02.07.2013 Views

PENJUALAN JILID 3 Untuk SMK - Bursa Open Source

PENJUALAN JILID 3 Untuk SMK - Bursa Open Source

PENJUALAN JILID 3 Untuk SMK - Bursa Open Source

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Tahap-tahap pelaksanaan transaksi jual beli secara angsuran sebagai<br />

berikut:<br />

1) Pembuatan Perjanjian perusahaan dengan calon konsumen.<br />

2) Penyerahan barang.<br />

3) Pembayaran (angsuran pokok dan bunga) hingga lunas.<br />

C. Pembuatan perjanjian/kesepakatan jual beli<br />

Dalam transaksi jual beli biasanya diikuti dengan suatu perjanjian antara penjual<br />

dan pembeli yang sifatnya mengikat. Syarat pembayaran adalah salah satu isi<br />

perjanjian yang erat hubungannya dengan pemberian potongan (potongan tunai),<br />

jangka waktu pembayaran dan besarnya potongan yang diberikan. <strong>Untuk</strong> lebih<br />

jelasnya, berikut ini dikemukakan beberapa syarat pembayaran yang umumnya<br />

terjadi dalam perjanjian jual beli yang dilakukan secara kredit.<br />

a. n/30, artinya pada syarat ini harga faktur harus dilunasi paling lambat 30<br />

hari setelah terjadinya penyerahan barang dan jumlah yang harus dibayar<br />

adalahjumlah akhir yang tertera dalam faktur.<br />

b. 2/10 n/30, artinya dengan syarat ini pembeli akan diberikan potongan 2% apabila<br />

ia membayar harga faktur paling lambat 10 hari setelah tanggal transaksi,<br />

sedangkan waktu pembayar paling lambat adalah 30 hari. 2 = (pembilang)<br />

artinya besarnya persentase potongan, 10 = (penyebut) artinya batas waktu<br />

mendapatkan potongan dan n/30 = batas akhir pelunasan faktur.<br />

c. EOM (End Of Month) artinya dengan syarat ini harga faktur harus dilunasi<br />

paling lambat pada akhir bulan berjalan.<br />

d. n/10 EOM, artinya dengan syarat ini harga faktur harus dilunasi paling lambat<br />

10 hari setelah akhir bulan, tanpa mendapat potongan.<br />

D. Pengertian Hak Tagihan (piutang)<br />

Hak tagihan yang terjadi karena perusahaan meminjamkan uang atau<br />

melakukan penjualan secara tidak tunai (kredit) yang dikelompokkan sebagai trade<br />

receivables/account receivables) yaitu yang diklasifi kasikan sebagai tagihan dalam<br />

kelompok;<br />

a. Tagihan yang tidak didukung oleh surat kesanggupan pembayaran utang<br />

secara tertulis dari debitur/pelanggan disebut piutang (receivables) misalnya;<br />

tagihan kepada pelanggan karena transaksi penjualan barang secara kredit<br />

yang disebut piutang dagang.<br />

b. Tagihan yang didukung oleh surat kesanggupan membayar utang secara tertulis<br />

dari debitur/pelanggan yang disebut wesel tagih (notes Receivab).<br />

Setiap piutang sangat perlu diperhatikan secara seksama, terutama jatuh<br />

tempo pelunasannya. Hal ini perlu untuk memperkirakan jumlah piutang yang<br />

mungkin dapat ditagih dan tidak dapat ditagih. Bagi yang dapat diperkirakan tidak<br />

dapat ditagih lagi harus dicatat pada penyisihan kerugian piutang (allowence for<br />

bad debt/allowance for doubtful account).<br />

473

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!