You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
TOPIK UTAMA<br />
RAFFI AHMAD OGAH<br />
JADI POLITIKUS<br />
HAL<br />
2<br />
5 MEI 2013 EDISI NO.830/TAHUN KE-2<br />
FOKUS ASAL TAHU AJA<br />
PEKERJA ASING KEPUNG<br />
BURUH LOKAL<br />
LOLA<br />
AMARIA<br />
INGIN JADI<br />
PEMBUNUH KORUPTOR<br />
HAL<br />
4<br />
4 PRIA YANG UNGGULI<br />
EYANG SUBUR<br />
Ia pernah berperan sebagai penari erotis serta buruh dan ditawari peran sebagai kuntilanak.<br />
Tapi ada satu peran ekstrem yang amat diidamkannya: pembunuh berdarah<br />
dingin. “Apalagi pembunuh koruptor, ha-ha-ha…,” katanya.<br />
HAL<br />
9<br />
EMPAT MATA<br />
HAL<br />
10<br />
RACHMAN | DETIKFOTO
FOTO-FOTO: GUSMUN<br />
TOPIK UTAMA 5 MEI 2013<br />
2<br />
“Saya bukan<br />
manusia<br />
sempurna. Saya<br />
minta maaf.”<br />
JAKARTA — Raffi Ahmad menegaskan<br />
belum tertarik terjun ke dunia<br />
politik. Ia mengaku masih perlu<br />
belajar tentang banyak hal karena<br />
sejauh ini merasa belum tahu apaapa,<br />
terutama soal politik. “Belum,<br />
saya belum tertarik ke politik,” ujarnya<br />
saat berbincang-bincang dengan<br />
MNC TV kemarin siang.<br />
Namun dia membenarkan pernah<br />
menjalin silaturahmi dengan salah<br />
satu partai politik dan berbincangbincang<br />
dengan para pengurusnya.<br />
“Silaturahmi itu wajar, tapi saya masih<br />
jauh. Saya belum tahu apa-apa.”<br />
Sebelum berurusan dengan Badan<br />
Narkotika Nasional, Raffi disebut-<br />
FOTO HASAN ALHABSHY/DETIKCOM, ANTARA/WAHYU PUTRO A<br />
RAFFI AHMAD OGAH<br />
JADI POLITIKUS<br />
sebut bakal menjadi salah satu calon<br />
anggota legislatif dari Partai Amanat<br />
Nasional. Tapi, begitu dia ditangkap<br />
dan ditahan BNN, pengurus PAN<br />
buru-buru menegaskan pencalonan<br />
Raffi belum final.<br />
Kemarin Raffi untuk pertama kalinya<br />
muncul ke publik. Dia hadir<br />
dalam acara Dahsyat yang disiarkan<br />
RCTI. Raffi, yang terlihat semringah,<br />
mengaku grogi. “Perasaannya<br />
senang ada deg-degan juga, grogi<br />
juga. Alhamdulillah, hari ini saya<br />
kembali lagi ke pekerjaan saya. Ada<br />
Mama juga di sini. Terima kasih<br />
buat mama saya, om saya. Apa pun,<br />
saya ucapkan terima kasih banyak.<br />
Semuanya,” tuturnya.<br />
Olga Syahputra, yang sebelumnya<br />
bersama Raffi membawakan acara<br />
tersebut, langsung memeluknya dan<br />
menangis. Beberapa penonton di studio<br />
pun spontan memeluk mantan<br />
kekasih Yuni Shara itu. Pria kelahiran<br />
17 Februari 1987 itu juga beberapa<br />
kali mengusap air matanya.<br />
“Semua yang ada di Indonesia, saya<br />
bukan manusia sempurna. Saya<br />
minta maaf bilamana ada kelakuan<br />
saya yang salah,” ujarnya dengan<br />
nada sendu.<br />
Raffi tak menyesal mesti menghadapi<br />
kasus yang menimpanya. Tapi<br />
dia menegaskan semua yang dialami<br />
merupakan pelajaran sangat mahal<br />
yang tak mungkin didapat di kampus<br />
mana pun. “Ini musibah yang tidak<br />
bisa dibilang tak adil bagi saya,”<br />
ujarnya, seraya memuji sikap dan<br />
perjuangan sang ibu, Amy Qanita,<br />
selama dia menghadapi kasus tersebut.<br />
“Saya sakit, tapi ibu saya jauh<br />
lebih sakit. Itu saya lihat dari matanya,<br />
saya selami hatinya.”<br />
Sementara itu, Amy menyampaikan<br />
syukur dan terima kasih kepada<br />
semua pihak, termasuk pengacara<br />
Hotma Sitompul.<br />
Tim BNN menangkap Raffi bersama<br />
16 rekannya pada 27 Januari<br />
lalu. Pada 18 Februari, dia menjalani<br />
rehabilitasi karena dinyatakan positif<br />
mengkonsumsi zat metilon, yang diketahui<br />
memiliki efek samping adiktif,<br />
sama dengan sabu atau heroin. Sabtu<br />
pekan lalu, Raffi diizinkan pulang.<br />
DICKY ARDIAN | FAKHMI KURNIAWAN | SUDRAJAT<br />
PEMIMPIN REDAKSI/PENANGGUNG JAWAB: Arifin Asydhad WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Andree Pri yanto SIDANG<br />
REDAK SI: Arif Arianto, Bagus Wijanarko, Basuki Rahmat Nugroho, Deddy Sinaga, Dimas Adityo, Erwin Dariyanto, Femi Diah,<br />
Nur Khoiri, Oktamandjaya Wiguna, Rudy Prasetyo, Sapto Pradityo, Sudrajat, Suryani Ika Sari, Sutarto, Toto Sunandar, Utami<br />
Widowati BIRO JAKARTA: Astrid Septriana, Budi Alimuddin, Firda Puri Agustine, Hardani Tri Yoga, Hidayat Setiaji, Kustiah,<br />
Mercy Raya Simarmata, Pasti Liberti Mappapa, Raisya Maharani Latief, Ropesta Sitorus, Tia Agnes Astuti REDAKTUR<br />
BAHASA: Dewi Kartika Teguh W., Habib Rifa’i TIM KREATIF: Mahmud Yunus, Andhika Akbaryansyah, Erwin Santoso, Fuad Hasyim, Luthfy Syahban,<br />
Mindra Purnomo, Rusdi Saleh, Suteja, Talib Abdillah, Zaki Alfarabi ILUSTRATOR: Edi Wah yono TIM FOTO: Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris<br />
Suyono, Agus Purnomo<br />
DIREKTUR UTAMA: Budiono Darsono DIREKTUR: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy MANAJEMEN PRODUK: Rohalina Gunara, Sena<br />
Achari, Rizky Putra. ALAMAT REDAKSI & IKLAN: Aldevco Octagon Building - Lt 2 Jl. Warung Buncit Raya No. 75 Jakarta Selatan 12740 Telepon:<br />
(021) 704 1177 (Hunting) Fax: (021) 704 4472 E-mail: harian@<strong>detik</strong>.com Online: www.harian<strong>detik</strong>.com iklan: sales@<strong>detik</strong>.com <strong>Harian</strong> Detik<br />
dipublikasikan oleh PT Agranet Multicitra Siberkom, Grup Trans Corp
IKHWANUL HABIBI BERITA JAKARTA<br />
3 5 MEI 2013<br />
TOPIK UTAMA<br />
LURAH WARAKAS NGEMPLANG<br />
SEWA RUSUN MARUNDA<br />
“Saya sudah membayar tunai sembilan bulan kepada Pak Mulyadi.”<br />
Yudhoyono Nikmati Matahari Terbit di Bromo<br />
PASURUAN — Presiden Susilo Bambang<br />
Yudhoyono rupanya terpesona<br />
oleh keindahan Gunung Bromo, Jawa<br />
Timur. Ia bersama Ibu Ani Yudhoyono<br />
melancong ke Bromo dan rencananya<br />
akan menikmati pemandangan<br />
saat matahari terbit yang spektakuler<br />
pada Ahad pagi ini. Kepala Dinas Pariwisata<br />
Kabupaten Pasuruan Eko Priyono<br />
mengungkapkan hal itu kepada<br />
Detik kemarin.<br />
“Rombongan Presiden sudah sampai,”<br />
katanya.<br />
Ia memastikan, dengan kedatangan<br />
Presiden dan rombongan ke Bromo,<br />
tidak akan ada penutupan di kawasan<br />
wisata tersebut, terutama dari jalur<br />
Pasuruan. Para pedagang dan wisatawan<br />
masih bisa beraktivitas normal.<br />
“Memang beliau menekankan,<br />
agar selama kunjungannya, aktivitas<br />
tetap berjalan normal. Presiden<br />
tidak mau kunjungannya mengganggu<br />
warga,” ujar Eko.<br />
Kemarin sore Presiden melakukan<br />
temu wicara terbuka dengan pelaku<br />
wisata dan masyarakat konservasi<br />
di lautan pasir Bromo. Sekitar pukul<br />
04.00 WIB tadi, Presiden dan Ibu Ani<br />
dijadwalkan menuju Penanjakan di<br />
Tosari untuk menyaksikan keindahan<br />
sunrise. Sekitar 40 turis mancanegara<br />
akan menemani aktivitas<br />
Presiden di sana. MUHAJIR ARIFIN<br />
JAKARTA — Lurah Warakas Mulyadi<br />
seharusnya tidak kesulitan membayar<br />
uang sewa rumah susunnya<br />
di Marunda, Jakarta Utara, sebesar<br />
Rp 159 ribu. Apalagi melihat pemasukan<br />
yang diterimanya dari mengontrakkan<br />
unit rusunnya itu sebesar<br />
Rp 1,25 juta per bulan.<br />
“Pak Mulyadi ternyata sudah empat<br />
bulan menunggak pembayaran<br />
biaya sewa kepada pengurus Rusun<br />
Marunda,” ujar pengurus rusun yang<br />
enggan disebutkan namanya kepada<br />
Detik di Rusun Marunda kemarin.<br />
Tiga hari lalu, pengurus rusun<br />
mendatangi rumah atas nama<br />
Mulyadi yang saat ini dihuni sepasang<br />
suami-istri. Penghuni menolak<br />
membayar empat bulan tagihan<br />
Mulyadi karena mereka mengaku<br />
sudah membayar kontrakan untuk<br />
sembilan bulan di awal mengontrak.<br />
“Saya sudah membayar tunai sembilan<br />
bulan kepada Pak Mulyadi. Itu<br />
bukan urusan saya lagi,” tutur sang<br />
penghuni kepada pengurus.<br />
Masalah kepemilikan rusun<br />
oleh Mulyadi diungkap setelah dia<br />
menentang kebijakan Gubernur DKI<br />
Joko Widodo tentang lelang jabatan<br />
lurah dan camat yang tengah berlangsung.<br />
Ia sempat membantah<br />
punya rusun di Marunda. “Ah, enggak<br />
ada. Logikanya, Rusun Marunda<br />
gimana ceritanya? Itu hanya provokator<br />
saja,” ujarnya. Tapi, kepada<br />
Detik, Jumat lalu dia mengaku mendapatkan<br />
rumah itu sesuai dengan<br />
prosedur.<br />
Kepala Unit Pengelola Teknis<br />
Rusun Wilayah I Dinas Perumahan<br />
dan Gedung DKI Jakarta, Jati Waluyo,<br />
membenarkan Lurah Warakas<br />
itu punya satu unit rumah di Rusun<br />
Marunda di Tower Pari Blok A Unit<br />
120. Berdasarkan kesaksian tetangganya,<br />
rusun itu milik Mulyadi sejak<br />
2007.<br />
Di depan pintu masuk terdapat<br />
empat kursi tamu berwarna cokelat.<br />
Jendela-jendelanya ditutup gorden<br />
berwarna hijau sehingga bagian<br />
dalam unit tidak bisa dilihat dari<br />
luar. Sengatan udara panas di daerah<br />
Marunda dihalau dengan satu<br />
set AC, yang kompresornya ditempatkan<br />
di dinding luar.<br />
Harga sewa per unit Rusun Marunda<br />
di lantai satu yang paling mahal<br />
seharusnya Rp 371 ribu per bulan.<br />
Namun rusun itu “dikemas” ulang<br />
oleh Mulyadi, sehingga menjadi<br />
kamar sewaan dengan harga Rp<br />
1,25 juta per bulan.<br />
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki<br />
Tjahaja Purnama menyatakan akan<br />
menyita rusun yang oleh pemiliknya<br />
disewakan. “Kami enggak peduli<br />
siapa pun yang punya rusun. Kalau<br />
dia sewakan ke orang, ya (rusun itu)<br />
kami sita,” ujarnya kepada wartawan<br />
Jumat lalu. IKHWANUL HABIBI<br />
RUMGAPRES/ABROR
FOKUS 5 MEI 2013 4<br />
PEKERJA<br />
ASING<br />
KEPUNG<br />
BURUH LOKAL<br />
Di tengah terik mentari, 10<br />
pegawai PT Huawei Tech<br />
Investment Indonesia terlihat<br />
bergerombol di belakang<br />
kantor Suku Dinas Tenaga Kerja<br />
Provinsi DKI Jakarta di kawasan Tugu<br />
Tani, Jakarta Pusat, Kamis lalu.<br />
“Kami mau mengadukan pelanggaran<br />
ketenagakerjaan di perusahaan,”<br />
ucap seorang di antaranya saat<br />
didekati Detik. Dia tak mau menyebut<br />
nama. Juga rekan-rekannya<br />
yang lain.<br />
Tapi si pegawai itu dengan gamblang<br />
membeberkan berbagai pelanggaran<br />
yang dia maksud, seperti diskriminasi<br />
dalam hal penggajian pekerja<br />
lokal dan asing. Sementara insinyur<br />
lokal yang baru lulus digaji Rp 3,5-5<br />
juta, pekerja asing dengan kualifikasi<br />
dan kompetensi yang sama<br />
gajinya US$ 4.000-7.000. Itu belum<br />
termasuk tunjangan transportasi,<br />
tempat tinggal sekelas apartemen,<br />
serta segala dana kegiatan si tenaga<br />
asing sejak bangun tidur hingga<br />
tidur lagi. “Semua dibayari perusahaan,”<br />
tuturnya.<br />
Buruh berorasi di kantor Huawei di BRI Tower, Semanggi Jakarta.<br />
BUDI ALIMUDDIN | HARIAN DETIK<br />
Karyawan Huawei asal Cina bersantai di taman belakang gedung BRI 2.<br />
Kondisi semacam ini mirip yang<br />
pernah dikeluhkan para pegawai<br />
Indosat pada Oktober tahun lalu.<br />
Ratusan pegawai Indosat pun berunjuk<br />
rasa menyampaikan ketidaksukaan<br />
mereka terhadap banyaknya<br />
pekerja asing yang direkrut secara<br />
tidak transparan dan mendapat<br />
keistimewaan lebih dibanding pegawai<br />
pribumi.<br />
Menurut Ketua Serikat Pekerja<br />
Indosat Yoan Hardi, ada sekitar 40<br />
ekspatriat yang menduduki posisi<br />
penting di Indosat dan 465 pega-<br />
wai asing lain yang tiba-tiba masuk<br />
tanpa pengangkatan yang jelas. Tapi<br />
Kepala Divisi Humas Indosat Adrian<br />
Prasanto mengatakan jumlah<br />
pekerja asing di Indosat masih di<br />
bawah 1 persen. “Proses rekrutmen<br />
pun sesuai dengan kebutuhan perusahaan,”<br />
ujarnya.<br />
Dalam dua tahun ke depan, tenaga<br />
kerja asing akan kian leluasa bekerja<br />
di Indonesia seiring dengan diberlakukannya<br />
Masyarakat Ekonomi<br />
ASEAN (MEA). Dari data Kementerian<br />
Tenaga Kerja, jumlah tena-<br />
ARI SAPUTRA | DETIK FOTO
5 5 MEI 2013<br />
ga kerja asing yang tercatat hingga<br />
2009 sebanyak 59.557 orang. Apalagi<br />
nanti saat integrasi tenaga kerja<br />
di kawasan ASEAN diterapkan pada<br />
2015.<br />
Dari kesepakatan antarmenteri<br />
ASEAN, pergerakan tenaga kerja<br />
profesional dibuka untuk tujuh<br />
bidang, yakni dokter umum, dokter<br />
gigi, perawat, insinyur teknik, tenaga<br />
ahli konstruksi, akuntan, dan surveyor<br />
tanah. Ketujuh bidang itu akan<br />
dibuka dua tahun mendatang. Tanpa<br />
bekal keterampilan yang memadai,<br />
bisa jadi sumber daya manusia Indonesia<br />
hanya akan menjadi penonton<br />
di negeri sendiri.<br />
***<br />
Kembali ke kasus Huawei. Perusahaan<br />
telekomunikasi asal Cina itu<br />
juga dituding melakukan pelanggaran<br />
keimigrasian dengan mempekerjakan<br />
Chief Executive Officer PT<br />
Huawei Li Wenzhi. Dalam surat izin<br />
menggunakan tenaga kerja Asing<br />
(IMTA), Li Wenzhi tercatat hanya<br />
sebagai tenaga kerja asing bidang<br />
bisnis manajemen atau sekelas<br />
marketing officer. “Jadi dia bukan<br />
CEO seperti yang tercantum dalam<br />
struktur perusahaan,” ucap salah<br />
satu pengunjuk rasa itu.<br />
Sedikitnya, ia mencatat, ada sembilan<br />
pelanggaran peraturan ketenagakerjaan<br />
dalam proses penempatan<br />
tenaga kerja asing di PT Huawei, di<br />
antaranya pekerja asing tanpa izin.<br />
Kepala Subbagian Hubungan<br />
Masyarakat Direktorat Jenderal<br />
Imigrasi Herryanto menegaskan<br />
pihaknya memberi kartu izin tinggal<br />
terbatas (Kitas) kepada pekerja<br />
asing karena ada dokumen dari<br />
Kementerian Tenaga Kerja. Namun,<br />
bila di lapangan ditemukan pelanggaran,<br />
dia meminta pers melaporkan<br />
kepada pihaknya.<br />
Data pelanggaran keimigrasian<br />
tiga tahun terakhir menunjukkan<br />
terdapat 3.312 kasus pelanggaran<br />
keimigrasian pada 2011, 7.413 kasus<br />
pada 2012, dan 2.351 kasus selama<br />
Januari-April 2013.<br />
Kepala Seksi Pengawasan Norma<br />
Penempatan dan Pelatihan Tenaga<br />
Kerja Asing Tundjung Riyanto meng-<br />
ungkapkan setiap perusahaan yang<br />
akan menggunakan pekerja asing<br />
berkewajiban memiliki IMTA.<br />
Setiap pemberi kerja, kata dia,<br />
tidak boleh memindahkan jabatan<br />
yang tercantum<br />
dalam IMTA.<br />
Juga harus ada<br />
transfer teknologi<br />
yang dimiliki si<br />
tenaga ahli asing<br />
kepada tenaga kerja<br />
lokal. Bahkan setiap<br />
pekerja asing harus<br />
mengerti bahasa<br />
Indonesia. “Tapi<br />
memang kenyataannya<br />
masih<br />
banyak di lapangan<br />
yang tak mengerti<br />
bahasa Indonesia,”<br />
ucapnya. Selain itu,<br />
ia mengaku ada perusahaan Cina dan<br />
Korea yang nakal dalam hal penempatan<br />
tenaga ahli dengan memberikan<br />
data yang tak sesuai dengan<br />
kenyataan. “Itu tidak boleh. Dalam<br />
aturan harus ada pengalaman lima<br />
tahun di bidang yang sama,” ujarnya.<br />
PASAL 42: Tenaga kerja asing<br />
dapat dipekerjakan di Indonesia<br />
hanya dalam hubungan<br />
kerja untuk jabatan tertentu<br />
dan waktu tertentu. Ketentuan<br />
ini selanjutnya ditetapkan<br />
dengan keputusan menteri.<br />
Posisi tawar<br />
Indonesia<br />
lemah<br />
karena<br />
butuh<br />
investasi<br />
asing.<br />
Masalahnya, kata Tundjung, posisi<br />
tawar Indonesia lemah karena amat<br />
memerlukan investasi asing.<br />
Senior Corporate Communication<br />
Manajer Public Affair and Communication<br />
Departemen<br />
PT Huawei Tech Inves-<br />
tment, Yunny Christine,<br />
menepis semua tudingan<br />
yang dilontarkan<br />
kesepuluh pegawai tersebut.<br />
Huawei Indonesia,<br />
ujarnya dalam jawaban<br />
tertulis via surat elektronik<br />
yang diterima<br />
Detik kemarin, secara<br />
ketat mematuhi dan<br />
mengikuti semua aturan<br />
hukum serta perundangan<br />
di Indonesia,<br />
termasuk yang berkaitan<br />
dengan keimigrasian dan ketenagakerjaan.<br />
Pekerja asing yang direkrut juga<br />
memiliki kualifikasi sesuai dengan<br />
kriteria yang ditetapkan Huawei<br />
untuk peran operasional yang spesifik<br />
guna memastikan perusaha-<br />
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan:<br />
PASAL 43: Pemberi kerja<br />
(perusahaan) yang menggunakan<br />
tenaga kerja asing<br />
harus memiliki rencana<br />
penggunaan tenaga kerja<br />
asing (RPTKA) yang disahkan<br />
oleh menteri atau pejabat<br />
yang ditunjuk.<br />
PASAL 45: Terkait RPTKA,<br />
pemberi kerja tenaga kerja<br />
asing wajib menunjuk tenaga<br />
kerja warga negara Indonesia<br />
sebagai tenaga pendamping<br />
tenaga kerja asing yang dipekerjakan<br />
untuk alih teknologi<br />
dan alih keahlian dari tenaga<br />
kerja asing.<br />
FOKUS<br />
an dapat memenuhi standar yang<br />
tinggi dalam layanan pelanggan dan<br />
kualitas produk di Indonesia.<br />
“Para calon pekerja diharuskan<br />
menjalani berbagai proses penyaringan<br />
dan wawancara untuk membuktikan<br />
bahwa mereka dapat memenuhi<br />
standar tersebut,” ujar Yunny.<br />
Boleh jadi secara normatif apa<br />
yang disampaikan Yunny itu benar.<br />
Tapi laman www.imigrasi.go.id<br />
mengabarkan, Imigrasi Jakarta<br />
Barat pada 6 Maret lalu mendeportasi<br />
enam pekerja asing di<br />
Huawei Surabaya yang bekerja<br />
tanpa izin yang sah. Para pekerja<br />
dimaksud adalah Hesyam asal<br />
Mesir, yang di IMTA tertera menjabat<br />
production manager tapi nyatanya<br />
menjabat Regional Project<br />
Manager Axis Jawa Timur. Lalu<br />
ada Luo Xiaobin (product manager)<br />
menjabat Regional Project Manager<br />
HCPT Jawa Timur, Wang Le<br />
(technical sales engineer) menjadi<br />
Deputy Project Director Telkomsel,<br />
dan Yuang (mainte nance engineer)<br />
general manager area Jawa Timur.<br />
BUDI ALIMUDDIN<br />
PASAL 46: Tenaga kerja<br />
asing dilarang menduduki<br />
jabatan yang mengurus<br />
personalia dan atau jabatan-jabatan<br />
tertentu.
