Chapter II.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...

Chapter II.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ... Chapter II.pdf - USU Institutional Repository - Universitas Sumatera ...

repository.usu.ac.id
from repository.usu.ac.id More from this publisher
21.06.2013 Views

multipara (kehamilan yang kesekian), penyakit ini biasanya dijumpai pada keadaan keadaan berikut: 1. Kehamilan multifetal (kembar) dan hidropsfetalis (kehamilan air) 2. Penyakit vaskuler (pembuluh darah), termasuk hipertensi esensial kronis dan diabetes mellitus 3. Penyakit ginjal. Penyakit ini bisa dibedakan dalam tiga tingkatan tergantung berat ringannya. Pada kasus ringan, tekanan darah cenderung naik tapi masih di bawah 140/100. Gejala proteinuria juga mulai muncul. Pada tingkat sedang, mulai timbul pusing tekanan darah sudah lebih dari 140/100. lalu ada pembengkakan, khusunya pada wajah, kaki dan jari-jari tangan. Pada tingkat yamg berat, pembengkakan semakin jelas, rasa pusing juga makin nyata, khususnya rasa nyeri pada pinggir dahi dan tekanan darah lebih dari 160/100. Kadang kala disertai ganngguan penglihatan (kabur) dan kencing semakin sulit karena terjadi gangguan pada ginjal. Adapula yang disertai mual dan muntah. Kondisi gawat terjadi bila timbul kejang atau bahkan pingsan yang berarti sudah terjadi gangguan di otak. Pada tahap ini bisa dikatakan penyakit berada pada tahap eklampsia. Pada kasus yang sudah lanjut, sang ibu pada awalnya mengalami kejang selama 30 detik, lalu meningkat selama 2 menit, sebelum akhirnya pingsan selama 10-30 menit. Kewaspadaan perlu ditingkatkan, karena bila penderita koma berkepanjangan bisa timbul komplikasi berat. Seperti gagal jantung, gagal ginjal, terganggunya fungsi paru-paru, dan tersendatnya metabolisme tubuh. Universitas Sumatera Utara

Menurut pengamatan para ahli, pre-eklampsia yang juga dikenal dengan sebutan kehamilan dengan pembengkakan-proteinuria-tekanan darah tinggi ini lebih banyak terjadi di negara berkembang, termasuk Asia, dimana kebanyakan penduduknya mengkonsumsi nasi. Apa hubungan penyakit ini dengan nasi tetap belum jelas benar. Ada dugaan lantaran titik beratnya pada nasi, maka ibu jadi kurang memperhatikan zat gizi lain, misalnya susu, telur, ikan, daging, sayur, buah-buahan dan lain-lain. Namun sampai saat ini, etiologi pasti dari pre-eklampsia/eklampsia belum diketahui. Ada beberapa teori mencoba menjelaskan perkiraan etiologi dari kelainan tersebut di atas, sehingga kelainan ini sering dikenal sebagai the diseases of theory. Adapun teori-teori tersebut antara lain: 1. Peran Prostasiklin dan Tromboksan Pengeluaran hormone ini memunculkan efek “perlawanan” pada tubuh. Pembuluh-pembuluh darah menjadi menciut, terutama pembuluh darah kecil, akibatnya tekanan darah meningkat. Organ-organ pun akan kekurangan zat asam. Pada keadaan yang lebih parah, bisa terjadi penimbunan zat pembeku darah yang ikut menyumbat pembuluh darah pada jaringan-jaringan vital. 2. Peran Faktor Immunologis Pre-eklampsia sering terjadi pada kehamilan pertama dan tidak timbul lagi pada kehamilan berikutnya. Hal ini dapat diterangkan bahwa pada kehamilan pertama pembentukan blocking antibodies terhadap antigen plasenta tidak sempurna, yang semakin sempurna pada kehamilan berikutnya. 3. Peran Faktor Genetik/Familial Universitas Sumatera Utara

multipara (kehamilan yang kesekian), penyakit ini biasanya dijumpai pada keadaan<br />

keadaan berikut:<br />

1. Kehamilan multifetal (kembar) dan hidropsfetalis (kehamilan air)<br />

2. Penyakit vaskuler (pembuluh darah), termasuk hipertensi esensial kronis dan<br />

diabetes mellitus<br />

3. Penyakit ginjal.<br />

Penyakit ini bisa dibedakan dalam tiga tingkatan tergantung berat ringannya.<br />

Pada kasus ringan, tekanan darah cenderung naik tapi masih di bawah 140/100.<br />

Gejala proteinuria juga mulai muncul. Pada tingkat sedang, mulai timbul pusing<br />

tekanan darah sudah lebih dari 140/100. lalu ada pembengkakan, khusunya pada<br />

wajah, kaki dan jari-jari tangan. Pada tingkat yamg berat, pembengkakan semakin<br />

jelas, rasa pusing juga makin nyata, khususnya rasa nyeri pada pinggir dahi dan<br />

tekanan darah lebih dari 160/100. Kadang kala disertai ganngguan penglihatan<br />

(kabur) dan kencing semakin sulit karena terjadi gangguan pada ginjal. Adapula yang<br />

disertai mual dan muntah. Kondisi gawat terjadi bila timbul kejang atau bahkan<br />

pingsan yang berarti sudah terjadi gangguan di otak. Pada tahap ini bisa dikatakan<br />

penyakit berada pada tahap eklampsia. Pada kasus yang sudah lanjut, sang ibu pada<br />

awalnya mengalami kejang selama 30 detik, lalu meningkat selama 2 menit, sebelum<br />

akhirnya pingsan selama 10-30 menit.<br />

Kewaspadaan perlu ditingkatkan, karena bila penderita koma berkepanjangan<br />

bisa timbul komplikasi berat. Seperti gagal jantung, gagal ginjal, terganggunya fungsi<br />

paru-paru, dan tersendatnya metabolisme tubuh.<br />

<strong>Universitas</strong> <strong>Sumatera</strong> Utara

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!