Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf
Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf
149 H. Detektor pada Kromatografi Gas Syarat-syarat untuk detektor pada Kromatografi gas telah dibahas pada halaman sebelumnya. Detektor diferensial paling banyak digunakan dan termasuk berikut : (a) Flame Ionization Detector (F.I.D.) (b) Thermal Conductivity Detector (T.C.D.) (c) Electron Capture Detector (E.C.D.) (d) Flame Photometric Detector (F.P.D.) (e) Thermionic Spesific Detector N, P spesific (T.S.D.) (f) Photo Ionization Detector (P.I.D.) H.1. Parameter yang menentukan kinerja detektor Semua detektor tersebut diatas sangat berbeda dalam prinsip operasionalnya, hal ini yang membuat perbandingan menjadi sulit. Akan tetapi, terdapat sejumlah karakteristik yang mana dapat digunakan sebagai perbandingan yaitu : (a) Selektivitas (b) Sensitivitas (c) Noise dan Kuantitas minimum yang dapat terdeteksi (d) Linear range (rentang linier) (a) Selektivitas Selektivitas detektor bergantung pada prinsip operasionalnya dan respon terhadap bermacam senyawa, misalnya T.C.D. yang mengukur perbedaan antara konduktivitas gas pembawa dan komponen analit dapat merespon terhadap semua senyawa sementara F.P.D. dengan filter S dan P hanya memberi respon pada senyawa-senyawa sulfur dan fosfor, tergantung pada filter yang digunakan. (b) Sensitivitas Sensitivitas dinyatakan sebagai respon yang dapat dihasilkan dengan jalan memberi sejumlah sampel yang telah ditentukan. Hal ini dapat dihitung dengan pembagian area (dinyatakan dalam ampere x sec = coulomb) dengan berat sampel dalam gram. Sensitivit as 1 base (sec) × tinggi dalam coul/gm = 2 sampel dalam gram 149
Sensitivitas juga dapat dinyatakan dalam ketinggian puncak dan konsentrasi dapat digunakan sebagai pengganti berat sampel. (c) Noise dan Konsentrasi minimum yang dapat terdeteksi Output elektrik dari detektor dapat ditingkatkan hingga tingkat berapapun dengan menggunakan electrical amplification. Akan tetapi electrical noise dalam detektor dan elektronik juga diperbesar sampai batas di mana noise adalah cukup tinggi untuk menyembunyikan respon detektor. Oleh karena itu tingkat noise membatasi konsentrasi komponen yang dapat terdeteksi.Kuantitas minimum yang dapat terdeteksi adalah jumlah yang memberi respon detektor yang sepadan dengan dua kali tingkat noise. Misal : noise level =4 Kuantitas minimum yang dapat terdeteksi : 8 microvolts (d) Kisaran Linier Analisa kuantitaif yang akurat bergantung pada hubungan linier antara konsentrasi dan respon detektor. Dengan mempertimbangkan respon detektor ideal terhadap aliran masa R = K ( dm / dt ) Ploting R terhadap dm/dt akan memberikan garis lurus dengan kemiringan K Dalam prakteknya hal ini akn menghasilkan garis lurus yang panjang, untuk mengurangi range maka lebih tepat menggunakan persamaan a log R = log K + log (dm/dt), yang akan memberikan garis lurus ( y= a +bx) Liniearitas dari detektor dapat digambarkan sebagai kemiringan dari kurva respon detektor yang plotkan pada skala log-log. 150 150
- Page 111 and 112: Gambar 11.4. Lampu katode berongga
- Page 113 and 114: Faktor-faktor Instrumental Apapun j
- Page 115 and 116: G Gambar 11.6. Pemotongan puncak sp
- Page 117 and 118: d. Gangguan ionisasi Jika analit ya
- Page 119 and 120: LOD dari satu intrumentasi dapat be
- Page 121 and 122: Tugas 2 : Memilih panjang gelombang
- Page 123 and 124: Pendahuluan Lebar celah pada penguk
- Page 125 and 126: Tugas 7 : Pengaruh pengganggu fosfa
- Page 127 and 128: 2. Mempelajari pengaruh cara adisi
- Page 129 and 130: 116 Pada kromatografi cairan, fasa
- Page 131 and 132: HETP = A + B /µ +(Cg + C1)µ Gamba
