02.07.2013 Views

Risma Dukung Persebaya 1927 Audit Semua Pesawat Lion Air

Risma Dukung Persebaya 1927 Audit Semua Pesawat Lion Air

Risma Dukung Persebaya 1927 Audit Semua Pesawat Lion Air

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

RADAR SURABAYA ● SELASA, 16 APRIL 2013<br />

Mohon Akses Wisata<br />

Mangrove Diperbaiki<br />

SEBAGAI warga Surabaya kami sangat bangga ketika<br />

sepanjang pantai timur Surabaya (Pamurbaya), kini telah<br />

berubah menjadi kawasan pariwisata mangrove. Banyak<br />

wisatawan lokal, baik dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik,<br />

Pulau Madura hingga kota-kota yang jauh, seperti Bali,<br />

Jogjakarta, Bandung, bahkan Jakarta penasaran dengan<br />

wisata mangrove milik Pemkot Surabaya itu. Bahkan, kami<br />

juga melihat mulai berdatangannya wisatawan asing ke<br />

Pamurbaya Surabaya, tepatnya di Wonorejo.<br />

Sayangnya, akses ke wisata mangrove Wonorejo kurang<br />

memadai. Pertama, jalan menuju kawasan itu sangat<br />

sempit. Bahkan ada beberapa titik yang tidak layak dilalui<br />

karena rusak. Kedua, ketika tiba di lokai wisata, tampak<br />

kotor. Fasilitas toiletnya kurang layak untuk menyambut<br />

tamu-tamu wisatawan. Pun demikian dengan lokasi<br />

parkirnya yang tidak nyaman.<br />

Kami berharap Pemkot Surabaya mulai memerhatikan<br />

ini. Jangan sampai apa yang sudah bisa kita raih, yaitu<br />

berdatangannya wisatawan ke obyek wisata mangrove<br />

Wonorejo, hilang begitu saja. Karena jika mereka<br />

(wisatawan) sampai kecewa, pemkot dan masyarakat<br />

Surabaya lah yang akan merugi.<br />

Nur Dwi Handayani,<br />

Medayu Utara, Surabaya, 083857376***<br />

Panitia Tahu Soal Tertukar<br />

Penetapan WP Hindari Proyek Pembangunan Macet<br />

SURABAYA–Wakil Gubernur<br />

Jawa Timur Saifullah Yusuf meminta<br />

agar Wilayah Pertambangan<br />

(WP) segera ditetapkan.<br />

Karena dengan ditetapkannya<br />

WP itu akan membuat kepala<br />

daerah dapat mengeluarkan Izin<br />

Usaha Pertambangan (IUP) sehingga<br />

mempercepat pembangunan<br />

dan mendongkrak pertumbuhan<br />

ekonomi di Jatim.<br />

“Tanpa WP, bupati/wali kota<br />

tidak bisa mengeluarkan Izin<br />

Usaha Pertambangan. Oleh sebab<br />

itu kami minta WP ini dapat<br />

segera ditetapkan,” tutur Gus<br />

Ipul, sapaan lekat Wagub Jatim<br />

saat menerima kunjungan kerja<br />

Komisi VII DPR RI di R. Bhinaloka,<br />

Senin (15/4).<br />

Gus Ipul mengatakan, belum<br />

ditetapkannya WP membawa<br />

dampak terhadap pembangunan<br />

infrastruktur di Jatim. Sebab ini<br />

mengakibatkan bupati/wali kota<br />

tidak bisa menerbitkan Izin Usaha<br />

Pertambangan (IUP) sehingga<br />

menghambat pengusaha dalam<br />

memasok kebutuhan-kebutuhan<br />

pembangunan yang semakin<br />

melonjak tinggi, contohnya<br />

pembangunan jalan tol. “Jalan tol<br />

ini memerlukan banyak sekali<br />

bahan pertambangan, seperti batu-batuan.<br />

Jika WP tidak ditetapkan,<br />

maka dikhawatirkan<br />

akan muncul hal-hal yang merugikan,<br />

yaitu semakin banyaknya<br />

