Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf
Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf
Tabel 12.2. Sampel Yang Sesuai Untuk Pemisahan Pada Butiran Polimer Berpori Polimer Berpori Dianjurkan untuk Pemisahan Tidak dianjurkan untuk Chromasorb 101 Porapak P dan PS Chromosorb 102 Porapak Q Ester, eter, keton, alkohol, hidrokarbon, asam lemak, aldehid dan glikol Gas ringan dan permanen, asam dgn berat molekul rendaah, alkohol, glikol, keton, hidrokarbon, ester, nitril, dan nitroalkana Chromosorb 103 Amina, amida, alkohol, aldehid hidozin, dan, keton Chromosorb 104 Nitril, senyawa nitro, gas sulfur, nitrogen oksida amonia, dan xylenol Chromosorb 105 Porapak N Chromosorb 106 Porapak QS Chromosorb 107 Porapak T Campuran aqua dari formaldehid, asetilen dari hidrokarbon rendah, gas Alkohol, asam karbosilat C2–C5, alkohol, dan gas-gas sulfur Formaldehid dari air, asetilen dari hidrokarbon lebih rendah Chromosorb 108 Gas,materi bersifat polar sperti air, alkohol, aldehid, dan glikol Porapak S Alkohol normal dan bercabang, keton, dan senyawa halokarbon Porapak N Ester dan eter, nitril, dan senyawa nitro Tenax – GC Senyawa diol polar dgn titik didih tinggi, metil aster dari asam dikarbosilat, amina, diamina, etanolamina, amida, aldehid, dan keton 141 Amina, anilin Amina, anilin Unsur asam, glikol, nitril, dan nitroalkana Amina dan glikol Glikol, asam dan amina Glikol dan amina Glikol dan amina Asam dan amina Glikol dan amina G.2. Fasa diam untuk kromatografi gas cair (GLC) Pada GLC, fase cair diam dilapiskan atau terikat pada bahan pendukung. Pada kolom kemasan konvensional, fase cair diam disertakan ke partikelpartikel, sedang pada kolom kapiler menjadi dinding bagian dalam dari tabung. 141
142 a. Bahan Pendukung Padat Fungsi dari bahan pendukung padat adalah untuk menahan fase diam dalam bentuk merata dengan baik untuk menyediakan bidang sentuhan seluas mungkin antara gas dan fase cair, sehingga dapat terjadi partisi antara fase gas bergerak dan fase cair diam. Karakteristik bahan pendukung ideal : (a) Permukaan yang luas per unit volume, 1 sampai 20 sq m/gram. (b) Inert terhadap bahan kimia – reaksi kimia terhadap sampel sangat kecil. (c) Stabilitas termal tinggi (d) Diameter pori seragam dengan kisaran ukuran kurang dari 10µ (e) Bentuk partikel beraturan terutama yang berbentuk bola yang seragam. (f) Secara mekanik cukup kuat untuk menahan prosedur kolom kemasan tanpa disintegrasi atau pengelompokan Belum ada bahan yang memenuhi semua karakteristik di atas, tetapi tersedia sejumlah bahan pendukung yang sesuai termasuk diatomite (diatomaceous earth, Kieselguhr), gelas, bubuk flourcarbon dan karbon hitam grafit. Lebih dari 90% dari kemasan kolom GLC menggunakan diatomaceous earth (Tanah diatomae) yang terdiri dari tulang/rangka diatom, alga sel tunggal. b. Beberapa Aturan Umum untuk Pemilihan Bahan Pendukung Fase Diam Non-Polar : Jika sampel yang akan dianalisa bersifat non-polar, maka tidak perlu diadakan perlakuan pendahuluan pada bahan pendukung. Jika sampel yang akan dianalisa adalah sampel polar maka bahan pendukung perlu dicuci dengan asam terutama jika fase diam memuat kurang dari 5% Fase Diam Polar Sedang : Biasanya bahan pendukung dicuci dengan asam atau basa, bahan pendukung seharusnya di silanized jika digunakan pada pemuatan rendah. Fase Diam Polar : Cairan polar cenderung menutup jalan sisi aktif , oleh karena itu hanya diperlukan perlakuan pendahuluan sedikit pada bahan pendukung. Bahan pendukung seharusnya dilakukan pencucian asam pada atau tidak ada perlakuan sama sekali. Pemuatan kurang dari 5% seharusnya di silanized. Pencucian asam harus mengandung Carbowax, Ucon Oil dan polialkohol lainnya, sedangkan pada poliester dan silikon sebaiknya dilakukan pencucian basa. Ukuran partikel yang biasanya dinyatakan dalam ukuran mesh, sebaiknya 1/8 diameter dalam tabung. 142
- Page 103 and 104: 10.3 Transisi lain yang menhasilkan
- Page 105 and 106: Praktikum SPEKTROMETRI INFRA MERAH
- Page 107 and 108: BAB XI SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATO
- Page 109 and 110: diketahui. Walaupun komponen-kompon
- Page 111 and 112: Gambar 11.4. Lampu katode berongga
- Page 113 and 114: Faktor-faktor Instrumental Apapun j
- Page 115 and 116: G Gambar 11.6. Pemotongan puncak sp
