You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
372<br />
d. Kopleng<br />
Kopleng adalah alat yang menghubungkan antara kepala mesin dengan<br />
poros utama mesin jahit. Kopleng terbuat dari pelat baja setebal 1,5 milimeter<br />
berbentuk bulat dan mempunyai tonjolan keluar serta kedalam yang berfungsi<br />
untuk membantu roda berputar, bila dikencangkan putaran roda menekan kopleng<br />
dan bila roda penekan dikendurkan maka pelat kopleng tidak tertekan akibatnya<br />
kepala mesin tidak dapat mengerakan bagian mesin yang lain.<br />
e. Poros utama.<br />
Poros utama pada mesin jahit terpasang dalam rongga badan mesin jahit<br />
pada bagian atasnya. Panjang poros utama ini dari pelat kopleng sampai kaki<br />
pemegang jarum jahit. Poros utama ini secara lansung mengerakan tangkai<br />
penarik benang dan kaki pemegang jarum.<br />
f. Sepatu jahit (sepatu mesin)<br />
Dinamakan sepatu jahit karena bentuknya menyerupai sepatu. Kaki<br />
yang dipasang sepatu ini dapat diatur tekanannya terhadap gigi penarik kain.<br />
Pengaturan tekanan dengan menyetel mur penekan pegas di atas kaki tempat<br />
sepatu tersebut. Tekanan sepatu ini dapat dibebaskan dengan cara menaikan<br />
sepatu. Ini dilakukan saat memasang dan melepaskan kain yang dijahit, maka<br />
injakan sepatu haruslah dilepaskan dahulu.<br />
g. Kaki pemegang jarum<br />
Jarum untuk menjahit dipasangkan pada kaki pemegang jarum. Kaki ini<br />
digerakan oleh poros utama. Untuk memegang jarum pada ujung kaki dipasangkan<br />
dengan alat pencekamjarum yang disebut sekrup jarum. Pemasangan jarum<br />
harus kuat agar tidak mudah lepas sewaktu menjahit.<br />
h. Sekoci<br />
Sekoci adalah alat yang berfungsi untuk mengatur pengeluaran benang<br />
bawah dan pengatur ketegangan benang bawah, sedangkan jarum pembawa<br />
benang atas pada kain jahitan. Maka terjadilah sengkelit benang atas dengan<br />
benang bawah pada kain yang ditekan oleh sepatu jahit.<br />
4. Pengatur Panjang setikan<br />
Tusuk atau setikan jahitan dapat diatur panjangnya. Pengaturan itu dilakukan<br />
dengan mengatur tombol atau tangkai penyetel panjang setikan sehingga sesuai<br />
dengan panjang setikan yang diinginkan. Misalnya disetel pada angka 15 itu berarti<br />
15 tusuk setiap inci, dengan demikian berarti makin kecil angkanya makin besar jarak<br />
setikan dan sebaliknya makin besar angkanya makin kecil jarak setikannya.