penambangan liar,” katanya.<br />

Ia menambahkan, kebutuhan<br />

bahan pertambangan yang semakin<br />

tinggi disebabkan oleh<br />

pertumbuhan ekonomi Jatim yang<br />

TINJAUAN: Gus Ipul menerima rombongan anggota Komisi VII DPR-RI, kemarin.<br />

dalam tiga tahun terakhir terus<br />

meningkat dan berada diatas ratarata<br />

nasional. Hal ini mengakibatkan<br />

banyak investor baik<br />

asing maupun dalam negeri yang<br />

tertarik menanamkan modal dan<br />

membangun pabrik di Jatim.<br />

Sehingga daerah-daerah industri<br />

di Jatim semakin bertambah,<br />

seperti di Jombang dan Mojokerto.<br />

“Karena itu, kami harap<br />

dengan kunjungan Komisi VII<br />

DPR RI dapat mempercepat penetapan<br />

WP agar pembangunanpembangunan<br />

di Jatim, khususnya<br />

industri semakin lancar,”<br />

tambahnya.<br />

Kepala Dinas ESDM Jatim,<br />

Dewi J Prijatni mengusulkan beberapa<br />

permasalahan terkait<br />

pertambangan di Jatim. Pertama,<br />

ia mengusulkan agar jatah<br />

kewajiban pemenuhan kebutuhan<br />

minyak dan gas (domestic<br />

market obligation/DMO) bagi<br />

kontrak kontraktor kerja sama<br />

(KKKS) diperbesar. Sebagaimana<br />

diatur dalam UU Migas, KK-<br />

KS hanya diwajibkan memenuhi<br />

kebutuhan migas dalam negeri<br />

hanya 25%. Jumlah 25% tersebut<br />

tidak cukup untuk me-<br />

PIMPINAN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB: Sumarno. WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Nofilawati Anisa. REDAKTUR: HM Choirul Shodiq, Wijayanto, Rahmat Adhy Kurniawan, Yuli Setiyo Budi, Hendarmono Al Sidarto, Asikin, Ahmad Syaiku, Lambertus<br />

Lusi Hurek, Heti Palestina Yunani, Risang Bima Wijaya. ASISTEN REDAKTUR: Agung Nugroho, Eko Yudiono, Rochman Arief. SEKRETERIS REDAKSI: Khurotul Chofifah. STAF REDAKSI SURABAYA: M Nasaruddin Ismail, M Zainuddin, Roudlon, Novi<br />

Triawan, Lainin Nadziroh, Wahyu Setya Darmawan, Rudianto, Umi Hani Akasah, Nurista Purnamasari. FOTOGRAFER: Abdullah Munir, Andy Satria, Ahmad Khusaini. BIRO JAKARTA: Poeji Rahardjo (Kepala), M Nur Asikin. SIDOARJO: Jaini, Agung<br />

Nugroho, Vega Dwi Ariesta, Satria Nugraha. GRESIK: Aries Wahyudianto, Ratno Dwi Santo, Sandhi Nurhartanto, Januar Adi Sagita. IKLAN: Lilik Widyantoro (Manager), M Afik MS, M Fail, Bambang Sukoco, Agoes Hari Noeswantoro, Budi Susetyo, Rini<br />

Sujarwo, Suyadi. IKLAN BARIS: Dwi Retno Wahyuningtyas, Dian Respati, Winarti. PEMASARAN: Ferry Sujimat (Manager), Ibnu Rusydi Sahara, Heri Santoso, Irano, Fanny Ferdyan, Indra Wijanarko. LANGGANAN: Rp 65.000/bulan (Surabaya, luar kota plus ongkos kirim);<br />

TARIF IKLAN: Halaman 1: Rp 60.000/mm kolom, Halaman 3: Rp 50.000/mm kolom, Full Colour: Rp 42.500/mm kolom, Black White: Rp 35.000/mm kolom. ALAMAT REDAKSI: Lantai IV Graha Pena, Jl Ahmad Yani 88 Surabaya, Telp: (031) 8202277, 8202278. Fax: (031)<br />

8202191, IKLAN: (031) 8202017, 8202280, 8202290, PEMASARAN: (031) 8202282, 08123180201, JAKARTA: Lantai I Graha Pena, Jl Kebayoran Lama 12 Jakarta Selatan, TELP (021) 53699523, FAX (021) 53661854. GRESIK: Jl Pahlawan No. 34 Gresik, Telp: (031)<br />