- Page 117 and 118: d. Gangguan ionisasi Jika analit ya
- Page 119 and 120: LOD dari satu intrumentasi dapat be
- Page 121 and 122: Tugas 2 : Memilih panjang gelombang
- Page 123 and 124: Pendahuluan Lebar celah pada penguk
- Page 125 and 126: Tugas 7 : Pengaruh pengganggu fosfa
- Page 127 and 128: 2. Mempelajari pengaruh cara adisi
- Page 129 and 130: 116 Pada kromatografi cairan, fasa
- Page 131 and 132: HETP = A + B /µ +(Cg + C1)µ Gamba
- Page 133 and 134: 120 Faktor C : Istilah Transfer res
- Page 135 and 136: Gambar 12.6. Injektor pada kolom ko
- Page 137 and 138: 124 fisik fase diam. Batas bawah di
- Page 139 and 140: Gambar 12.7. Hubungan kecepatan ali
- Page 141 and 142: 128 Effisiensi kolom diukur dengan
- Page 143 and 144: 130 D.7. Ekspresi yang menghubungka
- Page 145 and 146: E. 3. Volume Retensi Netto Volume r
- Page 147 and 148: Untuk kolom yang dioperasikan secar
- Page 149 and 150: 136 (c) Tampilan senyawa A, B, C, D
- Page 151 and 152: 138 Adsorben Fase Diam (a) Karbon B
- Page 153: Butiran Polimer Berpori Rangkaian b
- Page 157 and 158: Tabel 12.3. Prinsip Intermolecular
- Page 159 and 160: 146 terlarut. Fase kristal cair ban
- Page 161 and 162: STRUKTUR KIMIA FASE CAIR 148 148
- Page 163 and 164: Sensitivitas juga dapat dinyatakan
- Page 165 and 166: 152 (c) Memilih gas pembawa yang me
- Page 167 and 168: H.3.1. Flame Ionization Detector (F
- Page 169 and 170: 156 terionisasi oleh sumber elektro
- Page 171 and 172: Gambar 11.18. Detektor TSD Versi mo
- Page 173 and 174: 160 Walaupun F.P.D. utamanya diguna
- Page 175 and 176: 162 Sampel yang paling sulit dianal
- Page 177 and 178: 164 Identifikasi dengan Logaritma R
- Page 179 and 180: 166 Kurva integral dihasilkan yakni
- Page 181 and 182: Gambar 12.21. Ilustrasi kromatograf
- Page 183 and 184: High Performance Liquid Chromatogra
- Page 185 and 186: 172 E. Kromatografi Pasangan Ion (I
- Page 187 and 188: 174 Interaksi Ikatan Hidrogen Inter
- Page 189 and 190: 176 Eluotropic. Alkohol dan air mem
- Page 191 and 192: 178 178
- Page 193 and 194: I. Tutorial : Kromatografi Cair 1.
- Page 195 and 196: 182 Prosedur : (1) Nyalakan Flame I
- Page 197 and 198: 184 Injeksikan campuran tersebut pa
- Page 199 and 200: Tugas 6 Analisa Kualitatif : Sistem
- Page 201 and 202: Praktikum Kromatografi Gas Praktiku
- Page 203 and 204: Range : 1 K Integrator - ATT 2 : 6
Tabel 12.2. Sampel Yang Sesuai Untuk Pemisahan Pada Butiran Polimer Berpori<br />
Polimer Berpori Dianjurkan untuk Pemisahan Tidak dianjurkan untuk<br />
Chromasorb 101<br />
Porapak P dan PS<br />
Chromosorb 102<br />
Porapak Q<br />
Ester, eter, keton, alkohol,<br />
hidrokarbon, asam lemak, aldehid<br />
dan glikol<br />
Gas ringan dan permanen, asam<br />
dgn berat molekul rendaah,<br />
alkohol, glikol, keton, hidrokarbon,<br />
ester, nitril, dan nitroalkana<br />
Chromosorb 103 Amina, amida, alkohol, aldehid<br />
hidozin, dan, keton<br />
Chromosorb 104 Nitril, senyawa nitro, gas sulfur,<br />
nitrogen oksida amonia, dan<br />
xylenol<br />
Chromosorb 105<br />
Porapak N<br />
Chromosorb 106<br />
Porapak QS<br />
Chromosorb 107<br />
Porapak T<br />
Campuran aqua dari formaldehid,<br />
asetilen dari hidrokarbon rendah,<br />
gas<br />
Alkohol, asam karbosilat C2–C5,<br />
alkohol, dan gas-gas sulfur<br />
Formaldehid dari air, asetilen dari<br />
hidrokarbon lebih rendah<br />
Chromosorb 108 Gas,materi bersifat polar sperti air,<br />
alkohol, aldehid, dan glikol<br />
Porapak S Alkohol normal dan bercabang,<br />
keton, dan senyawa halokarbon<br />
Porapak N Ester dan eter, nitril, dan senyawa<br />
nitro<br />
Tenax – GC Senyawa diol polar dgn titik didih<br />
tinggi, metil aster dari asam<br />
dikarbosilat, amina, diamina,<br />
etanolamina, amida, aldehid, dan<br />
keton<br />
141<br />
Amina, anilin<br />
Amina, anilin<br />
Unsur asam, glikol, nitril,<br />
dan nitroalkana<br />
Amina dan glikol<br />
Glikol, asam dan amina<br />
Glikol dan amina<br />
Glikol dan amina<br />
Asam dan amina<br />
Glikol dan amina<br />
G.2. Fasa diam untuk kromatografi gas cair (GLC)<br />
Pada GLC, fase cair diam dilapiskan atau terikat pada bahan pendukung.<br />
Pada kolom kemasan konvensional, fase cair diam disertakan ke partikelpartikel,<br />
sedang pada kolom kapiler menjadi dinding bagian dalam dari tabung.<br />
141