- Page 133 and 134: 120 Faktor C : Istilah Transfer res
- Page 135 and 136: Gambar 12.6. Injektor pada kolom ko
- Page 137 and 138: 124 fisik fase diam. Batas bawah di
- Page 139 and 140: Gambar 12.7. Hubungan kecepatan ali
- Page 141 and 142: 128 Effisiensi kolom diukur dengan
- Page 143 and 144: 130 D.7. Ekspresi yang menghubungka
- Page 145 and 146: E. 3. Volume Retensi Netto Volume r
- Page 147 and 148: Untuk kolom yang dioperasikan secar
- Page 149 and 150: 136 (c) Tampilan senyawa A, B, C, D
- Page 151 and 152: 138 Adsorben Fase Diam (a) Karbon B
- Page 153 and 154: Butiran Polimer Berpori Rangkaian b
- Page 155 and 156: 142 a. Bahan Pendukung Padat Fungsi
- Page 157 and 158: Tabel 12.3. Prinsip Intermolecular
- Page 159 and 160: 146 terlarut. Fase kristal cair ban
- Page 161: STRUKTUR KIMIA FASE CAIR 148 148
- Page 165 and 166: 152 (c) Memilih gas pembawa yang me
- Page 167 and 168: H.3.1. Flame Ionization Detector (F
- Page 169 and 170: 156 terionisasi oleh sumber elektro
- Page 171 and 172: Gambar 11.18. Detektor TSD Versi mo
- Page 173 and 174: 160 Walaupun F.P.D. utamanya diguna
- Page 175 and 176: 162 Sampel yang paling sulit dianal
- Page 177 and 178: 164 Identifikasi dengan Logaritma R
- Page 179 and 180: 166 Kurva integral dihasilkan yakni
- Page 181 and 182: Gambar 12.21. Ilustrasi kromatograf
- Page 183 and 184: High Performance Liquid Chromatogra
- Page 185 and 186: 172 E. Kromatografi Pasangan Ion (I
- Page 187 and 188: 174 Interaksi Ikatan Hidrogen Inter
- Page 189 and 190: 176 Eluotropic. Alkohol dan air mem
- Page 191 and 192: 178 178
- Page 193 and 194: I. Tutorial : Kromatografi Cair 1.
- Page 195 and 196: 182 Prosedur : (1) Nyalakan Flame I
- Page 197 and 198: 184 Injeksikan campuran tersebut pa
- Page 199 and 200: Tugas 6 Analisa Kualitatif : Sistem
- Page 201 and 202: Praktikum Kromatografi Gas Praktiku
- Page 203 and 204: Range : 1 K Integrator - ATT 2 : 6
- Page 205 and 206: 192 (ii) Set up injektor pada split
- Page 207 and 208: Praktikum 4 : Kromatografi Cair Kin
- Page 209 and 210: B. Studi Kromatografi Dua sampel ya
- Page 211 and 212: (v) 25 mg NO L - 3 dan 250 mg SO L
Sensitivitas juga dapat dinyatakan dalam ketinggian puncak dan konsentrasi dapat<br />
digunakan sebagai pengganti berat sampel.<br />
(c) Noise dan Konsentrasi minimum yang dapat terdeteksi<br />
Output elektrik dari detektor dapat ditingkatkan hingga tingkat berapapun<br />
dengan menggunakan electrical amplification. Akan tetapi electrical noise dalam<br />
detektor dan elektronik juga diperbesar sampai batas di mana noise adalah cukup<br />
tinggi untuk menyembunyikan respon detektor. Oleh karena itu tingkat noise<br />
membatasi konsentrasi komponen yang dapat terdeteksi.Kuantitas minimum yang<br />
dapat terdeteksi adalah jumlah yang memberi respon detektor yang sepadan dengan<br />
dua kali tingkat noise.<br />
Misal : noise level =4<br />
Kuantitas minimum yang dapat terdeteksi : 8 microvolts<br />
(d) Kisaran Linier<br />
Analisa kuantitaif yang akurat bergantung pada hubungan linier antara<br />
konsentrasi dan respon detektor.<br />
Dengan mempertimbangkan respon detektor ideal terhadap aliran masa<br />
R = K ( dm / dt )<br />
Ploting R terhadap dm/dt akan memberikan garis lurus dengan kemiringan K<br />
Dalam prakteknya hal ini akn menghasilkan garis lurus yang panjang, untuk<br />
mengurangi range maka lebih tepat menggunakan persamaan a log R = log K + log<br />
(dm/dt), yang akan memberikan garis lurus ( y= a +bx)<br />
Liniearitas dari detektor dapat digambarkan sebagai kemiringan dari kurva<br />
respon detektor yang plotkan pada skala log-log.<br />
150<br />
150