02.07.2013 Views

seni musik klasik jilid 2 smk

seni musik klasik jilid 2 smk

seni musik klasik jilid 2 smk

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Mèmèt<br />

Nama sebenarya ialah R. Chairul Slamet, lahir di Bangkalan<br />

tahun 1952, saat ini sebagai dosen mata kuliah komposisi di Jurusan<br />

Musik Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta. Karyanya ada sepuluh<br />

karya untuk <strong>musik</strong> kamar, tujuh karya untuk piano, sepuluh karya untuk<br />

orkestra dan lima belas karya untuk ensembel multi-etnik. Selain itu ia<br />

juga menulis karya <strong>musik</strong> untuk teater dan film serial TV. Pada tahun<br />

2005 memperoleh penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI)<br />

untuk karya spektakulaer Do’a Anak Negeri, dipergelarkan di Sidoarjo<br />

dengan 1700 pemain. Karya terbarunya Ouverture (2006) yang<br />

dipergelarkan di FKI Denpasar Bali 2007.<br />

Slamet Abdul Sjukur<br />

Slamet Abdul Sjukur lahir di Surabaya tahun 1935. Pada tahun<br />

(1952-1956) ia belajar di Sekolah Musik Indonesia Yogyakarta. Pada<br />

tahun 1957 ia mendirikan Pertemuan Musik Surabaya. Pada tahun (1962-<br />

1976) ia tinggal di Paris sambil belajar <strong>musik</strong> dengan Messiaen dan<br />

Dutilleux. Di Perancis ia mendapat perhatian karena karyanya seperti<br />

Angklung. Setelah pulang ke Indonesia pada tahun (1977-1981) ia<br />

menjadi Ketua Komite Musik DKJ dan menjadi guru komposisi,<br />

orkestrasi, analisa, dan kontrapung di LPKJ-IKJ sampai dengan tahun<br />

1982. Di sana Ia sempat mencetak komposer-komposer muda seperti<br />

Franki Raden dan Tony Prabowo. Setelah itu ia bekerja sebagai<br />

komposer bebas baik di dalam negeri maupun di tingkat internasional.<br />

Konsep karya Abdul Sjukur adalah Musik Minimax. Karyakaryanya:<br />

Pharantheses I-VII (1972-1985), Kangen (1986) untuk Tiga<br />

sakukachi, kokyu dan perkusi Jepang, Mais ces oiseaux... (1967) untuk<br />

mezzoprano, bariton, klarinet dan trio gesek, Sawung (1998) untuk flute<br />

solo, Svara (1979) untuk piano, Tobor (1961) untuk piano (terdapat versi<br />

baru untuk fagot dan orkes gesek dari tahun 1991), Uwek-uwek (1992)<br />

untuk dua suara vokal, Ji lala Ji (1991) untuk flute dan perkusi, Jawara<br />

(1993) untuk perkusi solo serta Tetabuhan Sungut (19760 untuk grup<br />

vokal. Karya mutahirnya adalah Spiral (1993) untuk piano, flute dan<br />

penari yang merupakan suatu proses dekomposisi karya Gimnopdies dari<br />

Erik Satie (Mack, 1995: 569-570)<br />

Suka Harjana<br />

Suka Harjana lahir tanggal 17 Agustus 1940 di Yogyakarta. Ia<br />

pertama kali belajar piano pada umur 12 tahun dengan Mfr. Schaffrie<br />

seorang guru dari Belanda. Ia belajar klarinet dengan Soekimin dan Rene<br />

Baumgartner di Sekolah Musik Indonesia Yogyakarta. Dan selanjutnya<br />

290

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!