21.06.2013 Views

April 2011 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints

April 2011 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints

April 2011 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

KUDA SULAMAN SAYA<br />

Saya memiliki gambar sulaman dua<br />

kuda pinto yang saya kerjakan<br />

sekitar satu tahun. Gambar itu hampir<br />

rampung ketika saya mendapati saya<br />

membuat kesalahan pada warna salah<br />

satu kuda itu.<br />

Karena itu adalah warna yang<br />

mungkin untuk kulit kuda, saya tidak<br />

menyadari kesalahan saya sampai saya<br />

melihat bahwa warna kuda itu tidak<br />

serasi dengan warna di sekitar kanvas.<br />

Saya kecewa. Saya telah menghabiskan<br />

sepanjang waktu mengerjakan<br />

gambar itu, dan pikiran mencabuti<br />

semua sulaman dari warna yang salah<br />

itu nyaris membuat kewalahan. Dengan<br />

air mata berlinang, saya membuka<br />

tempat sampah dan membuang<br />

gambar itu.<br />

Saya duduk di meja di mana saya<br />

menaruh perlengkapan menjahit saya<br />

untuk menyesali kehilangan gambar<br />

kuda yang indah itu dan melanjutkan<br />

ke proyek lainnya. Namun saya tidak<br />

dapat melakukannya, saya tidak bisa<br />

membiarkan begitu saja proyek yang<br />

telah saya kerjakan dengan sedemikian<br />

keras. Saya membuka tempat<br />

sampah itu dan mengambil kembali<br />

kain tersebut. Saya menemukan sebuah<br />

simpul di belakang warna yang<br />

salah itu dan mengguntingnya dengan<br />

saksama. Membalik gambar itu, saya<br />

mulai mencabuti benang-benangnya.<br />

Kadang pencabutan itu berjalan<br />

dengan cepat. Di saat lain saya mendapati<br />

itu tidaklah mudah. Saya tidak yakin<br />

bagaimana memperbaiki apa yang<br />

telah saya lakukan. Kadang saya harus<br />

memotong benang satu setik setiap<br />

kali. Putra saya mengatakan bahwa dia<br />

terkesan karena saya mau mengerjakan<br />

semua itu untuk memperbaikinya.<br />

Itu hanyalah gambar sulaman.<br />

Sewaktu saya mencabuti sulaman<br />

itu, saya mulai memikirkan tentang<br />

pertobatan dan betapa sulitnya untuk<br />

memperbaiki beberapa kesalahan<br />

yang telah saya buat. Pertobatan sejati<br />

memerlukan hasrat yang dalam, kerja,<br />

dan penderitaan, namun itu sepadan<br />

dengan upayanya.<br />

Sewaktu saya mengerjakan kembali<br />

sulaman kuda itu, saya diingatkan<br />

bahwa pertobatan mengizinkan<br />

Pendamaian Yesus untuk menghapus<br />

noda dosa dari kehidupan saya dan<br />

menolong saya memulai yang baru.<br />

“Kuda pertobatan” saya terpampang<br />

di rumah saya, sebuah pengingat yang<br />

lembut namun jelas untuk melakukan<br />

apa yang benar, tidak pernah menyerah<br />

ketika saya terjatuh, dan mengingat<br />

bahwa melalui pertobatan, Pendamaian<br />

akan membuat perbedaan. ◼<br />

Sandra Jennings, New Mexico, AS<br />

S aya telah<br />

menghabiskan<br />

sepanjang<br />

waktu mengerjakan<br />

gambar<br />

itu, dan pikiranmencabuti<br />

semua<br />

sulaman dari<br />

warna yang<br />

salah itu nyaris<br />

membuat<br />

kewalahan.<br />

<strong>April</strong> <strong>2011</strong> 39

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!