antara d-a<br />

bola terseb-t terdapat seb-ah bola ketiga yang bermassa<br />

L kg: Uent-kan:<br />

a: res-ltan gaya graEitasi yang bekerja pada bola<br />

ketigaY<br />

b: letak ata- posisi bola ketiga agar res-ltan gaya<br />

graEitasinya nol:<br />

L: ;atelit dari planet B-mi memiliki periode /[X hari:<br />

Massa B-mi _ e /X LW kg: Uent-kanlah jariAjari orbit<br />

satelit terseb-t:<br />

N: 'er6epatan graEitasi B-mi di perm-kaan B-mi adalah<br />

c=[ mZs L : Jika jariAjari B-mi _=N` e /X _ m= hit-ng massa<br />

jenis B-mi:<br />

W: JariAjari planet g-piter // kali jariAjari B-mi: Jika berat<br />

badan Made di B-mi [XX T= berapakah berat badannya<br />

di g-piterC<br />

^: ;eb-ah benda jat-h bebas dari ketinggian h meter di<br />

atas perm-kaan B-mi: Benda men6apai tanah dalam<br />

wakt- /X detik: Jika benda yang sama dijat-hkan pada<br />

ketinggian h di atas perm-kaan B-lan= hit-ng berapa<br />

wakt- yang dib-t-hkan -nt-k men6apai perm-kaan<br />

B-lan: ?massa b-lan /<br />

massa B-mi dan jariAjari B-lan<br />

[/<br />

P X=L` jariAjari B-mi@<br />

N<br />

C<br />

L<br />

M<br />

L<br />

B<br />

2<br />

[[<br />

L<br />

N<br />

L BM<br />

N_^ r<br />

P X=Nc r BM<br />

P X=Nc ?/=^ e /X // m@ P ^=[ e /X ` km P ^[ j-ta km:<br />

Jadi= jarak Merk-ri-s ke Matahari adalah ^[ j-ta km:<br />

_: ;eorang anak bermassa WX kg berada di atas perm-kaan<br />

B-mi: Jit-nglah massa anak it- pada ketinggian /X:XXX m<br />

di atas perm-kaan B-mi: ?Hiketah-i per6epatan graEitasi<br />

B-mi P c=[ mZs L dan jariAjari B-mi _:N`X km@<br />

`: Massa seb-ah planet ^ kali massa B-mi= sedangkan<br />

jariAjarinya L kali jariAjari B-mi: Jika berat ;ri di<br />

perm-kaan B-mi adalah WXX T= berapakah berat ;ri di<br />

perm-kaan planet terseb-tC<br />

[: 'ada titik A ?X= X@ dan B ?W= X@ diletakkan titik massa<br />

sebesar c kg dan /_ kg: ;eb-ah benda C diletakkan di<br />

antara A dan B: Hi manakah letak benda C ?m P ^ kg@<br />

agar gaya tarik di C nolC ?;at-an sistem koordinat dalam<br />

meter@:<br />

c: 'ada titik s-d-t segitiga samasisi dengan sisi /X 6m=<br />

ditempatkan benda dengan massa L kg= ^ kg= dan N kg:<br />

Uent-kan gaya tarik graEitasi yang bekerja pada benda<br />

yang bermassa N kg:<br />

/X: Uent-kan periode seb-ah satelit B-mi yang radi-s<br />

orbitnya sepertiga jarak antara B-lan dan B-mi:<br />

Tyatakan jawabannya dalam hari: ?dataArata jarak<br />

B-lan ke B-mi adalah N=[W e /X [ m@:<br />

C. Elastisitas dan Gaya Pegas<br />

Hi ;M'= Anda telah mempelajari si


!elain memiliki si+at elastis- benda padat juga memiliki si+at plastisyaitu<br />

ketika gaya yang bekerja pada benda ditiadakan maka benda tidak<br />

dapat kembali ke bentuk semula. !i+at plastis timbul jika gaya yang<br />

diberikan melebihi batas elastisitas benda. Beberapa contoh benda yang<br />

memiliki si+at plastis yang cukup besar- antara lain tanah lempung dan<br />

plastisin.<br />

Kedua si+at elastis dan plastis tersebut dimiliki oleh setiap benda<br />

padat. Akan tetapi- kadar kedua si+at tersebut untuk setiap benda<br />

berbeda-beda. Karet memiliki si+at plastis yang sangat rendah dan si+at<br />

elastis yang sangat tinggi. >leh karena itu- karet sangat cocok digunakan<br />

sebagai bahan pembuat ban kendaraan.<br />

1. Tegangan dan Regangan<br />

?ntuk lebih memahami elastisitas suatu benda- perhatikan !ambar<br />

2.1) +a,. Pada gambar tersebut terlihat seutas karet yang memiliki panjang<br />

mula-mula ! 0 . Karet tersebut ditarik dengan gaya sebesar F 1 sehingga<br />

karet mengalami pertambahan panjang sebesar !! 1. Ketika tarikannya<br />

dilepas- karet kembali ke panjang semula. Ini berarti- karet masih berada<br />

dalam daerah elastisitasnya.<br />

Kemudian- besar gaya tarikan pada karet diperbesar menjadi F dan 2<br />

karet mengalami pertambahan panjang sebesar !! 2.<br />

Ketika gaya tarikan<br />

dilepas- ternyata karet kembali ke panjang semula. Ini berarti- karet<br />

tersebut berada dalam daerah elastis. !etiap benda memiliki batas<br />

elastisitas tertentu- jika gaya yang diberikan pada benda melewati batas<br />

elastisitasnya- benda tersebut akan mengalami perubahan bentuk<br />

(de+ormasi). Hika besar gaya tarikan pada karet ini diperbesar lagi menjadi<br />

F maka karet akan putus. Ini berarti- gaya tarikan pada karet telah<br />

I<br />

mencapai titik putusnya. ?ntuk lebih jelasnya- silahkan Anda ulangi<br />

lagi membaca ilustrasi ini sambil melihat !ambar 2.1)+b,.<br />

Dalam pembahasan mengenai elastisitas- Anda akan menemukan<br />

pengertian stress (tegangan) dan strain (regangan). Gaya yang bekerja<br />

per satuan luas penampang disebut tegangan. !ecara matematis- tegangan<br />

dapat ditulis sebagai berikut.<br />

" !<br />

A<br />

F<br />

(2LII)<br />

KeteranganM<br />

" N tegangan atau stress (NPm 2 )<br />

F N besar gaya tarik (N)<br />

A N luas penampang (m 2 )<br />

Perbandingan antara pertambahan panjang dan panjang mula-mula<br />

disebut strain atau regangan. !ecara matematis- dapat ditulis sebagai<br />

berikut.<br />

KeteranganM<br />

# N reganganPstrain<br />

!! = pertambahan panjang (m)<br />

! 0 N panjang awal (m)<br />

# !<br />

! !<br />

! 0<br />

(2LIQ)<br />

gaya tarik<br />

F (N)<br />

karet karet<br />

! 0<br />

batas elastisitas<br />

F 1<br />

F 2<br />

(a)<br />

daerah elastis<br />

pertambahan panjang<br />

(b)<br />

F !!<br />

karet ditarik<br />

titik putus<br />

F 3<br />

Gambar 2.17<br />

(a) Besar gaya tarik F menyebabkan<br />

karet bertambah panjang.<br />

(b) Grafik F – !! seutas karet yang<br />

ditarik dengan besar gaya F.<br />

!! (m)<br />

Gaya 45


2. Modulus Elastisitas<br />

46 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

Gantunglah sebuah karet ban sepanjang R0 cm dan sepotong kawat<br />

dengan panjang yang sama. Kemudian- berilah beban bermassa 200 g pada<br />

setiap benda tersebut. Apa yang dapat Anda amati dari aktiSitas tersebutT<br />

Pertambahan panjang yang dialami karet ban dan kawat ternyata berbeda.<br />

Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan modulus elastisitas atau<br />

Modulus Voung yang dimiliki kedua benda tersebut. !ecara matematismodulus<br />

elastisitas adalah perbandingan antara tegangan dan regangan<br />

yang dimiliki benda.<br />

- "<br />

! (2LI5)<br />

#<br />

Dengan melakukan substitusi Persamaan +2122, dan Persamaan +2123,<br />

ke Persamaan +2125, maka didapatkan persamaanM<br />

F!<br />

o - ! (2LIR)<br />

A!<br />

!<br />

KeteranganM - N modulus elastisitas atau modulus Voung (NPm2 ).<br />

3. Hukum Hooke<br />

Hika sebuah pegas diberi gangguan sehingga pegas merenggang (berarti<br />

pegas ditarik) atau merapat (berarti pegas ditekan)- pada pegas akan bekerja<br />

gaya pemulih yang arahnya selalu menuju titik asal. Dengan kata lain- besar<br />

gaya pemulih pada pegas ini sebanding dengan gangguan atau simpangan<br />

yang diberikan pada pegas. Pernyataan tersebut dikenal dengan Xukum<br />

Xooke. !ecara matematis- Xukum Xooke ditulis sebagai berikut.<br />

F N k !! atau F N k ! x<br />

(2LIY)<br />

KeteranganM<br />

F N Besar gaya pemulih pegas (N)<br />

k N Konstanta pegas (NPm)<br />

!! N ! x N simpangan pada pegas (m)<br />

?ntuk lebih memahami besar konstanta elastisitas pegas k- lakukanlah<br />

kegiatan berikut ini.<br />

Aktivitas Fisika 2.2<br />

Hukum Hooke<br />

Tujuan Percobaan<br />

Menentukan konstanta elastisitas pegas<br />

Alat-Alat Percobaan<br />

1. Pegas<br />

2. Statif<br />

3. Penggaris<br />

4. Ember kecil<br />

5. Koin kecil bermassa 50 g sebanyak 10 buah<br />

6. Neraca Ohaus<br />

Langkah-Langkah Percobaan<br />

1. Susunlah batang statif dan pegas seperti terlihat pada gambar.<br />

2. Ukurlah panjang mula-mula pegas tersebut.<br />

3. Timbanglah berat ember dengan neraca Ohaus.<br />

4. Gantunglah ember kecil dan sebuah koin bermassa 50 g.<br />

5. Catatlah panjang pegas tersebut pada tabel data pengamatan.<br />

6. Ulangi langkah pada poin ke-3 dengan 2 keping koin, 3 keping koin, dan<br />

seterusnya sampai 10 keping koin.


7. Ulangi langkah pada poin ke-4 untuk setiap penambahan koin.<br />

8. Dari data tersebut, buatlah grafik plot dan grafik garis lurus F –!x.<br />

9. Hitunglah nilai konstanta pegas k dari grafik tersebut.<br />

!eutas kawat panjangnya 50 cm dan luas penampangnya 2 cm2 Contoh 2.13<br />

. !ebuah gaya 50 N<br />

bekerja pada kawat tersebut sehingga kawat bertambah panjang menjadi 50-Z cm.<br />

XitunglahM<br />

a. regangan (strain) kawat[<br />

b. tegangan (stress) kawat[ dan<br />

c. modulus elastisitas kawat.<br />

5a6ab:<br />

DiketahuiM<br />

! = 50 cm N 0-5 m<br />

!! N 0-Z cm N Z \ 10 LI m<br />

F N 50 N<br />

A N 2 cm 2 N 2 \ 10 LQ m 2<br />

a. ReganganM<br />

$ I<br />

! ! Z\10 m $ 2<br />

# ! ! ! 1-R\10<br />

$ 1<br />

! 0 5\10 m<br />

b. TeganganM<br />

F 50 N<br />

" ! ! $ Q 2<br />

A 2 " 10 m N 2-5 \ 105 NPm2 c. Modulus elastisitasM<br />

2 2<br />

" 2-5\10 NPm<br />

- ! !<br />

$ 2 N 1-R \10<br />

# 1-R\10<br />

Y NPm2 Hadi- besar regangan- tegangan- dan modulus elastisitas batang tersebut berturut-turut<br />

adalah 1-R \ 10L2 [ 2- 5 \ 105 NPm2 [ dan 1-R \10Y NPm2 .<br />

4. Susunan Beberapa Pegas<br />

Tahukah Anda beberapa penggunaan pegas dalam kehidupan seharihariT<br />

Alat-alat yang Anda gunakan- mulai dari alat sederhana sampai alat<br />

yang menggunakan teknologi modern banyak menggunakan pegas. Hika Anda<br />

menggunakan bolpoin mekanik- Anda akan menemukan pegas di dalamnya.<br />

Pegas dalam bolpoin mekanik ber+ungsi untuk mengatur keluar masuknya<br />

mata bolpoin. Dalam bidang otomoti+- pegas pun banyak digunakan. Anda<br />

akan menemukan pegas pada sepeda motor ataupun mobil. Pegas pada sepeda<br />

motor dan mobil dikenal dengan nama shockbreaker. Tahukah Anda +ungsi<br />

shockbreaker pada sepeda motor atau mobilT Perhatikanlah !ambar 2.18.<br />

(a)<br />

Sumber: Dokumentasi Penerbit<br />

(b)<br />

Gambar 2.18<br />

(a) Sepeda motor yang<br />

menggunakan<br />

monoshockbreaker<br />

(b) Sepeda motor yang<br />

menggunakan double<br />

shockbreaker<br />

Gaya 47


F 1<br />

k 1<br />

k 2<br />

k 1<br />

k 1<br />

k 2<br />

F<br />

Gambar 2.19<br />

Pegas disusun seri.<br />

F<br />

48 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

k 2<br />

F 2<br />

Gambar 2.20<br />

Pegas disusun paralel.<br />

Shockbreaker pada sepeda motor ada yang menggunakan sistem<br />

monoshockbreaker dan double shockbreaker. Menurut Anda- sistem<br />

manakah yang dapat memberikan kenyamanan bagi pengendara sepeda<br />

motor- sistem monoshockbreaker atau double shockbreakerT Adakah<br />

hubungannya dengan gaya yang bekerja pada setiap shockbreaker tersebutT<br />

!epeda motor yang menggunakan sistem monoshockbreaker dapat<br />

dianalogikan dengan sistem satu pegas dan satu beban- sedangkan sistem<br />

double shockbreaker dapat dianalogikan dengan sistem dua pegas yang disusun<br />

secara paralel dengan satu beban. Bagaimanakah perhitungan gaya dan<br />

konstanta pegas pada kedua sistem pegas tersebutT Berikut ini akan dibahas<br />

tentang sistem pegas yang disusun secara seri- paralel- dan seri-paralel.<br />

a. Pegas Disusun secara Seri<br />

Perhatikan !ambar 2.19. Dua buah pegas disusun secara seri dan<br />

setiap pegas memiliki konstanta pegas k 1 dan k 2 . Hika pada ujung pegas<br />

yang disusun seri tersebut diberi gaya !- kedua pegas tersebut akan<br />

menerima gaya yang sama- yaitu :. Dari pegas 1 dan pegas 2- akan diperoleh<br />

persamaan<br />

F ! k1! x1 ! k2! x2<br />

Pertambahan panjang pegas total ! x sama dengan 1 x ! _ 2 x ! sehingga<br />

pada pegas yang disusun seri berlakuM<br />

F<br />

! ! x1 # ! x2<br />

ks<br />

F F F<br />

! #<br />

ks k1 k2<br />

1 1 1<br />

! #<br />

k k k<br />

s 1 2<br />

k1k2 ks<br />

!<br />

k # k<br />

1 2<br />

(2LIZ)<br />

KeteranganM k s adalah konstanta pegas untuk pegas yang disusun seri.<br />

b. Pegas Disusun secara Paralel<br />

Dua buah pegas disusun secara paralel seperti pada !ambar 2.20setiap<br />

pegas memiliki konstanta k 1 dan k 2 . Hika pada ujung pegas yang<br />

tersusun secara paralel tersebut diberikan gaya F- besar gaya F dibagi<br />

menjadi dua pada kedua pegas tersebut- misalnya F 1 dan F 2 .<br />

F ! k ! x ! k ! x<br />

1 1 1 1<br />

F ! k ! x ! k ! x<br />

2 2 2 2<br />

Pada pegas yang disusun paralel berlakuM<br />

F N F _ F 1 2<br />

k ! x ! k ! x # k ! x<br />

p p<br />

1 2 2<br />

Pertambahan panjang pegas total sama dengan pertambahan panjang setiap<br />

pegas- atau 1 x ! N 2 x ! N p x ! sehingga persamaan konstanta pegas paralel<br />

menjadi<br />

k p N k 1 _ k 2<br />

(2LI`)


Dengan demikian- pada sepeda motor yang menggunakan sistem<br />

double shockbreaker terjadi pembagian gaya oleh kedua shockbreakersedangkan<br />

pada sistem monoshockbreaker gaya hanya bekerja pada satu<br />

shockbreaker.<br />

Contoh 2.14<br />

Tiga buah pegas disusun seri- setiap pegas memiliki konstanta pegas sebesar 1.200 NPm-<br />

R00 NPm- dan Q00 NPm. Ketiga pegas tersebut diberi gaya sebesar Q0 N. Berapakah k<br />

total pegas-pegas tersebutT<br />

5a6ab:<br />

DiketahuiM<br />

k = 1.200 NPm[ k = R00 NPm[ k = Q00 NPm.<br />

1 2 I<br />

1 1 1 1<br />

! # #<br />

ktotal k1 k2 kI<br />

k N 200 NPm.<br />

total<br />

1 1 1<br />

! _ _<br />

1.200 R00 Q00<br />

1_2_I<br />

!<br />

1.200<br />

Hadi- besar k total pegas tersebut adalah 200 NPm.<br />

Contoh 2.15<br />

Dua buah pegas disusun secara paralel- setiap pegas memiliki konstanta pegas 200 NPm.<br />

Hika pada susunan paralel pegas tersebut diberi gaya berat 20 N- hitunglah pertambahan<br />

panjang pegas.<br />

5a6ab:<br />

DiketahuiM F N 20 N<br />

k N 200 NPm<br />

1<br />

k N I00 NPm<br />

2<br />

k N 20 NPm<br />

I<br />

k N k + k N 200 NPm _ I00 NPm N 500 NPm<br />

total 1 2<br />

F N ktotal ! x<br />

20 NN 500 NPm( ! x )<br />

! x N 0-0Q m N Q cm<br />

Hadi- pertambahan panjang pegas tersebut sebesar Q cm.<br />

c. Pegas Disusun secara Paralel-Seri<br />

Tiga buah pegas disusun secara paralel-seri seperti pada !ambar 2.21setiap<br />

pegas memiliki konstanta pegas k 1 - k 2 - dan k I . Pada ujung pegas<br />

yang tersusun secara paralel-seri tersebut diberikan gaya sebesar F.<br />

Dengan menggunakan rumusan konstanta pegas pada susunan seri<br />

dan susunan paralel- konstanta pegas total dapat ditentukan. Caranya<br />

dengan menyederhanakan susunan pegas pada !ambar 2.21.<br />

Pertama- konstanta pegas k 1 dan k 2 dianggap menjadi pegas susunan<br />

paralel tanpa gangguan dari pegas ke-I. >leh karena itu- persamaan<br />

konstanta pegas k 1 dan k 2 menjadi<br />

k p N k 1 _ k 2<br />

Kemudian- nilai konstanta pegas tersebut digabungkan secara seri<br />

dengan pegas ke-I sehingga<br />

1 1 1<br />

kp kI<br />

! #<br />

k k k atau k N seri k # k<br />

seri p I<br />

p<br />

I<br />

(2LQ0)<br />

<strong>Tantangan</strong><br />

untuk Anda<br />

Sepeda motor keluaran terbaru<br />

banyak yang menggunakan sistem<br />

monoshockbreaker. Menurut Anda,<br />

apakah hal tersebut ada<br />

hubungannya dengan tingkat<br />

kenyamanan sepeda motor<br />

tersebut? Selain itu, apakah<br />

permukaan jalan yang dilalui oleh<br />

sepeda motor akan memengaruhi<br />

gaya yang bekerja pada pegas<br />

(shockbreaker) sepeda motor?<br />

k 1<br />

F<br />

k 3<br />

Gambar 2.21<br />

Susunan pegas secara paralel-seri.<br />

k 2<br />

shockbreaker<br />

Sumber: Kamus Visual, 2004<br />

Gambar 2.22<br />

Sistem pegas yang digunakan pada<br />

shockbreaker mobil. Dapatkah Anda<br />

memperhitungkan gaya yang<br />

bekerja pada setiap shockbreaker?<br />

Gaya 49


Tugas Anda 2.6<br />

Jika shockbreaker motor mulai terasa<br />

tidak nyaman, shockbreaker tersebut<br />

dapat direparasi di bengkel.<br />

Diskusikanlah bersama teman Anda<br />

menurut tinjauan Fisika, apa yang<br />

dilakukan teknisi bengkel untuk<br />

mereparasi shockbreaker tersebut?<br />

Kata Kunci<br />

• gaya pulih<br />

• konstanta pegas<br />

• regangan<br />

• susunan pararel<br />

• susunan seri<br />

• tegangan<br />

Tes Kompetensi Subbab C<br />

anlah dalam bu>u latihan.<br />

Contoh 2.16<br />

1. !ebuah balok besi bermassa 10 kg digantungkan pada<br />

sebuah kawat logam berdiameter 0-2 cm dan panjang<br />

50 cm. Akibatnya- kawat logam tersebut memanjang<br />

sejauh 0-02 cm. Xitunglah tegangan- regangan- dan<br />

modulus elastisitas kawat tersebut.<br />

2. Diketahui modulus Voung timah 1-R\10 10 NPm 2 .<br />

Xitunglah berat beban maksimum yang boleh<br />

digantungkan pada seutas kawat timah yang berdiameter<br />

10 mm- jika regangan yang terjadi tidak boleh<br />

lebih dari 0-001.<br />

I. Perhatikanlah gra+ik hasil eksperimen berikut. Gra+ik<br />

tersebut menunjukkan gaya yang diberikan pada<br />

sebuah pegas dalam satuan N (pada sumbu-y)<br />

sebanding dengan pertambahan panjangnya dalam<br />

satuan mm (pada sumbu-x) sehingga menghasilkan<br />

sebuah persamaan garis lurus. Hika pada garis tersebut<br />

terdapat titik A (20- I) dan titik B (Q0- R)- tentukan<br />

besar konstanta gaya pegas tersebut.<br />

50 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

Tentukan nilai perbandingan periode susunan pegas pada !ambar +a,<br />

dan !ambar +b, jika massa bebannya sama- yaitu m.<br />

(a)<br />

k k k k k<br />

6 k<br />

m<br />

y 1<br />

(b)<br />

5a6ab:<br />

!usunan pegas pada !ambar +a, terdiri atas tiga buah pegas yang disusun<br />

paralel- k N k _ k _ k N Ik. Hadi- k N Ik.<br />

p p<br />

kp(R k)<br />

!usunan seri dengan pegas R k maka k = = s kp # Rk<br />

(I )(R ) k k<br />

Ik # Rk<br />

=2k atau k N 2k. s<br />

!usunan pegas pada !ambar +b,- merupakan pegas yang disusun secara paralel atau<br />

k N k _ k N 2k. Hadi- k N 2k.<br />

p p<br />

( kp )(2 k)<br />

(2 k)(2 k)<br />

!usunan seri dengan pegas 2 k adalah k N N N 1 k atau k N k.<br />

s s kp # 2k<br />

2k # 2k<br />

Perbandingan periode susunan pegas pada !ambar +a, dan susunan pegas pada<br />

!ambar +b, adalah<br />

m m<br />

T M T = 2% M 2%<br />

a b<br />

k k<br />

T a M T b =<br />

a b<br />

1 1<br />

M<br />

k k<br />

a b<br />

Hadi- T a M T b N1: 2<br />

1 1<br />

N M<br />

2k k<br />

6<br />

3<br />

2 k<br />

m<br />

F (N)<br />

A (20,3)<br />

B (40,6)<br />

Q. !ebuah benda bermassa 0-5 kg digantung pada sebuah<br />

pegas sehingga pegas tersebut bertambah panjang 5 cm.<br />

Xitunglah konstanta pegas tersebut. (g N 10 mPs2 0<br />

20 40<br />

x (mm)<br />

)<br />

5. Diketahui modulus elastisitas besi adalah 2-1 \ 10 5 NPm 2 .<br />

Hika sebuah balok besi dengan luas penampang Q cm 2 dan<br />

panjang 100 cm ditarik dengan gaya sebesar 10 Ntentukan<br />

pertambahan panjang kawat dan tetapan gaya<br />

kawat tersebut.<br />

R. Tiga buah pegas identik disusun secara paralel. Hika<br />

konstanta setiap pegas k N 100 NPm- hitunglah pertambahan<br />

panjang total sistem pegas setelah diberi beban<br />

yang beratnya I0 N.


Y. Hika sebuah benda bermassa 1-25 kg ditimbang dengan<br />

neraca pegas- pegas akan menyimpang 5 cm. Tentukan<br />

besar konstanta pegas dari neraca pegas tersebut.<br />

(diketahui g N 10 mPs 2 )<br />

Z. !ebuah pegas memiliki konstanta pegas sebesar k N<br />

Q00 NPm. !aat beban bermassa 10 kg digantungkan<br />

pada ujung pegas- ternyata panjang pegas menjadi<br />

Z5 cm. Hika g N 10 mPs 2 - berapakah panjang pegas<br />

mula-mulaT<br />

D. Gerak Harmonik Sederhana<br />

!ebuah benda dikatakan bergerak harmonik jika benda tersebut<br />

melakukan gerak secara bolak-balik di sekitar titik kesetimbanganmisalnya<br />

ayunan sederhana yang banyak dijumpai di arena bermain Taman<br />

Kanak-Kanak. Gerak bolak-balik sebuah ayunan terus berlangsung jika<br />

diberi gaya dorong secara berkelanjutan untuk melawan gaya gesek. Gerak<br />

bolak-balik pada ayunan disebut juga gerak harmonik sederhana. Ayunan<br />

akan berhenti di titik kesetimbangan. Hika gerakan bolak-balik tersebut<br />

berlangsung dalam selang waktu yang sama- gerak tersebut dinamakan<br />

gerak periodik. Dalam bab ini- Anda akan membahas gerak harmonik<br />

sederhana dengan mengabaikan adanya gesekan yang terjadi.<br />

Contoh gerak harmonik sederhana dapat Anda lihat pada ayunan bandul<br />

sederhana atau getaran pada pegas. Baik getaran pegas atau gerakan bolakbalik<br />

pada bandul sederhana- arahnya selalu menuju titik kesetimbangan.<br />

1. Simpangan Gerak Harmonik Sederhana<br />

Perhatikan !ambar 2.22. !ebuah titik bergerak melingkar beraturan.<br />

Hika waktu yang diperlukan untuk berpindah dari posisi P ke posisi P adalah t-<br />

0<br />

2%<br />

besar sudut yang ditempuh titik itu adalah & N' t N 2% f t = ( T ) t.<br />

Proyeksi titik P terhadap sumbu-y adalah P dan proyeksi titik P<br />

y<br />

terhadap sumbu-x adalah P - sedangkan OP adalah jari-jari lingkaran R.<br />

x<br />

Hika Anda perhatikan proyeksi titik P pada sumbu-y- proyeksi tersebut<br />

memiliki simpangan maksimum A yang disebut amplitudo. Besar proyeksi<br />

di titik P pada sumbu-y dapat ditulis<br />

- = A sin't N A sin 2% ft (2LQ1)<br />

Hika titik awal bergerak mulai dari & 0 - Persamaan +2131, dapat ditulis<br />

- = A sin (' t +& 0 ) N A sin (2% f t +& 0 ) (2LQ2)<br />

KeteranganM<br />

- N simpangan (m)<br />

f N +rekuensi (Xb)<br />

A N amplitudo (m)<br />

& 0 N sudut awal (rad)<br />

t N waktu (sekon)<br />

' N +rekuensi sudut (radPs)<br />

Besar sudut yang ditempuh sebuah titik dalam +ungsi sinus disebut sudut<br />

2% t<br />

fase. Besar sudut +ase adalah & N' t _& N 0 T _& . Hika & N 2 %<br />

0<br />

) t &0<br />

*<br />

+ # , ! 2%(<br />

di mana ( adalah +ase getaran- persamaan +ase getarannya<br />

- T 2%<br />

.<br />

`. !ebuah pegas panjangnya Q2 cm jika dibebani benda<br />

seberat Q0 N- dan panjangnya QQ cm jika dibebani benda<br />

seberat Z0 N. Xitunglah konstanta pegas tersebut.<br />

10. Terdapat 5 buah pegas identik dengan konstanta setiap<br />

pegas adalah k N 50 NPm. Tentukan pertambahan<br />

panjang total sistem pegas setelah diberi beban 0-25 kgjika<br />

setiap pegas disusun secaraM<br />

a. seri dan<br />

b. paralel dengan g N 10 mPs 2 .<br />

P y<br />

y<br />

Gambar 2.23<br />

Sebuah titik bergerak dari posisi P o<br />

ke posisi P.<br />

R<br />

&<br />

P<br />

P x<br />

P o<br />

x<br />

Gaya 51


Informasi<br />

untuk Anda<br />

Suatu ketika ayunan sebuah lampu<br />

yang tergantung tali panjang pada<br />

sebuah bangunan di Pisa diamati<br />

oleh Galileo. Hal tersebut<br />

memberikan inspirasi kepadanya<br />

bahwa periode sebuah bandul tidak<br />

bergantung pada amplitudonya.<br />

Information for You<br />

One time Galileo saw a lamp swinged<br />

over time. It was hang by a long rope<br />

and tight to an old building in Pisa.<br />

That phenomenon became<br />

something that has inspired him for a<br />

thought that pendulum’s period was<br />

not depend on its amplitud.<br />

Tokoh<br />

Willems Gravesande<br />

(1688–1742)<br />

Sumber: research.leidenuniv.nl<br />

Ilmuwan Belanda, Willems<br />

Gravesande (1688–1742) membuat<br />

beberapa perkakas untuk melakukan<br />

percobaan merangkai gerak. Ia juga<br />

membuat peralatan untuk<br />

mengamati mengapa pegas yang<br />

ditekan dapat menggerakkan bendabenda<br />

lain, begitu tekanannya<br />

dilepaskan. Terungkap bahwa energi<br />

potensial tersimpan di dalam benda,<br />

seperti pegas yang menjadi energi<br />

gerak, kemudian menyebabkan<br />

benda bergerak.<br />

52 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

(<br />

t<br />

T<br />

&<br />

2%<br />

0 ! # (2LQI)<br />

!ebuah titik yang bergerak harmonik sederhana berpindah dari t1 t1<br />

&<br />

t<br />

0<br />

2 &0<br />

memiliki +ase ( 1 ! # dan pada saat t memiliki +ase (<br />

2 2 ! # -<br />

T 2%<br />

T 2%<br />

maka beda +ase t dan t untuk t c t adalah<br />

2 1 2 1<br />

t2 L t1<br />

! ( ! ( 2 $ ( 1 ! (2LQQ)<br />

T<br />

Pada gerak harmonik sederhana- beda +ase dinyatakan oleh angka<br />

dari nol sampai dengan satu. Beda +ase untuk bilangan bulat tidak perlu<br />

disertakan- misalnya 1 1 1 1<br />

- 2 - I [ dan seterusnya- cukup ditulis beda<br />

2 2 2<br />

+asenya adalah 1<br />

saja. Posisi benda (titik) dikatakan se+ase jika beda<br />

2<br />

1<br />

+asenya nol (0)- dan berlawanan +ase jika beda +asenya setengah ( 2 ) .<br />

!ecara matematis- dapat ditulis sebagai berikut.<br />

!e+aseM ! ( N 0- 1- 2- I- ...<br />

atau ! ( N n (2LQ5)<br />

Berlawanan +aseM ! ( N 1 1 1<br />

- 1 - 2 - ...<br />

2 2 2<br />

atau ! ( N n _ 1<br />

2<br />

KeteranganM n adalah bilangan cacah 0- 1- 2- I- dan seterusnya.<br />

2. Kecepatan Gerak Harmonik<br />

(2LQR)<br />

Kecepatan gerak harmonik sederhana merupakan turunan pertama dari<br />

persamaan posisi terhadap waktu. Benda pada awalnya bergerak & 0 N 0<br />

dy<br />

maka nilai kecepatannya adalah v d<br />

y ! ! (A sin 't).<br />

dt dt<br />

v y N ' A cos ' t (2LQY)<br />

Nilai v y akan mencapai maksimum jika nilai cos ' t N 1 sehingga<br />

nilai maksimum dari v y N ' A. Hadi- kecepatan maksimum memenuhi<br />

persamaan berikut.<br />

v m N ' A (2LQZ)<br />

Dari Persamaan +213), dan +2138, akan diperolehM<br />

v y N v m cos 't (2LQ`)<br />

Kecepatan di sembarang posisi sebuah titik yang bergerak harmonik<br />

adalah - = A sin 't[ - 2 = A 2 sin 2 ' t[ - 2 = A 2 (1 – cos 2 't). Dengan<br />

melakukan substitusi dari Persamaan +2138, dan +2139, ke dalam<br />

persamaan - 2 N A 2 (1 – cos 2 ' t)- diperoleh<br />

v N ' 2 2<br />

y A $ -<br />

KeteranganM<br />

v N kecepatan terhadap sumbu-y (mPs)<br />

y<br />

A N amplitudo (m)<br />

' N +rekuensi sudut (radPs)<br />

- N simpangan (m)<br />

(2L50)


3. Percepatan Gerak Harmonik Sederhana<br />

!eperti penjelasan percepatan pada gerak lurus sebelumnya- diketahui<br />

bahwa percepatan sesaat gerak harmonik sederhana suatu getaran juga<br />

merupakan turunan pertama dari persamaan kecepatan getaran- dan<br />

dvy<br />

d<br />

ditulis sebagai a N N ('A cos ' t).<br />

y dt dt<br />

a y N L ' 2 A sin 't N L' 2 - (2L51)<br />

Dari Persamaan +2151,- simpangan - bertanda negati+ (L)- artinya<br />

kecepatan arah a menuju sumbu - positi+. !ebaliknya- pada saat simpangan<br />

y<br />

- ke sumbu positi+- arah percepatan a menuju ke sumbu - negati+. ?ntuk<br />

y<br />

lebih jelasnya- perhatikan !ambar 2.23.<br />

Menurut Xukum II Newton- arah percepatan a sama dengan arah<br />

y<br />

gaya pemulih (gaya yang selalu menuju titik keseimbangan). !ama halnya<br />

dengan kecepatan maksimum- nilai percepatan a akan maksimum jika<br />

y<br />

%<br />

sin 't N 1 atau 't N rad. Hadi- persamaan percepatan maksimum<br />

2<br />

gerak harmonik adalah<br />

KeteranganM<br />

a m N percepatan maksimum (mPs 2 )<br />

' N +rekuensi sudut (radPs)<br />

A N amplitudo (m)<br />

a m N ' 2 A (2L52)<br />

Pada !ambar 2.25 terlihat tiga buah gra+ik- yaitu gra+ik simpangan<br />

y terhadap waktu t- gra+ik kecepatan v y terhadap waktu t- dan gra+ik<br />

percepatan a y terhadap waktu t. Pada saat t N 0- gra+ik simpangan y<br />

menunjukkan harga minimum (y N 0 di titik setimbang). Gra+ik kecepatan<br />

v y menunjukkan harga maksimum (v m N ' A)- dan gra+ik percepatan a<br />

menunjukkan harga minimum. !ebaliknya- pada saat nilai simpangan<br />

mencapai maksimum (- = A)- nilai kecepatan minimum (v y N 0)- dan<br />

nilai percepatan akan maksimum (a maks N ' 2 A).<br />

Contoh 2.17<br />

!ebuah benda melakukan gerak harmonik sederhana sepanjang sumbu-y. Persamaan<br />

1<br />

simpangannya dinyatakan sebagai - N 2 sin ( % t # %<br />

R ) dengan - dalam meter dan t<br />

dalam sekon. TentukanM<br />

a. amplitudo- +rekuensi- dan periode geraknya<br />

b. persamaan percepatan dan kecepatan<br />

c. simpangan- kecepatan- dan percepatan pada saat t N 2 sekon<br />

d. kecepatan maksimum dan percepatan maksimum<br />

5a6ab:<br />

a. Persamaan simpangan gerak harmonik sederhana- yaitu - = A sin (' t + & 0 ).<br />

1<br />

Bandingkan dengan persamaan simpangan - N 2 sin ( % t # %<br />

R ) -<br />

diperoleh A N 2 m dan ' N % radPs- maka<br />

2% f N % atau f N 1<br />

b.<br />

1 1<br />

Xb N 0-5 Xb dan T N<br />

2 f<br />

N<br />

0-5<br />

N 2 sekon<br />

Persamaan kecepatan v dan persamaan percepatan a akan diperoleh<br />

y y<br />

v N y d- d<br />

N<br />

dt<br />

dvy<br />

d<br />

a N N y dt<br />

dt d2 sin ( t<br />

R ) %<br />

% # e N 2 % cos ( t<br />

R ) %<br />

% # mPs<br />

dt d2 % cos ( t ) %<br />

% # e N L 2 % 2 sin ( t ) %<br />

R<br />

% # mPs 2<br />

R<br />

Y +<br />

Y –<br />

a Y –<br />

a Y +<br />

Gambar 2.24<br />

Arah simpangan Y dan percepatan<br />

a y pada gerak harmonik sederhana<br />

selalu berlawanan.<br />

y<br />

0 ay<br />

v y<br />

Gambar 2.25<br />

Grafik gerak harmonik sederhana:<br />

(a) simpangan terhadap waktu,<br />

(b) kecepatan terhadap waktu, dan<br />

(c) percepatan terhadap waktu.<br />

y<br />

y mak<br />

– ' A<br />

x<br />

+ ' A<br />

0 t<br />

a y<br />

A<br />

Gaya 53<br />

t<br />

(a)<br />

(b)<br />

t<br />

(c)


gerak kertas<br />

pegas yang<br />

naik turun<br />

Gambar 2.26<br />

Percobaan untuk menghasilkan<br />

grafik simpangan terhadap waktu.<br />

B<br />

+y<br />

– y<br />

Gambar 2.27<br />

Periode dan frekuensi pada<br />

(a) pegas, (b) bandul, dapat<br />

ditentukan dari besar<br />

simpangannya.<br />

(a) (b) (c)<br />

P<br />

O<br />

(a)<br />

–F<br />

–y F<br />

garis<br />

setimbang<br />

Gambar 2.28<br />

Arah gaya pemulih pada pegas<br />

selalu berlawanan tanda dengan<br />

simpangan.<br />

B<br />

O<br />

A<br />

garis<br />

setimbang<br />

(b)<br />

A<br />

54 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

+y<br />

c. Pada saat t N 2 sekon maka<br />

%<br />

- N 2 sin ( 2<br />

R )<br />

%<br />

v N 2% cos y ( 2<br />

R )<br />

a N L 2 % y 2 %<br />

sin ( 2 )<br />

% # N 2 sin I`0g N 1 m<br />

4. Periode dan Frekuensi pada Gerak Harmonik<br />

Besar simpangan gerak harmonik sederhana pada pegas dan banduldapat<br />

ditentukan dengan mengamati gerak bolak-balik pada getaran pegas<br />

dan ayunan sederhana. Anda akan memperoleh periode getaran (T) dan<br />

+rekuensi (f). Periode getaran adalah waktu yang diperlukan beban untuk<br />

melakukan satu kali gerak bolak-balik (getaran). frekuensi getaran adalah<br />

banyaknya gerak bolak-balik yang dapat dilakukan dalam waktu satu sekon.<br />

Periode yang dilakukan oleh sebuah benda pada !ambar 2.2)<br />

adalah waktu yang dibutuhkan benda untuk bergerak dari A-O-B-O-A.<br />

Pada !ambar 2.2) +a,- beban ditarik sehingga pegas memanjang sampai<br />

ke titik A. Pada ayunan beban (!ambar 2.2) +b,)- gerak benda menyimpang<br />

hingga titik A. Ketika dilepas- beban bergerak menuju titik<br />

kesetimbangan dan melewatinya sampai di titik B.<br />

Kemudian- beban bergerak kembali ke titik semula- yaitu titik A<br />

setelah melewati titik kesetimbangan untuk kedua kalinya di titik O.<br />

Hadi- berdasarkan pengamatan- waktu yang dibutuhkan beban untuk<br />

melakukan satu kali getaran pada pegas atau satu kali ayunan pada<br />

bandul disebut periode (T)- sedangkan +rekuensi berbanding terbalik<br />

dengan periode. !ecara matematis- ditulis<br />

T = 1<br />

f<br />

KeteranganM<br />

T N periode (sekon)<br />

f N +rekuensi (hertb N Xb)<br />

% # N 2% cos I`0g N 5-QQ mPs<br />

% # N 1`-Y2 sin I`0g N `-ZR mPs 2<br />

atau f = 1<br />

T<br />

5. Gaya Pemulih pada Pegas dan Bandul<br />

R<br />

d. Dari persamaan simpangan pada butir (a)- diperoleh<br />

v m = ' A = 2% f A = R-2Z mPs.<br />

a m = ' 2 A = Q% 2 f 2 A = 1`-Y2 mPs 2 .<br />

(2L5I)<br />

Dalam gerak harmonik sederhana- bekerja resultan gaya yang arahnya<br />

selalu menuju titik kesetimbangan- gaya ini disebut gaya pemulih- besarnya<br />

berbanding lurus dengan posisi benda terhadap titik kesetimbangan.<br />

Perhatikan !ambar 2.28. Pegas dalam tiga kedudukan- mula-mula<br />

benda pada posisi setimbang di P- kemudian ditarik ke bawah sejauh Ly,<br />

lalu benda dilepaskan. Bersamaan dengan saat pegas ditarik- bekerja<br />

sebuah gaya ! Sertikal ke atas bertanda positi+ dan benda melewati titik<br />

kesetimbangan hingga mencapai titik tertinggi _y- pada posisi tersebut<br />

benda berhenti sesaat (" N 0). Pada posisi ini pula- pada benda bekerja<br />

gaya pemulih ! Sertikal ke bawah menuju titik kesetimbangan. ?ntuk<br />

kedua kalinya- benda akan menuju titik terendah lagi.<br />

Pada saat posisi terendah- kecepatan benda kembali bernilai minimum<br />

(v N 0). Demikian seterusnya- gerak harmonik pada pegas berlangsung<br />

secara berulang-ulang. Hadi- gerak harmonik pada pegas adalah


gerak yang berulang akibat gaya pemulih yang arahnya selalu menuju<br />

titik kesetimbangan. Besar gaya pemulih sebanding dengan jarak benda<br />

ke titik setimbang y. !ecara matematis- gaya pemulih pada pegas ditulis<br />

F N ky (notasi skalar)<br />

############################! N –k.$ (notasi Sektor) (2L5Q)<br />

Gaya pemulih selalu berlawanan arah dengan arah simpangan. Ketika<br />

arah benda ke bawah- gaya pemulih ke atas. Demikian juga saat benda<br />

bergerak ke atas- arah gaya pemulih adalah Sertikal ke bawah.<br />

!ebuah bandul bermassa m dihubungkan dengan seutas tali yang<br />

panjangnya l seperti tampak pada !ambar 2.29. Bandul ditarik sejauh s<br />

sehingga membentuk sudut & . Pada bandul bekerja dua gaya- yaitu gaya<br />

tegangan tali T dan gaya berat bandul (mg) yang arahnya Sertikal ke<br />

bawah. Komponen gaya berat (mg) yang bekerja pada bandul adalah<br />

mgcos& . Gaya ini selalu seimbang terhadap gaya tegang tali T sehingga<br />

bandul bergerak tetap pada lintasannya. Komponen gaya lainnya adalah<br />

mgsin& . Gaya tersebut selalu menuju titik kesetimbangan ayunan dan<br />

tegak lurus terhadap tegangan tali. Gaya yang arahnya selalu menuju titik<br />

kesetimbangan adalah gaya pemulih. Besar gaya pemulih pada ayunan<br />

sederhana dapat dinyatakan dengan persamaan<br />

KeteranganM<br />

F N besar gaya pemulih (N)<br />

g N besar pecepatan graSitasi (mPs 2 )<br />

m N massa benda (kg)<br />

& N sudut simpangan<br />

a. Periode Gerak Harmonik pada Pegas<br />

FN – m g sin& (2L55)<br />

Periode getaran pada pegas dapat ditentukan dengan menggunakan<br />

Xukum II Newton- yaitu : = ma dengan nilai percepatan gerak benda<br />

y<br />

a = – y 2<br />

' y. Gaya pemulih pada pegas adalah : = –k.$ sehingga jika<br />

dieliminasikan antara persamaan Xukum II Newton dan persamaan gaya<br />

pemulih- diperoleh<br />

k .y N m ay / k y = m (– 2<br />

' y)<br />

k N m<br />

2<br />

' / 2<br />

' N k<br />

m / ' N k<br />

m<br />

>leh karena kecepatan sudut ' N 2<br />

T<br />

T N 2% m<br />

k<br />

% maka<br />

(2L5R)<br />

frekuensi pegas berbanding terbalik dengan periode pegas sehingga<br />

besar +rekuensi pegas dinyatakan dengan persamaan<br />

f N 1<br />

2%<br />

KeteranganM<br />

f = +rekuensi getaran pegas (Xb)<br />

m N massa beban (kg)<br />

T N periode (sekon)<br />

k N tetapan pegas (NPm)<br />

k<br />

m<br />

(2L5Y)<br />

!<br />

0<br />

&<br />

mg sin&<br />

mg<br />

Gambar 2.29<br />

Gaya pemulih pada ayunan selalu<br />

menuju titik kesetimbangan.<br />

garis<br />

seimbang<br />

m g<br />

T<br />

m<br />

Gambar 2.30<br />

Sebuah pegas ditarik hingga<br />

merenggang sejauh y.<br />

y<br />

B<br />

mg cos&<br />

Gaya 55


Ingatlah<br />

Gerak harmonik sederhana pada<br />

ayunan bandul akan terjadi jika<br />

besar sudut simpangan ayunan<br />

kurang dari atau sama dengan 15°<br />

karena pada sudut-sudut tersebut<br />

nilai sin & = tan & .<br />

56 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

b. Periode Ayunan Bandul Sederhana<br />

Ayunan bandul sederhana memiliki besar gaya pemulih F = –mg sin& .<br />

Hika sudut& mendekati nol- nilai sin& N y<br />

! mendekati y<br />

! . Dari Xukum II<br />

Newton- besar F = m a sehingga akan diperoleh periode ayunan bandul<br />

y<br />

sederhana sebagai berikut.<br />

F = –m g sin &<br />

m a N Lm g y y<br />

!<br />

>leh karena a = – y 2<br />

' y maka L 2<br />

' y N Lg y<br />

! /<br />

2<br />

' N g<br />

! atau ' N g<br />

! .<br />

Dengan ' N 2%<br />

2%<br />

g<br />

- didapat N<br />

T<br />

T ! sehingga<br />

!<br />

T N 2% g<br />

(2L5Z)<br />

KeteranganM<br />

T N periode gerak bandul (s)<br />

g N besar percepatan graSitasi (mPs2 )<br />

! N panjang tali (m)<br />

?ntuk lebih memahami periode pada bandul sederhana- lakukanlah<br />

aktiSitas berikut.<br />

Aktivitas Fisika 2.3<br />

Gerak Harmonik Sederhana<br />

Tujuan Percobaan<br />

Mengamati pengaruh panjang tali dan massa bandul terhadap periode getaran<br />

atau frekuensi getar pada gerak harmonik sederhana.<br />

Alat-Alat Percobaan<br />

1. Tiga buah anak timbangan, masing-masing 50 g, 100 g, dan 200 g<br />

2. Benang secukupnya<br />

Langkah-Langkah Percobaan<br />

1. Rangkai alat seperti pada gambar di samping. Panjang<br />

tali yang digunakan ! = 50 cm dan massa anak<br />

timbangannya m = 50 g.<br />

& !<br />

2. Berikan sudut simpangan pada anak timbangan sebesar<br />

& = 15° atau kurang, lalu lepaskan. Hitung periode dan<br />

frekuensinya untuk getaran selama 10 sekon.<br />

3. Lakukan langkah 1 sampai 2 untuk massa anak timbangan<br />

100 g dan 200 g.<br />

m<br />

4. Dari langkah 1–3, kesimpulan apa yang Anda peroleh tentang pengaruh massa<br />

bandul terhadap perioda atau frekuensi getar pada gerak harmonik sederhana?<br />

5. Lakukan langkah 1–3 dengan massa bandul tetap m = 100 g dan panjang tali<br />

! bervariasi, yaitu 50 cm, 75 cm, dan 100 cm.<br />

6. Dari langkah 5, kesimpulan apa yang Anda peroleh tentang pengaruh panjang<br />

tali terhadap perioda atau frekuensi getar pada gerak harmonik sederhana?<br />

7. Diskusikan bersama guru dan teman Anda, mengapa sudut simpangan yang<br />

digunakan pada gerak harmonik sederhana harus 015°?<br />

Contoh 2.18<br />

Hika periode ayunan bandul sederhana yang panjangnya 1R0 cm adalah 2-55 sekontentukan<br />

besar percepatan graSitasi di lokasi ayunan tersebut.


