02.07.2013 Views

seni musik klasik jilid 2 smk

seni musik klasik jilid 2 smk

seni musik klasik jilid 2 smk

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Respighi menggunakan phonograph nyata dalam The Pines of Rome<br />

untuk menginjeksi bunyi nightingale ke dalam <strong>musik</strong>nya melalui sebuah<br />

rekaman.<br />

Selama akhir abad ke-18 para komposer terus mengumpulkan<br />

pe<strong>musik</strong> untuk satu pertunjukan yang biasa disebut “Academy” dan<br />

biasanya mereka menampilkan komposisi ciptaan sendiri. Pada tahun<br />

1781 Orkestra Leipzig Gewandhaus yang dibentuk dari orkestra-orkestra<br />

milik para saudagar mulai berubah menjadi orkestra rakyat yang bisa<br />

dinikmati siapa saja dan tren ini berkembang cepat hingga abad ke-19.<br />

Pada tahun 1815, perkumpulan Handel dan Haydn didirikan di Boston,<br />

pada tahun 1842 New York Philharmonic dan the Vienna Philharmonic<br />

dibentuk, dan di tahun 1858 the Halle Orchestra dibentuk di Manchester<br />

Inggris. Pada saat itu di sekitar panggung opera ada beberapa pemain<br />

<strong>musik</strong> yang hanya berdiri berjajar memanjang tapi tidak ikut memainkan<br />

alat <strong>musik</strong>. Namun keadaan ini berubah pada awal abad ke-19, seiring<br />

berkembangnya penekannan pada komposisi simfoni dan bentuk asli dari<br />

instrumen <strong>musik</strong>.<br />

Para ekstremis abad ke-20 lebih nekad lagi seperti misalnya<br />

George Antheil yang menulis Ballet Méchanique untuk orkestra yang<br />

melibatkan bunyi-bunyi pesawat, lonceng-lonceng elektrik, dan klakson<br />

mobil. Gershwin menggunakan klakson taksi Perancis dalam karyanya<br />

An American in Paris; bunyi ketukan mesin tik manual dimasukkan<br />

sebagai instrumen orkestra oleh Ferde Grofe dalam karyanya Tabloid.<br />

Dalam karyanya, Seventh Symphony, Vaughan Williams menggunakan<br />

mesin angin yang berdesing (whistling wind machine) dan sebuah<br />

vibraphone yang berdering (clanging vibraphone).<br />

Ansambel Simfoni pertama pasca revolusi dibentuk di Uni Sovyet<br />

pada tahun 1922. Idealisme Marxist yang mengakui kesetaraan semua<br />

manusia membuat para pemain <strong>musik</strong> dalam orkestra merasa tidak perlu<br />

lagi dipimpin oleh seorang kondaktor, sehingga mereka membuat sebuah<br />

panitia sebagai gantinya. Meskipun hal ini sedikit berhasil, tetapi ada<br />

kesulitan dasar dalam konsep komposisinya yaitu saat pergantian tempo<br />

<strong>musik</strong>. Orkestra bertahan selama 10 tahun di Uni Sovyet sebelum<br />

akhirnya dilarang karena beberapa pemainnya mulai menentang<br />

terhadap beberapa aturan dan kontrol yang mereka anggap terlalu<br />

berlebihan.<br />

Beberapa ensambel seperti the Orpheus Chamber Orchestra di<br />

New York lebih sukses meskipun banyak membuat keputusan yang<br />

terlambat dan tertunda karena ada keinginan memimpin di antara<br />

kelompok mereka sendiri seperti pemimpin instrumen <strong>musik</strong> tiup dengan<br />

pemain-pemainnya. Sementara itu orkestra yang lain kembali ke tradisi<br />

dasar menggunakan satu pemain utama, biasanya pemain biola yang<br />

187

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!