tata kecantikan rambut jilid 2 smk
tata kecantikan rambut jilid 2 smk tata kecantikan rambut jilid 2 smk
memerlukan ketelitian, mengiangat bahwa sanggul bagian kanan dan kiri harus sama besarnya, dimana bagian sebelah kiri cenderung akan lebih besar, terlebih jika rambut asli yang agak panjang. Bagian ini memerlukan pelintiran yang lebih untuk menyamakan ketebalan rambut pada lingkaran sanggul sebelah kanannya. d) Awal pembuatan sanggul dimulai dari membentuk sanggul bagian kiri, dengan cara membuat sebuah lingkaran berbentuk lonjong mengarah ke bentuk bulat. Arahkan rambut mulai dari kiri bawah lalu naik ke atas membentuk lingkaran bagian kiri sanggul. Pada pembuatan bagian sanggul ini, tangan kiri berperan memegang bagian dalam sanggul (lihat gambar). Selanjutnya membuat bulatan untuk sanggul bagian kanan dalam bentuk yang sama, dengan cara membawa rambut ke arah kanan atas, menurun dan mengarah ke bagian tengah sanggul (tempat ikatan pangkal cemara). Posisi ini adalah tahap akhir dari pembuatan sanggul. Setelah kedua lingkaran terbentuk, posisi ujung rambut berada pada bagian atas. Ujung rambut tersebut berfungsi sebagai pengencang dan pemersatu kedua lingkaran yang terbentuk, sisa ujung rambut tersebut dililitkan ke bagian bawah beberapa kali sampai rambut tersebut habis. Darl atau Lungsen (dalam bahasa Jawa, diikatkan mengelilingi sanggul bagian tengah seperti halnya sisa ujung cemara “darl” akan mempertahankan dan memperkuat bentuk sanggul). e) Pastikan sanggul terpasang dengan seksama. Kencangkan dengan penggunaan beberapa buah harnal dan jepit rambut. Untuk lebih rapi, gunakan harnet yang berfungsi sebagai penahan bentuk sanggul yang sudah dibuat, sekaligus merapikan sanggul tersebut. f) Setelah pemakaian harnet selesai, pilih beberapa kuntum bunga sebagai hiasan sanggul Mbanta yang sehari-hari dikenakan oleh sebagian besar mayarakat Nusa Tenggara Barat. Bunga (Jungge) diletakkan dibagian atas sanggul, dengan menyisipkan diantara rambut asli dengan sanggul yang dibuat. Banyaknya tergantung dari besar kecilnya sanggul, umumnya masing-masing 5-7 kuntum, pada sebelah kanan bunga berwarna kuning, dan sebelah kiri yang berwarna putih. Putih melambangkan kesucian dan kuning melambangkan kesuburan. Untuk bangsawan menggunakan masing-masing 9 kuntum bunga dengan warna yang sama. Para wanita berumur, umumnya mereka tidak menggunakan bunga tetapi menggunakan Jungge Kere Dudu (Kere Dudu = Bulu Landak), sebelum digunakan Jungge Kere Dudu terlebih dahulu ditusuk dengan kunyit yang berwarna kuning dan bawang putih secara berselang seling. Jungge Kere Dudu 292
erfungsi sebagai s pengencang sanggul dengaan hiasan kuuning dan putih dari kunyit k dan bawang putihh. Gambar. 7.89. Langkahh Pembuatan SSanggul Suumber : Santosso, Tien (1999) ) w. Sannggul daerah h Maluku Utara Saanggul daera ah Maluku UUtara disebutt Ekor Burunng. 1) Assal-usul sang ggul Paada zaman dahulu kareena peremppuan selalu memeliharaa rambut panjanng, sehingga a dapat disaanggul agarr tidak tergerai membataasi gerak langkaah, yang jika a ditinjau beentuknya samma pada 4 eetnis, hanyaa berbeda pada ssanggul pen ngantin dan cara pemakkaiannya. Untuk itu padda bagain ini akaan dijelaskan n tentang saanggul yang biasa dipakkai harian baagi wanita Maluku Utara. Unntuk para wanita w yang separuh ummur; biasanyya memakaii sanggul yang bentuknya bundar agak kecil dilonggarkan hingga meembentuk gumpaalan rambut t seperti ekkor, karena letaknya di belakang ddi bawah sanggul. Seementara ba agi ibu-ibu muda atau para gadiss, besarnya sanggul ukurann batok kela apa yang seddang, bagiann tumbuhnyaa tunas. Dippakai oleh semuaa kalangan wanita dengan suntinggan bunga rrose (bungaa mawar) yang telah ada dihalaman rumah seebagai pengghias dan pewangi. Biasannya setiap rumah r mempunyai halaman yang luas ditanamm dengan bungaa-bunga yang harum, seeperti bungaa rose, mannuru (melati) ), gambir, culan, kenanga. Setiap S mereka mau keluuar dipetik ssekuntum ddiselipkan disangggul. Billa mereka mau m pergi kee suatu acarra terutama ke Kedaton, sanggul selalu dilingkari dengan d sosoboko (bunnga ron konnde) dengann busana adat baju kurun ng tanpa ppengalas kaaki, ke uppacara-upacaara adat perkawwinan biasa anya wanita/ibu-ibu/keluuarga datang antar Rorio untuk persiaapan pekerja aan, besoknyya. Tradisi “RRorio” berartti saling mennolong. Seeperti telah diuraikan d teerdahulu, bentuk rambutt belakang ddi bawah kondee menyerupa ai ekor burunng. Sesekor burung biassanya lincahh, terbang jauh mmenembus angin, a menentang badai dari segalaa cuaca, hingggap dari dahann ke dahan la ain untuk beerteduh dan istirahat. Buurung melammbangkan 293
- Page 105 and 106: c) Saanggul Batak k Angkola-MMandai
- Page 107 and 108: Perawatan sanggul Dahulu sabun (sha
- Page 109 and 110: Gambar. 7.41. Tampak Belakang Sumbe
- Page 111 and 112: taddi sehingga berfungsi ssebagai p
- Page 113 and 114: Gambar. 7.44. Tampak Muka Sumber :
- Page 115 and 116: Gambar. 7.47. Sanggul Belattung Gel
- Page 117 and 118: c) d) e) f) g) h) i) Jadikan sa atu
- Page 119 and 120: Gambar. 7.51. Sanggul Sikek Tampak
- Page 121 and 122: ) Sanggul untuk pengantin Siput Li
- Page 123 and 124: i. Sanggul daerah Betawi Sanggul da
- Page 125 and 126: d) Sisa rambut (ujung rambut) dilil
- Page 127 and 128: konde cepol selesai, kemudian diber
- Page 129 and 130: 1) Asal-usul sanggul Ciwidey Di Jaw
- Page 131 and 132: l. Sanggul daerah D.I.Y. Yogyakarta
- Page 133 and 134: d) e) f) Jepitan dan harnal. Harnet
- Page 135 and 136: ) Saanggul Bokor Mengkurepp Sangggu
- Page 137 and 138: Paada kesemp patan ini, haanya diur
- Page 139 and 140: d) Kemudian rambut itu kita lekuk k
- Page 141 and 142: Gambbar. 7.71. Caraa Melilitkan ram
- Page 143 and 144: Gambar. 7.74. Tampak Samping Sumber
- Page 145 and 146: 3) Hiasan sanggul Agar sanggul terl
- Page 147 and 148: Gambar. 7.80. Cara Membuat Sanggul
- Page 149 and 150: t. Saanggul daera ah Dayak, Kaalima
- Page 151 and 152: Pemakaian/penggunaan Sanggul Lengge
- Page 153 and 154: Etnis Sasak mendiami Pulau Lombok,
- Page 155: dipakai seperti bunga kenanga kunig
- Page 159 and 160: dedauunan rumput t digo (daunn susa
- Page 162 and 163: BAB VIII PEMANGKKASAN RRAMBUTT Seec
- Page 164 and 165: Peertumbuhan rambut ini dapat pulaa
- Page 166 and 167: c) Titik poros di atas telinga. d)
- Page 168 and 169: B. Alat Pemangkasan dan Fungsinya M
- Page 170 and 171: Gambar. 8.11. Botol Hair Spray Sumb
- Page 172 and 173: 3. Menggunting hanya dengan ujung g
- Page 174 and 175: Gambar. 8.15. CCara Menurunkkan Lap
- Page 176 and 177: f. Haasil pangkas san samping Gamba
- Page 178 and 179: c. Caara memang gkas lapisan pertam
- Page 180 and 181: Gambar. 8.226. Cara Mencek Kepanjan
- Page 182 and 183: 2) 3) 4) 5) 6) Sisirlah ram mbut hi
- Page 184 and 185: (diagoonal min) da an garis polla p
- Page 186 and 187: kepalaa, sehingga a penataan akhir
