JILID 3
JILID 3 JILID 3
8. Tanda puncak lengan 9. Batas pinggang, garis empire, garis princes kalau ada. 10. Batas kerutan kalau ada 11. Dan tanda-tanda khusus lainnya sesuai desain Alat-alat yang digunakan untuk memberi tanda pada bahan adalah rader, karbon jahit, pensil kapur, Rader biasanya digunakan berpasangan dengan karbon jahit, rader ada yang memakai gigi dan ada yang licin. Waktu pemakaian rader rodanya dapat dipergunakan dengan lancar dan tidak oleng dan hasilnya dapat memberikan bekas yang rapi, karbon jahit yang dipakai yaitu karbon jahit yang khusus untuk kain. Warna karbon bermacam-macam ada berwarna putih, kuning, hijau, merah. Jangan memakai karbon mesin tik karena karbon mesin tik tidak dapat hilang walaupun sudah dicuci. Kapur jahit, berbentuk segitiga dengan warna putih, merah, kuning, biru, pensil jahit juga mempunyai isi kapur yang mempunyai warna yang beraneka ragam memilih warna kapur atau pensil kapur yang berbeda dengan warna kain. Gambar 185. Alat pemberi tanda pada bahan Pemilihan alat pemberi tanda ini disesuaikan dengan jenis bahan yang akan diberi tanda (dipotong) seperti tenunan berat, tebal, tenunan tipis ataupun ringan serta tembus pandang dan sebagainya. Berikut ini akan dijelaskan penggunaan dari masing-masing alat pemberi tanda serta cara pemindahan tanda-tanda pola : 1. Memindahkan tanda dengan rader dan karbon jahit. Rader bergigi digunakan untuk kain yang berat dan tebal serta sedang dan rader yang licin (tanpa gigi) untuk bahan dengan tenunan tipis (ringan) sampai sedang. Sebaiknya sewaktu penggunaan rader meja kerja dialas dengan karton agar meja tidak rusak oleh tekanan rader. 355
356 Pemakaian rader dikombinasikan dengan karbon jahit yang mana cara pemakaiannya adalah, bila bahan bagian baik keluar, karbon dilipat dua bagian yang memberi efek bekasnya diluar diletakkan diantara dua bahan atau bagian buruk bahan, dan jika bagian baik kedalam karbon dilipat kedalam kemudian diapitkan pada bahan, lalu dirader pada batas kampuh atau garis kupnat dan sebagainya, jangan ditekan terlalu keras, cukup asal memberi bekas, bila sudah selesai dirader barulah pola dilepas dari kain. bagian buruk bahan berhadapan dan karbon jahit diletakkan diantaranya, sehingga setelah ditekan dengan rader akan meninggalkan bekas rader pada kedua bagian buruk bahan. Jika melipat bahan yang bagian buruk di dalam atau bagian baik bahan berhadapan, maka karbon diletakkan masing-masing pada bagian buruk bahan (karban dilipatkan). Warna karbon dipilih yang dekat atau bertingkat dengan warna bahan agar tidak memberi bekas yang tajam. Janganlah memakai karbon tik, karena tidak hilang bila dicuci, tetapi gunakanlah karbon khusus untuk memberi tanda bahan pakaian(karbon jahit) Kalau dengan rader yang dipakai adalah karbon jahit. Gambar 186. Pemakaian rader 2. Menggunakan kapur jahit dan pensil kapur Penggunaan kapur jahit sebagai pemindahan tanda-tanda pola apabila tidak dapat diberi tanda dengan karbon, misalnya bahan tebal seperti wool, atau bila pembuatan pola langsung di atas bahan. Pemakaian pensil kapur sama dengan kapur jahit dan hasilnya penggunaan pensil kapur garisnya lebih halus dan lebih rapi, bekas kapur jahit atau pun pensil kapur dapat hilang bila dicuci.
