April 2011 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints
April 2011 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints
April 2011 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
BERKAT-BERKAT<br />
PERTOBATAN<br />
14 <strong>Liahona</strong><br />
KITA BERBICARA TENTANG KRISTUS<br />
“Dosa adalah pelanggaran<br />
yang disengaja terhadap<br />
hukum ilahi. Pendamaian<br />
Yesus Kristus adalah<br />
karunia dari Allah kepada<br />
anak-anak-Nya untuk memperbaiki<br />
dan mengatasi<br />
akibat-akibat dari dosa ....<br />
Karunia Pendamaian<br />
Yesus Kristus menyediakan<br />
bagi kita di segala<br />
waktu dan di segala<br />
tempat dengan berkatberkat<br />
pertobatan serta<br />
pengampunan.”<br />
Presiden Dieter F. Uchtdorf, Penasihat<br />
Kedua dalam Presidensi Utama,<br />
“Tempat untuk Kembali dengan<br />
Aman,” <strong>Liahona</strong>, Mei 2007, 99, 101.<br />
Bertobat, Berpaling<br />
kepada Tuhan,<br />
dan Disembuhkan<br />
“Dia yang telah bertobat dari dosa-dosanya, orang yang sama diampuni,<br />
dan Aku, Tuhan, tidak mengingatnya lagi” (A&P 58:42).<br />
Oleh David L. Frischknecht<br />
Departemen Kurikulum<br />
Baru-baru ini seorang wanita yang<br />
baik dan setia yang saya kenal<br />
terluka parah dalam sebuah kecelakaan<br />
mobil. Cedera yang dialaminya<br />
adalah patah rusuk dan patah tulang belakang.<br />
Bagian dari rehabilitasinya mengharuskan<br />
agar dia memakai penyangga<br />
punggung dan leher sehingga dia tidak<br />
dapat menggerakkannya. Penyangga<br />
itu terlihat sangat tidak nyaman. Tetapi<br />
itu diperlukan. Itu menyediakan kondisi<br />
yang melaluinya punggung dan lehernya<br />
dapat disembuhkan.<br />
Pertobatan mirip penyangga itu. Ketika<br />
kita berdosa, kita melukai jiwa kita,<br />
dan perawatan ilahi diperlukan untuk<br />
membuat kita sembuh kembali. Pertobatan<br />
menyediakan kondisi yang memungkinkan<br />
Juruselamat, melalui kuasa<br />
Pendamaian, menyembuhkan kita (lihat<br />
3 Nefi 9:13). Jika beberapa bagian dari<br />
pertobatan tidaklah menyenangkan—<br />
seperti penyangga pada punggung yang<br />
patah—kita pun perlu bertobat.<br />
Presiden Dieter F. Uchtdorf, Penasihat<br />
Kedua dalam Presidensi Utama, mengajarkan,<br />
“Pertobatan sejati membawa<br />
kita kembali untuk melakukan apa yang<br />
benar. Untuk bertobat dengan sungguhsungguh<br />
kita harus mengenali dosa-dosa<br />
kita dan merasa menyesal atau dukacita<br />
ke-Allah-an, dan mengakui dosa-dosa itu<br />
kepada Allah. Jika dosa-dosa kita serius,<br />
kita juga harus mengakuinya kepada pemimpin<br />
imamat kita yang diwenangkan.<br />
Kita perlu memohon pengampunan kepada<br />
Allah dan melakukan semampu kita<br />
untuk memperbaiki betapa pun menyakitkan<br />
akibat yang mungkin ditimbulkan<br />
dari perbuatan kita. Pertobatan artinya<br />
mengubah pikiran dan hati kita—kita<br />
berhenti melakukan hal-hal yang salah,<br />
dan kita mulai melakukan hal-hal yang<br />
benar. Itu mendatangkan bagi kita sikap<br />
yang baru terhadap Allah, diri sendiri,<br />
dan kehidupan secara umum.” 1<br />
Ketika kita secara berhasil memenuhi<br />
proses pertobatan, hasilnya adalah kesembuhan,<br />
kelegaan, dan kebahagiaan.<br />
Dorothy J. R. White menulis:<br />
Pikirkan air mata yang menetes di<br />
bagian luar,<br />
Namun membasuh bersih bagian<br />
dalam. 2<br />
Tuhan memohon dengan kesungguhan,<br />
kasih, serta bujukan agar kita<br />
bertobat, karena Dia ingin menyembuhkan<br />
kita. Dia menderita dalam tubuh<br />
dan roh-Nya untuk membayar hukuman<br />
bagi dosa-dosa kita jika kita bertobat. Dia<br />
berfirman: