Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf
Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf
Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Indikator titrasi redok merupakan senyawa berwarna yang akan berubah warna<br />
jika teroksidasi atau tereduksi. Indikator akan bereaksi secara redoks dengan<br />
penitrasi setelah semua larutan yang dititrasi habis bereaksi dengan penitrasi, karena<br />
indikator ditambahkan dalam jumlah kecil. Pemilihan indikator titrasi redoks yaitu<br />
indikator yang mempunyai harga kisaran potensial yang berada disekitar harga<br />
potensial titik ekivalen titrasi. Indikator harus bereaksi secara cepat dengan penitrasi.<br />
Bila indikator bereaksi lambat maka titik akhir titrasi akan datang terlambat, sehingga<br />
akan lebih banyak volume penitrasi yang diperlukan dari yang seharusnya.<br />
PENENTUAN BESI DALAM SAMPEL BIJIH BESI SECARA<br />
TITRASI OKSIDASI DENGAN BIKHROMAT<br />
Prinsip :<br />
Besi di dalam sampel bijih besi dapat dianalisa dengan cara melarutkan<br />
sampel bijih besi kedalam HCl untuk membentuk besi (III).<br />
F2O3 + 6 H + → 2 Fe 3+ + 3 H2O<br />
Selanjutnya besi (III) yang terbentuk direduksi dengan SnCl2 untuk<br />
membentuk besi (II).<br />
2 Fe 3+ + Sn 2+ → Sn 4+ + 2 Fe 2+<br />
SnCl2 yang ditambahkan sebaiknya tidak berlebihan. SnCl2 yang terlalu<br />
banyak akan bereaksi dengan HgCl2 yang ditambahkan untuk mengetahui adanya<br />
kelebihan SnCl2 yang terlalu banyak, dimana SnCl2 akan mereduksi Hg (II) menjadi<br />
Hg logam yang berwarna abu-abu sampai hitam. Bila terjadi seperti itu maka<br />
pelarutan sampel bijih besi diulang dari awal.<br />
Sn 2+ + HgCl2 → HgCl2 + Sn 4+<br />
Sn 2+ + HgCl2 → Hg + SnCl4<br />
(kelebihan) (abu-abu/<br />
hitam)<br />
Besi (II) yang terbentuk dititrasi dengan larutan standar kalium dikromat<br />
K2Cr2O7 dalam suasana asam dengan indikator difenil amin.<br />
37