Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf

Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf

elearning.smkn1samarinda.com
from elearning.smkn1samarinda.com More from this publisher
10.06.2013 Views

komponen, yaitu cobalt dan kromium. Anggap suatu larutan mengandung dua komponen 1 dan 2 dan dan absorbansi dari larutan ini pada panjang gelombang λ1 adalah Aλ1. Kita asumsikan (jika 1 dan 2 tidak berinteraksi) bahwa Aλ1 adalah jumlah absorbansi dari dua komponen yang terpisah 1 dan 2. Maka : Aλ1 = A (1)λ1 + A (2)λ1 dan jika C(1) dan C(2) merupakan konsentrasi dari komponen 1 dan 2 dalam campuran Maka : Aλ1 = a (1)λ1 C(1) + a (2)λ1 C(2) (1) dengan cara yang sama pada panjang gelombang lain λ2 Aλ2 = a (1)λ2 C(1) + a (2)λ2 C(2) (2) Sesungguhnya Aλ1 dan Aλ2 dapat diukur secara eksperimen. Oleh karena itu jika empat nilai dapat ditentukan, maka dua persamaan di atas mungkin dapat diperlakukan sebagai pasangan persamaan simultan dalam C(1) dan C(2). Empat nilai tersebut adalah absorptivitas komponen 1 dan 2 pada dua panjang gelombang. Prosedur (a) Persiapan Larutan Dengan menggunakan larutan stok yang tersedia (0,4M cobalt(II) sebagai cobalt(II) nitrate dan 0,1M kromium (III) sebagai kromium(III) nitrate) buat 9 larutan satndar berikut dalam 25 ml tabung standar. 1 0,04M Cobalt (II) 2 0,08M “ 3 0,16M “ 4 0,01M kromium (III) 5 0,02M “ 6 0,04M “ 7 0,08M Cobalt (II) dan 0,02M kromium (III) 8 0,04M “ 0,04M “ 9 0,16M “ 0,01M “ Setiap larutan dibuat menjadi 0,1M dengan menambahkan 2,5 mL dari 1,0M asam nitrit dari dispenser yang tersedia ke dalam tiap 25 ml tabung standar. 85

(b) Penentuan Panjang Gelombang yang Sesuai Panjang gelombang sebaiknya dipilih yang mana memaksimalkan perbedaan absortivas dari dua komponen pada masing-masing panjang gelombang. Untuk menentukan panjang gelombang yang sesuai scan spektrum dari larutan berikut pada range panjang gelombang 630-370nm dengan menggunakan larutan asam nitrit 0,1M sebagai larutan acuan. (i) 0,08M Co(II) (ii) 0,02M Cr(III) (iii) larutan yang mengandung 0,08M Co(II) dan 0,02 Cr(III) Baik Hitachi U-2000 maupun Shimaddzu UV-240 dapat digunakan. Spektrum harus terekam secara otomatis. Harus dapat teramati bahwa panjang gelombang yang sesuai terjadi pada 510 nm (λmax untuk cobalt) dan 575nm (λmax untuk chromium) dan tidak ada interaksi penting yang terjadi antara kedua komponen ini. (c) Penentuan Absortipvitas dengan menggunakan Plot Hukum Beer. Ukur absorbansi dari tiap larutan 1-6 pada kedua panjang gelombang yang telah dipilih di atas. Plot absorbansi vs konsentrasi untuk memperoleh empat grafik Hukum Beer. Dengan mengukur kemiringan dari tiap garis, tentukan absoprtivitas tiap komponen pada tiap panjang gelombang. (d) Penentuan Absorptivitas dengan menggunakan Campuran dari Komposisi yang telah diketahui. Prinsip dari teknik ini adalah dengan jalan mengambil dua larutan campuran yang telah diketahui komposisinya dan mengukur absorbansi dari tiap larutan campuran pada tiap panjang gelombang yang telah dipilih. Yaitu A(1)λ1 = a (1)λ1C(1,1) + a (2)λ1C(1,2) A(2)λ1 = a (1)λ2C(2,1) + a (2)λ2C(2,2) A(1)λ1 = absorbansi campuran 1 pada λ1 a(1)λ1 = absortivitas komponen 1 pada λ1 C(1,1) = konsentrasi komponen 1 dalam campuran 1 C(1,2) = konsentrasi komponen 2 dalam campuran 1 A(2)λ1 = absorbansi campuran 2 pada λ1. dan seterusnya Kemudian pada tiap panjang gelombang, absorptivitas dari tiap komponen dapat diperoleh dari pasanag persamaan simultan. Untuk latihan ini gunakan larutan campuran 8 dan 9. 86

komponen, yaitu cobalt dan kromium.<br />

Anggap suatu larutan mengandung dua komponen 1 dan 2 dan dan absorbansi<br />

dari larutan ini pada panjang gelombang λ1 adalah Aλ1. Kita asumsikan (jika 1 dan 2<br />

tidak berinteraksi) bahwa Aλ1 adalah jumlah absorbansi dari dua komponen yang<br />

terpisah 1 dan 2.<br />

Maka : Aλ1 = A (1)λ1 + A (2)λ1<br />

dan jika C(1) dan C(2) merupakan konsentrasi dari komponen 1 dan 2 dalam<br />

campuran<br />

Maka : Aλ1 = a (1)λ1 C(1) + a (2)λ1 C(2) (1)<br />

dengan cara yang sama pada panjang gelombang lain λ2<br />

Aλ2 = a (1)λ2 C(1) + a (2)λ2 C(2) (2)<br />

Sesungguhnya Aλ1 dan Aλ2 dapat diukur secara eksperimen. Oleh karena itu jika empat<br />

nilai dapat ditentukan, maka dua persamaan di atas mungkin dapat diperlakukan<br />

sebagai pasangan persamaan simultan dalam C(1) dan C(2). Empat nilai tersebut<br />

adalah absorptivitas komponen 1 dan 2 pada dua panjang gelombang.<br />

Prosedur<br />

(a) Persiapan Larutan<br />

Dengan menggunakan larutan stok yang tersedia (0,4M cobalt(II) sebagai cobalt(II)<br />

nitrate dan 0,1M kromium (III) sebagai kromium(III) nitrate) buat 9 larutan satndar<br />

berikut dalam 25 ml tabung standar.<br />

1 0,04M Cobalt (II)<br />

2 0,08M “<br />

3 0,16M “<br />

4 0,01M kromium (III)<br />

5 0,02M “<br />

6 0,04M “<br />

7 0,08M Cobalt (II) dan 0,02M kromium (III)<br />

8 0,04M “ 0,04M “<br />

9 0,16M “ 0,01M “<br />

Setiap larutan dibuat menjadi 0,1M dengan menambahkan 2,5 mL dari 1,0M asam<br />

nitrit dari dispenser yang tersedia ke dalam tiap 25 ml tabung standar.<br />

85

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!