21.06.2013 Views

April 2011 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints

April 2011 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints

April 2011 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

dan mengasuh anak-anak mereka<br />

tanpa bantuan suaminya.<br />

Terlepas dari pekerjaan itu,<br />

Rebecca terus setia dan melayani<br />

dengan sukarela. Nabi Joseph Smith<br />

dan keluarganya tinggal di rumah<br />

keluarga Williams untuk sementara<br />

waktu ketika keluarga Smith pertama<br />

kali pindah ke Kirtland. Rebecca<br />

terbukti setia kepada Nabi dan keluarganya<br />

sewaktu dia merawat mereka<br />

melalui masa-masa sulit. Suatu kali<br />

gerombolan datang dan mengepung<br />

rumah mencari Joseph. Rebecca<br />

menyembunyikan Joseph dalam topi<br />

dan mantelnya. Joseph dapat meninggalkan<br />

rumah itu dan melewati orang<br />

banyak dengan aman.<br />

Pada bulan Maret 1932, Rebecca<br />

kembali menyediakan bantuan berharga<br />

bagi Nabi ketika gerombolan<br />

menyerbu pertanian John Johnson<br />

di Hiram, Ohio, dan secara brutal<br />

menyerang Joseph Smith serta Sidney<br />

Rigdon. Setelah menghajar Sidney<br />

tanpa ampun dan berusaha menuangkan<br />

racun ke mulut Joseph, gerombongan<br />

itu melumuri ter dan bulu<br />

ke tubuh Nabi. Ketika Emma Smith<br />

melihat suaminya, dia mengira ter<br />

itu darah dan pingsan. 5 Rebecca dan<br />

Frederick menghabiskan malam itu<br />

membersihkan ter dari tubuh Joseph<br />

yang berdarah dan babak-belur serta<br />

merawat anak-anak Smith. Bantuan<br />

mereka sangat berguna, karena<br />

Joseph menemukan kekuatan untuk<br />

berkhotbah keesokan harinya.<br />

Membagikan Injil dengan<br />

Keyakinan<br />

Salah satu harapan paling teguh<br />

Rebecca adalah bahwa keluarga,<br />

ayahnya terutama, akan menerima<br />

Injil yang dipulihkan serta menerima<br />

berkat-berkat menggembirakan dari<br />

iman. Dia telah, seperti Lehi, menguji<br />

kasih Allah dan ingin membagikannya<br />

kepada orang-orang terdekatnya<br />

(lihat 1 Nefi 8:12). Dengan itu di<br />

benak, Rebecca berhasrat menulis<br />

30 <strong>Liahona</strong><br />

kepada keluarganya mengenai keinsafan<br />

dan kesaksiannya serta sukacita<br />

besar yang dirasakannya sebagai<br />

anggota Gereja.<br />

Tetapi, keinsafan Rebecca menyulut<br />

amarah ayahnya. Dalam tanggapan<br />

singkatnya dia meminta agar<br />

Rebecca meninggalkan Gereja. Namun<br />

Rebecca tidak goyah. Dia menjawab,<br />

sebagaimana seorang sejarawan<br />

keluarga menguraikan, bahwa “dia<br />

lebih teguh daripada sebelumnya<br />

dalam keyakinannya akan kebenaran<br />

ajaran-ajaran Mormon” dan menyertakan<br />

kesaksiannya sendiri yang kuat. 6<br />

Betapa pedihnya dia karena surat ini<br />

tidak membuahkan hasil seperti yang<br />

diharapkannya. Ayahnya mengancamnya<br />

tidak mengakuinya [sebagai<br />

anak] dan bersumpah untuk memutus<br />

jalur komunikasi dengannya jika dia<br />

tidak meninggalkan Gereja.<br />

Tetapi, Rebecca tetap tidak menyerah<br />

dan melanjutkan upayanya untuk<br />

membagikan Injil. Pada tahun 1834<br />

dia menulis surat lainnya—satu-<br />

satunya yang masih ada—kepada<br />

ayahnya, menyatakan kedalaman<br />

imannya dan rasa sakit yang dirasakannya<br />

karena ayahnya menolak<br />

untuk menerima apa pun tentang<br />

Mormon.<br />

Ayahnya telah membaca laporan<br />

surat kabar yang menyerang Gereja,<br />

terutama mengenai Kitab Mormon<br />

dan kesaksian dari Tiga Saksi serta<br />

berusaha mencegah Rebecca dari<br />

masalah ini.<br />

“Sungguh saya sedih mendengar<br />

bahwa pikiran Anda sedemikian<br />

gundah dengan Kitab Mormon,” dia<br />

menulis. Mengutip tulisan suci dari<br />

Kitab Mormon dan dari wahyu baru<br />

Joseph Smith, Rebecca membagikan<br />

kesaksiannya tentang Kitab Mormon.<br />

Dia juga menjelaskan bahwa kitab<br />

itu menubuatkan tentang pemilihan<br />

tiga saksi terhadapnya. Sebagai<br />

bukti, dia mengutip Nabi kuno Eter,<br />

yang mengatakan bahwa “dalam<br />

mulut tiga saksi” kebenaran kita itu<br />

akan “ditegakkan” (Eter 5:4). 7<br />

Rebecca kemudian menjelaskan<br />

bagaimana dia telah secara<br />

pribadi melihat Tiga Saksi—David<br />

Whitmer, Martin Harris, serta Oliver<br />

Cowdery—dan mendengar mereka<br />

bersaksi tentang telah melihat<br />

seorang malaikat dan lempenganlempengan<br />

emas. Setelah membela<br />

kesaksian dan karakter mereka,<br />

dia mendesak ayahnya untuk lebih<br />

lanjut menyelidiki pekerjaan itu.<br />

Karena, dia menulis kepada ayahnya,<br />

jika “ayah dan ibu mengetahui<br />

keadaan-keadaan sebagaimana kami<br />

mengetahuinya dalam kaitan dengan<br />

pekerjaan ini, saya yakin ayah akan<br />

memercayainya.” 8<br />

Menggemakan janji Moroni di<br />

akhir Kitab Mormon, Rebecca memohon<br />

agar keluarganya mau bertanya<br />

kepada Allah apakah “Dia akan<br />

menerangi akal [mereka] dalam cara<br />

kebenaran.” Dan kemudian dia berencana<br />

untuk mengutus seorang misionaris<br />

“yang mampu mengajarkan<br />

Injil sebagaimana di zaman Yesus,”<br />

untuk lebih lanjut menolong mereka. 9<br />

Pada akhirnya ayahnya tidak mau<br />

berurusan dengan hal ini.<br />

Bahkan surat-suratnya kepada<br />

saudara lelakinya John—yang paling<br />

dekat dengan Rebecca dikembalikan<br />

tanpa dibuka. Di belakang dari salah<br />

satu surat yang dikembalikan itu,<br />

John menulis, “Ayah melarang saya<br />

membaca surat-suratmu, atau menulis<br />

untukmu. Selamat tinggal dan semoga<br />

Allah senantiasa memberkatimu. Saudaramu,<br />

John.” 10<br />

Meskipun demikian, upaya<br />

misionaris Rebecca berhasil<br />

dengan kakak perempuannya,<br />

Sarah Swain Clark. Sarah<br />

bergabung dengan Gereja<br />

di Michigan tahun 1832.<br />

Putri-putri Sarah juga<br />

bergabung dengan<br />

Gereja dan setia di<br />

sepanjang hidup<br />

mereka.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!