5a6ab:<br />

DiketahuiM<br />

panjang tali ( ! ) N 1R0 cm N 1-R m.<br />

periode (T) N 2-55 sekon<br />

Percepatan graSitasi diperoleh dengan Persamaan +2136,M<br />

2<br />

2<br />

! Q%<br />

! Q( I-1Q) ( 1-R m)<br />

T N 2 % / g N 2 =<br />

N `-Y mPs 2<br />

g T ( 2-55 s)<br />

2<br />

Hadi- percepatan graSitasi di tempat tersebut adalah `-Y mPs2 .<br />

Contoh 2.19<br />

1. Dari gra+ik simpangan terhadap waktu seperti tampak pada gambar- tentukanM<br />

a. amplitudo[<br />

b. periode[ dan<br />

c. +rekuensi getaran.<br />

y<br />

5a6ab:<br />

a. Amplitudo adalah simpangan maksimum dari garis mendatar- yaitu A N 5 m.<br />

b. Periode (T) adalah selang waktu yang diperlukan untuk membentuk tiga<br />

titik potong berurutan pada sumbu-t dengan t N 12 sekon.<br />

c. frekuensi (f) getaranM<br />

f N 1<br />

T<br />

2. Pada sumbu-y dan sumbu-t yang sama- lukislah dua gra+ik y L t gerak harmonikdengan<br />

periode getaran (2) setengah periode getaran (1)- dan amplitudo getaran<br />

(2) setengah amplitudo getaran (1).<br />

N 1<br />

12 Xb<br />

5a6ab:<br />

Hika untuk gra+ik y L t gerak harmonik (1) diambil amplitudo A 1 - periode T 1 - dan<br />

+rekuensi f 1 - maka untuk gra+ik y – t gerak harmonik (2) berlakuM<br />

amplitudo A 2 N 1<br />

2 A 1 [ periode T 2<br />

N 1<br />

2 T 1 [ dan +rekuensi f 2 N 2 f 1 .<br />

Gra+ik gerak y L t gerak harmonik (1) dinyatakan oleh garis utuh dan gra+ik y L t<br />

gerak harmonik (2) dinyatakan oleh garis putus-putus seperti pada gambar berikut.<br />

simpangan (y)<br />

A 2<br />

T 2<br />

5<br />

0<br />

– 5<br />

3 6 9 12 15 18 21 24<br />

Grafik gerak harmonik (1)<br />

Amplitudo A 1 , periode T 1 Frekuensi f 1<br />

A 1<br />

T 1<br />

5. Energi pada Gerak Harmonik Sederhana<br />

Gerak harmonik sederhana dari sebuah ayunan bandul diperlihatkan<br />

pada !ambar 2.21. Pada keadaan awal- posisi benda di simpangan terjauh-<br />

yaitu di titik A. Pada posisi tersebut- besar energi potensial bandul<br />

maksimum- sebaliknya besar energi kinetik bandul minimum. Ketika<br />

t<br />

waktu (t)<br />

Grafik gerak harmonik (2)<br />

Amplitudo A 2 , periode T 2 Frekuensi f 2<br />

Y<br />

E = 0 k<br />

C A<br />

E = 0 k<br />

E = pmaks 1<br />

2 kA2<br />

B E p = 0<br />

E pmaks = 1<br />

2 kA2<br />

E = kmaks<br />

Gambar 2.31<br />

Perubahan energi terjadi saat<br />

bandul bergerak dari A menuju B<br />

yaitu energi potensial ke energi<br />

kinetik dan sebaliknya dari B ke C.<br />

1<br />

2 mv2 maks<br />

q<br />

Gaya 57


E p<br />

E k = 0<br />

E p = E M<br />

simpangan Y<br />

Energi<br />

Energi<br />

E k = E M<br />

E p = 1 2 kA2<br />

–A +A<br />

E = 0 p<br />

–A +A<br />

Gambar 2.32<br />

Grafik energi potensial dan energi<br />

kinetik terhadap simpangan pada<br />

gerak harmonik sederhana.<br />

58 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

E k<br />

bandul dilepas menuju titik kesetimbangan di B, besar energi potensial<br />

berangsur menurun- sedangkan besar energi kinetiknya bertambah hingga<br />

mencapai maksimum di titik B. Bandul terus bergerak menuju titik C.<br />

Pada gerakan bandul dari titik B ke titik C akan mengalami penurunan<br />

besar energi kinetik dan pertambahan besar energi potensial. Di titik Cbesar<br />

energi potensial bandul kembali maksimum- sedangkan besar energi<br />

kinetiknya kembali nol. Hadi- selama gerakan harmonik sederhana pada<br />

ayunan bandul berlangsung- akan selalu terjadi perubahan energi potensial<br />

menjadi energi kinetik- atau sebaliknya. Hika tidak ada gaya gesek- berlaku<br />

hukum kekekalan energi mekanik sehingga besar energi total pada gerakan<br />

harmonik di setiap lintasan selalu tetap. !ecara matematis- besar energi<br />

kinetik benda pada gerak harmonik memenuhi persamaan<br />

atau E k = 1<br />

2 m'2 A2 cos2 ( ' t # %<br />

2 )<br />

2 k A2cos2 ( ' # %<br />

2 )<br />

E k = 1<br />

2 mv 2 / E k = 1<br />

t , dengan k = m' 2 (2L5`)<br />

hnergi potensial gerak harmonik di setiap simpangan adalahM<br />

E N p 1<br />

2 k - 2 N 1<br />

2 k A2 sin2 ( ' t # %<br />

2 )<br />

E N p 1 ' t # %<br />

2<br />

(2LR0)<br />

2 m' 2 A 2 sin 2 ( )<br />

hnergi total atau energi mekanik yang merupakan penjumlahan<br />

energi potensial dan energi kinetik dapat ditulis sebagai berikut.<br />

E N E _ E N m p k 1 ' t # %<br />

+<br />

2<br />

1 ' t # %<br />

2<br />

2 m' 2A2sin2 ( )<br />

dari si+at trigonometri- sin2 ( ' # % )<br />

t + cos2 ( ' # % )<br />

2<br />

2 m' 2 A 2 cos 2 ( )<br />

t = 1- maka<br />

2<br />

E m N 1<br />

2 m' 2 A 2 N 1<br />

2 k A2 (2LR1)<br />

atau E m N Q% 2 f 2 A 2 m (2LR2)<br />

hnergi mekanik pada gerak harmonik sederhana besarnya tidak bergantung<br />

pada simpangan gerak- dan nilainya selalu tetap di setiap titik lintasan.<br />

Dengan demikian energi mekanik dalam gerak harmonik selalu tetap.<br />

hnergi potensial gerak harmonik memenuhi persamaan E = p 1<br />

2 k-2 .<br />

Persamaan tersebut merupakan +ungsi kuadrat terhadap -. Gra+ik energi<br />

potensial terhadap simpangan berbentuk parabola melalui titik pusat (0- 0).<br />

Demikian pula dengan energi kinetik. Perhatikan !ambar 2.22. hnergi<br />

kinetik diperoleh dari Persamaan +2160,- yaitu<br />

E N E L E N k m p 1<br />

2 k A2 L 1<br />

2 k - 2<br />

Berdasarkan Persamaan +2162,- dapat ditulis<br />

1<br />

2 m v2 = 1<br />

2 k (A2 – - 2 )<br />

E k = 1<br />

2 k (A2 – - 2 ) (2LRI)


v N<br />

k A -<br />

m<br />

2 2<br />

( L )<br />

(2LRQ)<br />

Hika posisi benda di titik setimbang - = 0- kecepatan gerak harmonik<br />

mencapai maksimum sehingga Persamaan +2163, menjadi<br />

v = A maks k<br />

m<br />

KeteranganM<br />

v N kecepatan maksimum (mPs)<br />

maks<br />

A N amplitudo (m)<br />

k N konstanta pegas (NPm)<br />

m N massa benda (kg)<br />

Contoh 2.20<br />

(2LR5)<br />

!ebuah pegas bertambah panjang 0-15 m saat ditarik dengan benda bermassa 0-I kg<br />

yang digantung pada pegas tersebut (lihat gambar). Kemudian- ditarik lagi sejauh 0-1 m<br />

dari titik kesetimbangan dan dilepaskan.<br />

0,150 m<br />

(a) (b) (c)<br />

TentukanM<br />

a. nilai konstanta pegas k dan +rekuensi sudut' [<br />

b. simpangan y sebagai +ungsi dari waktu t[<br />

c. kecepatan setiap saat tJ<br />

d. energi total[<br />

e. energi kinetik dan energi potensial +ungsi dari waktu t[ dan<br />

+. energi kinetik dan energi potensial saat y N A<br />

2 .<br />

5a6ab:<br />

a. Nilai konstanta pegas k dan +rekuensi sudut ' adalah<br />

F mg<br />

k N !<br />

y y<br />

2<br />

(0-I kg)(`-Z mPs )<br />

N<br />

N1`-R NPm<br />

0-150 m<br />

dan<br />

' !<br />

k<br />

m<br />

m<br />

0,100 m<br />

+y<br />

m<br />

1`-R NPm<br />

N<br />

0-I kg<br />

NZ-0Z Xb.<br />

b. ?ntuk menggambarkan hubungan simpangan y terhadap waktu t dapat<br />

digunakan dua persamaan- yaitu<br />

yNLA cos' t atau yNLA sin' t<br />

Pemilihan persamaan yang digunakan bergantung pada kedudukan awal pegas<br />

untuk melakukan gerak harmonik. Pada kasus ini diketahui kedudukan awal<br />

Kata Kunci<br />

• amplitudo<br />

• fase<br />

• frekuensi getar<br />

• gaya pemulih<br />

• periode getar<br />

• simpangan<br />

Gaya 59


Tes Kompetensi Subbab D<br />

anlah dalam bu>u latihan.<br />

1. !ebuah ayunan sederhana seperti pada gambar- terbuat<br />

dari bandul bermassa 0-I kg yang diikat seutas tali yang<br />

panjangnya Z0 cm.<br />

Hika percepatan graSitasi N 10 mPs 2 - tentukan besar<br />

gaya pemulih pada bandul.<br />

2. !ebuah pegas panjangnya 50 cm. Hika pegas diberi<br />

beban 500 g- panjangnya menjadi R0 cm. Kemudianbeban<br />

pada pegas tersebut digetarkan. Hika diketahui<br />

g N 10 mPs 2 - tentukanlah periode getaran pegas.<br />

I. !ebuah benda m digantungkan pada sebuah pegas<br />

yang bergetar dengan +rekuensi N 0-Y2 Xb. Ketika<br />

beban yang massanya Y00 g ditambahkan pada m-<br />

+rekuensi getaran menjadi 0-QZ Xb. Tentukanlah<br />

nilai m.<br />

60 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

&<br />

pegas pada saat t N 0 adalah y N A N 0-1 m sehingga persamaannya<br />

yNL(0-1 m) cos (Z-0Z t) atau yNL(0-1 m) cos (Z-0Z t L % )<br />

karena +ungsi cosinus berharga 1 pada saat t N 0<br />

c. Kecepatan setiap saat t / v = dy<br />

= A' sin' t.<br />

dt<br />

A ' N v maks/ v maks N(Z-0Z s L1 )(0-1 m) N 0-Z0Z mPs<br />

Hadi- kecepatan setiap saat t adalah v=(0-Z0Z mPs) sin Z-0Z t.<br />

d. E N tot 1<br />

2 k A2N 1<br />

2 (1`-R NPm)(0-1 m)2N `-Z0 \10L2 H.<br />

e. Dari (b) didapatkan yNL(0-1m) cos Z-0Z t.<br />

Dari (c) diperoleh v=(0-Z0Z mPs) sin Z-0Z t.<br />

Hadi- energi potensial dan kinetik sebagai +ungsi dari waktu adalah<br />

E N p 1<br />

2 k y2N(`-Z0 \10L2 H)cos2 Z-0Z t.<br />

E N k 1<br />

2 m v2N(`-Z0 \10L2 H) sin2 Z-0Z t.<br />

+. Pada saat y= A<br />

=0-05 m- energi potensial dan energi kinetik balok adalah<br />

2<br />

E N p 1<br />

2 k y2 N 1<br />

2 (1`-R NPm)(0-05)2N2-Q5 \10L2 H.<br />

E N E L E N(`-Z \ 10 k tot p L2 ) (L 2-Q5\10L2 H) NY-I5\10L2 H.<br />

80 cm<br />

r<br />

10 cm<br />

m= 0,3 kg<br />

Q. !ebuah pegas dengan konstanta pegas N 1.250 NPm<br />

digantung Sertikal. Pada ujungnya diberi beban sebesar<br />

500 gram- beban ditarik ke bawah lalu dilepas. Tentukanlah<br />

periode getar pegas dan +rekuensi getarnya.<br />

5. Hika amplitudo getaran P N amplitudo getaran K- tetapi<br />

periode K N 1 periode P- lukislah gra+ik y L t dari dua<br />

I<br />

gerak harmonik tersebut.<br />

R. !ebuah benda melakukan gerak harmonik sederhana<br />

sepanjang sumbu-y. Persamaan simpangan dinyatakan<br />

% #<br />

R<br />

t dalam sekon. TentukanM<br />

dengan y dalam meter dan<br />

a. amplitudo- +rekuensi- kecepatan- dan percepatan[<br />

b. persamaan kecepatan dan percepatan[<br />

c. simpangan- kecepatan- dan percepatan pada saat<br />

t = 1 sekon[<br />

d. kecepatan maksimum dan percepatan maksimum.<br />

sebagai - N Q sin ( t ) %


Rangkuman<br />

1. Gerak gesek timbul jika dua buah benda bersentuhan.<br />

Gaya gesek statis bernilai mulai dari 0 hingga mencapai<br />

&s Nf<br />

maksimum N & s s N<br />

Gaya gesek kinetik bernilai konstan- yaitu<br />

f N & k k N<br />

2. Benda yang disimpan di atas benda miring maka<br />

koe+isien gesek statis yang terjadi adalah<br />

&s N tan 1 dengan 1 adalah sudut kemiringan<br />

bidang.<br />

I. Kecepatan maksimal mobil yang diperbolehkan<br />

melintas agar aman dan tidak selip adalah sebagai<br />

berikut.<br />

i Pada tikungan mendatarM<br />

v = maks &gr<br />

i Pada tikungan miring lainM<br />

v = r g tan&<br />

maks<br />

• Pada tikungan miring kasarM<br />

&s # tan&<br />

v = gr<br />

maks 1$<br />

& tan&<br />

s<br />

denganM & N sudut kemiringan jalan[ r N jarak mobil<br />

terhadap pusat kelengkungan tikungan.<br />

Q. Dua buah benda yang bermassa m dan m yang<br />

1 2<br />

berada pada jarak r satu sama lain akan mengalami<br />

gaya tarik graSitasi di antara keduanya yang besarnya<br />

dinyatakan dengan<br />

m1 m2<br />

F N G 2 .<br />

r<br />

5. Percepatan graSitasi Bumi dinyatakan dengan<br />

G M<br />

persamaan g = 2<br />

r<br />

denganM r N jarak permukaan Bumi terhadap pusat<br />

Bumi.<br />

R. Xukum I Kepler menyatakan bahwa semua planet<br />

bergerak dalam orbit elips dengan Matahari di salah<br />

satu +okusnya.<br />

Xukum II Kepler menyatakan bahwa garis yang<br />

menghubungkan antara planet dan Matahari akan<br />

menyapu luas daerah yang sama pada waktu yang sama.<br />

2<br />

T<br />

Xukum III KeplerM 3 N konstan<br />

r<br />

denganM T N periode[ r N jarak antara planet dan<br />

Matahari.<br />

Y. Agar satelit tetap berada pada lintasannya- satelit<br />

harus memiliki kecepatan gerak sebesar<br />

G M<br />

v N<br />

r<br />

Z. Benda padat memiliki bentuk Solume tetap- serta<br />

mempunyai si+at elastis.<br />

Stress (tegangan) pada benda dinyatakan dengan<br />

persamaan<br />

" ! F<br />

A<br />

Strain (regangan) pada benda dinyatakan dengan<br />

A<br />

# !<br />

0<br />

!<br />

!<br />

Modulus elastisitas (Modulus Voung) dinyatakan<br />

dengan<br />

F!<br />

0<br />

- =<br />

A! !<br />

`. Dalam gerak harmonik sederhana- bekerja resultan<br />

gaya yang selalu menuju titik kesetimbangan. Gaya<br />

tersebut dinamakan gaya pemulih.<br />

Gaya pemulih pada pegasM<br />

F N Lk y<br />

Gaya pemulih pada ayunan sederhanaM<br />

F= –mg sin&<br />

Periode gerak harmonik pada pegas dinyatakan<br />

m<br />

T N 2%<br />

k<br />

Periode ayunan bandul sederhana dinyatakan<br />

dengan persamaan<br />

TN 2%<br />

g<br />

!<br />

hnergi mekanik pada sebuah gerak harmonik<br />

sederhana selalu tetap dan tidak bergantung pada<br />

simpangan gerak.<br />

E N Q% m 2 f2 A2 m<br />

Gaya 61


Peta Konsep<br />

Gaya Gesek<br />

!tatis<br />

Gaya Gesek<br />

Refleksi<br />

Gaya Gesek<br />

Kinetik<br />

Konstanta pegas<br />

!aya<br />

membahas<br />

GraSitasi<br />

?niSersal<br />

Setelah mempelajari bab ini, tentu Anda dapat<br />

mengetahui jenis-jenis gaya yang sering Anda<br />

temukan dalam kehidupan sehari-hari. Anda juga<br />

tentu dapat menjelaskan perbedaan antara jenis gaya<br />

yang satu dan gaya yang lainnya. Dari materi bab ini,<br />

bagian mana yang dianggap sulit? Coba diskusikan<br />

dengan teman atau guru Fisika Anda.<br />

62 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

Gaya GraSitasi<br />

Percepatan<br />

GraSitasi<br />

Gerak Xarmonik<br />

!ederhana<br />

Kelajuan >rbit<br />

!atelit<br />

Gaya !entripetal<br />

terbagi atas di antaranya pada<br />

hlastisitas<br />

pada Pegas<br />

menggunakan<br />

Xukum Xooke<br />

mencari<br />

pada<br />

Pegas dan Bandul<br />

memiliki<br />

Gaya pemulih Periode hnergi<br />

berlaku<br />

Periode<br />

>rbit !atelit<br />

Xukum Kekekalan<br />

hnergi Mekanik<br />

Pada bab ini, Anda dapat mempelajari gaya gesek.<br />

Kita dapat berjalan atau mobil dapat melaju karena<br />

adanya gaya gesek. Ternyata, banyak manfaat dengan<br />

adanya gaya gesek, meskipun memang ada kerugiannya<br />

pada kasus-kasus tertentu. Coba Anda cari manfaat<br />

lain mempelajari bab ini.


Tes Kompetensi Bab 2<br />

A. Pilihlah salah satu =a6aban yang paling tepat dan >er=a>anlah pada bu>u latihan.<br />

1. Berikut ini yang tidak menunjukkan terjadinya gaya<br />

gesek adalah ....<br />

a. mobil dapat berhenti setelah sampai di tempat<br />

tujuan<br />

b. orang dapat berjalan di tebing atau kaki gunung<br />

c. bunyi gemerisik daun-daun yang tertiup angin<br />

d. sepeda motor tergelincir di atas jalan yang licin<br />

e. besi dapat dipegang<br />

2. Arah gaya gesek selalu ....<br />

a. searah dengan arah gaya berat benda<br />

b. searah dengan gerak benda<br />

c. berlawanan arah dengan gerak benda<br />

d. berlawanan dengan berat benda<br />

e. tegak lurus dengan benda<br />

I. !ebuah benda yang meluncur pada bidang miring<br />

mendapat gaya gesek yang besarnya tidak ditentukan<br />

oleh ....<br />

a. massa benda<br />

b. sudut kemiringan bidang<br />

c. berat benda<br />

d. kekasaran permukaan bidang<br />

e. kecepatan benda<br />

Q. Benda bermassa 1 kg bergerak mendatar di atas<br />

permukaan dengan kecepatan awal N 20 mPs. Hika<br />

koe+isien gesekan N 0-Q- dan g N 10 mPs 2 - jarak yang<br />

ditempuh benda tersebut dari posisi awal sampai posisi<br />

akhir adalah ....<br />

a. Q00 m<br />

b. 1R0 m<br />

c. Z0 m<br />

d. 50 m<br />

e. 100 m<br />

5. Gaya gesek maksimum terjadi pada saat benda ....<br />

a. tepat akan bergerak<br />

b. bergerak ke bawah<br />

c. diam<br />

d. meluncur ke atas<br />

e. bergerak berlawanan arah<br />

R. Mobil bermassa 1.000 kg meluncur dengan kecepatan<br />

Y2 kmPjam direm dengan gaya !. Hika koe+isien gesekan<br />

kinetik antara roda dan jalan 0-2 dan mobil berhenti<br />

setelah Q detik- besar gaya pengereman F adalah ....<br />

a. 5.000 N<br />

b. Q.`Z0 N<br />

c. Q.Z00 N<br />

d. Q.550 N<br />

e. Q.500 N<br />

Y. Gaya minimum untuk menggerakkan benda yang<br />

massanya Z kg dan terletak pada bidang mendatar yang<br />

koe+isien gesek statisnya 0-Z adalah ....<br />

a. Z0 N<br />

b. YR N<br />

c. 5Q N<br />

d. QR N<br />

e. RQ N<br />

Z. Benda bermassa m berada pada sebuah bidang miring<br />

dengan sudut kemiringan I0g. Hika g N 10 mPs 2 - besar<br />

koe+isien gesekan antara benda dengan bidang pada<br />

saat benda tepat akan bergerak adalah ....<br />

a. 0-II<br />

b. 0-Q5<br />

c. 0-RQ<br />

d. 0-Y5<br />

e. 0-ZR<br />

`. Pada gambar berikut- saat beban B dilepaskan- balok<br />

A tepat akan bergerak. Hika percepatan graSitasi sebesar<br />

10 mPs 2 - koe+isien gesekan statis antara balok dengan<br />

meja adalah ....<br />

a. 0-5<br />

b. 0-Q<br />

c. 0-I<br />

d. 0-2<br />

e. 0-1<br />

2 kg<br />

10.<br />

1 kg<br />

Hika jari-jari Bumi R dan berat benda di permukaan<br />

Bumi w- berat benda tersebut pada ketinggian R dari<br />

permukaan Bumi adalah ....<br />

a. w<br />

b. 0-Y5 w<br />

c. 0-RR w<br />

d. 0-50 w<br />

e. 0-25 w<br />

11. Hika massa Bulan 1<br />

kali massa Bumi dan jari-jari Bulan<br />

Z1<br />

1<br />

kali jari-jari Bumi- perbandingan gaya tarik Bumi<br />

R<br />

terhadap Bulan adalah ....<br />

a. R M Z1<br />

b. IR M Z1<br />

c. 1 M 1<br />

d. Z1 M IR<br />

e. Z1 M R<br />

A<br />

B<br />

Gaya 63


12. Hika perbandingan jari-jari Bumi di khatulistiwa dan di<br />

kutub ` M Z- perbandingan percepatan graSitasi Bumi<br />

di khatulistiwa dan di kutub adalah ....<br />

a. I M 2 2<br />

b. 2 2 M I<br />

c. ` M Z<br />

d. Z1 M RQ<br />

e. RQ M Z1<br />

1I. Hika jari-jari Bumi N R- medan graSitasi di permukaan<br />

Bumi N g- besarnya medan graSitasi pada ketinggian h<br />

dari permukaan Bumi adalah ....<br />

gh<br />

a.<br />

R<br />

2<br />

gh<br />

b.<br />

2<br />

( R # h)<br />

c.<br />

d.<br />

e.<br />

2<br />

R<br />

( R # h)<br />

gh<br />

( R # h)<br />

gRh<br />

( R # h)<br />

2<br />

1Q. Diketahui perbandingan jari-jari sebuah planet (R p )<br />

dan jari-jari Bumi (R B ) adalah 2 M 1- sedangkan<br />

perbandingan massa planet (M p ) dan massa Bumi (M B )<br />

adalah 10 M 1. Hika berat Putu di Bumi 100 N- di planet<br />

berat Putu menjadi ....<br />

a. 1.000 N<br />

b. 2.000 N<br />

c. 2.500 N<br />

d. Q.000 N<br />

e. 5.000 N<br />

15. Hika medan graSitasi di permukaan Bumi N `-Z mPs 2 -<br />

besarnya medan graSitasi pada ketinggian R dari<br />

permukaan Bumi adalah ... (R N jari-jari Bumi).<br />

a. nol<br />

b. 1-225 mPs 2<br />

c. 2-Q5 mPs 2<br />

d. Q-` mPs 2<br />

e. `-Z mPs 2<br />

1R. !yamsul yang bermassa Z0 kg ditimbang dalam sebuah<br />

li+t. Harum timbangan menunjukkan angka 1.000 newton.<br />

Hika percepatan graSitasi Bumi 10 mPs 2 - dapat disimpulkan<br />

bahwa ....<br />

a. li+t sedang bergerak ke atas dengan kecepatan<br />

tetap<br />

b. li+t sedang bergerak ke bawah dengan kecepatan<br />

tetap<br />

c. li+t sedang bergerak ke atas dengan percepatan<br />

tetap<br />

64 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

d. li+t sedang bergerak ke bawah dengan percepatan<br />

tetap<br />

e. li+t sedang bergerak ke bawah dengan percepatan<br />

berubah<br />

1Y. Benda elastis adalah benda yang jika dikenai gaya ....<br />

a mudah patah<br />

b. memiliki bentuk yang baru<br />

c. dapat kembali ke bentuk semula jika gaya dihilangkan<br />

d. bertambah panjang<br />

e. bentuknya tidak berubah<br />

1Z. Menurut Xukum Xooke- pertambahan panjang sebuah<br />

batang yang ditarik oleh suatu gaya ....<br />

a. berbanding lurus dengan besar gaya tarik<br />

b. berbanding lurus dengan luas penampang batang<br />

c. berbanding terbalik dengan modulus Voung<br />

batang tersebut<br />

d. berbanding terbalik dengan panjang mula-mula<br />

e. berbanding lurus dengan panjang mula-mula<br />

1`. !ebuah pegas panjang awalnya ! 0 , luas penampang<br />

A- dan modulus Voung-nya E. Besarnya konstanta gaya<br />

pegas (k) yang dimiliki oleh pegas tersebut adalah .....<br />

a. EA<br />

!<br />

b.<br />

c.<br />

d.<br />

e.<br />

0<br />

A!<br />

E<br />

E!<br />

A<br />

E<br />

A!<br />

A<br />

E!<br />

0<br />

0<br />

0<br />

0<br />

20. Hika E N modulus young- F N gaya- ! N panjang batang-<br />

!! N perubahan panjang- dan A N luas penampangpersamaan<br />

berikut yang benar adalah ....<br />

a. E N A !<br />

F ! !<br />

b. E N F !!<br />

A !<br />

c. E N F!<br />

A ! !<br />

d. E N F<br />

A ! 0<br />

A<br />

F<br />

e. E N ! 0


21. !ebuah pegas yang panjangnya I0 cm tergantung tanpa<br />

beban. Kemudian- ujung bawah pegas digantungi<br />

beban 100 g sehingga panjang pegas menjadi I5 cm.<br />

Hika beban tersebut ditarik ke bawah sejauh 5 cm- dan<br />

percepatan graSitasi Bumi N 10 mPs 2 - energi potensial<br />

elastik pegas adalah ....<br />

a. 0-025 joule<br />

b. 0-05 joule<br />

c. 0-1 joule<br />

d. 0-25 joule<br />

e. 0-5 joule<br />

(JKPLMMARP 1983)<br />

22. Hika jari-jari Bumi N R-Q \ 10 R cm- kelajuan lepas suatu<br />

roket yang diluncurkan Sertikal dari permukaan Bumi<br />

adalah ....<br />

a. Q 2 kmPs<br />

b. R 2 kmPs<br />

c. Z 2 kmPs<br />

d. 10 2 kmPs<br />

e. 12 2 kmPs<br />

(PMPQM 2001)<br />

B. 5a6ablah pertanyaan beri>ut ini dengan tepat.<br />

1. Pada susunan benda-benda seperti pada gambar- massa<br />

benda A dan B sama- yaitu 5 kg.<br />

1<br />

A = 5 kg<br />

B = 5 kg<br />

Hika koe+isien gaya gesek kinetik antara benda A dan<br />

bidang miring &k N 0-2 dan tan 1 N I<br />

- berapakah<br />

Q<br />

percepatan setiap benda jika kedua benda dilepaskanT<br />

2. !ebuah benda yang bermassa Z kg terletak pada bidang<br />

datar dengan koe+isien gesekan statisnya 0-Z.<br />

a. Tentukan gaya minimal untuk menggerakkan<br />

benda tersebut.<br />

b. Hika benda tersebut dipengaruhi gaya sebesar 5Q N<br />

yang sejajar dengan arah bidang- bagaimana<br />

keadaan benda tersebutT<br />

2I. !ebuah pegas yang memiliki panjang 15 cm digantung<br />

secara Sertikal. Kemudian- mendapatkan gaya tarik<br />

0-5 N dan panjangnya bertambah 12 cm. Panjang pegas<br />

jika ditarik dengan gaya 0-R N adalah ....<br />

a. I2-Q cm d. 2`-0 cm<br />

b. I1-Q cm e. 2Z-5 cm<br />

c. 2`-Q cm<br />

2Q. !ebuah pegas digantungi beban bermassa I00 gkemudian<br />

ditarik sehingga memiliki +rekuensi gerak<br />

harmonis pegas sebesar 2 Xb. Massa benda yang harus<br />

ditambahkan agar +rekuensi gerak harmonis pegas<br />

menjadi 1-5 Xb adalah ....<br />

a. 150 g d. Q1Z g<br />

b. 2II g e. 5II g<br />

c. IQZ g<br />

25. Pada gerak harmonik pegas- jika massa beban yang<br />

digantung pada ujung bawah pegas 1 kg- periode<br />

getarannya 2 sekon. Hika massa beban ditambah hingga<br />

menjadi Q kg- periode getarannya adalah ....<br />

1<br />

a.<br />

Q sekon<br />

b.<br />

1<br />

2 sekon<br />

c. 1 sekon<br />

d. Q sekon<br />

e. Z sekon<br />

(PMPQM 1989)<br />

I. Dua benda tersusun seperti gambar.<br />

Q.<br />

Massa benda I N R kg dan massa benda II N Q kg.<br />

Koe+isien gesekan kinetik benda I dengan bidang sama<br />

dengan 0-25 dan percepatan graSitasinya N 10 mPs 2 .<br />

Xitunglah percepatan kedua benda dan tegangan tali<br />

penghubung kedua benda.<br />

A<br />

I<br />

Dua benda A dan B dihubungkan dengan tali<br />

ringan- seperti pada gambar. Massa A N R kg dan<br />

massa B N Z kg (g N10 mPs 2 ). Hika gaya F mendatar<br />

sebesar 5R N dan koe+isien gesekan benda dengan<br />

lantai 0-2- tentukanM<br />

a. percepatan yang timbul[ dan<br />

b. tegangan tali.<br />

II<br />

B<br />

F<br />

Gaya 65


5. Massa planet Vupiter adalah 1-` \ 10 2Y kg dan massa<br />

Matahari adalah 2-0 \ 10 I0 kg. Hika jarak rata-rata<br />

antara Matahari dan Vupiter adalah Y-Z \ 10 11 m<br />

dan G N R-RY \ 10 L11 Nm 2 Pkg- tentukanM<br />

a. gaya graSitasi Matahari pada planet Vupiter[ dan<br />

b. laju linear orbit planet Vupiter.<br />

R. Berat ?ni di Bumi adalah Z00 N. Hika jari-jari Bumi (R)<br />

N R-Q \ 10 R m- massa Bumi (M) N R-0 \ 10 2Q kg- dan<br />

konstanta graSitasi (G) N R-Y \ 10 L11 Nm 2 Pkg 2 - berapa<br />

berat ?ni di ketinggian R dari permukaan BumiT<br />

Y. Massa bulan 1<br />

1<br />

massa Bumi dan jari-jari Bulan<br />

Z1 Q jarijari<br />

Bumi. Hika percepatan graSitasi di permukaan Bumi<br />

`-Z mPs2- tentukan percepatan graSitasi di permukaan<br />

Bulan.<br />

66 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

Z. !ebuah benda bermasssa 1-25 kg ditimbang dengan<br />

neraca pegas- pegas akan menyimpang sebesar 5 cm.<br />

Tentukan besar konstanta gaya pegas dari neraca pegas<br />

tersebut. (g N 10 mPs 2 )<br />

`. !ebuah pegas memiliki konstanta pegas k N Q00 NPm.<br />

!aat beban bermassa 10 kg digantungkan pada ujung<br />

pegas- ternyata penjang pegas menjadi Z5 cm. Hika<br />

percepatan graSitasi g N 10 mPs 2 - berapakah panjang<br />

pegas mula-mulaT<br />

10. Panjang sebuah pegas bertambah 10 cm jika anak<br />

timbangan bermassa I kg digantungkan pada ujungnya.<br />

Hika g N 10 mPs 2 - berapakah konstanta pegas<br />

tersebutT


Usaha, Energi, dan Daya<br />

Hasil yang harus Anda capai:<br />

Bab<br />

3<br />

menganalisis gejala alam dan keteraturan dalam cakupan mekanika benda titik.<br />

Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu:<br />

• menganalisis hubungan antara usaha, perubahan energi dan hukum<br />

kekekalan energi mekanik;<br />

• menerapkan hukum kekekalan energi mekanik untuk menganalisis gerak<br />

dalam kehidupan sehari-hari.<br />

!"e$%&' s)"%)t' +&,-t-./)"' 0)"-s&)' +)1)0' 0e1)/-/)"' )/t&2&t)s"3)<br />

se.)$&4.)$&5' 6)"3)/' )/t&2&t)s4)/t&2&t)s' 7$&0e$' 0)"-s&)' 3)"%' 0e0,-t-.4<br />

/)"' e"e$%&8' se7e$t&' 0e0)s)/8' 0e"9-9&' 7)/)&)"8' +)"' se,)%)&' s-0,e$<br />

7e"e$)"%)"' 7)+)' 0)1)0' .)$&5' :e1)&"' )/t&2&t)s' 7$&0e$8' ,)"3)/' )/t&2&t)s<br />

1)&""3)'3)"%'0e0,-t-./)"'e"e$%&8'+&')"t)$)"3)'o1).$)%)5'


Tes Kompetensi Awal<br />

2-&-34%(%-%5-3$6$r7(8o.s-5(:s$;$7


,5 ! 'N'[RSM<br />

E"t-/' ! 'N'[RS8 ' )$).'%)3)'%'te%)/'1-$-s'+e"%)"')$).'7e$7&"+).)"<br />

se.&"%%)' +&7e$o1e.<br />

!"#"%"&"9os"[RS<br />

:e,-).'%)3)'tet)7'se,es)$'PW'N',e/e$A)'7)+)'se,-).',e"+)'3)"%',e$0)ss)'V'/%5'T&/)<br />

s-+-t'3)"%'+&,e"t-/')"t)$)'%)3)'!'+)"',&+)"%'+)t)$')+)1).'JXS8',e$)7)'-s).)'3)"%<br />

+&1)/-/)"'%)3)'&t-'te$.)+)7',e"+)'se1)0)'V'+et&/D<br />

D$E$&F<br />

>&/et).-&M %'N'PW'NY'''N'V'/%Y'! 'N'JXS5<br />

%"()&"! 'N''"*<br />

* #" 9os % ! HPW'NI9os JX<br />

'N'<br />

' V'/%<br />

! 'N'W'0Zs P<br />

!"#"R HJKVI<br />

T&/)" !" #"R8' ,e$)$t&' %)3)' te$se,-t' t&+)/' 0e1)/-/)"' -s).)5' >e"%)"<br />

/)t)' 1)&"8' %)3)' 3)"%' te%)/' 1-$-s' +e"%)"' )$).' 7e$7&"+).)"' ,e"+)8<br />

)$t&"3)' %)3)' te$se,-t' t&+)/' 0e1)/-/)"' -s).)5<br />

95 ! 'N'L\RSM<br />

?e)+))"' &"&' 0e"3)t)/)"' ,).G)' )$).' %)3)' ,e$1)G)")"' +e"%)"' )$).<br />

7e$7&"+).)"' se.&"%%)' +&7e$o1e.<br />

!"#"%"&"9os'L\RS<br />

!"#"%"&"HKLI<br />

!"#"+"%"& HJKWI<br />

]o"to.' -s).)' "e%)t&B8'3)&t-' seo$)"%'7e"%e"+)$)'se7e+)'3)"%'se+)"%<br />

0e0)9-' se7e+)"3)8' t&,)4t&,)' 0e"%e$e0' se7e+)"3)5' Es).)' 3)"%<br />

+&1)/-/)"' o1e.' %)3)' %ese/' 3)"%' te$A)+&' )"t)$)' /e+-)' ,)"' se7e+)<br />

+e"%)"' A)1)"8' ,e$"&1)&' "e%)t&B' /)$e")' %)3)' %ese/' ,e$1)G)")"' )$).<br />

+e"%)"' )$).' 7e$7&"+).)"' se7e+)5'6es)$"3)' -s).)' "e%)t&B' te$se,-t<br />

se,)"+&"%'+e"%)"'%)3)'%ese/'+)"'7e$7&"+).)"'3)"%'+&te07-.'se7e+)<br />

se1)0)'%)3)'%ese/',e/e$A)5'>e"%)"'+e0&/&)"8'se7e+)'0e"%)1)0&'%e$)/<br />

+&7e$1)0,)t5<br />

+5 e"%)"'+e0&/&)"8'-s).)'3)"%<br />

+&1)/-/)"'o1e.'%)3)'+o$o"%"3)'s)0)'+e"%)"'"o15<br />


70<br />

Tokoh<br />

James Prescott Joule<br />

(1824–1907)<br />

Sumber: Jendela Iptek, 1997<br />

James Prescott Joule lahir di Salford,<br />

Inggris. Ia adalah fisikawan kenamaan<br />

Inggris yang berperan dalam<br />

perumusan Hukum Kekekalan Energi.<br />

Pada 1840, Joule mendeklarasikan<br />

sebuah hukum, yang dikenal sebagai<br />

Hukum Joule, yaitu tentang panas<br />

yang diproduksi dalam konduktor<br />

listrik. Untuk menghormati jasajasanya,<br />

nama Joule digunakan<br />

sebagai satuan energi dan usaha.<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

& N' 1<br />

2 *". P'N' 1<br />

2 HW'0ZsPIHV'sIP'N'VR'0 ! #"%"&"9os! 'N'HPW'NIHVR'0IHR8\I'N'\RR'T<br />

T)+&8'-s).)'3)"%'+&1)/-/)"'%)3)'%')+)1).'\RR'Ao-1e5<br />

:e,-).',e"+)',e$0)ss)'\'/%'te$1et)/'+&')t)s',&+)"%'+)t)$'/)s)$'+e"%)"'/oeB&s&e"<br />

%ese/'/&"et&/'R8P5'6e"+)'te$se,-t'+&t)$&/'seA)-.'_'0ete$'+e"%)"'1)A-'tet)75'6e$)7)/).<br />

-s).)'3)"%'+&.)s&1/)"'o1e.'%)3)'t)$&/'te$se,-t'A&/)'t)$&/)""3)'seA)A)$'+e"%)"'1)"t)&D<br />

H+&/et).-&'9NLR'0ZsP Contoh 3.2<br />

I<br />

D$E$&F<br />

>&/et).-&M ''N'\'/%Y & N'_'0<br />

5 / N'R8PY " N'LR'0Zs P<br />

6es)$"3)'-s).)'o1e.'%)3)'t)$&/')+)1).<br />

! N'%"$s(#"%'9os! "&<br />

`1e.'/)$e")'! #"R="0)/)',es)$'-s).)')+)1).<br />

! N'"%"&<br />

6es)$'%)3)"%"0)s&.',e1-0'+&/et).-&5<br />

`1e.'/)$e")'1)A-',e"+)'tet)7'0)/)',es)$'$es-1t)"'%)3)'# %(N'R<br />

% >" +"5 7 N'R'H7)+)'s-0,-->I<br />

+)" % < ?@+","N'R'H7)+)'s-0,--&/et).-&M<br />

''N'PRR'/%Y'B R 'N'VR'0ZsY'.'N'\'+et&/5<br />

:e7e+)'0oto$',e$.e"t&M'B t "#"R<br />

B t N'B R' a'*'.<br />

R N'VR'0Zs'a'*'H\'sI<br />

* N'KW'0Zs P<br />

& #"B A "."a L<br />

P *'. P<br />

N'HVR'0ZsIH\'sI'a' L<br />

P HKW'0ZsP IH\'sI P' N'HJPR'0'K'L_R'0I'N'L_R'0<br />

! N'%"& H/)$e")')$).'%)3)'seA)A)$'+e"%)"'7e$7&"+).)"',e"+)I<br />

! N'''*'&<br />

N'HPRR'/%IHKW'0ZsIHL_R'sI'N'KL_R5RRR'T5<br />

T)+&8'-s).)'3)"%'+&1)/-/)"'se1)0)'7e"%e$e0)"')+)1).'KL_R'/T5<br />

f k<br />

N<br />

w<br />

F<br />

s


2. Menentukan Usaha dari Grafik Gaya Terhadap<br />

Perpindahan<br />

'c'X')+)1).<br />

! N'! 'a'! 'a'! tot)1 =6]> >! !@^<br />

#"HLPR"?"R''K'VRI'T'N''\R'T<br />

&<br />

&L<br />


Tes Kompetensi Subbab A<br />

K-r6$8$.3$;(d$3$%(&484(3$C7;$.*<br />

L5 :eo$)"%'s&sG)'0e"+o$o"%'se,-).'0eA)'+e"%)"'%)3)<br />

\R' N5' 6e$)7)/).' -s).)' 3)"%' +&1)/-/)"' o1e.' %)3)<br />

+o$o"%')%)$'0eA)',e$7&"+).'seA)-.'P'0D<br />

P5 6e$)7)/).'-s).)'3)"%'+&1)/-/)"'-"t-/'0e"%)"%/)t<br />

se,-).'0es&"'t&/'3)"%'0)ss)"3)'V'/%'.&"%%)'/et&"%%&)"<br />

P'0'H9'N'[8\'0Zs P ID<br />

J5 :e,-).',e"+)'3)"%'0)ss)"3)'P'/%'0e1-"9-$'+e"%)"<br />

/e9e7)t)"'LR'0Zs5'`1e.'/)$e")')+)'7e"%)$-.'%)3)<br />

%ese/')"t)$)'1)"t)&'+)"',e"+)8',e"+)',e$.e"t&'sete1).<br />

,e$%e$)/'W'+et&/5'Fe"t-/)"'-s).)'3)"%'+&1)/-/)"'o1e.<br />

%)3)'%ese/'7)+)',e"+)'te$se,-t5<br />

V5 :e,-).',e"+)',e$0)ss)'W'/%'+&t)$&/'/e')t)s'7)+)<br />

,&+)"%'0&$&"%'/)s)$'o1e.'%)3)'VR'N'se)$).'+e"%)"<br />

,&+)"%5':-+-t'/e0&$&"%)"',&+)"%'te$.)+)7'.o$&fo"t)1<br />

72<br />

* J +<br />

)+)1).' " ' , t)" " & - se.&"%%)' ,e"+)' ,e$7&"+).<br />

. V /<br />

B. Energi dan Usaha<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />


="+)' te1).' 0e"%et).-&' ,).G)' -s).)' )+)1).' 7$oses' t$)"sBe$' e"e$%&<br />

0e1)1-&' %)3)' se.&"%%)' ,e"+)' ,e$%e$)/5' ?et&/)' ,e"+)' ,e$%e$)/8' ,e"+)<br />

0e0&1&/&' /e9e7)t)"' +)"' 0e"%.)s&1/)"' e"e$%&' /&"et&/5' 6e$+)s)$/)"<br />

,-rs$%$$.( /)0M18' e"e$%&' /&"et&/' ,e"+)' +&"3)t)/)"' +e"%)"<br />

?ete$)"%)"M<br />

D 7 N' e"e$%&' /&"et&/' HTI<br />

' N'0)ss)',e"+)'H/%I<br />

B N' /e1)A-)"' ,e"+)' H0ZsI<br />

D 7 'N' L<br />

P 'BP HJKLRI<br />

>e"%)"' +e0&/&)"8 !"N'D /P" +"D /L HJKLLI<br />

T)+&8'-s).)'3)"%'+&.)s&1/)"'%)3)'$es-1t)"'7)+)'7)$t&/e1'te$se,-t's)0)<br />

+e"%)"' 7e$-,).)"' e"e$%&' /&"et&/' 7)$t&/e1<br />

!"N' % D /<br />

HJKLPI<br />

,-rs$%$$.(/)0N+1'+&/e")1'+e"%)"'teo$e0)'-s).)4e"e$%&'-"t-/'7)$t&/e15<br />

Contoh 3.5<br />

:e,-).'/e1e$e"%',e$0)ss)'PR'%5'`1e.'/)$e")'7e"%)$-.'%)3)8'/e1e$e"%',e$%e$)/'+e"%)"<br />

/e1)A-)"'tet)7'VR'90Zs5'Fe"t-/)"'e"e$%&'3)"%'+&0&1&/&'/e1e$e"%'te$se,-t5<br />

D$E$&M<br />

>&/et).-&M<br />

'"N'PbLRKP'/% B'N'VR'90Zs'N'R8V'0Zs<br />

D 'N' 7 L<br />

P 'BP'N' L<br />

P HPbLRKP'/%IHR8V'0ZsIP N'L8_'b'LR KJ'T5 T)+&8'e"e$%&'/&"et&/'3)"%'+&0&1&/&'/e1e$e"%')+)1).'L8_'b'LR KJ'T5 Contoh 3.6<br />

