April 2011 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints
April 2011 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints
April 2011 Liahona - The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
ATAS: FOTO OLEH MICHAEL R. MORRIS<br />
Oleh Michael R. Morris<br />
Majalah Gereja<br />
MELAYANI DI GEREJA<br />
“Semua Ini<br />
Memberkati Saya”<br />
Jika itu hari Sabtu, Anda akan<br />
menemukan Elvira Guagliarello<br />
sedang sibuk bekerja di dapur di<br />
rumahnya di Puerto Madryn, yang terletak<br />
di pantai Teluk Nuevo Argentina<br />
di bagian selatan Provinsi Chubut.<br />
Dia menimbang tepung dan air<br />
dan kemudian mengambil bahanbahan<br />
lain. Dia sedikit bicara saat<br />
bekerja, dia lebih banyak bekerja daripada<br />
berbicara. Karena, dia berada<br />
dalam suruhan Tuhan.<br />
“Saya merasa nyaman karena saya<br />
tahu saya melakukan hal yang baik,”<br />
ujar Sister Guagliarello sewaktu dia<br />
mencampur bahan-bahan. Dia memikirkan<br />
tentang Juruselamat sewaktu<br />
dia bekerja, senang dengan gagasan<br />
bahwa produk layanannya akan<br />
menolong para anggota lainnya di<br />
Gereja mengingat Dia.<br />
Sister Guagliarello, usia 82, senang<br />
melayani sebagai pengajar berkunjung,<br />
menolong memimpin musik di<br />
lingkungannya, dan membuat roti<br />
untuk digunakan dalam tata cara sakramen—pemanggilan<br />
yang telah dia<br />
tingkatkan selama hampir 10 tahun.<br />
MEMPEROLEH<br />
MANFAAT TERBESAR<br />
DI USIA LANJUT<br />
Kunci untuk merasa<br />
berguna dan mengatasi<br />
kesepian adalah dengan<br />
mencari cara-cara untuk menolong<br />
orang lain yang membutuhkan. Presiden<br />
Ezra Taft Benson (1899–1994) menyarankan<br />
agar para anggota senior Gereja<br />
mempertimbangkan melayani dalam<br />
cara-cara berikut:<br />
Dia menyiapkan roti bagi dirinya<br />
sendiri lebih awal pada minggu<br />
itu, namun pada hari Sabtu dia<br />
meluangkan waktu untuk membuat<br />
roti “khusus untuk Gereja,”<br />
tuturnya. “Saya berkata di dalam<br />
hati, ‘saya harus membuat roti,<br />
dan saya harus pergi ke gereja.’<br />
Saya tidak ingin gagal.”<br />
Kesehatan mengizinkan, dia<br />
juga menghadiri bait suci—melakukan<br />
perjalanan tahunan dengan<br />
bus menempuh 20 jam ke arah utara<br />
ke Bait Suci Buenos Aires Argentina.<br />
“Sister Guagliarello senantiasa<br />
bahagia untuk melayani dalam setiap<br />
cara semampunya,” ujar uskupnya,<br />
Jesús Santos Gumiel. “Para anggota<br />
lingkungan tahu mereka dapat mengandalkannya.<br />
Terlepas dari usianya,<br />
dia setia dalam menyiapkan roti<br />
setiap Sabtu dan dalam menghadiri<br />
Gereja setiap Minggu. Dia adalah<br />
teladan yang baik.”<br />
Sister Guagliarello bertemu misionaris<br />
penuh-waktu tahun 1962 di Mar<br />
del Plata, selatan Buenos Aires, sementara<br />
bekerja di rumah kos tempat<br />
1. Bekerja di bait suci dan sering<br />
menghadirinya.<br />
2. Mengumpulkan serta menulis sejarah<br />
keluarga.<br />
3. Terlibat dalam pelayanan misionaris.<br />
4. Membangun persatuan keluarga.<br />
5. Menerima dan memenuhi pemanggilan<br />
Gereja.<br />
6. Memberikan pelayanan seperti Kristus.<br />
7. Menjaga jasmani tetap bugar, sehat,<br />
dan aktif.<br />
Dari Ezra Taft Benson, “To the Elderly in the<br />
<strong>Church</strong>,” Ensign, November 1989, 4–6.<br />
Elvira Guagliarello<br />
mereka tinggal. Ketika dia mengetahui<br />
mereka mengetuk pintu 15 tahun<br />
kemudian, setelah dia pindah ke<br />
Puerto Madryn, dia menerima pembahasan,<br />
dibaptiskan, dan memulai<br />
kehidupan pelayanannya di Gereja.<br />
Saat ini dia hidup sendirian, tetapi<br />
dia tidak merasa kesepian. Dia<br />
memiliki tulisan suci pribadi dan<br />
keluarga lingkungannya, dan dia<br />
berkomunikasi secara sering dengan<br />
Bapa Surgawi melalui doa. Selain itu,<br />
dia menikmati penemanan Roh, yang<br />
telah Tuhan janjikan kepada mereka<br />
yang melayani-Nya dengan melayani<br />
orang lain. 1<br />
“Semua ini memberkati saya,”<br />
Sister Buagliarello bertutur dengan<br />
tersenyum. “Gereja meminta kita<br />
untuk bekerja, dan itu membuat saya<br />
bahagia. Saya senantiasa menemukan<br />
sukacita dalam melayani Bapa kita di<br />
Surga.” ◼<br />
CATATAN<br />
1. Lihat Henry B. Eyring, “Dalam Kekuatan<br />
Tuhan,” <strong>Liahona</strong>, Mei 2004, 19; lihat juga<br />
Yohanes 14:16–18; Ajaran dan Perjanjian<br />
88:3.<br />
<strong>April</strong> <strong>2011</strong> 11