02.07.2013 Views

tata kecantikan rambut jilid 2 smk

tata kecantikan rambut jilid 2 smk

tata kecantikan rambut jilid 2 smk

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

pada bagian tepinya dan menggunakan 1 selendang/kain penutup bagian<br />

pinggang dengan menggunakan rantai ikat, pinggang sebagai pengikat<br />

selendang yang melilit badan/pinggang.<br />

Untuk etnis Samawa <strong>tata</strong> <strong>rambut</strong>nya dipengaruhi oleh penduduk<br />

pendatang, yang berasal dari Sulawesi, sehingga bentuk <strong>tata</strong> <strong>rambut</strong>nya<br />

seperti halnya sanggul dari Sulawesi Selatan, yakni Sempolong Tettong.<br />

Untuk etnis Mbojo <strong>tata</strong> <strong>rambut</strong>nya dipengaruhi dengan masuknya agama<br />

Islam ke Pulau Lombok sampai Pulau Sumbawa yang disebarkan oleh<br />

pendatang dari Sumatera dan Sulawesi. Bentuk sanggul menyerupai<br />

sanggul yang berasal dari Sumatera Selatan yakni sanggul Malang<br />

dengan bentuk seperti angka 8 yang rebah dengan letak yang sedikit<br />

berbeda. Sanggul ini merupakan sanggul sehari-hari dan juga sanggul<br />

yang dikenakan oleh pengantin wanita.<br />

Pada kesempatan kali ini, kami akan memperkenalkan lebih jauh<br />

mengenai sanggul dari Nusa Tenggara Barat yang berasal dari etnis<br />

Mbojo. Sanggul ini dapat dijumpai sehari-hari yang dikenakan oleh<br />

remaja putri sampai orang tua dalam bentuk yang sama. Perbedaan<br />

dapat dilihat dari busana yang dikenakan. Desain busana bagian atas<br />

sama, dengan bentuk yang sangat sederhana, dipengaruhi oleh disain<br />

dari Sulawesi (baju Bodo) dan tentunya dari daerah lainnya di Nusa<br />

Tenggara Barat. Pada umumnya kaum remaja dapat menggunakan<br />

busana bagian bawah berupa sarung yang dibuat dari bahan yang sama<br />

dengan busana bagian atas. Jika para orang tua selalu mengenakan<br />

busana bagian bawah berupa sarung tenun khas daerah ini.<br />

Tata <strong>rambut</strong> dari etnis Mbojo dikenal dengan nama Samuu Mbojo<br />

dengan artian: Samuu adalah sanggul dan Mbojo adalah Bima (nama<br />

kota kabupaten). Samuu Mbojo terdiri dari Samuu Tuu dan Samuu<br />

Mbanta.<br />

Samuu Tuu adalah sanggul bagi pengantin wanita di daerah tersebut,<br />

dengan bentuk sanggul mendekati sanggul dari daerah Sulawesi Selatan<br />

(Sempolong Tettong). Sedang Samuu Mbojo adalah <strong>tata</strong> <strong>rambut</strong><br />

berbentuk sanggul bagi remaja dan orang tua dengan bentuk sanggul<br />

menyerupai sanggul Malang dari Palembang.<br />

Sejak zaman dahulu secara turun temurun <strong>tata</strong> <strong>rambut</strong> ini tetap<br />

dipertahankan, dimana pembuatannya dilakukan dengan menggunakan<br />

<strong>rambut</strong> sendiri, sehingga sampai sekarang wanita be<strong>rambut</strong> panjang<br />

masih dapat ditemui di daerah Nusa Tenggara Barat. Untuk saat ini<br />

<strong>rambut</strong> tambahan yang dikenal dengan cemara dapat digunakan. Pilih<br />

cemara dengan kepanjangan 80-90 cm, disesuaikan dengan besarnya<br />

kepala. Pada umumnya sanggul tidak terlalu besar.<br />

2) Ornamen/perhiasan yang digunakan<br />

Bunga hidup seperti kemboja, bunga cempaka berwarna putih dan<br />

kuning atau bunga melati dan bunga lainnya. Yang umum digunakan<br />

adalah bunga cempaka kuning dan putih. Pada acara-acara tertentu<br />

dapat dipergunakan juga hiasan imitasi/korsase berbentuk bunga yang<br />

290

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!