02.07.2013 Views

Risma Dukung Persebaya 1927 Audit Semua Pesawat Lion Air

Risma Dukung Persebaya 1927 Audit Semua Pesawat Lion Air

Risma Dukung Persebaya 1927 Audit Semua Pesawat Lion Air

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

RADAR SURABAYA ● SELASA, 16 APRIL 2013<br />

DINAMIKA<br />

ANDY SATRIA/RADAR SURABAYA<br />

SAWERAN: Musisi jalanan dari Taman Bungkul<br />

menyanyi sementara yang lewat memberikan<br />

uang sekadarnya ke dalam kardus.<br />

Tambul Hibur Dewan<br />

Ingatkan Tugasnya<br />

KELOMPOK pengamen Tambul<br />

alias Taman Bungkul menggelar aksi<br />

keprihatinan di depan gedung DPRD<br />

Kota Surabaya. Mereka merasa<br />

prihatin dengan nuansa politik di<br />

lingkungan DPRD Kota Surabaya<br />

yang akhir-akhir ini menyuguhkan<br />

konflik internal dewan.<br />

Sekitar pukul 09.00, para pemain<br />

musik itu sudah terlihat berada di<br />

area gedung dewan. Mereka langsung<br />

menuju ke pintu masuk utama<br />

gedung dewan dan langsung<br />

memainkan musik. Selain itu mereka<br />

juga membawa kardus yang dibuka<br />

dan disediakan bagi anggota dewan<br />

yang hendak menyumbang.<br />

Di sana, mereka menyanyikan<br />

sejumlah lagu yang bertema politik.<br />

Melalui lagu-lagu politik yang<br />

dinyanyikan, mereka berharap agar<br />

kekisruhan di internal dewan bisa<br />

segera berakhir. Teny, salah satu<br />

anggota Tambul mengatakan DPRD<br />

Surabaya sebagai lembaga<br />

perwakilan seharusnya konsetrasi<br />

pada tugasnya mengurus rakyatnya,<br />

bukan sibuk dengan kedudukannya.<br />

Pihaknya berharap kekisruhan<br />

politik karena saling memperebutkan<br />

kedudukan segera berakhir. “Musik<br />

itu universal, kita hanya ingin<br />

menghibur dewan,” ujarnya.<br />

Ketua Badan Kehormatan DPRD<br />

Kota Surabaya Agus Santoso mengatakan<br />

dirinya tidak merasa terganggu<br />

dengan aksi Tambul kendati menyanyikan<br />

lagu politik. ”Selama aksi<br />

mereka tidak mengganggu keamanan<br />

DPRD Kota Surabaya ya nggak<br />

masalah,” kata Agus.<br />

Di bagian lain, suhu memanas yang<br />

terjadi di kalangan dewan mulai<br />

merembet ke jajaran sekretariat<br />

DPRD Kota Surabaya. Bahkan kini<br />

muncul spanduk yang meminta agar<br />

sekwan netral dan tidak ikut dalam<br />

permainan politik. (rud/het)<br />

POLITIK PEMERINTAHAN DINAMIKA KOTA HALAMAN 4<br />

Emoh Papua Dicaplok Asing<br />

AHMAD KHUSAINI/RADAR SURABAYA<br />

BEBAS TEKANAN: Suasa mahasiswa Papua saat melakukan unjuk rasa menutup perusahaan asing yang telah banyak merugikan rakyat Papua.<br />