FOKUS 5 MEI 2013<br />
6<br />
Pabrik sepatu Fila<br />
di Ciawi, Bogor,<br />
Jawa Barat.<br />
T he<br />
Dikelola Sopir Taksi<br />
Pabrik Fila Bangkrut<br />
right man on the right place<br />
adalah prinsip manajemen yang<br />
seyogianya dipahami dalam berbisnis<br />
dan berorganisasi. Bila tidak,<br />
kebangkrutan hanya menunggu waktu.<br />
Itulah yang terjadi dengan pabrik sepatu<br />
Fila di Ciawi, Bogor, Jawa Barat.<br />
Perusahaan yang didanai Yayasan<br />
Kartika Eka Paksi itu akhirnya bangkrut<br />
karena para pengelolanya ternyata tak<br />
punya kompetensi sama sekali.<br />
“Mereka tak mampu mengembalikan<br />
dana pinjaman ke bank senilai<br />
US$ 11,6 juta,” ujar Rudi Sutanto, auditor<br />
di PT Truba, yang menelisik kondisi<br />
perusahaan tersebut. Perusahaan<br />
bangkrut, dia melanjutkan, bukan karena<br />
kalah bersaing dengan produk lain.<br />
Tapi memang pengelolanya tak becus<br />
menjalankan roda perusahaan. Padahal<br />
pabrik pembuat alas kaki dengan<br />
merek cukup bergengsi itu dikendalikan<br />
oleh orang-orang asal Korea Selatan.<br />
“Ternyata para manajer itu di negara<br />
asalnya ada yang bekas sopir taksi,<br />
sopir bus, pekerja supermarket, dan<br />
pekerja kasar lainnya” ucapnya saat<br />
berbincang dengan Detik, Selasa lalu.<br />
Mereka, Rudi melanjutkan, menyampaikan<br />
identitas dan data palsu seputar<br />
latar belakang dan kompetensinya saat<br />
mengajukan proposal pendirian pabrik.<br />
Kasus tersebut menunjukkan tak<br />
semua pekerja asing memiliki kualifikasi<br />
dan kompetensi lebih tinggi daripada<br />
para pekerja lokal Indonesia. Tapi<br />
terkadang para pemangku kepentingan<br />
dan pembuat kebijakan kerap kali silau<br />
oleh orang asing, sehingga memberikan<br />
gaji dan fasilitas berlebih.<br />
Rudi mencontohkan Jun, top manager<br />
pabrik Fila, yang bergaji US$ 7.000<br />
sebulan. Itu belum termasuk penggantian<br />
semua dana yang ia keluarkan<br />
mulai bangun tidur sampai tidur lagi.<br />
Sedangkan manajer di bawahnya ratarata<br />
mengantongi US$ 4.000 dengan<br />
tunjangan yang sama.<br />
Dari penghasilan yang dikeruk di<br />
Indonesia, Jun menjadikannya sebagai<br />
modal untuk membeli dua supermarket<br />
di Seoul. “Jun langsung hengkang begitu<br />
perusahaan terindikasi akan kolaps,”<br />
ujarnya.<br />
BUDI ALIMUDDIN<br />
Modus Imigran<br />
Nakal Bekerja<br />
di Indonesia<br />
Banyak cara bagi warga negara<br />
asing untuk memperoleh pekerjaan<br />
di Indonesia. Bagi yang memiliki<br />
keahlian dan didukung modal<br />
kuat, mereka akan bekerja di perusahaan<br />
bonafide. Tapi ada juga yang<br />
mengambil jalur ilegal. Salah satu<br />
tujuannya menghindari pajak ketenagakerjaan,<br />
yang besarnya hingga<br />
Rp 11 juta per tahun di luar pajak<br />
bulanan.<br />
■ Menyamarkan profesi atau jabatan<br />
yang diemban dengan harapan,<br />
ketika ada petugas Imigrasi<br />
datang, ia bisa lepas.<br />
■ Berkedok sebagai turis mancanegara.<br />
Namun di Indonesia mereka<br />
berprofesi sebagai model<br />
majalah atau bintang iklan.
7 5 MEI 2013<br />
Warga Asing<br />
Peduli Jakarta<br />
Terlahir dari rahim seorang<br />
ibu asal Indonesia pada 1983,<br />
Angela Richardson memutuskan<br />
menjadi warga negara<br />
Inggris. Toh, kepeduliannya terhadap<br />
Indonesia tetap membekas.<br />
Sejak empat tahun lalu, ia kembali<br />
menetap di Indonesia.<br />
Lulusan sains bidang teknologi<br />
media dari Thames Valley University,<br />
London, ini bahkan tengah<br />
menyiapkan proyek “Clean Up<br />
Jakarta Day” pada Oktober nanti.<br />
Ia ingin membuat semua warga<br />
Jakarta, termasuk para ekspat,<br />
turun ke jalan dan membersihkan<br />
Ibu Kota.<br />
Angela juga memiliki kepedulian<br />
pada persoalan pendidikan. Menurut<br />
Angela, korupsi yang merajalela<br />
di negeri ini juga salah satunya<br />
disebabkan oleh buruknya pendidikan.<br />
Sejak 2009, dia mengelola Jakarta<br />
Expat, sebuah media gratis di<br />
Jakarta. Tujuannya menjembatani<br />
para pekerja lintas negara di<br />
Jakarta agar bisa memahami cara<br />
hidup di kota ini. Juga menyuguhkan<br />
informasi soal kekayaan dan<br />
keberagaman di Indonesia.<br />
Media itu telah beranak-pinak<br />
menjadi Bali Expat yang didistribusikan<br />
di Bali, Lombok, dan Pulau<br />
Gili sejak awal 2012. Ia juga menerbitkan<br />
Golf Indonesia mulai Mei ini.<br />
Bekerja dengan orang-orang<br />
Indonesia membuat Angela merasa<br />
nyaman karena sifatnya yang<br />
hangat, bersahabat, lucu, dan<br />
murah tersenyum.<br />
Angela belum bisa memastikan<br />
apakah akan selamanya tinggal<br />
di negeri ini. Namun, bila pergi,<br />
dia mengaku tidak akan lama atau<br />
jauh. “Merah darahku, putih tulangku….”<br />
ASTRID SEPTRIANA<br />
FOKUS<br />
Media Komunikasi<br />
Para Orang Asing<br />
Jakarta Expat adalah<br />
majalah gratis yang terbit<br />
tiap dua minggu. Media ini<br />
dicetak 15.500 eksemplar tiap<br />
edisi. Media yang terbit sejak 2009<br />
ini awalnya ingin menyediakan<br />
informasi untuk kehidupan para<br />
ekspatriat di Jakarta. Pada 2011,<br />
saat ada perombakan kepemilikan,<br />
Jakarta Expat mulai dijejali<br />
konten menarik soal tempat yang<br />
mereka sebut sebagai rumah,<br />
yakni Indonesia.<br />
Di situ dibahas sejarah, konservasi<br />
budaya, politik, hingga berbagai<br />
kejadian yang ada di negeri ini.<br />
“Pembaca kami 50 persen ekspat<br />
dan 50 persen orang Indonesia<br />
yang fasih berbahasa Inggris,” ujar<br />
Editor in Chief Jakarta Expat Angela<br />
Richardson kepada Detik melalui<br />
surat elektronik Jumat lalu. “Kami<br />
menampilkan kehidupan ekspat di<br />
Jakarta dan kolom Wajah Jakarta<br />
yang berisi keseharian di Ibu Kota.<br />
Menyambungkan pembaca dengan<br />
orang-orang yang membuat kota<br />
ini berwarna.”<br />
Media cetak ini didistribusikan ke<br />
kota-kota di Jawa, Sumatera, Kalimantan,<br />
Sulawesi, dan Papua. Di<br />
dalamnya ada sebuah tim kecil,<br />
berisi sepuluh orang yang kebanyakan<br />
orang-orang Indonesia.<br />
Namun banyak tulisan yang datang<br />
dari para kontributor mereka, baik<br />
dari penulis profesional hingga<br />
penulis amatir. “Tanpa para kontributor,<br />
kami tidak akan ada.”<br />
Selain sebagai media, Jakarta<br />
Expat rutin mengadakan acara<br />
kopi darat dengan para penulis,<br />
pembaca, dan para pengiklan.<br />
Acara ini biasanya diadakan<br />
satu tahun sekali, bertajuk “Jakarta<br />
Expat Gatherings”. Selain untuk<br />
saling mengenal, biasanya acara<br />
ini diisi workshop untuk para<br />
hadirin. ASTRID SEPTRIANA
DOK. BULEONBLADES<br />
FOKUS 5 MEI 2013<br />
8<br />
Model<br />
Iklan<br />
Kemudian<br />
Industri mode, sinetron, dan perfilman nasional amat<br />
menggemari tipe atau wajah indo. Bahkan, dalam<br />
beberapa tahun terakhir, wajah-wajah asal negerinegeri<br />
Kaukasia, seperti Kazakhstan dan Uzbekistan<br />
banyak menjadi pilihan. Tengok saja aneka peragaan<br />
busana di Tanah Air, juga sampul-sampul majalah<br />
gaya hidup terbitan Ibu Kota. Bahkan Trans TV dan<br />
Trans 7 pernah punya acara yang diisi orang-orang<br />
asing, seperti Belajar Indonesia, Gaul Bareng Bule, atau<br />
Wara Wiri.<br />
Sacha Stevenson misalnya. Perempuan kelahiran Halifax,<br />
Nova Scotia, Kanada, 21 Januari 1982, itu sejak 2008<br />
tampil di belasan program televisi di Tanah Air. Selain<br />
Wara Wiri bersama Komeng dan Adul di Trans TV, Sacha<br />
terlibat dalam film/sinetron Kawin Gantung, Pacar Tongpes,<br />
Cinta SMU, dan Assalamualaikum Cinta. Dia juga<br />
membintangi iklan beberapa produk.<br />
Sarjana lulusan American Open University Jurusan<br />
Islamic Studies itu datang ke Indonesia sebagai guru<br />
bahasa Inggris di English First sejak 2001. Untuk dapat<br />
membaur dengan masyarakat Indonesia, ia mulai belajar<br />
bahasa Indonesia secara otodidaktik dengan cara<br />
membeli majalah Bobo setiap pekan serta bepergian<br />
sejauh mungkin ke sejumlah tempat, kemudian berdialog<br />
dengan orang-orang setempat yang ia temui.<br />
“Paling sering saya ke Watu Karas, Cilacap. Naik bus.<br />
Saya sepanjang malam di bus mengobrol dengan sopir<br />
bus,” ujarnya sambil terkekeh.<br />
Di Watu Karas, ia kecantol pada pria Jawa penduduk<br />
desa pantai itu. Ia sempat menikah secara Islam,<br />
tapi kemudian berpisah karena perbedaan prinsip<br />
hidup. Saat akan membuat kartu izin tinggal terbatas<br />
(Kitas) nikah itulah Sacha kerepotan mengurus berbagai<br />
dokumen yang diperlukan. “Orang Imigrasi cenderung<br />
bertele-tele. Ujungnya adalah uang pelicin,”<br />
ucapnya sembari menjentikkan jemarinya.<br />
Setelah bercerai, ia kembali ke Jakarta dan mengajar<br />
di sekolah bertaraf internasional Kharisma Bangsa dari<br />
2008 sampai 2009. Namun, karena sekolah itu menerapkan<br />
aturan yang sangat ketat dalam hal bergaul<br />
antara wanita dengan pria, Sacha sakit hati dan memilih<br />
hengkang dan tak lagi mengajar. “Saya lalu masuk<br />
sekolah akting di Eka Sitorus Acting School,” ujarnya.<br />
Dari situlah Sacha dapat tawaran ikut casting iklan<br />
kopi Kapal Api dengan bayaran Rp 15 juta. Kemudian<br />
ia mendapat tawaran lagi di acara Saatnya Kita Sahur di<br />
Trans TV. Dari acara itu ia kemudian berkenalan dengan<br />
sejumlah produser yang terus menawarinya ikut berperan<br />
