02.07.2013 Views

PENJUALAN JILID 3 Untuk SMK - Bursa Open Source

PENJUALAN JILID 3 Untuk SMK - Bursa Open Source

PENJUALAN JILID 3 Untuk SMK - Bursa Open Source

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

C. Hukum Dagang<br />

Hukum perdata dapat dibedakan atas hukum perdata dalam arti luas dan hukum<br />

perdata dalam arti sempit, adapun hukum perdata dalam arti luas adalah hukum<br />

perdata yang didalamnya juga tercakup hukum dagang. Jadi dalam hal ini hukum<br />

dagang merupakan bagian dari hukum perdata, sedangkan hukum perdata dalam<br />

arti sempit, yaitu hanya mencakup hukum perdata saja, jadi hukum dagang tidak<br />

termasuk didalamnya. Hukum dagang dalam hukum perdata terletak dalam buku<br />

III KUH Perdata .<br />

Hukum dagang mengatur hubungan hukum antara orang satu dengan orang<br />

lain atau antara seorang dengan badan hukum dalam hal perniagaan. Hukum<br />

dagang diatur dalam Kitab Undang Undang Hukum Dagang (KUHD)<br />

Sumber hukum dagang<br />

a. Yang berasal dari perjanjian, semua perjanjian yang diadakan dua pihak<br />

seperti:<br />

- perjanjian asuransi<br />

- perjanjian ekspeditur<br />

- perjanjian pembayaran utang<br />

- perjanjian lainnya (wesel, cek, obligasi, perantara dalam<br />

perdagangan)<br />

b. Yang berasal dari undang-undang yaitu:<br />

- KUHD dan KUH Perdata<br />

- Peraturan peraturan khusus diluar KUHD<br />

Hukum perikatan (perjanjian)<br />

Dalam buku III KUH Perdata tertulis azas kebebasan berkontrak<br />

artinya setiap orang bebas membuat/mengadakan perjanjian<br />

apapun asalkan tidak bertentangan dengan undang undang,<br />

kesusilaan, dan ketertiban umum, jadi hukum perjanjian pasal<br />

pasal dari hukum perjanjian yang terdapat didalam buku III<br />

KUH Perdata hanya merupakan hukum pelengkap artinya<br />

pasal-pasal itu boleh dikesampingkan apabila dikehendaki oleh<br />

para pihak yang membuat suatu perjanjian dan bahkan mereka<br />

boleh membuat ketentuan-ketentuan tersendiri. Oleh karena<br />

itu pula buku III KUH Perdata menganut sistem terbuka, hal ini<br />

disimpulkan dari pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata. Selain itu<br />

dalam buku III KUH Perdata dikenal juga azas konsesualitas<br />

artinya perjanjian itu dianggap telah mengikat sejak tercapainya kata sepakat<br />

diantara para pihak yang mengadakannya, azas ini disimpulkan dari bunyi pasal<br />

1320 KUH Perdata tentang syarat sahnya suatu perjanjian.<br />

Dalam ilmu hukum pengertian perikatan adalah suatu hubungan hukum yang<br />

bersifat harta kekayaan antara dua orang atau lebih, dimana pihak yang satu<br />

berhak (kreditur) dan pihak lain berkewajiban (debutur) atas suatu prestasi, untuk<br />

adanya suatu perikatan harus memenuhi beberapa beberapa syarat yaitu sebagai<br />

berikut.<br />

450

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!