3978740, Fax: (031) 3970230. SIUPP: Nomor 073/MENPEN SIUPP/47/1986, tgl 8 Maret 1986, PENERBIT: PT. Radar Media Surabaya. DIREKTUR: Leak Kustiya. WAKIL DIREKTUR: Lilik Widyantoro.<br />

REDAKSI MENERIMA:<br />

Artikel oipini dan surat pembaca. Kirimkan ke Radar Surabaya, Gedung Graha Pena Lt IV jalan A. Yani 88 Surabaya. Atau faksimili (031) 8202191. E-mail: radarsurabaya@yahoo.com.<br />

<strong>Semua</strong> surat harus dilengkapi identitas, foto, NPWP. Sertakan nomor telepon bila mengirim lewat e-mail. Panjang naskah opini kurang lebih 1.500 karakter atau 250 kata/words.<br />

HALAMAN 2<br />

ROUDLON/RADAR SURABAYA<br />

menuhi kebutuhan pasokan gas<br />

sejumlah daerah di Jatim.<br />

Disampaikannya, produksi gas<br />

di blok West Madura Offshore<br />

yang selama ini dieksploitasi Kodeco<br />

Energy Co Ltd selaku KKKS<br />

mencapai 200 juta metrik kaki<br />

kubik per hari (MMscfd). Dari<br />

jumlah itu, sebanyak 11.2 MMscfd<br />

digunakan untuk memenuhi<br />

kebutuhan PT PLN, 27 MMscfd<br />

untuk PT Perusahaan Gas Negara<br />

(PGN), dan 25 juta MMscfd<br />

kaki kubik untuk PT Petrokimia<br />

Gresik, sedangkan sisanya diekspor<br />

oleh Kodeco. (rou/het)<br />

ketika Akan Dibagikan<br />

Siswi Hamil Tipis Kemungkinan Lulus<br />

PELAKSANAAN Ujian Na-<br />

melanggar aturan. ‘’Gurunya paket C di RS Premiere Jl Ngin-<br />

SOAL DI SMATAG...<br />

Siswi kelas XII IPS 1 itu<br />

masuk kelas tepat pukul<br />

07.00. Selang menunggu<br />

selama 30 menit, soal unas<br />

tidak kunjung dibagikan.<br />

Namun, tak berapa lama<br />

kemudian Dena dan kawan-kawannya<br />

mendapat<br />

pengarahan bahwa ada<br />

kesalahan teknis yang harus<br />

membuat mereka menunggu<br />

penukaran soal.<br />

“Kami nunggu sekitar satu<br />

jam. Selama menunggu<br />

kami tetap di dalam kelas.<br />

Pokoknya jam 08.30 kita<br />

mulai mengerjakan soal lagi<br />

dan dapat tambahan waktu<br />

sampai pukul 10.30,” jelas<br />

Dena seraya berlalu.<br />

Kepala SMA 17 Agustus<br />

1945 Prehantoro mengakui<br />

adanya kesalahan teknis<br />

yang terjadi di sekolahnya.<br />

Ia menegaskan, ada lima<br />

amplop soal yang tertukar<br />

dan dipastikan belum disobek<br />

oleh pengawas. Sebenarnya<br />

begitu tahu ada<br />

soal yang tertukar, pihak<br />

sekolah sudah berinisiatif<br />

menuju ke Polsek Sukolilo<br />

untuk menukarkan soal.<br />

“Tapi karena gembok ruangannya<br />

rangkap tiga dan<br />

dibawa oleh perwakilan sub<br />

rayon, pengawas independen<br />

dan dari kepolisian kami<br />

terpaksa harus menunggu<br />

dulu,” ungkap Prehantoro.<br />

Prehantoro menambahkan,<br />

pihaknya sudah melakukan<br />

pelaksanaan Unas<br />

sesuai dengan prosedur<br />

yang benar. Pihaknya baru<br />

mengetahui ada soal yang<br />

tertukar ketika soal akan<br />

dibagikan ke siswa. Untuk<br />

diketahui, Unas di SMA 17<br />

Agustus 1945 diikuti 121<br />

sional (Unas) memang masih<br />

siswa, di antaranya 36 sis-<br />

memberikan kelonggaran bagi<br />

wa jurusan IPA dan 85 sis-<br />

peserta siswi hamil atau pun<br />

wa IPS. “Soal yang tertukar<br />

terlibat perbuatan kriminal. Me-<br />