- Page 1 and 2: 3 Tata Busana Direktorat Pembinaan
- Page 3 and 4: Hak Cipta pada Departemen Pendidika
- Page 6: KATA PENGANTAR Segala puji dan syuk
- Page 10 and 11: BAB VIII PECAH POLA BUSANA SESUAI D
- Page 12 and 13: pakaian. Jika dilihat pada bagian s
- Page 14 and 15: Desain 2. Rok semi span Sama dengan
- Page 16 and 17: Keterangan: Rok pias 2 ini sama den
- Page 18 and 19: Desain 7. Rok kerut a a a a Gambar
- Page 20 and 21: Pola lengan dan kerah Pola kerah ½
- Page 22 and 23: Desain 3 Blus dalam atau blus yang
- Page 24 and 25: Gambar 177. Pecah pola model jodh p
- Page 26 and 27: Keterangan: Teknik pecah pola depan
- Page 28: Kompetensi yang diharapkan dari mat
- Page 31 and 32: Tempat potong untuk perorangan lebi
- Page 33 and 34: 340 disesuaikan dengan tujuan pemak
- Page 35 and 36: 342 2) Siluet Dengan melihat dan me
- Page 37 and 38: 344 7) Analisa desain Gaun ini memp
- Page 39 and 40: 346 desain pakaian yang tidak terla
- Page 41 and 42: 348 Untuk produksi massal bahan tid
- Page 43 and 44: 350 Alat potong yang digunakan ada
- Page 45 and 46: 352 4. Alat potong cetak (Dil Cutti
- Page 47: 354 kesalahan mengemas bagian-bagia
- Page 51 and 52: 358 c. Penyelesaian belahan sesuai
- Page 53 and 54: 360 Gambar 188. Lap seam Gambar 189
- Page 55 and 56: 362 Gambar 193. Edge neatening. Kel
- Page 57 and 58: Secara umum alat jahit terbagi atas
- Page 59 and 60: 366 Gambar 199. Mesin yang digerakk
- Page 61 and 62: 368 Gambar 202. Alat-alat ukur d. M
- Page 63 and 64: 370 h. Boneka jahit (dressform) Bon
- Page 65 and 66: 372 d. Kopleng Kopleng adalah alat
- Page 67 and 68: 374 Gambar 207. Menggulung benang k
- Page 69 and 70: 376 Gambar 210. Ketegangan benang h
- Page 71 and 72: 378 Perbaikan dapat dilakukan denga
- Page 73 and 74: 380 dengan sabun atau perlu dengan
- Page 76 and 77: BAB X MENGHIAS BUSANA A. Menyiapkan
- Page 78 and 79: Keselarasan merupakan kesesuaian an
- Page 80 and 81: Untuk menciptakan irama pada desain
- Page 82 and 83: Gambar 216. Bentuk ragam hias dekor
- Page 84 and 85: Pola hias ini ada 4 macam yaitu: po
- Page 86 and 87: c. Pola pinggiran simetris yaitu ra
- Page 88 and 89: Gambar 223. Contoh pola pinggiran m
- Page 90 and 91: Gambar 225. Contoh pola mengisi bid
- Page 92 and 93: Gambar 227. Contoh pola mengisi bid
- Page 94 and 95: Gambar 229. Contoh pola hias bebas
- Page 96 and 97: D. Memindahkan Desain Hiasan pada K
356<br />
Pemakaian rader dikombinasikan dengan karbon jahit yang mana cara<br />
pemakaiannya adalah, bila bahan bagian baik keluar, karbon dilipat dua bagian<br />
yang memberi efek bekasnya diluar diletakkan diantara dua bahan atau bagian<br />
buruk bahan, dan jika bagian baik kedalam karbon dilipat kedalam kemudian<br />
diapitkan pada bahan, lalu dirader pada batas kampuh atau garis kupnat dan<br />
sebagainya, jangan ditekan terlalu keras, cukup asal memberi bekas, bila sudah<br />
selesai dirader barulah pola dilepas dari kain.<br />
bagian buruk bahan berhadapan dan karbon jahit diletakkan diantaranya,<br />
sehingga setelah ditekan dengan rader akan meninggalkan bekas rader pada<br />
kedua bagian buruk bahan. Jika melipat bahan yang bagian buruk di dalam atau<br />
bagian baik bahan berhadapan, maka karbon diletakkan masing-masing pada<br />
bagian buruk bahan (karban dilipatkan). Warna karbon dipilih yang dekat atau<br />
bertingkat dengan warna bahan agar tidak memberi bekas yang tajam. Janganlah<br />
memakai karbon tik, karena tidak hilang bila dicuci, tetapi gunakanlah karbon<br />
khusus untuk memberi tanda bahan pakaian(karbon jahit)<br />
Kalau dengan rader yang dipakai adalah karbon jahit.<br />
Gambar 186. Pemakaian rader<br />
2. Menggunakan kapur jahit dan pensil kapur<br />
Penggunaan kapur jahit sebagai pemindahan tanda-tanda pola apabila tidak<br />
dapat diberi tanda dengan karbon, misalnya bahan tebal seperti wool, atau bila<br />
pembuatan pola langsung di atas bahan.<br />
Pemakaian pensil kapur sama dengan kapur jahit dan hasilnya penggunaan<br />
pensil kapur garisnya lebih halus dan lebih rapi, bekas kapur jahit atau pun pensil<br />
kapur dapat hilang bila dicuci.