02.07.2013 Views

seni musik klasik jilid 2 smk

seni musik klasik jilid 2 smk

seni musik klasik jilid 2 smk

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

vi<br />

PRELUDE<br />

Prelude adalah bagian pembuka suatu karya <strong>musik</strong> <strong>klasik</strong>.<br />

Terminologi ini populer dalam kehidupan <strong>musik</strong> abad ke-17, sebagai<br />

pembuka kumpulan jenis-jenis tarian tradisional di Eropa. Pada <strong>musik</strong><br />

populer saat ini <strong>musik</strong> umumnya didahului oleh introduksi dan diakhiri<br />

oleh bagian akhir yang disebut Coda yang secara literal berartio ekor.<br />

Walaupun termasuk genre kuno, hingga saat ini beberapa komposer juga<br />

menggunakan istilah tersebut yang walaupun dengan maksud yang<br />

berbeda, namun pengertian dasarnya sama yaitu pembuka. Dalam buku<br />

ini istilah tersebut dipinjam sebagai pendahuluan dari buku ini. Setelah<br />

membahas <strong>musik</strong> <strong>klasik</strong> dalam 14 bab, buku ini ditutup dengan Coda<br />

yang memuat bab ke-15 tentang <strong>musik</strong> <strong>klasik</strong> di Indonesia<br />

Jenis-jenis <strong>musik</strong> yang ada di seluruh dunia dapat dikelompokkan<br />

dengan berbagai cara misalnya berdasarkan kemiripan ciri-ciri umumnya<br />

(genre), fungsinya, maupun geografi. Secara geografi <strong>musik</strong> dapat dibagi<br />

menjadi <strong>musik</strong> Barat yang mengacu kepada negara-negara Eropa, dan<br />

<strong>musik</strong> Timur di wilayah Asia dan Timur Tengah yang memiliki varian yang<br />

sangat banyak.<br />

Dari berbagai kemungkinan pengelompokan yang ada tampaknya<br />

secara umum <strong>musik</strong> yang ada di dunia dapat dikelompokkan kepada tiga<br />

jenis yaitu <strong>musik</strong> tradisi, <strong>musik</strong> hiburan, dan <strong>musik</strong> serius yang umumnya<br />

disebut orang sebagai <strong>musik</strong> <strong>klasik</strong>. Kreativitas pertunjukan dan<br />

penciptaan <strong>musik</strong> tradisi dibatasi oleh norma-norma yang berlaku pada<br />

suatu kebudayaan sehingga memiliki ciri lokal yang amat kental. Di<br />

Indonesia <strong>musik</strong>-<strong>musik</strong> tradisi dapat dikenali berdasarkan batasan<br />

geografis dan etnisitasnya, misalnya <strong>musik</strong> Minang, <strong>musik</strong> Batak, <strong>musik</strong><br />

Dayak, dan <strong>musik</strong> Jawa. Di Jawa dan Bali ada istilah khusus untuk<br />

menyebut <strong>musik</strong> tradisi, yaitu yang dikenal dengan istilah karawitan.<br />

Sekarang ada istilah untuk menyebut seluruh <strong>musik</strong> yang terdapat di<br />

seluruh wilayah kepuluan Indonesia, termasuk karawitan, yaitu <strong>musik</strong><br />

Nusantara.<br />

Musik hiburan adalah <strong>musik</strong> yang paling populer di kalangan<br />

masyarakat modern saat ini. Secara umum kreativitas <strong>musik</strong> hiburan<br />

dibatasi oleh selera masyarakat. Dari segi ekonomi <strong>musik</strong> hiburan<br />

merupakan salah satu bentuk industri. Keberhasilan pertunjukan <strong>musik</strong><br />

hiburan ditentukan oleh promosi penjualannya. Guna mencapai sukses<br />

para manajer <strong>musik</strong> hiburan perlu memahami selera pasar yang sedang<br />

berlaku. Karakteristik <strong>musik</strong> hiburan mengacu kepada sistem diatonik<br />

yang berasal dari Barat sementara ciri-ciri lokal umumnya didominasi<br />

oleh aspek bahasa. Walaupun demikian pada lingkungan masyarakat

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!