dalam beberapa program.<br />
Lain lagi dengan Nicole alias Maya Otos. Perempuan<br />
dengan tinggi 170 sentimeter asal Milwaukee, Amerika<br />
Serikat, itu masuk Indonesia pada 2008 sebagai sukarelawan<br />
dalam kegiatan sosial-budaya. Ia antara lain<br />
terlibat dalam workshop sirkus, teater, musik, dan tari<br />
di Yogyakarta serta sejumlah kegiatan kesenian lainnya.<br />
Sehari-hari ia mengamen dengan grup band The<br />
Bugils dan pernah bermain dalam film Hi5teria.<br />
Terkait dengan urusan pekerjaan, keduanya mengaku<br />
pernah mengalami repotnya berurusan dengan<br />
Imigrasi. Saking repotnya, Maya frustrasi dan tahun<br />
depan bertekad tak akan lagi mengurus perpanjangan<br />
visa karena tak mau kehilangan Rp 20 juta. “Saya<br />
harus menabung Rp 2 juta setiap bulan hanya untuk<br />
membayar visa artis saya senilai Rp 20 juta. Itu bukan<br />
uang yang sedikit buat saya,” ucapnya. “Saya mau pindah<br />
saja, ke Eropa barangkali,” ucapnya.<br />
Sacha pun pernah mengalami kerepotan saat hendak<br />
menikah dan minta Kitas nikah. “Kitas itu tiga bulan<br />
baru kelar, tapi kemarin teman saya menikah malah<br />
selesai dalam dua minggu dan tak mengeluarkan uang<br />
terlalu banyak,” ucapnya.<br />
BUDI ALIMUDDIN
ASAL TAHU AJA 5 MEI 2013 9<br />
4 PRIA YANG UNGGULI<br />
EYANG SUBUR<br />
Aih... senangnya dalam hati/Kalau beristri dua/Oh seperti dunia, ana yang punya/<br />
Kepada istri tua, kanda sayang padamu/Oh kepada istri muda, I say I love you...<br />
Andai kasus Eyang Subur, yang beristri sembilan, mencuat saat<br />
lagu Madu 3 tersebut diciptakan Ahmad Dhani, niscaya judul dan<br />
syair lagunya tak akan seperti itu. Tapi jumlah istri Eyang Subur<br />
ternyata masih kalah banyak dibanding keempat pria berikut ini.<br />
ANCENTUS AKUKU<br />
Julukan pria Kenya ini Danger. Ya, dia memang pria berbahaya karena<br />
wanita akan mudah terpesona dan bersedia dinikahinya. Akuku mulai menikah<br />
pada 1939, dan menjalani poligami pada usia 22 tahun. Total istrinya 100<br />
orang dan memiliki 200 anak. Sebanyak 85 istri telah diceraikan karena berselingkuh,<br />
dan 12 di antaranya meninggal. Akuku meninggal pada 3 Oktober<br />
2010 pada usia 94 tahun. Kabar kematiannya diulas di ABC News pada<br />
4 Oktober 2010.<br />
WARREN JEFFS, 55 tahun<br />
Petinggi gereja Fundamentalist Church of Jesus Christ of Latter-Day Saints—sempalan<br />
gereja Mormon—ini beristri 80 orang yang 24 di antaranya dinikahi sebelum berusia 17<br />
tahun. Atas perilakunya itu, ia masuk 10 besar orang paling diburu oleh Biro Penyelidik<br />
Federal Amerika Serikat (FBI) karena menghindari tuntutan jaksa Utah, Arizona.<br />
Pada Agustus 2006, Jeffs ditangkap di Nevada. Ia antara lain didakwa mengidap kelainan<br />
seks, melakukan inses, serta melakukan kejahatan seksual berat. Ia dihukum 20 tahun penjara<br />
dengan denda US$ 10 ribu atas kejahatan seksual pada gadis berusia 12 dan 15 tahun.<br />
BELLO MAASABA<br />
Tabib asal Nigeria ini memiliki 107 istri dengan 165 anak. Namun sembilan di<br />
antara istrinya meninggal dan lusinan istri lainnya sudah diceraikan. Kini dia tinggal<br />
memiliki 86 istri. Maasaba harus mendekam di penjara karena menolak menceraikan<br />
istri-istrinya hingga menyisakan empat orang seperti perintah pengadilan<br />
agama berdasarkan syariat Islam.<br />
“Saya mendapatkan wahyu dari Tuhan tentang perempuan-perempuan yang saya<br />
nikahi. Jika bukan karena Tuhan, saya tak beristri lebih dari dua,” kata Maasaba<br />
seperti ditulis Sydney Morning Herald pada 13 Mei 2011.<br />
ZIONA CHANA, 68 tahun<br />
The Sun terbitan 19 Februari 2011 menyebutkan tukang kayu dari India<br />
ini memiliki 39 istri, 94 anak, dan 33 cucu. Semua anggota keluarganya<br />
ditempatkan dalam satu rumah besar bertingkat lima dengan 100<br />
kamar. Rumah itu diberi nama Chhuanthar Run, yang berarti “rumah<br />
dari generasi baru” di Desa Baktawng, Negara Bagian Mizoram, India.<br />
Para istri itu rukun satu sama lain. Mereka menganggap Chana pria tertampan<br />
di desa itu. Kendati demikian, Chana berencana tetap akan menikah<br />
lagi. “Untuk mengembangkan sekte saya, saya berencana pergi ke<br />
Amerika Serikat untuk menikah lagi,” ujarnya. NOGRAHANY WIDHI K | SUDRAJAT<br />
FOTO-FOTO DOK: SELEBNEWS, DOYOUKNOW, WHYWEPROTEST, LEISUREBLOG, DESER
EMPAT MATA 5 MEI 2013 10<br />
AGUNG PAMBUDHY/DETIKFOTO<br />
Lola Amaria:<br />
Realitas<br />
Buruh<br />
Lebih<br />
Menyeramkan<br />
Lebih enak ketemu hiu<br />
daripada manusia-manusia<br />
yang hidup di darat.<br />
Menjadi aktris bukanlah impiannya.<br />
Namun bekerja seperti orang kantoran<br />
membuatnya tersiksa. Itulah yang<br />
dialami Lola Amaria, 35 tahun, selepas<br />
kuliah dari InterStudi Public Relations pada 1997.<br />
“Dulu saya kerja jadi marketing public relations<br />
itu cuma tiga bulan, tapi berasa tiga tahun,”<br />
katanya saat berbincang dengan Astrid Septriana<br />
dan Tia Agnes dari Detik di Restoran Remboelan,<br />
Plaza Senayan, Jakarta, Jumat lalu.<br />
Menurut dia, pekerjaan kantor yang monoton<br />
membuatnya tak bisa jadi manusia bebas. Ia juga<br />
merasa seperti buruh. Karena itu, ia lantas banting<br />
setir menjadi model, dan terpilih sebagai<br />
gadis sampul majalah Femina 1997. “Jadi artis itu<br />
juga buruh lo, meski beda profesi saja,” ujarnya.<br />
Satu per satu pengalamannya mengenai buruh<br />
pun ia rangkum dalam film berjudul Kisah 3 Titik.<br />
Film yang dia produseri ini menceritakan tiga<br />
kisah perempuan bernama Titik, yaitu Titik manajer,<br />
Titik buruh pabrik, dan Titik buruh rumahan.<br />
Lola berperan sebagai pengusaha yang berjuang<br />
mati-matian membela kaum buruh, meski harus<br />
mengorbankan dirinya.<br />
Siang itu, sebelum ikut nonton bareng dengan<br />
puluhan buruh serta Kepala Badan Nasional<br />
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja<br />
Indonesia Jumhur Hidayat, secara blak-blakan<br />
Lola menceritakan pengalaman hidupnya.<br />
Mulai awal bekerja, film-filmnya, hingga alasannya<br />
melajang pada usia 35 tahun. Berikut ini<br />
petikan perbincangannya.<br />
Bagaimana awal mendapat inspirasi film Kisah<br />
3 Titik?<br />
Inspirasi awalnya dari kejadian di sekitar selama<br />
beberapa tahun belakangan. Selalu saja ribut
11<br />
demo buruh, demo pengusaha.<br />
Mulai outsourcing, upah minimum,<br />
asuransi, sampai jaminan pensiun.<br />
Dari latar belakang peristiwa itu,<br />
kayaknya menarik ya bikin cerita<br />
tentang buruh, tentang pengusaha,<br />
dan pemerintah, yang belum ada<br />
titik temu sampai sekarang.<br />
Sejak kapan memulai riset?<br />
Setahun yang lalu. Risetnya dari<br />
Internet, serikat buruh, beberapa<br />
pengusaha, dan buruh langsung.<br />
Misalnya begini, datang ke pabrik<br />
tanya jam kerja, apa saja yang didapat,<br />
ke tempat tinggal mereka untuk<br />
lihat seperti apa.<br />
Termasuk ke pabrik-pabrik juga?<br />
Iya, saya ke Tangerang, Pulogadung,<br />
dan Bekasi. Pabrik tekstil,<br />
pakaian dalam, celana pendek, dan<br />
sepatu. Untuk perusahaan tekstil,<br />
lebih banyak pekerja perempuan,<br />
sedangkan untuk alat berat dan distribusi<br />
barang lebih banyak pekerja<br />
laki-laki.<br />
Kisah tiga perempuan di film ini<br />
mewakili buruh kebanyakan?<br />
Mereka paling representatif. Ada<br />
tiga Titik. Pertama, Titik manajer.<br />
Ini sebagai bagian dari sistem di<br />
perusahaan. Lalu Titik janda sebagai<br />
korban dari sistem. Dia buruh<br />
di pabrik. Terakhir Titik tomboi. Dia<br />
ingin keluar dari sistem dan larinya<br />
5 MEI 2013<br />
jadi ke aktivis. Tiga orang ini representasi<br />
dari dunia pekerja, di mana<br />
kalau mau benar, tiga-tiganya harus<br />
ketemu di satu titik.<br />
Apa makna dari nama Titik tersebut?<br />
Titik itu bermakna ganda. Titik itu<br />
nama orang Indonesia kebanyakan,<br />
seperti Titik DJ, Titik Sandora,<br />
Titik Puspa, Titi Rajo Bintang, ha-haha….<br />
Titik yang lain maknanya itu, di<br />
film ini Titik pengusaha, Titik buruh,<br />
dan Titik pemerintah.<br />
Mengapa tokohnya perempuan?<br />
Apakah ingin mewakili isu gender<br />
juga?<br />
Ya, terjadi dengan sendirinya.<br />
Mungkin karena saya perempuan,<br />
jadi saya lebih paham dengan masalah-masalah<br />
perempuan. Seperti<br />
hamil, menyusui, cuti hamil, dan<br />
cuti menstruasi, itu kan terjadi pada<br />
perempuan. Kalau laki-laki, problemnya<br />
tidak sebegitu banyak.<br />
Tujuan film ini?<br />
Kondisi buruh itu lebih seram dan<br />
lebih menyedihkan daripada yang<br />
ada di film. Saya enggak mau mendramatisasi,<br />
ini saja dibilang sudah<br />
mendramatisasi. Padahal realitasnya<br />
lebih sedih.<br />
Seseram apa?<br />
Kalau di film kan pabriknya bagus.<br />
Sebenarnya banyak pabrik yang<br />
langit-langitnya itu pendek, para<br />
buruh kerja berdiri, ventilasi udaranya<br />
enggak benar. Banyak kok yang<br />
tak manusiawi.<br />
Ada yang bilang film tidak menggurui.<br />
Anda sependapat?<br />
Iya, film memang tidak boleh menggurui.<br />
Kenapa juga ending film ini<br />
dibuat menggantung? Karena, buat<br />
saya, permasalahan buruh di Indonesia<br />
belum selesai. Ini permasalahan<br />
negeri yang penting dan perlu<br />
diketahui banyak orang. Ini pekerjaan<br />
rumah semua orang. Jawabannya<br />
ada pada penonton, mau ini<br />
