JILID 3
JILID 3 JILID 3
Contoh desain sulaman melekatkan benang yaitu : Gambar 235. Desain sulaman melekatkan benang 415
416 e. Terawang Hardanger Terawang yaitu ragam hias yang dibentuk dari ragam yang mempunyai lobang-lobang berbentuk geometris. Terawang ini ada macam-macam yaitu terawang hardanger, terawang inggris, terawang richeliu, terawang putih, terawang fillet dan terawang persia. Terawang hardanger adalah terawang dengan ragam hias geometris berbentuk empat persegi dan bentuk lobang-kobangnya juga berbentuk empat persegi. Pada bagian lobang dihiasi dengan trens atau rentangan benang dan dapat juga dihias dengan teknik sisipan atau pada rentangan benang disisip dengan benang. Tusuk yang digunakan untuk terawang hardanger ini ada dua macam yaitu tusuk pipih dan tusuk jelujur yang dijahit bolak-balik pada pinggira lobang. Warna ragam hias untuk terawang hardanger ini menggunakan warna tunggal yaitu warna yang senada atau warna yang harmonis dengan warna kain yang akan dihias. Untuk menghasilkan aksentuasi pada ragam hias dapat dilakukan dengan teknik kontras ukuran ragam hias atau kontras ukuran lobang ragam hias. Pola hias untuk terawang hardanger dapat menggunakan pola hias pinggiran berdiri atau pinggiran bergantung dan pola hiasan mengisi bidang-bidang segi empat, bidang segi tiga dan bidang belah ketupat karena untuk pola-pola lain sukar membentuknya. Alat yang digunakan untuk membuat terawang hardanger ini yaitu ram, jarum tangan, gunting dan pisau silet. Adapun bahan yang digunakan yaitu bahan dengan tenunan polos, benang sulam yang sewarna atau setingkat lebih tua atau lebih muda dengan bahan. Cara mengerjakan terawang hardanger ini yaitu terlebih dahulu pindahkan motif pada bahan. Hal yang perlu diingat dalam mengerjakan terawang ini adalah arah motif mengikuti serat benang pada bahan atau kain. Buangkah bagian bahan yang akan dilobangi menggunakan pisau silet. Bagian pinggir lobang hendaknya di jelujur terlebih dahulu sebelum di lobangi sehingga pinggir lobang tidak bertiras. Setelah selesai melobangi barulah dilakukan menjahitkan tusuk pipih pada motif atau pada sekeliling tepi lobang. Setelah selesai menjahitkan tusuk pipih atau tusuk balut ini baru dilakukan membuat rentangan benang (trens) pada bagian tengah lobang dengan cara menyilangkan benang pada bagian lobang. Lakukan hingga seluruh motif selesai dihias. Rapikan sisa-sisa benang.
- Page 57 and 58: Secara umum alat jahit terbagi atas
- Page 59 and 60: 366 Gambar 199. Mesin yang digerakk
- Page 61 and 62: 368 Gambar 202. Alat-alat ukur d. M
- Page 63 and 64: 370 h. Boneka jahit (dressform) Bon
- Page 65 and 66: 372 d. Kopleng Kopleng adalah alat
- Page 67 and 68: 374 Gambar 207. Menggulung benang k
- Page 69 and 70: 376 Gambar 210. Ketegangan benang h
- Page 71 and 72: 378 Perbaikan dapat dilakukan denga
- Page 73 and 74: 380 dengan sabun atau perlu dengan
- Page 76 and 77: BAB X MENGHIAS BUSANA A. Menyiapkan
- Page 78 and 79: Keselarasan merupakan kesesuaian an
- Page 80 and 81: Untuk menciptakan irama pada desain
- Page 82 and 83: Gambar 216. Bentuk ragam hias dekor
- Page 84 and 85: Pola hias ini ada 4 macam yaitu: po
- Page 86 and 87: c. Pola pinggiran simetris yaitu ra
- Page 88 and 89: Gambar 223. Contoh pola pinggiran m
- Page 90 and 91: Gambar 225. Contoh pola mengisi bid
- Page 92 and 93: Gambar 227. Contoh pola mengisi bid
- Page 94 and 95: Gambar 229. Contoh pola hias bebas
- Page 96 and 97: D. Memindahkan Desain Hiasan pada K
- Page 98 and 99: 5) Tusuk pipih yaitu tusuk yang dib
- Page 100 and 101: 13) Tusuk Holben yaitu tusuk yang m
- Page 102 and 103: Gambar 232. Desain sulaman fantasi
- Page 104 and 105: Gambar 233. Desain sulaman hongkong
- Page 106 and 107: Adapun alat yang dibutuhkan untuk s
- Page 110 and 111: Contoh desain terawang hardanger :
- Page 112 and 113: Masih banyak lagi jenis sulaman yan
- Page 114: Evaluasi : 1. Jelaskanlah hal yang
- Page 117 and 118: LAMPIRAN A.2 Mulyana, Deddy. 2004.
