JILID 3
JILID 3 JILID 3
5) Tusuk pipih yaitu tusuk yang dibuat turun naik sama panjang dan menutup seluruh permukaan ragam hias. 6) Tusuk rantai yaitu tusuk mempunyai arah horizontal atau vertikal dimana masing-masing tusuk saling tindih menindih sehingga membentuk rantairantai yang sambung menyambung. 7) Tusuk silang yaitu tusuk yang mempunyai arah diagonal dan pada garis tengahnya ada persilangan antara tusuk bagian atas dan tusuk bagian bawah. 8) Tusuk biku yaitu tusuk yang mempunyai arah diagonal ke kiri dan ke kanan 405
406 9) Tusuk palestrina yaitu tusuk mempunyai arah horizontal dan setiap tusukan mempunyai tonjolan atau buhulan 10) Tusuk kepala peniti yaitu tusuk yang mempunyai pilihan-pilihan pada permukaan kain dan menutup semua permukaan ragam hias. 11) Tusuk tikam jejak yaitu tusuk yang mempunyai arah horizontal dan setengah dari ukuran tusuk saling bersentuhan sehingga pada permukaan kelihatan seperti setikan mesin. 12) Tusuk balut yaitu tusuk yang mempunyai arah diagonal yang dilakukan di atas benang lain atau pada pinggir ragam hias yang dilobangi.
- Page 47 and 48: 354 kesalahan mengemas bagian-bagia
- Page 49 and 50: 356 Pemakaian rader dikombinasikan
- Page 51 and 52: 358 c. Penyelesaian belahan sesuai
- Page 53 and 54: 360 Gambar 188. Lap seam Gambar 189
- Page 55 and 56: 362 Gambar 193. Edge neatening. Kel
- Page 57 and 58: Secara umum alat jahit terbagi atas
- Page 59 and 60: 366 Gambar 199. Mesin yang digerakk
- Page 61 and 62: 368 Gambar 202. Alat-alat ukur d. M
- Page 63 and 64: 370 h. Boneka jahit (dressform) Bon
- Page 65 and 66: 372 d. Kopleng Kopleng adalah alat
- Page 67 and 68: 374 Gambar 207. Menggulung benang k
- Page 69 and 70: 376 Gambar 210. Ketegangan benang h
- Page 71 and 72: 378 Perbaikan dapat dilakukan denga
- Page 73 and 74: 380 dengan sabun atau perlu dengan
- Page 76 and 77: BAB X MENGHIAS BUSANA A. Menyiapkan
- Page 78 and 79: Keselarasan merupakan kesesuaian an
- Page 80 and 81: Untuk menciptakan irama pada desain
- Page 82 and 83: Gambar 216. Bentuk ragam hias dekor
- Page 84 and 85: Pola hias ini ada 4 macam yaitu: po
- Page 86 and 87: c. Pola pinggiran simetris yaitu ra
- Page 88 and 89: Gambar 223. Contoh pola pinggiran m
- Page 90 and 91: Gambar 225. Contoh pola mengisi bid
- Page 92 and 93: Gambar 227. Contoh pola mengisi bid
- Page 94 and 95: Gambar 229. Contoh pola hias bebas
- Page 96 and 97: D. Memindahkan Desain Hiasan pada K
- Page 100 and 101: 13) Tusuk Holben yaitu tusuk yang m
- Page 102 and 103: Gambar 232. Desain sulaman fantasi
- Page 104 and 105: Gambar 233. Desain sulaman hongkong
- Page 106 and 107: Adapun alat yang dibutuhkan untuk s
- Page 108 and 109: Contoh desain sulaman melekatkan be
- Page 110 and 111: Contoh desain terawang hardanger :
- Page 112 and 113: Masih banyak lagi jenis sulaman yan
- Page 114: Evaluasi : 1. Jelaskanlah hal yang
- Page 117 and 118: LAMPIRAN A.2 Mulyana, Deddy. 2004.
- Page 119 and 120: LAMPIRAN B.1 426 GLOSARIUM 1. Cellu
- Page 122: 8 6 11,770.00
5) Tusuk pipih yaitu tusuk yang dibuat turun naik sama panjang dan menutup<br />
seluruh permukaan ragam hias.<br />
6) Tusuk rantai yaitu tusuk mempunyai arah horizontal atau vertikal dimana<br />
masing-masing tusuk saling tindih menindih sehingga membentuk rantairantai<br />
yang sambung menyambung.<br />
7) Tusuk silang yaitu tusuk yang mempunyai arah diagonal dan pada garis<br />
tengahnya ada persilangan antara tusuk bagian atas dan tusuk bagian<br />
bawah.<br />
8) Tusuk biku yaitu tusuk yang mempunyai arah diagonal ke kiri dan ke<br />
kanan<br />
405