&/et).-&M<br />

' N'W'%<br />

BL %<br />

N''JR'0Zs<br />

N''VW'N<br />

L<br />

) m<br />

P<br />

B ) B<br />

2 2<br />

! N' # 2 1 $<br />

%!& N''HK L<br />

P IHW'b'LRKJ '/%IHR'K'JR P '0Zs P I<br />

VW'& N''P8PW'$ &#"'R8RW'05<br />

T)+&8'/e+)1)0)"'7)/-'3)"%'0e")"9)7'+)1)0't)").')+)1).'R8RW'05<br />

F<br />

s<br />

V 0<br />

A<br />

s<br />

B<br />

Gambar 3.8<br />

Besar usaha yang dilakukan oleh<br />

pengemudi becak sama dengan<br />

besar gaya yang bekerja pada becak<br />

dikalikan dengan besar<br />

perpindahannya.<br />

Tugas Anda 3.1<br />

Amatilah perubahan energi yang<br />

terjadi di sekitar Anda. Diskusikanlah<br />

hal tersebut bersama teman Anda,<br />

apakah perubahan energi yang terjadi<br />

akan memengaruhi usaha yang<br />

dilakukan?<br />

Usaha, Energi, dan Daya 73<br />

F<br />

V t


74<br />

y 2<br />

y 1<br />

Gambar 3.9<br />

Menegangkan tali panah dan<br />

katapel memunculkan energi<br />

potensial.<br />

h<br />

F<br />

mg<br />

Gambar 3.10<br />

Usaha yang dibutuhkan Pak<br />

Simbolon untuk mengangkat<br />

ikan setinggi h adalah W = mgh.<br />

h<br />

s<br />

'<br />

F tangan = mg<br />

F gravitasi =mg<br />

Gambar 3.11<br />

Sebuah benda yang diangkat oleh<br />

gaya dorong F tangan = mg dari posisi<br />

y 1 ke y 2.<br />

2. Energi Potensial<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

D62:94" C).26&4*1" *3*1*;" 262:94"


Es).)'te$se,-t'+&+eB&"&s&/)"'se,)%)&'7e$-,).)"'e"e$%&'e/ste$")1'Ht)"%)"I" D C'e/s<br />

% D C"e/s #D CP '+"D CL #! e/s N"'9H< P' +"< L I HJKLWI<br />

:))t' /e' ,)G).<br />

!%$)2&t)s&!#!#%$)2&t)s&$s!#"'9H< L" +"< P I"#"+'9;<br />

Es).)'te$se,-t'+&+eB&"&s&/)"'se,)%)&'7e$-,).)"'e"e$%&'7ote"s&)1'%$)2&t)s&<br />

H % D C' %$)2 I5<br />

% D C'%$)2 #"D CP +"D CL #"+! %$)2 N''9F< G" +"< H I HJKL_I<br />

!"e$%&'7ote"s&)1'%$)2&t)s&'7)+)'t&t&/'e"%)"<br />

+e0&/&)"8' -s).)' 3)"%' +&1)/-/)"' :)0-e1' )+)1).<br />

!'N'%;<br />

!'N''9; HJKL[I<br />

6e$+)s)$/)"'/e+-)'9o"to.'te$se,-t8'+)7)t'+&s&07-1/)"',).G)'-s).)<br />

3)"%' +&1)/-/)"' ,e"+)' ,e$%)"t-"%' 7)+)' /et&"%%&)"' 3)"%' +&9)7)&8' t&+)/<br />

,e$%)"t-"%' 7)+)' 9)$)' 7e"%)"%/)t)"' ,e"+)' te$se,-t' )t)-' 1&"t)s)"' 3)"%<br />

+&te07-.' se1)0)' 7e"%)"%/)t)"5<br />

Contoh 3.7<br />

6)t-',e$0)ss)'P'/%'A)t-.',e,)s'+)$&'/et&"%%&)"'PR'0'+&')t)s't)").5'Fe"t-/)"'7e$-,).)"<br />

e"e$%&'7ote"s&)1'+)"'-s).)'3)"%'+&1)/-/)"'%)3)',e$)t',)t-'te$se,-t'7)+)'s))t'0e"9)7)&<br />

/et&"%%&)"'W'0'+&')t)s't)").5<br />

D$E$&F<br />

>&/et).-&M<br />

'"#"P'/%Y'; = "#"PR'0Y'; 6 'N'W'0<br />

A<br />

!<br />

H,I<br />

mg<br />

Gambar 3.12<br />

(a) Farid memindahkan balok ke<br />

ketinggian h menggunakan<br />

bidang miring, sedangkan<br />

(b) Samuel menggunakan katrol<br />

dengan lintasan vertikal.<br />

Samakah usaha yang dilakukan<br />

keduanya?<br />

Usaha, Energi, dan Daya 75<br />

N<br />

mg<br />

s<br />

H)I<br />

B<br />

h<br />

F =mg sin !<br />

h


H)I H,I H9I<br />

76<br />

y 1 =0<br />

<strong>Tantangan</strong><br />

untuk Anda<br />

Sumber: Fisika untuk Sains dan Teknik, 1998<br />

Perhatikan gambar di atas. Jika<br />

seorang ahli gizi menyatakan<br />

bahwa pada pizza isi daging dan<br />

keju tersebut mengandung energi<br />

16 megajoule, bagaimana<br />

pendapat Anda jika dikaitkan<br />

dengan konsep Fisika? Bagaimana<br />

cara mendapatkan angka tersebut?<br />

y 2<br />

y 2 '<br />

Gambar 3.13<br />

(a) Keadaan awal benda dalam<br />

posisi seimbang.<br />

(b) Pegas ditarik sejauh<br />

simpangan y 2 .<br />

(c) Posisi benda kembali ke titik<br />

setimbang karena gaya<br />

pegas F = –ky 2 .<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

)5


Contoh 3.9<br />

R8L'0 'N'LRR'NZ05<br />

L<br />

T&/)'% P 'N'P8W(% L 'N'HP8WIHLR'NI'$ % P 'N'PW'N5<br />

FP PW N<br />

> 'N' 'N' P 7 LRR'NZ0 'N'LRR'NZ0'N'R8PW'05<br />

P<br />

D "N' C L<br />

P '7>P'N' L<br />

P 'HLRR'NZ0IHR8PW'0IP'N''J8LPW'T5 T)+&8',es)$'e"e$%&'7ote"s&)1'e1)st&s'7e%)s')+)1).'J8LPW'T5<br />

Tes Kompetensi Subbab B<br />

K-r6$8$.3$;(d$3$%(&484(3$C7;$.*<br />

L5 :e,-).',)t-'/e9&1',e$0)ss)'V'%'+&1e7)s/)"'+)$&'/)t)7e1<br />

se.&"%%)',es)$'e"e$%&'/&"et&/'3)"%'+&0&1&/&"3)')+)1).<br />

L\R'Ao-1e5'U&t-"%'/e1)A-)"',)t-'te$se,-t5<br />

P5 Co,&1' ,e$0)ss)' LWR' /%' se+)"%' ,e$%e$)/' +e"%)"<br />

/e9e7)t)"'XP'/0ZA)08't&,)4t&,)'+&$e0'+)"',e$.e"t&<br />

sete1).'0e"e07-.'A)$)/'PR'05'Fe"t-/)"1).M<br />

)5 %)3)'$e0'7)+)'0o,&1Y'+)"<br />

,5 -s).)'3)"%'+&7e$o1e.'+)$&'7e"%e$e0)"5<br />

J5 ?e$et)'0)&")"'3)"%'0)ss)"3)'V'/%'+&1e7)s/)"'+)$&<br />

7-"9)/',&+)"%'0&$&"%'1&9&"'+e"%)"'s-+-t'/e0&$&"%)"<br />

JRS'te$.)+)7'.o$&fo"t)15'T&/)'7)"A)"%'1&"t)s)"',&+)"%<br />

0&$&"%'LP'0'+)"'9'N'LR'0Zs P 8'te"t-/)"'7e$-,).)"'e"e$%&<br />

7ote"s&)1'+&'='+)"'/e$et)'sete1).'0e"e07-.'A)$)/'LR'05<br />

C. Gaya Konservatif dan Hukum Kekekalan<br />

Energi Mekanik<br />


78<br />

Gambar 3.15<br />

Seseorang sedang melakukan<br />

usaha memindahkan peti.<br />

Tugas Anda 3.2<br />

Sebutkan contoh-contoh gaya<br />

konservatif yang ada di sekitar Anda.<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

/e.&1)"%)"' e"e$%&' /&"et&/"3)' 7)+)' s)1).' s)t-' )$).' %e$)/"3)8' tet)7&<br />

0e07e$o1e.'e"e$%&'/&"et&/"3)'/e0,)1&'7)+)')$).'%e$)/'3)"%'1)&"8'3)&t-<br />

/et&/)' ,)1o/' ,e$,)1&/' /e' 7os&s&' se0-1)' H#$%&$r' )5NG/R1I5<br />

% ><br />

L8P<br />

* > P % > L +<br />

! N'K7 # > $<br />

L8P , P ) > L<br />

P -<br />

. /<br />

7<br />

! #" ) L8P # > P % > L$# > P ) > L$<br />

P<br />

7 P P<br />

! #" ) L8P # > P ) > L P $<br />

' HiiI<br />

6e$+)s)$/)"' 7e$s)0))"' HiiI8' Ae1)s1).' ,).G)' -s).)' 3)"%' +&1)/-/)"<br />

o1e.'7e%)s't&+)/'0e"%-,).'e"e$%&'0e/)"&/'s&ste0'+)"'t&+)/',e$%)"t-"%<br />

7)+)'7os&s&')G)1'+)"'7os&s&')/.&$',e"+)'3)"%'+&/e")&'%)3)'7e%)s'te$se,-t5<br />


1. Perumusan Hukum Kekekalan Energi Mekanik<br />

>)1)0' 0e+)"' %$)2&t)s&8' A-01).' e"e$%&' 7ote"s&)1' +)"' e"e$%&' /&"et&/<br />

s-)t-',e"+)'tet)7'HA&/)'.)"3)')+)'%)3)'%$)2&t)s&I5'


80<br />

Tugas Anda 3.3<br />

Apakah Anda tahu olahraga bungee<br />

jumping? Selidikilah Hukum Kekekalan<br />

Energi yang bekerja saat orang<br />

melakukan bungee jumping.<br />

Contoh 3.11<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

:e,-).',)t-',e$0)ss)'''te$%)"t-"%'7)+)'se-t)s't)1&'3)"%'7)"A)"%"3)' ! '+&,e$&'%)3)<br />

0e"+)t)$5'6)t-'0-1)&',e$%e$)/'+e"%)"'/e1)A-)"')G)1'B R 'se7e$t&'7)+)'%)0,)$8'/et&/)<br />

,)t-'0e"3&07)"%'+e"%)"'s-+-t'!8't&"%%&'3)"%'+&9)7)&',o1)'+)$&'t&t&/'set&0,)"%"3)<br />

)+)1).';5'Fe"t-/)"M<br />

)5 t&"%%&'0)/s&0-0'3)"%'+&9)7)&',)t-Y'+)"<br />

,5 ,es)$'/e9e7)t)"')G)1',)t-'HB R I5<br />

D$E$&F<br />

)5 D C=" ?"D 7=" N"D C6 ?"D 76<br />

'9; = 'a' L<br />

P<br />

R'a' L<br />

P<br />

B 2<br />

m N''9; 'a' A<br />

6 L<br />

P<br />

B 2<br />

m N''9; 'a'R<br />

0<br />

6<br />

B R 'N' P9;' ' ; #"<br />

P<br />

BR<br />

P9<br />

P<br />

'B6<br />

P<br />

BR<br />

T)+&8't&"%%&'0)/s&0-0'3)"%'+&9)7)&',)t-'N'<br />

P9<br />

$<br />

) ;<br />

,5 9os!<br />

& !<br />

!<br />

P<br />

BR<br />

;"N' ! 'K'! " 9os!<br />

&<br />

P9<br />

P<br />

BR<br />

! 'K'! ' 9os!<br />

&<br />

P9<br />

B N' R' P9! # L) 9os!<br />

$<br />

Contoh 3.12<br />

6)1o/'='3)"%',e$0)ss)'W'/%'0e"%%e1&"9&$'+)$&')t)s'se,-).',&+)"%'0&$&"%'3)"%'s-+-t<br />

0&$&"%"3)'JRS5'6)1o/'te$se,-t'/e0-+&)"'0e"-0,-/'7e%)s'3)"%'te$1et)/'\'0'+)$&<br />

7os&s&'se0-1)5'T&/)'/oeB&s&e"'%ese/')"t)$)',)1o/'='+e"%)"',&+)"%'0&$&"%'R8PW8',e$)7)<br />

0ete$'7e%)s'te$te/)"D'>&/et).-&'/o"st)"t)'7e%)s'N'WRR'NZ05<br />

D$E$&F<br />

Es).)'3)"%'+&1)/-/)"'%)3)'7e%)s')+)1).'"e%)t&B'/)$e")'7e%)s'0e1)G)"'%)3)'te/)"<br />

,)1o/5'=$t&"3)8'/et&/)'7e%)s'te$te/)"8'7e%)s'0e1)G)"'%)3)'te/)"'se.&"%%)'%)3)<br />

7e%)s'+)"')$).'7e$7&"+).)"',e$1)G)")"')$).5'


Ce$-A-/'7$&"s&7'e"e$%&'+&/et).-&',).G)<br />

! "#" .).*1<br />

7 D % se.&"%%)'+&'7e$o1e.<br />

! "?"! "?"! "#" C29*& 9:*B 92&27 L<br />

P '"HB G G "+"B* I (<br />

K L<br />

P 78G "?" L "'9H&"?"8I'K' L<br />

P P<br />

3'9H&"?"8I " k 'N' L<br />

P '"HRP'K' R P I<br />

K L<br />

P 7"8G "?" L * L<br />

"'"9" , R8W )<br />

P . P<br />

J"<br />

+<br />

k - 8"+"R8W'&'a''<br />

/<br />

L<br />

P<br />

3 " &'N'R k<br />

="+)'+)7)t'0e"3e1es)&/)"'7e$s)0))"'/-)+$)t'te$se,-t'+e"%)"'0e"%.&t-"%'8'+)$&<br />

'"#"W'/%8'7"#"WRR'NZ08'&"#"\'08' k " 'N'R8PW8'+)"'9"#"LR'0ZsP5 P<br />

WRR'N/m<br />

P<br />

W'/% LR'0Zs<br />

8G" 0P * L<br />

'K' R8W<br />

*<br />

, ) ,<br />

. . P<br />

+<br />

J<br />

+<br />

-#<br />

R8PW$<br />

-<br />

/ / 8"+"HR8WIH\'0I'a'#<br />

L<br />

P $ 3 HR8PWIH\'0I'N'R<br />

# $# $# $<br />

W'8 G 0 P "+"R8P\PW'8'0K'P8P_\'0'N'R<br />

8 LP<br />

# $ # $# $# $<br />

) ) R8 P\PW<br />

N'<br />

'<br />

P<br />

H) R8 P\PWI )<br />

LR<br />

V W ) P8 P_P\<br />

R8 P\PW ' VW8 VV<br />

N'<br />

LR<br />

R8 P\PW ' _8XV<br />

N'<br />

LR<br />

8 "#"KR8_W'0'Ht&+)/'te$7)/)&I<br />

H<br />

8 "#"R8X'0<br />

G<br />

T)+&8'7e%)s'te$te/)"'seA)-.'R8X'05<br />

Contoh 3.13<br />

6o1)'+)7)t',e$%e$)/'t)"7)'%ese/)"'7)+)'1&"t)s)"'se7e$t&'%)0,)$',e$&/-t5':))t'+&'t&t&/<br />

=8',o1)',e$/e9e7)t)"'PRR'90Zs5'6e$)7)'1)A-'+&'t&t&/'6'+)"']D<br />

A<br />

80 cm<br />

D$E$&F<br />


A<br />

82<br />

lintasan loop<br />

B<br />

A<br />

Sumber: Dokumentasi Penerbit<br />

Gambar 3.17<br />

Lintasan roller coaster.<br />

C<br />

N c mg<br />

B<br />

Gambar 3.18<br />

Lintasan roller coaster dengan<br />

loop berbentuk lingkaran.<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

2. Analisis Gerak pada Roller Coaster<br />

U)07&$'se0-)'te/"o1o%&'+&'t)0)"'.&,-$)"'se7e$t&'O4&62


Contoh 3.14<br />

:e7oto"%',)1o/',e$0)ss)'''0e1-"9-$'7)+)'s-)t-'t)1)"%'H1&"%/)$)"'+)1)0I'se7e$t&<br />

te$1&.)t'7)+)'%)0,)$5'T&/)'%)3)'%ese/')"t)$)',)1o/'+)"'t)1)"%'+&),)&/)"8<br />

)5 ,e$)7)/).'/et&"%%&)"'0&"&0-0',)1o/'3)"%'.)$-s'+&1e7)s')%)$'%e$)/)""3)'+)7)t<br />

0e"9)7)&'7-"9)/'1&"%/)$)"'Ht&t&/'6IDY'+)"<br />

,5 te"t-/)"1).',es)$'7e$9e7)t)"',)1o/'+&'t&t&/'65<br />

D$E$&F<br />

)5 ^-")/)"'$-0-s'/e1)A-)"'0&"&0-0'7)+)'t&t&/'te$e"+).8',-rs$%$$.(/)0+H15<br />

T)+&8'/e1)A-)"'0&"&0-0'+&'t&t&/']',es)$"3)'B ]'0&" 'N' W9Q 'se.&"%%)')"t)$)'t&t&/<br />

='+)"']'+e"%)"'0e"%%-")/)"'.-/-0'/e/e/)1)"'e"e$%&'0e/)"&/5<br />

D C= 'a'D 7= 'N'D C] 'a'D 7]<br />

'9; 'a' = L<br />

P 'B P'N''9;] 'a' =<br />

L<br />

P 'B P<br />

]<br />

'9; = 'a'R'N'R'a' L<br />

P ''HW9QI<br />

; = 'N'P8W'Q<br />

T)+&8'/et&"%%&)"'0&"&0-0')%)$',)1o/'0e"9)7)&'t&t&/'6')+)1).'P8W'Q5<br />

,5 6es)$'7e$9e7)t)"'+&'t&t&/'6')+)1).'7e$9e7)t)"'se"t$&7et)15'6e$+)s)$/)"'%)0,)$8<br />

+&'t&t&/'6<br />

% s 'N'@'a''9<br />

'* & "#"'98'+&'0)")'@'N'R<br />

* & 'N'9<br />

T)+&8''7e$9e7)t)"',)1o/'+&'t&t&/'L')+)1).'* & 'N'95<br />

Tes Kompetensi Subbab C<br />

h A<br />

A<br />

K-r6$8$.3$;(d$3$%(&484(3$C7;$.*<br />

L5 =7)/).'3)"%'="+)'/et).-&'te"t)"%'%)3)'/o"se$2)t&B<br />

+)"'%)3)'t&+)/'/o"se$2)t&BD<br />

P5 =7)/).'.-/-0'/e/e/)1)"'e"e$%&'0e/)"&/',e$1)/-<br />

7)+)'se,-).',e"+)8'A&/)'%)3)'/o"se$2)t&B',e/e$A)'7)+)<br />

,e"+)'te$se,-tD<br />

J5 >-)',-).',e"+)'='+)"'6'3)"%',e$0)ss)'0)s&"%40)s&"%<br />

'8'A)t-.',e,)s'+)$&'/et&"%%&)"';'0ete$'+)"'P;'0ete$5<br />

T&/)'='0e"3e"t-.'t)").'+e"%)"'/e9e7)t)"'Q'0Zs8<br />

te"t-/)"1).' e"e$%&' /&"et&/' ,e"+)' 6' s))t' )/)"<br />

0e"3e"t-.'t)").5<br />

v<br />

R<br />

B<br />

N B mg<br />

C<br />

Kata Kunci<br />

• energi mekanik<br />

• gaya konservatif<br />

• gaya sentripetal<br />

• kelajuan minimal<br />

• konstanta pegas<br />

V5 :e,-).',)1o/',e$0)ss)'W'/%'0-1)40-1)'+&)05'6)1o/<br />

te$se,-t'/e0-+&)"'+&A)t-./)"'+)$&'s-)t-'/et&"%%&)"<br />

_8W'90'7)+)'se,-).'7e%)s'3)"%'/o"st)"t)'%)3)"3)<br />

LRR'NZ05'T&/)'9'N'[8\'0Zs P 8 ' ',e$)7)'0ete$'7e%)s'te$te/)"D<br />

W5 Fo1e'0e0&"+)./)"',-/-'+)$&'1)"t)&'/e')t)s'0eA)5<br />

6e$)7)'-s).)'tot)1'3)"%'+&te$&0)'o1e.',-/-'te$se,-tD<br />

_5 F&%)',)t-',)t)'3)"%'te,)1"3)'\'90'+&1et)//)"'+&')t)s<br />

se,-).' 0eA)5' U&t-"%1).' -s).)' -"t-/' 0e"-07-/<br />

/et&%)',)t-',)t)'te$se,-t'+)1)0's)t-'t-07-/)"'A&/)<br />

0)ss)'set&)7',)t-',)t)'N'L8W'/%5<br />

Usaha, Energi, dan Daya 83


X5 :e,-).'/e1)7)'A)t-.',e,)s'+)$&'/et&"%%&)"'_'0ete$5<br />

T&/)' 0)ss)' ,-).' /e1)7)' P8W' /%' +)"' 9' N' LR' 0Zs P 8<br />

te"t-/)"1).'/e9e7)t)"',-).'/e1)7)'s))t'0e"9)7)&<br />

/et&"%%&)"'P'0ete$'+)$&'t)").'+)"'e"e$%&'/&"et&/',-).<br />

/e1)7)'ses))t'se,e1-0'0e"9)7)&'t)").5<br />

\5 :e,-).'/e$et)'0e1eG)t&'1&"t)s)"':)112:"()*&.2:'+e"%)"<br />

+&)0ete$'PR'05'=%)$'/e$et)'+)7)t'0e1&"t)s'+e"%)"<br />

)0)"8' te"t-/)"1).' /e9e7)t)"' 0&"&0-0' /e$et)<br />

te$se,-t5<br />

84<br />

Tugas Anda 3.4<br />

Sebutkan contoh alat-alat yang<br />

mencantumkan besaran daya yang ada<br />

di sekitar Anda.<br />

D. Daya<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

[5 :e,-).' ,e"+)' ,e$0)ss)' R8XW' /%' A)t-.' ,e,)s' +)$&<br />

/et&"%%&)"'\'0ete$'+&')t)s't)").5'T&/)'9'N'LR'0Zs P 8<br />

te"t-/)"1).M<br />

)5 /e9e7)t)"',e"+)'s))t't&,)'+&'t)").Y'+)"<br />

,5 -s).)'o1e.'%)3)',e$)t'se1)0)'7e$7&"+).)"5<br />

LR5 :e,-).'7e1-$-'+&te0,)//)"'0&$&"%'/e')t)s'+e"%)"<br />

s-+-t'e1e2)s&'VWS'+)"'e"e$%&'/&"et&/'se,es)$'LWR'T5<br />

T&/)'9'N'LR'0Zs P 8'te"t-/)"1).'e"e$%&'/&"et&/'+)"'e"e$%&<br />

7ote"s&)1',e"+)'7)+)'s))t'0e"9)7)&'t&t&/'te$t&"%%&5<br />

="+)' te1).' ,e1)A)$' te"t)"%' 9)$)' 0e"%.&t-"%' -s).)' +)$&' %)3)' 3)"%<br />

+&1)/-/)"5'>&,)"+&"%/)"'0e"%et).-&',es)$'-s).)8'1e,&.'0e")$&/'0e"%e4<br />

t).-&'se,e$)7)'1)A-'-s).)'te$se,-t'+&/e$A)/)"5'Fe"t-"3)',es)$)"'G)/t-'+&<br />

+)1)0',).)s)"'&"&'0e"A)+&'s)"%)t',e$7e$)"5':))t'-s).)'7e$'s)t-)"'G)/t-<br />

+&+eB&"&s&/)"8' 0-"9-11).' &st&1).'+)3)5<br />

)$&'-$)&)"<br />

9o"to.'te$se,-t'+&/et).-&',).G)')$t&"3)'-s).)',e1-0'+)7)t'0e0,e$&/)"<br />

&"Bo$0)s&'1e,&.'1e"%/)7'te"t)"%'7e$7&"+).)"')/&,)t'7e"%)$-.'%)3)5'>)1)0<br />

7e$&st&G)' &"&8' +)7)t' +&/)t)/)"' ,).G)' E9o/' 0e0&1&/&' +)3)' 1e,&.' ,es)$<br />

+)$&7)+)' 6-tet' G)1)-7-"' /e+-)"3)' 0e0&1&/&' /e0)07-)"' -"t-/' 0e"%4<br />

.)s&1/)"'e"e$%&'3)"%'s)0)5<br />

T)+&8' +)3)' )+)1).' ,es)$)"' B&s&/)' 3)"%' 0e"3)t)/)"' -s).)' 3)"%<br />

+&1)/-/)"'o1e.',e"+)'set&)7'se/o""3)')t)-'1)A-'e"e$%&'3)"%'+&,-t-./)"<br />

,e"+)' set&)7' se/o""3)5<br />

>)3)'H$)t)4$)t)I'N'<br />

-s).)'<br />

se1)"%'G)/t-<br />

! % % &<br />

R & ')t)-' R & & % B<br />

% .<br />

% .<br />

HJKP_I<br />

?ete$)"%)"M<br />

! N' -s).)' 3)"%' +&1)/-/)"' HAo-1eI<br />

%. N' G)/t-' 3)"%' +&7e$1-/)"' Hse/o"I<br />

B N' /e1)A-)"' $)t)4$)t)' H0ZsI<br />

>)1)0's&ste0':e8's)t-)"'+)3)'+&t-$-"/)"'+)$&'s)t-)"'-s).)8'3)&t-'TZs5<br />

:)t-)"' te$se,-t' se$&"%' +&se,-t' G)tt8' +&tet)7/)"' se,)%)&' 7e"%.)$%))"<br />

te$.)+)7'&10-G)"':/ot1)"+&)8'3)&t-'D$%-s(W$CC'HLXJ_KL\L[I5<br />

:)t-)"' +)3)' +)1)0' /e0)07-)"' se,-).' 0es&"' ,&)s)' 0e"%%-")/)"<br />

s)t-)"';):&2" C),2:' H;CI' )t)-' +)3)' /-+)5<br />

L'.7'N'XV_'G)tt'N'R8XV_'/k5<br />

L'/k.'N'L'H/kIHL'A)0I'N'J8_'b'LR _' T5


k.' )+)1).' s)t-)"' -s).)' )t)-' e"e$%&8' ,-/)"' s)t-)"' +)3)5' :)t-)"<br />

te$se,-t',)"3)/'+&%-")/)"'-"t-/'0e"3)t)/)"'e"e$%&'1&st$&/5'T&/)'set$&/)<br />

1&st$&/' 0e0&1&/&' +)3)' JRR' G)tt8' e1e0e"' set$&/)' te$se,-t' e"e$%&' 1&st$&/<br />

0e1)/-/)"' /e$A)' )t)-' -s).)' JRR' Ao-1e' set&)7' se/o""3)5<br />

Contoh 3.15<br />

l&"to'3)"%',e$0)ss)'WR'/%'0e")&/&'t)"%%)'/e'1)"t)&'t&%)'set&"%%&'LP'0'se1)0)'R8W'0e"&t5<br />

6e$)7)/).'+)3)'$)t)4$)t)'3)"%'+&1)/-/)"'l&"toD<br />

D$E$&F<br />

>&/et).-&M<br />

''N'WR'/%<br />

;'N'LP'0<br />

.'N'R8W'0e"&t<br />

! '9;<br />

R'N' &<br />

% . % .<br />

P<br />

# $# $# $<br />

WR'/% LR'0Zs LP'0<br />

R' & N'PRR'G)tt<br />

JR's<br />

T)+&8'l&"to'0e"%e1-)$/)"'+)3)'se,es)$'PRR'G)tt5<br />

Contoh 3.16<br />

:e,-).'0es&"'7o07)'se"t$&B-%)1'+)7)t'0e0&"+)./)"'JRR'/%')&$'/e',)/'3)"%'t&"%%&"3)<br />

\'0ete$'se1)0)'P8W'0e"&t5'T&/)'eB&s&e"s&'0es&"'7o07)'te$se,-t'.)"3)'\Rm8',e$)7)/).<br />

+)3)'$)t)4$)t)'1&st$&/'3)"%'+&7e$1-/)"D<br />

D$E$&F<br />

>&/et).-&M ' N'JRR'/%<br />

; N'\'0<br />

. N'P8W'0e"&t'N'LWR's<br />

>)3)'3)"%'+&7e$1-/)"'-"t-/'0e0&"+)./)"')&$')+)1).<br />

% ! '9;<br />

R'N' &<br />

% . % .<br />

P<br />

# $# $# $<br />

JRR /% LR 0Zs \0<br />

''' & N'L_R'G)tt<br />

LWR s<br />

>)3)'3)"%'+&7e$1-/)"'7o07)'-"t-/'0e07e$o1e.'-s).)'se,es)$'L_R'G)tt'+e"%)"<br />

eB&s&e"s&'0es&"'\Rm')+)1).<br />

R'N'<br />

L_R'G)tt L_R'G)tt<br />

& 'N'PRR'G)tt5<br />

\Rm R8\<br />

T)+&8'+)3)'7o07)')%)$'eB&s&e"s&"3)'\Rm'.)$-s'se,es)$'PRR'G)tt5<br />

Usaha, Energi, dan Daya 85


Tes Kompetensi Subbab D<br />

K-r6$8$.3$;(d$3$%(&484(3$C7;$.*<br />

L5 l&"o'0e")&/&'t)"%%)'3)"%'t&"%%&"3)'W'0'+)1)0'G)/t-<br />

_'+et&/5'U&t-"%1).'+)3)'$)t)4$)t)'l&"o'+)1)0's)t-)"<br />

;C'A&/)'0)ss)"3)'_R'/%5'H9'N'[8\'0Zs P I5<br />

P5 :e,-).'7o07)'0es&"'+&%e$)//)"'o1e.'0oto$'1&st$&/'3)"%<br />

0e0&1&/&'+)3)'J';C5'Ces&"'te$se,-t')/)"'0e")&//)"<br />

,e,)"'PPJ8\'/%'/e'te07)t'3)"%'t&"%%&"3)'LV'05'U&t-"%1).<br />

G)/t-' 3)"%' +&,-t-./)"' -"t-/' 0e")&//)"' ,e,)"<br />

te$se,-t5<br />

J5 :e,-).'0o,&1'0e"%%-")/)"'0es&"'LR'';C5'6e$)7)'%)3)<br />

$)t)4$)t)'3)"%'+&,e$&/)"'0es&"'0o,&1'te$se,-t')%)$'+)7)t<br />

,e$%e$)/'+e"%)"'/e9e7)t)"'/o"st)"'[R'/0ZA)0D<br />

V5 :e,-).',)1o/',e$0)ss)'P'/%',e$)+)'+)1)0'/e)+))"<br />

+&)0'+&')t)s',&+)"%'0&$&"%5'6)1o/'te$se,-t'0e"+)7)t<br />

%)3)'!'se,es)$'L_'N'se)$).',&+)"%'0&$&"%'/e')t)s5<br />

86<br />

F<br />

30°<br />

)5 Fe"t-/)"'/e9e7)t)"',)1o/'sete1).'0e"e07-.<br />

A)$)/'&'N'R8W'0'se7)"A)"%',&+)"%'0&$&"%5<br />

,5 U&t-"%'+)3)'3)"%'+&,e$&/)"'o1e.'%)3)'%$<br />

H&'N'R8W'0Y"9'N'LR'0Zs P Y's-+-t',&+)"%'0&$&"%'N'JRSI<br />

Rangkuman<br />

m = 2 kg<br />

L5 Es).)' )+)1).' ,es)$"3)' %)3)' H%I' se)$).' 7e$4<br />

7&"+).)"'HsI'+&/)1&'+e"%)"',es)$"3)'7e$7&"+).)"<br />

!'N'%"9os! "&')t)-'!'N'%&"9os!<br />

+e"%)"' ! ' )+)1).' s-+-t' )"t)$)' %)3)' +)"<br />

7e$7&"+).)"5<br />

Es).)',e$.)$%)'"e%)t&B'0e"-"A-//)"',).G)'%)3)<br />

3)"%',e/e$A)',e$1)G)")"'+e"%)"')$).'7e$7&"+).)"5<br />

P5 )$&'/et&"%%&)"'JR'08'se,-).'/e1)7)'3)"%'0e0&1&/&<br />

0)ss)' R8W' /%' A)t-.' +)$&' 7o.o"5' 6e$)7)/).' e"e$%&<br />

/&"et&/' 3)"%' +&0&1&/&' /e1)7)' 7)+)' s))t' 0e"9)7)&<br />

/et&"%%&)"'LR'0'+&')t)s't)").'H9'N'LR'0ZsID<br />

\5 :e,-).',e"+)'3)"%'0)ss)"3)'_'/%',e$%e$)/'+e"%)"<br />

/e9e7)t)"'tet)7'V'0Zs5'?e0-+&)"8',e"+)'te$se,-t'+&,e$&<br />

%)3)' se.&"%%)' ,e"+)' 0e"%)1)0&' 7e$1)0,)t)"8<br />

/e0-+&)"',e$.e"t&'sete1).'0e"e07-.'A)$)/'LP'05<br />

Fe"t-/)"M<br />

)5 ,es)$'%)3)'7e"%e$e0)"'3)"%',e/e$A)'7)+)',e"+)Y<br />

,5 -s).)'3)"%'+&1)/-/)"',e"+)'.&"%%)',e$.e"t&5<br />

D 7 'N L<br />

P '"B"G<br />

!"e$%&'7ote"s&)1')+)1).'e"e$%&'3)"%'+&0&1&/&'o1e.<br />

set&)7',e"+)'/)$e")'/e+-+-/)""3)5'T&/)'/e)+))"<br />

0e0-"%/&"/)"8'e"e$%&'te$se,-t'+)7)t'+&0-"9-1/)"5<br />

D C "N''9;'-"t-/'e"e$%&'7ote"s&)1'%$)2&t)s&<br />

D C"e1)st&s 'N' L<br />

P 7">P' -"t-/'e"e$%&'7ote"s&)1'7e%)s<br />

V5 Es).)'0e$-7)/)"'7e$-,).)"'e"e$%&'+)$&'s-)t-<br />

,e"+)5<br />

!"#"D 7P "+"D 7L' -"t-/'e"e$%&'/&"et&/<br />

!"#"D CP '+"D CL '-"t-/'e"e$%&'7ote"s&)1<br />

W5 U-/-0' ?e/e/)1)"' !"e$%&' Ce/)"&/M' nT&/)' 7)+)<br />

s-)t-' s&ste0' 3)"%' ,e/e$A)' .)"3)' %)3)4%)3)<br />

/o"se$2)t&B8'e"e$%&'0e/)"&/'s&ste0'se1)1-'tet)75o<br />

D S "#"D C "+"D 7 "#"/o"st)"<br />

D CL "?"D 7L '#"D CP' a'D 7P


T$ Es).)'tot)1'3)"%'+&1)/-/)"'o1e.'%)3)'/o"se$2)t&B<br />

.)"3)'0e07e$.)t&/)"'/e)+))"')G)1'+)"'/e)+))"<br />

)/.&$'7os&s&',e"+)8'1&"t)s)"'t&+)/'0e0e"%)$-.&5<br />

Peta Konsep<br />

Refleksi<br />

Es).)<br />

.-,-"%)""3)<br />

Es).)'N'


88<br />

Tes Kompetensi Bab 3<br />

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihan.<br />

L5 :)t-)"4s)t-)"',e$&/-t'&"&'3)"%'.43*7'te$0)s-/'s)t-)"<br />

-s).)')+)1).'5555<br />

)5 "eGto"'0ete$<br />

,5 Ao-1e<br />

95 /%0 P Zs KP<br />

+5 /%0 P Zs P<br />

e5 /%0 P Zs<br />

P5 6es)$)"4,es)$)"',e$&/-t'&"&'.43*7"0e0&1&/&'s)t-)"'s)0)<br />

)+)1).'5555<br />

)5 -s).)4e"e$%&<br />

,5 -s).)4e"e$%&'/&"et&/<br />

95 e"e$%&'7ote"s&)14e"e$%&'/&"et&/<br />

+5 te")%)4-s).)<br />

e5 %)3)4-s).)<br />

J5 :e,-).',e"+)'0)ss)"3)'_'/%'+)1)0'/e)+))"'+&)05<br />

?e0-+&)"8',e"+)'te$se,-t'+&,e$&'%)3)'tet)7'se,es)$<br />

JR'N'se1)0)'V'+et&/5'Es).)'3)"%'+&1)/-/)"'%)3)<br />

te$se,-t')+)1).'5555<br />

)5 L5PRR'T<br />

,5 L5LRR'T<br />

95 L5RRR'T<br />

+5 \RR'T<br />

e5 _RR'T<br />

V5 6-'C&")'0e0,)G)'/e$)"A)"%',e$0)ss)'PR'/%'+)"<br />

,e$A)1)"'seA)-.'LR'05'T&/)'7e$9e7)t)"'%$)2&t)s&'LR'0Zs P 8<br />

,es)$'-s).)'3)"%'+&1)/-)"'6-'C&")')+)1).'5555<br />

)5 P5RRR'T<br />

,5 L5RRR'T<br />

95 PRR ' T<br />

+5 LRR ' T<br />

e5 "o1<br />

W5 Co,&1'3)"%'0)ss)"3)'P5RRR'/%'+&$e0'+e"%)"'%)3)<br />

VR5RRR'N'se.&"%%)',e$.e"t&'7)+)'A)$)/'P'05'6es)$'-s).)<br />

s))t'7e"%e$e0)"'0o,&1'te$se,-t')+)1).'5555<br />

)5 L8_'b'LR W' T<br />

,5 \'b'LR V' T<br />

95 V'b'LR V' T<br />

+5 \'b'LR J' T<br />

e5 V'b'LR J' T<br />

_5 6e"+)',e$0)ss)'LL'/%'te$1et)/'7)+)',&+)"%'+)t)$5'6e"+)<br />

te$se,-t'+&,e$&'%)3)'LRR'N'3)"%'0e0,e"t-/'s-+-t'JRS<br />

te$.)+)7',&+)"%'+)t)$5'T&/)',e"+)',e$7&"+).'seA)-.'P'08<br />

,es)$'-s).)'3)"%'+&1)/-/)"',e"+)')+)1).'5555<br />

)5 LLR J'T<br />

,5 LRR J'T<br />

95 WW J'T<br />

+5 WR J'T<br />

e5 PW J'T<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

X5


)5 XR'/T<br />

,5 XW'/T<br />

95 \R'/T<br />

+5 [R'/T<br />

e5 [W'/T<br />

LP5 :e,-).'7ot'A)t-.',e,)s'+)$&'te07)t'3)"%'t&"%%&"3)'\R'05<br />

T&/)'e"e$%&'7ote"s&)1')G)1'7ot'se,es)$'V5RRR'Ao-1e'+)"'9'N<br />

LR'0Zs P 8'te7)t'se,e1-0's)07)&'+&'t)").'/e9e7)t)""3)<br />

)+)1).'5555<br />

)5 WR'0Zs<br />

,5 VR'0Zs<br />

95 JW'0Zs<br />

+5 PW'0Zs<br />

e5 PR'0Zs<br />

LJ5 :e,-).'7)1-',e$0)ss)'P'/%'+)"',e$/e9e7)t)"'PR'0Zs<br />

0e"%.)"t)0'se,-).'7)/-'se.&"%%)'7)/-'0)s-/'/e<br />

+)1)0'/)3-'W'905'6es)$'%)3)'t).)")"'3)"%'+&se,),/)"<br />

/)3-')+)1).'5555<br />

)5 VRR'N<br />

,5 \RR'N<br />

95 V5RRR'N<br />

+5 \5RRR'N<br />

e5 VR5RRR'N<br />

/2X,=WUYZ:(NMKM1<br />

LV5 =&$'te$A-"'set&"%%&'LR'0'+e"%)"'+e,&t'se,es)$'WR'0 J Zs<br />

+&0)"B))t/)"' -"t-/' 0e0-t)$' t-$,&"' 3)"%' 0e"%4<br />

%e$)/)"'%e"e$)to$'1&st$&/5'T&/)'PWm'e"e$%&')&$'te$A-"'+)7)t<br />

+&-,).'0e"A)+&'1&st$&/8'+)3)'/e/-)t)"'%e"e$)to$'set&)7<br />

se/o""3)'s)0)'+e"%)"'5555<br />

)5 R8[R'0k<br />

,5 L8LR'0k<br />

95 L8PW'0k<br />

+5 L8JR'0k<br />

e5 L8WR'0k<br />

LW5 T&/)'="+)',e$se7e+)'0e"-$-"&',-/&t't)"7)'0e"%)3-.<br />

+)"',es)$'/e9e7)t)""3)'tet)78'te$A)+&'7e$-,).)"'e"e$%&<br />

+)$&'5555<br />

)5 /&"et&/'0e"A)+&'7ote"s&)1<br />

,5 7ote"s&)1'0e"A)+&'/&"et&/<br />

95 7ote"s&)1'0e"A)+&'/)1o$<br />

+5 /)1o$'0e"A)+&'7ote"s&)1<br />

e5 /&"et&/'0e"A)+&'/)1o$<br />

/V-s(XV[(NMJH1<br />

L_5 :e,-).' ,o1)' +&%)"t-"%/)"' 7)+)' -A-"%' t)1&' 3)"%<br />

7)"A)"%"3)'L8W'05'6o1)'+&t)$&/'/e's)07&"%'se.&"%%)<br />

t)1&'0e0,e"t-/'s-+-t'_RS'te$.)+)7'2e$t&/)15'T&/)',o1)<br />

+&1e7)s/)"8'/e1)A-)"',o1)'7)+)'/e+-+-/)"'te$e"+).<br />

)+)1).'5555<br />

)5 LW'0Zs<br />

,5 PR'0Zs<br />

95 PW'0Zs<br />

+5 LW'0Zs<br />

e5 PR'0Zs<br />

LX5 :e,-).',e"+)'3)"%',e$0)ss)'V'/%'0-1)40-1)'+&)08<br />

/e0-+&)"',e$%e$)/'1-$-s'+e"%)"'7e$9e7)t)"'J'0Zs P 5'Es).)<br />

3)"%'0e"A)+&'e"e$%&'/&"et&/'sete1).'P'+et&/')+)1).'5555<br />

)5 _'Ao-1e<br />

,5 LP'Ao-1e<br />

95 PV'Ao-1e<br />

+5 V\'Ao-1e<br />

e5 XP'Ao-1e<br />

L\5 :e,-).'7e%)s'0e0&1&/&'tet)7)"'7'N'PRR'NZ05'T&/)'7)+)<br />

-A-"%' 7e%)s' te$se,-t' +&%)"t-"%/)"' ,e,)"' 3)"%<br />

,e$)t"3)'LR'N8'e"e$%&'7ote"s&)1'3)"%'+&s&07)"'+)1)0<br />

7e%)s'te$se,-t')+)1).'5555<br />

)5 R8RW'T<br />

,5 R8LR'T<br />

95 R8LW'T<br />

+5 R8PR'T<br />

e5 R8PW'T<br />

L[5 >-)',e"+)'='+)"'6'0)s&"%40)s&"%',e$0)ss)'''A)t-.<br />

,e,)s'+)$&'/et&"%%&)"';'0ete$'+)"'P;'0ete$5'T&/)'=<br />

0e"3e"t-.'t)").'+e"%)"'/e9e7)t)"'B'0Zs8',e"+)'6')/)"<br />

0e"3e"t-.'t)").'+e"%)"'e"e$%&'/&"et&/'se,es)$'5555<br />

)5<br />

J<br />

P 'BP<br />

,5 'BP 95<br />

+5<br />

e5<br />

J<br />

V 'BP<br />

L<br />

P 'BP<br />

L<br />

V 'BP<br />

PR5 :e,-).' 7e%)s' +&t)$&/' +e"%)"' %)3)' LRR' N' .&"%%)<br />

,e$t)0,).'7)"A)"%'W'905'6es)$'e"e$%&'7ote"s&)1'7e%)s<br />

te$se,-t')+)1).'5555<br />

)5 R8W'T<br />

,5 L8R'T<br />

95 L8W'T<br />

+5 P8R'T<br />

e5 P8W'T<br />

Usaha, Energi, dan Daya 89


[* D$E$&3$;(5-rC$.y$$.(&-r784C(7.7(d-.>$.(C-5$C*<br />

L5 :e,-).',e"+)'3)"%'0)ss)"3)'P'/%'+)$&'/e)+))"'+&)0<br />

,e$%e$)/'.&"%%)'/e9e7)t)""3)'0e"A)+&'LR'0Zs'se1)0)<br />

P'se/o"'/)$e")'7e"%)$-.'%)3)'#5'6e$)7)/).',es)$<br />

-s).)'3)"%'+&1)/-/)"'o1e.'%)3)'te$se,-tD<br />

P5 :e,-).',e"+)'0e0&1&/&'0)ss)'V'/%'+)1)0'/e)+))"'+&)05<br />

?e0-+&)"8',e$%e$)/'1-$-s'+e"%)"'/e9e7)t)"'J'0Zs<br />

se1)0)'P'+et&/5':)0)/).',es)$'-s).)'+)"'7e$-,).)"<br />

e"e$%&'/&"et&/'3)"%'te$A)+&D'Te1)s/)"5<br />

J5 :e,-).'7e1-$-',e$0)ss)'P'/%'+&te0,)//)"'2e$t&/)1'/e<br />

)t)s' +e"%)"' /e9e7)t)"' )G)1' WR' 0Zs5' F&"%%&' 3)"%<br />

+&9)7)&'7e1-$-')+)1).'LRR'05'6e$)7)/).',es)$"3)<br />

7e$-,).)"'e"e$%&'0e/)"&/'0e"A)+&'e"e$%&'7)")s'7)+)<br />

7e$&st&G)'te$se,-tD'H9'N'LR'0Zs P I<br />

V5 :e,-).',e"+)'+&te0,)//)"'2e$t&/)1'/e')t)s'+e"%)"<br />

/e9e7)t)"')G)1'B R 5'F&"%%&'0)/s&0-0'3)"%'+&9)7)&<br />

)+)1).';5'N3)t)/)"'/et&"%%&)"',e"+)'+)1)0';'7)+)<br />

s))t' e"e$%&' 7ote"s&)1' ,e"+)' s)0)' +e"%)"' e"e$%&<br />

/&"et&/"3)D<br />

W5 :e,-).':)112:"()*&.2:'H+&'>-"&)'@)"t)s&'="9o1'+&se,-t<br />

.)1&1&"t)$I'0e"+)/&'/e'/et&"%%&)"'0)/s&0-0"3)'; =<br />

N'WR'0'+&')t)s't)").'+e"%)"'/e1)A-)"'B L' N'R8W'0Zs5<br />

?e0-+&)"8' :)112:" ()*&.2:' 0e1-"9-$' /e' ,)G).' /e<br />

/et&"%%&)"'0&"&0-0"3)'; 6" N'W'0'se,e1-0'0e"+)/&<br />

/e0,)1&'0e"-A-'/et&"%%&)"'; ] 'N'PR'05<br />

90<br />

h A<br />

A<br />

lintasan<br />

roller coaster<br />

h B<br />

B<br />

T&/)'%)3)'%ese/':)112:"()*&.2:'+)"'1&"t)s)""3)'+&),)&/)"8<br />

te"t-/)"' /e1)A-)"' :)112:" ()*&.2:' 7)+)' /e+-)' t&t&/<br />

te$se,-t5<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

C<br />

h C<br />

_5 :e,-).',e"+)',e$0)ss)'J'/%'+&%)"t-"%'+e"%)"'se-t)s<br />

t)1&'3)"%'7)"A)"%"3)'P'05'EA-"%'t)1&'3)"%'1)&"'+&&/)t<br />

7)+)'1)"%&t41)"%&t5'6e"+)'+&7-/-1'se.&"%%)',e$%e$)/<br />

+e"%)"'/e9e7)t)"'tet)7' P W '0Zs5'6e$)7)/).',es)$<br />

s-+-t'0)/s&0-0'3)"%'+&,e"t-/'t)1&'te$.)+)7')$).<br />

2e$t&/)1D<br />

X5 6o1)'3)"%'0)ss)"3)'R8V'/%'+&1e07)$/)"'/e')$).'.o$&4<br />

fo"t)1'+e"%)"'/e9e7)t)"'LR'0Zs'+)$&'7-"9)/'0e")$)<br />

%e+-"%'3)"%'t&"%%&"3)'LPR'05<br />

120 m<br />

0<br />

v 0<br />

gedung<br />

lantai gedung<br />

U&t-"%1).M<br />

vy v<br />

)5 e"e$%&'/&"et&/')G)1Y<br />

,5 e"e$%&'7ote"s&)1')G)1Y<br />

95 e"e$%&'/&"et&/',o1)'/et&/)'0e"-0,-/'t)").Y<br />

+5 /e1)A-)"',o1)'/et&/)'0e"-0,-/'t)").5<br />

\5


Momentum,<br />

Impuls, dan Tumbukan<br />

Hasil yang harus Anda capai:<br />

Bab<br />

4<br />

menganalisis gejala alam dan keteraturan dalam cakupan mekanika benda titik.<br />

Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu:<br />

menunjukkan hubungan antara konsep impuls dan momentum untuk<br />

menyelesaikan masalah tumbukan.<br />

!"#$%&'%& )$*% +"$,$-,$ ."#-%$*/$0%$ -/$12 */ 345 3/$12<br />

+"#2.%'%$ 6%7%& 6%-2 ,7%&#%0% 8%$0 92'2. */0"+%#/: ;"


Tes Kompetensi Awal<br />

1%2%34)0)%)"%3(5(&6078*'%"098)%*:4);0


$%&'()((*0+,-,/ +"$8%-%'%$


Ingatlah<br />

Impuls sebanding dengan<br />

perubahan momentum.<br />

Kata Kunci<br />

• impuls<br />

• momentum linear<br />

Tes Kompetensi Subbab A<br />

L%&5(7(*3(?0=(3()0247403(:6?(*A<br />

94 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

;"


@/6%7$8%= %*% *2%


Gambar 4.4<br />

Tumbukan lenting sempurna.<br />

Tugas Anda 4.2<br />

Anggota polisi sering menggunakan<br />

rompi anti peluru dalam melaksanakan<br />

tugasnya. Dalam beberapa kejadian,<br />

rompi tersebut bisa tembus oleh<br />

peluru. Mengapa hal tersebut bisa<br />

terjadi?<br />

C. Jenis Tumbukan<br />

96 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

)*% -/0% +%9%+ -2+


N%#0% G .%*% $%&'()((*0+,-DG/ +"$8%-%'%$ 0+(Ei#i(n 6(#tit/#i 2$-2'<br />

-2+ P : B d ) : ) d C FP F P : B<br />

+%'%<br />

F: ) d a : B d C GU +K6<br />

: B d C GU +K6 a: ) d<br />

: B d C GU +K6 F P +K6 F P: B d<br />

: B d 7 [<br />

Q +K6<br />

(<br />

DEFG]H<br />

Y%7%+ &%7 /$/= ( %*%7%& ',">/6/"$ #"6-/-26/: $%&'()((*0+,-DH/


Tugas Anda 4.3<br />

Jika Anda sedang menggunakan<br />

sepatu, cobalah tendang sebuah bola<br />

sepak. Kemudian, bukalah sepatu dan<br />

tendang kembali bola tersebut. Jika<br />

diasumsikan gaya yang Anda berikan<br />

selama menyentuh sama besar,<br />

selidikilah tendangan mana yang<br />

membuat bola terlempar jauh? Apa<br />

hubungan kejadian ini dengan konsep<br />

impuls?<br />

<strong>Tantangan</strong><br />

untuk Anda<br />

Apakah Anda pernah menonton<br />

balapan? Mengapa di beberapa<br />

bagian sirkuit diberi pagar dari ban<br />

(tyre wall)?<br />

Y%#/ ."#6%+%%$ DggH= */."#,7"&<br />

A: F > : F 7 GU +K6<br />

C D<br />

A: F a C [<br />

+K6 C GU +K6<br />

Q<br />

: F C F C PP +K6 C FZ G +K6<br />

Q Q<br />

Contoh 4.3<br />

98 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

T%*/= '"9".%-%$ '"*2%


T%*/= .%*% -2+


W: ;"


Contoh 4.4<br />

;"


v p<br />

Kata Kunci<br />

• koefisien restitusi<br />

Tes Kompetensi Subbab D<br />

L%&5(7(*3(?0=(3()0247403(:6?(*A<br />

G: ;"


@"$2#2- N2'2+ I"'"'%7%$ f$"#0/ @"'%$/'= "$"#0/ '/$"-/' 8%$0<br />

*/+/7/'/ ."72#2 *%$


E: B,7% ) 8%$0 +%66%$8% Q '0


Rangkuman<br />

G: @,+"$-2+ 8%$0 */+/7/'/ 62%-2


Peta Konsep<br />

N2'2+ I"'"'%7%$<br />

@,+"$-2+<br />

Refleksi<br />


Tes Kompetensi Bab 4<br />

OA $636?3(?0'(3(?0'(:405(J(2(*0P(*Q0"(36*Q0:%"(:0=(*07%&5(7(*3(?0"(=(0247403(:6?(*A<br />

G: Y/+"$6/ /+.276 %*%7%& ::::<br />

%: k@lk\lk3l FG<br />


GU: ;",#%$0 %$%' 8%$0 +%66%$8% QU '0 6"*%$0


RA I(J(23(?0"%&:(*P((*02%&674:06*60=%*Q(*0:%"(:A<br />

G: ;"


Proyek Semester 1<br />

katrol<br />

beban<br />

gantung<br />

papan<br />

landasan<br />

110 Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

!%*% 6"+"6-"# /$/ )$*% -"7%&


Tes Kompetensi Fisika<br />

Semester 1<br />

OA $636?3(?0'(3(?0'(:405(J(2(*0P(*Q0"(36*Q0:%"(:0=(*07%&5(7(*3(?0"(=(0247403(:6?(*A<br />

G: !"#9".%-%$ 6"


]: ;"


PU: @%66% 1%#/A1%#/ .7%$"- R 6%+% *"$0%$ $ '%7/ +%66% B2+/<br />

*%$


RA I(J(23(?0"%&:(*P((*02%&674:06*60=%*Q(*0:%"(:A<br />

G: !%*% 6262$%$


Gerak Rotasi dan<br />

Kesetimbangan Benda Tegar<br />

Hasil yang harus Anda capai:<br />

Bab<br />

5<br />

menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam<br />

menyelesaikan masalah.<br />

Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu:<br />

memformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum sudut, dan<br />

momen inersia berdasarkan Hukum II Newton, serta penerapannya dalam<br />

masalah benda tegar.<br />

!"#$%&'%&()$*%(+",-&%.(/"#%'%$(.010&(2"3#%$/(%.,".(4",3$5%.(-$*%&6<br />

7"$/%4%(%.,".(."#2"10.(2",%,0(+"$"'0'(.010&$8%('".-'%(+0,%-(1"#40.%#6(9".-'%<br />

'"*0%(,"$/%$(*%$('%'-$8%(*-."'0':(-%(+"$/%,%+-(/"#%'(#3.%2-(,"1-&(5"4%.<br />

*-1%$*-$/'%$(4%*%(2%%.(*-#"$.%$/'%$;(


Tes Kompetensi Awal<br />

S"#"$%&'&"&("$a*a+i'k./s"('1"+ak'2.tasi'4a/'5"s"ti&#a/6a/'7"/4a'8"6a+9'k"+*aka/$a:'s.a$;s.a$'#"+ik%t<br />

4a$a&'#%k%'$ati:a/<<br />

B; )4%(8%$/(*-+%'20*(*"$/%$(+3+"$(/%8%:(+3+"$<br />

'34",:(*%$(+3+"$(-$"#2-%6<br />

C; )4%(&010$/%$(%$.%#%(


3. Kecepatan Sudut Sesaat dalam Gerak Rotasi<br />

T%/%-+%$%'%&( 5%#%( +"$/0'0#( '"5"4%.%$( 20*0.( 2"2%%.( *%#-( 2"10%&<br />

1"$*%(."/%#(8%$/(1"#/"#%'(#3.%2-6(D%+%(&%,$8%(*"$/%$(/"#%'(,-$"%#:(*%,%+<br />

/"#%'(#3.%2-:('"5"4%.%$(20*0.(2"2%%.((# )(*-."$.0'%$(*%,%+(2",%$/(A%'.0<br />

( " t )( 8%$/( 2%$/%.( 2-$/'%.( ( " t % U )( 2"&-$//%( 4"#01%&%$( '"5"4%.%$$8%<br />

2%$/%.( '"5-,;( M,"&( '%#"$%( -.0:( '"5"4%.%$( 20*0.( 2"2%%.( 4%*%( /"#%'( #3.%2-<br />

*-$8%.%'%$( *"$/%$( 4"#2%+%%$<br />

" !<br />

# ! ,-+ # ! ,-+<br />

" t% U " t% U " t<br />

%.%0<br />

* !<br />

# ! (OPF)<br />

*t<br />

>"$/%$( *"+-'-%$:( '"5"4%.%$( 20*0.( 2"2%%.( +"#04%'%$( .0#0$%$<br />

4"#.%+%( *%#-( 4"#2%+%%$( 432-2-( 20*0.( 2"1%/%-( @0$/2-( A%'.0;( !"#&%.-'%$<br />

/#%@-'( ! (."#&%*%4(t(4%*%(1a&#a+'="$/%$<br />

*"+-'-%$:( 4"#5"4%.%$( 20*0.( %*%,%&( 4"#01%&%$( '"5"4%.%$( 20*0.( 2".-%4<br />

2%.0%$( A%'.0( 2"&-$//%( 2%.0%$$8%( %*%,%&( #%*S2 C ;<br />

a. Percepatan Sudut Rata-Rata<br />

!"#5"4%.%$( 20*0.( #%.%-#%.%( *-$8%.%'%$( *"$/%$( ,%+1%$/( ' ;( G-'%<br />

2"10%&( 4%#.-'",( 1"#/"#%'( +",-$/'%#( *"$/%$( '"5"4%.%$( 20*0.( # 1 ( 4%*%<br />

2%%.( t B :( '"+0*-%$( 1"#01%&( +"$=%*-( # 2 " 4%*%( 2%%.( t C :( 4"#5"4%.%$( 20*0.<br />

#%.%-#%.%((' )(4%#.-'",(."#2"10.(*%,%+(2",%$/(A%'.0(Dt(*-$8%.%'%$(*"$/%$<br />

4"#2%+%%$( 1"#-'0.;<br />

%.%0<br />

b. Percepatan Sudut Sesaat<br />

# C $ # B ( ' !<br />

t $ t<br />

C B<br />

#<br />

' "<br />

!<br />

"t<br />

(OPO)<br />

)$*%(.",%&(+"$/".%&0-(1%&A%('"5"4%.%$(20*0.(2"2%%.((# )(*-."$.0'%$<br />

*%,%+( 2",%$/( A%'.0( 8%$/( 2%$/%.( 2-$/'%.( ( " t % U )( 2"&-$//%( 4"#01%&%$<br />

'"5"4%.%$$8%( 2%$/%.( '"5-,;( D%+%( &%,$8%( *"$/%$( '"5"4%.%$( 20*0.( 2"2%%.<br />

(# ):(4"#5"4%.%$(20*0.(2"2%%.((' )(=0/%(+"#04%'%$(4"#5"4%.%$(20*0.(#%.%-<br />

#%.%( 8%$/( ."#=%*-( *%,%+( 2",%$/( A%'.0( ( "t )( 8%$/( 2%$/%.( 2-$/'%.:( %.%0<br />

" t % U; ( >"$/%$( *"+-'-%$:( 4"#5"4%.%$( 20*0.( 2"2%%.( *-$8%.%'%$( *"$/%$<br />

4"#2%+%%$( 1"#-'0.;<br />

! B<br />

! C<br />

0<br />

! # #%* $<br />

Gerak Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar 117<br />

P<br />

t 1<br />

Gambar 5.4<br />

Kecepatan sudut sesaat (# ) dapat<br />

ditentukan dari gradien grafik<br />

! terhadap t pada sebuah titik.<br />

Q<br />

t 1<br />

&<br />

t(s)


# 2<br />

# 1<br />

# (rad/s 1 )<br />

118<br />

t 1<br />

A<br />

' 1<br />

Gambar 5.5<br />

Percepatan sudut sesaat<br />

berdasarkan gradien garis singgung<br />

# = # (t) di titik t.<br />

Kata Kunci<br />

• posisi sudut<br />

• kecepatan sudut<br />

• percepatan sudut<br />

B<br />

t 1<br />

' 2<br />

t (s)<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

' ! ,-+ '<br />

" t%<br />

U<br />

" #<br />

"<br />

' ! ,-+<br />

" t% U t<br />

* #<br />

' ! (OPW)<br />

*t<br />

>"$/%$(+"$2012.-.02-'%$(A"+sa&aa/' B=C?D('"(*%,%+(A"+sa&aa/' B=CED:<br />

*-4"#3,"&( 4"#2%+%%$( 4"#5"4%.%$( 20*0.( 2"1%/%-( 1"#-'0.;<br />

* * ( * ) *<br />

' ! ! * + !<br />

*t *t , *t - *t<br />

C<br />

# ! !<br />

C<br />

(OPX)<br />

>"$/%$(*"+-'-%$:()$*%(.",%&(+"$/".%&0-(1%&A%(4"#5"4%.%$(20*0.<br />

2"2%%.( +"#04%'%$( .0#0$%$( 4"#.%+%( *%#-( '"5"4%.%$( 20*0.( 2"2%%.( %.%0<br />

.0#0$%$( '"*0%( *%#-( 4"#2%+%%$( 432-2-( 20*0.( 2"1%/%-( @0$/2-( A%'.0;( D",%-$<br />

-.0:( 4"#5"4%.%$( 20*0.( 2"2%%.( *%4%.( 40,%( *-."$.0'%$( 1"#*%2%#'%$( /#%*-"$<br />

/%#-2(2"&-$//%(/#%@-'(#(."#&%*%4(t(*-(20%.0(.-.-';(!"#&%.-'%$(/#%@-'(#(=(#(t)<br />

4%*%( 1a&#a+' =


T"#*%2%#'%$( A"+sa&aa/' B=CGD( *%$' A"+sa&aa/' B=CHD:( *-4"#3,"&<br />

4"#2%+%%$(432-2-(20*0.(0$.0'(/"#%'(+",-$/'%#(1"#%.0#%$(2"1%/%-(1"#-'0.;<br />

!<br />

. .<br />

! U<br />

Tes Kompetensi Subbab A<br />

t<br />

# $<br />

* ! ! ( # t *t<br />

U<br />

t<br />

.<br />

U<br />

# # ' $<br />

! "<br />

U<br />

t *t<br />

B C<br />

! $ ! U ! # Ut<br />

" ' t<br />

C<br />

B C<br />

! # t$ ! ! U " # Ut<br />

" 't<br />

(OPBU)<br />

C<br />

5"+*aka/$a:'4a$a&'#%k%'$ati:a/<<br />

B; D"10%&(#3*%(1"#=%#--=%#-(FU(5+(1"#3.%2-(*"$/%$<br />

20*0.(#3.%2-(8%$/(*-$8%.%'%$(*"$/%$(4"#2%+%%$<br />

! (=((H((#%*S2 C )t C ;(L"$.0'%$,%&<br />

%; 1"2%#(20*0.(! (4%*%(A%'.0(t B (=(C(2(*%$(t C (=(H:UO<br />

*%,%+(2%.0%$(#%*-%$(*%$(*"#%=%.[<br />

1; =%#%'( ."+40&( 4%#.-'",( 4%*%( ."4-( #3*%( 2",%+%<br />

-$."#\%,(A%'.0(t B (*%$(t C [<br />

5; '"5"4%.%$(20*0.(#%.%-#%.%(*%,%+(2%.0%$(#%*S2<br />

%$.%#%(t B (*%$(t C [(*%$<br />

*; '"5"4%.%$(20*.(2"2%%.(4%*%(.(=(F(2;<br />

B. Dinamika Gerak Rotasi<br />

1. Momen Gaya (Torsi)<br />

M/012"3a$a(%.%0(.3#2-(+"#04%'%$(1"2%#%$(8%$/(+"$8"1%1'%$(2"10%&<br />

1"$*%(."/%#((1"$*%(8%$/(.-*%'(*%4%.(1"#01%&(1"$.0')(5"$*"#0$/(0$.0'<br />

1"#3.%2-(."#&%*%4(43#32$8%;(73+"$(/%8%(."#+%20'(1"2%#%$(\"'.3#(*%$(*-1"#-<br />

,%+1%$/( / ((.%0);<br />

T%/%-+%$%'%&(5%#%(+"$"$.0'%$(.3#2-(%.%0(+3+"$(/%8%(8%$/(1"'"#=%<br />

4%*%( 1"$*%( 8%$/( 1"#3.%2-6( !"#&%.-'%$( '"+1%,-( 1a&#a+' =


120<br />

r<br />

m<br />

#<br />

v<br />

Gambar 5.7<br />

Partikel bermassa m berputar<br />

mengelilingi sebuah sumbu putar<br />

yang berjarak r dari partikel<br />

tersebut.<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

9"."#%$/%$_<br />

/ =(1"2%#(+3+"$(/%8%((N+)<br />

' =(=%#%'(20+10(#3.%2-('"(.-.-'(.%$/'%4((+)<br />

5 =( 1"2%#( /%8%( 8%$/( *-'"#=%'%$( (N)<br />

* =('(2-$(! (=(,"$/%$(+3+"$((+)<br />

!"#&%.-'%$(4"#2%+%%$(+3+"$(/%8%(4%*%(A"+sa&aa/'B=CIID;(T"2%#<br />

+3+"$( /%8%( *-&%2-,'%$( *%#-( 4"#'%,-%$( \"'.3#;( G-'%( 20*0.( %$.%#%( '" *%$<br />

/%8%(5"."/%'(,0#02((! (=(ZU`):(%'%$(*-4"#3,"&(1"2%#(+3+"$(/%8%(/ (2"1"2%#<br />

/ (=('5 (OPBF)<br />

)#%&(*%#-(+3+"$(/%8%((/ )(*%4%.(*-."$.0'%$(1"#*%2%#'%$('3$\"$2-(%.%0<br />

'"2"4%'%.%$( 1"#-'0.( -$-;( G-'%( %#%&( 40.%#%$( .3#2-( 2"%#%&( *"$/%$( %#%&<br />

40.%#%$( =%#0+( =%+:( +3+"$( /%8%( (/ )( 1"#$-,%-( 432-.-@;( G-'%( %#%&( 40.%#%$<br />

.3#2-(1"#,%A%$%$(%#%&(*"$/%$(%#%&(40.%#%$(=%#0+(=%+:(+3+"$(/%8%((/ )<br />

1"#$-,%-( $"/%.-@;<br />

2. Momen Inersia<br />

)$*%(."$.0(+"$/".%&0-(1%&A%(2".-%4(1"$*%(+"+-,-'-('"5"$*"#0$/%$<br />

0$.0'( +"+4"#.%&%$'%$( '"%*%%$( /"#%'$8%;( >%,%+( /"#%'( ,-$"%#:( 2".-%4<br />

1"$*%(8%$/(*-%+(%'%$(.".%4(*-%+;()*%40$(1"$*%(8%$/(2"*%$/(1"#/"#%'<br />

,0#02( 1"#%.0#%$( +"+-,-'-( '"5"$*"#0$/%$( 0$.0'( .".%4( 1"#/"#%'( ,0#02<br />

1"#%.0#%$:('"50%,-(%*%(#"20,.%$(/%8%(8%$/(+"+"$/%#0&-$8%;(%#-( A"+sa&aa/' B=CI@D:( *-4"#3,"&( $-,%-( 0' C ( 8%$/( +"$8%.%'%$( +3+"$<br />

-$"#2-%(*%#-(4%#.-'",(8%$/(1"#/"#%'(+",-$/'%#;(73+"$(-$"#2-%(*-,%+1%$/'%$<br />

*"$/%$(:;<br />

:(=(0' C (OPBO)<br />

>"$/%$(*"+-'-%$:(+3+"$(-$"#2-%(2"10%&(4%#.-'",(2"1%$*-$/(*"$/%$(+%22%<br />

4%#.-'",(*%$('0%*#%.(=%#%'(%$.%#%(4%#.-'",(*%$(20+10(40.%#$8%;(73+"$<br />

-$"#2-%( +"#04%'%$( 1"2%#%$( 2'%,%#( 8%$/( +"+-,-'-( 2%.0%$( '/+ C ;


. Momen Inersia Benda Tegar<br />

D"10%&(1"$*%(."/%#(."#*-#-(%.%2(2"=0+,%&(4%#.-'",(8%$/(."#4-2%&(2%.0<br />

*"$/%$(8%$/(,%-$$8%(2"#.%(=%#%'$8%(.".%4;(73+"$(-$"#2-%$8%(+"#04%'%$<br />

=0+,%&( *%#-( +3+"$( -$"#2-%( 2"+0%( 4%#.-'",( -.0:( 8%'$-( :" = 0 0' C ;( )'%$<br />

.".%4-:(0$.0'(2"10%&(1"$*%(8%$/(+"+-,-'-(*-2.#-102-(+%22%(8%$/('3$.-$0:<br />

%.%0( .-*%'( *%4%.( *-4-2%&'%$( 2"4"#.-( 1a&#a+' =


122<br />

Ingatlah<br />

Momentum sudut merupakan<br />

besaran vektor.<br />

8a#"$'=


3. Hubungan Momen Gaya dan Percepatan Sudut<br />

!"#&%.-'%$(1a&#a+' =;( D"10%&( 1"$*%( ."/%#( 1"#+%22%( 0( 1"#3.%2-<br />

4%*%(."#&%*%4(.-.-'(20+10"!;()$*%(.",%&(+"$/".%&0-(1%&A%(4%*%(1"$*%<br />

."/%#(8%$/(1"#3.%2-(/%8%(8%$/(1"'"#=%(4%*%(1"$*%(+",-40.-(2",0#0&(1%/-%$<br />

1"$*%:(.".%4-(@3'02(4%*%(/%+1%#(."#2"10.(*-A%'-,-(3,"&(.-.-'(="8%$/(1"#=%#%'<br />

'"."#&%*%4( 20+10( #3.%2-%" R%8%( .%$/"$2-%,( "" 1"'"#=%( *-( .-.-'( =( 2"&-$//%<br />

1"$*%(1"#/"#%'(#3.%2-(*"$/%$(4"#5"4%.%$(.%$/"$2-%,(# . ('3$2.%$;( 7"$0#0.<br />


y<br />

124<br />

r<br />

Gambar 5.13<br />

Diagram momen gaya atau torsi<br />

yang bekerja pada waktu membuka<br />

mur sebuah roda mobil.<br />

Gambar 5.14<br />

Momentum sudut ketika<br />

kedua tangan direntangkan adalah I a # a .<br />

!<br />

p<br />

p sin !<br />

L<br />

O d x<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

4. Momentum Sudut dan Hukum Kekekalan Momentum Sudut<br />

D"4"#.-( &%,$8%( 4%*%( /"#%'( .#%$2,%2-:( 4%*%( /"#%'( #3.%2-( =0/%( ."#*%4%.<br />

'3$2"4( +3+"$.0+( 8%$/( *-2"10.( *"$/%$( +3+"$.0+( 20*0.;( !"$.-$/$8%<br />

'"1"#%*%%$(+3+"$.0+(20*0.(4%*%(/"#%'(#3.%2-(2%+%(*"$/%$(4"$.-$/$8%<br />

'"1"#%*%%$( +3+"$.0+( ,-$"%#( 4%*%( /"#%'( .#%$2,%2-;<br />

!%*%(1a&#a+'=


9".-'%(40.%#%$(2"*%$/(1"#,%$/20$/(*%$('"*0%(.%$/%$(8%$/(+"+"/%$/<br />

1"1%$( *-#%4%.'%$( +"$*"'%.-( .010&:( 2"4"#.-( 4%*%( 1a&#a+' =


(%)<br />

(1)<br />

(5)<br />

126<br />

F<br />

#<br />

f g<br />

R<br />

R<br />

R<br />

O<br />

N<br />

mg<br />

v 7 0<br />

F<br />

# = 0<br />

# 7 0<br />

Gambar 5.17<br />

(a) Benda bergerak translasi.<br />

(b) Benda bergerak rotasi.<br />

(c) Benda menggelinding<br />

pada bidang yang<br />

permukaannya kasar.<br />

F<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

9"5"4%.%$(20*0.(2%%.(+"$//0,0$/(*-&-.0$/(*"$/%$(4"#2%+%%$<br />

: B<br />

: B # (=(: B C # (%.%0(# (=( C C<br />

# C (=(<br />

BU: WX('/ +<br />

C<br />

: C<br />

# B :(2"&-$//%<br />

C<br />

B: Y('/ + (](U:CO(40.%#%$S2(=(B:HY(40.%#%$S2;<br />

5. Gerak Menggelinding<br />

)$*%( 4%2.-( 2"#-$/( +"$=0+4%-( 1"$*%( 8%$/( 1"#/"#%'( +"$//",-$*-$/:<br />

+-2%,$8%( 2"10%&( 13,%( 8%$/( *-,"+4%#'%$( *-( %.%2( ,%$.%-( +"$*%.%#:( %.%0<br />

#3*%-#3*%( 2"10%&( '"$*%#%%$( 8%$/( +",%=0( *-( =%,%$( #%8%;( 7"$//",-$*-$/<br />

%*%,%&( 4"#-2.-A%( 1"#/"#%'$8%( 2"10%&( 1"$*%( 2"5%#%( .#%$2,%2-( *%$( #3.%2-<br />

(1a&#a+' =


Contoh 5.3<br />

D"10%&(2-,-$*"#(4"=%,(1"#+%22%(BO('/(+"+-,-'-(=%#--=%#-(CU(5+;(D-,-$*"#(."#2"10.(*-*3#3$/<br />

3,"&(/%8%(2"1"2%#(FU(N(2"4"#.-(4%*%(/%+1%#;(L"$.0'%$,%&(4"#5"4%.%$(8%$/(*-%,%+-<br />

2-,-$*"#(."#2"10.:(=-'%_<br />

N<br />

%; .-*%'(%*%(/%8%(/"2"'(%$.%#%(2-,-$*"#(*%$<br />

,%$.%-((2-,-$*"#(+",0$50#S2",-4)[<br />

1; ."#*%4%.(/"2"'%$(2"&-$//%(2-,-$*"#(+"$//",-$*-$/; F<br />

NaOa#P<br />

>-'".%&0-_(0"=(BO('/[(5"=(FU(N[("+-'-%$(&%,$8%<br />

4%*%(1-*%$/(+-#-$/:(%/%#(2-,-$*"#(*%4%.(+"$/",-$*-$/(+%'%(&%#02(%*%(/%8%<br />

/"2"'(%$.%#%(2-,-$*"#(*%$(1-*%$/(+-#-$/;<br />

a$.0'(/"#%'(.#%$2,%2-:(1"#,%'0(4"#2%+%%$(03(2-$( ! (P(D =(0a"*%$<br />

/(<br />

F" E" 03"532" ! %( D-,-$*"#( %'%$( 1"#/"#%'( #3.%2-( =-'%( 2-,-$*"#( -$-( +"+-,-'-<br />

4"#5"4%.%$(2"1"2%#(a"E"a (2"&-$//%(%'%$(*-4"#3,"&(4"#5"4%.%$(20*0.' ;<br />

t<br />

!"#5"4%.%$( 20*0.( *%#-( /"#%'( #3.%2-( 4%*%( 2"10%&( 2-,-$*"#( *-2"1%1'%$<br />

%*%$8%(+3+"$(/%8%(*%#-(/%8%(/"2"';(!"#2%+%%$(/%8%(/"2"'(0$.0'(1"$*%<br />

8%$/( +"$//",-$*-$/( 4%*%( 1-*%$/( +-#-$/( %*%,%&(D ( =( : a<br />

3<br />

C<br />

< ;<br />

R%8%( ,%-$( 8%$/( 1"'"#=%( 4%*%( 2-,-$*"#:( .".%4-( .-*%'( +"$-+10,'%$<br />

+3+"$(/%8%:(2"4"#.-(/%8%(1"#%.(.-*%'(*-4"#&-.0$/'%$;("$/%$(+",%'0'%$(",-+-$%2-(*%#-<br />

*0%( 4"#2%+%%$( *-( %.%2:( *-4"#3,"&( 4"#2%+%%$<br />

03"2-$(! "C": a<br />

C<br />

< (=(0a( 8 (<br />

03 2-$ !<br />

a !<br />

(OPFC)<br />

0 " :<br />

C<br />

<<br />

C<br />

a$.0'(2-,-$*"#(4"=%,((:(=( B 0< ):(4"#2%+%%$(4"#5"4%.%$$8%(%*%,%&<br />

C<br />

03 2-$ ! 03 2-$ !<br />

a ! !<br />

B C<br />

0< F 0<br />

0 " C C<br />

C<br />

<<br />

a ! C 3 2-$ !<br />

(OPFF)<br />

F<br />

Contoh 5.4<br />

D"10%&(2-,-$*"#(4"=%,(&3+3/"$(1"#+%22%(C('/(+"+-,-'-(=%#--=%#-(F(5+;(9"+0*-%$:<br />

2-,-$*"#(."#2"10.(*-."+4%.'%$(4%*%(1-*%$/(+-#-$/(*"$/%$(20*0.('"+-#-$/%$(OF`;<br />

L"$.0'%$,%&(4"#5"4%.%$(8%$/(*-%,%+-(2-,-$*"#(=-'%_<br />

%) .-*%'(%*%(/"2"'%$((,%$.%-(,-5-$)[<br />

1) 2-,-$*"#(+"$//",-$*-$/;<br />

Ingatlah<br />

Gaya gesek akan menyebabkan<br />

silinder menggelinding. Gaya gesek<br />

ini berperan dalam menghasilkan<br />

momen gaya untuk silinder.<br />

mg sin !<br />

Gambar 5.18<br />

Sebuah benda yang menggelinding<br />

pada bidang miring.<br />

Gerak Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar 127<br />

!<br />

N<br />

mg<br />

f g<br />

mg cos !


128<br />

(%)<br />

(1)<br />

#<br />

F<br />

R<br />

M<br />

Gambar 5.19<br />

Beban dihubungkan<br />

dengan katrol.<br />

T<br />

mg<br />

R R<br />

M<br />

mg<br />

F T<br />

Gambar 5.20<br />

(a) Gaya-gaya pada benda m.<br />

(b) Gaya-gaya pada katrol.<br />

T<br />

T<br />

a<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

NaOa#P<br />

>-'".%&0-_(0"=(C('/[(-(9",%2(e:()$*%(.",%&(+"+4",%=%#-(."$.%$/(1"1%$(%.%0(1"$*%(8%$/<br />

*--'%.( 3,"&( 2"0.%2( .%,-( *%$( *-&010$/'%$( *"$/%$( '%.#3,;( )'%$( .".%4-:<br />

+%22%('%.#3,(*-%1%-'%$('%#"$%()$*%(1",0+(+"+4",%=%#-('3$2"4(+3+"$<br />

-$"#2-%;( D"'%#%$/:( )$*%( .",%&( +"+4",%=%#-( +3+"$( -$"#2-%;( >"$/%$<br />

*"+-'-%$:( )$*%( *%4%.( +"$//0$%'%$( '3$2"4( +3+"$( -$"#2-%( 2"&-$//%<br />

*%4%.(+"+4"#&-.0$/'%$(+%22%('%.#3,(4%*%(2-2."+('%.#3,(-$-;<br />

!"#&%.-'%$( 1a&#a+' =


9"."#%$/%$_<br />

a =(1"2%#(4"#5"4%.%$(,-$"%#((+S2 C )<br />

5 =(1"2%#(/%8%(.%#-'(N)<br />

0 =(+%22%(1"$*%(('/)<br />

M =(+%22%('%.#3,(('/)<br />

Contoh 5.5<br />

!"#&%.-'%$( /%+1%#( *-( 2%+4-$/;( >0%( 10%&( 1"$*%( 8%$/<br />

+%22%$8%((0 B (=(C('/(*%$(0 C (=(F('/(*-&010$/'%$(*"$/%$<br />

2"0.%2(.%,-(+",%,0-(2"10%&('%.#3,(*"$/%$(=%#--=%#-(BU(5+(*%$<br />

+%22%('%.#3,(W('/;(L"$.0'%$,%&_<br />

%; 4"#5"4%.%$(,-$"%#(2-2."+[<br />

1; ."/%$/%$(.%,-(G B (*%$(G C ;<br />

NaOa#P<br />

%; D-2."+(+0,%-+0,%(*%,%+('"%*%%$(*-%+;<br />

9".-'%(*-,"4%2:(2-2."+(+0,%-(1"#/"#%'('"(%#%&(0 C (2"&-$//%(1"$*%(0 B ($%-'(*%$(0 C (.0#0$<br />

G B( P(0 B (3(=(0 B( a 0 C( 3"P(G C (=(0 C( a<br />

G B (=(0 B( 3(+(0 B( a """""""""""G C (=(0 C( (3"P(0 C( a<br />

!"#,0(*-'".%&0-(1%&A%(.%,-(*-%$//%4(&3+3/"$;<br />

L-$=%0('%.#3,_<br />

9 / (=(:' [((:(=( B<br />

C 0'


130<br />

B<br />

Gambar 5.22<br />

Silinder yang mula-mula diam<br />

bergerak menggelinding.<br />

A<br />

v h<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

>-'".%&0-(1%&A%(0' C (%*%,%&(+3+"$(-$"#2-%(+%'%(0$.0'(/"#%'(#3.%2-(+"$=%*-<br />

9 8"#3.%2-( =( B<br />

C : # C (OPFZ)<br />

9"."#%$/%$_<br />

=( "$"#/-( '-$".-'( .#%$2,%2-( (=30,")<br />

98 9 " =( "$"#/-( '-$".-'( #3.%2-( (=30,")<br />

8 #3.%2-<br />

": =(+3+"$(-$"#2-%(1"$*%(('/+ C )<br />

# =( '",%=0%$( 20*0.( (#%*S2)<br />

b. Energi Kinetik Translasi dan Rotasi<br />

L",%&()$*%('".%&0-(1%&A%(2"10%&(1"$*%(8%$/(1"#/"#%'(+"$//",-$*-$/<br />

%'%$(+"+-,-'-(*0%(/"#%'%$:(8%-.0(/"#%'(,-$"%#(*%$(/"#%'(#3.%2-;(R%10$/%$<br />

/"#%'(,-$"%#(*%$(=%#%'(#3.%2-(*-2"10.(/"#%'(.#%$2,%2-;(R"#%'(.#%$2,%2-(+"+-,-'-<br />

'"5"4%.%$(,-$"%#(7:(2"*%$/'%$(/"#%'(#3.%2-$8%(+"+-,-'-('"5"4%.%$(20*0.(#;<br />

T"$*%( 8%$/( +"$//",-$*-$/( +"+-,-'-( "$"#/-( '-$".-'( .#%$2,%2-( *%$( "$"#/-<br />

'-$".-'(#3.%2-;(D"5%#%(+%."+%.-2:(+"+"$0&-(4"#2%+%%$<br />

9 (=( 8(.3.%, B<br />

C (07C (+( B C (:#<br />

C<br />

9 (=(9 (+(9 8(.3.%, 8 8"#3.%2-<br />

9"."#%$/%$_<br />

9 =( "$"#/-( '-$".-'( .3.%,<br />

8".3.%,<br />

(OPHU)<br />

c. Hukum Kekekalan Energi Mekanik pada Gerak Rotasi<br />

!"#&%.-'%$( 1a&#a+( =>;( D"10%&( 2-,-$*"#( 8%$/( +0,%-+0,%( *-%+:<br />

+"$//",-$*-$/(*%#-()('"(T;(G-'%(*-%20+2-'%$(2",%+%(13,%(1"#3.%2-(.-*%'(%*%<br />

"$"#/-( 8%$/(&-,%$/( *%$( 1"#01%&( +"$=%*-( "$"#/-( '%,3#:( 1"#,%'0( %#-( 4"#2%+%%$( ."#2"10.:( '"5"4%.%$( 2-,-$*"#( 4"=%,( '".-'%( 2%+4%-( *-<br />

*%2%#( 1-*%$/( +-#-$/( *%4%.( *-'".%&0-:( 8%-.0<br />

7(=( F<br />

H 3h (OPHB)<br />

A"+sa&aa/' B=C@ID( *%4%.( *-.0,-2'%$( *%,%+( 1"$.0'( 0+0+:( 8%-.0<br />

7(=(<br />

C3h<br />

B " 8<br />

(OPHC)<br />

!%*%( 4"#2%+%%$( ."#2"10.:( 8( +"#04%'%$( '3$2.%$.%( /"3+".#-( 8%$/<br />

*-+-,-'-(3,"&(1"$*%(*%$(*%,%+(1-*%$/(."'$-'(2"#-$/(*-2"10.(2"1%/%-(=%#--<br />

=%#-( /-#%2-;( N-,%-( 8( -$-( 1"#/%$.0$/( 4%*%( ="$-2( 1"$*%$8%;( a$.0'( 2-,-$*"#<br />

4"=%,(8(=( B<br />

C<br />

C<br />

:(0$.0'(13,%(4"=%,(8(=( :(*%$(0$.0'(13,%(1"#3$//%(8(=(<br />

C O F ;


Contoh 5.6 Kata Kunci<br />

D"10%&(13,%(4"=%,(1"#+%22%(0"*%$(1"#=%#--=%#-(


H; D"10%&(2-,-$*"#(4"=%,(1"#+%22%(C('/(*-,".%''%$(4%*%<br />

2"10%&(1-*%$/(+-#-$/(*"$/%$(20*0.('"+-#-$/%$(WU`;<br />

L"$.0'%$,%&(4"#5"4%.%$(8%$/(*-%,%+-$8%:(=-'%_<br />

%; .-*%'(%*%(/"2"'[<br />

1; 2-,-$*"#(+"$//",-$*-$/;<br />

O; 7%22%(1"$*%(0 B (=(B:Y('/(*%$(0 C (=(C('/(*-&010$/'%$<br />

*"$/%$('%.#3,(2"4"#.-(/%+1%#;(73+"$(-$"#2-%(2-2."+<br />

'%.#3,(%*%,%&(:(=(B:X('/(0 C :(*"$/%$(' B (=(CU(5+(*%$(' C<br />

=(OU(5+;<br />

B<br />

132<br />

f B<br />

N B<br />

w<br />

!<br />

f A<br />

Gambar 5.23<br />

Sebuah tangga bersandar pada<br />

dinding yang kasar dengan lantai<br />

yang kasar pula.<br />

!<br />

N A<br />

A<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

L"$.0'%$_<br />

%; 4"#5"4%.%$(20*0.('%.#3,[<br />

1; ."/%$/%$(.%,-(G B (*%$(G C ;<br />

C. Kesetimbangan Benda Tegar<br />

)$*%( .",%&( +"$/".%&0-( 1%&A%( 2"10%&( 4%#.-'",( *-'%.%'%$( *%,%+<br />

'"%*%%$( 2".-+1%$/( =-'%( 4%#.-'",( ."#2"10.( .-*%'( +"$/%,%+-( 4"#5"4%.%$:<br />

%#.-$8%(=0+,%&(\"'.3#(*%#-(/%8%-/%8%(8%$/(1"'"#=%(4%*%(4%#.-'",(."#2"10.<br />

%*%,%&($3,: 9 F ! U; (


9 F =(U y<br />

D +(F P(M =(U<br />

T( )(<br />

D T (+(F ) =(M (OPHW)<br />

G-'%(*-%20+2-'%$(.-.-'()(+"$=%*-(43#32:(4"#2%+%%$(+3+"$(/%8%$8%<br />

%*%,%&( 9 / (=(U;<br />

d"$/%$(.3#2-(F T (8( ! (2-$(! ;<br />

d"$/%$(.3#2-(M(8( 1<br />

( ! (532(! ;<br />

2<br />

d"$/%$(.3#2-(D T (8( ! (532(! ;<br />

G%*-:<br />

F ! (2-$ T( (! (+"D ! (532(! (=( T( 1<br />

M! (532(! (OPHX)<br />

2<br />

>%#-('".-/%(4"#2%+%%$(."#2"10.:()$*%(*%4%.(+"$/".%&0-($-,%-(*%#-(/%8%<br />

/"2"'(%$.%#%(,%$.%-(*%$(1%.%$/()T:(/%8%($3#+%,(,%$.%-:(*%$(/%8%($3#+%,(*-$*-$/;<br />

Contoh 5.7<br />

D"10%&(1%.%$/()T(8%$/(4%$=%$/$8%(H(+"."#(1"#2%$*%#(4%*%(*-$*-$/(,-5-$(*-(.-.-'(T;<br />

D0*0.(8%$/(*-(1"$.0'(1%.%$/()T(*%#-(%,%2$8%(OF`:(2"*%$/'%$(1"#%.(1%.%$/(M;(G-'%<br />

4%*%(2%%.(1%.%$/()T(."4%.(%'%$(."#/",-$5-#:(."$.0'%$,%&('3"@-2-"$(/"2"'(%$.%#%(1%.%$/<br />

*%$(%,%2$8%;<br />

NaOa#P<br />

>-'".%&0-_(BI(=(@(=(H(+[(! (=(OF`[((1"#%.(1"$*%(=(M<br />

i 95 =U(%"F (P"D (=(U(%(F (=(D # T % T %<br />

F (=( T s ( (F ) (((."4%.(%'%$(."#/",-$5-#)(;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;(B)<br />

i 95 $ =(U(8 "F ) (P(M(=(U(%(F ) =(M(;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;(C)<br />

i 9/ =(U:(402%.(*-(B<br />

F I" (532! P"M" B<br />

C ! 532! =(U 8 F I" (532! =( B<br />

C M"532(!<br />

C (M(U:W) 8 F F<br />

= I<br />

W M(;;;;;;;;;(F)<br />

D012.-.02-'%$(!"#2%+%%$((C)(*%$((F)('"(4"#2%+%%$((B):(*-4"#3,"&<br />

B<br />

C M= ( M 8 ( E s" s" B<br />

B<br />

;(G%*-:('3"@-2-"$(/"2"'$8%(=<br />

C C ;<br />

F I"" 532(OF U( 8 U:W(F I (= B<br />

Contoh 5.8<br />

D"10%&(1%.%$/(&3#-c3$.%,(*"$/%$(1"#%.(FUU(N(*%$(4%$=%$/(O(+<br />

*-1"#-( "$/2",( 4%*%( 2"10%&( *-$*-$/;( a=0$/( 8%$/( 2%.0$8%<br />

*-.34%$/(*"$/%$(2"0.%2('%A%.(*%$(+"+1"$.0'(20*0.(OF`<br />

."#&%*%4(&3#-c3$.%,((,-&%.(/%+1%#);()4%1-,%(2"2"3#%$/(8%$/<br />

1"#%.$8%(OUU(N(1"#*-#-(4%*%(=%#%'(C(+(*%#-(*-$*-$/:(."$.0'%$<br />

."/%$/%$('%A%.(*%$(/%8%(#"%'2-(4%*%(1%.%$/;<br />

f B = 0<br />

B<br />

0<br />

w<br />

N B<br />

! = 4 m<br />

!<br />

fA A<br />

T<br />

5 m<br />

N A<br />

53°<br />

B<br />

f B NB<br />

Gambar 5.24<br />

Lengan torsi dari setiap gaya<br />

yang bekerja pada tangga.<br />

Ingatlah<br />

Keadaan setimbang berarti<br />

9F = 0 dan 9 / = 0.<br />

• momen gaya<br />

• lengan torsi<br />

Kata Kunci<br />

Gerak Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar 133<br />

!<br />

lengan<br />

torsi f B<br />

W<br />

+<br />

lengan<br />

torsi w<br />

!<br />

A<br />

lengan<br />

torsi N B


Batang homogen adalah batang<br />

yang letak titik beratnya tepat di<br />

tengah-tengah.<br />

134<br />

Ingatlah<br />

Pembahasan Soal<br />

Jarak sumbu roda depan dan sumbu<br />

roda belakang sebuah truk yang<br />

bermassa 1.500 kg adalah 2 m. Pusat<br />

massa truk 1,5 m di belakang roda<br />

depan. Jika g = 10 m/s 2 . Beban yang<br />

diterima roda depan adalah ....<br />

a. 1.250 N<br />

b. 2.500 N<br />

c. 3.750 N<br />

d. 5.000 N<br />

e. 6.250 N<br />

Pembahasan:<br />

9 / = 0<br />

mg # $<br />

AP – N B # $<br />

AB = 0<br />

N B<br />

Soal UMPTN Tahun 1995<br />

mg# AP$<br />

=<br />

AB<br />

= # $# $# $<br />

1.500 10 0,5<br />

2m<br />

= 3.750 N<br />

Jawaban: c<br />

Tes Kompetensi Subbab C<br />

5"+*aka/$a:'4a$a&'#%k%'$ati:a/<<br />

NaOa#P<br />

R%8%-/%8%(.#%$2,%2-_<br />

R%8%-/%8%(#3.%2-_<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

D012.-.02-'%$((F)('"((B)(*%$((C):(*-4"#3,"&<br />


C; D"1%.%$/(1%,3'(8%$/(4%$=%$/$8%(Y(+(*%$(1"#%.$8%<br />

CUU(N(*-/%$.0$/'%$(2"4"#.-(4%*%(/%+1%#;(G-'%(=%#%'<br />

)T(=(B(+:(TK(=(H(+:(*%$(K>(=(F(+:(."$.0'%$,%&<br />

$-,%-((4"#1%$*-$/%$(."/%$/%$(.%,-(G B (*%$(G C ;<br />

A<br />

1 m<br />

T 2<br />

0,5 m<br />

R<br />

T<br />

30°<br />

Sumber Ilmu<br />

40 cm<br />

1 m<br />

T 1<br />

4 m 3 m<br />

B C D<br />

F; D"10%&(4%4%$(-',%$(1"#+%22%(FC('/(+"$"+4",(4%*%<br />

2"1%.%$/(4-4%(8%$/(1"#%.$8%(*-%1%-'%$:(*%$(4%$=%$/-<br />

$8%(B:O(+;(D%,%&(2%.0(0=0$/$8%(*--'%.(*"$/%$(.%,-:<br />

2"*%$/'%$(0=0$/(8%$/(,%-$(+"$"+4",(4%*%(*-$*-$/<br />

2"4"#.-(.%+4%'(4%*%(/%+1%#;<br />

L"$.0'%$,%&(."/%$/%$(8%$/(*-+-,-'-(.%,-;<br />

H; D"10%&(#3*%(1"#+%22%(CU('/(&"$*%'(*-$%-''%$('"<br />

2"10%&(0$*%'%$(2".-$//-(CU(5+;<br />

F<br />

Rangkuman<br />

B; !32-2-( 20*0.( 1"$*%( ."/%#( 8%$/( 1"#/"#%'( #3.%2-<br />

*-$8%.%'%$(*"$/%$(4"#2%+%%$<br />

s<br />

! !<br />

'<br />

C; 9"5"4%.%$(20*0.(#%.%-#%.%(1"$*%(."/%#(8%$/(1"#/"#%'<br />

#3.%2-(*-$8%.%'%$(*"$/%$(4"#2%+%%$<br />

!<br />

#<br />

t<br />

"<br />

!<br />

"<br />

)*%40$('"5"4%.%$(20*0.(2"2%%.$8%_<br />

" ! * !<br />

! ,-+ !<br />

" t *t<br />

#<br />

" t%<br />

U<br />

h<br />


O; !%2%$/%$(*0%(10%&(/%8%(8%$/(2"=%=%#:(2%+%(1"2%#:<br />

*%$(1"#,%A%$%$(%#%&(*-2"10.('34",;(T"2%#$8%(2"10%&<br />

'34",(*-$8%.%'%$(*"$/%$(+3+"$('34",:(8%-.0<br />

M " = ( 5*:(*"$/%$(*(=(=%#%'(%$.%#%(*0%(/%8%;<br />

M #"20,.%$ (=(9M<br />

W; 73+"$(-$"#2-%(%*%,%&(0'0#%$('"5"$*"#0$/%$(20%.0<br />

1"$*%(0$.0'(+",%'0'%$(/"#%'(#3.%2-;(73+"$(-$"#2-%<br />

*-."$.0'%$(3,"&(+%22%(*%$(43,%(*-2.#-102-(+%22%<br />

."#&%*%4(20+10(40.%#;<br />

:(=(90"' C<br />

a$.0'(2"10%&(1"$*%(8%$/(+"+-,-'-(*-2.#-102-(+%22%<br />

8%$/('3$.-$0:(1"#,%'0(4"#2%+%%$<br />

136<br />

:(=(<br />

.<br />

C<br />

' * 0<br />

X; 73+"$( -$"#2-%( 1"1"#%4%( 1"$.0'( 1"$*%( *"$/%$<br />

20+10(40.%#(1"#%*%(4%*%(402%.(+%22%$8%(%*%,%&<br />

2"1%/%-(1"#-'0.;<br />

T%.%$/_(:(=( B<br />

BC M;C :(;(=(4%$=%$/(1%.%$/;<br />

D-,-$*"#(.-4-2(1"#3$//%_(:(=(M< C :(


Tes Kompetensi Bab 5<br />

S< Ai$i:$a:'sa$a:'sat%'*aOa#a/'Ta/6'(a$i/6't"(at'4a/'k"+*aka/$a:'(a4a'#%k%'$ati:a/<<br />