- Page 188 and 189: Gambaar. 8.39. Teknikk Pangkasan Ga
- Page 190 and 191: 2. Pegang pisau cukur dengan tangan
- Page 192 and 193: pemangkasan sebaiknya pengambilan r
- Page 194 and 195: DAFTAR PUSTAKA Lampiran : A Al, Mah
- Page 196 and 197: Lampiran : A http://www.nurseryasso
- Page 198 and 199: DAFTAR ISTILAH A Lampiran : B 1. al
- Page 200 and 201: Lampiran : B 16. crown section = da
- Page 202 and 203: Lampiran : B 28. hair test = menyel
- Page 204 and 205: Lampiran : B 2. retouching = mengul
erfungsi sebagai s pengencang<br />
sanggul<br />
dengaan<br />
hiasan kuuning<br />
dan<br />
putih dari kunyit k dan bawang<br />
putihh.<br />
Gambar. 7.89. Langkahh<br />
Pembuatan SSanggul<br />
Suumber<br />
: Santosso,<br />
Tien (1999) )<br />
w. Sannggul<br />
daerah h Maluku Utara<br />
Saanggul<br />
daera ah Maluku UUtara<br />
disebutt<br />
Ekor Burunng.<br />
1) Assal-usul<br />
sang ggul<br />
Paada<br />
zaman dahulu kareena<br />
peremppuan<br />
selalu memeliharaa<br />
<strong>rambut</strong><br />
panjanng,<br />
sehingga a dapat disaanggul<br />
agarr<br />
tidak tergerai<br />
membataasi<br />
gerak<br />
langkaah,<br />
yang jika a ditinjau beentuknya<br />
samma<br />
pada 4 eetnis,<br />
hanyaa<br />
berbeda<br />
pada ssanggul<br />
pen ngantin dan cara pemakkaiannya.<br />
Untuk<br />
itu padda<br />
bagain<br />
ini akaan<br />
dijelaskan n tentang saanggul<br />
yang biasa dipakkai<br />
harian baagi<br />
wanita<br />
Maluku<br />
Utara.<br />
Unntuk<br />
para wanita w yang separuh ummur;<br />
biasanyya<br />
memakaii<br />
sanggul<br />
yang bentuknya bundar agak<br />
kecil dilonggarkan<br />
hingga meembentuk<br />
gumpaalan<br />
<strong>rambut</strong> t seperti ekkor,<br />
karena letaknya di belakang ddi<br />
bawah<br />
sanggul.<br />
Seementara<br />
ba agi ibu-ibu muda atau para gadiss,<br />
besarnya sanggul<br />
ukurann<br />
batok kela apa yang seddang,<br />
bagiann<br />
tumbuhnyaa<br />
tunas. Dippakai<br />
oleh<br />
semuaa<br />
kalangan wanita dengan<br />
suntinggan<br />
bunga rrose<br />
(bungaa<br />
mawar)<br />
yang telah ada dihalaman rumah seebagai<br />
pengghias<br />
dan pewangi.<br />
Biasannya<br />
setiap rumah r mempunyai<br />
halaman<br />
yang luas<br />
ditanamm<br />
dengan<br />
bungaa-bunga<br />
yang<br />
harum, seeperti<br />
bungaa<br />
rose, mannuru<br />
(melati) ), gambir,<br />
culan, kenanga. Setiap S mereka<br />
mau keluuar<br />
dipetik ssekuntum<br />
ddiselipkan<br />
disangggul.<br />
Billa<br />
mereka mau m pergi kee<br />
suatu acarra<br />
terutama ke Kedaton,<br />
sanggul<br />
selalu dilingkari dengan d sosoboko<br />
(bunnga<br />
ron konnde)<br />
dengann<br />
busana<br />
adat baju kurun ng tanpa ppengalas<br />
kaaki,<br />
ke uppacara-upacaara<br />
adat<br />
perkawwinan<br />
biasa anya wanita/ibu-ibu/keluuarga<br />
datang<br />
antar Rorio<br />
untuk<br />
persiaapan<br />
pekerja aan, besoknyya.<br />
Tradisi “RRorio”<br />
berartti<br />
saling mennolong.<br />
Seeperti<br />
telah diuraikan d teerdahulu,<br />
bentuk<br />
<strong>rambut</strong>t<br />
belakang ddi<br />
bawah<br />
kondee<br />
menyerupa ai ekor burunng.<br />
Sesekor burung biassanya<br />
lincahh,<br />
terbang<br />
jauh mmenembus<br />
angin, a menentang<br />
badai dari segalaa<br />
cuaca, hingggap<br />
dari<br />
dahann<br />
ke dahan la ain untuk beerteduh<br />
dan istirahat. Buurung<br />
melammbangkan<br />
293