02.07.2013 Views

seni musik klasik jilid 2 smk

seni musik klasik jilid 2 smk

seni musik klasik jilid 2 smk

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Ilustrasi 76: Peg Biola Alto<br />

Sebagaimana halnya biola, viola juga ditala dengan 4 pasak<br />

(pegs) penala dalam pegs box dekat scroll, tempat melilitkan dawaidawai.<br />

Dengan mengencangkannya maka akan menaikkan nada dan<br />

dengan mengendorkannya maka akan menurunkan nada. Dawai A ditala<br />

pada 440 Hz sementara dawai-dawai lain ditala dalam interval fith murni.<br />

Penalaan dilakukan dengan menggesekkan bow atau biasa juga disebut<br />

bowing, pada dua dawai yang berurutan dalam interval kwint. Penalaan<br />

dapat juga dilakukan dengan mencocokkannya pada piano. Sebelum<br />

pertunjukan orkestra dimulai para pemain menala dengan metode<br />

bowing. Penalaan dipimpin oleh CM, dilakukan sebelum kondaktor masuk<br />

ke panggung.<br />

Kebanyakan viola maupun instrument gesek lainnya memiliki<br />

adjuster atau biasa juga disebut fine tuner, yang digunakan untuk<br />

memantapkan talaan. Alat ini dapat mengatur ketegangan dawai dengan<br />

memutar kenop kecil pada alat tersebut yasng terletak pada penambat<br />

ujung dawai-dawai yang lain di bagian bawah table, tepatnya pada tail<br />

piece. Penalaan dengan adjuster jauh lebih mudah daripada dengan<br />

tuning peg. Walaupun dapat digunakan pada keempat dawai viola,<br />

namun umumnya hanya digunakan untuk menala dawai A<br />

Walaupun talaan standar viola adalah C-G-D-A, kadang-kadang<br />

viola ditala secara berbeda baik dalam <strong>musik</strong> <strong>klasik</strong> maupun dalam <strong>musik</strong><br />

rakyat. Cara seperti ini disebut scordatura. Mozart dalam Sinfonia<br />

Concertante for Violin, Viola and Orchestra dalam Es mayor, menulis part<br />

viola dalam D mayor dan meminta agar dawai-dawai viola dinaikkan satu<br />

semi tone. Tujuannya untuk untuk menghasilkan bunyi viola yang lebih<br />

cemerlang sehingga tidak tenggelam oleh instrument lain dalam<br />

ensambel. Lionel Tertis dalam transkripsi karya Elgar, Cello Concerto,<br />

menulis bagian lambatnya dengan menurunkan talaan Lionel Tertis, in his<br />

transcription of the Elgar cello dawai C menjadi Bes, agar viola dapat<br />

memainkan nada-nada dalam jarak satu oktaf lebih rendah. Dalam<br />

keadaan tertentu, dawai C dapat ditala hingga nada D.<br />

Pada orkestra-orkestra masa awal, bagian viola seringkali<br />

terbatas pada permainan harmoni dengan sedikit materi melodis. Ketika<br />

viola diberi bagian melodis dalam <strong>musik</strong> masa itu, seringkali disusun<br />

dalam unisono atau oktaf, pada dawai yang mana saja. Sebagai<br />

perkecualian adalah pada Brandenburg Concerto No. 6 dari J.S. Bach,<br />

yang menempatkan dua viola dalam peran melodic. Dalam naskahnya<br />

217

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!