B; D"10%&(1"$*%(8%$/(1"#1"$.0'(2-,-$*"#(4"=%,(1"#=%#--<br />

=%#-((+3+"$(-$"#2-%(2-2."+(*-(.-.-'(!<br />

%*%,%&(;;;;<br />

%; X(0a *; W(0a C<br />

1; O(0a "; X(0a C<br />

5; O(0a C<br />

BU; !"#&%.-'%$(/%+1%#(1"#-'0.;<br />

a<br />

y<br />

2m<br />

m 1<br />

a<br />

O<br />

2a<br />

m 2<br />

Gerak Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar 137<br />

m<br />

'<br />

x


7< NaOa#$a:'("+ta/Taa/'#"+ik%t'i/i'4"/6a/'t"(at<<br />

B; D"10%&(#3*%(1"#+%22%(OUU(/(*"$/%$(+3+"$(-$"#2-%<br />

U:UBO( '/( + C ( +0,%-+0,%( 1"#40.%#( *"$/%$( 1"2%#<br />

'"5"4%.%$(FU(40.%#%$S2"'3$;(D".",%&(#3*%(+"$"+40&<br />

BWF(40.%#%$:(#3*%(."#2"10.(1"#&"$.-;(T"#%4%'%&(1"2%#<br />

.3#2-(8%$/(+"$/&"$.-'%$(40.%#%$(#3*%(."#2"10.6<br />

C; D"10%&(#3*%(8%$/(+%22%$8%(BYU('/(*%$(=%#--=%#-$8%<br />

B:C(+(+",%'0'%$(O(40.%#%$S2;(T"#%4%'%&("$"#/-('-$".-'<br />

#3.%2-(#3*%(."#2"10.6<br />

F; D"10%&(5-$5-$(."1%,(0%( 1"$*%:( +%2-$/-<br />

+%2-$/(1"#+%22%(0 =(H('/ B<br />

*%$(0 (=(H('/(*-&010$/-<br />

C<br />

'%$( *"$/%$( '%.#3,( 4"=%,<br />

8%$/(+%22%$8%(H('/(2"4"#.-<br />

.%+4%'(4%*%(/%+1%#;(G-'%(4"#+0'%%$(1-*%$/(+-#-$/<br />

)T(,-5-$(*%$('%.#3,(.-*%'(2",-4:(1"2%#(4"#5"4%.%$(1"$*%<br />

0 :(*%$(0 (%*%,%&(;;;;((3(=(BU(+S2 B C C )<br />

%; B:U(+S2 C *; C:C(+S2 C<br />

1; B:O(+S2 C "; C:O(+S2 C<br />

5; C:U(+S2 C<br />

A<br />

m1 30°<br />

B<br />

m2 BC; G-'%(*0%(#3*%(+%2-$/-+%2-$/(1"#=%#--=%#-(< (*%$(< B C<br />

*-40.%#(*"$/%$(.%,-(*-(.-.-'(2-$//0$/$8%:('"5"4%.%$<br />

20*0.((#):(4"#-3*"((G):(@#"'0"$2-((D):(*%$('"5"4%.%$<br />

,-$"%#((7)(+"+-,-'-(&010$/%$(*"$/%$(=%#--=%#-(


Fluida<br />

Hasil yang harus Anda capai:<br />

Bab<br />

6<br />

menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam<br />

menyelesaikan masalah.<br />

Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu:<br />

menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statis dan<br />

dinamis serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.<br />

Pesawat dapat terbang karena mengalami gaya angkat yang bebas pada sayapnya.<br />

!"#na&'a&()nda(b"#tan-a.(/"n0a1a(1"2a3at(da1at(t"#ban04(!"2a3at<br />

da1at( t"#ban0( 'a#"na( /"n0ala/i( 0a-a( an0'at( -an0( b"2a#7( 8a-a( an0'at<br />

1ada(1"2a3at(di2"bab'an(ol"&('on2t#u'2i(2a-a1(1"2a3at(-an0(/"n-"bab'an<br />

adan-a( 1"#b"daan( '"c"1atan( ali#( da#i( ala/( bab( ini.( )nda( a'an( b"la?a#( t"ntan0(


Tes Kompetensi Awal<br />

2,$,34# #,#5,3"6"%7 89.-,5 :347;"< 8,%6"8".3"= -9"3>-9"3 $,%784? ;"3"# $484 3"?7=".(<br />

17 !"#na&'a&( )nda( datan0( '"( t"/1at( cuci( /obil4<br />

Uu'u/(a1a'a&(-an0(dit"#a1'an(dala/(alat(1"n0A<br />

an0'at(/obil(di(2ana4(=a0ai/ana(ca#a('"#?a(alat(1"n0A<br />

an0'at(/obil(t"#2"but4<br />

27 !"#ca-a'a&( )nda( ?i'a( ada( t"/an( )nda( -an0<br />

/"n-ata'an( ba&3a( dia( bi2a( /"n"ntu'an( '"a2lian<br />

140<br />

Gambar 6.1<br />

Tekanan yang<br />

dilakukan seorang anak<br />

terhadap meja.<br />

A<br />

w<br />

h<br />

Gambar 6.2<br />

Tekanan hidrostatik<br />

pada dasar tabung.<br />

A. Fluida Statis<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

Fluida(/"#u1a'an(Cat(-an0(da1at(/"n0ali#7(Donto&(


8 O('"dala/an(Cat(cai#(I/M<br />

1 O( 1"#c"1atan( 0#aWita2i( I/Q2 2 M<br />

>a#i(1"#2a/aan(t"#2"but.(da1at(di1"la?a#i(ba&3a(t"'anan(&id#o2tati'<br />

2an0at( di1"n0a#u&i( ol"&( 0a-a( 0#aWita2i( dan( '"dala/an( Cat( cai#7<br />

!"#&ati'an(!"#$"% '(@7(!ada('a2u2(2"1"#ti(ini(Iuntu'(Cat(cai#(-an0<br />

2"?"ni2M.( t"'anan( Cat( cai#( tida'( b"#0antun0( 1ada( lua2( 1"na/1an0( dan<br />

b"ntu'(b"?ana.(t"ta1i(b"#0antun0(1ada('"dala/an(Cat(cai#7(Hadi.(t"'anan<br />

&id#o2tati'( 1ada( titi'( ).( =.( dan( D( adala&( 2a/a( b"2a#7( Xl"&( 'a#"na( itu.<br />

b"#da2a#'an( +,%-"#"". /'0)1( a'an( dida1at<br />

$ ) (O($ = (O($ D (O( ! 18 IJK4M<br />

!"#&ati'an( !"#$"% '(A7( EulaA/ula( b"?ana( 1ada( 0a/ba#( t"#2"but<br />

dii2i(Cat(cai#(1"#ta/a(-an0(b"#/a22a(?"ni2( 1 ! 7(@"/udian.('"(dala/(/ulut<br />

b"?ana(2"b"la&('anan(di/a2u''an(Cat(cai#('"dua(-an0(b"#/a22a(?"ni2( 2 ! 7<br />

Fiti'(=(b"#ada(1ada(1"#bata2an('"dua(Cat(cai#(t"#2"but(dan(dit"'an(ol"&<br />

Cat(cai#('"dua(2"tin00i(8 7Fiti'()(b"#ada(1ada(Cat(cai#(1"#ta/a(dan(dit"'an<br />

2<br />

ol"&(Cat(cai#(1"#ta/a(2"tin00i( 8 7( Fiti'( )( dan( =( b"#ada( 1ada( 2atu( 0a#i27<br />

1<br />

S"2uai( d"n0an( Uu'u/( Uid#o2tati'a.( '"dua( titi'( t"#2"but( /"/ili'i<br />

t"'anan(-an0(2a/a7()'an(t"ta1i.(t"'anan(1ada(titi'(D(dan(>(tida'(2a/a<br />

'a#"na( ?"ni2( Cat( cai#( di( '"dua( titi'( t"#2"but( b"#b"da7<br />

$ (O($ ) =<br />

! 1 8 1 B(O( ! 2 8 2 B IJK5M<br />

Zntu'( l"bi&( /"/a&a/i( t"ntan0( t"'anan( &id#o2tati'a.( la'u'anla&<br />

)'tiWita2( Fi2i'a( b"#i'ut( ini7<br />

Aktivitas Fisika 6.1<br />

Tekanan Hidrostatik<br />

Tujuan Percobaan<br />

Memahami tekanan hidrostatika<br />

Alat-Alat Percobaan<br />

1. Sebuah ember<br />

2. dua buah gelas plastik bening<br />

Langkah-Langkah Percobaan<br />

1. Isilah ember dengan air.<br />

2. Jawablah pertanyaan berikut sebelum melakukan percobaan.<br />

a. Apa yang akan terjadi jika sebuah gelas plastik dicelupkan perlahan ke<br />

dalam air dalam keadaan terbalik? Jelaskan apa yang akan terjadi, berikut<br />

alasannya.<br />

b. Lakukan hal yang sama, namun dengan gelas yang diberi lubang pada<br />

dasar gelasnya. Jelaskan apa yang akan terjadi, berikut alasannya.<br />

3. Buktikanlah jawaban Anda dengan melakukan percobaan.<br />

4. Buatlah hukum tentang tekanan menurut versi Anda, berdasarkan jawaban<br />

dan hasil percobaan yang Anda peroleh.<br />

5. Bandingkanlah dengan hukum hidrostatika yang telah Anda pelajari.<br />

6. Buatlah kesimpulan dari percobaan tersebut.<br />

Contoh 6.1<br />

S"bua&(t"/1at(ai#(b"#b"ntu'('ubu2(/"/ili'i(1an?an0(#u2u'(J[(c/(dii2i(1\[(lit"#(ai#<br />

I/a22a(?"ni2(ai#(O(1[ 3 ('0Q/ 3 M7(Hi'a(1(O(1[(/Q2 2 .(t"ntu'anla&:<br />

a7 t"'anan(&id#o2tati'(1ada(da2a#('ubu2]<br />

b7 0a-a(&id#o2tati'(1ada(da2a#('ubu2](dan<br />

c7 0a-a(&id#o2tati'(1ada(titi'(=(-an0(b"#?a#a'([.25((/(da#i(1"#/u'aan(ai#7<br />

h 1<br />

A B C<br />

Gambar 6.3<br />

Tekanan hidrostatik pada titik A,<br />

B, dan C adalah sama.<br />

C<br />

A<br />

air<br />

Gambar 6.4<br />

Pipa U diisi dua zat cair berbeda,<br />

tekanan di A sama dengan<br />

tekanan di B.<br />

D<br />

B<br />

h 2<br />

Fluida 141<br />

h


142<br />

F p 1 1<br />

A 1<br />

Gambar 6.6<br />

Prinsip kerja dongkrak hidrolik.<br />

P<br />

piston<br />

F 2<br />

zat cair<br />

Gambar 6.5<br />

Tabung Pascal<br />

p 2<br />

A 2<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

C"*"$D<br />

>i'"ta&ui:<br />

9 O(1\[(lit"#(O([.1\(/ 3 ] ! O(1[ 3 ('0Q/ 3 ]<br />

1 O(1[(/Q2 2 ] 7 O([.3J(/ 2 ]<br />

' O(J[(c/(O([.J(/7<br />

8 ) (O( 9<br />

Contoh 6.2<br />

!ada(0a/ba#(b"#i'ut.(2"bua&(1i1a(b"#b"ntu'(&u#u


Hi'a( 1"n0i2a1( 1( dit"'an( d"n0an( 0a-a( 6 1 .( Cat( cai#( a'an( /"n"#u2'an<br />

t"'anan( t"#2"but( '"( 2"0ala( a#a&7( ="2a#n-a( t"'anan( 1ada( 1"n0i2a1( 1<br />

din-ata'an( d"n0an( 1"#2a/aan<br />

S"bua&(1o/1a(&id#oli'(/"/ili'i(1i1a('"cil(b"#?a#iA?a#i(2(c/.(2"dan0'an(1i1a(b"2a#<br />

b"#?a#iA?a#i(2[(c/7()0a#(b"ban(-an0(b"#atn-a(47[[[(P(nai'(2"tin00i(5(c/.(t"ntu'anla&:<br />

a7 0a-a(-an0(di'"#?a'an(1ada(1i1a('"cil]<br />

b7 ?a#a'(-an0(dit"/1u&(1"n0i2a1(1i1a('"cil7<br />

C"*"$D<br />

>i'"ta&ui:<br />

% 1 O(2(c/]<br />

% 2 (O(2[(c/]<br />

6 2( (O(47[[[(P]<br />

8 2 ((O(5(c/7<br />

a7<br />

6<br />

1 2 (O( 2 2<br />

1 % 2<br />

%<br />

6<br />

(# 1<br />

2<br />

6 O 2<br />

I4M<br />

47[[[<br />

I2[M<br />

61<br />

$ (O( 1 7<br />

4[[(6 O(J47[[[<br />

1<br />

6 O((1J[(P<br />

1<br />

b7 ? (O(? (# 6 (`(8 (O(6 (`(8 1 2 1 1 2 2<br />

1J[(`(8 (O(47[[[(`(4<br />

1<br />

8 (O(1[[(c/<br />

1<br />

Hadi.(dibutu&'an(0a-a(2"b"2a#(4[[(P(dan(?a#a'(1"n0i2a1(1[[(c/(1ada(1i1a('"cil7<br />

1<br />

IJKJM<br />

Hi'a( di( ata2( 1"n0i2a1( 2( dil"ta''an( b"ban.( 0a-a( an0'at( '"( ata2( 1ada<br />

1"n0i2a1(2(adala&(6 2 .(-an0(din-ata'an( d"n0an( 1"#2a/aan<br />

62<br />

$ (O(<br />

IJK^M<br />

2 72<br />

E"nu#ut( Uu'u/( !a2cal.( t"'anan( -an0( dit"#u2'an( '"( 2"0ala( a#a&<br />

adala&( 2a/a( b"2a#( 2"&in00a<br />

$ (O($ 1 2<br />

6<br />

1<br />

7 1<br />

(O(<br />

62<br />

7<br />

2<br />

IJK\M<br />

Hi'a( b"ntu'( 1"na/1an0( tabun0( b"#u1a( lin0'a#an( d"n0an( ?a#iA?a#i( % 1<br />

dan(% 2 .(a'an(di1"#ol"&(1"#2a/aan<br />

6 62<br />

(O( @<br />

% %<br />

1<br />

2<br />

1<br />

@<br />

6<br />

6<br />

1 (atau( 2<br />

4 1<br />

(O( 2<br />

2<br />

42<br />

IJKbM<br />

>ia/"t"#(1"na/1an0(1ada(+,%-"#"". /'0F1(adala&(4 A (dan(4 @ 7(Hadi.<br />

d"n0an(0a-a(-an0('"cil.()nda(da1at(/"n0an0'at(b"ban(-an0(b"2a#7(!#in2i1<br />

!a2cal( t"#2"but( 2"#in0( di?u/1ai( dala/( '"&idu1an( 2"&a#iA&a#i.( 2"1"#ti<br />

don0'#a'(/obil(dan(1o/1a(&id#oli'7<br />

Contoh 6.3<br />

F 1<br />

Gambar 6.7<br />

Pengangkat hidrolik<br />

menerapkan Konsep Hukum<br />

Pascal.<br />

Tokoh<br />

Douglas Dean Osheroff<br />

(1945 – sekarang)<br />

Sumber: Republika, 19 November 2005<br />

Douglas Dean Osheroff dilahirkan<br />

pada tahun 1945. Setelah<br />

menyelesaikan pendidikan<br />

sarjananya di California Institute Of<br />

Technology, ia pindah ke Cornell<br />

University untuk mengambil gelar<br />

doktor. Di sana, ia bertemu dengan<br />

David M. Lee dan Robert C.<br />

Richardson. Bersama dua koleganya<br />

tersebut, ia melakukan penelitian<br />

selama bertahun-tahun sampai<br />

menemukan satu fenomena yang<br />

menghebohkan dunia ilmiah, yaitu<br />

superfluiditas. Superfluiditas<br />

tersebut terjadi ketika helium-3<br />

didinginkan mendekati suhu nol<br />

mutlak (–273,15°C). Pada suhu<br />

tersebut, helium-3 tidak lagi<br />

memiliki viskositas dan friksi<br />

sehingga dapat meluap dari sebuah<br />

cangkir datar melalui pori-pori yang<br />

teramat kecil. Fenomena lainnya<br />

adalah helium-3 ini dapat melawan<br />

gaya gravitasi Bumi. Atas penemuannya<br />

ini, Osherhof bersama kedua<br />

rekannya mendapat hadiah Nobel<br />

pada tahun 1996.<br />

F 2<br />

Fluida 143


IaM IbM<br />

144<br />

w<br />

50 N<br />

air<br />

35 N<br />

Gambar 6.8<br />

Berkurangnya berat benda<br />

di dalam zat cair disebabkan<br />

oleh gaya ke atas yang<br />

dikerjakan oleh zat cair.<br />

Gambar 6.9<br />

Perahu dapat terapung di atas air<br />

karena massa jenisnya lebih kecil<br />

dari massa jenis air.<br />

4. Hukum Archimedes<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

S"bua&(balo'(diti/ban0(d"n0an(n"#aca(1"0a2(2"1"#ti(1ada(!"#$"% '(G"7<br />

Ei2al'an(balo'(t"#2"but(/"/ili'i(b"#at(5[(P.('"/udian(balo'(di/a2u''an<br />

'"(dala/(b"?ana(-an0(b"#i2i(ai#(/!"#$"% '(G$17(="#at(balo'(a'an(b"#'u#an0.<br />

/i2aln-a( /"n?adi( 35( P7( E"nu#ut( )nda.( a1a'a&( -an0( /"n-"bab'an<br />

b"#'u#an0n-a( b"#at( balo'( t"#2"but4( ="#'u#an0n-a( b"#at( balo'( '"ti'a<br />

di/a2u''an('"(dala/(ai#(di2"bab'an(ol"&(adan-a(0a-a(t"'an('"(ata2(da#i<br />

ai#7(8a-a('"(ata2(da#i(ai#('ali(1"#ta/a(di'"ta&ui(ol"&(H%I=7#,;,-!2"&in00a<br />

0a-a(t"#2"but(dina/a'an(0a-a()#c&i/"d"27<br />

J484# H%I=7#,;,-( b"#bun-i.()&+4./ 2.+1/ 5&%i'"ta&ui:<br />

! ai# O(1(0Qc/ 3 (O(17[[[('0Q/ 3<br />

colu/"(batu(O(Wolu/"(Cat(cai#(-an0(di1inda&'an<br />

9 = (O(27[[[(c/ 3( O(2(`(1[ K3 (/ 3<br />

1(((O((1[(/Q2 2<br />

8a-a('"(ata2(O(0a-a()#c&i/"d"2<br />

6 ) O( ! ai# 19=<br />

O(I17[[[('0Q/ 3 M(I1[(/Q2 2 M(I2(`(1[ K3 (/ 3 M(O(2[(P7<br />

: ) (O(# D( B(O(! C 9 D( B IJK1[M<br />

@"t"#an0an:<br />

6 7 O(0a-a()#c&i/"d"2(IPM<br />

! C O(/a22a(?"ni2(


. Benda Melayang<br />

Hi'a( 2"lu#u&( ba0ian( b"nda( b"#ada( di( dala/( Cat( cai#.( na/un( b"nda<br />

t"#2"but( tida'( 2a/1ai( /"n-"ntu&( da2a#( tabun0( /a'a( b"nda( di'ata'an<br />

/"la-an07(>ala/('"adaan(2"i/ban0.(b"#at(b"nda(2a/a(d"n0an(0a-a(t"'an<br />

'"( ata2( ol"&( Cat( cai#7( S"ca#a( /at"/ati2( da1at( dituli2'an( 2"ba0ai( b"#i'ut7<br />

* O((: )<br />

# = B O( ! D B9 D<br />

! = 9 = B O( ! D 9 D B<br />

! D 9 D O( ! = 9 = IJK12M<br />

S"1"#ti(1ada(!"#$"% '(KL.(2"lu#u&(b"nda(/a2u'('"(dala/(Cat(cai#<br />

2"&in00a(Wolu/"(b"nda(2a/a(d"n0an(Wolu/"(Cat(cai#(-an0(di1inda&'an7<br />

Xl"&( 'a#"na( itu.( untu'( 'a2u2( /"la-an0.( /a22a( ?"ni2( b"nda( dan( /a22a<br />

?"ni2(Cat(cai#(adala&(2a/a7<br />

c. Benda Tenggelam<br />

="nda( t"n00"la/( t"#?adi( 'a#"na( 0a-a( b"#at( b"nda( -an0( l"bi&( b"2a#<br />

da#i1ada( 0a-a( t"'an( '"( ata27( ="nda( -an0( t"n00"la/( a'an( /"n-"ntu&<br />

da2a#(tabun0.(2"1"#ti(-an0(t"#li&at(1ada(!"#$"% '(KK7(S"ca#a(/at"/ati2<br />

da1at( dituli2'an( 2"ba0ai( b"#i'ut7<br />

* d(: )<br />

# = B d/: )<br />

! = B9 = F ! D B9 D<br />

Xl"&('a#"na(Wolu/"(b"nda(-an0(t"n00"la/(2a/a(d"n0an(Wolu/"(Cat<br />

cai#(-an0(di1inda&'an.( -aitu(9 = ( O(9 D .(da1at(dituli2'an(ba&3a<br />

! = d ! D<br />

IJK13M<br />

Hadi.(?i'a(/a22a(?"ni2(b"nda(l"bi&(b"2a#(da#i1ada(/a22a(?"ni2(Cat(cai#.<br />

b"nda( a'an( t"n00"la/7<br />

Contoh 6.5<br />

S"bua&(b"nda(?i'a(b"#ada(di(uda#a(b"#atn-a(J[(P7(Hi'a(diti/ban0(di(dala/(ai#.(b"#at<br />

b"nda(t"#2"but(2"ola&Aola&(/"n?adi(3J(P7(Hi'a(/a22a(?"ni2(ai#(O(1(0Qc/ 3 .(t"ntu'anla&<br />

/a22a(?"ni2(b"nda(t"#2"but(I1/O(1[(/Q2 2 M7<br />

C"*"$D<br />

="#at(b"nda(di(uda#a(O(: uda#a (O(J[(P](="#at(b"nda(di(ai#(O(: ai# (O(3J(P7<br />

! ai# (O(1[ 3 (('0Q/ 3<br />

8a-a(t"'an('"(ata2(-an0(b"'"#?a(1ada(b"nda(adala&<br />

6 ) O(: uda#a (K(: (ai#( O(J[(P(K(3J(P(O(24(P<br />

8a-a()#c&i/"d"2:<br />

67<br />

24(P<br />

6 O( ! ) D 9 (1/# /9 O( D D( !D 1<br />

(O( 3 3 2 (O(24(`(1[<br />

1[ ('0Q/ $ 1[(/Q2<br />

K4 (/ 3 (O(274[[(c/ 3<br />

Ea22a(b"nda:<br />

: uda#a # O( (O(<br />

J[(P<br />

(O(J('0(O(J7[[[(0<br />

= 1<br />

2<br />

1[(/Q2<br />

2"&in00a(/a22a(?"ni2(b"nda(adala&<br />

# = ! O( =<br />

9 (O(<br />

J7[[[(0<br />

3<br />

274[[(c/ (O((2.5(0Qc/3<br />

=<br />

Hadi.(/a22a(?"ni2(b"nda(t"#2"but(adala&(2.5(0Qc/ 3 7<br />

Gambar 6.10<br />

Penyelam dan ikan-ikan<br />

dapat melayang di air.<br />

Tahukah Anda, mengapa<br />

ikan dan penyelam dapat<br />

melayang dalam air?<br />

Gambar 6.11<br />

Batu tenggelam dalam air<br />

karena massa jenis batu lebih<br />

besar daripada massa jenis air.<br />

! % ! $<br />

! ! ! $<br />

! & ! $<br />

Ingatlah<br />

benda fluida mengapung<br />

benda fluida melayang<br />

benda fluida tenggelam<br />

Fluida 145


146<br />

Gambar 6.12<br />

Balon udara merupakan<br />

salah satu penerapan<br />

Hukum Archimedes.<br />

IaM IbM<br />

Gambar 6.13<br />

(a) Hidrometer di dalam raksa.<br />

(b) Hidrometer di dalam air.<br />

Gambar 6.14<br />

Serangga dapat berjalan di atas<br />

air karena adanya tegangan<br />

permukaan.<br />

A<br />

B<br />

Gambar 6.15<br />

Dua molekul zat cair yang<br />

berbeda posisi memiliki gaya<br />

kohesi yang berbeda.<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

5. Penerapan Hukum Archimedes<br />

!"n"#a1an(Uu'u/()#c&i/"d"2(da1at()nda(?u/1ai(dala/('"&idu1an<br />

2"&a#iA&a#i7(Donto&n-a(#a'it.(1"#a&u.('a1al(laut.(dan(balon(uda#a7(!ada(da2a#A<br />

n-a.(2"/ua(?"ni2('"nda#aan(laut(/"n00una'an(1#in2i1(&u'u/()#c&i/"d"27<br />

=adan('a1al(dibuat(b"#on00a(a0a#(da1at(/"/inda&'an(Wolu/"(ai#(laut(l"bi&<br />

b"2a#(2"&in00a(/a22a(?"ni2('a1al(/"n?adi(l"bi&('"cil(dan(0a-a(an0'at(ol"&<br />

ai#(laut(2"/a'in(b"2a#7(>a#i('"t"#an0an(ini.(da1at(di'"ta&ui(1"n-"bab('a1al<br />

laut(-an0(/"/ili'i(/a22a(2an0at(b"2a#(da1at(t"#a1un0(1ada(1"#/u'aan(ai#7<br />

!#in2i1(Uu'u/()#c&i/"d"2(?u0a(di0una'an(1ada(1"n"#ban0an(balon<br />

uda#a7(=alon(uda#a(da1at(t"#an0'at(?i'a(/a22a(?"ni2(da#i('"2"lu#u&an(balon<br />

uda#a(t"#2"but(l"bi&('"cil(da#i1ada(/a22a(?"ni2(uda#a7(colu/"(0a2(dala/<br />

balon(uda#a(&a#u2(di1"#b"2a#(atau(/"n00una'an(0a2(-an0(/a22a(?"ni2n-a<br />

l"bi&('"cil(da#i1ada(/a22a(?"ni2(uda#a(lua#(a0a#(balon(t"#2"but(da1at(t"#an0'at7<br />

@"tin00ian(balon('"ti'a(t"#ban0(da1at(diatu#(d"n0an(/"na/ba&'an<br />

0a2('"(dala/(balon(uda#a7(Ea22a(b"ban(-an0(da1at(dian0'at(ol"&(balon<br />

uda#a( adala&<br />

# ! 9 I! " ! M<br />

IJK14M<br />

@"t"#an0an:<br />

# O(/a22a(b"nda(I'0M<br />

9 E O(Wolu/"(b"nda(I/ 3 M<br />

! u O(/a22a(?"ni2(uda#a(I'0Q/ 3 M<br />

! 0 O(/a22a(?"ni2(0a2(I'0Q/ 3 M<br />

E<br />

u 0<br />

Uu'u/( )#c&i/"d"2( ?u0a( di/an


!"#&ati'an(2"?u/la&(t"t"2an("/bun(1a0i(-an0(?atu&(di(ata2(#u/1ut7<br />

F"t"2an(t"#2"but(a'an(b"#b"ntu'(2"1"#ti(bolaAbola('"cil7(8a-a('o&"2i(/ol"'ulA<br />

/ol"'ul(-an0(t"#l"ta'(1ada(1"#/u'aan(ai#('"(a#a&(dala/(a'an(2a/a(b"2a#<br />

2"&in00a(t"t"2an(ai#(t"#2"but(a'an(b"#b"ntu'(bola7(F"la&(di'"ta&ui(ba&3a<br />

bola(/"#u1a'an(ban0un(#uan0(-an0(/"/ili'i(lua2(1"#/u'aan(t"#'"cil7(!"#A<br />

/u'aan(ai#(ini(/"n-"#u1ai(2"la1ut(t"0an0(-an0("la2ti27<br />

Zntu'(/"n0"ta&ui(b"2a#(t"0an0an(1"#/u'aan(t"#2"but.(1"#&ati'anla&<br />

conto&(b"#i'ut7()/billa&(2"1oton0('a3at.('"/udian(b"ntu'la&(/"n-"#u1ai<br />

b"ntu'(Z(2"1"#ti(1ada(!"#$"% '(KM7(@"dua('a'i('a3at(Z(di&ubun0'an<br />

d"n0an('a3at()=(d"n0an(1an?an0( ! (dan(b"#at(* 1 7(Hi'a('a3at(Z(dic"lu1'an<br />

'"(dala/(b"?ana(-an0(b"#i2i(ai#(2abun.('"/udian(1ada(batan0( 7E( dib"#i<br />

2"bua&(b"ban(2"b"#at(: @( .(a'an(di1"#ol"&(0a-a(t"0an0an(1"#/u'aan(6./-aitu<br />

6/G/: A /H/: @<br />

IJK15M<br />

Xl"&('a#"na(2i2i('a3at(-an0('onta'(d"n0an(1"#/u'aan(ai#(ada(dua<br />

2i2i.(2i2i(lua#( 1 ! (dan(2i2i(dala/( ! 2 (d"n0an(1an?an0(dian00a1(2a/a7/Hadi.<br />

1an?an0(2i2i('a3at(total(-an0('onta'(d"n0an(ai#(2"1an?an0( 2! ( 2"&in00a<br />

t"0an0an( 1"#/u'aan( 1ada( la#utan( 2abun( adala&<br />

% ! 6<br />

2!<br />

IJK1JM<br />

@"t"#an0an:<br />

% O t"0an0an( 1"#/u'aan( IPQ/M.( da1at( dian00a1( 2"ba0ai( 0a-a( 2"tia1<br />

2atuan( 1an?an0<br />

! G 1an?an0( 'a3at( I/M<br />

Hi'a( '( adala&( 1"#1inda&an( 'a3at.( +,%-"#"". /'0K'1( da1at( dituli2<br />

2"ba0ai( b"#i'ut7<br />

6' u2a&a<br />

% ! !<br />

IJK1^M<br />

2! ' lua2<br />

Hadi.(t"0an0an(1"#/u'aan(da1at(1ula(dia#ti'an(2"ba0ai(u2a&a(2"tia1<br />

2atuan(lua2.(dan(2atuann-a(adala&(?oul"Q/"t"# 2 (IHQ/ 2 M7(Zntu'(l"bi&(/"/aA<br />

&a/i(


Tugas Anda 6.1<br />

Tegangan permukaan dapat dikatakan<br />

sebagai kecenderungan permukaan<br />

zat cair untuk berkontraksi (mengerut).<br />

Menurut Anda, bagaimanakah sifat<br />

tegangan permukaan zat cair ketika zat<br />

cair tersebut dipanaskan?<br />

148<br />

Kata Kunci<br />

• gaya Archimedes<br />

• kapilaritas<br />

• melayang<br />

• mengapung<br />

• meniskus cekung<br />

• meniskus cembung<br />

• tegangan permukaan<br />

• tekanan hidrostatik<br />

• tenggelam<br />

air<br />

FA F Fk &<br />

IaM<br />

raksa<br />

F k<br />

IbM<br />

Gambar 6.18<br />

(a) Meniskus cekung<br />

(b) Meniskus cembung<br />

F<br />

&<br />

F A<br />

Contoh 6.6<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

@"ti'a( ?a#u/( -an0( b"#ada( di( ata2( '"#ta2( ti2u( di( l"ta''an( 2"ca#a<br />

1"#la&anAla&an( di( ata2( 1"#/u'aan( ai#.( ?a#u/( dan( ti2u( a3aln-a( a'an<br />

t"#a1un0( di( ata2( 1"#/u'aan( ai#7( S"2aat( '"/udian.( '"#ta2( ti2u( a'an<br />

/"n-"#a1( ai#( 2"&in00a( /"n?adi( ba2a&( dan( t"n00"la/.( 2"dan0'an( ?a#u/<br />

t"ta1( t"#a1un0( a'ibat( adan-a( t"0an0an( 1"#/u'aan7<br />

Ha#u/( a'an( t"n00"la/( '"ti'a( bubu'( d"t"#0"n( ditabu#'an( di( 2"'ita#<br />

?a#u/( -an0( t"#a1un07( Ual( t"#2"but( di2"bab'an( /"n0"ciln-a( t"0an0an<br />

1"#/u'aan( ai#( 'a#"na( d"t"#0"n( b"#"a'2i( d"n0an( /in-a'( 1"lu/a2( 1ada<br />

?a#u/7( )'ibatn-a.( ?a#u/( /"n?adi( ba2a&( dan( t"n00"la/7<br />

S"batan0('a3at(dib"n0'o''an(2"1"#ti(&u#ui'"ta&ui<br />

6 ! ( adala&( 0a-a( 'o&"2i( dan( 6 7 ( adala&( 0a-a( ad&"2i7( !"#$"% '(KG/"1<br />

/"nun?u''an(#&+('!0'/


O"$,3 '(K<br />

@o"


!ada(!"#$"% '()K/$1.(0a-aA0a-a(-an0(b"'"#?a(1ada('"l"#"n0(adala&<br />

0a-a(b"#at('"l"#"n0(-an0(dii/ban0i(ol"&(0a-a(Sto'"2(dan(0a-a()#c&i/"d"27<br />

!"n0i/ban0an(0a-a(t"#2"but(t"#u2(b"#lan?ut(2"i#in0(d"n0an(0"#a'('"l"#"n07<br />

!ada(2aat(t"#t"ntu.(0a-a(-an0(b"'"#?a(2"i/ban0(2"&in00a(#"2ultan(2"lu#u&(0a-a<br />

t"#2"but( a'an( 2a/a( d"n0an( nol7( Hi'a( b"nda( b"#0"#a'( d"n0an( '"c"1atan<br />

/a'2i/u/(-an0(t"ta1.('"c"1atann-a(ini(di2"but(!&


v 1<br />

A<br />

D<br />

P<br />

X<br />

A 1<br />

Tes Kompetensi Subbab B<br />

N,%6"8".3"= ;"3"# $484 3"?7=".(<br />

17 @"c"1atan(t"#/inal(-an0(dica1ai(ol"&(2"t"t"2(/in-a'<br />

I ! # (O(\21.3('0Q/ 3M(-an0(?atu&(di(uda#a(I ! uda#a (O<br />

1.3( '0Q/ 3M( adala&( [.15( //Q27( Uitun0la&( ?a#iA?a#i<br />

t"t"2an(/in-a'(t"#2"but(?i'a (O(1.\(`(1[ K5 ('0Q/27<br />

152<br />

laminer<br />

turbulen<br />

Gambar 6.23<br />

Aliran laminer dan aliran<br />

turbulen pada asap rokok.<br />

Gambar 6.24<br />

Garis aliran A–B–C, D–E–F,<br />

P–Q–R, dan X–Y–Z merupakan<br />

garis aliran laminer.<br />

+ s 1<br />

Sumber: Dokumentasi Penerbit<br />

B<br />

E<br />

Q<br />

Y<br />

+ s 2<br />

C<br />

F<br />

R<br />

Z<br />

v 2<br />

A 2<br />

Gambar 6.25<br />

Fluida mengalir pada<br />

penampang yang berbeda.<br />

" #<br />

2<br />

K O(<br />

2<br />

1% ! ) " ! B<br />

t b (<br />

C. Fluida Dinamis<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

(O( 2<br />

b<br />

" 3<br />

2<br />

" 5$ 1[ (/ #<br />

" 2 " 3.[ $ 1[ (!a 2#<br />

O(3.33(/Q2<br />

Hadi.('"c"1atan(t"#/inal('"l"#"n0(adala&(3.33(/Q27<br />

27 Uitun0la&('"c"1atan(/a'2i/u/(I'"c"1atan(t"#/inalM<br />

da#i( 2"bua&( bola( ba?a( b"#dia/"t"#( 2( //( -an0<br />

di?atu&'an(dala/(2"?"ni2(/in-a'(I !(O(bJ5('0Q/ 3 M<br />

-an0(/"/ili'i(('o"


S"bua&(1i1a(-an0(lua2(1"na/1an0n-a(12(c/ 2 (dan(1\(c/ 2 Contoh 6.8<br />

(diali#i(ai#7(!ada(1"na/1an0(-an0<br />

b"2a#.(la?u(ali#an(ai#n-a(adala&(4(/Q27(="#a1a'a&(la?u(ali#an(ai#(1ada(1"na/1an0(-an0('"cil4<br />

C"*"$D<br />

>i'"ta&ui:<br />

7 (O(1\(c/ 1 2 (O(1\(`(1[ K4 (/ 2<br />

7 (O(12(c/ 2 2 (O(12(`(1[ K4 (/ 2<br />

K (O(4(/Q2<br />

1<br />

>"n0an(/"n00una'an(1"#2a/aan(d"bit(ai#.(di1"#ol"&<br />

71<br />

K O( 2 7 /K1 (O(<br />

" 4<br />

1\ $ 1[<br />

(`(4(/Q2(O(J(/Q2<br />

" 4<br />

12$ 1[<br />

2<br />

9 1 O 9 2<br />

7 1 +' 1 O 7 2 +' 2<br />

7 1 IK 1 +5M O 7 2 IK 2 +5M<br />

Zntu'( 2"lan0( 3a'tu( -an0( 2a/a.( a'an( di1"#ol"&<br />

7 K (O(7 K 1 1 2 2<br />

atau<br />

L (O(L 1 2<br />

@"t"#an0an:<br />

7 O(lua2(1"na/1an0(1(I/ 1 2M 7 (O(lua2(1"na/1an0(2(I/ 2 2M K O('"c"1atan(Cat(cai#(1ada(1"na/1an0(1(I/Q2 1 2M K O('"c"1atan(Cat(cai#(1ada(1"na/1an0(2(I/Q2 2 2M L O(7 (K (O(d"bit(Cat(cai#(di(1"na/1an0(1(I/ 1 1 1 3Q2M L O(7 (K (O(d"bit(Cat(cai#(di(1"na/1an0(2(I/ 2 2 2 3Q2M IJK24M<br />

IJK25M<br />

+,%-"#"". /'0)A1( dan( +,%-"#"". /'0)E1( dina/a'an( $&%'.#..+<br />

!"+5(+0(5.'7<br />

Aktivitas Fisika 6.3<br />

Persamaan Kontinuitas<br />

Tujuan Percobaan<br />

Mengamati dan memahami persamaan kontinuitas<br />

Alat-Alat Percobaan<br />

1. Dua buah selang yang berdiameter 1 cm atau lebih dengan panjang masingmasing<br />

2 meter<br />

2. Dua buah ember<br />

3. Plastik tebal.<br />

Langkah-Langkah Percobaan<br />

1. Tutuplah salah satu ujung selang dengan plastik tebal yang telah dilubangi.<br />

Diameter lubang plastik ±0,5 cm.<br />

2. Sambungkan kedua selang pada kran yang aliran airnya sama besar.<br />

3. Jawablah pertanyaan berikut.<br />

a. Untuk posisi kedua selang sama, semburan air pada selang manakah yang<br />

paling jauh?<br />

b. Apa yang akan terjadi jika dalam selang waktu yang sama, setiap air selang<br />

dialirkan pada ember yang berukuran sama?<br />

4. Tulislah kesimpulan dari percobaan tersebut.<br />

5. Buatlah Hukum Kontinuitas menurut versi Anda berdasarkan percobaan yang<br />

telah Anda lakukan.<br />

6. Bandingkan dengan Hukum Kontinuitas yang sudah Anda pelajari.<br />

Ingatlah<br />

Prinsip utama dari persamaan<br />

kontinuitas adalah pada selang<br />

waktu yang sama, debit fluida akan<br />

sama.<br />

Informasi<br />

untuk Anda<br />

Seorang penyelam pemula sedang<br />

menarik napas pada kedalaman L<br />

untuk berenang ke atas. Dia<br />

mengabaikan instruksi untuk<br />

mengeluarkan napas secara perlahanlahan<br />

selama menuju ke permukaan.<br />

Selama perjalanan ke atas, tekanan<br />

udara luar pada tubuhnya berkurang<br />

hingga mencapai tekanan atmosfer.<br />

Tekanan darahnya juga berkurang<br />

sampai normal kembali. Oleh karena ia<br />

tidak membuang napas, ketika sampai<br />

ke permukaan terdapat perbedaan<br />

antara tekanan udara di dadanya<br />

dengan di dalam paru-parunya.<br />

Perbedaan tekanan ini dapat<br />

mengakibatkan paru-parunya pecah.<br />

Selain itu, tekanan darahnya turun<br />

drastis sehingga udara pun masuk ke<br />

dalam jantungnya. Hal ini dapat<br />

mengakibatkan kematian bagi<br />

penyelam tersebut.<br />

Information for You<br />

A novice scuba diver takes enough air<br />

from his tank to fully expand his lung<br />

at depth L and swimming to the<br />

surface. He ignores instructions and<br />

fails to exhale during his ascent. As he<br />

ascends, the external pressure on him<br />

decreases, until it reaches the<br />

atmosphere pressure at the surface. His<br />

blood pressure also decreases, until it<br />

become normal again. However,<br />

because he does not exhale the air<br />

pressure in his lungs remain at the<br />

value it had at depth L. This pressure<br />

difference can explode his lungs.<br />

Besides that, his blood pressure<br />

decrease drastically which then<br />

carries the air to the heart. This two<br />

things can kill that novice diver.<br />

Sumber: Fundamentals of Physics, 2001<br />

Fluida 153


p 1<br />

h 1<br />

A 1<br />

A<br />

v 1 + t<br />

v<br />

154<br />

B<br />

Daniel Bernoulli<br />

(1700–1782)<br />

Tokoh<br />

Daniel Bernoulli adalah putra dari<br />

Johan Bernoulli, lahir di kota Basel<br />

dan bekerja sebagai dosen<br />

Matematika di Universitas Basel.<br />

Pamannya seorang matematikawan<br />

di Universitas tersebut yang pernah<br />

menciptakan materi baru dalam<br />

teori probabilitas, analisis geometri,<br />

dan kalkulus variasi. Bernoulli<br />

berhasil menciptakan prinsip<br />

hidrodinamika dan perhitungan<br />

aliran fluida. Selain itu, Bernoulli<br />

sangat berperan dalam<br />

mengembangkan teori probabilitas,<br />

kalkulus, dan persamaan diferensial.<br />

C<br />

Gambar 6.26<br />

Fluida mengalir.<br />

v + t<br />

2 p2 h 2<br />

Gambar 6.27<br />

Perbedaan ketinggian fluida<br />

mengalir.<br />

Sumber: World Book Encyclopedia<br />

2. Hukum Bernoulli<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

!ada( b"?ana( b"#&ubun0an.( 1"#/u'aan( Cat( cai#( 1ada( 2"tia1( t"/1at<br />

a'an( 2a/a( tin00i7( Ual( t"#2"but( b"#la'u( 1ada( Cat( cai#( -an0( dia/7( Hadi.<br />

?i'a( Cat( cai#( t"#2"but( b"#0"#a'.( '"adaan( t"#2"but( tida'( a'an( t"#?adi7<br />

!"#&ati'an(!"#$"% '()'7(Hi'a(Cat(cai#(dala/(tabun0(tida'(b"#0"#a'<br />

/a'a( tin00i( 1"#/u'aan( Cat( cai#( 1ada( 1i1a( ).( 1i1a( =.( dan( 1i1a( D( a'an<br />

2a/a7( Pa/un.( tin00i( 1"#/u'aan( Cat( cai#( 1ada( 2"tia1( 1i1a( a'an( b"#b"da<br />

?i'a( Cat( cai#( t"#2"but( /"n0ali#( '"( 'anan7<br />

)nda(t"la&(/"n0"ta&ui(ba&3a('"la?uan(Cat(cai#(1alin0(b"2a#(t"#da1at<br />

1ada(1i1a(-an0(2"/1it.(na/un(a1a'a&(&al(t"#2"but(b"#la'u(1ula(1ada(t"'ananA<br />

n-a4(Zntu'(/"n0"ta&ui(?a3aban(t"#2"but.(1"#&ati'an(!"#$"% '()M7<br />

S"ca#a(/at"/ati2.(1"#2a/aan(-an0(/"n00a/ba#'an(ali#an(


$(_( 1<br />

2<br />

2<br />

! K _( ! 18 (O('on2tan IJK3[M<br />

="#da2a#'an(1"#2a/aan(="#noulli.(di'"ta&ui(ba&3a(t"'anan(di(dala/<br />


karburator<br />

p 1<br />

156<br />

h 1<br />

v 1<br />

h<br />

Sumber: www.firetrucks.uw.hu<br />

Gambar 6.30<br />

Karburator pada motor.<br />

p 2<br />

v 2<br />

h 2<br />

Gambar 6.31<br />

Pipa venturi.<br />

c. Karburator<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

@a#bu#ato#( /"#u1a'an( alat( 1"nca/1u#( ba&an( ba'a#( dan( uda#a7<br />

!"nca/1u#an( t"#2"but( b"#tu?uan( untu'( /"/1"#/uda&( 1"/ba'a#an7<br />

@a#bu#ato#( t"#di#i( ata2( tan0'i( 'a#bu#ato#.( 1"la/1un0.( 1i1a( W"ntu#i.( dan<br />