- Page 119 and 120: LAMPIRAN B.1 426 GLOSARIUM 1. Cellu
- Page 122: 8 6 11,770.00
416<br />
e. Terawang Hardanger<br />
Terawang yaitu ragam hias yang dibentuk dari ragam yang mempunyai<br />
lobang-lobang berbentuk geometris. Terawang ini ada macam-macam yaitu<br />
terawang hardanger, terawang inggris, terawang richeliu, terawang putih,<br />
terawang fillet dan terawang persia.<br />
Terawang hardanger adalah terawang dengan ragam hias geometris<br />
berbentuk empat persegi dan bentuk lobang-kobangnya juga berbentuk<br />
empat persegi. Pada bagian lobang dihiasi dengan trens atau rentangan<br />
benang dan dapat juga dihias dengan teknik sisipan atau pada rentangan<br />
benang disisip dengan benang.<br />
Tusuk yang digunakan untuk terawang hardanger ini ada dua macam<br />
yaitu tusuk pipih dan tusuk jelujur yang dijahit bolak-balik pada pinggira<br />
lobang. Warna ragam hias untuk terawang hardanger ini menggunakan<br />
warna tunggal yaitu warna yang senada atau warna yang harmonis dengan<br />
warna kain yang akan dihias. Untuk menghasilkan aksentuasi pada ragam<br />
hias dapat dilakukan dengan teknik kontras ukuran ragam hias atau kontras<br />
ukuran lobang ragam hias. Pola hias untuk terawang hardanger dapat<br />
menggunakan pola hias pinggiran berdiri atau pinggiran bergantung dan pola<br />
hiasan mengisi bidang-bidang segi empat, bidang segi tiga dan bidang belah<br />
ketupat karena untuk pola-pola lain sukar membentuknya.<br />
Alat yang digunakan untuk membuat terawang hardanger ini yaitu ram,<br />
jarum tangan, gunting dan pisau silet. Adapun bahan yang digunakan yaitu<br />
bahan dengan tenunan polos, benang sulam yang sewarna atau setingkat<br />
lebih tua atau lebih muda dengan bahan.<br />
Cara mengerjakan terawang hardanger ini yaitu terlebih dahulu<br />
pindahkan motif pada bahan. Hal yang perlu diingat dalam mengerjakan<br />
terawang ini adalah arah motif mengikuti serat benang pada bahan atau<br />
kain. Buangkah bagian bahan yang akan dilobangi menggunakan pisau silet.<br />
Bagian pinggir lobang hendaknya di jelujur terlebih dahulu sebelum di lobangi<br />
sehingga pinggir lobang tidak bertiras. Setelah selesai melobangi barulah<br />
dilakukan menjahitkan tusuk pipih pada motif atau pada sekeliling tepi lobang.<br />
Setelah selesai menjahitkan tusuk pipih atau tusuk balut ini baru dilakukan<br />
membuat rentangan benang (trens) pada bagian tengah lobang dengan cara<br />
menyilangkan benang pada bagian lobang. Lakukan hingga seluruh motif<br />
selesai dihias. Rapikan sisa-sisa benang.