02.07.2013 Views

PENJUALAN JILID 3 Untuk SMK - Bursa Open Source

PENJUALAN JILID 3 Untuk SMK - Bursa Open Source

PENJUALAN JILID 3 Untuk SMK - Bursa Open Source

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

a. Novasi obyektif, di mana perikatan yang telah ada diganti dengan<br />

perikatan lain. Misalnya, kewajiban untuk membayar sejumlah uang<br />

diganti dengan kewajiban untuk menyerahkan sesuatu barang<br />

tertentu.<br />

b. Novasi subyektif, subyek perikatan yang diganti,<br />

misalnya, : - penggantian debitur.<br />

- penggantian kreditur.<br />

8. Pencampuran Utang<br />

Percampuran utang dapat terjadi, karena kedudukan kreditur dan<br />

debitur bersatu dalam diri satu orang. Misalnya Oky (kreditur) nikah dengan<br />

Tuti (debitur), dengan nikahnya mereka ini berarti harta mereka bersatu<br />

menjadi harta perkawinan (bersama). Bisa juga debitur dalam surat wasiat<br />

ditunjuk sebagai satu-satunya ahli waris kreditur.<br />

9. Musnahnya Barang yang Terutang<br />

Apabila barang yang menjadi obyek perikatan itu musnah atau hilang di<br />

luar kesalahan atau kelalaian debitur sebelum menyerahkan. Dengan<br />

hilang atau musnahnya barang tersebut, berarti debitur terbebas dari<br />

kewajiban untuk menyerahkan barang tersebut, atau dengan kata lain<br />

hapus/berakhirlah perikatan tersebut.<br />

10. Perjumpaan Utang<br />

Perjumpaan utang atau “konpensasi” merupakan salah satu cara berakhirnya<br />

perikatan, karena masing-masing pihak saling memperjumpakan atau<br />

memperhitungkan utang-piutang mereka secara timbal balik. Misalnya,<br />

Adhin mempunyai utang kepada Dhea sebesar Rp250.000,00 dan ternyata<br />

Dhea mempunyai utang pula kepada Adhin sebesar Rp225.000,00. Lalu<br />

mereka saling memperhitungkan atau dikompensasikan, sehingga Adhin<br />

masih terutang sebesar Rp25.000,00 lagi kepada Dhea.<br />

Demikianlah beberapa cara yang menyebabkan berakhir/hapusnya suatu<br />

perikatan menurut pasal 1381 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.<br />

D. Perjanjian Jual Beli<br />

Perjanjian jual-beli merupakan jenis perjanjian timbal balik<br />

yang melibatkan dua pihak yaitu penjual dan pembeli. Kedua<br />

belah pihak yang membuat perjanjian jual-beli masingmasing<br />

memiliki hak dan kewajiban untuk melaksanakan<br />

isi perjanjian yang mereka buat. Sebagaimana umumnya,<br />

perjanjian merupakan suatu lembaga hukum yang berdasarkan<br />

asas kebebasan berkontrak dimana para pihak bebas untuk<br />

menentukan bentuk dan isi jenis perjanjian yang mereka buat.<br />

Akan tetapi kebebasan dalam membuat suatu perjanjian itu<br />

akan menjadi berbeda bila dilakukan dalam lingkup yang lebih<br />

455

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!