1"n-"/1#ot( uda#a( I+";*&M7( Zda#a( -an0( /a2u'( '"( dala/( 'a#bu#ato#<br />

/"/ili'i( '"c"1atan( -an0( tin00i( 2"&in00a( /"n-"bab'an( t"'anan( 1ada<br />

u?un0( 1i1a( W"ntu#i( /"n?adi( #"nda&7( F"'anan( -an0( #"nda&( 1ada( u?un0<br />

1i1a( W"ntu#i( /"n-"bab'an( ba&an( ba'a#( cai#( '"lua#( da#i( tabun0( ba&an<br />

ba'a#( /"lalui( 1i1a( W"ntu#i( /"nu?u( +";*&7( S"/bu#an( ba&an( ba'a#( cai#<br />

-an0(b"#ca/1u#(d"n0an(uda#a(da1at(/"n0&a2il'an(0a2(-an0(di2"but(#.+;&*<br />

-an0( b"#2i"/i'ian(2"t"#u2n-a<br />

2"&in00a( #oda( a'an( b"#0"#a'( 2"i#in0( d"n0an( 0"#a'an( nai'( tu#un( 1i2ton<br />

t"#2"but7<br />

d. Pipa Venturi<br />

S"lain(di/an


e. Venturimeter dengan Manometer<br />

!"#$"% '(@)(/"nun?u''an(W"ntu#i/"t"#(-an0(dil"n0'a1i(/ano/"t"#<br />

dan(dii2i(d"n0an(Cat(cai#(-an0(/"/ili'i(/a22a(?"ni2(! o7(>"n0an(/"n00una'an<br />

1"#2a/aan(="#noulli.('"c"1atan(


158<br />

Kata Kunci<br />

• aliran turbulen<br />

• aliran laminer<br />

• hukum Bernoulli<br />

• manometer<br />

• persamaan kontinuitas<br />

• venturimeter<br />

Tes Kompetensi Subbab C<br />

N,%6"8".3"= ;"3"# $484 3"?7=".(<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

2<br />

$ ' 1 ! K ! $<br />

2<br />

1 1 2<br />

2<br />

$ 2 " $ 1 ! 1 ! K1 IJK4[M<br />

2<br />

="da(t"'anan(anta#a(titi'(1(dan(titi'(2(I$ 2 (K($ 1 M(2a/a(d"n0an(t"'anan<br />

&id#o2tati'(Cat(cai#(di(dala/(/ano/"t"#.(-aitu<br />

$ " $ ! ! 18 IJK41M<br />

2 1 o<br />

>"n0an(/"la'u'an(2ub2titu2i(+,%-"#"". /'0AL1('"(+,%-"#"". /'0AK1.<br />

di1"#ol"&<br />

1 2<br />

! K1 ! ! o 18<br />

2<br />

2 2! o 18<br />

((((((( K1<br />

!<br />

!<br />

@"t"#an0an:<br />

K O( '"c"1atan( ali#( 0a2Quda#a( I/Q2M<br />

! o O(/a22a(?"ni2(ai#(#a'2a(I'0Q/ 3 M<br />

! O(/a22a(?"ni2(0a2Quda#a( I'0Q/ 3 M<br />

8 O(1"#b"daan(tin00i(ai#(#a'2a(I/M<br />

17 ="#at(2"bua&(1"2a3at(-an0(/"/ili'i(lua2(total(2a-a1<br />

2[(/ 2 (adala&(157[[[(P7(@"c"1atan(ali#an(uda#a(1ada<br />

ba0ian(ba3a&(2a-a1(\[(/Q27(="#a1a'a&('"c"1atan<br />

ali#an(uda#a(1ada(ba0ian(ata2(2a-a1(?i'a(0a-a(an0'at<br />

dina/i'n-a( 2a/a( d"n0an( b"#at( 1"2a3at( t"#2"but4<br />

I1"2a3at(dala/('"adaan(2"i/ban0M7(Ea22a(?"ni2(uda#a<br />

2aat(itu(1.2('0Q/ 3 7<br />

27 S"bua&(ba'(t"#bu'a(b"#i2i(ai#(2"tin00i(5(/7(="#a1a'a&<br />

'"c"1atan('"lua#n-a(ai#(1ada(2"bua&(luban0(-an0<br />

t"#l"ta'( di( da2a#( ba'.( ?i'a( lua2( 1"#/u'aan( luban0<br />

t"#2"but([.5(c/ 2 4(Uitun0(ban-a'n-a(ai#(-an0(da1at<br />

dita/1un0(dala/(3a'tu(1(?a/7<br />

37 ="#a1a'a&(0a-a('"(ata2(-an0(diala/i(ol"&(2"bua&<br />

1"2a3at(-an0(/"/ili'i(l"ba#(2a-a1(total(15(/ 2 .(?i'a<br />

'"c"1atan(ali#an(uda#a(di(ata2(dan(di(ba3a&(2a-a1<br />

J[(/Q2(dan(5[(/Q24(Ea22a(?"ni2(uda#a(1ada('"tin00ian<br />

itu(1.1('0Q/ 3 7<br />

2! o 18<br />

!<br />

K 1 !<br />

!<br />

((atau((( !<br />

!<br />

2 o 18<br />

K IJK42M<br />

47 S"bua&(1"2a3at(/"nda1at(t"'anan('"(ata2(2"b"2a#<br />

b3.J(PQ/ 2 7(Hi'a('"c"1atan(ali#an(uda#a(1ada(ba0ian<br />

ata2(2a-a1(1"2a3at(4[(/Q2.(b"#a1a'a&('"c"1atan(ali#an<br />

uda#a(1ada(ba0ian(ba3a&(2a-a1(1"2a3at(t"#2"but(?i'a<br />

/a22a(?"ni2(uda#a(1.2('0Q/ 3 4<br />

57 !"#b"daan(tin00i(#a'2a(dala/(2"bua&(/ano/"t"#(2uatu<br />

W"ntu#i/"t"#(iala&(4(c/7(="#a1a'a&('"c"1atan(ai#(1ada<br />

1"na/1an0(-an0(l"bi&(b"2a#.(?i'a(lua2(1"na/1an0(-an0<br />

b"2a#(dan('"cil(/a2in0A/a2in0(5[(c/ 2 (dan(3[(c/ 2 4<br />

>i'"ta&ui(/a22a(?"ni2(#a'2a(13.J(0#Qc/ 3 7<br />

J7 @"c"1atan(ali#an(1ada(ba0ian(1i1a(-an0(b"2a#(da#i<br />

2uatu(W"ntu#i/"t"#(2[(c/Q27(="#a1a'a&(1"#b"daan<br />

tin00i(#a'2a(I/a22a(?"ni2(13.J(0Qc/ 3 M(1ada(/ano/"t"#<br />

?i'a(1"#bandin0an(anta#a(lua2(1"na/1an0(b"2a#(dan<br />

'"cil(adala&(3(:(14


Rangkuman<br />

17 F"'anan(/"#u1a'an(b"2a#(0a-a(-an0(b"'"#?a(1ada<br />

2uatu(1"#/u'aan(diba0i(d"n0an(lua2(0a-a7<br />

!<br />

7<br />

: 5<br />

F"'anan( &id#o2tati'a( /"#u1a'an( t"'anan( -an0<br />

diala/i(Cat(cai#(1ada('"dala/an(t"#t"ntu7(F"'anan<br />

&id#o2tati'a(2an0at(di1"n0a#u&i(ol"&(0a-a(0#aWita2i<br />

dan('"dala/an(ai#7<br />

5(O !B8<br />

27 Uu'u/(!a2cal(/"n-ata'an(ba&3a(t"'anan(-an0<br />

dib"#i'an(1ada(2uatu(Cat(cai#(dala/(#uan0(t"#tutu1<br />

dit"#u2'an(2a/a(b"2a#('"(2"0ala(a#a&7(!#in2i1('"#?a<br />

don0'#a'(&id#oli'(dan(1"n0an0'at(&id#oli'(b"'"#?a<br />

b"#da2a#'an(Uu'u/(!a2cal7<br />

61<br />

7 O(<br />

62<br />

7<br />

1<br />

2<br />

37 Uu'u/()#c&i/"d"2(b"#bun-i.(b"nda(-an0(t"#c"lu1<br />

'"( dala/(


160<br />

Peta Konsep<br />

Fluida(Stati2<br />

/"/ba&a2<br />

Refleksi<br />

F"'anan(Uid#o2tati2<br />

Uu'u/()#c&i/"d"2<br />

F"0an0an(!"#/u'aan<br />

Uu'u/(!a2cal<br />

@a1ila#ita2<br />

Setelah mempelajari bab ini, Anda tentu dapat<br />

mengetahui konsep tekanan pada zat cair, hukum-hukum<br />

yang berlaku baik pada zat cair yang diam maupun pada<br />

zat cair yang bergerak. Dari materi-materi yang ada pada<br />

bab ini, bagian manakah yang menurut Anda paling sulit<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

:347;"<br />

/"/ba&a2<br />

!"#2a/aan(@ontinuita2<br />

!"#2a/aan(="#noulli<br />

dia1li'a2i'an( 1ada<br />

p 8a-a()n0'at(!"2a3at<br />

p Fabun0(c"ntu#i<br />

p !i1a(!itot<br />

!"#2a/aan(ci2'o2ita2<br />

Fluida(>ina/i2<br />

dian00a1<br />

Fluida(gd"al<br />

/"n0&a2il'an<br />

dipahami? Coba Anda diskusikan dengan teman atau<br />

guru Fisika Anda.<br />

Dalam bab ini, dijelaskan pula beberapa manfaat<br />

dari konsep yang dibahas. Coba sebutkan manfaat yang<br />

Anda peroleh setelah mempelajari materi pada bab ini.


Tes Kompetensi Bab 6<br />

H( +737=3"= -"3"= -"?4 6"*"$". S".B 5"37.B ?,5"? ;". 8,%6"8".3"= 5";" $484 3"?7=".(<br />

17 S"'"1in0(/ata(uan0(lo0a/(?i'a(dic"lu1'an(dala/<br />


127 S"bua&( lo0a/( b"#b"ntu'( bola( b"#?a#iA?a#i( [.\( c/<br />

b"#0"#a'(W"#ti'al('"(ba3a&(d"n0an('"la?uan(t"ta1<br />

2"b"2a#([.5(c/Q27(Hi'a(/a22a(?"ni2(


Teori Kinetik Gas<br />

Hasil yang harus Anda capai:<br />

Bab<br />

7<br />

menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor.<br />

Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu:<br />

mendeskripsikan sifat-sifat gas ideal monoatomik.<br />

!"#$%& '()$& *"(#('& +(,-& .(./0& #(.1,& /'()(& '$#/(2& *"#(-($& *()(,(<br />

2)(,*31)2(*$4&5(%/6(%&7,'(0&#(-($(8(,(&3)$,*$3&6")9(&#(.1,&/'()(?&;)$,*$3<br />

6")9(& #(.1,& /'()(& (-()& '(3(2& 2")#(,-& *(,-(2& *"'")%(,(0& +($2/& '",-(,<br />

8"8(,


Tes Kompetensi Awal<br />

Sebelum mempelajari konsep Teori Kinetik Gas, kerjakanlah soal-soal berikut dalam buku latihan.<br />

I4 ?"#/26(,&>1,21%&-(*&+(,-&2")'(3(2&'$&(281*


Charles&HILWJMIXKVO&'(,&Joseph Gay Lussac&HILLXMIXYZO&8".(6/6(,<br />

3",-(8(2(,&'",-(,&3")>1#((,&2",2(,-&%/#/,-(,&(,2()(&*/%/&'(,&P1./8"<br />

3('(&2"6(,(,&2"2(34&Q")"6(&8",-(2(6(,0&9$6(&2"6(,(,&-(*&'(.(8&)/(,-<br />

2")2/2/3& '$9(-(& 61,*2(,0& P1./8"& -(*& *"#(,'$,-& '",-(,& */%/&8/2.(6,+(4<br />

?">()(&8(2"8(2$*0& '$,+(2(6(,& '",-(,& 3")*(8((,<br />

"<br />

$ &R&61,*2(,&&&&&(2(/&&&&&<br />

" I<br />

I<br />

S"2")(,-(,T<br />

"&R&P1./8"&H8 VO $&R&*/%/&8/2.(6&H%O<br />

"<br />

$<br />

$ &R& K<br />

K<br />

HLMKO<br />

D$6(&*/%/&-(*&#$(*(,+(&'$,+(2(6(,&'(.(8&t[\0&*/%/&8/2.(6&$&8",-=<br />

-/,(6(,& *(2/(,& S".P$,& HSO& '$,+(2(6(,& '",-(,& 3")*(8((,<br />

$&R&t&]&KLV HLMVO<br />

\%()."*& '(,& C(+& !/**(>& 9/-(& #")%(*$.& 8",+".$'$6$& %/#/,-(,& (,2()(<br />

*/%/&'(,&2"6(,(,&3('(&P1./8"&2"2(34&S"'/(,+(&8",-(2(6(,0&9$6(&P1./8"<br />

-(*& +(,-& #")('(& '(.(8& )/(,-& 2")2/2/3& '$9(-(& 61,*2(,0& 2"6(,(,& -(*<br />

*"#(,'$,-&'",-(,&*/%/&8/2.(6,+(4&?">()(&8(2"8(2$*0&'(3(2&'$,+(2(6(,<br />

'",-(,& 3")*(8((,<br />

!<br />

$ R&61,*2(,&&&&&(2(/&&&&<br />

! I<br />

$ &R&<br />

! K<br />

$<br />

I<br />

K<br />

HLMWO<br />

@")'(*()6(,&Persamaan& (7–2O& '(,&(7–4)0& 3('(& 6")(3(2(,& )",'(%0<br />

%(*$.&6(.$&!"&*"#(,'$,-&'",-(,&2"83")(2/)&$0&*"*/($&'",-(,&3")*(8((,<br />

&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&!"&R&'$&&&&(2(/&&& !" '<br />

$ ! HLMYO<br />

'",-(,& '& ('(.(%& 61,*2(,2(& 6"*"#(,'$,-(,& +(,-& *"*/($& '",-(,& *(2/<br />

8(>(8& -(*& 2")2",2/4<br />

D$6(& $,'"6*& I& '$-/,(6(,& /,2/6& ,$.($& !0& "0& '(,& $& (G(.0& *"'(,-6(,<br />

$,'"6*& K&'$-/,(6(,&/,2/6&,$.($ !0&"0& '(,&$& (6%$)0& '$3")1."%& 3")*(8((,<br />

#")$6/24<br />

! I" I ! K" K !<br />

$ $<br />

HLMJO<br />

I K<br />

Persamaan&(7–5)&'(,&(7–6)&'$*"#/2&3")*(8((,&Hukum Boyle-Gay Lussac4<br />

E/6/8& @1+."=C(+& !/**(>& #").(6/& /,2/6& -(*& $'"(.& +(,-& 8(**(& '(,<br />

9/8.(%&81.&-(*,+(&2"2(34&D$6(&8(**(&'(,&9/8.(%&81.&-(*,+(&2$'(6&2"2(30<br />

3")*(8((,& 6"('((,& -(*& $'"(.& #")/#(%& 8",9('$<br />

!"<br />

$ &R&'&'",-(,&'&R&()<br />

!"<br />

()<br />

$ ! &(2(/&!"&R&(#)#$ HLMLO<br />

S"2")(,-(,T<br />

(&R&9/8.(%&81.&-(*<br />

)&R&X0VIW&DU81.S&H2"2(3(,&/8/8&-(*O<br />

D/8.(%&81.&-(*&H(O&8")/3(6(,&3")#(,'$,-(,&(,2()(&8(**(&-(*&'",-(,<br />

8(**(&81."6/.&)".(2$


V (m 3 )<br />

p (Pa)<br />

166<br />

p 1<br />

p 2<br />

p 3<br />

T (K)<br />

Gambar 7.3<br />

Grafik hubungan volume (V)<br />

terhadap suhu mutlak (T)<br />

secara isobarik dengan<br />

p 1 > p 2 > p 3 .<br />

V 1<br />

V 2<br />

V 3<br />

T (K)<br />

Gambar 7.4<br />

Grafik hubungan tekanan (p)<br />

terhadap suhu mutlak secara<br />

isokhorik dengan<br />

V 1 > V 2 > V 3 .<br />

Ingatlah<br />

Pada suhu kamar dan tekanan<br />

tertentu, gas dapat memiliki sifat<br />

yang mendekati gas ideal.<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

D$6(&Persamaan (7–8)& '$*/#*2$2/*$6(,& 6"& '(.(8& Persamaan (7–7)0<br />

(6(,& '$3")1."%& 3")*(8((,& #")$6/24<br />

?(2/&81.&-(*&8","83(2$&P1./8"&I&8 V &'(,&*/%/&-(*&3('(&*((2&2")*"#/2&('(.(%&IKL[\4<br />

5",2/6(,.(%&2"6(,(,&-(*&2")*"#/24<br />

Jawab:<br />

B$6"2(%/$T<br />

(&R&I&81.<br />

)&R&X0VIW&DU81.S<br />

"&R&I&8 V<br />

$#R&IKL&[\&R&HIKL&]&KLVO&R&WZZ&S<br />

B",-(,&8",--/,(6(,&3")*(8((,& !#"&R&(##)#$0&'$3")1."%<br />

!HI&8 V O&R&HI&81.OHX0VIW&DU681.SOHWZZ&SO&!#!&R&V0VKJ&^&IZ V &FU8 K<br />

D('$0&2"6(,(,&-(*&2")*"#/2&('(.(%& !&R&V0VKW&^&IZ V& FU8 K 4<br />

?(2/&.$2")&-(*&8"8$.$6$&2"6(,(,&I&(28&3('(&2"83")(2/)&MKV[\4&@")(3(6(%&2"6(,(,<br />

-(*&2")*"#/2&9$6(&P1./8",+(&8",9('$&Z0Y&.$2")&'(,&2"83")(2/),+(&8",9('$&LL[\?<br />

Jawab:<br />

B$6"2(%/$T<br />

$ I &R&HMKV&]&KLVO&R&KYZ&S_&" K &R&Z0Y&.$2")<br />

$ K &R&HLL&]&KLVO&R&VYZ&S_&! I &R&I&(28<br />

" I &R&I&.$2")<br />

!"&R& +<br />

* #)$ HLMNO<br />

B()$&Persamaan (7–9)0&'(3(2&'$2",2/6(,&8(**(&9",$*&H " O&*/(2/&-(*0<br />

+($2/<br />

" R& +<br />

" &R& ,*<br />

HLMIZO<br />

)$<br />

?".($,& '(3(2& '$,+(2(6(,& '(.(8& 9/8.(%& 81.0& 3")*(8((,& /8/8& -(*<br />

$'"(.& 9/-(& '(3(2& '$,+(2(6(,& '(.(8& 9/8.(%& 3()2$6".& -(*& 2")*"#/2& HNO4<br />

D/8.(%&3()2$6".&-(*&8")/3(6(,&%(*$.&6(.$&9/8.(%&81.&-(*&2")*"#/2&'",-(,<br />

#$.(,-(,& 7P1-)('14<br />

N&R&(N 7<br />

N<br />

(&R& N<br />

.<br />

HLMIIO<br />

D$6(&Persamaan&(7–11)&'$*/#*2$2/*$6(,&6"&'(.(8&Persamaan&(7–7)0<br />

(6(,& '$3")1."%& 3")*(8((,& #")$6/24<br />

N<br />

!"&R& N. &)$<br />

D$6(&/&R& )<br />

N. 0&3")*(8((,&2")*"#/2&8",9('$<br />

!"&R&N/$ HLMIKO<br />

S"2")(,-(,T<br />

N R&9/8.(%&3()2$6".&-(*<br />

N R&#$.(,-(,&7P1-(')1&R&J0ZKV&^&IZ 7 KV&81."6/.U81. / R&2"2(3(,&@1.2`8(,&R&I0VX&^&IZMKV&DUS Contoh 7.1<br />

Contoh 7.2


B",-(,&8",--/,(6(,&Persamaan (7–6)0&'$3")1."%<br />

! I" I ! K" K<br />

!<br />

$ I $ K<br />

! &R&K0X&(28<br />

K<br />

Contoh 7.3<br />

?"#/(%&2(#/,-&+(,-&P1./8",+(&I&.$2")&8"8$.$6$&./#(,-&+(,-&8"8/,-6$,6(,&/'()(<br />

6"./()&'()$&2(#/,-4&Q/.(=8/.(&*/%/&/'()(&'(.(8&2(#/,-&('(.(%&KL[\4&5(#/,-<br />

'$3(,(*6(,&%$,--(&*/%/,+(&8",9('$&IKL[\4&5",2/6(,&3")#(,'$,-(,&(,2()(&8(**(<br />

-(*&+(,-&6"./()&'()$&2(#/,-&'(,&8(**(&(G(.,+(4<br />

Jawab:<br />

5(#/,-&#1>1)&*"%$,--(&2"6(,(,&2$'(6&#")/#(%&H!&61,*2(,O&8"*6$3/,&'$3(,(*6(,4<br />

$ I &R&KL&]&KLV&R&VZZ&S0&$ K &R&IKL&]&KLV&R&WZZ&S<br />

'",-(,&8",--/,(6(,&3")*(8((,&!#"&R +<br />

* &)#$&(2(/&+&R&<br />

!" * I<br />

"<br />

) $<br />

! " *<br />

B(.(8&%(.&$,$0&&<br />

) &61,*2(,&*"%$,--(&&+&<br />

I<br />

#<br />

$<br />

D$6(&'$8$*(.6(,&8(**(&(G(.&-(*&R&+ &'(,&8(**(&(6%$)&-(*&'(.(8&2(#/,-&('(.(%&+ 0<br />

I K<br />

'(3(2&'$2/.$*<br />

+ K<br />

+ I<br />

&R& $ I<br />

$ K<br />

R& VZZ&S<br />

WZZ&S &&&(2(/#+ &R&<br />

V<br />

K<br />

W + I4 a."%&6()",(&8(**(&-(*&+(,-&2")*$*(&+ &R& K V<br />

W + I0&#")()2$&2".(%&6"./()&-(*&*"#(,+(6&$+0 +($2/& $+&R#+ &M&+ &R& K I I<br />

W + I4 B",-(,&'"8$6$(,0&3")#(,'$,-(,&(,2()(&8(**(&-(*&+(,-&6"./()&'(,&8(**(&-(*&&(G(.,+(<br />

('(.(%&& $ +<br />

+ &R& I<br />

I<br />

# $# $<br />

!&<br />

I&(28 I&!<br />

&R&<br />

KYZ&S<br />

W 4<br />

Tes Kompetensi Subbab A<br />

# $<br />

!<br />

VYZ&S<br />

K Z0Y&!<br />

D('$0&2"6(,(,&-(*&2")*"#/2&('(.(%&K0X&(284<br />

I4 ?(2/&81.&-(*&8","83(2$&P1./8"&KZZ&'8 V Kerjakanlah dalam buku latihan.<br />

4&?/%/&-(*<br />

3('(&*((2&$2/&IKL[\4&5",2/6(,.(%&2"6(,(,&-(*&2")*"#/24<br />

K4 ?(2/& .$2")& -(*& 3('(& 2"6(,(,& I& (281*


dinding A<br />

168<br />

m 0<br />

y<br />

v x<br />

<strong>Tantangan</strong><br />

untuk Anda<br />

Pernahkah Anda minum minuman<br />

bersoda? Ketika Anda membuka<br />

tutup botolnya, akan terbentuk<br />

kabut tipis di sekitar tutup botol<br />

tersebut. Mengapa hal ini terjadi?<br />

!<br />

!<br />

dinding B<br />

z<br />

Gambar 7.5<br />

Tanda panah menyatakan<br />

momentum sebuah molekul setelah<br />

menumbuk dinding.<br />

Sumber: Fundamentals of Physics, 2001<br />

x<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

1. Tekanan Gas dalam Ruang Tertutup<br />

;")%(2$6(,& Gambar 7.54& ?/(2/& -(*& $'"(.& 2")6/)/,-& '(.(8& *"#/(%<br />

6/#/*& +(,-& 8"8$.$6$& 3(,9(,-& )/*/6& !4& ?"#/(%& 3()2$6".& '()$& -(*& $'"(.<br />

2")*"#/2& #")-")(6& '(.(8& ()(%& */8#/-0& '",-(,& 6">"3(2(,& 1 & '(, 0<br />

8".(6/6(,& -")(6& #1.(6=#(.$6& '()$& '$,'$,-& 7& 6"& '$,'$,-& @0& 6"8/'$(,<br />

6"8#(.$&.(-$&6"&'$,'$,-&74&D()(6&+(,-&'$2"83/%&3()2$6".&2")*"#/2&('(.(%<br />

K !4&S">"3(2(,&*".(8(&#")-")(6&*".(./&*(8(&6()",(&2/8#/6(,&+(,-&2")9('$<br />

(,2()3()2$6".& '(,& '$,'$,-& '$(*/8*$6(,& *"#(-($& 2/8#/6(,& .",2$,-& *"8=<br />

3/),(4& b(62/& 2"83/%& 3('(& -")(6& #1.(6=#(.$6& 2")*"#/2& ('(.(%& t& R& ! K<br />

10 0<br />

*"'(,-6(,& #(,+(6,+(& 2/8#/6(,& 3")& *(2/(,& G(62/& +(,-& '$#/(2& 1."%<br />

0<br />

3()2$6".&'(,&'$,'$,-&@&('(.(%&<br />

K<br />

1<br />

! 4&7'(3/,&3")/#(%(,&818",2/8&+(,-<br />

'$(.(8$& 81."6/.& '(3(2& '$2/.$*6(,& *"#(-($& #")$6/24<br />

&&&&&&&&&&&&&&3")/#(%(,&818",2/8&R&818",2/8&(6%$)&M&818",2/8&(G(.<br />

$p&R&M+ 3 v 0 &M&+ 3 v 0<br />

$p R&MK&+ 3 v 0<br />

HLMIVO<br />

5(,'(& ,"-(2$


K<br />

K<br />

N+ 3v 2<br />

N+ 3v 3<br />

p &R& &&'(,&&p &R&<br />

2 ` "<br />

"<br />

A,2/6& 8",-"2(%/$& )"*/.2(,& '()$& 2"6(,(,& !0& %()/*& '$>()$& 2")."#$%<br />

'(%/./& )"*/.2(,& 6">"3(2(,,+(4& Q",/)/2& 6($'(%& P"621)0& #"*()& )"*/.2(,<br />

6">"3(2(,& ('(.(%& *"#(-($& #")$6/24<br />

1K K K K K K K<br />

&R&1 &4#12 &]&13 &'",-(,&10 &5#12 &5#13<br />

0<br />

8(6( 1K K &R&V#10 K# 1 5 #I<br />

0 V 1K<br />

B",-(,& '"8$6$(,0& 3")*(8((,& 2"6(,(,& -(*& 3('(& )/(,-& 2")2/2/3<br />

('(.(%<br />

!#R& I<br />

V #<br />

N+ 31<br />

"<br />

S"2")(,-(,T<br />

! R&2"6(,(,&-(*&HFU8K&(2(/&;(O + R& 8(**(& 3()2$6".& H6-O<br />

3<br />

N R& 9/8.(%& 3()2$6".<br />

1 R& 6">"3(2(,& -")(6& 3()2$6".& H8U*O<br />

" R&P1./8"&-(*&H8VO K<br />

HLMILO<br />

;")*(8((,&2"6(,(,&-(*&'(.(8&)/(,-&2")2/2/3&'$&(2(*&'(3(2&'$,+(2(6(,<br />

'(.(8& #",2/6& ",")-$& 6$,"2$6& )(2(=)(2(& # 6/ $ & '()$& 3()2$6".& -(*0& +($2/<br />

E / &R& I<br />

D('$0 ! R& K<br />

V<br />

K #+ K v 3<br />

+ v 3 K&R&K&6 /<br />

N<br />

6 HLMIXO<br />

" /<br />

S"2")(,-(,T& 6 R& ",")-$& 6$,"2$6& )(2(=)(2(& *(2/& 3()2$6".& -(*& H91/."O4<br />

/<br />

Contoh 7.4<br />

D$6(&6">"3(2(,&3()2$6".&-(*&8",9('$&'/(&6(.$&6">"3(2(,&*"8/.(0&2",2/6(,.(%&#"*(),+(<br />

2"6(,(,&+(,-&'$%(*$.6(,4<br />

Jawab:<br />

K<br />

I N+ ! 1<br />

E/#/,-(,&2"6(,(, H!O&2")%('(3&6".(9/(,&H1O&('(.(%&!&R&<br />

V "<br />

a."%&6()",(&,$.($&I N+<br />

V " &61,*2(,0&,$.($&!&*"#(,'$,-&'",-(,&<br />

K<br />

1 &&*"%$,--(<br />

# $ K<br />

K<br />

! K 1 K1<br />

K I<br />

! ! ! W<br />

K ! I 1 1<br />

I I<br />

D('$0&2"6(,(,&-(*&8",9('$&"83(2&6(.$&2"6(,(,&*"8/.(4<br />

Contoh 7.5<br />

?"#/(%&2(#/,-&'",-(,&P1./8"&Z0V&8 V &8",-(,'/,-&K&81.&E".$/8&3('(&*/%/&KL[\4<br />

B",-(,&8",-(,--(3&E".$/8&*"#(-($&-(*&$'"(.0&2",2/6(,T<br />

(4 ",")-$&6$,"2$6&-(*&E".$/8_<br />

#4 ",")-$&6$,"2$6&)(2(=)(2(&*"2$(3&81.&-(*&E".$/8&2")*"#/24<br />

Jawab:<br />

(4 B$6"2(%/$T<br />

P1./8"&2(#/,-&"&R&Z0V&8 V _&&&&&(&R&K&81.<br />

$#R&HKL&]&KLVO&S<br />

Teori Kinetik Gas 169


170<br />

Pembahasan Soal<br />

Sebuah ban sepeda memiliki volume<br />

100 cm 3 . Tekanan awal dalam ban<br />

sepeda adalah 0,5 atm. Ban tersebut<br />

dipompa dengan suatu pompa yang<br />

volumenya 50 cm 3 . Jika diasumsikan<br />

temperatur tidak berubah, tekanan<br />

dalam ban sepeda setelah dipompa 4<br />

kali adalah ....<br />

a. 0,1 atm d. 4,5 atm<br />

b. 2,5 atm e. 5,0 atm<br />

c. 4,0 atm<br />

Soal Tes ITB Tahun 1975<br />

Pembahasan:<br />

Volume ban = V 1 = 100 cm 2<br />

p 1 = 0,5 atm<br />

V 2 = 4 × 50 cm 3 = 200 cm 3<br />

p 2 = 76 cmHg = 1 atm<br />

Setelah pemompaan ban selesai maka<br />

akan berlaku:<br />

p ban V ban = p 1 V 1 + p 2 V 2<br />

p ban<br />

=<br />

= # $# $ # $# $<br />

p V + p V<br />

V<br />

1 1 2 2<br />

ban<br />

3 3<br />

0,5 atm 100 cm + 1 atm 200 cm<br />

3<br />

100 cm<br />

= 2,5 atm.<br />

Jadi, tekanan ban setelah dipompa<br />

sebesar 2,5 atm.<br />

Jawaban: b<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

B",-(,&8",--/,(6(,&Persamaan (7–18)0&'$3")1."%<br />

!&R& K N<br />

6/<br />

&(2(/&N 6/ R&<br />

V "<br />

V<br />

K &!"& ! N V<br />

6/ R&<br />

K (#)$<br />

N 6/ R& V<br />

K HK&81.O&HX0VIW&DU81.SO&HVZZ&SO&R&L4WXK0J&D<br />

D('$0&",")-$&6$,"2$6&212(.&-(*&('(.(%&L4WXK0J&91/."4<br />

#4 D/8.(%&81."6/.&-(*&('(.(%&N&R&(&N 7<br />

N&R&HK&81.O&HJ0ZKV&^&IZ KV&81."6/.U81.O&R&IK0ZWW&^&IZ KV<br />

c,")-$&6$,"2$6&)(2(=)(2(&*"2$(3&81."6/.&('(.(%<br />

N6/<br />

L4WXK0J&D<br />

% KI<br />

6/<br />

! ! ! J0KV " IZ &91/."4<br />

KV<br />

N IK0ZWW" IZ<br />

A,2/6&6(*/*&P1./8"&-(*&2$'(6&'$3")%$2/,-6(,4<br />

2. Energi Kinetik dan Energi Dalam Gas<br />

B(.(8&2$,9(/(,&8$6)1*613$*0&3()2$6".=3()2$6".&'(.(8&-(*&*".(./&#")-")(6<br />

*"%$,--(&3()2$6".=3()2$6".&2")*"#/2&8"8$.$6$&",")-$&6$,"2$64&;")*(8((,&",")-$<br />

6$,"2$6&3('(&3()2$6".&-(*&$'"(.&'(3(2&'$2/)/,6(,&*"#(-($&#")$6/24<br />

!" R&N/$<br />

! R& I<br />

V &+1K&# $ N<br />

"<br />

?/#*2$2/*$& '()$& 6"'/(& 3")*(8((,& 2")*"#/2& (6(,& 8",-%(*$.6(,& 3")=<br />

*(8((,& #")$6/24<br />

N/$<br />

" R& I<br />

V +1K& # $ N<br />

"<br />

I<br />

V +1K R#/$<br />

K I K<br />

+1 R&/$<br />

V # # $<br />

K<br />

I<br />

K #+1K R& K<br />

V &/$<br />

6 R& / V<br />

&/$ HLMINO<br />

K<br />

Q/,>/.,+(& "3(2(,& 3('(<br />

*/8#/-00& */8#/-20& '(,& */8#/-3# *"%$,--(& 8"8$.$6$& V& '")(9(2& 6"#"#(*(,<br />

/,2/6& -")(6& 2)(,*.(*$& HGambar 7.6 (a)O4


;('(& */%/& *"'(,-0& 3()2$6".& -(*& '$(218$60& *".($,& 8".(6/6(,& -")(6<br />

2)(,*.(*$0& '(3(2& 9/-(& #")12(*$& 2")%('(3& */8#/-00& */8#/-20& '(,& */8#/-30<br />

*"3")2$&2").$%(2&3('(&Gambar 7.6 (b)&'",-(,&",")-$&6$,"2$6&6 0 0&6 2 0&'(,&6 3 4<br />

d12(*$&3('(&*/8#/-0&8",-%(*$.6(,&,$.($&+(,-&*(,-(2&6">$.&6()",(&*/8#/<br />

)12(*$&8".(./$&*/8#/&6"'/(&3()2$6".4&7'(3/,&)12(*$&2")%('(3&*/8#/-2&'(,<br />

I<br />

*/8#/-3#8",-%(*$.6(,&",")-$&6$,"2$6&)(2(=)(2(0&+($2/& K^ /$ R/$ 4 &a."%<br />

K<br />

6()",(&$2/0&3('(&*/%/&*"'(,-0&3()2$6".&-(*&'$(218$6&8".(6/6(,&-")(6&)12(*$<br />

'(,&2)(,*.(*$&*"%$,--(&",")-$&6$,"2$6,+(&8",9('$<br />

V Y<br />

6 6 R /$4/$ 5 /$ HLMKZO<br />

K K<br />

;('(&*/%/&'(,&2"6(,(,&2$,--$0&3()2$6".&-(*&'$(218$6&'(3(2&8".(6/6(,<br />

2$-(& -")(6(,0& +($2/& #")2)(,*.(*$0& #")12(*$0& '(,& #")P$#)(*$4& C")(6& P$#)(*$<br />

8"8$.$6$& '/(& 9",$*& 61,*2)$#/*$& ",")-$0& +($2/& ",")-$& 6$,"2$6& '(,& ",")-$<br />

312",*$(.& ".(*2$64& C")(6& P$#)(*$& 2")*"#/2& 8",-%(*$.6(,& '/(& '")(9(2<br />

6"#"#(*(,4& B",-(,& '"8$6$(,0& ",")-$& 6$,"2$6& -(*& '$(218$6& 3('(& */%/<br />

'(,& 2"6(,(,& 2$,--$& 8",9('$<br />

V L<br />

6 6 R /$4/$4/$ 5 /$ HLMKIO<br />

K K<br />

B",-(,&'"8$6$(,0&#"*(),+(&",")-$&6$,"2$6&3()2$6".&#")-(,2/,-&3('(<br />

*/%/&'(,&2"6(,(,&+(,-&(6(,&8"8",-()/%$&-")(6(,&'()$&3()2$6".&2")*"#/24<br />

;('(&*"2$(3&-")(6(,&H2)(,*.(*$0&)12(*$0&'(,&P$#)(*$O0&*"2$(3&3()2$6".&8"8$.$6$<br />

>()(& /,2/6& 8",+$83(,& ",")-$,+(4<br />

;",$,9(/(,& ",")-$& 6$,"2$6& *"3")2$& $,$& '$,(8(6(,& !78(s8!# e/;8!# >7ee?o+O0& ",")-$& 6$,"2$6& )(2(=)(2(& *"2$(3& 3()2$6".& 6 6 & ('(.(%<br />

& I '<br />

6 6 R > ( /$ )<br />

HLMKKO<br />

* K +<br />

a."%&6()",(&-(*&2")'$)$&(2(*&N&3()2$6".0&9/8.(%&*"./)/%&",")-$&6$,"2$6<br />

3()2$6".& -(*& '(.(8& */(2/& )/(,-& 2")2/2/3& H'$*"#/2& 9/-(& ",")-$& '(.(8& -(*O<br />

'$,+(2(6(,& '",-(,& 3")*(8((,<br />

A&R&N6 /<br />

& I '<br />

A R N> ( /$<br />

K<br />

)<br />

* +<br />

HLMKVO<br />

A,2/6&-(*&'$(218$60&*"3")2$&-(*&E K 0&a K 0&'(,&F K &8"8$.$6$&",")-$&'(.(8<br />

HAO& *"#(-($& #")$6/24<br />

I4 ;('(&*/%/&)",'(%&HeKYZ&SO_&>&R&V&H2$-(&'")(9(2&6"#"#(*(,O<br />

A&R&N6 &R& 6 V<br />

N#/#$ HLMKWO<br />

K<br />

K4 ;('(&*/%/&*"'(,-&HeYZZ&SO_&>&R&Y&H.$8(&'")(9(2&6"#"#(*(,O<br />

A&R&N6 &R& 6 Y<br />

N#/#$ HLMKYO<br />

K<br />

H(O<br />

H#O<br />

H>O<br />

x<br />

x<br />

z<br />

z<br />

x y<br />

y<br />

Gambar 7.6<br />

Gerak molekul diatomik:<br />

(a) gerak translasi dari pusat<br />

massa;<br />

(b) gerak rotasi terhadap<br />

sumbu kartesius; dan<br />

(c) gerak vibrasi sepanjang<br />

sumbu molekul.<br />

z<br />

Ingatlah<br />

• Untuk gas monoatomik, f = 3.<br />

• Untuk gas diatomik suhu<br />

sedang, f = 5.<br />

• Untuk gas diatomik suhu<br />

tinggi, f = 7.<br />

Teori Kinetik Gas 171<br />

y


172<br />

Kata Kunci<br />

• ekuipartisi energi<br />

• energi dalam gas<br />

• energi kinetik gas<br />

• tekanan gas<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

V4 ;('(&*/%/&2$,--$&HeI4ZZZ&SO_&>&R&L&H2/9/%&'")(9(2&6"#"#(*(,O<br />

5",2/6(,&",")-$&'(.(8&'()$&*(2/&81.&-(*&81,1(218$6&3('(&*/%/&IKL[\4<br />

Jawab:<br />

B$6"2(%/$T<br />

( R&I&81.<br />

5 R&HIKL&]&KLVO&R&WZZ&S<br />

N R&J0ZKV&^&IZ 7 KVU81. ) R&X0VIW&DU81.S<br />

N R&(#N B 7<br />

a."%&6()",(&-(*&81,1(218$6&8(6(<br />

A&R& V<br />

K (#)$&R&V<br />

K HI&81.O&HX0VIW&DU81.&SO&HWZZ&SO<br />

A&R&W4NXX0W&D4<br />

A&R&N6 &R& 6 L<br />

N#/#$ HLMKJO<br />

K<br />

D$6(&*/(2/&-(*&'(.(8&*"#/(%&2(#/,-&8",-(.(8$&3")/#(%(,&*/%/&'()$<br />

$ I &8",9('$&$ K 0&",")-$&'(.(8&-(*&9/-(&(6(,&8",-(.(8$&3")/#(%(,4&A,2/6<br />

-(*& 81,1(218$60& #").(6/<br />

?">()(& /8/8& '$2/.$*<br />

Contoh 7.6<br />

$A#R& V<br />

V<br />

(#)&H$$O&R&<br />

K K (#)&H$ K&M&$ O HLMKLO<br />

I<br />

$A&R& V<br />

(#)&$$ HLMKXO<br />

K<br />

?"#/(%&2(,-6$&#")$*$&K&81.&-(*&%".$/8&#")*/%/&KZ[\4&D$6(&%".$/8&'$(,--(3&*"#(-($&-(*<br />

$'"(.0&%$2/,-.(%&",")-$&212(.&*$*2"8&'(,&9/-(&",")-$&6$,"2$6&)(2(=)(2(&*"2$(3&81."6/.4<br />

Jawab:<br />

c,")-$&212(.&81."6/.0&60#'(3(2&'$%$2/,-&'",-(,&)/8/*& V<br />

K ()$#H6()",(&%".$/8&('(.(%<br />

-(*&81,1(218$6O4&7'(3/,&",")-$&)(2(=)(2(&3")&81."6/.0&6 / 0 # '(3(2&'$%$2/,-&'",-(,<br />

)/8/*& V<br />

K /$4<br />

B$6"2(%/$T<br />

(#R&K&81._<br />

)#R&X0VI&DU81.S<br />

$#R&KLV&]&KZ&R&KNV&S<br />

6 5# V<br />

K ()$<br />

R& V<br />

K HK&81.OHX0VIW#DU81.SOHKNV&SO#R&L4VZX&D<br />

6 / R& V<br />

K #/$<br />

5& V<br />

K HI0VX&^&IZMKV# DUS&OHKNV&SO&R&J0ZL&^&IZ MKI& D4<br />

Contoh 7.7


Tes Kompetensi Subbab B<br />

Kerjakanlah dalam buku latihan.<br />

I4 B(.(8&*/(2/&)/(,-0&2")'(3(2&W&-)(8&-(*&a K& '(,&W&-)(8<br />

F K B#@")(2&81."6/.&a K& R&VK&-U81.&'(,&#")(2&81."6/.&F K &R<br />

KX&-U81.4&E$2/,-.(%&3")#(,'$,-(,&",")-$&6$,"2$6&2)(,*.(*$<br />

)(2(=)(2(& 6"'/(& 81."6/.& '(,& 3")#(,'$,-(,& (,2()(<br />

6">"3(2(,&6"'/(&81."6/.&2")*"#/24<br />

K4 B/(&81.&-(*&16*$-",&2")'(3(2&3('(&*"#/(%&#"9(,(<br />

#")P1./8"&J&.$2")&'",-(,&2"6(,(,&J&(284&E$2/,-.(%<br />

",")-$&6$,"2$6&2)(,*.(*$&)(2(=)(2(&'()$&81."6/.&16*$-",<br />

3('(&61,'$*$&2")*"#/24<br />

C. Kecepatan Efektif Partikel Gas<br />

HQ(**(&81."6/.&16*$-",&('(.(%&Y0VI&^&IZ MKJ &6-O<br />

PetunjukT<br />

E$2/,-&'/./&$&'",-(,&)/8/*&!"#R#()$0&6"8/'$(,<br />

-/,(6(,&)/8/*&6 #R / V<br />

K /$4&b(.(/3/,&16*$-",&('(.(%<br />

81."6/.& '$(218$60& '$& *$,$& '$-/,(6(,& V Y<br />

0& #/6(,&<br />

K K<br />

6()",(& +(,-& '$2(,+(6(,& ('(.(%& ",")-$& 6$,"2$6<br />

2)(,*.(*$0&#/6(,&",")-$&81."6/.4<br />

D$6(&'(.(8&*/(2/&)/(,-&2")2/2/3&2")'(3(2&*"#(,+(6&N I &81."6/.&+(,-<br />

#")-")(6& '",-(,& 6">"3(2(,&1 I 0&N K & 81."6/.& +(,-& #")-")(6& '",-(,& 6">"=<br />

3(2(,&1 K 0&'(,&*"2")/*,+(0&)(2(=)(2(&6/(')(2&6">"3(2(,&3()2$6".&-(*&1 K &'(3(2<br />

'$2/.$*& *"#(-($& #")$6/24<br />

K<br />

1 &R&<br />

NI1I % NK1K % 444 % N81 8<br />

N N % 444 % N<br />

K K K<br />

I K<br />

8<br />

R& ,<br />

K # N 1 $<br />

8 8<br />

N<br />

8<br />

HLMKNO<br />

S">"3(2(,&"


174<br />

Informasi<br />

untuk Anda<br />

Energi Matahari berasal dari reaksi<br />

fusi nuklir yang berasal dari<br />

penggabungan 2 buah proton.<br />

Sebenarnya, proton memiliki gaya<br />

tolak menolak dengan proton<br />

lainnya karena muatannya sejenis.<br />

Selain itu, proton tidak memiliki<br />

energi kinetik yang cukup besar<br />

untuk mengatasi gaya tolak-menolak<br />

tersebut. Akan tetapi, ada sebagian<br />

proton yang memiliki kecepatan<br />

tinggi sehingga memiliki energi<br />

kinetik yang cukup besar. Oleh<br />

karena itu, Matahari masih bersinar.<br />

Information for You<br />

The suns energy is supplied by nuclear<br />

fusion process that starts with the<br />

merging of two protons. However,<br />

protons have a motion to repel each<br />

other because of their electrical<br />

charges and protons of average speed<br />

do not have enough kinetic energy to<br />

overcome the repulsion. Very fast<br />

protons with speed can do so,<br />

however and for that reason the sun<br />

can shine.<br />

Sumber: Fundamentals of Physics, 2001<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

B",-(,&+&R&(*&*"#(-($&8(**(&212(.&-(*&'(,&8(**(&9",$*&-(*& " ! +<br />

"<br />

8(6(&Persamaan (7–33)& '(3(2& '$2/.$*<br />

1 )8* &R&<br />

V !<br />

"<br />

HLMVWO<br />

;"),+(2((,&6">"3(2(,&""3(2(,& ""3(2(,&"


