April 2011 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints
April 2011 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints
April 2011 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
INJIL KLASIK<br />
Di Atas Kayu Salib<br />
Akhirnya, di sebuah bukit yang disebut Kalvari—sekali<br />
lagi, adalah di luar tembok Yerusalem ketika para murid<br />
yang tak ber<strong>day</strong>a menatap dan merasakan penderitaan dekatnya<br />
ajal pada tubuh mereka sendiri, para serdadu Roma<br />
meletakkan-Nya di atas kayu salib.<br />
Dengan martil besar mereka menancapkan paku besi<br />
pada kaki dan tangan serta pergelangan tangan-Nya. Sungguh<br />
Dia terluka karena pelanggaran kita dan lebam karena<br />
kesalahan kita.<br />
Lalu kayu salib itu pun ditegakkan sehingga semua<br />
orang dapat melihat dan memandang serta mengutuki<br />
dan mencemooh. Hal ini mereka lakukan, dengan kebencian<br />
mendalam, selama tiga jam dari pukul 09.00<br />
hingga tengah hari.<br />
Kemudian langit menjadi gelap gulita. Kegelapan menutupi<br />
negeri selama tiga jam, demikian juga di antara orang<br />
Nefi. Terjadilah badai hebat, seolah-olah Allah semesta<br />
alam sedang berduka.<br />
Dan sungguh Dia berduka, karena sementara Dia tergantung<br />
di atas kayu salib selama tiga jam berikutnya, dari<br />
tengah hari hingga pukul 03.00 sore, segala penderitaan<br />
hebat dan rasa sakit yang tak terperi di Getsemani semakin<br />
besar.<br />
Dan, akhirnya, ketika derita pendamaian itu telah<br />
mencapai puncaknya—ketika kejayaan telah dimenangi,<br />
ketika Putra Allah telah memenuhi kehendak Bapa-Nya<br />
dalam segala hal—maka Dia berkata, “Sudah selesai”<br />
(Yohanes 19:30), dan Dia secara sukarela menyerahkan<br />
nyawa.<br />
Di Dunia Roh<br />
Ketika kedamaian dan penghiburan dari kematian penuh<br />
belas kasihan membebaskan-Nya dari rasa sakit dan<br />
kesengsaraan kefanaan, Dia memasuki firdaus Allah.<br />
Ketika Dia telah menjadikan jiwa-Nya suatu persembahan<br />
bagi dosa, Dia siap untuk melihat benih keturunan-<br />
Nya, sesuai dengan firman Mesias.<br />
Mereka ini, terdiri atas semua nabi kudus dan para<br />
Orang Suci yang setia dari abad-abad terdahulu; mereka<br />
ini, termasuk semua yang telah mengambil ke atas mereka<br />
nama-Nya, dan yang, secara rohani diperanakkan oleh<br />
Dia, telah menjadi para putra dan putri-Nya, bahkan demikian<br />
adanya dengan kita; mereka semua ini berkumpul di<br />
dunia roh, di sana untuk melihat wajah-Nya dan mendengar<br />
suara-Nya.<br />
Setelah kira-kira 38 sampai 40 jam—tiga hari menurut<br />
ukuran waktu orang Yahudi —Tuhan kita yang diberkati<br />
18 <strong>Liahona</strong><br />
datang ke kubur orang Arimatea, di mana sebagian tubuh-<br />
Nya yang telah dibalsam dibaringkan oleh Nikodemus dan<br />
Yusuf dari Arimatea.<br />
Kebangkitan-Nya<br />
Kemudian, dalam cara yang tak dapat kita pahami, Dia<br />
mengambil tubuh itu yang belum terlihat tercemar dan<br />
bangkit dalam kebakaan agung yang menjadikan-Nya<br />
seperti Bapa-Nya yang telah bangkit.<br />
Dia kemudian menerima semua kuasa di surga maupun<br />
di bumi, memperoleh permuliaan kekal, menampakkan<br />
diri kepada Maria Magdalena dan banyak yang lainnya,<br />
dan naik ke surga, di sana duduk di sebelah kanan Allah<br />
Bapa Yang Mahakuasa serta memerintah selama-lamanya<br />
dalam kemuliaan kekal.<br />
Kebangkitan-Nya dari kematian pada hari ketiga memahkotai<br />
Pendamaian. Sekali lagi, dalam cara diluar pemahaman<br />
kita, dampak dari Kebangkitan-Nya diulurkan<br />
kepada semua orang agar semuanya akan dibangkitkan<br />
dari kubur.<br />
Sebagaimana Adam mendatangkan kematian, demikian<br />
juga Kristus mendatangkan kehidupan; sebagaimana<br />
Adam adalah bapa kefanaan, demikian juga Kristus adalah<br />
bapa kebakaan.<br />
Dan tanpa keduanya, kefanaan dan kebakaan, manusia<br />
tidak dapat mengerjakan keselamatannya dan naik ke<br />
ketinggian di atas surga di mana para allah dan malaikat<br />
tinggal selama-lamanya dalam kemuliaan kekal.<br />
Pengetahuan tentang Pendamaian<br />
Nah, Pendamaian Kristus adalah ajaran paling dasar dan<br />
fundamental dari Injil, dan itu sedikit dipahami dari semua<br />
kebenaran yang diwahyukan kepada kita.<br />
Banyak dari kita memiliki pengetahuan yang dangkal<br />
dan bersandar kepada Tuhan dan kemurahan-Nya untuk<br />
mengawasi kita melalui pencobaan dan kesulitan hidup.<br />
Namun jika kita memiliki iman seperti Henokh dan<br />
Elia, kita harus percaya apa yang mereka percayai, mengetahui<br />
apa yang mereka ketahui, dan hidup sebagaimana<br />
mereka hidup.<br />
Perkenankan saya mengundang Anda untuk bergabung<br />
bersama saya dalam memperoleh suara dan pengetahuan<br />
yang pasti akan Pendamaian.<br />
Kita harus menyingkirkan filsafat dari para pria dan<br />
hikmat dari orang-orang bijak serta mendengarkan kepada<br />
Roh yang diberikan kepada kita untuk membimbing kita<br />
ke dalam semua kebenaran.<br />
Kita harus menyelidiki tulisan suci, menerimanya