JILID 3
JILID 3 JILID 3
e. Mengangkat sepatu mesin dengan mengangkat tiang yang dibelakang. f. Menaikkan benang dari kumparan sekoci. g. Cara mengoperasikan mesin Kalau semua sudah siap terpasang mulailah menjahit dengan cara: a. Pasangkan benang atas mulai dari tiang benang klos pada tiang benang tarik ujung benang mengikuti saluran benang terus ke regulator dan kembali ke pengungkit dan selanjutnya melalui lobang (sengkelit) dan turunkan benang sampai masuk kelobang jarum. Gambar 209. Pemasangan benang atas b. Keluarkan benang bawah dengan cara memegang ujung benang lalu diturunkan jarum sampai kebawah dan bila jarum keluar ujung benang bawah akan terangkat keluar melalui lobang jarum. Ketegangan dan kekuatan benang bawah c. Cobakanlah menjahit ke pada kain untuk melihat hasilnya dan akan didapatkan hasil seperti berikut. Ada tiga kemungkinan. 1) Tegangan benang atas sama denan benang bawah ini hasil yang benar 2) Tegangan benang atas lebih kuat dari benang bawah artinya benang merentang di bagian atas. 3) Tegangan benang atas lebih lemah dari benang bawah artinya benang merentang dibawah. 375
376 Gambar 210. Ketegangan benang hasil jaitan a,b,c Bila benang atas lemah dan banang bawah tegang maka distel pengatur benang atas atau regulator diputar untuk mengencangkan, bila benang atas tegang regulator dilemahkan bila ini tidak membuahkan hasil yang baik, periksa sekoci kemungkinan benang sekoci tidak masuk pada jepitan sekoci atau jepitan sekoci agak longgar perlu dikencangkan Gambar 211. Mengatur ketegangan benang Seandainya akan menjahit dengan menggunakan benang karet atau benang yang lebih kasar pasangkanlah di bawah (sekoci), kemudian longgarkanlah sedikit sekrup sekocinya selanjutnya aturlah setikan mesin yang agak lebih jarak sesuai dengan model yang akan dijahit.
- Page 18 and 19: Desain 7. Rok kerut a a a a Gambar
- Page 20 and 21: Pola lengan dan kerah Pola kerah ½
- Page 22 and 23: Desain 3 Blus dalam atau blus yang
- Page 24 and 25: Gambar 177. Pecah pola model jodh p
- Page 26 and 27: Keterangan: Teknik pecah pola depan
- Page 28: Kompetensi yang diharapkan dari mat
- Page 31 and 32: Tempat potong untuk perorangan lebi
- Page 33 and 34: 340 disesuaikan dengan tujuan pemak
- Page 35 and 36: 342 2) Siluet Dengan melihat dan me
- Page 37 and 38: 344 7) Analisa desain Gaun ini memp
- Page 39 and 40: 346 desain pakaian yang tidak terla
- Page 41 and 42: 348 Untuk produksi massal bahan tid
- Page 43 and 44: 350 Alat potong yang digunakan ada
- Page 45 and 46: 352 4. Alat potong cetak (Dil Cutti
- Page 47 and 48: 354 kesalahan mengemas bagian-bagia
- Page 49 and 50: 356 Pemakaian rader dikombinasikan
- Page 51 and 52: 358 c. Penyelesaian belahan sesuai
- Page 53 and 54: 360 Gambar 188. Lap seam Gambar 189
- Page 55 and 56: 362 Gambar 193. Edge neatening. Kel
- Page 57 and 58: Secara umum alat jahit terbagi atas
- Page 59 and 60: 366 Gambar 199. Mesin yang digerakk
- Page 61 and 62: 368 Gambar 202. Alat-alat ukur d. M
- Page 63 and 64: 370 h. Boneka jahit (dressform) Bon
- Page 65 and 66: 372 d. Kopleng Kopleng adalah alat
- Page 67: 374 Gambar 207. Menggulung benang k
- Page 71 and 72: 378 Perbaikan dapat dilakukan denga
- Page 73 and 74: 380 dengan sabun atau perlu dengan
- Page 76 and 77: BAB X MENGHIAS BUSANA A. Menyiapkan
- Page 78 and 79: Keselarasan merupakan kesesuaian an
- Page 80 and 81: Untuk menciptakan irama pada desain
- Page 82 and 83: Gambar 216. Bentuk ragam hias dekor
- Page 84 and 85: Pola hias ini ada 4 macam yaitu: po
- Page 86 and 87: c. Pola pinggiran simetris yaitu ra
- Page 88 and 89: Gambar 223. Contoh pola pinggiran m
- Page 90 and 91: Gambar 225. Contoh pola mengisi bid
- Page 92 and 93: Gambar 227. Contoh pola mengisi bid
- Page 94 and 95: Gambar 229. Contoh pola hias bebas
- Page 96 and 97: D. Memindahkan Desain Hiasan pada K
- Page 98 and 99: 5) Tusuk pipih yaitu tusuk yang dib
- Page 100 and 101: 13) Tusuk Holben yaitu tusuk yang m
- Page 102 and 103: Gambar 232. Desain sulaman fantasi
- Page 104 and 105: Gambar 233. Desain sulaman hongkong
- Page 106 and 107: Adapun alat yang dibutuhkan untuk s
- Page 108 and 109: Contoh desain sulaman melekatkan be
- Page 110 and 111: Contoh desain terawang hardanger :
- Page 112 and 113: Masih banyak lagi jenis sulaman yan
- Page 114: Evaluasi : 1. Jelaskanlah hal yang
- Page 117 and 118: LAMPIRAN A.2 Mulyana, Deddy. 2004.
e. Mengangkat sepatu mesin dengan mengangkat tiang yang dibelakang.<br />
f. Menaikkan benang dari kumparan sekoci.<br />
g. Cara mengoperasikan mesin<br />
Kalau semua sudah siap terpasang mulailah menjahit dengan cara:<br />
a. Pasangkan benang atas mulai dari tiang benang klos pada tiang benang tarik ujung<br />
benang mengikuti saluran benang terus ke regulator dan kembali ke pengungkit<br />
dan selanjutnya melalui lobang (sengkelit) dan turunkan benang sampai masuk<br />
kelobang jarum.<br />
Gambar 209. Pemasangan benang atas<br />
b. Keluarkan benang bawah dengan cara memegang ujung benang lalu diturunkan<br />
jarum sampai kebawah dan bila jarum keluar ujung benang bawah akan terangkat<br />
keluar melalui lobang jarum. Ketegangan dan kekuatan benang bawah<br />
c. Cobakanlah menjahit ke pada kain untuk melihat hasilnya dan akan didapatkan<br />
hasil seperti berikut. Ada tiga kemungkinan.<br />
1) Tegangan benang atas sama denan benang bawah ini hasil yang benar<br />
2) Tegangan benang atas lebih kuat dari benang bawah artinya benang<br />
merentang di bagian atas.<br />
3) Tegangan benang atas lebih lemah dari benang bawah artinya benang<br />
merentang dibawah.<br />
375