02.07.2013 Views

seni musik klasik jilid 2 smk

seni musik klasik jilid 2 smk

seni musik klasik jilid 2 smk

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

nadanya dan fakta bahwa ukurannya yang lebih kecil sehingga<br />

memudahkan dalam bermain virtuosic. Namun instrument ini masih<br />

mempunyai beberapa kelemahan. Suara cello yang lemah dirasa kurang<br />

cocok untuk dimainkan dalam pertunjukan panggung maupun di gereja<br />

sehingga harus dilapisi dengan permainan bass atau violon.<br />

Sekitar tahun 1700, para <strong>seni</strong>man Italia mempopulerkan cello di<br />

Eropa utara, walaupun bass violin masih terus digunakan di Perancis<br />

dalam dua dasa warsa berikutnya. Banyak bass violin yang ada pada<br />

waktu itu kemudian diperpendek dengan tujuan merubahnya menjadi<br />

cello. Bass violin mampu bertahan sebagai instrument yang paling<br />

banyak digunakan di Inggris sampai akhir tahun 1740, dimana violoncello<br />

masih belum terlalu popular. Ukuran, nama, dan cara penyetelan cello<br />

masih sangat bervariasi pada waktu itu dikarenakan factor geografis dan<br />

waktu. Ukuran cello belum distandartkan sampai sekitar tahun 1750.<br />

Walaupun cello mempunyai banyak persamaan dengan viola da gamba,<br />

cello sebenarnya merupakan bagian dari jenis viola da braccio, yang<br />

berarti “viol tangan” yang diantaranya meliputi violin dan viola. Walaupun<br />

pola seperti “The Rustic Wedding” karya Bruegel dan de Fer dalam <strong>musik</strong><br />

Epitome menunjukan bahwa violin dapat dimainkan dalam berbagai<br />

posisi, yang juga dirasakan lebih praktis dan ergonomis dari gamba.<br />

Cello dalam era <strong>musik</strong> Barok berbeda dengan instrument modern dalam<br />

berbagai hal. Bagian lehernya mempunyai bentuk dan sudut yang<br />

berbeda. Cello modern mempunyai sebuah endpin pada bagian<br />

bawahnya yang berguna untuk menopang (dan menyalurkan suara<br />

melalui media lantai), sementara cello era <strong>musik</strong> Barok hanya ditopang<br />

oleh betis sang cellist. Busur modern melengkung kedalam dan dipegang<br />

pada bagian sambungannya; sementara busur era <strong>musik</strong> Barok<br />

melengkung keluar dan dipegang pada bagian mendekati titik<br />

keseimbangannya. Dawai modern biasanya mempunyai inti logam,<br />

walaupun beberapa diantaranya menggunakan inti sintetis; dawai era<br />

<strong>musik</strong> Barok menggunakan bahan dari usus binatang, dengan dawai G<br />

dan C menggunakan dawai wire-wound. Cello modern biasanya<br />

mempunyai lima tuner yang menghubungkan dawai dengan bagian<br />

ujungnya, yang mempermudah penyetelannya. Secara umum, instrument<br />

modern mempunyai tingkat ketegangan dawai yang lebih baik dari cello<br />

era <strong>musik</strong> Barok, yang membuatnya menghasilkan suara yang lebih<br />

nyaring, nada yang lebih kuat, dan overtone yang lebih minim.<br />

Sebelum abad 18 belum ada karya edukasional mengenai cello, dan<br />

ketika hal itu telah ada, para <strong>seni</strong>man menjadi terinspirasi dalam<br />

menggali potensi tekhnik bermain mereka.<br />

227

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!