berupa pertanyaan maupun pernyataan.<br />
LEBIH SUKA DI BELAKANG<br />
Menjadi model berawal dari iseng.<br />
Cita-cita utamanya adalah menjadi<br />
diplomat karena ingin pergi ke<br />
luar negeri. Dari model, kariernya<br />
di dunia hiburan terus berkembang<br />
ke dunia akting, lalu menjadi sutradara.<br />
Dia pernah tiga bulan belajar<br />
akting kepada Eka Sitorus. Selebihnya<br />
dia belajar otodidaktik dengan<br />
cara menonton film dan mengikuti<br />
workshop.<br />
Apa yang membuat Anda tertarik<br />
menjadi sutradara?<br />
EMPAT MATA<br />
RACHMAN HARYANTO/DETIKFOTO<br />
Ketika syuting, saya selalu mempelajari<br />
hal-hal yang diproduksi.<br />
Dari skenario, alat yang dipakai,<br />
prosesnya, sampai kru dan cast-nya<br />
siapa saja. Perjalanan produksi saya<br />
ikuti. Tahun 2003, ketika syuting<br />
film Novel tanpa Huruf R, itu sudah<br />
mulai. Pada 2006 baru pegang sendiri<br />
untuk film Betina, lalu Minggu<br />
Pagi di Victoria Park, Sanubari Jakarta,<br />
hingga Kisah 3 Titik.<br />
Lebih enak menjadi aktris atau<br />
sutradara?<br />
Sebenarnya lebih enak di belakang<br />
(layar) ya. Enggak terlalu disorot,<br />
bebas. Memang pekerjaan lebih<br />
lama, tapi saya menikmati proses<br />
itu. Kalau di depan layar, harus<br />
tampil dilihat orang, kerjanya lebih<br />
sebentar, habis itu bisa ambil kerjaan<br />
lain. Keduanya menenangkan.<br />
Tapi, kalau ditanya lebih suka mana,<br />
saya jawab lebih suka di belakang.<br />
Lebih pada hasil karya bukan personalitasnya.<br />
Dari film-film karyamu, apa yang<br />
membedakan?<br />
Teman dekat saya yang kenal dari<br />
film pertama sampai terakhir, dua<br />
bulan lalu bilang begini, semua film<br />
saya itu ada benang merahnya, yaitu<br />
tentang tekanan dan perempuan,<br />
kayak Betina, Minggu Pagi, Sanubari<br />
Jakarta, sampai Novel Tanpa Huruf<br />
R. Itu tanpa sengaja, saya juga eng-
RACHMAN HARYANTO/DETIKFOTO<br />
EMPAT MATA<br />
gak tahu. Jadi isu-isunya seputar sosio-realis dan<br />
kemanusiaan.<br />
SENANG KETEMU HIU<br />
Di luar urusan film, Lola lebih suka mengisi<br />
waktunya dengan menyelam ketimbang naik<br />
gunung. Di laut, dia lebih bebas melakukan sesuatu,<br />
seperti berenang, main jetski, berjemur di pantai.<br />
“Kalau di gunung kan dingin,” ujarnya.<br />
Tapi ia merasa kesal lantaran tidak selalu bisa<br />
mengabadikan momen di bawah laut. Alhasil,<br />
mulai dua tahun lalu, ia pun selalu memotret mahluk-makhluk<br />
hidup yang hidup di sana. Mengapa<br />
memilih memotret underwater? “Di darat sudah<br />
banyak yang jago, saya bagian bawah laut saja,”<br />
ujarnya sambil tersenyum. Pada waktunya, dia<br />
akan memamerkan hasil jepretannya saat menyelam.<br />
Sudah menyelam di laut mana saja?<br />
Hmmm… banyak, ya. Sudah ke Bali, Kalimantan,<br />
Lembeh, Alor, Pulau Bunaken, Raja Ampat, Derawan,<br />
dan tempat lainnya. Kayaknya total ada delapan<br />
tempat, deh.<br />
Kenapa lebih senang pada fotografi underwater?<br />
Sayang saja kalau diving enggak diabadikan. Lagi<br />
pula lebih enak ketemu hiu daripada manusiamanusia<br />
yang hidup di darat.<br />
Sempat menghadapi situasi ekstrem saat<br />
menyelam?<br />
Ada, saat itu di Bunaken pada Juli tahun lalu lagi<br />
lihat ikan yang seksi dan ganteng. Tiba-tiba datang<br />
angin barat dan pasang. Saya di bawah sama rombongan.<br />
Arus lautnya berubah dan saya kayak mau<br />
kebawa arus. Itu kan bahaya banget. Pegangan ke<br />
karang, tapi patah. Saya dikasih tali sama bodinya.<br />
Kalau enggak, saya kebawa (mati).<br />
Selain itu?<br />
Di Alor, saya pernah terjun ke bawah laut yang<br />
cuacanya dingin banget. Kan wetsuit (pakaian<br />
diving) itu ada yang 3 mm dan 5 mm. Waktu itu,<br />
karena angin Australia bulan Agustus, pas di atas<br />
enggak dingin. Aku pakai yang 3 mm. Pas nyelem,<br />
dingin banget kayak air es. Padahal aku sudah pake<br />
daleman lagi. Saking enggak kuatnya, saya minta<br />
cepat-cepat naik.<br />
Ada tempat diving yang ingin didatangi?<br />
Ada, banyak. Wakatobi, Komodo, Teluk Cenderawasih<br />
juga belum. Aku mau ke Teluk Cenderawasih<br />
lihat hiu paus yang banyak itu, lo. Ke sananya juga<br />
butuh perjuangan lo, dua kali naik pesawat, mobil,<br />
dan naik boat lagi. Kayaknya, kalau ke sana, harus<br />
10 hari, deh.<br />
SENANG MELAJANG<br />
Pada usia menjelang 36 tahun, Lola belum juga<br />
berkeinginan menikah. Menurut dia, dalam hidup<br />
selalu ada yang utama. Bagi dia, karier adalah prioritasnya.<br />
Kalau dalam film 3 Titik, Anda kan punya pacar<br />
gelap. Sebenarnya di dunia nyata, ada kriteria<br />
pria idaman enggak, sih?<br />
Ha-ha-ha... kalau sudah seusia saya, lebih saling<br />
menghargai perbedaan saja, karena setiap manusia<br />
saja beda. Saya sama ibu saya beda kok, apalagi<br />
dengan pacar. Kita harus menghargai perbedaan.<br />
Yang pasti, dia tahu apa yang aku dan dia mau.<br />
Kapan menikah?<br />
Belum pikirin ke jenjang berikutnya. Hmm, sebenarnya<br />
bisa seiring sejalan, tapi kadang-kadang<br />
dalam hidup ada prioritas, ya saya mau kerja dulu.<br />
Saya belum tahu kapan menikah, tapi saya percaya<br />
pasti ada seseorang untuk tiap orang, tapi saya<br />
enggak tahu itu kapan.<br />
Siapa sih pacarnya sekarang?<br />
Ha-ha-ha…, sudah tahu, kan? Memangnya ada<br />
banyak? Orang cuma satu, kok.<br />
5 MEI 2013<br />
MARYAM SUPRABA<br />
(PEMAIN FILM KISAH 3 TITIK)<br />
Lola, Singa Betina<br />
yang Lembut<br />
12<br />
Saya pertama kali kenal Lola saat<br />
pembuatan film ini tahun lalu. Saya<br />
pikir dia judes banget, he-he-he….<br />
Ya, namanya belum ngobrol, belum apa,<br />
baru kenal. Memang waktu itu dia lagi<br />
sibuk dan saya harus latihan, jadi enggak<br />
ada ngobrol panjang, cuma sapa-sapaan<br />
saja.<br />
Setelah itu, makin kenal makin sering<br />
ketemu, ngobrol ya biasa saja. Lola sangat<br />
menyenangkan, sangat perhatian sama<br />
teman-temannya yang lain. Dia tipe pekerja<br />
keras. Lola selalu tahu apa yang diperbuat<br />
dan konsisten pada pilihannya. Kami<br />
sama untuk sebuah urusan, yaitu bekerja<br />
dengan hati, bersungguh-sungguh. Nah,<br />
itu yang bikin aku nyaman bekerja dengan<br />
dia.<br />
Dia sudah bekerja lebih lama di dunia<br />
film, jadi cukup dengan memperhatikannya<br />
kerja saja, aku bisa dapat banyak<br />
pelajaran. Saat ini aku lagi menikmati pertemanan<br />
sama Lola. Aku sangat menunggu<br />
karya dia selanjutnya. Kalau akan<br />
terlibat, aku senang. Kalaupun enggak,<br />
melihat dia bikin karya saja aku sudah<br />
senang.<br />
Lola itu sesuai banget dengan zodiaknya,<br />
Leo. Dia singa betina yang sebenarnya<br />
lembut banget. Ia sangat memperhatikan<br />
krunya. Sebagai ibu produser, dia<br />
sering datang ke lokasi, merhatiin temantemannya,<br />
dan suasana kerjanya jadi enak<br />
banget. ASTRID SEPTRIANA
13 5 MEI 2013<br />
EMPAT MATA<br />
Biodata<br />
Nama : Lola Amaria<br />
Panggilan : Lola<br />
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 30 Juli 1977<br />
Kewarganegaraan : Indonesia<br />
Kekasih : Arya Kusumadewa (sutradara)<br />
Saudara : Anak ketiga dari 9 bersaudara<br />
Pendidikan<br />
• InterStudi Public Relations (1997)<br />
Film<br />
• Tabir (2000)<br />
• Dokuritsu (2000)<br />
• Beth (2001)<br />
• Ca Bau Kan (2002)<br />
• Novel tanpa Huruf R (2003)<br />
• Detour to Paradise (2007)<br />
• Minggu Pagi di Victoria Park (2010)<br />
• Kisah 3 Titik (2013)<br />
Sutradara<br />
• Betina (2006)<br />
• Minggu Pagi di Victoria Park (2010)<br />
• Sanubari Jakarta (2012)<br />
Sinetron/Film Televisi<br />
• Penari<br />
• Arjuna Mencari Cinta<br />
• Tali Kasih<br />
• Merah Hitam Cinta<br />
Iklan<br />
• Pantene<br />
• Suzuki Baleno<br />
• Lipstik<br />
• Hemaviton Jreng<br />
Penghargaan<br />
• Lomba Model Wajah Femina, 1997<br />
• Film Betina memenangi penghargaan Netpac Award dalam<br />
Jogja-Netpac Asian Film Festival, 2006<br />
• Best Director Jakarta International Film Festival, 2010<br />
• Sutradara Terbaik, Nominasi Festival Film Indonesia, 2010<br />
• Best Director Minggu Pagi di Victoria Park, Bali International<br />
Film Festival, 2010<br />
• Women of the Year versi majalah Her World, 2010<br />
RACHMAN HARYANTO/DETIKFOTO<br />
RACHMAN HARYANTO/DETIKFOTO<br />
Ingin Jadi Pembunuh<br />
Koruptor<br />
Sejak memulai debutnya di film televisi pada 1998 dan berperan sebagai penari erotis<br />
bernama Sila, Lola Amaria selalu menginginkan karakter ekstrem. Berperan<br />
sebagai pembunuh berdarah dingin adalah salah satu yang dia idamkan.<br />
“Itu yang selama ini belum ada yang menawari aku. Mau banget jadi itu, apalagi pembunuh<br />
koruptor, ha-ha-ha…,” katanya saat berbincang dengan Detik, Jumat lalu.<br />
Menjadi sutradara bagi wanita kelahiran 30 Juli 1977 ini analoginya adalah seorang<br />
aktris yang bermain banyak film tapi tak dikenal masyarakat. Nah, bagaimana dengan<br />
seseorang yang jarang main film tapi dikenang?<br />
Lola juga mengakui dulu pernah ditawari berperan sebagai kuntilanak dan ibu-ibu, tapi<br />
langsung menolak. “Saya memilih peranin yang aneh-aneh.” TIA AGNES
melancong<br />
Tugel Kuncung<br />
di KaKi Bromo<br />
Setiap anggota keluarga<br />
yang memotong<br />
rambut wajib<br />
memberi ganti berupa<br />
bibit tanaman.<br />
Melancong ke Gunung<br />
Bromo (2.392 meter<br />
di atas permukaan<br />