SURABAYA-Puluhan massa<br />

yang tergabung dalam Aliansi<br />

Mahasiswa Papua (AMP) Komite<br />

Surabaya menggelar unjukrasa,<br />

Senin (15/4) di depan Gedung Grahadi.<br />

Mereka menuntut penutupan<br />

eksploitasi tambang oleh investor<br />

asing di Papua. Selain itu,<br />

mereka juga menuntut agar pemerintah<br />

menghentikan stigma<br />

negatif orang Papua dan menutaskan<br />

kasus-kasus penindasan<br />

kepada rakyat.<br />

Aksi damai tersebut mereka<br />

lakukan dengan cara membentang-<br />

kan spanduk berisi slogan-slogan<br />

anti eksploitasi. Perusahaan<br />

pertambangan PT Freeport McMoran<br />

Indonesia menjadi salah satu<br />

sasaran mahasiswa karena dinilai<br />

sebagai pihak yang paling merugikan<br />

masyarakat Papua. “Selama<br />

42 tahun Freeport di Papua, mereka<br />

dengan enaknya mengeruk<br />

hasil tambang tanpa memerhatikan<br />

nasib rakyat Papua,” ungkap<br />

Wilson, koordinator aksi.<br />

Sejak tahun 1967, kegiatan bisnis<br />

dan ekonomi Freeport di Papua<br />

telah mencetak keuntungan<br />

finansial yang sangat besar. Di lain<br />

sisi, laba yang cukup besar itu<br />

tidak linier dengan keuntungan<br />

optimal untuk negara dan masyarakat<br />

lokal sekitar wilayah pertambangan.<br />

Dari tahun ke tahun,<br />

Freeport terus merangkak menjadi<br />

perusahaan pemilik tambang<br />

emas, perak dan tembaga terbesar.<br />

Sedangkan rakyat Papua tetap<br />

hidup dalam garis kemiskinan.<br />

“Pemerintah harus mengambil<br />

tindakan tegas. Jangan mau jadi<br />

antek neoliberalisme,” tegasnya.<br />

Dalam demo itu mereka juga<br />

memaparkan dampak negatif<br />

yang dilakukan oleh perusahaan<br />

asing yang beroperasi di Papua.<br />

Pencemaran lingkungan seperti<br />

perusakan ekosistem hutan<br />

mengancam kelanggengan rakyat<br />

papua. Industrialisasi tersebut<br />

juga mengakibatkan konflik<br />

horizontal antara masyarakat<br />

pribumi yang mengakibatkan<br />

banyak korban berjatuhan.<br />

“Mereka dengan kejam merampas<br />

hak-hak rakyat Papua. Kami<br />

meminta pemerintah harus<br />

bertindak,” pungkasnya. (fik/het)<br />

Pendidikan Bermutu Internasional Makin Terjangkau<br />

SURABAYA – SOM II APEC<br />

Senin(15/4) kemarin, memibahas<br />

tentang upaya meningkatkan pendidikan<br />

bagi penduduk di ekonomi<br />

APEC. Diharapkan, semua warga<br />

dapat mendapatkan akses yang mudah<br />

dalam pendidikan, termasuk<br />

yang bertaraf internasional.<br />

Meskipun pertumbuhan ekonomi<br />

tetap terjaga dengan baik semua<br />

ekonomi APEC, akan tetapi terjadi<br />

ketimpangan dalam hal pendidikan.<br />

Pendidikan di Amerika Serikat<br />

misalnya, pasti relatif lebih baik<br />

dibandingkan di Indonesia pada<br />

umumnya. Bahkan, pendidikan di<br />

Singapura juga lebih baik dari<br />

beberapa negara lainnya.<br />

Inilah yang menyebabkan Indonesia<br />

mendukung pembahasan sebuah<br />

agenda yang dimamakan<br />

Promoting Cross-Border Education<br />

Cooperation yang kemudian disyahkan<br />

para Pemimpin APEC di Vladivostok<br />

Rusia akhir tahun lalu.<br />

“Agenda ini dengan jelas memberi-<br />

Usai Donor, Berhak Satu Paket Makanan Cepat Saji<br />

SURABAYA-Banyak<br />

cara untuk membuat masyarakat<br />

untuk ikut berperan<br />

serta dalam aksi donor<br />

darah. Salah satunya dilakukan<br />

Ivan Gunawan, donatur<br />

peduli donor darah,<br />

dengan menyumbangkan<br />

paket makanan dari restoran<br />

cepat saji untuk aksi<br />

donor darah yang digelar<br />

di ITC Mega Grosir.<br />

Hal itu dilakukan Ivan<br />

agar aksi donor darah yang<br />

digelar Rotary Club Surabaya<br />

Jembatan Merah,<br />

Persobarin Jawa Timur,<br />

dan PMI Cabang Kota<br />

Surabaya, berjalan sukses.<br />

“Ini sih bukan imingiming.<br />

Tapi makan setelah<br />

melakukan donor darah<br />

cukup penting agar para<br />

pendonor bisa memulihkan<br />

vitalitasnya,” terang Ivan.<br />

Ditambahkan Totok<br />

Sudarto, koordinator acara,<br />

sumbangan itu menjadi<br />

ucapan terima kasih bagi<br />

para pendonor. Sebagai<br />

simbolis, Ivan yang kali ini<br />

diajak berpartisipasi me-<br />

FIKRI ANGGA REKSA/RADAR SURABAYA<br />

DUKUNGAN: Ivan Gunawan (dua dari kanan) menyerahkan paket makan bagi salah satu pendonor<br />

