Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf
Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf
Jika beberapa Kromofor berhubungan maka absorpsi menjadi lebih kuat dan berpindah ke panjang gelombang yang lebih panjang. b) Auksokrom Auksokrom tidak menyerap pada panjang gelombang 200-800nm, namun mempengaruhi spektrum chromophore dimana auxochrome tersebut terikat - CH3 - OH -NH2 - NO2 Auksokrom dapat mempengaruhi sebagai berikut : Menggeser ke panjang gelombang lebih panjang (red shift) disebut efek batokromik Menggeser ke panjang gelombang lebih pendek (blue shift) disebut efek hipsokromik amax meningkat ( peningkatan intensitas) disebut hiperkromik amax menurun (penurunan intensitas) disebut hipokromik 9.4 Analisa kuantitatif 9.4.1 Penerapan Hukum Beer Hukum Beer merupakan prinsip dasar semua spektrometri molekular kuantitatifp Dari persamaan gabungan Hukum Lambert-Beer : A = є . b . c dapat terlihat bahwa jika kita melakukan pengukuran suatu unsur yang sama pada panjang gelombang yang sama dalam kuvet sampel yang sama pula, maka akan tampak hubungan linear antara absorbansi A dan konsentrasi c, selama absorpsivitas molar є dan tebal kuvet b konstan. Karena nilai b adalah tetap, maka ini adalah penerapan Hukum Beer. Oleh karenanya, jika suatu larutan dengan konsentrasi C1 menghasilkan absorbansi A1 maka larutan unsur yang sama dengan konsentrasi C2 (diukur pada kondisi yang sama) akan menghasilkan absorbansi A2 sehingga : A 1 = C1 A C 2 2 Konsentrasi dari larutan yang belum diketahui kemudian dapat dihitung dengan mengukur absorbansi dari larutan yang diketahui konsentrasinya dan larutan yang belum diketahui konsentrasinya pada kondisi yang sama. Konsentrasi yang belum diketahui dapat ditentukan dengan persamaan : C2 = A 2 C1 A1 Perhitungan dengan metode sederhana ini tidak mempertimbangkan ketidakpastian 59
percobaan yang terlibat dalm persiapan larutan dan dalam pengukuran absorbansi. Oleh karena itu dalam praktek sangat dianjurkan untuk menyiapkan beberapa larutan dengan konsentrasi yang berbeda biasanya disebut larutan standar, kemudian diukur absorbansinya. Hasil pengukuran dibuat grafik kalibrasi absorbansi vs konsentrasi. Selanjutnya konsentrasi larutan yang belum diketahui dapat ditentukan dari grafik tersebut. Absorbansi Konsentrasi Gambar 9.8. Kurva kalibrasi. Dengan menggunakan grafik kalibrasi yang diperoleh dari beberapa standar dibanding dengan menggunakan satu standar , ketidakpastian analisa dapat dikurangi dan karenanya ketelitian akan sangat meningkat. Perlu dicatat bahwa garis lurus pada grafik kalibrasi tidak akan diperoleh dengan cara mem-plot transmitans vs konsentrasi. Karena absorbansi dan transmitans dihubungkan oleh persamaan : A = - log T maka tidak ada hubungan linear antara transmitans dan konsentrasi. Gambar 9.9. Hubungan antara konsentrasi dengan transmitansi dan absorbansi Oleh karena itu jika hasil pengukuran berupa transmitans, maka harus diubah ke bentuk absorbansi agar dapat membuat kurva kalibrasi. 9.4.2 Pemilihan panjang gelombang untuk Analisa Kuantitatif Dalam spektrometri molekular kuantitatif, pengukuran absorbansi atau 60
- Page 21 and 22: - Konsentrasi 37% 37 berarti hanya
- Page 23 and 24: Gambar 3.1. Gambar beberapa alat ge
- Page 25 and 26: dengan basa, maka indikator yang di
- Page 27 and 28: Prinsip : Larutan HCl yang telah di
- Page 29 and 30: Prinsip : Na2CO3 sebagai garam yang
- Page 31 and 32: anyak yang dibutuhkan untuk membent
- Page 33 and 34: - Siapkan larutan NH4SCN 0,1 N deng
- Page 35 and 36: 1. STANDARISASI LARUTAN AgNO3 DENGA
- Page 37 and 38: Cara kerja : - Ambil 10,00 ml larut
- Page 39 and 40: anyak yang dibutuhkan untuk membent
- Page 41 and 42: - Siapkan larutan NH4SCN 0,1 N deng
- Page 43 and 44: 1. STANDARISASI LARUTAN AgNO3 DENGA
- Page 45 and 46: Cara kerja : - Ambil 10,00 ml larut
- Page 47 and 48: Tabel 6.1. Harga konstante kestabil
- Page 49 and 50: BAB VII TITRASI OKSIDASI REDUKSI Ti