laut) tak melulu harus<br />
menikmati keindahan<br />
alamnya yang memanja mata.<br />
Bila sedikit beruntung, Anda bisa<br />
menyaksikan berbagai ritual adat<br />
penduduk setempat, suku Tengger,<br />
yang bermukim di kaki gunung,<br />
seperti Tugel Kuncung.<br />
Setelah saya berburu matahari<br />
terbit, seorang warga di Desa Wonokitri,<br />
Kecamatan Tosari, Kabupaten<br />
Pasuruan, yang rumahnya saya<br />
inapi, menyampaikan bahwa siang<br />
harinya akan ada acara adat Tugel<br />
Kuncung.<br />
Benar saja. Begitu jarum jam<br />
menunjukkan pukul 11.00 WIB, dari<br />
kamar terdengar keriuhan meningkahi<br />
rapalan mantra. Rupanya di<br />
balai desa, yang lokasinya tak sampai<br />
100 meter dari tempat saya<br />
menginap, ratusan orang telah berkumpul.<br />
Beberapa orang mengenakan<br />
seragam. Ikat kepala, kaus<br />
berwarna khaki, dan bawahan<br />
semacam sarung membalut tubuh<br />
mereka. Mereka bersiap melaksanakan<br />
Tugel Kuncung. “Ini upacara<br />
potong rambut,” kata Ketut, pemuda<br />
Desa Wonokitri yang saya temui.<br />
Upacara tersebut wajib dilakukan<br />
oleh orang tua untuk keselamatan<br />
anaknya dengan memotong sebagian<br />
rambut si bocah. Setiap anggota<br />
keluarga yang memotong rambut<br />
diwajibkan memberi ganti berupa<br />
bibit tanaman yang nantinya akan<br />
ditanam oleh si orang tua di tegalan<br />
yang sudah disiapkan.<br />
“Kalau di agama Islam mungkin<br />
seperti sunat. Tapi kalau ini<br />
yang dipotong rambut. Tujuannya<br />
biar anaknya enggak nakal. Upacara<br />
diisi dengan pemotongan ram-<br />
21 aPRIL 5 MEI 2013<br />
14
15<br />
but, pembacaan mantra-mantra,<br />
dan pembakaran meru atau biasa<br />
disebut dengan ngaben,” ujar Ketut.<br />
Dalam upacara ini, meru menjadi<br />
perlengkapan upacara yang<br />
penting. Gunungan itu diumpamakan<br />
sebagai persinggahan leluhur,<br />
kendaraan yang dipakai leluhur ke<br />
Kahyangan. Meru diisi dengan berbagai<br />
macam sesaji dan petra atau<br />
orang-orangan dari alang-alang<br />
yang akan dibakar bersama meru.<br />
Seusai pembacaan mantra, meru<br />
diarak diiringi irama gamelan<br />
menuju tempat pembakaran, sekitar<br />
1,5 kilometer dari balai desa.<br />
Setelah diarak sekitar 1 kilometer,<br />
gunungan dibawa berkeliling sebuah<br />
lapangan sebanyak tiga kali oleh<br />
keluarga yang punya hajat. Lalu<br />
iringan kembali melanjutkan perjalanan.<br />
Sesampai di tempat pembakaran,<br />
meru dibongkar. Beberapa sesaji<br />
dikeluarkan dan dibagikan kepada<br />
masyarakat yang mengikuti iringiringan.<br />
Setelah itu, meru dibakar<br />
hingga menyisakan abu.<br />
Berbagai ritual keagamaan serta<br />
adat tetap dipertahankan dan terus<br />
dilaksanakan oleh suku yang,<br />
konon, merupakan keturunan langsung<br />
pengikut Kerajaan Majapahit<br />
itu. Gelombang modernisasi,<br />
industrialisasi, dan globalisasi tidak<br />
1<br />
rute<br />
Jika Anda berangkat dari<br />
Pasuruan, sebaiknya ambil<br />
rute Pasuruan-Warung<br />
Dowo-Tosari-Wonokitri, yang<br />
berjarak sekitar 57 kilometer<br />
dan bisa ditempuh dalam<br />
waktu 2,5-3 jam.<br />
Sedangkan jika Anda<br />
berangkat dari Malang,<br />
lebih baik mengambil rute<br />
Malang-Purwodadi-Nongkojaja-Tosari-Wonokitri.<br />
Rute<br />
ini berjarak sekitar 69 kilometer,<br />
yang bisa ditempuh<br />
dalam waktu 3,5-4 jam. Karena<br />
jauh dari kota, sebaiknya<br />
Anda mengecek kondisi kendaraan<br />
dan mengisi penuh<br />
bahan bakar minyak.<br />
21 5 MEI aPRIL 2013 2013<br />
melancong<br />
menggerus tradisi mereka. Bagi<br />
saya, keteguhan warga dusun yang<br />
95 persennya beragama Hindu<br />
itu memegang tradisi merupakan<br />
sesuatu yang mengagumkan.<br />
Acara tuntas sore hari. Rona<br />
bahagia terpancar dari setiap wajah<br />
warga desa. Satu kewajiban mereka<br />
terhadap para leluhur telah ditunaikan.<br />
Di akhir hari, warga desa kembali<br />
menjalankan rutinitas mereka<br />
seperti biasa setelah menggelar<br />
upacara yang istimewa. Ya, upacara<br />
sederhana itu terasa sangat istimewa,<br />
teristimewa bagi saya, yang<br />
bisa menjadi saksi sebuah tradisi<br />
yang lestari. AnindrA, pelAncong<br />
Tip menuju<br />
WonoKiTri<br />
2<br />
Barang<br />
Bawaan<br />
Suhu udara berubah-ubah<br />
pada<br />
kisaran 3-18 derajat<br />
Celsius. Dengan<br />
kondisi udara yang<br />
dingin, penting bagi<br />
Anda untuk membawa<br />
pakaian tebal.<br />
3<br />
menginap<br />
Desa Wonokitri punya banyak<br />
tempat yang bisa digunakan<br />
untuk menginap. Ada hotel dan<br />
home stay dengan tarif Rp 150-<br />
700 ribu. Bila datang secara rombongan,<br />
menyewa satu rumah<br />
lebih menguntungkan. Dengan<br />
harga mulai Rp 350 ribu, satu<br />
rumah yang bisa dihuni 10 orang<br />
bisa Anda dapatkan.<br />
Soal makanan, Anda tak perlu<br />
khawatir. Jika menginap di hotel<br />
atau home stay, Anda biasanya<br />
bisa memesan makan langsung<br />
di tempat. Sedangkan untuk<br />
yang menyewa satu rumah bisa<br />
memasak sendiri karena di<br />
rumah tersebut biasanya sudah<br />
tersedia dapur.<br />
4<br />
Sinyal<br />
Berbeda dengan kondisi di<br />
Penanjakan atau di Kawah<br />
Bromo, yang lokasinya berdekatan<br />
dengan base transceiver<br />
station, sehingga sinyal<br />
bisa tertangkap dengan baik,<br />
di Desa Wonokitri tidak semua<br />
provider seluler bisa mendapatkan<br />
sinyal. Jadi bersiaplah<br />
untuk terasing sebentar dari<br />
dunia luar. Inilah saat yang tepat<br />
untuk menikmati liburan tanpa<br />
gangguan. Enjoy!<br />
foto-foto: dok. AnindrA
KIPRAH 5 MEI 2013 16<br />
HENRY SARAGIH<br />
DI ANTARA DUA<br />
PRESIDEN VENEZUELA<br />
BERSAMA MENDIANG HUGO CHAVEZ<br />
Di sela kampanye pemilihan<br />
Presiden Venezuela pekan<br />
pertama April lalu, Nicolas<br />
Maduro Moros tiba-tiba memperkenalkan<br />
Henry Saragih, koordinator<br />
La Via Campesina (organisasi gerakan<br />
petani sedunia), kepada ratusan<br />
ribu pendukungnya. “Welcome,<br />
my brother...,” ujar Maduro sambil<br />
mengangkat tangan Henry, yang<br />
mengenakan kemeja batik putih<br />
serta topi dan syal hijau.<br />
Adegan yang disebarkan MultimedioVTV<br />
itu diunggah ke YouTube. Tak<br />
FOTO-FOTO DOK: PRIBADI<br />
Bersahabat dengan Hugo Chavez sejak 2005.<br />
sekadar memperkenalkan, Maduro<br />
juga mempersilakan anak Kebon<br />
Deli, Sumatera Utara, itu untuk berorasi.<br />
Di pengujung orasi, Henry menyerahkan<br />
sketsa bergambar dirinya<br />
tengah diapit Chavez dan Maduro.<br />
Dia juga memberikan syal warna<br />
hijau simbol La Via Campesina untuk<br />
dikenakan Maduro.<br />
Entah seberapa besar sumbangsih<br />
orasi Henry, yang pasti Maduro<br />
berhasil mengalahkan tokoh oposisi,<br />
Henrique Capriles, dengan selisih<br />
angka 1,5 persen atau<br />
sekitar 272 ribu suara.<br />
Lelaki berkumis tebal<br />
kelahiran Karakas, 23<br />
November 1962, itu<br />
dilantik sebagai Presiden<br />
Venezuela pada 19<br />
April lalu.<br />
“Saya ke Venezuela<br />
pada 6 April untuk<br />
bertemu dengan serikat<br />
petani sekalian berziarah<br />
ke makam Chavez.<br />
Menemui Maduro sebe-<br />
lumnya cuma untuk menyerahkan<br />
sketsa,” tutur Henry saat ditemui<br />
Detik di kantor Serikat Petani Indonesia,<br />
Mampang Prapatan, Jakarta<br />
Selatan, Senin malam lalu.<br />
Ditemani beberapa kerat martabak<br />
kacang manis, lelaki kelahiran<br />
Petumbukan, Deli Serdang, 11 April<br />
1964, itu mengisahkan persahabatannya<br />
dengan beberapa pemimpin<br />
dunia, seperti Chavez, Maduro, Presiden<br />
Bolivia Evo Morales, Presiden<br />
Prancis Nicolas Sarkozy, dan Menteri<br />
Luar Negeri Marty Natalegawa.<br />
“Tapi kedekatan saya dengan mereka<br />
tak terekspos,” ucapnya sambil<br />
terkekeh.<br />
Lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan<br />
Ilmu Politik Universitas Sumatera<br />
Utara itu mengenal Chavez pada<br />
2005. Tepatnya ketika dia, sebagai<br />
Koordinator Umum La Via Campesina,<br />
menghadiri pencanangan gerakan<br />
pertanian ekologis di Tapes, Rio<br />
Grande do Sul, Brasil. Di sana Cha-<br />
BERSAMA PRESIDEN BOLIVIA EVO MORALES
17<br />
vez sempat menyebarkan bibit ikan<br />
di lahan pertanian anggota La Via<br />
Campesina.<br />
“Sejak itu dia berkomitmen<br />
mengembangkan pertanian ekologis,<br />
kemudian membangun sekolah-sekolah<br />
pertanian ekologis di<br />
Amerika Latin, seperti di Venezuela,<br />
Brasil, Uruguay, Ekuador, dan Honduras,”<br />
ucap Henry.<br />
Pada dasarnya, dia melanjutkan,<br />
Chavez banyak terilhami oleh pertanian<br />
Indonesia dan Asia Tenggara.<br />
Hasilnya, di bawah kepemimpinan<br />
Chavez, Venezuela mampu mengurangi<br />
angka kelaparan, yang mencapai<br />
13 persen, menjadi di bawah 5<br />
persen.<br />
“Chavez memang agak lain. Dia<br />
paling gigih mendukung pemberantasan<br />
kemiskinan. Dia menjual<br />
minyak bumi dengan harga murah<br />
ke negara-negara miskin energi,”<br />
ujar Henry.<br />
***<br />
Kepedulian Henry terhadap petani<br />
diwujudkan dengan mendirikan Serikat<br />
Petani Sumatera Utara, kemudian<br />
menjadi Serikat Petani Indonesia<br />
pada 1997. Tiga tahun kemudian, ia<br />
mendaftarkan Serikat Petani Indonesia<br />
menjadi anggota La Via Campesina,<br />
yang didirikan pada 1993.<br />
Pada 2004, Henry ditunjuk oleh 200<br />