Tes Kompetensi Subbab C<br />

Kerjakanlah dalam buku latihan.<br />

I4 ?"#/(%&2(,-6$&#")$*$&/'()(&3('(&2"6(,(,&2")2",2/4&D$6(<br />

2"6(,(,& /'()(& '(.(8& 2(,-6$& ,($6& 8",9('$& K& 6(.$<br />

2"6(,(,&*"8/.(0&#")(3(6(%&6">"3(2(,&)8*#81."6/.<br />

/'()(&'(.(8&2(,-6$&'$#(,'$,-6(,&'",-(,&6">"3(2(,<br />

)8*#8/.(=8/.(?<br />

K4 ?"#/(%&2(#/,-&'",-(,&P1./8"&Z0Y&8 V &8",-(,'/,-<br />

W&81.&-(*&,"1,&3('(&*/%/&LL[\4<br />

(4 5",2/6(,&",")-$&6$,"2$6&212(.&-(*&,"1,&2")*"#/24<br />

#4 @")(3(6(%&",")-$&6$,"2$6&)(2(=)(2(&*"2$(3&81.&-(*?<br />

H)&R&X0VIW&DU81.&SO<br />

V4 ?"#/(%&2(,-6$&'",-(,&P1./8"&KY&.$2")&#")$*$&K&81.&-(*<br />

81,1(218$64&D$6(&*"2$(3&81."6/.&-(*&8"8$.$6$&",")-$<br />

6$,"2$6&)(2(=)(2(&K0X&^&IZ MKI &D0&2",2/6(,&2"6(,(,&-(*<br />

'(.(8&2(,-6$4&HI&(28&R&I0ZI&^&IZ Y &;(O<br />

W4 @")(3(6(%&",")-$&6$,"2$6&)(2(=)(2(&81."6/.&-(*&3('(<br />

*/%/&KLV&S?<br />

Rangkuman<br />

I4 C(*&$'"(.&2$'(6&('(&'$&(.(84&?/(2/&-(*&'(3(2&8"8$.$6$<br />

*$"3(2(,&"&R&V&H2$-(&'")(9(2<br />

6"#"#(*(,O4<br />

A&R&N6 6 &R& V<br />

K N#/#$<br />

#4 ;('(&*/%/&*"'(,-&HeYZZ&SO_&>&R&Y&H.$8(&'")(9(2<br />

6"#"#(*(,O4<br />

A&R&N6 6 &R& Y<br />

K N#/#$<br />

>4 ;('(&*/%/&2$,--$&HeI4ZZZ&SO_&>&R&L&H2/9/%<br />

'")(9(2&6"#"#(*(,O4<br />

A&R&N6 6 &R& L<br />

K N#/#$<br />

W4 S">"3(2(,& "


Setelah mempelajari bab ini, Anda tentu akan<br />

mengetahui bahwa gas ideal di alam tidak ada. Anda<br />

juga tentu menjadi paham tentang prinsip ekuipartisi<br />

energi, energi kinetik, dan energi dalam gas, serta<br />

kecepatan efektif dari gerak partikel gas. Dari materi<br />

yang dipelajari pada bab ini, bagian manakah yang<br />

176<br />

Peta Konsep<br />

E/6/8&@1+."<br />

!"&R&2"2(3<br />

Refleksi<br />

C(*&f'"(.<br />

#").(6/<br />

+&'(,&(<br />

2"2(3<br />

!"<br />

R&61,*2(,2(<br />

$<br />

E/6/8<br />

@1+."=C(+&!/**(><br />

!"<br />

R#(#)<br />

$<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

Teori Kinetik Gas<br />

;)$,*$3&c6/$3()2$*$&c,")-$<br />

5"6(,(,&C(*&'(.(8<br />

d/(,-&5")2/2/3<br />

c,")-$&S$,"2$6&'(,<br />

c,")-$&B(.(8&C(*<br />

+&'(,&(<br />

2$'(6& 2"2(3 3('(<br />

C(*<br />

Q1,1(218$6<br />

8"8#(%(*<br />

8"8#(%(*<br />

'(3(2& 8",>()$<br />

C(*<br />

B$(218$6<br />

S">"3(2(,&c


Tes Kompetensi Bab 7<br />

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihan.<br />

I4 ;('(&E/6/8&@1+."0&!"&R&/0&&'",-(,&/&('(.(%&4444<br />

(4 '(+( '4 */%/<br />

#4 /*(%( "4 61,*2(,2(&-(*<br />

>4 818",2/8&.$,"()<br />

K4 ;('(&-(8#()&#")$6/20&P1./8"&2(#/,-&@#*(8(&'",-(,<br />

K&6(.$&P1./8"&2(#/,-&74<br />

?$*2"8&2")*"#/2&'$$*$&'",-(,&-(*&$'"(.4&D/8.(%&81."6/.<br />

'(.(8&2(#/,-&7&*(8(&'",-(,&F&'(,&'(.(8&2(#/,-&@<br />

('(.(%&VF4&D$6(&-(*&'(.(8&2(#/,-&7&#")*/%/&VZZ&S0<br />

*/%/&-(*&'(.(8&2(#/,-&@&('(.(%&4444<br />

(4 IZZ&S '4 WYZ&S<br />

#4 IYZ&S "4 JZZ&S<br />

>4 KZZ&S<br />

V4 @1+."&8"8#/(2&*/(2/&%/#/,-(,&(,2()(&2"6(,(,&'(,<br />

P1./8"&'()$&*/(2/&-(*4&D$6(&'$,+(2(6(,&'(.(8&-)(8E-<br />

#4 FU8 "4 &91/."<br />

>4 FU8 K<br />

Y4 C(*&'(.(8&)/(,-&2")2/2/3&#")*/%/&WK[\&'(,&#")2"6(=<br />

,(,&L&(280&*")2(&P1./8",+(&X&.$2")4&D$6(&-(*&'$3(,(*6(,<br />

*(83($&XL[\0&2"6(,(,&,($6&*"#"*()&I&(28&'(,&P1./8"<br />

-(*&(6(,&4444<br />

(4 #")6/)(,-&IZg '4 #")2(8#(%&KZg<br />

#4 2"2(3 "4 #")2(8#(%&IKg<br />

>4 #")6/)(,-&KZg<br />

J4 C)(


IK4 D$6(&*"9/8.(%&-(*&$'"(.&8",-(.(8$&3)1*"*&('$(#(2$6<br />

8(6(&4444<br />

(4 2")9('$&3")/#(%(,&P1./8"&3('(&*$*2"8&2")*"#/2<br />

#4 2")9('$&3")/#(%(,&*/%/&3('(&*$*2"8&2")*"#/2<br />

>4 2")9('$&3")/#(%(,&2"6(,(,&&3('(&*$*2"8&2")*"#/2<br />

'4 2$'(6&2")9('$&3")2/6()(,&6(.1)&(,2()(&*$*2"8&2")=<br />

*"#/2&'",-(,&./()&*$*2"8<br />

"4 2")9('$&3")/#(%(,&9/8.(%&81."6/.<br />

IV4 Q1."6/.&16*$-",&H* ) &R&VKO&'$&(281*4 ."#$%&*")$,-&8",/8#/6&'$,'$,-&2"83(2&-(*<br />

B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat.<br />

I4 B(.(8&*/(2/&2(#/,-&2")2/2/3&A0<br />

2")'(3(2& *"9",$*& -(*& $'"(.4& D$6(<br />

2"6(,(,&/'()(&./()&LYZ&88E-0<br />

P1./8"&-(*&YZ&>8 V &'(,&*/%/,+(<br />

VZ[\0&&2",2/6(,&P1./8"&-(*&2")=<br />

*"#/2&3('(&6"('((,&,1)8(.&HZ[\0<br />

LJZ&88E-O4<br />

K4 ?/(2/&9",$*&-(*&8","83(2$&P1./8"&IZZ&>8 V &3('(&*/%/<br />

Z[\&'(,&2"6(,(,&I&(284&D$6(&*/%/,+(&8",9('$&YZ[\<br />

'(,&2"6(,(,&8",9('$&K&(280&2",2/6(,&P1./8"&(6%$)<br />

-(*&2")*"#/24<br />

V4 Q(**(&9",$*&*/(2/&-(*&$'"(.&3('(&*/%/&8/2.(6&$&'(,<br />

2"6(,(,&!&('(.(%&IV&-U>8 V 4&D$6(&2"6(,(,&-(*&2")*"#/2<br />

'$9('$6(,& K!& '(,& */%/,+(& 2/)/,& 8",9('$& Z0Y& $0<br />

2",2/6(,&8(**(&9",$*&-(*&2")*"#/24<br />

178<br />

10 cm<br />

gas<br />

raksa<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

'4 #")-")(6&."#$%&>"3(2<br />

"4 #")-")(6&."#$%&.(8#(2<br />

IL4 ?"#/(%&#(,&'(.(8&81#$.&'$$*$&/'()(4&B$6"2(%/$&P1./=<br />

8",+(&Z0I&8 V &'(,&8(**(,+(&I&6-4&@(,&2")*"#/2&'$-/,(=<br />

6(,&*"#(-($&3".(83/,-&'$&'(.(8&($)4&D$6(&8(**(&9",$*<br />

($)&IZ V &6-U8 V &'(,&=&R&IZ&8U* K 0&#(,&'(3(2&8",-(3/,-=<br />

6(,&#"#(,&8(6*$8/8&*"#"*()&4444<br />

(4 I4IZI&6- '4 IZZ&6-<br />

#4 I4ZZZ&6- "4 NN&6-<br />

>4 IZI&6-<br />

IX4 ;")*(8((,&6"('((,&-(*&$'"(.&'$2/.$*&'(.(8&#",2/6<br />

!"<br />

$ 4&@$.(,-(,&2"2(3&#")-(,2/,-&3('(&4444<br />

(4 9",$*&-(* '4 P1./8"&-(*<br />

#4 */%/&-(* "4 #(,+(6&3()2$6".<br />

>4 2"6(,(,&-(*<br />

IN4 ;('(&6"('((,&,1)8(.&H$&R&Z[\&'(,&!&R&I&(28O0&W&-&-(*<br />

16*$-",&a K &HQ 7 &R&VKO&8"8$.$6$&P1./8"&*"#"*()&4444<br />

H)&R&X0VIW&DU681.S_&I&(28&R&IZ Y &FU8 K O<br />

(4 I0W&^&IZ MJ &8 V '4 K0X&8 V<br />

#4 K0X&^&IZ MV &8 V "4 KK0W&8 V<br />

>4 KK0W&^&IZ MV &8 V<br />

HUMPTN 1989O<br />

KZ4 ?"#/(%&2(#/,-&-(*&'",-(,&P1./8"&2")2",2/&#")$*$&-(*<br />

$'"(.&'",-(,&2"6(,(,&!4&76()&,$.($&)(2(=)(2(&6/(')(2<br />

.(9/&81."6/.&-(*&'$*"#/2&1 4&D$6(&6"&'(.(8&2(#/,-<br />

)8*<br />

2")*"#/2&'$3183(6(,&-(*&*"9",$*&*"%$,--(&2"6(,(,,+(<br />

8",9('$&K!0&*"'(,-6(,&*/%/,+(&'$#/(2&2"2(30&1 =,+( )8*<br />

(6(,&8",9('$&4444<br />

(4<br />

1)8*<br />

K<br />

'4 K1 )8*<br />

#4 1 )8* "4 W1 )8*<br />

>4 K1 )8*<br />

W4 ?"#/(%&2(,-6$&+(,-&P1./8",+(&J&.$2")0&'$$*$&-(*&%$')1-",<br />

*"%$,--(& 2"6(,(,,+(& 8",9('$& II& (284& @")(3(6(%<br />

P1./8"&-(*&3('(&*((2&2"6(,(,,+(&Z0Y&(28&'(,&*/%/,+(<br />

2"2(3?<br />

Y4 C(*&16*$-",&3('(&*/%/&WL[\&8"8$.$6$&P1./8"&KZ&.$2")<br />

'(,&2"6(,(,&K0ZI&^&IZ Y &FU8 K 4&@")(3(6(%&P1./8"&-(*<br />

3('(&*((2&2"6(,(,,+(&IJ&^&IZ W &FU8 K &'(,&*/%/,+(<br />

IZX[\?<br />

J4 B(.(8& */(2/& 2(,-6$& +(,-& 2")2/2/30& 2")'(3(2& -(*<br />

,$2)1-",&H* ) &R&IW&-U81.O&*"#(,+(6&IZZ&.$2")&'",-(,<br />

*/%/&IL[\&'(,&#")2"6(,(,&YZ&(284&5",2/6(,&8(**(<br />

-(*&2")*"#/2?<br />

L4 ?"#/(%&2(,-6$&P1./8",+(&J&.$2")0&'$$*$&-(*&%$')1-",<br />

*"%$,--(& 2"6(,(,,+(& 8",9('$& II& (284& @")(3(6(%<br />

P1./8"&-(*&3('(&*((2&2"6(,(,,+(&Z0Y&(28&'(,&*/%/,+(<br />

2"2(3?


Termodinamika<br />

Hasil yang harus Anda capai:<br />

Bab<br />

8<br />

menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor.<br />

Setelah mempelajari bab ini, Anda harus mampu:<br />

menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan hukum<br />

termodinamika.<br />

!"#$%$n ("n)$n *"+,"-.$n)$n /$-$n0 1$+$n$ t+$n1*3+t$1i 5$n)<br />

(i)6n$,$n -$n61i$ t"+61 ."+,"-.$n)7 8$-$n ($96%60 ,6($ ($n ,"+"t$<br />

,6($ -"n#$(i *+i-$(3n$ $n),6t$n ($+$t7 !$$t ini0 *"+$n$n ,6($ 1".$)$i<br />

$%$t t+$n1*3+t$1i ($+$t 16($9 t"+)$nti,$n 3%"9 ,"."+$($$n -3t3+0 -3.i%0<br />

($n ,"+"t$7 :"%".i9$n ($+i 1$+$n$ t+$n1*3+t$1i -3("+n ini $($%$9 t"n$)$<br />

5$n) (i9$1i%,$nn5$ %".i9 ."1$+ ($+i*$($ t"n$)$ ,6($7 ;%"9 ,$+"n$ it60<br />

#6-%$9 *"n6-*$n) ($n .$+$n) 5$n) ($*$t (i$n),6t *6n 1"-$,in .$n5$,7<br />


Tes Kompetensi Awal<br />

S,b,lum&m,m6,la7ari&kon-,6&;,rmo&-oal?-oal&b,rikut&an(<br />

G7<br />

M7<br />

["n)$*$ )"%$1 ti*i1 5$n) .i$1$n5$ (i)6n$,$n 6nt6,<br />

-in6- "1 .i1$ *"J$9 ,"ti,$ (ii1i $i+ *$n$1Y<br />

\"n)$n .$9$1$ 1"n(i+i0 #"%$1,$n J$+$ ,"+#$ t"+-31<br />

1"9in))$ $i+ .i1$ t"t$* *$n$17<br />

L7<br />

Z7<br />

U*$,$9 5$n) (i-$,16( ("n)$n "Qi1i"n1i -"1inY<br />

["n6+6t Un($0 $*$,$9 5$n) (i-$,16( ("n)$n "nt+3*iY<br />

180<br />

p<br />

1<br />

p<br />

1<br />

V 1<br />

V 1<br />

Gambar 8.1<br />

Sistem melakukan usaha<br />

terhadap lingkungannya.<br />

@$A<br />

ekspansi W > 0<br />

luas = W<br />

2<br />

V 2<br />

V<br />

pemampatan W < 0<br />

luas = W<br />

2<br />

ds<br />

F = pA<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

A. Usaha pada Berbagai Proses Termodinamika<br />

1. Usaha yang Dilakukan Gas<br />

>in#$6%$9 1".6$9 1i1t"- 5$n) (i%"n),$*i ("n)$n 1".6$9 t$.6n) ($n<br />

*"n)i1$* )$1 5$n) ($*$t ."+)"+$, .".$1 1"*"+ti t$-*$, *$($ !ambar&'()7<br />

U1$9$ @!A 5$n) (i%$,6,$n 3%"9 )$1 1"96.6n)$n ("n)$n *"+6.$9$n B3%6-"<br />

)$1 $($%$9 1".$)$i ."+i,6t7 Ci,$ t",$n$n )$1 .","+#$ *$($ *"n)i1$*0 ,"-6(i$n<br />

*"n)i1$* ."+)"1"+ 1"#$69 @"A ," $t$1 ("n)$n %6$1 *"n$-*$n) *"n)i1$* @#A0<br />

61$9$ @!A 5$n) (i%$,6,$n 3%"9 1i1t"- )$1 t"+9$($* %in),6n)$n $($%$9<br />

(D E*F(" E @$#A@%"A E $@#%"A E $%&<br />

$ E G $t- E HI J-=) E GKG7LKK


BaCab:<br />

$7 U1$9$ ($+i # ," . 1$-$ ("n)$n %6$1 #.67 ($n ."+ni%$i *31itiQ ,$+"n$ $+$9<br />

*+31"1 ," ,$n$n @' R ' A<br />

V U<br />

! E %6$1 #.67 E #. _ .6 E @H` T O M` TA@M`K ,


p<br />

p(Pa)<br />

182<br />

p 1<br />

p 2<br />

V 1<br />

p<br />

<strong>Tantangan</strong><br />

untuk Anda<br />

Menurut Anda, benarkah angin itu<br />

tidak mendinginkan suhu,<br />

melainkan menaikkan suhu di<br />

sekitarnya?<br />

V<br />

V1 = V2 Gambar 8.4<br />

Proses isokhorik pada grafik p–V.<br />

Gambar 8.5<br />

Grafik p–T pada V konstan.<br />

Gambar 8.6<br />

Grafik p–V pada tekanan (p) konstan.<br />

V (volume)<br />

T<br />

V 2<br />

V(L)<br />

T (suhu)<br />

Gambar 8.7<br />

Grafik V–T pada tekanan (p) konstan.<br />

b. Proses Isokhorik<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

1 E N0LG Cc-3%:W<br />

T E @MH a MHLA ,+E LKK :7<br />

U1$9$ 5$n) (i%$,6,$n )$1 *$($ *+31"1 i13t"+-$% ($*$t (i9it6n) ("n)$n +,r-amaan<br />

/'0E27<br />

! E 01T %n M '<br />

'G 7<br />

L % K0K` - &<br />

E @M -3%A@N0LG Cc-3%:A@LKK :A %n ' L<br />

K0KM` -<br />

( E Z7fNI %n M E L7Z`I0KL #36%"7<br />

) *<br />


Contoh 8.4<br />

!"#6-%$9 )$1 ($%$- +6$n) t"+t6t6* B3%6-"n5$ L %it"+0 t",$n$n M $t-0 ($n 1696n5$<br />

MHbX7 ]$1 t"+1".6t (i*$n$1,$n ("n)$n t",$n$n t"t$* 1"9in))$ -"nJ$*$i 1696 GHHbX7<br />

>"nt6,$n B3%6-" )$1 ($n 61$9$ 5$n) (i%$,6,$n )$1 t"+1".6t7<br />

BaCab:<br />

\i,"t$96iP<br />

$ E M $t-W T E @MH a MHLA : E LKK :<br />

G<br />

' E L %it"+W T E @GHH a MHLA : E Z`K :<br />

G M<br />

'G<br />

$7


Tes Kompetensi Subbab A<br />

K,r7akanla>&an(<br />

G7 !"#"ni1 )$1 ."+t",$n$n ` $t- ."+$($ ($%$- D$($9<br />

5$n) -"-i%i,i B3%6-" `KK %it"+7 =it6n)%$9 61$9$ 5$n)<br />

(i%$,6,$n 3%"9 )$10 #i,$P<br />

$7 )$1 -"-6$i *$($ t",$n$n t"t$* 1"9in))$<br />

B3%6-"n5$ M0` ,$%i B3%6-" 1"-6%$W ($n<br />

.7 )$1 (i-$-*$t,$n *$($ t",$n$n t"t$* 1"9in))$<br />

B3%6-"n5$ -"n#$(i (6$ *"+ ti)$ ,$%i B3%6-"<br />

1"-6%$7 @G $t- E GK ` "nt6,$n%$9 61$9$ 5$n) (i%$,6,$n 3%"9 )$1 6nt6,<br />

*+31"1 UV 1"16$i ("n)$n (i$)+$- $B' ."+i,6t7<br />

14<br />

p(Pa)<br />

B 70<br />

60<br />

p(Pa)<br />

B<br />

184<br />

10<br />

0<br />

V (dm<br />

@.A<br />

3 A<br />

V (dm 10<br />

A<br />

)<br />

@$A<br />

0 200 600 800<br />

3 )<br />

200 500<br />

p(Pa)<br />

50<br />

20<br />

B<br />

V(dm 3 )<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

A<br />

0 200 400 600<br />

@JA<br />

BaCab:<br />

\i,"t$96iP $ E M _ GK G ` "+-3(in$-i,$Y Unt6, -"n)"t$96in5$0<br />

1i-$,%$9 6+$i$n ."+i,6t ini 1"J$+$ 1$,1$-$7<br />

1. Pengertian Hukum I Termodinamika<br />

=6,6- g t"+-3(in$-i,$ -"n#"%$1,$n 96.6n)$n $nt$+$ ,$%3+ 5$n)<br />

(it"+i-$ $t$6 ,$%3+ 5$n) (i%"*$1,$n 3%"9 1i1t"- ," %in),6n)$n ($n 61$9$<br />

5$n) (i%$,6,$n 3%"9 1i1t"-0 1"+t$ *"+6.$9$n "n"+)i ($%$- 5$n) (iti-.6%e<br />

,$nn5$7 [i1$%,$n 16$t6 1i1t"- -"n"+i-$ ,$%3+ 8 -$,$ ,$%3+ t"+1".6t ti($,<br />

9$n5$ (i)6n$,$n 6nt6, -"n)6.$9 "n"+)i ($%$- @"CA0 t"t$*i #6)$ (i*$,$i<br />

6nt6, -"%$,6,$n 61$9$ @!A7 !"J$+$ ,"1"%6+69$n0 "n"+)i t"+1".6t ti($,<br />

L


$($ 5$n) 9i%$n)7 hn"+)i ($*$t ."+6.$9 ."nt6, ," "n"+)i %$inn5$ ($n<br />

#6-%$9 "n"+)i t3t$% 1"%$%6 t"t$*7 V"+($1$+,$n 96,6- ,",",$%$n "n"+)i0<br />

=6,6- g >"+-3(in$-i,$ (i+6-61,$n 1".$)$i ."+i,6t7<br />

Dik)+ "AE(9,)*+ k),;r+ F)0G+ %iHArik)0+ kA$)%)+ "i">A9I+ %i$)k)i+ "AH)Gi)0+ ;,A*<br />

"i">A9+(0>(k+9A,)k(k)0+(")*)+!I+"A,i"i*+A0ArGi+8B!+")9)+%A0G)0+$Ar(H)*)0<br />

A0ArGi+%),)9+@CA+%)ri+"i">A93<br />

"C E C M O C G E 8 O ! $t$6 8 E "C a ! @NOGLA<br />

Unt6, %".i9 -"-$9$-i =6,6- g >"+-3(in$-i,$ t"+1".6t0 *"+9$ti,$n<br />

!ambar& '(J7<br />

$n($ *31itiQ 6nt6, "C+-"n6n#6,,$n .$9D$ "n"+)i ($%$- 1i1t"- ."+t$-.$9<br />

1"."1$+ Z7ZKK C7<br />

2. Aplikasi Hukum I Termodinamika pada Proses-Proses<br />

Termodinamika<br />

!".$)$i-$n$ Un($ ,"t$96i0 $($ "-*$t #"ni1 *+31"1 ($%$- t"+-3(in$-i,$0<br />

5$it6 *+31"1 i13t"+-$%0 i13,93+i,0 i13.$+i,0 ($n $(i$.$ti,7 \$%$- .$9$1$n ini<br />

$,$n (it"+$*,$n =6,6- g >"+-3(in$-i,$ *$($ *+31"1e*+31"1 t"+1".6t7<br />

@$A<br />

@.A<br />

@JA<br />

@(A<br />

Q + W<br />

lingkungan<br />

Q W<br />

–<br />

Q<br />

+<br />

sistem<br />

sistem<br />

lingkungan<br />

sistem<br />

lingkungan<br />

lingkungan<br />

Gambar 8.9<br />

Hubungan sistem dan lingkungan.<br />

(a) Sistem menerima kalor sambil<br />

melakukan usaha.<br />

(b) Sistem melepaskan kalor dan<br />

pada sistem dilakukan usaha.<br />

(c) Sistem menerima kalor, tetapi<br />

tidak melakukan kerja.<br />

(d) Sistem melakukan kerja, tetapi<br />

tidak ada kalor yang masuk<br />

ataupun keluar (adiabatik).<br />

Termodinamika 185<br />

+<br />

–<br />

W = 0<br />

Q = 0 W<br />

+<br />

sistem


186<br />

Pembahasan Soal<br />

Suatu sistem mengalami proses<br />

adiabatik. Pada sistem dilakukan usaha<br />

100 J. Jika perubahan energi dalam<br />

sistem adalah " U dan kalor yang<br />

diserap sistem adalah Q, akan berlaku ....<br />

a. " U = –1.000 J<br />

b. " U = 100 J<br />

c. " U = 10 J<br />

d. Q = 0<br />

e. " U + Q = – 100 J<br />

Soal UMPTN Tahun 1994<br />

Pembahasan:<br />

Hukum I Termodinamika:<br />

Q = " U + W<br />

Pada proses adiabatik, tidak ada kalor<br />

yang diterima atau diserap sistem. Jadi,<br />

Q = 0.<br />

Pada sistem dilakukan usaha W = –100 J<br />

Jadi,<br />

Q = " U + W<br />

0 = " U – 100 J<br />

" U =100 J<br />

Tugas Anda 8.1<br />

• adiabatik<br />

• isobarik<br />

• isokhorik<br />

• isotermal<br />

Kata Kunci<br />

Jawaban: b<br />

Diskusikanlah bersama teman Anda,<br />

apakah ada proses adiabatik di alam ini?<br />

a. Proses Isotermal<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

"+-3(in$-i,$ $,$n -"n)9$1i%,$n<br />

8 E " C a ! E K a ! E !<br />

8 E ! E 01T %n<br />

'M<br />

'<br />

G<br />

@NOG`A<br />

+,r-amaan&/'0)F2 -"n6n#6,,$n .$9D$ ,$%3+ 5$n) (i."+i,$n ,"*$($<br />

16$t6 1i1t"-0 1"%6+69n5$ (i)6n$,$n 6nt6, -"%$,6,$n 61$9$7<br />

b. Proses Isokhorik<br />


Tes Kompetensi Subbab B<br />

K,r7akanla>&an(<br />

G7 !6$t6 )$1 -"n5"+$* ,$%3+ `KK C ($n -"%$,6,$n 61$9$<br />

`K C7 V"+$*$ *"+6.$9$n "n"+)i ($%$- 1i1t"- )$1<br />

t"+1".6tY U*$,$9 )$1 t"+1".6t -"-6$i $t$6 (i-$-e<br />

*$t,$nY<br />

M7 !6$t6 1i1t"- -"n"+i-$ ,$%3+ 1"."1$+ GK C ($n<br />

-"%$,6,$n 61$9$ %6$+ 1"."1$+ Z C *$($ 1696 t"t$* MHbX7<br />

V"+$*$,$9 *"+6.$9$n "n"+)i ($%$- 1i1t"- t"+1".6tY<br />

L7 !".$n5$, Z -3% )$1 i("$% -3n3$t3-i, ("n)$n 1696<br />

$D$% MHbX (in$i,,$n 1696n5$ -"n#$(i GMHbX *$($<br />

t",$n$n t"t$*7 V"+$*$,$9 ,$%3+ 5$n) (i*"+%6,$nY<br />

@1 E N0LG Cc-3%:A<br />

Z7 !6$t6 )$1 *$($ t",$n$n ,3n1t$n 1"."1$+ I0Z _ GK Z +>Ar"AH(>+"AHA")r+5+kA,&i0<br />

)>)(+")>(+%Ar)E)>+cA,"i("7 !"J$+$ -$t"-$ti10 (it6%i1,$n<br />

/ E 8<br />

@NOGfA<br />

" T<br />

:$*$1it$1 ,$%3+ 6nt6, )$1 $($ (6$ -$J$-0 5$it6 6nt6, B3%6-" t"t$*<br />

@/ A ($n 6nt6, t",$n$n t"t$* @/ A0 ("n)$n / O / E 017<br />

B * * d<br />

1. Kapasitas Kalor untuk Proses Isokhorik (V = tetap)<br />

:$*$1it$1 ,$%3+ 6nt6, )$1 5$n) -"-i%i,i B3%6-" t"t$* ($*$t (i9it6n)<br />

1".$)$i ."+i,6t7<br />

/ E ' C "<br />

" T<br />

E<br />

Unt6, )$1 -3n3$t3-i,P<br />

Unt6, )$1 (i$t3-i,P<br />

L<br />

M<br />

0 1" T<br />

" T<br />

E L<br />

M 01<br />

/ E d L<br />

01 @NOMKA<br />

M<br />

/ E d `<br />

01 @NOMGA<br />

M<br />

2. Kapasitas Kalor untuk Proses Isobarik (p = tetap)<br />

:$*$1it$1 ,$%3+ 6nt6, )$1 5$n) -"-i%i,i t",$n$n t"t$* ($*$t (i9it6n)<br />

1".$)$i ."+i,6t7<br />

8 E "U a $@ "V A E L<br />

01 @ "T A a 01 @ "T A E<br />

`<br />

01 @<br />

M M<br />

"T A<br />

Unt6, )$1 -3n3$t3-i,P / E * `<br />

01<br />

M<br />

@NOMMA<br />

Unt6, )$1 (i$t3-i,P / E * H<br />

01 @NOMLA<br />

M<br />

D<br />

J<br />

U<br />

0,3 0,8<br />

V (liter)<br />

Unt6, ,"ti)$ %int$1$n \^U0 \CU0 ($n \U ($%$-<br />

)$-.$+0 9it6n)%$9P<br />

$7 61$9$ 5$n) (i%$,6,$n 3%"9 )$1W ($n<br />

.7 *"+*in($9$n ,$%3+ ($%$- *+31"17<br />

Kata Kunci<br />

• kapasitas kalor tekanan tetap<br />

• kapasitas kalor volume tetap<br />

• konstanta Laplace<br />

<strong>Tantangan</strong><br />

untuk Anda<br />

Anda pasti tahu apa termos itu.<br />

Dapatkah Anda menjelaskan cara<br />

kerja termos sehingga air panas<br />

dapat tetap panas? Jelaskan hal<br />

tersebut dengan konsep<br />

termodinamika.<br />

Termodinamika 187


;ab,l&'()<br />

>"t$*$n T$*%$J" + ]$1e]$1<br />

>"+t"nt6 *$($ >",$n$n G $t-<br />

($n !696 MMbX<br />

188<br />

<strong>Tantangan</strong><br />

untuk Anda<br />

Anda pasti pernah mendengar<br />

istilah mesin 4 tak dan mesin 2<br />

tak. Selidikilah dan diskusikanlah,<br />

apa perbedaan di antara<br />

keduanya? Mengapa mesin 2 tak<br />

memiliki akselerasi lebih cepat<br />

daripada mesin 4 tak?<br />

p<br />

A<br />

!a-<br />

N;0;)>;9ikO<br />

="%i6- @="A G0II<br />

U+)3n @U+A G0IH<br />

6i)>;9ikO<br />

^it+3)"n @^ M A G0ZK<br />

;,1i)"n @; M A G0ZK<br />

:$+.3n<br />

-3n3,1i($ @X;A G0ZK<br />

Sumber: Fundamental of Physics, 2001<br />

D<br />

Q 1<br />

W<br />

Q 2<br />

B<br />

T 1<br />

C<br />

T 2<br />

Gambar 8.10<br />

Satu siklus suatu mesin Carnot<br />

menggunakan suatu gas ideal<br />

sebagai fluida kerja. Grafik AB dan<br />

CD menampilkan proses isotermal,<br />

grafik BC dan DA menampilkan<br />

proses adiabatik.<br />

V<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

:3n1t$nt$ T$*%$J" 1"J$+$ t"3+iti1 ($*$t (i9it6n) 1"16$i ("n)$n *"+e<br />

1$-$$n ."+i,6t7<br />

/ *<br />

k ]$1 -3n3$t3-i,P + E<br />

/ d<br />

E<br />

` 01<br />

M E G0IH7<br />

L 01<br />

M<br />

/<br />

k ]$1 (i$t3-i,P + * E<br />

/ d<br />

E<br />

H<br />

01<br />

M E G0Z7<br />

` 01<br />

M<br />

;ab,l&'() -"n6n#6,,$n ni%$i ,3n1t$nt$ T$*%$J" 6nt6, ."."+$*$ )$1<br />

*$($ t",$n$n G $t- ($n 1696 MMbX7<br />

Contoh 8.7<br />

!696 M ,) )$1 nit+3)"n @."+$t -3%",6% E MN )c-3%A (in$i,,$n ($+i G`bX+-"n#$(i GKKbX<br />

-"%$%6i *+31"1 i13.$+i,7 =it6n) ,"n$i,$n "n"+)i ($%$- ($n 61$9$ 5$n) (i%$,6,$n 3%"9 )$17<br />

BaCab:<br />

]$1 ^ *$($ ,"$($$n ini ($*$t (i)3%3n),$n 1".$)$i )$1 (i$t3-i, 1696 1"($n) 1"9in))$<br />

M<br />

,$*$1it$1 *$n$1 -3%$+ )$1 *$($ B3%6-" t"t$* ($n *$($ t",$n$n t"t$* $($%$9<br />

/ M+ &+ `<br />

M 1+E $ % `<br />

N0LG Cc-3%: E MK0N Cc-3%:<br />

M<br />

/ M+ $+ H<br />

M 1+E $ % H<br />

N0LG Cc-3%: E Mf0G Cc-3%:<br />

M<br />

C6-%$9 -3% )$1 $($%$9 @1$t6$n -$11$n5$ 9$+61 (i6.$9 ($%$- )+$-AP<br />

0 E 9<br />

E<br />

M7KKK -3%<br />

E `KK<br />

.N MN )c-3% H -3%<br />

\i,"t$96iP<br />

0 E `KK<br />

H -3%<br />

/ E MK0N Cc-3%:<br />

&<br />

/ E Mf0G Cc-3%:<br />

$<br />

T E @GKK a MHLA : E LHL :<br />

M<br />

T E @G` a MHLA : E MNN :<br />

G<br />

"T+E LHL : O MNN : E N` :<br />

"C E++0/ "T+E B `KK<br />

H -3% @MK0N Cc-3%:A@N` :A E G0MI _ GK` C<br />

8 E 0/ "T+E * `KK<br />

H -3%@Mf0G Cc-3%:A@N` :A E G0HH _ GK` C<br />

! E+8 O "T+E @G0HH _ GK`A C O @G0MI _ GK`A C E `0G _ GKZ C<br />

!"3+$n) i%-6D$n


p<br />

V<br />

Gambar 8.13<br />

Dua proses adiabatik dan dua proses<br />

isokhorik pada siklus Otto.<br />

190<br />

p<br />

D<br />

D<br />

A<br />

Q 1<br />

Q 1<br />

A<br />

B<br />

C<br />

B<br />

C<br />

Q 2<br />

Q 2<br />

V<br />

Gambar 8.14<br />

Siklus diesel<br />

Pembahasan Soal<br />

Sebuah mesin Carnot yang<br />

menggunakan reservoir suhu tinggi<br />

800 K, memiliki efisiensi 40%. Agar<br />

efisiensinya naik menjadi 50%, suhu<br />

reservoir suhu tinggi dinaikkan<br />

menjadi ....<br />

a. 900 K d. 1.180 K<br />

b. 960 K e. 1.600 K<br />

c. 1.000 K<br />

Pembahasan:<br />

Keadaan 1:<br />

3 = 40%<br />

T = 800 K<br />

1<br />

T2<br />

3 = 1 – $ 40%<br />

T 1<br />

T2<br />

= 1 –<br />

800 K<br />

= 480 K<br />

T 2<br />

Keadaan 2:<br />

3 = 50%<br />

T = 480 K<br />

2<br />

3 = 1 – 2<br />

T 1<br />

T<br />

$ 50%<br />

T 1<br />

480 K<br />

= 1 –<br />

T1<br />

= 960 K<br />

Soal UMPTN Tahun 1990<br />

Jawaban b<br />

b. Mesin Otto<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

["1in ;tt3 -"+6*$,$n -"1in ,$%3+ 5$n) *+in1i* ,"+#$n5$ ."+($1$+,$n<br />

1i,%61 ;tt37


Tes Kompetensi Subbab C<br />

K,r7akanla>&an(<br />

G7 !".6$9 -"1in X$+n3t 5$n) -"n))6n$,$n +"1"+B3i+<br />

1696 tin))i NKK :0 -"-i%i,i "Qi1i"n1i MKl7 Unt6,<br />

-"n$i,,$n "Qi1i"n1in5$ -"n#$(i LIl0 ."+$*$ ("+$#$t<br />

1696 +"1"+B3i+ tin))i 9$+61 (in$i,,$nY<br />

M7 ["1in X$+n3t 5$n) ."+1696 +"1"+B3i+ tin))i HKbX<br />

-"-i%i,i "Qi1i"n1i ZKl7 hQi1i"n1i ($+i -"1in t"+1".6t<br />

(itin),$t,$n -"n#$(i `Kl7 V"+$*$ ("+$#$t 1696<br />

+"1"+B3i+ tin))i 9$+61 (in$i,,$nY<br />

L7 ["1in X$+n3t -"n"+i-$ ,$%3+ ($+i +"1"+B3i+ 5$n)<br />

."+1696 tin))i MMHbX ($n -"%"*$1,$nn5$ *$($ 1696<br />

+"n($9 MHbX7 >"nt6,$n "Qi1i"n1i -"1in X$+n3t t"+1".6t7<br />

Z7 ["1in *"n(in)in +6$n)$n -"n5"+$* ,$%3+ 1"."1$+<br />

Z7KKK #36%" ($%$- D$,t6 G 1",3n7 Ci,$ 1696 +6$n)$n<br />

$,$n (i*"+t$9$n,$n 1"."1$+ M`bX0 1"($n),$n 1696<br />

D. Hukum II Termodinamika<br />

=6,6- g >"+-3(in$-i,$ -"n5$t$,$n t"nt$n) ,",",$%$n "n"+)i0 5$it6<br />

"n"+)i ti($, ($*$t (iJi*t$,$n $t$6 (i-61n$9,$n0 -"%$in,$n 9$n5$ ($*$t (i6.$9<br />

($+i 1$t6 ."nt6, "n"+)i ," ."nt6, "n"+)i %$inn5$7 =6,6- g >"+-3(in$-i,$<br />

ti($, -"-.$t$1i .$)$i-$n$ *"+6.$9$n "n"+)i t"+1".6t ."+%$n)16n)7 T$in 9$%n5$<br />

("n)$n =6,6- gg >"+-3(in$-i,$ 5$n) -"-i%i,i .$t$1$ne.$t$1$n t"+t"nt67<br />

!".6$9 -"1in ($*$t ."+)"+$, (i1".$.,$n $($n5$ "n"+)i ,$%3+ 5$n)<br />

(i."+i,$n *$($ -"1in t"+1".6t 1"J$+$ t"+61e-"n"+610 t"t$*i 1".$%i,n5$ ti($,<br />

-6n),in "n"+)i )"+$, @61$9$A ($*$t -"-."+i,$n ,$%3+ 1"J$+$ t"+61<br />

-"n"+617


192<br />

W<br />

Q 1<br />

Q 2<br />

T 1<br />

T 2<br />

Gambar 8.15<br />

Perubahan kerja menjadi kalor.<br />

<strong>Tantangan</strong><br />

untuk Anda<br />

Mengapa AC menggunakan<br />

freon? Apakah freon dapat<br />

digantikan oleh gas lain?<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

["n6+6t X%$61i610 -"1in 1"%$%6 -"-"+%6,$n 61$9$ %6$+ $)$+ ($*$t<br />

-"-in($9,$n ,$%3+ ($+i t"-*$t 5$n) ."+1696 +"n($9 ," t"-*$t 5$n)<br />

."+1696 tin))i7 ["1in 1"*"+ti ini (i1".6t -"1in *"n(in)in0 -i1$%n5$ %"-$+i<br />

"1 ($n *"n(in)in +6$n)$n $t$6 UX @)ir+c;0%i>i;0ArA7<br />

1. Proses Reversibel dan Irreversibel<br />


(i*"+3%"9<br />

MHK : MHK :<br />

P E<br />

$ LKK , MHK % :<br />

E E f<br />

LK :<br />

C$(i0 ,3"Qi1i"n ($5$ )6n$ %"-$+i "1 t"+1".6t 1"."1$+ f7<br />

Tes Kompetensi Subbab D<br />

K,r7akanla>&an(<br />

G7 !696 (i ($%$- 1".6$9 %"-$+i "1 $($%$9 O`bX7 m%6i($<br />

,"+#$ 5$n) (i-$-*$t,$n (i ($%$-n5$ -"n)"-.6n<br />

*$($ 1696 M`bX7 >"nt6,$n%$9 ,3"Qi1i"n ($5$ )6n$<br />

%"-$+i "1 t"+1".6t7<br />

M7 !"#6-%$9 -$,$n$n ($%$- %"-$+i "1 -"n)9$1i%,$n<br />

,$%3+ 1"."1$+ Z7MKK C7 Ci,$ ,3"Qi1i"n ($5$ )6n$ %"-$+i<br />

"1 t"+1".6t L0`7 >"nt6,$n%$9 "n"+)i %i1t+i, 5$n)<br />

(i*"+%6,$n %"-$+i "1 6nt6, -"-in($9,$n ,$%3+ 5$n)<br />

(i9$1i%,$n -$,$n$n7<br />

L7 ["1in *"n(in)in +6$n)$n -"n5"+$* ,$%3+ 1"."1$+<br />

N7`ZK C ($%$- D$,t6 G 1",3n7 !696 +6$n)$n<br />

(i*"+t$9$n,$n 1"."1$+ GNbX0 1"($n),$n 1696<br />

Rangkuman<br />

G7 :$%3+ -"+6*$,$n 1$%$9 1$t6 ."nt6, "n"+)i 5$n) ($*$t<br />

."+*in($9 ($+i 16$t6 %in),6n)$n ," 16$t6 1i1t"-0 $t$6<br />

1".$%i,n5$7 :$%3+ ."+*in($9 ($+i 1696 tin))i ," 1696<br />

5$n) %".i9 +"n($97<br />

8+E+9c"T<br />

M7


194<br />

!<br />

3 E<br />

8<br />

Peta Konsep<br />

"+-3(in$-i,$<br />

i($, -6n),in -"-.6$t 16$t6 -"1in 5$n) ($*$t<br />

-"n)6.$9 ,$%3+ 5$n) (it"+i-$ -"n#$(i 61$9$<br />

1"%6+69n5$ ($%$- 1$t6 1i,%617<br />

.7 :$%3+ ti($, *"+n$9 -"n)$%i+ 1*3nt$n ($+i ."n($<br />

."+1696 +"n($9 ," ."n($ ."+1696 tin))i7<br />

J7 ["1in X$+n3t 5$n) .","+#$ (i $nt$+$ +"1"+B3i+<br />

."+1696 T G ($n +"1"+B3i+ 5$n) ."+1696 T M ("n)$n<br />

T G R T M -$,$ "Qi1i"n1in5$ tin))i7<br />

;,rmo"t$*<br />

=6,6- gg >"+-3(in$-i,$<br />

-"-.$9$1 -"-.$9$1<br />

hQ"1i"n1i -"1in<br />

*$($<br />

["1in X$+n3t ["1in ;tt3 ["1in \i"1"%<br />

Setelah mempelajari bab ini, Anda tentu telah<br />

memahami Hukum I Termodinamika dan proses-proses<br />

yang dapat terjadi di dalamnya. Adapun Hukum II<br />

Termodinamika mempelajari tentang perlunya usaha<br />

luar dan konsep kapasitas kalor pada proses-proses<br />

termodinamika. Dari keseluruhan materi bab ini, bagian<br />

*$($<br />


Tes Kompetensi Bab 8<br />

S( +ili>la>&-ala>&-atu&7aCaban&TanU&6alinU&t,6at&&6aan(<br />

G7 =6,6- g >"+-3(in$-i,$ -"n5$t$,$n .$9D$ 7777<br />

$7 ,$%3+ ti($, ($*$t -$16, ," ($%$- ($n ," %6$+<br />

($+i 16$t6 1i1t"-<br />

.7 "n"+)i $($%$9 ,",$%<br />

J7 "n"+)i ($%$- $($%$9 ,",$%<br />

(7 1696 $($%$9 t"t$*<br />

"7 1i1t"- ti($, -"n($*$t 61$9$ ($+i %6$+<br />

M7 !"#6-%$9 )$1 i("$% ("n)$n -$11$ t"+t"nt6 -"n)$%$-i<br />

*"-$-*$t$n 1"J$+$ $(i$.$ti,7 Ci,$ ! $($%$9 ,"+#$<br />

5$n) (i%$,6,$n 3%"9 1i1t"- @)$1A ($n T $($%$9<br />

*"+6.$9$n 1696 ($+i 1i1t"-0 ."+%$,6 7777<br />

$7 ! E K0 "T R K (7 ! S K0 "T R K<br />

.7 ! R K0 "T E K "7 ! E K0 "T E K<br />

J7 ! S K0 "T E K<br />

L7 \6$ -3% )$1 $+)3n -"-6$i 1"J$+$ i13t"+-$% *$($ 1696<br />

LKK :0 ($+i B3%6-" $D$% K0K`K - L ," B3%6-" $,9i+<br />

K0KIK - L 7 U1$9$ 5$n) (i%$,6,$n )$1 $+)3n $($%$9 7777<br />

@1 E N0LG Cc,-3%:A<br />

$7 ffH0M #36%" (7 Zf0NI #36%"<br />

.7 fKf #36%" "7 ZZ0NH #36%"<br />

J7 ZfN0I #36%"<br />

Z7 !".$n5$, M - L )$1 9"%i6- 5$n) ."+1696 ZHbX<br />

(i*$n$1,$n 1"J$+$ i13.$+i, 1$-*$i GMHbX7 Ci,$ t",$n$n<br />

)$1 9"%i6- M0` _ GK ` ^c- M 0 61$9$ 5$n) (i%$,6,$n )$1<br />

t"+1".6t $($%$9 7777<br />

$7 G`K ,C (7 GM0` ,C<br />

.7 GM` ,C "7 M`K ,C<br />

J7 G` ,C<br />

`7 !6$t6 )$1 5$n) B3%6-"n5$ K0` - L *"+%$9$ne%$9$n<br />

(i*$n$1,$n *$($ t",$n$n t"t$* 1"9in))$ B3%6-"n5$<br />

-"n#$(i M - L 7 Ci,$ 61$9$ %6$+ )$1 t"+1".6t L _ GK ` #36%"0<br />

t",$n$n )$1 $($%$9 7777<br />

$7 I _ GK ` ^c- M (7 M _ GK ` ^c- M<br />

.7 Z _ GK ` ^c- M "7 G0` _ GK ` ^c- M<br />

J7 L _ GK ` ^c- M<br />

I7


V( BaCabla>&6,rtanTaan&b,rikut&ini&"nt6,$n%$9 t",$n$n )$1 t"+1".6t *$($ 1696 MHbX7<br />