terjadi di siswa jurusan IPS<br />

reka tetap diperbolehkan meng-<br />

saja. Mereka juga mendapat<br />

ikuti Unas. Namun begitu, pe-<br />

tambahan waktu. Semenluang<br />

mereka untuk bisa lulus<br />

tara jurusan IPA masih<br />

sekolah lewat jalur reguler,<br />

terus lanjut sesuai dengan<br />

sangat minim. ‘’Kemungkinan-<br />

jadwal,” singkatnya.<br />

nya tidak akan lulus,” terang<br />

Sementara itu, Ketua<br />

Kadispendik Jatim Harun, di<br />

Sub Rayon 26 yang mem-<br />

sela acara inspeksi mendadak<br />

bawahi SMA 17 Agustus<br />

(sidak) Unas 2012/2013, di kan-<br />

1945, Mudhofar membetornya<br />

Jl Gentengkali Surabaya,<br />

narkan insiden tertukar-<br />

Senin (15/4).<br />

nya soal tersebut. Namun,<br />

Menurut Harun, kemungkinan<br />

Mudhofar mengaku tidak<br />

siswa bermasalah tidak lulus itu<br />

tahu menahu soal amplop<br />

bukan tanpa pertimbangan. Ke-<br />

yang salah itu sudah dibululusan<br />

siswa yang diukur dari<br />

ka segelnya dan soal diba-<br />

komposisi 60 persen dari nilai<br />

gikan ke siswanya atau<br />

Unas, dan 40 persen dari Nilai<br />

masih benar-benar di se-<br />

Sekolah (NS), membuat siswa<br />

gel. Namun, ia memasti-<br />

dinilai dari banyak sisi. Mereka<br />

kan permasalahan ter-<br />

tak hanya dinilai kelulusannya<br />

sebut sudah beres. “Se-<br />

dari nilai akademik saja. Natelah<br />

mendengar informasi<br />

mun, juga sekaligus sikap, ting-<br />

ada soal yang tertukar<br />

kah laku dan moral. ‘’Untuk nilai<br />

saya langsung kontak<br />

moral saja, minimal harus men-<br />

Polsek Sukolilo untuk<br />

dapatkan nilai 4. Lha kalau<br />

dibukakan kunci tempat<br />

mendapatkan 3,9 saja, itu pasti<br />

penyimpanan soal agar<br />

tidak akan lulus,” tegas Harun.<br />

siswa bisa mengerjakan<br />

Harun menambahkan, dalam<br />

soal yang benar,” tu-<br />

kasus seperti ini, pihak sekolah<br />

kasnya. (*/opi)<br />

memiliki peran yang sangat<br />

SERIUS: Dua siswi hamil juga serius mengikuti Unas hari pertama.<br />

ANDY SATRIA/RADAR SURABAYA<br />

UNAS DI TAHANAN: Kapolres Pelabuhan<br />

Tanjung Perak AKBP Anom<br />

Wibowo menghampiri ZA, tahanan<br />

kasus pencabulan Polsek Kenjeran<br />

yang mengikuti Unas di Mapolres.<br />

penting dalam kelulusan. Sebab,<br />

bagaimana pun sekolah tidak<br />

ingin dicap sebagai lembaga<br />

yang tak bisa menjaga moral siswanya.<br />

Dan pemberian efek jera,<br />

tentu menjadi hal yang juga harus<br />

dilakukan kepada siswa yang<br />

ISTIMEWA<br />

saya kira pasti juga akan mikir<br />

untuk meluluskan mereka (siswa<br />

bermasalah, red),” terangnya.<br />

Sementara itu, di Kota Surabaya<br />

kemarin ada lima siswa<br />

hamil yang mengikuti Unas di<br />

jenjang SMA/MA/SMK/SMALB.<br />

Rata-rata mereka ini ditempatkan<br />

di ruangan yang berbeda.<br />

Salah seorang peserta Unas<br />

yang hamil berinisial H, kemarin,<br />

terlihat mengikuti Unas di<br />

ruangan khusus bersama rekannya<br />

A. H yang sedang hamil<br />

delapan bulan, terlihat berusaha<br />

untuk menenangkan diri sebelum<br />

mengerjakan soal Unas.<br />

Begitu pun dengan A.<br />