organisasi petani dari 100 negara<br />
anggota La Via Campesina menjadi<br />
Internasional Coordinating Committee<br />
atau Koordinator Umum La<br />
Via Campesina, dan memindahkan<br />
sekretariatnya ke Indonesia.<br />
“Karena menjadi koordinator<br />
umum itulah secara tidak langsung<br />
terbangun hubungan dengan para<br />
pemimpin negara yang serikat petaninya<br />
menjadi anggota La Via Campesina,”<br />
ucap ayah Izzah Dienillah<br />
dan Mujahid Widyan itu.<br />
Henry terbilang anak orang ber-<br />
5 MEI 2013<br />
kecukupan. Ayahnya merupakan<br />
manajer di PT Perkebunan Primatex,<br />
49 tahun lalu. Ibunya pun petani<br />
sukses. Kakeknya juga memiliki<br />
tanah pertanian yang cukup luas.<br />
Aktivitasnya di kelompok-kelompok<br />
studi kampus pada pertengahan<br />
1980-an membuat mata hatinya<br />
terusik. Ia melihat para petani dan<br />
buruh perkebunan hidup miskin<br />
bukan karena malas. “Tapi karena<br />
sistem kerja perkebunan dan<br />
sistem politik ekonomi pemerintah<br />
yang tak berpihak kepada buruh<br />
serta petani,” ucapnya.<br />
Untuk membumikan kesadaran<br />
pemikirannya, ia bersama sejumlah<br />
temannya membentuk Yayasan<br />
Sintesa, yang berbasis di Kisaran,<br />
Asahan. Proyek awal mereka adalah<br />
membuat pembangkit listrik<br />
mikrohidro di Desa Tangga,<br />
Kecamatan Bandar Pulau. Di<br />
tengah aktivitas tersebut, mereka<br />
menemukan kasus-kasus tanah<br />
yang memicu konflik petani melawan<br />
perusahaan perkebunan kelapa<br />
sawit, termasuk kasus PT Inti Indo<br />
Rayon, yang merampas tanah petani<br />
di Tapanuli Utara.<br />
“Ya, dari situlah mulai saya dan<br />
teman-teman secara serius membela<br />
petani yang tanahnya dirampas<br />
negara atau perusahaan besar,”<br />
tuturnya. BUDI ALIMUDDIN<br />
BERSAMA PRESIDEN VENEZUELA NICOLAS MADURO MOROS<br />
KIPRAH<br />
ISTRI PHD,<br />
HENRY ‘DOKTOR’<br />
Mazdalifah, istri Henry, bergelar<br />
akademis philosophy of doctor<br />
dan mengajar di Fakultas Ilmu<br />
Sosial dan Ilmu Politik Universitas<br />
Sumatera Utara. Henry mengenalnya<br />
sejak sama-sama kuliah di kampus<br />
tersebut. Diam-diam, Henry sebetulnya<br />
layak dianugerahi gelar doktor.<br />
Tapi gelar ini lebih sebagai akronim<br />
dari kebiasaannya menginap atau<br />
“mondok di kantor”.<br />
Ya, meski berteman dengan<br />
pemimpin dunia, gaya hidup Henry<br />
jauh dari kesan glamor. Bila sedang<br />
di Jakarta, ia sudah merasa nyaman<br />
tidur di dipan dengan kasur busa<br />
tipis di belakang lemari hias ruang<br />
kantornya.<br />
Ruangan seluas 4 x 5 meter itu<br />
cuma dilengkapi kipas angin, meja<br />
kerja standar dengan tumpukan<br />
buku dan kertas, TV LCD 17 inci,<br />
serta satu set kursi busa tipis untuk<br />
menerima tamu-tamunya. Dinding<br />
ruangan itu dihias dengan bendera<br />
hijau La Via Campesina, bendera<br />
Merah Putih, serta bendera Serikat<br />
Petani Indonesia.<br />
“Ini ruang kerja sekaligus kamar<br />
tidur saya. Kayak mahasiswa ya,<br />
tidur di sekretariat,” ucapnya sembari<br />
tertawa.<br />
Ia tak menyewa rumah di luar kantor<br />
karena akan membuatnya kesepian.<br />
Selain itu, waktunya akan tersita<br />
untuk mengurusi rumah sewanya.<br />
Padahal pekerjaan menuntut dia<br />
bergerak ke mana-mana.<br />
BUDI ALIMUDDIN<br />
PENGHARGAAN<br />
Institut for Global Justice<br />
Award (2006) atas<br />
jasanya memimpin<br />
organisasi tani untuk<br />
melawan neoliberalisme<br />
dan rezim perdagangan<br />
bebas.<br />
50 Orang yang Bisa<br />
Menyelamatkan Bumi<br />
oleh Guardian (2008).<br />
Mingguan The Observer<br />
Inggris memasukkan<br />
Henry dalam daftar<br />
20 Green Giants pada<br />
2011. Dia disejajarkan<br />
dengan aktor Hollywood<br />
Brad Pitt, Presiden<br />
Bolivia Evo Morales,<br />
mantan Gubernur California<br />
Arnold Schwarzenegger,<br />
dan Pangeran<br />
Charles.
otomotif<br />
lima<br />
pelopor<br />
peruBahan<br />
Hasil riset yang dilakukan laman otomotif kondang Carbuzz<br />
menyebutkan sedikitnya ada lima mobil yang menjadi<br />
pemantik perubahan. “Mereka menjadi trendsetter bagi<br />
industri untuk menjadi lebih baik,” demikian bunyi laporan tersebut.<br />
Berikut ini kelima mobil itu.<br />
HoNDA CIvIC<br />
Mobil yang di negeri asalnya, Jepang, mulai diproduksi pada 1972<br />
itu mulai dipasarkan di Amerika Serikat pada 1978. Awalnya, publik<br />
Negeri Abang Sam tak serta-merta tertarik pada mobil baru<br />
itu. Namun, dengan gencarnya promosi yang disertai serangkaian<br />
pengujian di jalanan, mobil itu berhasil membetot perhatian.<br />
Honda Civic terbukti lebih irit bahan bakar dibanding mobil sejenis<br />
buatan produsen lokal, Ford Pinto dan Chevrolet vega. Penjualannya<br />
pun terus merangkak naik, sehingga tercatat sebagai salah<br />
satu mobil terlaris di Amerika hingga kini. Kesuksesan itu memantik<br />
minat pabrikan lain, baik di Amerika, Eropa, Jepang, maupun<br />
kawasan lain, untuk mengintip teknologi mobil itu.<br />
1<br />
21 aPRIL 5 MEI 2013<br />
Tak hanya memicu<br />
persaingan, tapi juga<br />
menginspirasi pabrikan<br />
lain.<br />
Perubahan yang terjadi<br />
pada industri otomotif<br />
berlangsung sangat<br />
cepat. Maklum, persaingan<br />
di antara para pelaku<br />
berlangsung sangat ketat. Walhasil,<br />
jor-joran soal keunggulan teknologi<br />
pun kerap terjadi. Begitu pula dengan<br />
urusan peluncuran model atau<br />
varian.<br />
“Saat satu produsen membuat satu<br />
varian atau model, yang lain tidak<br />
ingin ketinggalan,” tutur bos Hyundai<br />
Mobil Indonesia yang juga pemimpin<br />
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor<br />
Indonesia, Jongkie Sugiarto.<br />
Tentu, Jongkie melanjutkan, dalam<br />
kondisi seperti itu ada produsen yang<br />
menjadi pionir atau pemantik munculnya<br />
tren baru. Model atau varian<br />
yang diluncurkannya kerap menjadi<br />
inspirasi bagi produsen lain. Namun<br />
mengikuti langkah itu tidak bisa dilakukan<br />
dengan serta-merta. “Ada proses<br />
riset, studi, dan pengembangan<br />
di internal industri secara intensif.<br />
Industri pun semakin kompetitif,”<br />
ujarnya.<br />
Pakar otomotif yang juga Vice President<br />
of Market Intelligence TrueCar,<br />
Jesse Toprak, menyatakan munculnya<br />
peperangan sengit di industri<br />
mobil juga selalu dipicu munculnya<br />
model baru. “Keunggulan teknologi<br />
dan desain menjadi amunisi bagi setiap<br />
pabrikan,” ucapnya.<br />
18
19<br />
JEEP CHERoKEE<br />
Mobil jenis sport utility vehicle besutan pabrikan asal<br />
Amerika Serikat, Chrysler, yang diluncurkan pada 1984 itu<br />
menjadi mobil off-road yang juga nyaman sebagai mobil<br />
keluarga. Bahkan Chrysler juga berhasil membuktikan mobil<br />
itu cocok dikendarai untuk ke kantor atau urusan bisnis.<br />
Selain menonjolkan teknologi penunjang kegiatan off-road<br />
dan kenyamanan di kabin, mobil ini dibanderol murah dibanding<br />
mobil sejenis. Jip ini sekaligus menjadi mobil off-road<br />
dengan sentuhan modern yang kuat. Kehadirannya segera<br />
memantik pabrikan lain untuk menghadirkan mobil serupa.<br />
BMW SERI 3 E30<br />
Mobil coupe besutan Bayerische Motoren Werke (BMW)<br />
itu bukanlah mobil coupe pertama di dunia. Model pertama<br />
yang diluncurkan pada 1975 memang masih biasa-biasa<br />
saja, tak ada yang istimewa.<br />
Namun, perhatian publik dunia, terutama pencinta mobil<br />
sport, mulai tersedot saat generasi kedua diluncurkan pada<br />
1983. Serangkaian fitur kenyamanan dan kemudahan yang<br />
menjadi perlengkapan standar mobil itu telah mengubah<br />
persepsi dunia. Walhasil, pabrikan pembuat mobil coupe<br />
pun berlomba melahirkan coupe dengan tiga sentuhan<br />
utama: performa tinggi, gaya, sekaligus nyaman.<br />
LExuS LS 400<br />
Sedan mewah buatan salah satu divisi mobil mewah Toyota<br />
Motor Corporation itu memang bukan mobil mewah pertama<br />
di dunia. Bukan pula mobil mewah yang paling wah.<br />
Bahkan, pada awal kehadirannya, mobil ini dianggap tak ada<br />
yang istimewa.<br />
Namun, setelah serangkaian pengujian dilakukan dan konsumen<br />
di berbagai dunia mulai mencicipi kenyamanan serta<br />
kecanggihan teknologi sedan yang diluncurkan 1989 itu, persepsi<br />
pun berubah. Sedan ini dinilai memiliki platform yang<br />
berbeda dibanding sedan sejenis mereka lainnya.<br />
Sejak saat itulah publik menyandingkannya dengan sedan<br />
mewah buatan Jerman, BMW dan Mercedes-Benz. Bahkan<br />
Lexus LS 400 menjadi benchmarking baru sedan mewah di<br />
dunia, bukan hanya oleh konsumen, tapi juga kalangan produsen.<br />
ToyoTA PRIuS<br />
Mobil berteknologi hybrid sejatinya bukanlah hal yang baru di<br />
muka bumi ini. Mobil hybrid yang menggabungkan mesin konvensional<br />
dan motor listrik atau sumber tenaga lainnya sudah<br />
ada sebelum kehadiran sedan Toyota Prius. Tercatat, sejak<br />
1905, pembuatan mobil berteknologi itu mulai dilakukan.<br />
Toyota Prius menjadi pelopor mobil hybrid sebagai kendaraan<br />
sehari-hari yang nyaman, irit bahan bakar, serta ramah lingkungan.<br />
Sejak diluncurkan pada 2007, hingga tahun lalu mobil<br />
ini telah terjual 5,125 juta unit di 80 negara. Kehadirannya tak<br />
hanya mengubah persepsi konsumen dalam memilih kendaraan,<br />
tapi juga menggugah pabrikan lain untuk gencar memproduksi<br />