M7 ]$1 i("$% -"n)$%$-i *"-$nt$*$n 1"J$+$ $(i$.$ti,<br />

1"9in))$ B3%6-"n5$ ."+,6+$n) K0` %it"+7 Ci,$ B3%6-"<br />

$D$%n5$ M0` %it"+ ($n t",$n$nn5$ Z $t-31Q"+0<br />

t"nt6,$n%$9 t",$n$n )$1 t"+1".6t 1"t"%$9 -"n)$%$-i<br />

*"-$-*$t$n @t"t$*$n T$*%$J" E G0HA7<br />

L7 \$%$- 16$t6 *+31"10 16$t6 )$1 -"n"+i-$ ,$%3+ N7KKK<br />

,$%3+i7 >"+n5$t$0 )$1 ($*$t -"%$,6,$n 61$9$ 1"."1$+<br />

GM7KKK #36%"7 =it6n)%$9 *"+6.$9$n "n"+)i ($%$- )$17<br />

Z7 ]$1 -"%$,6,$n 61$9$ 1"."1$+ LfH0G #36%" *$($ *+31"1<br />

$(i$.$ti,7 V"+$*$ ,$%3+i ."1$+ *"+6.$9$n "n"+)i ($%$-<br />

)$1Y @G ,$%3+i E Z0GN CA<br />

`7 ]$1 -"n"+i-$ ,$%3+ Z7KKK ,$%3+i0 -"n)9$1i%,$n 61$9$<br />

1"."1$+ H7KKK #36%"7 V"+$*$ *"+6.$9$n "n"+)i ($%$-<br />

)$1 @G ,$%3+i E Z0GN CAY<br />

196<br />


N7 ]$1 ($%$- 16$t6 +6$n) t"+t6t6* -"n)$%$-i *+31"1<br />

($%$- 1$t6 1i,%610 ($+i UOVOXO\OU0 1"*"+ti (i$)+$-<br />

$B' ."+i,6t7<br />

p (N/m 2 )<br />

4 × 10 5<br />

1 × 10 5<br />

A<br />

B<br />

C<br />

1 4<br />

5<br />

D<br />

V(m 3 )<br />

V"+($1$+,$n )+$Qi, 1i,%61 t"+1".6t0 ."+$*$ 61$9$ 5$n)<br />

(i%$,6,$n 3%"9 )$1Y<br />

f7 =it6n)%$9 "Qi1i"n1i ($+i 16$t6 -"1in 5$n) .","+#$ *$($<br />

+"1"+B3i+ 1696 +"n($9 HbX ($n +"1"+B3i+ 1696 tin))i<br />

ZMHbX7<br />

GK7 !".6$9 -"1in X$+n3t .","+#$ (i $nt$+$ +"1"+B3i+ *$n$1<br />

GNHbX ($n +"1"+B3i+ (in)in T7 Ci,$ -"1in t"+1".6t<br />

-"n5"+$* ,$%3+ G7KKK #36%" ($n ($*$t -"%$,6,$n 61$9$<br />

IKK #36%"0 ."+$*$ 1696 +"1"+B3i+ (in)inn5$Y<br />

Termodinamika 197


Proyek Semester 2<br />

198<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

!"*"+ti *$($ 1"-"1t"+ *"+t$-$ 5$n) %$%60 *$($ 1"-"1t"+ ini Un($ #6)$ (it6)$1,$n<br />

6nt6, -"%$,6,$n ,")i$t$n 1"-"1t"+ $)$+ *"-$9$-$n ,3n1"* mi1i,$ Un($ 1"-$,in<br />

-"nin),$t7 U($*6n ,")i$t$n 1"-"1t"+ ini -"n)"n$i Q%6i($ ($n +$n),$i$n ,")i$t$n<br />

5$n) 9$+61 Un($ %$,6,$n ."+1$-$ t"-$n 1","%3-*3, $,$n (i6+$i,$n ."+i,6t ini7<br />

$.6n) !t3,"1 @tin))i IK J-0 (i$-"t"+ Z J-0 *"n5$+in)0 M )"%$n) *"-.$t$1A<br />

M7 [i1t$+ @GKK J-A<br />

L7 [i,+3-"t"+ 1",+6* @KOM` --W K0KG --A<br />

Z7 ^"+$J$ ;9$611 @>ri$,A+HA)90 LGG )0 K0KG )A<br />

`7 ;$R)>c*<br />

N7 #rA;9A>Ar+@-$11$ #"ni1 SG )J- L A<br />

f7 >"+-3-"t"+<br />

GK7 T6*<br />

+ro-,


.7 U,6+%$9 -$11$ ($n #$+ie#$+i 1"ti$* .3%$ @-$1in)e-$1in) J6,6* 1$t6 ,$%i<br />

*"n)6,6+$nA7<br />

J7 >"nt6,$n ($n 6,6+%$9 #$+$, $nt$+$ (6$ )"%$n) *"-.$t$1 *$($ t$.6n) !t3,"17<br />

(7 U,6+%$9 D$,t6 5$n) (i*"+%6,$n 1"ti$* .3%$ *"#$% 6nt6, -"n"-*69 #$+$,<br />

$nt$+$ ,"(6$ )"%$n) *"-.$t$1 5$n) 16($9 (it"nt6,$n t"+1".6t7<br />

+,nUola>an&Yata<br />

G7 \"n)$n -"n))6n$,$n ($t$ *"+J3.$$n *"+t$-$0 .6$t )+$Qi, > E J@FA7 :"-6(i$n0<br />

t"nt6,$n ,3"Qi1i"n ,","nt$%$n /$t J$i+ ."+($1$+,$n )+$Qi, t"+1".6t7<br />

G<br />

M7 \"n)$n ($t$ *"+J3.$$n ,"(6$0 .6$t )+$Qi, > E J@ M A7 :"-6(i$n0 t"nt6,$n<br />

r<br />

,3"Qi1i"n ,","nt$%$n /$t J$i+ ."+($1$+,$n )+$Qi, t"+1".6t7<br />

L7 V$n(in),$n 9$1i% ,"(6$ *"+J3.$$n t"+1".6t0 ,"-6(i$n ."+i,$n *"n#"%$1$n Un($<br />

-"n)"n$i ,"(6$ 9$1i% t"+1".6t7<br />

gelang satu<br />

gelang dua<br />

Tabung Stokes<br />

± 5 cm<br />

y<br />

Proyek Semester 2 199


S( +ili>la>&-ala>&-atu&7aCaban&TanU&6alinU&t,6at&&6aan(<br />

G7


f7 n$*$t -$11$ 1")6-*$% "1 $($%$9 fGH ,)c- L 7 ]6-*$%$n<br />

"1 5$n) t"+$*6n) ($%$- $i+ $,$n -6nJ6% (i $t$1 *"+e<br />

-6,$$n $i+ ("n)$n B3%6-" 7777<br />

$ K0KNLK - L<br />

.7 K0KfGH - L<br />

J7 K0G - L<br />

(7 G - L<br />

"7 G0` - L<br />

GK7 !".6$9 *i*$ .$+3-"t"+ (i)$nti ("n)$n *i*$ 5$n) %6$1<br />

*"n$-*$n)n5$ (6$ ,$%in5$7


202<br />


V( BaCabla>&6,rtanTaan&b,rikut&ini&"nt6,$n B3%6-"<br />

6($+$ 5$n) -"n)$%i+ ($%$- D$,t6 G -"nit7<br />

`7 !"*3t3n) $%6-ini6- ($%$- 6($+$ ."+$tn5$ N0L` )<br />

@4 $%6-ini6- E M0HK )cJ- L A7 Ci,$ ."n($ t"+1".6t (i)$ne<br />

t6n),$n *$($ 1"6t$1 t$%i0 ($n (iJ"%6*,$n ($%$- -in5$,<br />

@4 -in5$, E K0H` )cJ- L A0 ."+$*$,$9 t")$n)$n t$%i t"+1".6tY<br />

I7 !".6$9 .$, $i+ -"-i%i,i tin))i Z -7 !".6$9 %6.$n) *$($<br />

.$, t"+1".6t -"-$nJ$+,$n $i+ 1"#$69 Z J-7 Ci,$<br />

*"+J"*$t$n )+$Bit$1i G EGK -c1 M 0 t"nt6,$n ,"tin))i$n<br />

$i+ (i ($%$- .$, $i+ t"+1".6t7<br />

H7 >"nt6,$n%$9 +$*$t -$11$ )$1 -"t$n @N E GI ,)c-3%A<br />

*$($ 1696 MKbX ($n t",$n$n ` $t-7<br />

N7 >"nt6,$n & +-1 ($+i 16$t6 )$1 5$n) ."+$($ (i ($%$-<br />

1".6$9 t$.6n) t"+t6t6* ("n)$n B3%6-" G %it"+ ($n<br />

t",$n$n 1"."1$+ L _ GK `


204<br />

Tes Kompetensi Akhir<br />

S( +ili>la>&-ala>&-atu&7aCaban&TanU&6alinU&t,6at&&6aan(<br />

G7 >"+9$($* ,33+(in$t+S+93+i/3nt$% ($n F+B"+ti,$%0 1".6$9<br />

."n($ 5$n) ."+)"+$, -"n)i,6ti )"+$, *"%6+6 -"-e<br />

*6n5$i ,3-*3n"ne,3-*3n"n ,"J"*$t$n 5$n) 7777<br />

$7 ."1$+n5$ t"t$* *$($ $+$9 S ($n ."+6.$9 ."+$t6+$n<br />

*$($ $+$9 F<br />

.7 ."1$+n5$ t"t$* *$($ $+$9 F+($n ."+6.$9 ."+$t6+$n<br />

*$($ $+$9 S<br />

J7 ."1$+n5$ t"t$*0 .$i, *$($ $+$9 S -$6*6n *$($ $+$9 F<br />

(7 ."1$+n5$ ."+6.$9 ."+$t6+$n0 .$i, *$($ $+$9 S<br />

-$6*6n *$($ $+$9 F<br />

"7 ."1$+ ($n $+$9n5$ t"+61e-"n"+61 ."+6.$9<br />

t"+9$($* D$,t6<br />

M7 a f> M A -0 ("n)$n<br />

>+($%$- 1",3n7 :"J"*$t$n $D$% ."n($ $($%$9 7777<br />

$7 G -c1 (7 Z -c1<br />

.7 M -c1 "7 ` -c1<br />

J7 L -c1<br />

`7 !".6$9 ."n($ 5$n) ."+$tn5$ R -"%6nJ6+ ," .$D$9<br />

("n)$n ,"J"*$t$n t"t$* *$($ 16$t6 .i($n) -i+in) 5$n)<br />

,$1$+7 Vi($n) -i+in) t"+1".6t -"-."nt6, 16(6t LKb<br />

t"+9$($* 93+i/3nt$%7 :3"Qi1i"n )"1",$n $nt$+$ ."n($<br />

($n .i($n) t"+1".6t $($%$9 7777<br />

$7<br />

.7<br />

J7<br />

G<br />

R<br />

M<br />

L (7<br />

G<br />

L<br />

M<br />

G<br />

M<br />

"7<br />

G<br />

M R<br />

G<br />

L<br />

L<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

I7 !".6$9 ."n($ ."+-$11$ M` ,) (i(3+3n) ("n)$n )$5$<br />

`K ^ $+$9 -"n($t$+7 :3"Qi1i"n )"1",$n ,"ti,$ ."n($<br />

t"*$t $,$n ."+)"+$, $($%$9 7777<br />

$7 K0G (7 K0Z<br />

.7 K0M "7 K0`<br />

J7 K0L<br />

H7 Ci,$ *"+J"*$t$n )+$Bit$1i (i *"+-6,$$n V6-i G0 ($n<br />

#$+ie#$+i V6-i 1 -$,$ *"+J"*$t$n )+$Bit$1i (i 16$t6 titi,<br />

5$n) ."+#$+$, 1 ($+i *"+-6,$$n V6-i $($%$9 7777<br />

$7<br />

G<br />

G<br />

Z<br />

(7 M G<br />

.7<br />

G<br />

G<br />

M<br />

"7 Z G<br />

J7 G<br />

N7 !".6$9 *")$1 ("n)$n t"t$*$n ZKK ^c- (i."+i .".$n Z ,)<br />

($n (it$+i, ," $t$1 ("n)$n *"+J"*$t$n M -c1M7 Ci,$<br />

G E GK -c1M -$,$ *"+t$-.$9$n *$n#$n) *")$1 t"+1".6t<br />

$($%$9 7777<br />

$7 K0GM - (7 K0ZM -<br />

.7 K0MZ - "7 K0ZN -<br />

J7 K0LI -<br />

f7 !"3+$n) *"%$#$+ 5$n) -$11$n5$ `K ,)0 ."+)$nt6n) *$($<br />

6#6n) 1".6$9 *")$10 1"9in))$ *")$1 ."+t$-.$9 *$n#$n)<br />

GK J-7 \"n)$n ("-i,i$n0 ,3n1t$nt$ *")$1 ."+ni%$i 7777<br />

$7 `KK ^c- (7 MK ^c-<br />

.7 ` ^c- "7 `7KKK ^c-<br />

J7 `K ^c-<br />

@WM+;X& )JJJA<br />

GK7


GG7 ]+$Qi, ."+i,6t -"n6n#6,,$n )"+$,$n 1".6$9 ."n($<br />

."+-$11$ GK ,) *$($ .i($n) ($t$+ t$n*$ )"1",$n ,$+"n$<br />

*"n)$+69 )$5$ 5$n) ."+6.$9e6.$97<br />

F (N)<br />

Ci,$ ,"J"*$t$n ."n($ 1$$t " E K $($%$9 f -c10 -$,$P<br />

@GA ,"J"*$t$n ."n($ 1$$t " E H - $($%$9 GK -c1<br />

@MA *"+6.$9$n "n"+)i ,in"ti, ($+i " E K 1$-*$i ("n)$n<br />

" E H - $($%$9 f` #36%"<br />

@LA ."1$+ 61$9$ ($+i " E K 1$-*$i ("n)$n " E H -<br />

$($%$9 f` #36%"<br />


$7 K0M` -c1M (7 K0G -c1M .7 K0` -c1M "7 K0GM` -c1M J7 K0H` -c1M MM7


$7 MK0L : (7 `K0L :<br />

.7 LK0L : "7 IK0L :<br />

J7 ZK0L :<br />

L`7 \i,"t$96i )$1 =" 1".$n5$% G -3% ($n 1696n5$ GMKbX7<br />

hn"+)i ($%$- )$1n5$ $($%$9 7777<br />

$7 Z7`KN #36%" (7 M7IH` #36%"<br />

.7 L7IH` #36%" "7 L7KIH #36%"<br />

J7 Z7fKG #36%"<br />

LI7 !".6$9 t$.6n) ."+i1i ` T )$1 i("$% *$($ 1696 G`KbX7<br />

:"-6(i$n0 )$1 t"+1".6t (i*$n$1,$n 1"9in))$ 1696n5$<br />

-"n#$(i LKKbX7 Ci,$ t",$n$n -6%$e-6%$ )$1 $($%$9<br />

L _ GK M "nt6,$n B3%6-" )$1<br />

1",$+$n)7<br />

GK7 !6$t6 )$1 ($%$- 1i%in("+ t"+t6t6* -"n)$%$-i *+31"1<br />

1"*"+ti *$($ )+$Qi, ."+i,6t7<br />

p (N/m 2 )<br />

100<br />

25<br />

C<br />

F<br />

A<br />

B<br />

10 60<br />

>"nt6,$n 61$9$ 5$n) (i%$,6,$n )$1 *$($P<br />

$7 *+31"1 UV @! UV AW<br />

.7 *+31"1 VX @! VX AW<br />

J7 *+31"1 X\ @! XU AW<br />

(7 1"%6+69 *+31"1 @! t3t$% A7<br />

E<br />

V(m 3 )<br />

Tes Kompetensi Akhir<br />

207


Kunci Jawaban<br />

Bab 1 Analisis Gerak<br />

Tes Kompetensi Awal<br />

G7 $7 LSM O IS O `<br />

.7 MSF O ISFL O `<br />

J7<br />

G L ` M<br />

S ( S , LS ( X<br />

L M<br />

(7<br />

G L G M<br />

S F ( `SF ( S ( X<br />

208<br />

L M<br />

L7 :"J"*$t$n %in"$+ -"-i%i,i *"+*in($9$n %in"$+0<br />

1"($n),$n ,"J"*$t$n 16(6t -"-i%i,i *"+*in($9$n<br />

+$(i$%7<br />

Tes Kompetensi Subbab A<br />

G7 $7 Ii a GK7<br />

.7 GG0I -<br />

L7 $7 K0I -c1 M<br />

.7 G0` -c1<br />

J7 L -c1 M<br />

`7 $7 OZ -c1 M<br />

.7 GM0` -<br />

Tes Kompetensi Subbab B<br />

G7 $7 G0I 1<br />

.7 Z0HN -<br />

J7 f0I -<br />

L7 $7 K @titi, t"+tin))iA<br />

.7 N0I -c1<br />

`7 G0Z 1<br />

H7 M`0N -c1<br />

Tes Kompetensi Subbab C<br />

G7 O@Z -c1Ai0 N-c1 M<br />

L7 $7 GN0H -c1<br />

.7 K0I *6t$+$n *"+ ("ti,<br />

J7 G0I 1<br />

Tes Kompetensi Bab 1<br />

A. Pilihan Ganda<br />

G7 $ GG7 $<br />

L7 . GL7 "<br />

`7 . G`7 $<br />

H7 J GH7 J<br />

f7 . Gf7 $<br />

B. Soal Uraian<br />

G7 $7 G`0` -c1<br />

.7 OM -c1 M<br />

J7 ZL -c1 M<br />

L7 $7 GI0Nf -c1<br />

.7 `I0Nf -c1<br />

`7 K0HG -<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

Bab 2 Gaya<br />

Tes Kompetensi Awal<br />

G7 :$+"n$ ti($, $($ 9$-.$t$n @)"1",$nA 6($+$7<br />

L7 Unt6, 1"+iP<br />

G G G G G<br />

& ( ( ( 777 (<br />

k k k k k<br />

" G M L<br />

0<br />

Unt6, *$+$%"%P k * E k G a k M a k L a 777 a k 0<br />

Tes Kompetensi Subbab A<br />

G7 MK ^<br />

L7 L -c1 M<br />

`7 M`f0HM -<br />

H7 G -c1 M<br />

f7 $7 N0`L -c1 M<br />

.7 HK0MZl<br />

Tes Kompetensi Subbab B<br />

G7 $7 MK ^<br />

.7 K0GHI - ($+i .3%$ *"+t$-$<br />

L7 `0` _ GK L ,)c- L<br />

`7 ML0L 1<br />

H7 M7`KK ^<br />

f7 GM0ZN _ GK GK ^<br />

Tes Kompetensi Subbab C<br />

G7 @IL0If _ GK I ^c- M A0 @Z _ GK OZ A0 @G`0f _GK GK ^c- M A<br />

L7 I0I _ GK L ^c-<br />

`7 K0G -0 GKK ^c-<br />

Tes Kompetensi Subbab D<br />

G7 K0LH` ^<br />

L7 K0`I ,)<br />

`7<br />

Tes Kompetensi Bab 2<br />

A. Pilihan Ganda<br />

G7 ( G`7 J<br />

L7 " GH7 J<br />

`7 $ Gf7 $<br />

H7 " MG7 J<br />

f7 $ ML7 J<br />

GG7 ( M`7 J<br />

GL7 J


B. Soal Uraian<br />

1. 6 m/s 2<br />

3. 2,5 m/s 2 ; 30 N<br />

5. a. 4,17 × 10 23 N<br />

b. 1,31 × 10 4 m/s<br />

7. 1,96 m/s 2<br />

9. 0,6 cm<br />

Bab 3 Usaha, Energi, dan Daya<br />

Tes Kompetensi Awal<br />

1. • Usaha adalah proses transfer energi dengan<br />

melibatkan gaya yang menyebabkan terjadinya<br />

perpindahan.<br />

• Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan<br />

usaha.<br />

3. Sebuah benda yang dilemparkan ke atas, kemudian<br />

jatuh ke permukaan Bumi.<br />

Tes Kompetensi Subbab A<br />

1. 160 J<br />

3. 100 J<br />

5. 12 J<br />

Tes Kompetensi Subbab B<br />

1. 300 m/s<br />

3. 200 J<br />

5. 0,638<br />

Tes Kompetensi Subbab C<br />

1. • Gaya konservatif adalah gaya di mana usaha<br />

akibat gaya tersebut tidak mengubah energi<br />

mekanik sistem.<br />

• Gaya tidak konservatif adalah gaya di mana usaha<br />

oleh gaya tersebut dapat mengubah energi<br />

mekanik sistem.<br />

3. !" 2<br />

5. !#h<br />

7. 21,9 m/s dan 150 J<br />

8. a. 12,7 m/s<br />

b. 60 J<br />

Tes Kompetensi Subbab D<br />

1. 0,67 hp<br />

3. 0<br />

5. 83,3 watt<br />

7. 20 m/s<br />

Tes Kompetensi Bab 3<br />

A. Pilihan Ganda<br />

1. c 11. c<br />

3. a 13. d<br />

5. b 15. c<br />

7. b 17. e<br />

9. e 19. b<br />

B. Soal Uraian<br />

1. 100 joule<br />

3. 976,48 joule<br />

5. 55,67 m/s<br />

7. a. 20 joule<br />

b. 480 joule<br />

c. 500 joule<br />

d. 50 m/s<br />

9. 375 N/m<br />

Bab 4 Momentum, Impuls, dan Tumbukan<br />

Tes Kompetensi Awal<br />

1. Ya<br />

3. Ukuran elastisitas benda-benda yang bertumbukan.<br />

Tes Kompetensi Subbab A<br />

1. a. 10 3 N<br />

b. 2 × 10 4 N<br />

Tes Kompetensi Subbab B<br />

1. a. 6,67 m/s<br />

b. 26,67 m/s<br />

c. " p&' = 16,67 m/s<br />

" p&( = 10 m/s<br />

Tes Kompetensi Subbab C<br />

1. 2p<br />

3. a. 42 m/s, 18 m/s, 0<br />

b. (20,4 m/s), (3,6 m/s), (10.886,4 J)<br />

c. 6 m/s, 6 m/s, 12.960 J<br />

5. a. 3,5 m/s<br />

b. 10,5 J<br />

c. 0,4<br />

7. 201 m/s<br />

9. (3,33 m/s), (33,34 J)<br />

Tes Kompetensi Subbab D<br />

1. 3,6 m<br />

3. 15,8 m<br />

Tes Kompetensi Subbab E<br />

1. 1,22 m<br />

3. 1,42 m/s<br />

Tes Kompetensi Subbab F<br />

1. 10.000 N<br />

Tes Kompetensi Bab 4<br />

A. Pilihan Ganda<br />

1. a 11. d<br />

3. d 13. d<br />

5. a 15. d<br />

7. d 17. e<br />

9. b 19. b<br />

B. Soal Uraian<br />

1. 140 kg m/s<br />

3. a. 0,7 m/s<br />

b. " 1 ' = 2,5 m/s dan " 2 ' = 2 m/s<br />

5. –33,33 m/s (vertikal ke bawah)<br />

7. 268,7 m/s<br />

9. a. 1 meter<br />

b. 0,16 meter<br />

c. 0<br />

Kunci Jawaban 209


Tes Kompetensi Fisika Semester 1<br />

A. Pilihan Ganda<br />

1. c 17. d<br />

3. b 19. c<br />

5. d 21. a<br />

7. c 23. d<br />

9. a 25. b<br />

11. d 27. e<br />

13. b 29. a<br />

15. b<br />

B. Soal Uraian<br />

1. 1 m/s 2<br />

3. 4,625 m/s 2 ; 45 N<br />

5. a. 4,17 × 10 23 N<br />

b. 13.084 m/s<br />

7. 7.746 m/s<br />

9. 756,77 m<br />

Bab 5 Gerak Rotasi dan Kesetimbangan<br />

Benda Tegar<br />

Tes Kompetensi Awal<br />

1. • Momen gaya atau torsi merupakan besaran yang<br />

menyebabkan sebuah benda tegar (benda yang<br />

tidak dapat berubah bentuk) cenderung untuk<br />

berotasi terhadap porosnya.<br />

• Momen inersia merupakan sifat kecenderungan<br />

suatu benda untuk tetap mempertahankan gerak<br />

rotasinya.<br />

3. Kesetimbangan pada benda yang digantung melalui<br />

katrol dan benda yang bergerak menggelinding.<br />

Tes Kompetensi Subbab A<br />

1. a. 8 rad, 64 rad<br />

460°, 3.670°<br />

b. 16,8 m<br />

c. 28 rad/s<br />

d. 24 rad/s<br />

3. 24 rad/s 2 , 80 rad/s 2<br />

Tes Kompetensi Subbab B<br />

1. 3,55 Nm<br />

3. a. 120 Nm<br />

b. 120 Nm<br />

5. a. 2,7 rad/s 2<br />

b. (20,412 N), (17,32 N)<br />

Tes Kompetensi Subbab C<br />

1. 0,8 m<br />

3. 213,3 N<br />

5. 163,8 N; 140 N; 42,2°<br />

Tes Kompetensi Bab 5<br />

A. Pilihan Ganda<br />

1. d 9. d<br />

5. e 13. a<br />

7. c 15. a<br />

210<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

B. Soal Uraian<br />

1. 0,26 Nm<br />

3. 1,025 kg m 2<br />

5. a. 12/5 m/s 2<br />

b. 0,36 N rad<br />

c. 4,8 m<br />

7. 41,8 Nm<br />

9. 50,2 sekon<br />

Bab 6 Fluida<br />

Tes Kompetensi Awal<br />

1. Hukum Pascal. Cara kerjanya dengan menggunakan<br />

konsep tekanan hidrostatik.<br />

3. Karena terdapat tegangan permukaan zat cair.<br />

Tes Kompetensi Subbab A<br />

1. a. 12.160 N/m 2<br />

b. 20.160 N/m 2<br />

3. a. 34 cm<br />

b. 6,25 cm 3<br />

5. a. mengapung<br />

b. 3 m 3<br />

c. 24.000 N<br />

Tes Kompetensi Subbab B<br />

1. 1,2 × 10 –3 mm<br />

Tes Kompetensi Subbab C<br />

1. 87,46 m/s<br />

3. 9.075 N<br />

5. 22,13 m/s<br />

Tes Kompetensi Bab 6<br />

A. Pilihan Ganda<br />

1. e 11. b<br />

3. b 13. c<br />

5. e 15. c<br />

7. d 17. d<br />

9. b 19. a<br />

B. Soal Uraian<br />

1. 490 k Pa<br />

3. a. 4 m<br />

b. 4 × 10 4 N<br />

c. 2 × 10 4 N<br />

5. 1.250 sekon<br />

Bab 7 Teori Kinetik Gas<br />

Tes Kompetensi Awal<br />

1. Nitrogen, oksigen, dan karbondioksida. Pada keadaan<br />

STP, gas tersebut bukan merupakan gas ideal.<br />

3. Balon udara terbang dengan memanfaatkan massa jenis<br />

udara panas yang lebih ringan daripada udara bebas.<br />

Tes Kompetensi Subbab A<br />

1. 16.628 Pa<br />

3. 13,4 mL


Tes Kompetensi Subbab B<br />

1. ) k (O 2 ) : ) k (N 2 ) = 7 : 8<br />

"(O 2 ) : "(N 2 ) = 7 : 8<br />

Tes Kompetensi Subbab C<br />

1. " 0 2<br />

3. 0,89 atm<br />

5. 3,74 kJ<br />

7. 1,05 × 10 23 molekul;<br />

1,32 × 10 –10 m/s;<br />

42,74 m/s<br />

Tes Kompetensi Bab 7<br />

A. Pilihan Ganda<br />

1. b 11. d<br />

3. c 13. c<br />

5. b 15. a<br />

7. e 17. e<br />

9. a 19. d<br />

B. Soal Uraian<br />

1. 44,37 cm 3<br />

3. 52 g/cm 3<br />

5. 30 liter<br />

7. 132 liter<br />

Bab 8 Termodinamika<br />

Tes Kompetensi Awal<br />

1. Gelas tersebut dapat pecah karena ketika diisi air panas,<br />

permukaan gelas akan mengalami pemuaian akibat<br />

perubahan suhu yang tidak merata.<br />

3. Efisiensi, dalam kaitannya dengan kinerja mesin adalah<br />

perbandingan antara usaha yang dilakukan dengan<br />

kerja yang dihasilkan.<br />

Tes Kompetensi Subbab A<br />

1. a. –375 kJ<br />

b. 85 kJ<br />

3. 145,524 kPa<br />

5. 1.660,96 J<br />

Tes Kompetensi Subbab B<br />

1. 450 J<br />

3. 3.324 J<br />

5. Gas ideal dapat terjadi jika tidak terdapat perpindahan<br />

panas. Perpindahan panas tidak akan terjadi jika suhu<br />

tetap (isotermal), tekanan tetap (isobar), dan volume<br />

tetap (isokhorik).<br />

Tes Kompetensi Subbab C<br />

1. 1.000 K<br />

3. 40 %<br />

5. a. 60 %<br />

b. 3.000 J<br />

Tes Kompetensi Subbab D<br />

1. 8,93<br />

3. 410,86 watt<br />

5. 6,21 × 10 8 J<br />

Tes Kompetensi Bab 8<br />

A. Pilihan Ganda<br />

1. b 11. d<br />

3. b 13. d<br />

5. d 15. e<br />

7. d 17. b<br />

9. a 19. c<br />

B. Soal Uraian<br />

1. 49,8 atm<br />

3. –4.000 J<br />

5. 9.720 J<br />

7. 3,44 × 10 –3 J<br />

9. 60%<br />

Tes Kompetensi Fisika Semester 2<br />

A. Pilihan Ganda<br />

1. d 17. a<br />

3. b 19. a<br />

5. c 21. b<br />

7. c 23. c<br />

9. a 25. c<br />

11. e 27. a<br />

13. c 29. b<br />

15. b<br />

B. Soal Uraian<br />

1. 5,25 cm<br />

3. 28,6 m<br />

5. 0,059 N<br />

7. 3,32 kg/m 3<br />

9. a. 1<br />

b. 3,74<br />

Tes Kompetensi Akhir<br />

A. Pilihan Ganda<br />

1. a 21. b<br />

3. e 23. e<br />

5. e 25. d<br />

7. a 27. a<br />

9. d 29. e<br />

11. a 31. a<br />

13. b 33. b<br />

15. e 35. c<br />

17. e 37. c<br />

19. a 39. d<br />

B. Soal Uraian<br />

1. ! = 10" + 6 # – 4,5 $<br />

3.<br />

4<br />

3<br />

3 cm<br />

5. " ' = +10 m/s (ke kiri); " ' = –20 m/s (ke kanan)<br />

2 1<br />

7.<br />

3<br />

m/s<br />

4<br />

9. 8,68 L<br />

Kunci Jawaban 211


Apendiks<br />

Simbol-Simbol Matematika<br />

= : sama dengan<br />

! : tidak sama dengan<br />

" : hampir sama dengan<br />

# : dalam orde<br />

$ : sebanding dengan<br />

> : lebih besar dari pada<br />

> : lebih besar sama dengan<br />

>> : jauh lebih besar dari pada<br />

< : lebih kecil<br />

< : lebih kecil sama dengan<br />


Satuan-Satuan Dasar<br />

Panjang Meter (m) adalah jarak yang ditempuh oleh<br />

cahaya di ruang vakum dalam waktu<br />

1<br />

299.792.458 sekon<br />

Waktu Sekon (s) adalah waktu yang diperlukan<br />

untuk 9.192.631.770 siklus pada radiasi<br />

yang berhubungan dengan transisi antara<br />

dua tingkat hiperfin dengan keadaan dasar<br />

pada atom 133 Cs<br />

Massa Kilogram (kg) adalah massa pada Standar<br />

Internasional untuk bobot dan ukuran yang<br />

disimpan di Sevres, Prancis<br />

Satuan-Satuan Turunan<br />

Gaya newton (N) 1 N = 1 kgm/s 2<br />

Kerja, Energi joule (J) 1 J = 1 Nm<br />

Daya watt (W) 1 W = 1 J/s<br />

Frekuensi hertz (Hz) 1 Hz = 1/s<br />

Muatan listrik coulomb (C) 1 C = 1 As<br />

Potensial listrik volt (V) 1 V = 1 J/C<br />

Data Terestrial<br />

Percepatan gravitasi # 9,80665 m/s2 Massa Bumi M9 5,98 × 1024 kg<br />

Jari-jari Bumi, : 9 , rata-rata 6,37 × 10 6 m<br />

Kecepatan lepas 2: 9#<br />

3.960 mil<br />

1,12 × 104 m/s<br />

Konstanta Matahari* 1,35 kW/m2 Suhu dan tekanan standar (STP):<br />

Temperatur 273,15 K<br />

* Daya rata-rata yang terjadi pada 1 m 2 di luar atmosfer Bumi pada jarak rata-rata antara Bumi dan Matahari.<br />

Data Astronomi<br />

%u'"<br />

Jarak ke Bulan* 3,844 × 10 8 m<br />

2,389 × 10 5 mil<br />

Jarak ke Matahari, rata-rata* 1,496 × 10 11 m<br />

1,00 AU<br />

Kecepatan orbit, rata-rata 2,98 × 10 4 m/s<br />

()t)+),"<br />

Massa 7,35 × 10 22 kg<br />

Jari-jari 1,738 × 10 6 m<br />

* pusat ke pusat<br />

Arus Ampere (A) adalah arus pada dua kawat<br />

panjang paralel yang terpisah sejauh 1 m dan<br />

menimbulkan gaya magnetik persatuan<br />

panjang sebesar 2 × 10 –7 N/m<br />

1<br />

Temperatur Kelvin (K) adalah dari temperatur<br />

273,16<br />

termodinamika pada tr4ple po4+t a4r<br />

Intensitas Candela (cd) adalah intensitas cahaya dalam<br />

cahaya arah tegak lurus permukaan benda hitam<br />

seluas 1/600.000 m pada temperatur beku<br />

platinum dengan tekanan 1 atm<br />

Hambatan listrik ohm ( - ) 1 - = 1 V/A<br />

Kapasitas listrik farad (F) 1 F = 1 C/V<br />

Medan magnet tesla (T) 1 T = 1 N/Am<br />

Fluks magnet weber (Wb) 1Wb = 1 Tm 2<br />

Induktansi henry (H) 1 H = 1 J/A 2<br />

Tekanan 101,325 kPa<br />

1,00 atm<br />

Massa molar udara 28,97 g/mol<br />

Massa jenis udara (STP), . udara 1,293 kg/m3 Kecepatan suara (STP) 331 m/s<br />

Kalor didih air (0°C, 1 atm) 333,5 kJ/kg<br />

Kalor penguapan air (100°C, 1 atm) 2,257 MJ/kg<br />

%u-).<br />

Massa 7,35 × 10 22 kg<br />

Jari-jari 1,738 × 10 6 m<br />

Periode 27,32 hari<br />

Percepatan gravitasi pada<br />

permukaan 1,62 m/s 2<br />

Apendiks<br />

213


Konstanta Fisika<br />

Konstanta gravitasi ; 6,672 × 10 –11 Nm 2 /kg 2<br />

Kecepatan cahaya < 2,998 × 10 8 m/s<br />

Muatan elektron e 1,602 × 10 –19 C<br />

Konstanta Avogadro = 2 6,002 × 10 23 partikel/mol<br />

Konstanta gas : 8,314 J/molK<br />

Konstanta Boltzmann > 1,381 × 10 –23 J/K<br />

Unit massa terpadu ? 1,661 × 10 –24 g<br />

Konstanta Coulomb > 8,988 × 10 9 Nm 2 /C 2<br />

Faktor-Faktor Konversi<br />

/).#).0<br />

1 km = 0,6215 mil<br />

1 mil = 1,609 km<br />

1 m = 1,0396 yd = 3,281 ft = 39,37 inci<br />

1 inci = 2,54 cm<br />

1 ft = 12 inci =30,48 cm<br />

1 yd = 3ft = 91,44 cm<br />

1 tahun cahaya = 1c tahun = 9,461 × 1015 m<br />

1 o<br />

A = 0,1 nm<br />

1u)s<br />

1 m 2 = 10 4 cm 2<br />

1 km 2 = 0,3851 mil 2 = 247,1 ha<br />

1 inci 2 = 6,5416 cm 2<br />

1 ft 2 = 9,29 × 10 –2 m 2<br />

1 m 2 = 10,76 ft 2<br />

1 ha = 43,560 ft 2<br />

I mil 2 = 640 ha 2 = 590 km 2<br />

34-u'e<br />

1 m 3 = 10 6 cm 3<br />

1 L = 1.000 cm 3 = 10 –3 m 3<br />

1 gal = 3,786 L<br />

1 gal = 4 qt = 8 pt = 128 oz = 231 inci 3<br />

1 inci 3 = 16,39 cm 3<br />

1 ft 3 = 1.728 inci 3 = 28,32 L = 2,832 × 10 4 cm 3<br />

6)$tu<br />

1 jam = 60 menit = 3,6 ks<br />

1 hari = 24 jam = 1.440 menit = 86,4 ks<br />

1 tahun = 365,24 hari = 31,56 Ms<br />

7e8e9)t).<br />

1 km/jam = 0,2778 m/s = 0,6215 mil/jam<br />

1 mil/jam = 0,4470 m/s = 1,609 km/jam<br />

1 mil/jam = 1,467 ft/s<br />

:u;ut


A<br />

Senarai<br />

C'9-"tu;4D simpangan terjauh pada suatu osilasi/ayunan<br />

Cst,4.4'"D ilmu perbintangan.<br />

C?u.).


aphelion 45<br />

benda tegar 117, 118, 119, 121, 124, 132, 134, 135,<br />

137,138<br />

berat 31, 32, 33, 41, 42, 43, 46, 71, 73, 76, 80, 82,<br />

83, 85, 86, 88, 92, 99, 114, 116, 118, 122, 127,<br />

132, 133, 134, 136, 137, 142, 145, 146, 147,<br />

148, 149, 151, 152, 153, 154, 158, 162, 163,<br />

166, 177, 193, 202, 203, 204<br />

daya kuda 89<br />

derajat kebebasan 174, 175, 176, 179, 190<br />

efisiensi 30, 194, 195, 196, 197, 201, 202, 205<br />

elips 45, 124, 125<br />

energi kinetik 76, 77, 80, 81, 82, 83, 85, 88, 90, 91,<br />

92, 93, 94, 96, 100, 101, 102, 103, 104, 107,<br />

109, 110, 111, 115, 116, 119, 129, 130, 131,<br />

137, 138, 140, 167, 173, 174, 175, 176, 177,<br />

178, 179, 181, 182, 204<br />

energi potensial 71, 72, 78, 79, 80, 81, 83, 85, 86,<br />

88, 90, 91, 92, 93, 94, 100, 107, 111, 115, 175<br />

entropi 184<br />

frekuensi 139<br />

gas ideal 167, 168, 169, 170, 171, 173, 174, 176,<br />

179, 180, 181, 182, 183, 185, 186, 187, 188,<br />

189, 190, 191, 192, 194, 195, 200, 201, 202,<br />

204<br />

gaya gesek 29, 30, 31, 32, 33, 35, 36, 38, 73, 76, 85,<br />

127, 133<br />

gaya kohesi 149, 150, 151<br />

gaya konservatif 71, 82, 83, 91<br />

gaya sentripetal 27, 35, 36, 37, 41, 46, 47<br />

Hukum Boyle 168, 169, 180, 181, 185, 204<br />

Hukum II Termodinamika 197<br />

Hukum Kekekalan Energi 71, 74, 81, 83, 85, 87, 91,<br />

100, 106, 107, 109, 130, 189<br />

Hukum Kekekalan Energi Mekanik 71, 83, 85, 87,<br />

91, 100, 106<br />

Hukum Kekekalan Momentum 45, 97, 99, 100, 102,<br />

103, 107, 106, 109, 111, 118, 123, 124, 125,<br />

138<br />

Hukum Kekekalan Momentum Sudut 45, 118, 123,<br />

124, 125, 138<br />

216<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI<br />

Indeks<br />

Hukum I Termodinamika 189, 197<br />

impuls 95, 96, 97, 98, 99, 103, 109, 110, 111, 123,<br />

124<br />

integrasi 7, 11, 23, 119<br />

jatuh bebas 12, 14, 18, 80, 83, 85, 88, 92, 93, 95, 98,<br />

105, 111, 115<br />

joule 72, 73, 74, 75, 80, 81, 85, 88, 92, 93, 103, 116,<br />

129, 130, 150, 173, 174, 180, 186, 187, 190,<br />

192, 197, 200, 201, 202, 205<br />

kalori 71, 202, 205<br />

kapasitas panas 193<br />

kapilaritas 151, 163, 164, 166<br />

kecepatan rata-rata 4, 5, 14, 23, 25, 27, 166, 177,<br />

179<br />

kecepatan sesaat 5, 6, 10, 14, 23, 25, 27<br />

kecepatan terminal 154, 155, 163, 165<br />

kelajuan rata-rata 4, 5, 88, 181<br />

kelajuan sesaat 5, 6<br />

kelembaman 124<br />

kemiringan 1, 7, 10, 11, 21, 29, 32, 33, 36, 37, 38,<br />

39, 76, 81, 88, 127, 131, 136, 139, 140, 206<br />

kerja 71, 89, 108, 121, 135, 142, 144, 145, 163, 167,<br />

184, 190, 193, 194, 195, 196, 198, 199, 200<br />

koefesien restitusi 96, 109<br />

konstanta gravitasi universal 40, 43, 47<br />

laju aliran 156, 161, 166<br />

lengan 117, 118, 121, 132, 133, 134, 137<br />

massa 27, 34, 36, 39, 40, 41, 42, 46, 47, 48, 77, 78,<br />

79, 80, 82, 83, 85, 88, 90, 92, 94, 96, 99, 103,<br />

104, 105, 106, 107, 108, 109, 110, 111, 112,<br />

113, 114, 115, 116, 119, 120, 122, 123, 124,<br />

126, 128, 131, 134, 136, 137, 138, 139, 140,<br />

142, 143, 146, 147, 148, 149, 151, 152, 153,<br />

154, 155, 158, 159, 160, 161, 162, 164, 165,<br />

166, 167, 169, 170, 171, 173, 174, 175, 177,<br />

178, 179, 181, 182, 200, 202, 203, 204, 205,<br />

206<br />

medan gravitasi 42, 43, 44, 78, 83, 85, 137<br />

mesin Carnot 194, 195, 196, 197, 199, 201, 202,<br />

205


momen inersia 117, 118, 119, 120, 122, 124, 125,<br />

126, 128, 129, 131, 137, 138, 139, 140<br />

momentum sudut 45, 117, 118, 120,123, 124, 125,<br />

137, 138<br />

panas 74, 94, 100, 102, 103, 104, 106, 109, 115,<br />

116, 167, 184, 188, 193, 198, 199, 202<br />

partikel 2, 3, 5, 7, 9, 10, 11, 12, 14, 20, 21, 22, 23,<br />

25, 26, 27, 77, 82, 96, 97, 113, 119, 121, 122,<br />

123, 124, 132, 139, 149, 150, 151, 153, 155,<br />

167, 168, 170, 171, 172, 173, 174, 175, 177,<br />

178, 179, 181, 182, 204<br />

Pascal 142, 144, 145, 163, 164, 165, 166<br />

percepatan angular 26<br />

percepatan rata-rata 9, 10, 11, 14, 23, 25, 27<br />

percepatan sentripetal 39, 46, 87<br />

percepatan sesaat 9, 10, 11, 14, 23, 25<br />

perihelion 45<br />

periode 23, 42, 45, 46, 48, 103, 114, 138, 139<br />

perkalian vektor 118<br />

perpindahan 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 13, 14, 20, 23, 39,<br />

72, 73, 74, 75, 77, 78, 80, 85, 88, 91, 150, 192<br />

Persamaan Bernoulli 141, 157, 158, 160, 161, 164<br />

Persamaan Kontinuitas 155, 156, 159, 160, 161, 163,<br />

164<br />

Prinsip Pascal 145<br />

proses adiabatik 181, 185, 186, 187, 188, 189, 191,<br />

194, 195, 196, 199, 200, 201<br />

pusat berat 137<br />

pusat massa 120, 134, 137, 174, 175<br />

refrigerator 198<br />

regangan 80, 166<br />

Siklus Carnot 183, 194, 199, 205<br />

skalar 2, 5, 72, 76, 77, 99, 123<br />

tegangan permukaan 149, 150, 151, 152, 163, 164,<br />

165, 166<br />

tekanan 136, 142, 143, 144, 145, 152, 153, 155, 158,<br />

159, 160, 161, 162, 163, 164, 165, 166, 167,<br />

168, 169, 170, 171, 172, 173, 174, 175, 177,<br />

179, 180, 181, 182, 184, 185, 186, 187, 188,<br />

189, 190, 191, 192, 193, 196, 197, 199, 200,<br />

201, 202, 204, 205, 206<br />

temperatur 153, 169, 170, 171, 174, 189, 198, 202,<br />

206<br />

Teori Kinetik Gas 167, 168, 181<br />

Termodinamika 167, 183, 184, 189, 190, 191, 192,<br />

193, 194, 197, 198, 199, 200<br />

torsi 40, 117, 118, 121, 123, 124, 132, 133, 137, 140<br />

vektor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 23,<br />

25, 40, 44, 72, 92, 96, 97, 109, 113, 118, 120,<br />

123, 124, 132, 134, 172<br />

vektor kecepatan rata-rata 4, 5<br />

vektor perpindahan 2, 3, 6<br />

vektor posisi 2, 5, 8, 12, 14, 23, 25<br />

vektor satuan 2, 4, 6, 92<br />

watt 88, 89, 90, 94, 199, 204, 205<br />

Indeks 217


Daftar Pustaka<br />

Allonso, M. and Finn 1980. Fundamental Physics, Vol 1and 2. New York: Addision-Wesley Publishing Company Inc.<br />

Biryam, M 1992. Hukum-Hukum Kekekalan dalam Mekanika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.<br />

Bueche, Fredrick 1982. Introduction to Physics for Scientist and Insights. New York: Mc Grow Hill Book Company Inc.<br />

Dorling Kindsley 1995. Jendela IPTEK, seri 1-4. Jakarta: Balai Pustaka Jakarta.<br />

Giancoli, Douglas C. 2000. Physics, 3 rd Edition. USA: PrenticeHall International.<br />

Grolier International Inc. 1995. Oxford Ensiklopedi Pelajar. Jakarta: PT. Widyadara.<br />

Haliday, D, R. Resnick, J. Waker. 2001. Fundamental of Physics, Sixth Edition. USA: John Willey and Sons Inc.<br />

Harsanto. 1980. Motor Bakar. Jakarta: Djambatan.<br />

Hermawan Edi. 2004. Radar Atmosfer Khatulistiwa. Surakarta: Pabelan.<br />

Hewwit, Paul G. 1993. Conceptual Physics, 6 th Edition. USA: Harper Collins College Publisher.<br />

Hewwit, Paul G. 1998. Conceptual Physics, 8 th Edition. USA: Addison Wesley Publishing Company Inc.<br />

Kamus Besar Bahasa Indonesia, cetakan ketiga. 2005. Jakarta: PT. Balai Pustaka.<br />

Kamus Fisika, cetakan kedua. 2003. Jakarta: PT. Balai Pustaka.<br />

Sears, F.W. et.al. 1993. University Physics. USA: Addison Wesley Publishing Company Inc.<br />

Tipler, Paul. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik, Jilid 1 (alih bahasa: Prasetyo dan Rahmad W. Adi). Jakarta: Erlangga.<br />

Tipler, Paul. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik, Jilid 2 (alih bahasa: Bambang Soegijono). Jakarta: Erlangga.<br />

Young, Hugh D. dan Freadman, Roger A. 2001. Fisika Universitas, edisi X. Jakarta: Erlangga.<br />

218<br />

Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas XI


ISBN 978-979-068-816-2 (No. Jld lengkap)<br />

ISBN 978-979-068-818-6<br />

Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp.14.468,-

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!