Ketua Hotline Pendidikan Jawa<br />

Timur Isa Ansori menyatakan,<br />

dalam masalah pelaksanaan<br />

Unas di Surabaya, dia<br />

melakukan pemantauan bersama<br />

timnya. Dia melihat, untuk<br />

siswa yang hamil mau pun terlibat<br />

kasus kriminal, mendapatkan<br />

haknya mengikuti Unas.<br />

‘’Hak anak tetap diberikan ikut<br />

Unas. Dan juga ada kompromi,<br />

siswa yang bersalah juga tetap<br />

ada sanksi dengan disendirikan<br />

ruangannya Unas,” terangnya.<br />

Bagaimana dengan anggapan<br />

bahwa siswa hamil yang ikut<br />

Unas dimungkinkan tidak lulus?<br />

Menanggapi hal tersebut, Isa<br />

menyatakan, bahwa kelulusan<br />

itu merupakan risiko dari siswa<br />

secara keseluruhan. Artinya, tidak<br />

hanya siswa hamil saja yang<br />

dimungkinkan tidak lulus sekolah.<br />

Namun siswa lain yang nilainya<br />

kurang bagus, juga bisa saja tidak<br />

lulus. ‘’Sementara ini, masih berjalan<br />

dengan baik,” tuturnya.<br />

Sementara itu, pelaksanaan<br />

ujian kejar paket C yang digelar<br />

di beberapa tempat di Surabaya<br />

juga beragam. Seorang peserta<br />

yang sakit demam berdarah, Johan<br />

Tejo Laksamana dari PKBM<br />

Home Schooling Kak Seto,<br />

kemarin, mengikuti ujian kejar<br />

den Intan Timur. Dia yang opname<br />

di RS Premiere sejak Jumat<br />

(12/4) malam, sudah cukup<br />

kuat mengikuti ujian.<br />

Kadispendik Surabaya Ikhsan<br />

menjelaskan, pihaknya memberikan<br />

perhatian serius kepada<br />

peserta Unas maupun kejar<br />

paket C. Khusus untuk yang sedang<br />

sakit ini, juga diawasi oleh<br />

tiga orang yakni dari unsur independen,<br />

kepolisian dan Dispendik<br />

Surabaya. ‘’Perlakuan<br />

terhadap hak mereka tidak kita<br />

bedakan,” tukasnya.<br />

KERJAKAN UNAS<br />

SENDIRIAN DIJAGA POLISI<br />

Tak seperti peserta Unas lainnya<br />

yang mengerjakan soal di<br />

sekolahnya, ZA, pelajar kelas 12<br />

SMKN 7 Surabaya wajib mengikuti<br />

unas di Aula Mapolres Pelabuhan<br />

Tanjung Perak. Ini<br />

lantaran remaja 18 tahun warga<br />

Jl Bulak Banteng Wetan tersebut<br />

terjerat kasus hukum hingga<br />

diamankan ke Polsek Kenjeran.<br />

Akibat melakukan pencabulan<br />

terhadap anak tetangganya, sebut<br />

saja Bunga (6) , Selasa (2/4)<br />

lalu, akhirnya ZA ditangkap pada<br />

Jumat (5/4). Remaja tersebut<br />

sempat kabur ke Bangkalan, Madura.<br />

Tapi akhirnya dapat diamankan<br />

polisi di rumahnya. Sementara<br />

itu, Kapolres Tanjung<br />

Perak Surabaya AKBP Anom<br />

Wibowo menyatakan adalah hak<br />

bagi warga negara yang masih<br />

berstatus pelajar kelas 12 yang<br />

menjalani proses hukum mendapatkan<br />

dan menyelesaikan Unas.<br />

“Nantinya, sekolah tak diperkenankan<br />

menghalangi saat bersangkutan<br />

dinyatakan lulus oleh<br />

negara. Jika lulus Unas pihak<br />

sekolah tak boleh menghalangi<br />

kelulusannya dan harus tetap lulus<br />

dan proses hukum tetap berjalan,”<br />

beber alumnus Akpol 1994 tersebut<br />

saat melihat langsung proses Unas<br />

yang dilakukan ZA. (nin/nov/opi)<br />

layouter: nuryono

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!