02.07.2013 Views

biologi 1

biologi 1

biologi 1

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Pernahkah Anda melihat ubur-ubur? Hewan ini merupakan salah satu<br />

binatang karang dan termasuk dalam anggota Coelenterata. Anda pasti<br />

sudah mengetahui habitatnya. Kebanyakan hewan ini hidup di air laut,<br />

tetapi ada juga yang hidup di air tawar. Hidupnya bisa secara berkoloni<br />

maupun soliter (menyendiri). Tubuhnya umumnya melekat pada dasar<br />

perairan.<br />

1) Ciri-Ciri Coelenterata<br />

Apabila Anda berwisata ke daerah pantai, carilah ubur-ubur atau Hydra dan<br />

amatilah struktur tubuhnya! Bandingkan dengan Gambar 8.10 berikut ini!<br />

Tubuh hewan tersebut tidak jauh berbeda seperti kantung dengan<br />

beberapa tentakel di sekitar mulut. Pada permukaan tentakel, terdapat sel<br />

beracun (knidoblast) yang mengandung sel penyengat kecil (nematosis) yang<br />

dapat digunakan untuk melumpuhkan mangsa sehingga dia dapat mempertahankan<br />

dirinya. Penyengat ini dapat melumpuhkan organisme kecil, besar,<br />

bahkan manusia. Tentakel dengan penyengat inilah yang merupakan ciri<br />

utama dari filum ini.<br />

Gambar 8.10 Ubur-ubur (Hydra)<br />

Bila kita memotong seekor Hydra dari kepala sampai pangkal, maka<br />

hewan ini tidak mempunyai permukaan dorsal dan permukaan ventral,<br />

maupun sisi kanan dan sisi kiri sehingga akan menampakkan tubuhnya<br />

yang simetris radial. Tubuhnya tersusun dari dua lapisan kulit (diplobastik),<br />

yaitu ektoderm dan endoderm. Ingatlah ektoderm sebagai lapisan luar (epidermis)<br />

untuk melindungi endoderm sedangkan endoderm sebagai lapisan<br />

dalam (gastrodermis) untuk pencernaan. Di antara kedua lapisan ini terdapat<br />

rongga yang berisi bahan seperti jeli, yaitu zat gelatin yang dinamakan<br />

mesoglea dan pada lapisan ini terdapat sel-sel saraf yang letaknya tersebar<br />

dan karena tidak mempunyai kepala, maka tidak memiliki pusat susunan<br />

saraf pusat.<br />

Sumber: Biologi 1, Diknas, 2000<br />

Biologi SMA/MA Kelas X<br />

237

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!