- Page 51 and 52: 6 Fe 2+ + Cr2O7 2- + 6H + → 2 Cr
- Page 53 and 54: Endapan CuI yang terbentuk dapat me
- Page 55 and 56: BAB VIII GRAVIMETRI Gravimetri adal
- Page 57 and 58: Tujuan : Menetapkan kadar klorida d
- Page 59 and 60: Penyaringan dan Penimbangan - Tempa
- Page 61 and 62: 8.4. PENENTUAN KALIUM Prinsip : Kal
- Page 63 and 64: BAB IX SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK 9
- Page 65 and 66: Tabel 9.1. Panjang gelombang berbag
- Page 67 and 68: Kenaikan berurutan pada jumlah mole
- Page 69 and 70: transmitans dan absorbansi dihitung
- Page 71: C C C O H tidak akan terjadi absorb
- Page 75 and 76: Gambar 9.11. Kurva standar yang mem
- Page 77 and 78: Sebagai contoh, jika 0,1% dari radi
- Page 79 and 80: Gambar 9.15. Kesalahan pembacaan sp
- Page 81 and 82: Gambar 9.18 Bagian-bagian dalam ala
- Page 83 and 84: Gambar 9.19. Sistim dispersi pada m
- Page 85 and 86: (c) Photo multipliers Sangat sensit
- Page 87 and 88: P0 P1 P2 P3 P0 × × × = P1 P2 P3
- Page 89 and 90: Pada λ1 A1 = ax1Cx +ay1 Cy pada λ
- Page 91 and 92: prosedur ini pada panjang gelombang
- Page 93 and 94: sumber cahaya diperoleh kurva spekt
- Page 95 and 96: persentase transmitansi yang dibaca
- Page 97 and 98: (a) Pengenceran Sampel awal Metode
- Page 99 and 100: (b) Penentuan Panjang Gelombang yan
- Page 101 and 102: CATATAN : Spektrum di atas seharusn
- Page 103 and 104: 10.3 Transisi lain yang menhasilkan
- Page 105 and 106: Praktikum SPEKTROMETRI INFRA MERAH
- Page 107 and 108: BAB XI SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATO
- Page 109 and 110: diketahui. Walaupun komponen-kompon
- Page 111 and 112: Gambar 11.4. Lampu katode berongga
- Page 113 and 114: Faktor-faktor Instrumental Apapun j
- Page 115 and 116: G Gambar 11.6. Pemotongan puncak sp
- Page 117 and 118: d. Gangguan ionisasi Jika analit ya
- Page 119 and 120: LOD dari satu intrumentasi dapat be
- Page 121 and 122: Tugas 2 : Memilih panjang gelombang
Jika beberapa Kromofor berhubungan maka absorpsi menjadi lebih kuat dan<br />
berpindah ke panjang gelombang yang lebih panjang.<br />
b) Auksokrom<br />
Auksokrom tidak menyerap pada panjang gelombang 200-800nm, namun<br />
mempengaruhi spektrum chromophore dimana auxochrome tersebut terikat<br />
- CH3 - OH -NH2 - NO2<br />
Auksokrom dapat mempengaruhi sebagai berikut :<br />
Menggeser ke panjang gelombang lebih panjang (red shift) disebut efek batokromik<br />
Menggeser ke panjang gelombang lebih pendek (blue shift) disebut efek hipsokromik<br />
amax meningkat ( peningkatan intensitas) disebut hiperkromik<br />
amax menurun (penurunan intensitas) disebut hipokromik<br />
9.4 Analisa kuantitatif<br />
9.4.1 Penerapan Hukum Beer<br />
Hukum Beer merupakan prinsip dasar semua spektrometri molekular kuantitatifp<br />
Dari persamaan gabungan Hukum Lambert-Beer :<br />
A = є . b . c<br />
dapat terlihat bahwa jika kita melakukan pengukuran suatu unsur yang sama pada<br />
panjang gelombang yang sama dalam kuvet sampel yang sama pula, maka akan<br />
tampak hubungan linear antara absorbansi A dan konsentrasi c, selama absorpsivitas<br />
molar є dan tebal kuvet b konstan. Karena nilai b adalah tetap, maka ini adalah<br />
penerapan Hukum Beer.<br />
Oleh karenanya, jika suatu larutan dengan konsentrasi C1 menghasilkan<br />
absorbansi A1 maka larutan unsur yang sama dengan konsentrasi C2 (diukur pada<br />
kondisi yang sama) akan menghasilkan absorbansi A2 sehingga :<br />
A 1 =<br />
C1<br />
A<br />
C<br />
2<br />
2<br />
Konsentrasi dari larutan yang belum diketahui kemudian dapat dihitung dengan<br />
mengukur absorbansi dari larutan yang diketahui konsentrasinya dan larutan yang<br />
belum diketahui konsentrasinya pada kondisi yang sama.<br />
Konsentrasi yang belum diketahui dapat ditentukan dengan persamaan :<br />
C2 =<br />
A 2<br />
C1<br />
A1<br />
Perhitungan dengan metode sederhana ini tidak mempertimbangkan ketidakpastian<br />
59