Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
elajar klarinet pada Prof. Jost Michaels di Norwestdeustsche Music<br />
Akademi Detmold, Jerman. Ia belajar ilmu kondakting pada Prof. Emil<br />
Raab di Bowling Green State University Ohio, Amerika Serikat. Ia belajar<br />
bahasa di Goethe Institut Lueneburg, Jerman dan di Georg Town State<br />
University of Washinton DC., Amerika Serikat dan belajar ilmu filsafat di<br />
Universitas Indonesia, Jakarta.<br />
Suka Harjana pernah menjadi dosen di Konservatorium Musik der<br />
Freien Hansetadt Bremen, Jerman. Ia adalah pendiri dan pemimpin Suka<br />
Harjana Klinik Musik Pusat Studi dan Orientasi Musik, dosen dan sebagai<br />
Pembantu Rekror II di IKJ. Selain itu ia sebagai Anggota dan Sekretaris<br />
Dewan Pimpinan Harian DKD Jakarta, Board of Artistic dari International<br />
of World Gamelan Festival di World Expo. Vancouver 1986, Pameran<br />
Kebudayaan Indonesia KIAS di Amerika 1991, Art Summit Indonesia<br />
(1995-2004), Anggota Dewan Yuri FFI (1986-1991), Anggota Dewan Yuri<br />
Film Festival Asia-Pasifik (1990). Sebagai klarinetis dan kondaktor ia<br />
telah bermain di beberapa orkestra dunia baik di Eropa, Amerika, dan<br />
Asia. Sebagai kritikus ia banyak menulis di harian Kompas dan<br />
menerbitkan beberapa buku (Hardjana, 2007: 371).<br />
15.5. Gitar Klasik di Indonesia<br />
Dapat dikatakan bahwa tahun 70-an merupakan titik tolak<br />
pengembangan pendidikan gitar <strong>klasik</strong> di Indonesia. Gejala ini ditandai<br />
dengan (1) meningkatnya pelayanan minat masyarakat dalam<br />
mempelajari gitar melalui lembaga-lembaga kursus <strong>musik</strong> swasta yang<br />
disponsori perusahaan-perusahaan Jepang; (2) datangnya bantuan resmi<br />
pemerintah Belanda dalam membina calon-calon guru gitar melalui<br />
program intensif yang dikelola pemerintah di kota-kota besar seperti<br />
Bandung, Jakarta, Semarang, Yogyakara, dan Surabaya; dan (3)<br />
dibukanya bidang studi praktek gitar pada jenjang perguruan tinggi.<br />
Hingga pertengahan tahun 70-an sudah terdapat banyak sekolah<br />
<strong>musik</strong> swasta yang menyediakan kursus gitar, baik di kota-kota besar<br />
maupun kecil di wilayah Indonesia bagian Barat. Berbagai macam teknik<br />
dan metode praktis ditawarkan dengan tujuan dasar yang sama yaitu<br />
memperkenalkan suatu cara bermain gitar yang lebih dari sekedar<br />
memainkan akor-akor pengiring nyanyian. Teknik bermain gitar <strong>klasik</strong><br />
diperkenalkan melaui pendekatan-pendekatan yang mudah dan<br />
menyenangkan dengan melibatkan dasar-dasar umum permainan gitar.<br />
Gaya pengajaran kelas yang santai dan sistem ujian yang menarik dari<br />
mtode-metode tersebut telah menghasilkan siswa-siswa baru yang dapat<br />
menguasai ketrampilan dasar bermain gitar secara komprehensif dalam<br />
waktu yang relatif singkat. Sayangnya kurikulum yang ditawarkan kepada<br />
siswa masih terbatas hingga tingkat ketrampilan menengah.<br />
291