serta memasarkannya. Arif AriAnto<br />
5 21 MEI aPRIL 2013 2013<br />
otomotif<br />
2<br />
3<br />
4<br />
5<br />
foto-foto: berbagai sumber
sport<br />
mourinho<br />
hampir paSTi<br />
Ke chelSea<br />
ancelotti dan Klopp<br />
menjadi kandidat<br />
utama pengganti mou.<br />
LONDON — Kepindahan Jose Mourinho<br />
ke Chelsea tinggal menunggu<br />
gong. Jorge Mendes, agen pelatih<br />
Portugal itu, mengatakan kliennya<br />
mempunyai 80 persen peluang<br />
kembali menukangi The Blues.<br />
Laman Goal sempat melansir, Real<br />
Madrid akan melakukan cuci gudang<br />
pada musim panas ini. Mou menjadi<br />
salah satu figur utama yang akan<br />
meninggalkan Santiago Bernabeu.<br />
Tujuan utamanya adalah Stamford<br />
Bridge.<br />
Berbicara kepada radio Italia,<br />
Mana Mana Sport, Mendes dengan<br />
gamblang memaparkan ihwal<br />
masa depan Mou. Dia menjelaskan<br />
The Special One telah melakukan<br />
pertemuan dengan Madrid setelah<br />
Los Blancos dipastikan tersingkir<br />
dari tangan Borussia Dortmund di<br />
semifinal Liga Champions. “Mourinho<br />
mengatakan ingin meninggalkan<br />
Madrid. Ada 80 persen kemungkin-<br />
ronaldo lirik pSg<br />
MADRID — Jorge Mendes, agen<br />
Cristiano Ronaldo, mulai membuka<br />
opsi masa depan kliennya<br />
musim depan. Pemain pilar Real<br />
Madrid itu mungkin akan bergabung<br />
dengan klub kaya Prancis,<br />
Paris Saint-Germain, pada<br />
musim panas ini.<br />
Spekulasi kepindahan CR7<br />
terus meruap sejak dia mengaku<br />
galau di Bernabeu pada September<br />
tahun lalu. Beberapa klub<br />
sempat diperkirakan bakal menjadi<br />
pelabuhan berikutnya ayah<br />
satu anak itu meski hanya rumor.<br />
Namun penolakan pria 28<br />
an Chelsea akan menjadi klub barunya,”<br />
katanya.<br />
Pendukung Chelsea, ujar Mendes,<br />
masih memuja pelatih yang pernah<br />
menyumbang enam gelar juara<br />
buat The Blues itu. Madrid mungkin<br />
akan mengumumkan kepergian<br />
Mou jika tim kalah oleh Real Valladolid<br />
tadi pagi. Kekalahan atau hasil<br />
seri dipastikan akan membuat Barcelona<br />
otomatis menjadi penguasa<br />
Liga Spanyol musim ini.<br />
Jorge Valdano, mantan Direktur<br />
Madrid, hakulyakin tim kesayangannya<br />
tidak akan terpengaruh jika<br />
memang Mou hengkang. Isu bakal<br />
perginya mantan gelandang tengah<br />
itu kian mengental setelah Madrid<br />
tersingkir di kompetisi Eropa.<br />
“Madrid masih diklaim sebagai klub<br />
hebat. Klub tidak akan terpengaruh<br />
oleh pergantian pelatih,” katanya.<br />
Madrid, menurut mantan legenda<br />
bola Spanyol itu, membuka pintu<br />
lebar-lebar bagi pelatih kaliber.<br />
Dia memberi isyarat Carlo Ancelotti<br />
sebagai pelatih yang layak menggantikan<br />
Mou. “Namun saya juga<br />
menyukai Juergen Klopp (pelatih<br />
Dortmund),” ucapnya. goAl | BAgUS W<br />
tahun itu menandatangani perpanjangan<br />
kontrak dianggap<br />
sebagai sinyal positif dia bakal<br />
pamit. Manchester United, bekas<br />
klubnya, diyakini akan menjadi<br />
tempat baru berkarier baginya.<br />
Mendes melihat PSG layak menjadi<br />
rival utama The Red Devils<br />
untuk memperebutkan tanda<br />
tangan gacoan Irina Shayk tersebut.<br />
“Dengan reputasinya, wajar<br />
jika Ronaldo diincar banyak klub<br />
besar. Dia mungkin saja bergabung<br />
dengan Paris Saint-Germain,”<br />
katanya.<br />
Mendes membantah kabar<br />
Angel Di Maria, klien lainnya,<br />
akan hijrah ke Italia. Dia beranggapan<br />
klub-klub Negeri<br />
Pizza bakal kerepotan menyediakan<br />
uang transfer bagi pemain<br />
Argentina itu.<br />
Adapun Karim Djaziri membantah<br />
rumor Karim Benzema bakal<br />
meninggalkan Madrid. Bintang<br />
Les Bleus ini padahal menjadi<br />
salah satu buruan utama PSG<br />
dan Arsenal. “Sudah berkalikali<br />
saya mengatakan klien tidak<br />
akan meninggalkan Madrid pada<br />
musim panas ini,” ucapnya.<br />
goAl | BAgUS W<br />
21 aPRIL 2013<br />
5 MEI 2013<br />
20<br />
foto-foto: berbagai sumber
foto-foto: berbagai sumber<br />
21<br />
peSTa<br />
di Turin<br />
persaingan klub di<br />
papan bawah liga<br />
italia sengit.<br />
TURIN — Pendukung Juve hampir<br />
pasti akan merayakan kemenangan<br />
tim kesayangannya di Turin<br />
malam ini. Maklum, si Nyonya Tua<br />
hanya membutuhkan hasil imbang<br />
melawan Palermo untuk ditahbiskan<br />
sebagai scudetto sekaligus<br />
meraih gelar juara ke-29 Liga Italia.<br />
Juventini, suporter Juve, mempercayai,<br />
jika skenarionya lancar,<br />
Juve akan menambah koleksi gelar<br />
juara liga menjadi 31. Artinya, Anto-<br />
21 aPRIL 2013<br />
5 MEI 2013 sport<br />
nio Conte hampir pasti akan memplot<br />
Arturo Vidal untuk menambang<br />
gol.<br />
Bintang Cile itu menunjukkan<br />
tajinya dengan mengemas empat<br />
gol dalam tiga pertandingan. Dia<br />
mencetak gol pembuka saat Juve<br />
menghajar Torino 2-0 pekan lalu.<br />
Pemain 25 tahun itu sebelumnya<br />
membuat Milanisti, suporter Milan,<br />
meringis ketika menjebol gawang<br />
Rossoneri sepekan sebelumnya.<br />
Conte secara tegas tidak ingin<br />
timnya mendapat hasil buruk. Dia<br />
tidak ingin pesta yang sejatinya<br />
sudah di depan mata harus ditunda.<br />
“Kami harus menang untuk<br />
meraih scudetto,” katanya.<br />
perKiraan FormaSi:<br />
juventus (4-4-2)<br />
Dia memuji kinerja pasukannya<br />
yang mampu menguasai panggung<br />
liga dua tahun belakangan.<br />
Dia menilai Juve bahkan mampu<br />
melewati perkiraan banyak pihak.<br />
Publik sebelumnya melihat Juve<br />
hanya akan tampil di Liga Europa.<br />
“Hari ini kami berpeluang meraih<br />
gelar dua kali beruntun,” ucapnya.<br />
Conte memberi isyarat siap bernegosiasi<br />
bila memang ada tawaran<br />
pergi. Namanya disebut-sebut<br />
bakal bergabung dengan Paris<br />
Saint-Germain, Manchester United,<br />
atau Real Madrid. “Kami akan<br />
mempelajari setiap situasi. Kami<br />
tidak ingin mengecewakan pemain,<br />
suporter, dan saya sendiri,” kata-<br />
Buffon; Bonucci, Barzagli, Chiellini Lich-<br />
tsteiner; vidal, Pirlo, Pogba, Asamoah;<br />
Marchisio, vucinic<br />
palermo (4-3-2-1)<br />
Sorrentino; von Bergen, Munoz, Dossena,<br />
Garcia; Morganella, Donati, Kurtic;<br />
Barreto, Miccoli; Boselli<br />
nya.<br />
Palermo akan memakai duel<br />
ini sebagai tempat berjuang. Jika<br />
kalah dan Genoa, tim di posisi<br />
ke-18, memetik poin dari tim pesakitan<br />
Pescara, hampir pasti skuad<br />
Giuseppe Sannino itu akan tampil<br />
di Serie B musim depan.<br />
Palermo memang harus bekerja<br />
keras karena mereka hanya unggul<br />
agregat gol dari Genoa (32 poin). Di<br />
lain pihak, Siena (posisi ke-19) juga<br />
memiliki peluang bertahan.<br />
Alhasil, modal yang bakal dipakai<br />
Palermo adalah lima kali tidak terkalahkan<br />
di liga. AS Roma, Sampdoria,<br />
dan Inter Milan bisa mereka<br />
taklukkan. Soccernet | goAl | BAgUS W
OFFSIDE<br />
KEJUTAN SPESIAL Kado<br />
5 MEI 2013<br />
bisa diberikan kapan saja. Tak perlu menunggu momen istimewa,<br />
apalagi untuk orang dekat dan paling disayang. Hadiah macam<br />
apa yang patut dibagikan? Dua pesohor ini membagikan pengalaman.<br />
Julianne Hough<br />
Ciuman di Stadion<br />
22<br />
Seluruh anggota keluarga paham benar dengan fanatisme Bob Hough kepada<br />
tim bisbol Los Angeles Dodgers. Kostum tim dan aksesori sudah lama menjadi<br />
koleksi keluarga.<br />
Penari dan aktris Julianne Hough, yang terbiasa dengan klub yang punya warna khas<br />
biru-putih itu, pun mau tak mau tertular hobi sang kakek. Wanita berusia 24 tahun itu<br />
sih tak merasa rugi dengan kebiasaan sang kakek. Malah kini dia tak perlu bersusah<br />
payah memberikan kado istimewa kepada Bob, meski saat itu bukan hari ulang tahun<br />
atau ada perayaan spesial.<br />
Julianne memboyong kakeknya ke markas LA Dodgers, Dodger Stadium. Sebelum<br />
laga tuan rumah, yang menjamu Colorado Rockies, bergulir, Julianne dan Bob berasyik-asyik<br />
foto di tengah lapangan. “Dia juga memberikan kecupan di pipi kakeknya,”<br />
kata sumber kepada Daily Mail.<br />
Sayang, dalam laga itu, LA Dodgers kandas di tangan lawan 3-7. Eh, di laga itu tak<br />
cuma Julianne yang menyempatkan diri berfoto di lapangan. Beberapa pesohor lain<br />
juga tak mau mampir saja, di antaranya Ginnifer Goodwin. FEMI DIAH<br />
Victoria Beckham<br />
Terbang ke Paris<br />
Victoria Beckham tak bisa dipisahkan dari fashion. Maka, saat suami, David<br />
Beckham, digaet klub kaya raya Prancis, Paris Saint-Germain, restu pun<br />
mengalir lancar.<br />
Tampaknya tak hanya Victoria yang<br />
gembira harus pulang-pergi London-<br />
Paris. Putri bungsu pasangan yang<br />
banyak dijadikan role model itu, Harper<br />
Beckham, bungah tak kepalang.<br />
Dia ingin meramaikan ulang tahun<br />
ayahnya yang ke-38 pada 2 Mei lalu.<br />
Keduanya tiba di King’s Cross<br />
kemarin waktu setempat. Buat Beckham,<br />
kehadiran istri dan putri semata<br />
wayangnya itu sungguh spesial.<br />
“Saya selalu punya keinginan membawa<br />
anak-anak saat bekerja, biar<br />
mereka merasakan pengalaman<br />
saya,” kata Beckham.<br />
“Putri bungsu saya menambah<br />
hidup saya makin bersinar setiap<br />
hari,” kata Beckham. Kalau Harper<br />
sudah bisa berbicara, dia akan memberikan<br />
selamat kepada ayahnya yang<br />
tampan rupawan itu. “Bonjour, Papa.”<br />
FEMI DIAH