02.07.2013 Views

download

download

download

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

11.3. Sistem Disersi<br />

Sistem dispersi atau koloid merupakan bagian dari<br />

campuran yang memiliki sifat khas karena memiliki<br />

ukuran partikel dengan diameter antara 1 ‐ 100 nm.<br />

Untuk itu kita tinjau kembali pembagian campuran,<br />

sebagaimana ditampilkan dalam bentuk Tabel 11.1.<br />

Secara kasat mata, contoh larutan yang mudah kita<br />

lihat seperti, larutan garam dapur, gula, cuka dan<br />

lainnya, sedangkan koloid misalnya sabun, susu,<br />

mentega, agar‐agar, cat dan lain‐lain. Untuk<br />

suspensi seperti campuran tepung beras dengan air,<br />

dan minyak dengan air.<br />

11.3.1. Macam-macam Koloid<br />

Sistem koloid terdiri dari dua fase, yaitu fasa dispersi<br />

dan medium pendispersi. Kedua fasa tersebut, dapat<br />

berwujud zat cair, zat padat atau berwujud gas.<br />

Berdasarkan hubungan antar fase dispersi dan<br />

medium dispersi, maka koloid dapat kita<br />

kelompokan<br />

A. Koloid yang dibentuk oleh fasa terdispersinya gas<br />

dalam medium pendispersinya cair adalah buih<br />

atau busa. Contoh untuk koloid ini adalah putih<br />

telur yang dikocok dengan kecepatan tinggi.<br />

B. Buih atau busa padat adalah jenis koloid yang<br />

fasa terdispersinya gas dan medium<br />

pendispersinya padat, jenis koloid ini dapat<br />

berupa batu apung dan karet busa.<br />

C. Koloid dengan fasa terdispersi cair dan medium<br />

pendispersinya gas dikenal dengan aerosol cair.<br />

Contoh koloid ini adalah kabut, awan, pengeras<br />

rambut (hair spray) dan parfum semprot.<br />

D. Emulsi merupakan jenis koloid yang dibentuk<br />

oleh fasa terdispersi cair di dalam medium<br />

pendispersi cair. Emulsi dapat kita temukan<br />

seperti susu, santan, mayonaise dan minyak<br />

ikan.<br />

E. Koloid yang disusun oleh fasa terdispersi cair<br />

dalam medium pendispersi padat disebut<br />

dengan emulsi padat atau gel. Koloid ini sering<br />

kita jumpai dalam keju, mentega, jeli, semir<br />

padat ataupun lem padat.<br />

F. Aerosol padat merupakan yang disusun oleh fasa<br />

terdispersi padat dengan medium dispersinya<br />

berupa gas. Contohnya asap dan debu di udara.<br />

Kimia Kesehatan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 2007<br />

215<br />

Tabel 11.1. Perbandingan larutan<br />

koloid dan suspensi<br />

Campuran<br />

Homogen<br />

Ukuran<br />

partikel < 1<br />

nm<br />

Campuran Heterogen<br />

Koloid Suspensi<br />

Ukuran<br />

partikel 1‐<br />

100 nm<br />

Ukuran<br />

partikel<br />

>100 nm<br />

Jernih Tidak jernih Tidak jernih<br />

Satu fase Dua fase Dua fase<br />

Stabil Umumnya<br />

stabil<br />

Tidak stabil<br />

Tidak dapat Hanya dapat Dapat<br />

disaring disaring<br />

dengan<br />

ultrafiltrasi<br />

disaring<br />

Tidak<br />

memisah<br />

jika<br />

didiamkan<br />

Cahaya<br />

yang<br />

melewati<br />

tidak<br />

terlihat<br />

Tidak<br />

memisah jika<br />

didiamkan<br />

Cahaya yang<br />

melewati<br />

jelas terlihat,<br />

tetapi<br />

partikel tidak<br />

Memisah<br />

jika<br />

didiamkan<br />

Cahaya dan<br />

partikel<br />

jelas<br />

terlihat

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!