yang telah menyumbangkan darahnya.<br />

nyerahkan paket tersebut<br />

kepada pendonor pemula.<br />

“Kami selalu menggandeng<br />

para donatur yang<br />

peduli untuk mengupayakan<br />

cara yang lebih baik<br />

menghargai upaya peserta,”<br />

katanya.<br />

AHMAD KHUSAINI/RADAR SURABAYA<br />

Dari aksi yang digelar di<br />

lantai 1 itu, pihaknya mendapatkan<br />

cukup banyak<br />

peserta yaitu 108 orang.<br />

Namun setelah dilakukan<br />

pemeriksaan ternyata<br />

hanya 62 orang yang memenuhi<br />

syarat bisa mendo-<br />

SYUKURAN PURNA TUGAS<br />

SEMALAM, satu tumpeng<br />

dibawa untuk menandai<br />

syukuran atas purna tugas<br />

atau diistilahkan Direktur<br />

Radar Surabaya Leak<br />

Kustiya sebagai wisuda ala<br />

Jawa Pos Group yang telah<br />

menyelesaikan tugasnya.<br />

Puncak tumpeng dipotong M<br />

Asikin lalu diberikan kepada<br />

Wakil Pemred Radar Surabaya<br />

Nofilawati Anisa, disaksikan<br />

Wakil Direktur Radar Surabaya<br />

Lilik Widyantoro. (*)<br />

norkan darahnya. “Yang 46<br />

orang dengan banyak sebab<br />

yang berbeda-beda tak bisa<br />

kita ambil darahnya.<br />

Semoga kegiatan pada Juni<br />

nanti di sini akan mendapatkan<br />

lebih banyak<br />

peserta,” katanya. (fik/het)<br />

kan ruang diskusi tentang kemungkinan<br />

belajar jarak jauh antar negara<br />

dengan biaya yang murah,” ujar<br />

Yuri O. Thamrin, Ketua SOM Indonesia<br />

di JW Marriot kemarin (15/4).<br />

Dalam agenda SOM II APEC kali ini<br />

mencoba menuangkannya dalam<br />

sebuah rencana kerja agar dapat direspon<br />

secara positif oleh para ekonomi<br />

APEC dalam waktu tidak terlalu lama,<br />

dan juga telah dibentuk sebuah kelompok<br />

kerja khusus (working group).<br />

Yuri menerangkan, pengemba-<br />

ngan agenda ini diharapkan dapat<br />

memberikan kemudahan pergerakan<br />

bagi pelajar, peneliti dan penyedia<br />

jasa pendidikan Indonesia<br />

di wilayah Asia Pasifik. Pendidikan<br />

yang bermutu akan mudah dinikmati<br />

oleh siapapun tanpa banyak<br />

tersekat oleh batas-batas negara.<br />

“Ini akan memberikan kesempatan<br />

masuknya pendidikan bermutu<br />

internasional yang lebih terjangkau<br />

bagi pelajar Indonesia.<br />

Ke Halaman 7<br />

PEMERINTAH KOTA SURABAYA<br />

PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM / PELELANGAN<br />

TERBATAS / PELELANGAN ULANG / SELEKSI UMUM<br />

PUTARAN KHUSUS IV TA 2013<br />

Dalam rangka pelaksanaan APBD Kota Surabaya Tahun Anggaran 2013,<br />

Pemerintah Kota Surabaya mengumumkan pekerjaan yang akan dilelang<br />

dengan ketentuan sebagai berikut :<br />

1. Perincian & penjelasan pekerjaan, dilihat pada portal Pemerintah Kota<br />

Surabaya lpse.surabaya.go.id<br />

2. Persyaratan pelelangan dapat didownload di portal<br />

lpse.surabaya.go.id<br />

3. Pendaftaran, pemilihan pekerjaan dan penawaran harus dilakukan<br />

melalui portal e-Procurement Pemerintah Kota Surabaya mulai tanggal<br />

16 April 2013<br />

TTD<br />

Kelompok Kerja<br />

layouter: hudi

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!