Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang, klor dan<br />
lainnya. Perbedaan atom yang diikat menyebabkan<br />
perubahan khususnya pada polaritas sehingga<br />
menyebabkan perbedaan sifat‐sifat kimia molekul<br />
yang dibentuk. Hal ini dapat dicermati pada<br />
Gambar 12.5.<br />
Secara umum senyawa hidrokarbon memiliki ciri‐<br />
ciri seperti, dibangun oleh kerangka atom karbon,<br />
ikatan yang membentuk senyawa merupakan<br />
ikatan kovalen. Senyawa ini titik didih yang rendah<br />
sesuai dengan berkurangnya jumlah atom karbon<br />
penyusunnya, mudah terbakar. Untuk senyawa<br />
hidrokarbon yang berikatan dengan atom H<br />
bersifat polar, dan jika mengikat atom lainnya<br />
seperti oksigen, nitrogen, belerang, klorida<br />
menyebabkan terjadinya molekul yang lebih polar.<br />
12.2.1 Isomer<br />
Senyawa hidrokarbon memiliki sebuah keunikan<br />
dimana beberapa buah hidrokarbon memiliki<br />
rumus molekul yang sama namun memiliki sifat<br />
yang berbeda‐beda, ternyata perbedaan tersebut<br />
disebabkan oleh rumus bangun atau struktur<br />
molekulnya. Senyawa dengan rumus molekul yang<br />
sama namun berbeda dalam rumus bangun atau<br />
struktur molekulnya disebut dengan isomer.<br />
Dalam senyawa hidrokarbon jenuh, isomer yang<br />
terjadi karena adanya perbedaan atom atau gugus<br />
yang mengganti atom hidrogen dalam rantai utama<br />
senyawa hidrokarbon. Contoh sederhana, dari<br />
bentuk isomer ini ditunjukan dengan atom karbon<br />
yang mengikat tiga buah gugus metil, sedangkan<br />
isomernya mengikat 1 gugus metil, 2 atom<br />
hidrogen dan satu gugus etil, perhatikan Gambar<br />
12.6.<br />
Perbedaan struktur molekul menyebabkan<br />
perbedaan sifat fisik, molekul pertama memiliki<br />
titik leleh ‐138 o C, titik didih ‐1 o C, dengan densitas<br />
0.58g/mL, sedangkan molekul yang kedua memiliki<br />
titik leleh ‐159 o C, titik didih ‐12 o C dan densitas<br />
0,55g/mL.<br />
Bentuk isomer lainnya adalah adanya perbedaan<br />
gugus yang dikandung dalam senyawa<br />
hidrokarbon. Kita bisa cermati Gambar 12.7.<br />
Kimia Kesehatan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 2007<br />
226<br />
Gambar 12.4. Posisi atom karbon<br />
pada senyawa hidrokarbon<br />
Gambar 12.5. Polarisasi senyawa<br />
hidrokarbon akibat gugus polar<br />
Gambar 12.6. Struktur isomer untuk<br />
senyawa dengan rumus molekul<br />
C4H10<br />
Gambar 12.7. Perbedaan posisi atom<br />
oksigen dalam senyawa Hidrokarbon