Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf

Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf

elearning.smkn1samarinda.com
from elearning.smkn1samarinda.com More from this publisher
10.06.2013 Views

155 dari10 -4 untuk steroids atau beberapa obat-obatan. Ini merupakan fungsi dari zat pencemar sampel, adsorpsi kolom seperti halnya karakteristik detektor. Gambar 12.16. Detektor FID Selektivitas FID akan memberi respon hanya terhadap senyawa organik, tidak pada udara atau air atau gas ringan yang telah ditetapkan. Pada senyawa-senyawa organik, selektivitas sangat kecil. Persyaratan Operasional FID memerlukan tiga persediaan gas bersih, hidrogen, udara dan gas pembawa. Harus ada elektrometer untuk menguatkan sinyal yang sangat kecil yang dihasilkan dari pembakaran. Harus dipanaskan untuk menghindari kondensasi air atau fase cair dari kolom Electron Capture Detector (E.C.D.) Electron capture detector beroperasi pada prinsip electrons attachments oleh molekul analit. Nitrogen sebagai gas pembawa mengalir melalui detektor dan 155

156 terionisasi oleh sumber elektron biasanya tritum yang teradsorbsi pada Titanium atau Scandium (TiH 3 , ScH 3 ) atau Nickel 63( Ni 63 ). Nitrogen terionisasi akan membentuk arus antar elektroda-elektroda. β N2 N2 + + e - + N2* standing current Analit tertentu masuk ke detektor akan bereaksi dengan elektron-elektron untuk membentuk ion negatif. R - X + e R - X – Pada saat ini terjadi, arus akan berkurang sebagai respon negatif. Detektor akan sangat sensitif terhadap molekul yang mengandung atom-atom elektronegatif. ( N. O, S, F, Cl) Gambar 12.17. Detektor ECD Detektor dapat dioperasikan dalam D.C. maupun mode pulsa dengan 1 us 50v. Mode pulsa terjadi pengumpulan elektron-elektron yang bergerak bukan ion negatif yang lebih lambat dan lebih berat, untuk menghasilkan sensitifitas yang lebih besar. Electron capture detector sangat sensitif terhadap molekul tententu, yaitu : (a) Alkil halida (b) Conjugated carboxyl (c) Nitrit 156

156<br />

terionisasi oleh sumber elektron biasanya tritum yang teradsorbsi pada Titanium<br />

atau Scandium (TiH 3 , ScH 3 ) atau Nickel 63( Ni 63 ). Nitrogen terionisasi akan<br />

membentuk arus antar elektroda-elektroda.<br />

β<br />

N2 N2 + + e - + N2* standing current<br />

Analit tertentu masuk ke detektor akan bereaksi dengan elektron-elektron untuk<br />

membentuk ion negatif.<br />

R - X + e R - X –<br />

Pada saat ini terjadi, arus akan berkurang sebagai respon negatif. Detektor akan<br />

sangat sensitif terhadap molekul yang mengandung atom-atom elektronegatif. ( N. O,<br />

S, F, Cl)<br />

Gambar 12.17. Detektor ECD<br />

Detektor dapat dioperasikan dalam D.C. maupun mode pulsa dengan 1 us 50v.<br />

Mode pulsa terjadi pengumpulan elektron-elektron yang bergerak bukan ion negatif<br />

yang lebih lambat dan lebih berat, untuk menghasilkan sensitifitas yang lebih besar.<br />

Electron capture detector sangat sensitif terhadap molekul tententu, yaitu :<br />

(a) Alkil halida<br />

(b) Conjugated carboxyl<br />

(c) Nitrit<br />

156

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!