21.06.2013 Views

April 2011 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints

April 2011 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints

April 2011 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

ILUSTRASI OLEH DAN BURR<br />

YESUS KRISTUS<br />

SANG PENGANTARA<br />

Izinkan saya menceritakan kepada Anda<br />

sebuah kisah—sebuah perumpamaan.<br />

Konon ada seorang yang sangat menginginkan<br />

sesuatu. Tampaknya itu lebih penting<br />

dari hal lain apa pun dalam kehidupannya.<br />

Agar hasratnya terpenuhi, dia berutang dalam<br />

jumlah banyak.<br />

Dia telah diperingatkan tentang berutang<br />

sebesar itu, dan terutama mengenai si pemberi<br />

utang. Namun tampaknya sangat penting<br />

baginya untuk melakukan apa yang ingin<br />

dilakukannya dan untuk memiliki apa yang<br />

diinginkannya saat ini juga. Dia yakin dia<br />

dapat membayarnya nanti.<br />

Lalu dia menandatangani sebuah perjanjian.<br />

Dia akan membayar kembali beberapa waktu<br />

kemudian. Dia tidak begitu khawatir mengenai<br />

hal itu, karena tenggatnya tampak masih<br />

lama. Dia memiliki apa yang diinginkannya<br />

sekarang, dan itulah yang tampaknya penting.<br />

Si pemberi utang selalu terbayang-bayang<br />

dalam benaknya, dan dia melakukan pembayaran<br />

basa-basi sesekali, dengan berpikir<br />

bahwa tenggat pembayaran utangnya tidak<br />

akan pernah tiba.<br />

Keadilan atau Belas Kasihan?<br />

Namun sebagaimana adanya senantiasa,<br />

hari itu pun tiba, dan perjanjian itu habis<br />

masa berlakunya. Utang tersebut belum sepenuhnya<br />

lunas. Si pemberi utang muncul dan<br />

menuntut pembayaran secara penuh.<br />

Maka saat itulah dia menyadari bahwa<br />

Oleh Presiden<br />

Boyd K. Packer<br />

Presiden Kuorum<br />

Dua Belas Rasul<br />

pemberi utangnya tidak hanya berkuasa untuk<br />

mengambil semua yang dimilikinya, namun<br />

juga kuasa untuk menjebloskannya ke dalam<br />

penjara.<br />

”Saya tidak dapat membayar Anda, karena<br />

saya tidak ber<strong>day</strong>a untuk melakukannya,” dia<br />

mengakui.<br />

“Jadi,” ujar si pemberi utang, “kita akan berpegang<br />

pada perjanjian, mengambil barangbarang<br />

Anda, dan Anda akan dipenjarakan.<br />

Anda telah menyetujui itu. Itu adalah pilihan<br />

Anda. Anda menandatangani perjanjian itu,<br />

dan sekarang itu harus diberlakukan.”<br />

”Tidak dapatkah Anda memperpanjang<br />

waktunya atau melupakan utang itu?” si terutang<br />

memohon. ”Aturlah cara bagi saya untuk<br />

tetap memiliki apa yang saya miliki dan tidak<br />

dipenjara. Tentunya Anda percaya pada belas<br />

kasihan? Tidak maukah Anda memperlihatkan<br />

belas kasihan?”<br />

Si pemberi utang menjawab, ”Belas kasihan<br />

itu selalu sepihak. Itu hanya menguntungkan<br />

Anda. Jika saya memperlihatkan belas kasih<br />

kepada Anda, saya tetap tidak akan dibayar.<br />

Keadilanlah yang saya tuntut. Apakah Anda<br />

percaya pada keadilan?”<br />

”Saya percaya pada keadilan ketika saya<br />

menandatangani perjanjian itu,” kata si terutang.<br />

”Keadilan di pihak saya ketika itu,<br />

karena saya mengira itu akan melindungi<br />

saya. Saya tidak memerlukan belas kasihan<br />

saat itu, juga tidak berpikir saya akan<br />

memerlukannya.”<br />

Untuk belajar lebih banyak tentang topik ini, bacalah Alma 42, penjelasan Nabi Alma tentang keadilan, belas kasihan, serta Pendamaian.<br />

Yesus Kristus,<br />

Pengantara<br />

kita,<br />

membayar<br />

harga yang<br />

tidak mampu<br />

kita bayar<br />

agar kita<br />

dapat kembali<br />

hidup bersama<br />

Bapa Surgawi<br />

kita.<br />

<strong>April</strong> <strong>2011</strong> 57<br />

REMAJA

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!